cover
Contact Name
Putu Doddy Heka Ardana
Contact Email
doddyhekaardana@unr.ac.id
Phone
+62361-467533
Journal Mail Official
gradien.ft@unr.ac.id
Editorial Address
Jalan Kampus Ngurah Rai - Padma, Penatih, Denpasar Timur
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Teknik Gradien
Published by Universitas Ngurah Rai
ISSN : 20852932     EISSN : 27970094     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Teknik Gradien adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai. Hal ini bertujuan untuk memediasi dan mempublikasikan hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang teknik sipil dan perancangan, dimana pembaca jurnal diharapkan dari peneliti / ilmuwan teknik sipil, peneliti / ilmuwan bidang perencanaan (Arsitektur), mahasiswa di bidang terkait, insinyur, dan praktisi di bidang ini. Jurnal Teknik Gradien menerbitkan jurnal dua kali dalam setahun, yaitu April dan dan Oktober. Ini memungkinkan proses publikasi yang lebih ketat dan memungkinkan dewan editorial memperbaiki kinerja jurnal. Jurnal Teknik Gradien menerbitkan artikel ilmiah di bidang teknik sipil dan perancangan, sebagai berikut. - Rekayasa Struktural, - Teknik Sumber Daya Air, - Teknik Transportasi, - Bidang Geoteknik, - Teknik & Manajemen Konstruksi, - Perencanaan Kota - Rekayasa Geospasial dan Geomatika, - Pelabuhan - Heritage Architecture - Building Technology - Urban Design - Architecture and Tourism Planning - Landscape Architecture. Semua makalah yang dikirimkan akan menjalani proses peninjauan Secara umum, Jurnal Teknil Gradien memprioritaskan makalah yang dapat menunjukkan orisinalitas, kebaruan, dan temuan penting yang dapat bermanfaat bagi minat pembaca. Pemeriksaan kesamaan untuk semua kertas yang dikirimkan akan diterapkan untuk memastikan kualitas kertas. Dalam hal ini, dewan redaksi Jurnal Teknik Gradien berkomitmen untuk memungkinkan makalah berkualitas serta berkontribusi di bidang teknik sipil dan perencanaan.
Arjuna Subject : -
Articles 165 Documents
PENENTUAN TEBAL PELAT LANTAI GEDUNG YANG DITUMPU PADA KEEMPAT SISINYA SESUAI SNI 2847:2013 I Gusti Ngurah Eka Partama
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketebalan minimum pelat beton bertulang non-prategang di dalam Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2013) diatur dalam Pasal 9.5.3. Pada kondisi riil di lapangan ketebalan pelat lantai gedung ditetapkan secara empirik sebesar 12 cm. Panel pelat lantai yang luasnya lebih dari 12 m2 atau bentang sisi pelat yang lebih dari 4 meter cendrung solusi yang diambil dengan menempatkan balok anak. Analisa perhitungan tebal minimum pelat beton yang ditumpu pada keempat sisinya dengan bentang balok sepanjang L untuk gedung dilakukan dengan menggunakan model yang divariasikan menurut : dimensi panel pelat, dimensi balok yang menumpu sisi pelat dengan estimasi tinggi penampang balok (ht) sebesar 1/12.L – 1/10.L lebar balok (bw) diestimasi 1/2.ht – 2/3.ht, mutu baja tulangan rencana dan variasi kondisi sisi pelat menerus dan tidak menerus. Hasil analisa menunjukkan bahwa variasi dimensi balok menyebabkan ratio rata-rata kekakuan balok dengan kekakuan pelat () tetap lebih besar dari 2, sehingga tebal minimum pelat beton pada gedung menggunakan formula adalah h ; tetapi tidak boleh kurang dari 90 mm. Dengan demikian dari formula itu dapat dilihat bahwa variasi dimensi balok tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam menentukan tebal pelat. Variasi mutu baja tulangan menunjukkan tebal minimum pelat sebesar 90 mm untuk dimensi panel 4x4 m2 dan baru menunjukkan ketebalan lebih besar dari 90 mm untuk panel berdimensi 5x3 m2. Variasi menerus atau tidak menerusnya sisi pelat juga menunjukkan lebih besar dari 2, sehingga variasi ini juga tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketebalan pelat. Variasi dimensi panel pelat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketebalan pelat hal ini dapat dilihat dari formula h yang merupakan fungsi dari Ln (bentang bersih arah memanjang) dan (Ratio panjang sisi panjang dengan panjang sisi pendek). Secara keseluruhan ketebalan pelat lantai gedung yang ditumpu pada keempat sisinya untuk berbagai dimensi panel pelat sebagai berikut : panel pelat 3x3 m2 tebal pelat = 90 mm, panel pelat 4x3 m2 tebal pelat = 90 mm, panel pelat 4x4 m2 tebal pelat = 95 mm, panel pelat 5x3 m2 tebal pelat = 105 mm, panel pelat 5x4 m2 tebal pelat = 110 mm, panel pelat 5x5 m2 tebal pelat = 115 mm, panel pelat 6x3 m2 tebal pelat = 115 mm, panel pelat 6x4 m2 tebal pelat = 125 mm panel pelat 6x5 m2 tebal pelat = 135 mm, panel pelat 6x6 m2 tebal pelat = 140 mm dan panel pelat 7x6 m2 tebal pelat = 155 mm
PERENCANAAN FORMASI TULANGAN LENTUR KOLOM BETON BERTULANG PENAMPANG T, L DAN + SESUAI SNI 03-2847-2002 I Gusti Ngurah Eka Partama
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk memenuhi tuntutan arsitektural agar ruangan pada gedung bebas dari tonjolan-tonjolan yang dapat mengurangi luas efektif ruangan, maka penampang kolom struktural harus direncanakan sama dengan ketebalan dinding. Pada Kolom yang ditempatkan pada pertemuan antara bidang tembok pada sudut ruangan akan berbentuk “ L”, “ T ” atau “ + “. Untuk menghitung kebutuhan dan formasi tulangan kolom dengan bentuk penampang tersebut di atas, analisa penampangnya lebih kompleks dibandingkan dengan penampang segiempat pada umumnya karena dimensi penampang sudah tidak lagi terdiri dari satu parameter dimensi lebar dan satu parameter dimensi tinggi penampang. Dengan mempertahankan prinsip-prinsip analisa penampang kolom beton bertulang, maka penulangan kolom seperti ini dapat dihitung dengan menggunakan Cara Coba-coba dan Penyesuaian (Trial and Adjustment). Metode Perhitungan tulangan dengan Coba-coba dan penyesuaian (Trial and Adjustment) adalah suatu cara perhitungan dimana suatu penampang kolom dicoba dipasang dengan formasi tulangan tertentu kemudian dihitung kapasitas penampangnya dan dibandingkan dengan beban yang harus dipikul (Momen Lentur [M] dan Gaya aksial [N]) pada saat eksentrisitasnya sama dengan eksentrisitas dari beban yang harus dipikul. Jika Momen Lentur dan Gaya Aksial kapasitas penampang lebih besar sedikit dengan Momen Lentur dan Gaya Aksial rencana maka formasi tulangan tersebut dapat diterima sebagai hasil akhir perencanaan dan jika sebaliknya maka harus dicoba lagi formasi tulangan yang baru
ENERGI POTENSIAL PEGAS DALAM KONSTRUKSI BALOK SEDERHANA BERBAHAN BETON BERTULANG I Gusti Ngurah Eka Partama
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 1 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu benda atau material selalu memiliki massa yang merupakan komponen terpenting dari energi. Nilai energi akan ditentukan oleh massa, dimensi dan jarak dari permukaan bumi. Dimensi terpasang harus efektif dan efesien yang dimaksudkan agar konstruksi aman dalam memikul beban rencana dan biaya yang dibutuhkan tidak berlebih atau tidak boros. Kekuatan bahan adalah pertimbangan utama dalam menentukan kemampuan pikul dari suatu elemen struktur. Kekuatan bahan ditentukan oleh jenis material dan dimensi dari elemen struktur dimaksud. Kemampuan pikul suatu elemen struktur ditentukan oleh kemampuan elemen struktur untuk menyediakan energi potensial pegas yang juga dipengaruhi oleh jenis material dan dimensi elemen struktur. Kemampuan pikul suatu elemen struktur akan diindikasikan oleh nilai tengangan maksimum yang terjadi pada setiap bagian penampang balok dan nilai lendutan atau defleksi dari elemen struktur yang dimaksud. Suatu model struktur balok sederhana dua tumpuan bahan beton bertulang, bentang 10 m, dikerjakan beban terpusat 10 ton dan beban merata penuh 2 t/m. Suatu analisa diperlukan untuk menentukan dimensi balok sehingga mampu memikul beban rencana konstruksi balok sederhana model tersebut. Jumlah nominal energi yang dibutuhkan untuk memikul beban rencana pada konstruksi balok sederhana model dapat dihitung berdasarkan dimensi yang telah ditentukan. Hasil perhitungan mendapatkan model struktur balok sederhana dua tumpuan bahan beton bertulang, bentang 10 m, beban terpusat 10 ton dan beban merata penuh 2 t/m dimensi yang paling efektif dan efesien yang dapat digunakan adalah 45/90 cm. Energi potensial pegas yang dimanfaatkan sehingga mampu memikul beban dalam konstruksi tersebut sebesar 3,74 kJ
ANALISA BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN TIPE 45/100 DI JALAN RAYA SAMU SINGAPADU KALER SUKAWATI GIANYAR ibg indramanik; I Komang Alit Astrawan; I Komang Gede Surata
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 2 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjar Samu yang letaknya berada dalam cakupan wilayah Ubud diprediksi akan terkena dampak dari pertumbuhan industri pariwisata yang sangat pesat, dimana akan terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dengan tempat tinggal. Oleh karena itu, perlu kiranya untuk menghindari terciptanya kawasan kumuh dengan cara penataan wilayah di Banjar Samu dalam hal ini yang ditekankan adalah penataan rumah huni penduduk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil analisis pelaksanaan pembangunan perumahan dengan rencana luas tanah yang akan dibangun perumahan adalah 38 are, dengan tipe rumah 45/100 dan jumlah rumah sebanyak 32 unit. Pada penelitian ini, metode yang diterapkan adalah metode pengujian analisis deskriptif kuantitatif. Analisis yang akan dilakukan meliputi analisa biaya/ modal, estimasi nilai jual dan penjualan unit rumah, arus kas (cash flow), dan analisa finansial dengan 2 periode yaitu metode Payback Period (PP) dan dengan metode Internal Rate of Return (IRR). Diharapkan pada penelitian ini rencana pembangunan perumahan di Banjar Samu yang direncanakan sebanyak 32 unit dengan luas bangunan 45 m2 dan luas tanah 100 m2 dapat menjadi solusi penataan rumah huni penduduk dan layak secara finansial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal biaya awal (tahun ke-0) pelaksanaan pembangunan perumahan menghabiskan biaya Rp. 10.335.986.000, dengan menggunakan rumus Pay Back Periode waktu pengembalian modal dicapai selama 4,99 tahun < 5 tahun (waktu investasi) dan untuk perhitungan hasil olah data kelayakan investasi dengan metode IRR, didapat nilai IRR = 45,53 % > MARR = 10,21 % (bunga bank). Dari hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa investasi pada perumahan di Jalan Raya Samu, Singapadu, Gianyar ini layak dilaksanakan.
ANALISIS DAMPAK KENAIKAN BBM TERHADAP TARIF ANGKUTAN UMUM I Made Kariyana
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 2 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sangat menentukan besarnya tarif pada angkutan umum, BBM juga merupakan urat nadi dari transportasi, Tahun lalu harga minyak berkisar pada angka USD 80/barrel. Sementara tahun ini harga minyak naik drastis pada tingkat USD 130/barrel. Oleh sebab itu pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM dengan menaikkan Harga BBM dalam negeri dan pada tanggal 24 mei 2008 yaitu dari Rp.4500 menjadi 6000. Tentunya dengan naiknya harga BBM sangat berpengaruh dengan tariff angkutan umum, dimana para operator pasti akan menyesuaikan kenaikan harga BBM dengan tarif, karena sudah pasti para regulator tidak mau rugi .Tapi disisi lain para operator dihadapkan pada suatu pilihan yang sulit dimana tanpa menaikkan tarif saja pengguna jasa angkutan umum sangat sedikit, apalagi dengan menaikkan tarif angkutan umum. Berkenaan dengan uraian diatas, penulis melakukan analisis untuk mengetahui tarif atau sewa yang layak yang harus di bayar penumpang, sebelum dan sesudah harga BBM naik. Total Biaya Operasi Kendaraan (BOK) per bus per tahun yang di dapat dari hasil perhitungan untuk trayek Ubung-Tegal adalah sebesar = Rp. 4.822,54 /km. Tarif yang dihasilkan berdasarkan perhitungan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) adalah Rp. 2.450 / penumpang, dengan perhitungan jumlah penumpang 100%penuh. Dari hasil wawancara tarif yang berlaku untuk trayek Ubung-Tegal adalah Rp. 3.000, sehingga usaha angkutan umum penumpang dalam kota cukup menjanjikan, tapi masalah yang ada di lapangan adalah memenuhi tingkat isian ideal tersebut. Pada kondisi saat ini di Kota Denpasar, khususnya pada Trayek Ubung-Tegal , tingkat isian riil adalah berkisar antara 3-5 penumpang atau 36 %, kondisi ini sangat jauh dari tingkat isian ideal. Jadi dengan kondisi seperti itu kelangsungan dari microbus tersebut sangat sulit dipertahankan dan lama kelamaan semua angkot akan gulung tikar seandainya tidak ada tindakan dari instansi terkait. Komponen biaya langsung yang sangat berpengaruh adalah biaya penyusutan kendaraan, biaya buga modal, gaji sopir, bahan bakar dan biaya tak langsung.
APLIKASI REGRESI MULTINOMIAL LOGIT UNTUK ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KECELAKAAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA DENPASAR I Made Kariyana
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data dari pihak Kepolisian Daerah Bali, Kota Denpasar mempunyai jumlah kecelakaan yang tinggi dan tentunya juga menyangkut tipe korban kecelakaannya. Sedangkan menurut data dari Poltabes Denpasar, diperoleh informasi bahwa dalam tiga tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah peristiwa kecelakaan. Berturut-turut sejak tahun 2005 tercatat sebanyak 203 kejadian, pada tahun 2006 tercatat 497 kejadian, berikutnya pada tahun 2007 terdapat 645 kejadian. Di dalam penelitian ini hanya digunakan data yang ada di Poltabes Denpasar, dimana dari data tersebut diketahui bahwa kecelakaan meningkat setiap tahunnya, namun faktor kecelakaan lalu lintas yang dapat mempengaruhi tipe korban kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar belum dapat didefinisikan secara kuantitatif sehingga perlu dilakukan penelitian ”Aplikasi Regresi Multinomial Logit Untuk Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Kecelakaan Lalu Lintas Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Denpasar. Pada studi ini model Multinomial Logit digunakan untuk analisis pengaruh faktor-faktor kecelakaan terhadap korban kecelakaan lalu lintas. Hubungan antara korban kecelakaan lalu lintas (MD, LB, LR) dengan faktor-faktor kecelakaan lalu lintas di kota Denpasar adalah sebagai berikut, rasio peluang korban luka ringan terhadap korban meninggal dunia di kota Denpasar adalah, = e (0,272+ 1,004*atyp_0 - 0,433*atyp_2 – 0,724*ctyp_0 + 1,124*ctyp_1 + 0,452*ctyp_3 + 0,732*ctyp_4 – 0,642*kend_1). Sedangkan rasio peluang korban luka berat terhadap korban meninggal dunia adalah, = e (0,461+ 0,778*atyp_0 - 0,627*atyp_2 – 0,429*ctyp_0 + 1,011*ctyp_1 + 0,168*ctyp_3 + 0,734*ctyp_4 – 0,550*kend_1). Rasio Log peluang korban meninggal dunia terhadap korban meninggal dunia, = 0. Faktor-faktor kecelakaan yang dapat mempengaruhi tipe korban kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar, Untuk model korban luka ringan relatif terhadap korban meninggal dunia, faktor yang berpengaruh adalah: kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki, resiko terjadinya korban luka ringan lebih besar 2,8 kali lipat dibandingkan korban meninggal dunia. kecelakaan akibat tabrakan RA dan SS, resiko terjadinya korban luka ringan lebih besar 3 kali lipat dibandingkan korban meninggal dunia. kecelakaan dengan kendaraan ringan dan berat, resiko terjadinya korban luka ringan lebih kecil 47% dibandingkan korban meninggal dunia. Untuk model korban luka berat relatif terhadap korban meninggal dunia, variabel bebas yang berpengaruh adalah kecelakaan akibat tabrakan RA dan SS, resiko terjadinya korban luka berat lebih besar 2,7 kali lipat dibandingkan korban meninggal dunia. Kecelakaan akibat kendaraan tersangka adalah kendaraan ringan dan berat, resiko terjadinya korban luka berat lebih kecil 42% dibandingkan korban meninggal dunia. Analisis elastisitas faktor-faktor kecelakaan terhadap tipe korban kecelakaan lalu lintas adalah sebagai berikut: pada kecelakaan lalu lintas di kota Denpasar, jika terjadi peningkatan sebesar 1% akibat kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki, tabrakan RA dan SS dan kendaraan tersangka kendaraan berat dan ringan, akan mempunyai peluang yang sama (sekitar 33%) untuk masing-masing tipe korban kecelakaan lalu lintas (LR, LB dan MD).
PERAN IDENTITAS LOKAL DALAM PENYELENGARAAN BANGUNAN GEDUNG PEMAHAMAN IKONOGRAFI HINDU DALAM UPAYA MEMPERKUAT IDENTITAS LOKAL PADA PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DI BALI Ida Bagus Idedhyana
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 1 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikonografi adalah gambar atau simbol tradisional atau konvensional yang terkait dengan subjek, terutama subjek religius atau legendaris (Merriam, 2017). Ikonografi Hindu dijiwai dengan makna spiritual berdasarkan tulisan suci atau tradisi budaya, telah ada lebih dari ribuan tahun silam dan asal-usulnya hilang di masa lalu. Simbol tidak berbicara dengan pikiran rasional dan tidak bisa sepenuhnya dipahami oleh logika, mereka adalah subjek kontemplasi, asimilasi, pengalaman batin dan akhir realisasi spiritual. Pemahaman dicirikan oleh tingkat analisis deskriptif dan interpretatif, ini adalah ekspresi dari titik-titik tertentu di mana dua alam bertemu, alam transendental (niṣkala) dengan alam materi (sekala). Memahami ikonografi Hindu adalah salah satu dasar desainer dan arsitek dalam upaya memasukkan identitas lokal ke dalam desain masa kini. Kemampuan dalam melakukan stilasi[1] sangat diperlukan agar tercipta bentuk baru sesuai dengan kekinian namun tetap memiliki identitas atau jatidirinya. [1] Stilasi adalah merubah bentuk asli dari sumber menjadi bentuk yang baru yangbersifat dekoratif, dengan tidak menghilangkan sepenuhnya ciri khas dari bentuk asli (Ilmuseni, 2017). Stilasi adalah bentuk atau motif yang digayakan (Sulastianto, 2008).
PERENCANAAN JARINGAN TRANSMISI AIR BAKU DARI BAK INTAKE KE BAK PENGOLAHAN PADA WADUK TITAB KABUPATEN BULELENG I Wayan Diasa; Gede Agus Sudiarta Putra
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 1 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan kebutuhan yang vital bagi kehidupan manusia. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sangat penting seiring dengan meningkatnya kebutuhan air di Provinsi Bali, khususnya di Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Jembrana. Berkaitan dengan hal ini, perencanaan pengembangan SPAM dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Waduk Titab dilakukan dengan mengacu pada kapasitas produksi IPA, elevasi lahan, dan jalur pipa transmisi air baku sesuai ketersediaan dan kondisi lahan. Proyeksi kebutuhan air untuk 15 tahun ke depan sesuai target SDGs menunjukkan pelayanan SPAM, yang terdiri dari IPA Waduk Titab di bagian atas dan bawah, dapat mencakup 42 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Buleleng, yaitu Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Seririt, Kecamatan Busungbiu, dan Kecamatan Banjar, serta 2 desa di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Adapun kriteria konsumsi air adalah 80 l/orang/hari dan persentase kebocoran 5% untuk daerah pedesaan. Potensi sumber air diprediksi mengalami surplus sampai dengan tahun 2033 sebesar rata-rata 12.14 l/dt. Jaringan hidrolis perpipaan transmisi direncanakan memerlukan bak intake berkapasitas 3.150 m3 dengan pengaliran menggunakan pipa jenis Galvanis Iron Pipe (GIP) melalui sistem pompa. Pada jaringan transmisi menuju bak pengolahan IPA atas dengan debit 165 l/dt ditentukan dimensi inside diameter (ID) pipa393,6 mm, panjang pipa 6.440 m, dan head pompa sebesar 150 m. Sedangkan, untuk transmisi ke bak pengolahan IPA bawah dengan debit 185 l/dt ditentukan dimensi ID pipa 438,4 mm, panjang pipa 2.070 m, dan head pompa sebesar 200 m. Untuk ke depannya, optimalisasi SPAM dapat dilakukan melalui pengembangan jaringan distribusi. Selain itu, perlu adanya evaluasi apabila terdapat perbedaan kriteria perhitungan kebutuhan air.
STUDI KELAYAKAN EKONOMI PROYEK PENYEDIAAN AIR BAKU TELAGAWAJA DI KABUPATEN KARANGASEM I Wayan Diasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebaran potensi sumberdaya air di Kabupaten Karangasem tidak merata antar wilayah Kecamatan, dimana potensi terbesar berada di Kecamatan Rendang,Sidemen dan Selat berupa sumber mata air dan sungai ferrenial.Wilayah yang cukup kritis terhadap sumber air adalah Kecamatan Karangasem, Abang dan Kubu. Upaya yang dilakukan adalah dengan pembangunan Sistem Penyediaan Air Baku untuk wilayah yang kritis air dengan memanfaatkan potensi yang ada pada daerah yang surplus air. Pada Daerah Aliran Sungai Telagawaja merupakan potensi mata air yang cukup besar dapat dimanfaatkan untuk pembangunan sistem tersebut.Perlu dilakukan kajian secara ekonomi proyek untuk melihat kelayakan pembangunan sistem serta harga air yang terjual yang menyebabkan proyek mengalami profit. Sistem ini dibangun dengan pemompaan satu stage dengan head 135 m dan debit pemompaan 460 lt/dt Analisa dilakukan dengan landasan teori kriteria kelayakan proyek yaitu; benefit cost ratio (BCR), net present value(NPV) dan Internal Right Return dengan syarat feasible adalah BCR>1, NPV + dan IRR>i Untuk metodologi penelitiannya memakai data sekunder dari Balai Wilayah Sungai Bali Penida untuk mendapatkan besaran biaya konstruksi, cakupan pelayanan dan jumlah penduduk yang terlayani sistem, Pembangunan sistem dikelompokan dalam dua pekerjaan utama yaitu pekerjaan sipil dan mekanikal elektrikal Dari hasil pembahasan dengan tingkat suku bunga bank 12% pertahun diperoleh bahwa untuk harga air Rp 1800/m3 didapat kriteria kelayakan sebagai berikut; BCR=1.08 dan NPV = + serta nilai IRR = 12.2%, sudah memenuhi syarat minimal kelayakan proyek. Untuk harga jual air Rp 2000/m3 diperoleh nilai BCR = 1.2, nilai NPV + dan nilai IRR = 15.3%, proyek sangat layak untuk dilaksanakan.
MODEL MATEMATIS DALAM ANALISA HIDROLOGI I Wayan Diasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 1 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

sungai tersebut. Dalam kasus-kasus tertentu ada yang belum mampu terjawab oleh teorema yang ada dalam hidrologi sehingga terjadi kendala dalam menjawab masalah yang timbul.Debit banjir yang timbul disebabkan berbagai faktor antara lain faktor tinggi hujan, luas DAS dan luas Vegetasi. Untuk itu perlu dilakukan analisa model untuk faktor tersebut.Model adalah bentuk penyederhanaan suatu realita sehingga mudah dipahami dan diartikan. Ada beberapa type model yakni model fisik dan model matematis, model fisik meliputi miniatur, maket,prototipe dan model matematis meliputi formulasi yang diterjemahkan dalam bentuk persamaan matematis yang sederhana dan representatif.Salah satunya adalah model regresi linier berganda dalam bentuk fungsi;

Page 2 of 17 | Total Record : 165