Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor Risiko Kejadian Diare pada Anak Usia 6-24 bulan di Kota Jambi Gustika Trisiyani; Muhammad Syukri; Rd. Halim; Fahrul Islam
Jurnal Sehat Mandiri Vol 16 No 2 (2021): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 16, No.2 Desember 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.894 KB) | DOI: 10.33761/jsm.v16i2.424

Abstract

Diarrhea is a major cause of child morbidity and mortality in developing countries, including Indonesia. This study aimed to determine the risk factors for diarrhea in children aged 6-24 months. This study used a case-control design with 48 cases and 48 controls. Cases were children aged 6-24 months who had experienced diarrhea with the ICD code A.09 recorded in the register book from October 2019 to March 2020. The control samples were children aged 6-24 months who did not suffer from diarrhea with age (range ±3 months), gender, and domiciled in the same village as the case. Samples were taken using the total sampling method. Data collection used interview and direct observation techniques in July 2020. Data analysis was carried out univariate and bivariate using the chi-square test. The results of the study showed the relationship between exclusive breastfeeding (p= 0.000 OR=4.8 95% CI: 2.04-11.53), use of milk bottles (p=0.000 OR=6.3 95%CI 2.5-15.7), and CTPS habits (p = 0.000 OR = 4.8 95% CI 2.0-11.5) with the incidence of diarrhea in children. Family latrines (p=0.168 OR=4.3 95%CI 0.4-39.7), and drinking water sources (p=1,000 OR=1.0 95%CI 0.1-16.4) were not factors diarrhea risk. Health workers should educate the importance of the habit of washing hands with soap and washing bottles. Parents should give exclusive breastfeeding, clean regularly, and pay attention to how to store milk bottles before use.
Tuberculosis Case Finding And Diabetes Mellitus Screening In Vulnerable Populations Budi Luhur Nursing Home Jambi Helmi Suryani Nasution; Rd. Halim
Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan INTEREST: Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 10 Number 1 Year 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/interest.v0i0.321

Abstract

Background: Indonesia was ranked third in 2018 for tuberculosis (TB) incidence among other countries in the world. Indonesia is also facing non-communicable diseases (NCDs) and re-emerging disease. One of the NCDs problems in Indonesia is diabetes mellitus. These two diseases are interrelated. The prevalence of TB and diabetes mellitus in the elderly is much higher than in the other age groups. The purpose of this study was to determine the proportion of TB and diabetes mellitus and risk factors associated with each of these diseases in the elderly. Methods: The research was conducted at the Budi Luhur Nursing Home. The number population and sample is 70 people. The research design was cross-sectional. Univariate analysis was shown in the distribution of frequencies and proportions and bivariate analysis was performed using a chi-square test. Results: The proportion of TB was 2.4% while the proportion of diabetes mellitus was 14.6%. History of diabetes mellitus was associated with diabetes mellitus (p-value=0.015 and POR 7.11 (95% CI 1.543 - 32.764)). Age, gender, nutritional status, stress, physical activity, and history of TB were not associated with diabetes mellitus. Conclusion: : It is recommended to conduct other studies with a better design and to consider a research method that is suitable for the elderly.
Determinan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Bongkar Muat Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Nur Alisha; Rd. Halim; Muhammad Syukri; Budi Aswin; Fajrina Hidayati
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 5, No 2 (2021): JIK-Oktober Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v5i2.422

Abstract

Keluhan Musculoskeletal merupakan hal umum terjadi pada berbagai jenis pekerjaan, dan merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat. Studi ini bertujuan untuk mengetahui determinan keluhan muskuloskeletal pada pekerja bongkar muat TBS sawit. Penelitian menggunakan desain cross-sectional. Populasi adalah seluruh pekerja bongkar muat TBS kelapa sawit yang berjumlah 35 orang. Jumlah sampel sebanyak 35 responden yang diambil menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan pengukuran langsung menggunakan kuesioner Nordic Body Map, Rapid Entire Body Assessment (REBA). Hasil penelitian menunjukkan usia (p=0,015), masa kerja (p= 0,018 ), sikap kerja (p=0,000), dan berat beban (p=0,007) berhubungan dengan keluhan musculoskeletal pada pekerja. Faktor yang tidak berhubungan adalah status gizi pekerja (p=0,264). Disarankan bagi para kerja untuk melakukan bongkar muat di dataran tinggi, dengan tempat pengumpulan sawit di atas dan truk berada dibawah sehingga dapat mengurangi posisi bungkuk serta melakukan peregangan otot sebelum bekerja dan juga istirahat yang cukup agar dapat mengurangi kelelahan, ketegangan dan keluhan otot.
NARRATIVE REVIEW: ARECA NUT AS A HEALTHY AND HALAL PRODUCT FROM SCIENCE PERSPECTIVE IN PREVENTION OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Rd. Halim; Yuliawati Yuliawati; Muhammad Faizal Fathurrohim; Fitriyani Fitriyani; Siska Dwi Anggraeni; Kiki Safitri
International Journal Mathla’ul Anwar of Halal Issues Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Mathla’ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.931 KB) | DOI: 10.30653/ijma.202112.35

Abstract

One of efforts to improve public health is to utilize medicinal plants obtained from nature, which are economical and do not have side effects. Type of medicinal plants that is often used by people in Indonesia is Areca Nut. Empirically areca nut are able to overcome various types of diseases. The purpose of this review was to provide confidences in the feasibility of areca nut as raw material for medicinal plants and processed products. The results of the study showed that the potential of areca nut as antibacterial, anti-oxidant and control prevention of noncommunicable diseases. The direct use of areca nut is only as an ingredient with betel leaves and only certain people are able to consume it, while the benefits and efficacies are very diverse, innovation is needed to utilize areca nut in the processing of various healthy and halal food products in the form of flour, candy and coffee. Research is needed to determine the right formulation for physical, chemical and organoleptic efficacies, so that a product that is both healthy and halal can be obtained.
Determinan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Kelurahan Talang Bakung Kota Jambi Desi Desi; Willia Novita Eka Rini; Rd. Halim
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6539

Abstract

Prevalensi diabetes melitus meningkat secara global, nasional, maupun regional, dan sebagian besar merupakan diabetes melitus tipe 2, dapat menyebabkan komplikasi, kerugian ekonomi, serta kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan diabetes melitus tipe 2. Desain studi case-control pada 60 responden yang diambil secara random sampling. Analisis bivariat menggunakan chi square test (95%CI, α=0,05), untuk melihat hubungan usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, aktivitas fisik, dan kebiasaa makan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 di Kelurahan Talang Bakung Kota Jambi. Penelitian dilakukan selama September 2017-Juli 2018. Mayoritas responden (71,67%) berusia ≥45 tahun, (66,67%) perempuan, (61,67%) ibu rumah tangga, (38,33%) tamat SLTA/sederajat, (65,00%) tidak ada riwayat keluarga diabetes, (48,33%) melakukan aktivitas fisik sedang, dan (91,67%) memiliki kebiasaan makan tidak baik. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah usia (OR=4,97; 95%CI1,39-17,82) dan riwayat keluarga (OR=4,00; 95%CI1,27-12,58). Faktor risiko yang tidak berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah jenis kelamin (OR=1,00; 95%CI0,34-2,93), aktivitas fisik sedang (OR=0,93;95%CI0,16-5,42), aktivitas ringan (OR=1,08; 95%CI0,18-6,44), dan kebiasaan makan (OR=1,56; 95%CI 0,24-10,05). Usia dan riwayat keluarga merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2. Oleh karena itu perlu dilakukan deteksi dini, monitoring, peningkatan promosi kesehatan terkait faktor risiko, gejala, dan komplikasi diabetes melitus tipe 2.
Hubungan Status Gizi Dan Aktivitas Fisik Terhadap Usia Menarche Pada Siswi Di SDN 47/IV Kota Jambi Tahun 2018 Valensia Br Napitupulu; Hubaybah Hubaybah; Rd. Halim
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6544

Abstract

Menarche merupakan menstruasi yang pertama kali dialami remaja putri, dimana secara fisik ditandai dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan aktivitas fisik terhadap usia menarche pada siswi di Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota Jambi Tahun 2018. Jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Besar sampel sebanyak 65 siswi. Penelitian ini dilaksanakan pada di Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota Jambi pada bulan Maret 2018. Data penelitian aktivitas fisik diperoleh dengan modifikasi kuesioner Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) dan pengukuran langsung terhadap berat badan dan tinggi badan untuk status gizi. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55,4 % siswi sudah mengalami menarche normal, 50,8% siswi dengan status gizi gemuk dan 58,5% siswi kurang aktif dalam melakukan aktivitas fisik. terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi terhadap usia menarche (p value =0,080,α=0,05) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik terhadap usia menarche (p value = 0,026 , α=0,05).
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Asi Eksklusif Di Puskesmas Olak Kemang Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Tahun 2017 Sondang Silvianta; Rd. Halim; M. Ridwan
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2 - No. 2 - September 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i2.6555

Abstract

Beberapa negara berkembang angka global ibu menyusui hanya meningkat dengan sangat perlahan selama beberapa dekade terakhir, Sebagian karena rendahnya tingkat menyusui di beberapa negara-negara besar, dan kurangnya dukungan untuk ibu menyusui dari lingkungan sekitar. Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hidup yang mengandung sel-sel darah putih, imunoglobin, enzim dan hormon serta protein spesifik, dan zat gizi lainnya yang diperluas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Responden dalam penelitian ini berjumlah 7 orang. Teknik pengambilan data dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara input sumber daya manusia (Petugas Konselor) secara kuantitas sudah memenuhi standar, Secara kualitas petugas sudah mengikuti pelayihan konselor ASI, Petugas memiliki beban kerja rangkap. Sarana/prasarana penunjang belum memenuhi standar. Sumber dana belum mencukupi untuk Program ASI Eksklusif. Secara proses pelaksanaan belum terlaksana secara keseluruhan hanya kegiatan sosialisasi yang baru berjalan, Proses Konseling ASI belum memiliki kegiatan pokok. Secara output cakupan program ASI Eksklusif di Puskesmas masih di bawah target SPM hal ini disebabkan pada aspek input pemanfataan sarana/prasarana masih belum terealisasi, Sumber dana yang terbatas dan Puskesmas Olak Kemang belum melaksanakan program kerja pemberdayaan kelompok peduli ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Olak Kemang.
Analisis Variabel Cuaca Dengan Kejadian Campak Di Kota Jambi Tahun 2015-2017 Evy Wisudariani; Rd. Halim
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2 - No. 2 - September 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i2.6556

Abstract

Campak merupakan penyakit menular yang menjadi penyebab utama kematian anak di negara berkembang termasuk Indonesia. Data Riskesdas menunjukkan bahwa Provinsi Jambi memiliki angka insidens rate campak tertinggi di Indonesia yaitu 3,40 per 100.000 penduduk. Kota Jambi merupakan salah satu kota yang terkena dampak bencana kabut asap akibat kebakaran hutan sehingga berpengaruh terhadap perubahan cuaca. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat pola hubungan variabel cuaca (penyinaran matahari, curah hujan, suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin) terhadap kejadian campak di Kota Jambi tahun 2015-2017. Desain penelitian ini merupakan studi ekologi dengan pendekatan spasial-temporal. Keseluruhan kasus campak diteliti dalam penelitian ini yang terjadi selama periode tahun 2015-2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian campak adalah kecepatan angin (p= 0,046). Kelembaban udara, penyinaran matahari, curah hujan dan suhu udara tidak berhubungan dengan kejadian campak di Kota Jambi Tahun 2015-2017. Kejadian campak biasanya terjadi dengan kecepatan angin dengan intensitas tinggi, virus campak menjadi mudah tersebar antar manusia. Diharapkan kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap penularan campak terutama pada saat musim penghujan dan angin kencang. Serta perlunya Dinas Kesehatan Kota Jambi melakukan sistem kewaspadaan dini penyakit campak melalui penguatan sistem surveilans penyakit.
Pola Perkawinan, Pola Konsumsi Dan Status Gizi Balita Orang Rimba Di Sungai Terap Dan Hajran Ummi Kalsum; Rd. Halim; Adelina Fitri
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2 - No. 2 - September 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i2.6557

Abstract

Salah satu suku minoritas di Jambi yang hidup nomaden dan marginal adalah Orang Rimba. Hutan yang menjadi sumber penghidupan yang saat ini jauh berkurang membuat Orang Rimba semakin tak berdaya dan berakibat pada kematian karena kekurangan gizi, serta penyakit infeksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pola perkawinan, pola konsumsi dan status gizi balita Orang Rimba dengan menggunakan disain penelitian kualitatif. Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai Oktober 2018. Hasil dari penelitian ini didapatkan sebesar 21,7% balita pendek dan 24% balita gizi kurang. Pola perkawinan kebanyakan dilakukan diantara keluarga atau memiliki hubungan kekerabatan. Pola konsumsi tinggi lemak, rendah sayur dan buah serta asupan energi bersumber dari ubi dan beras. Peningkatan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan utamanya upaya promotif dan preventif dapat diberikan secara lebih paripurna dan berkelanjutan pada Orang Rimba.
Aktivitas Minyak Sereh Wangi Sebagai Anti Nyamuk Rd. Halim; Adelina Fitri
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 4 No. 1 (2020): Vol. 4 - No. 1 - Maret 2020
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v4i1.8940

Abstract

Indonesia sebagai salah satu negara tropis di dunia dengan kelembaban udara yang cukup tinggi menjadi pemicu berkembang biaknya nyamuk seperti Aedes aegypti yang merupakan salah satu vektor DBD, Pada tahun 2017 jumlah penderita DBD di Indonesia yang dilaporkan sebanyak 129.650 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 1.071 orang (IR/Angka kesakitan= 50,75 per 100.000 penduduk dan CFR/angka kematian= 0,83%). Dibandingkan tahun 2016 dengan kasus sebanyak 100.347 serta IR 39,80 terjadi peningkatan kasus pada tahun 2015. tanaman serai wangi menghasilkan minyak atsiri yang dikenal sebagai Citronella Oil. mengandung dua senyawa kimia penting yaitu Sitronelal dan Geranniol yang berfungsi sebagai pengusir nyamuk.Jenis Penelitian adalah penelitian Eksperimen Kuasi (Quasi Expriment) dengan rancangan Postest Only Control Group Design. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi. Sampel dalam Penelitian ini adalah minyak sereh wangi dari hasil penyulingan dengan sistem destilasi diformulasikan dengan VCO. Sampel nyamuk Aedes Aegypti dewasa dari hasil kembang biak nyamuk dari telur yang diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja Provinsi Sumatera Selatan dan. Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini yaitu data hasil pengukuran jumlah gigitan nyamuk dan pemeriksaan komposisi minyak sereh wangi. Diperoleh Hasil Kompoisisi Minyak Sereh Wangi dengan kadar: Citronelal (39,7%), Citronelol, (12,0%) Geraniol (17,6%). Jumlah rata rata nyamuk yang mengigit pada sampel kontrol 9,17, pada sampel perlakuan 0,17, nilai proteksi sebesar 98,3%. Terdapat perbedaan yang bermakna penggunaan formula minyak sereh wangi terhadap pencegahan gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Formulasi minyak sereh wangi dapat diaplikasikan dan masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan untuk ditanami sereh wangi. Kata Kunci : Anti Nyamuk, Sereh Wangi