cover
Contact Name
Maria Yulita C. Age
Contact Email
jurnalatmareksa@yahoo.com
Phone
+6281236374177
Journal Mail Official
cagemariayulita@gmail.com
Editorial Address
Jl. Gatot Subroto, Km.3, Kel. Mautapaga, Kec. Ende Timur, Kab. Ende, NTT, 86317
Location
Kab. ende,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kataketik
ISSN : 25277421     EISSN : 27979830     DOI : https://doi.org/10.53949/ar.v5i2
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik. Jurnal Keagamaan Katolik, baik pendidikan keagamaan katolik, pastoral dan kateketik. Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik, telah ada sejak tahun 2016 dan diasuh oleh Dosen-dosen Stipar Ende
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 92 Documents
Berdialog Dengan Para Mosalaki Di Wilayah Lio Dalam Menghadapi Problem Kemiskinan Dengan Bercermin Pada Kisah Para Rasul Wilfridus Ferdinandus Beo Dey; Yulita Kristina Badhe
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 4, No 2 (2019): PASTORAL KONTEKSTUAL
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v4i2.111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pesan beberapa teks dalam Kitab Para Rasul terkait dengan pengentasan masalah kemiskinan di Wilayah Lio-Kabupaten Ende. Metode yang dipakai adalah metode kualitatif dengan tekhnik wawancara. Melalui tekhnik ini peneliti berjuang untuk membuka dialog pastoral antara para Mosalaki sebagai pemangku adat dengan beberapa teks di dalam Kisah Para Rasul. Hasilnya yang diperoleh bahwa warta pembebebasan dari Kemiskinan belum sepenuhnya dihayati dalam kehidupan masyarakat, padahal mosalaki memiliki peran sentral dalam mensejahterakan masyarakat (fai walu ana kalo). Dalam konteks teologi kontekstual, Kemiskinan tidak semata-mata merupakan problem sosial tetapi lebih jauh dari itu adalah problem teologis yang mesti juga mendapat pencerahan dari sisi teologis sehingga kebijakan-kebijakan pastoral tetap mengedepankan dialog sebagai cara yang patut diperhitungkan untuk mengurangi masalah kemiskinan.
COMMUNITATE AMORIS (Panggilan Imam-Awam Menuju Persaudaraan Kasih) Ignasius Suswakara
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 2, No 2 (2017): KERJA SAMA IMAM DAN AWAM DALAM MEMBANGUN TATA DUNIA
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v2i2.46

Abstract

Dalam kehidupan gereja, dikenal ada tiga status pelayanan: imam, awam dan kaum religius. Konstitusi dogmatis tentang Gereja telah memberi arti baru kepada ketiga status pelayanan ini dengan pandangan mengenai Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus dan tentang Umat Allah (LG art. 7 & art. 9). Melalui imamat umum (dasar panggilan awam) dan imamat jabatan (dasar panggilan imam), keduanya mengambil bagian yang sama dalam satu imamat Kristus, sang Imam Agung (LG art. 10). Gagasan panggilan seluruh umat menuju kesucian turut mempengaruhi peran kaum awam. Setiap Umat Allah dipanggil untuk saling berbagi harta benda dan bagi masing-masing Gereja pun berlaku amanat Rasul: “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan kurnia yang telah diperoleh setiap orang, sebagai pengurus aneka rahmat Allah yang baik” (1 Ptr 4:10). Inilah panggilan menuju persaudaraan kasih, sebuah communitate amoris.
Perkawinan Dalam Terang Kitab Suci Yohanes Fransiskus Siku Jata
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 4, No 1 (2019): KESUCIAN DALAM PERSPEKTIF IMAN KATOLIK
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v4i1.72

Abstract

Tulisan ini bermaksud memperkenalkan secara singkat Perkawinan Katolik dalam terang Kitab Suci. Menurut Kitab Suci, perkawinan dibentuk oleh Allah. Karena perkawinan dibentuk oleh Allah, maka perkawinan disebut suci, karena Allah sendiri adalah suci. Pemahaman tentang perkawinan sebagai hasil ciptaan Allah ini memiliki hubungan dengan penciptaan dunia dan manusia. Atas dasar pikiran ini maka perkawinan merupakan bagian dari maksud Allah menciptakan dunia dan manusia.Sebagai lembaga yang suci, perkawinan merupakan simbol perjanjian kesetiaan antara Tuhan dan Israel umatNya. Tuhan adalah Allah yang setia, sedangkan Israel adalah umat yang tidak setia. Sebagai Allah yang setia, Tuhan selalu memanggil Israel untuk setia seperti Dia. Tuhan tidak menghendaki Israel umatNya berpisah dari Dia. Kesetiaan terhadap janji Allah itu harus diwujudkan dengan tetap bersatu dengan Tuhan, bukan sebaliknya memisahkan diri dari Dia, lalu mempersatukan diri dengan dewa-dewi yang bukan Tuhan; bukan menceraikan diri dari pasangan suami istri sendiri, lalu menghampiri dan mengawini wanita dan pria lain. Karena itu perkawinan yang merupakan simbol persekutuan antara Tuhan dan umatNya ini bersifat tidak terceraikan. Dan perceraian merupakan bukti ketidaksetiaan manusia terhadap janji Allah. Perkawinan sebagai hasil ciptaan dan bentukan Allah menuntut keterlibatan total dari pihak manusia. Perkawinan adalah karya agung Allah yang menuntut partisipasi kreatif manusia demi mencapai cita-cita kebahagiaan dan keselamatan sesuai maksud Allah Pencipta.
Menjadi Pewarta Firman Tuhan Bercermin dari St. Paulus Ignasius Suswakara, S.Fil.,M.Th
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 1, No 1 (2016): KATEKIS DAN PEWARTAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v1i1.18

Abstract

Paul becomes the evangelizer who is militant in their era. The changes of name from Saulus (Santo Paulus) turns to Paul becomes the starting point of the forming of a tought evangelizer in delivering the faith of Jesus. Paul and his persistency has succeeded to bring the God’s words to go out from Jewish exclusifity and penetrates to the middle of other nations. That’s why, Paul can be considered as the role model to the evangelizers who lived at this era. Paul become an excellent catechist, having strong personalities, and the manner can be used as the role model to the catechist today. A Paul’s spirituality is the sample of a catechist excellent spirituality with good personality.  
PERAN KATEKIS DALAM PENDIDIKAN POLITIK BAGI GENERASI MILENIAL PADA PERHELATAN PEMILU 2019 Kristoforus Kopong
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 3, No 1 (2018): PERAN KATEKIS DI TAHUN POLITIK
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v3i1.63

Abstract

Pemilu adalah pengejawantahan kedaulatan rakyat. Dua fungsi pemilu yang saling berkaitan yaitu menciptakan sirkulasi dan seleksi pemimpin (elite politik) dan pendidikan politik warga negara. Menjelang pemilu serentak 2019 parpol maupun para kandidatnya memberikan perhatian lebih pada fungsi pemilu sebagai sarana untuk sirkulasi (seleksi) pemimpin dengan tekanan pada kekuasaan. Sedangkan fungsi pendidikan politik warga negara diabaikan begitu saja. Katekis sebagai warga Gereja sekaligus warga negara yang mengajar dan mendidik perlu memiliki sensitivitas politik dan berpartisipasi aktif di dalamnya dengan memberikan pendidikan politik bagi warga masyarakat terutama pada generasi milenial yang mana sebagian besar dari mereka adalah pemilih pemula. Melalui pendidikan politik generasi milenial akan mengerti dan memahami posisinya sebagai pemegang kedaulatan yang sangat menentukan gerak serta perjalanan bangsa dan negaranya.
PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI BAGIAN DARI REVOLUSI MENTAL MENURUT PANDANGAN GEREJA KATOLIK Herman Wetu
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 2, No 1 (2017): DARI PENDIDIKAN KARAKTER MENUJU REVOLUSI MENTAL
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v2i1.9

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk melihat pendidikan karakter dari sudut pandang Gereja Katolik. Di sini, penulis lebih banyak memberikan masukkan dari aspek atau pandangan Katolik, tentang Pendidikan Karakter yang menjadi sebuah harapan primadona bagi bangsa dan Negara Indonesia sekarang ini. Tulisan yang ditawarkan ini, setelah melihat, membaca dan mendengarkan serta mencoba mendampingi para guru, (kepala sekolah, guru), pengawas pendidikan, orang tua/wali, dan komite sekolah di wilayah Kabupaten Ende, yang dituangkan dalam Pendidikan Nilai atau Budi Pekerti menurut pengertian klasik dari ajaran Gereja Katolik. Pendidikan Nilai inilah yang menjadi bahan pendampingan kepada siswa/i SD, SMP, SMA pada lembaga pendidikan Katolik.
KEBERPIHAKAN GEREJA TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) Wilfridus Ferdinandus Beo Dey
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 2, No 2 (2017): KERJA SAMA IMAM DAN AWAM DALAM MEMBANGUN TATA DUNIA
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v2i2.51

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menemukan pandangan Gereja dan gagasan-gagasan mengenai kebijakan pastoral yang mungkin sebagai upaya untuk mengurus dan mengatasi problem Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan. Penulis akan mendalami pandangan-pandangan Gereja tentang manusia teristimewa manusia yang sedang mengalami gangguan jiwa, lalu dilanjutkan dengan mengemukakan gagasan tentang kebijakan pastoral yang mungkin dalam mengurus dan mengatasi problem Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Hasil yang mau dicapai yakni agar semua umat dan keluarga ODGJ terbebas dari stigma pasung dan para ODGJ bisa dirawat dengan aturan standar kesehatan.
KEKUATAN KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI DALAM MANAJEMEN KONFLIK PADA KEUSKUPAN TNI/POLRI Rofinus Neto Wuli
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 5, No 2 (2021): KEPEMIMPINAN
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v5i2.115

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan pemaknaan mendalam kekuatan kepemimpinan pelayan dalam  manajemen konflik di Keuskupan TNI/Polri. Penelitian bertema “Kekuatan Kepemimpinan Pelayan Dalam Manajemen Konflik Pada Keuskupan TNI/Polri” ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan ethnography yang dihimpun berdasarkan observasi, wawancara, dan Focus Group Discussion dengan para prajurit, perwira, purnawirawan, dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan TNI/Polri beragama Katolik yang merupakan warga Keuskupan TNI/Polri. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Dalam perspektif warga Keuskupan TNI-Polri/Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI), konflik adalah sebuah keniscayaan di dalam kehidupan manusia. 2) Spirit pelayanan yang dihayati warga OCI bersumber pada nilai universal Kristiani seperti kasih, pelayanan, kelembutan, kebenaran, keadilan, damai sejahtera, harmoni, belarasa, dan solidaritas. Nilai-nilai ini secara efektif dapat ditransformasi anggota OCI dalam kehidupan bersama. 3) Penerapan manajemen konflik di OCI merujuk pada ajaran Katolik yang menempatkan hukum cinta kasih, persaudaraan dan pengampunan sebagai yang utama. 4) Manajemen Konflik berbasis kepemimpinan pelayan sangat kuat dan efektif dalam meresolusi konflik karena digerakan oleh spirit Iman yang berkualifikasi melayani dalam damai. 5) Kepemimpinan yang ideal dalam menyelesaikan konflik adalah kepemimpinan pelayan melalui pendekatan kemanusiaan yang diyakini dapat menghasilkan rekonsiliasi dan damai yang berkelanjutan. Kebaruan penelitian ini terletak pada kepemimpinan pelayan dapat menjadi basis yang kuat dalam mengelimininasi konflik, serta memiliki elemen utama sangat penting dan strategis dalam manajemen konflik yang bermuara pada rekonsiliasi damai. Melalui ”Dinamika Manajemen Konflik Berbasis Servant Leadership”, peneliti menemukan empat tahapan me-manage konflik . Pertama, mengusahakan adanya nilai saling percaya , pengampunan, empati, dan kerendahan hati dari pihak yang berkonflik. Kedua, pihak yang berkonflik memastikan pengampunan, saling percaya, empati dan rendah hati dilakukan secara serentak, bekerja sama, dibiasakan, dan dipraktikkan dalam hidup sehari-hari. Ketiga, pihak yang berkonflik menjalankan kepemimpinan yang melayani sebagai pengikat empat elemen tersebut. Keteladanan kepemimpinan pelayan dengan pendekatan kemanusiaan dapat menggerakkan pihak yang berkonflik (inspirasi dan teladan) untuk memiliki empat keutamaan tersebut. Keempat, melakukan manajemen konflik berbasis kepemimpinan pelayan. Empat elemen utama Servant Leadership berkekuatan positif akhirnya menjadi satu kesatuan utuh yang mewujudkan rekonsiliasi dan damai berkelanjutan sebagai muara dari manajemen konflik.
PRAKTIK KEPERCAYAAN MARAPU YANG MASIH DILAKSANAKAN OLEH UMAT KATOLIK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS WEEKOMBAKA, KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA Mikael Sene; Wilhelmina Kurnia Wandut; Anjelina Jama Nukango
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 4, No 2 (2019): PASTORAL KONTEKSTUAL
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v4i2.96

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan jangka panjang yang dapat digunakan sebagai referensi, pedoman atau acuan baik oleh budayawan, biarawan, dan biarawati, mahasiswa, maupun masyarakat untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik atas fenomena praktek/ritual kepercayaan Marapu di Sumba Barat Daya dan keterkaitannya dengan keimanan seseorang. Selain itu, penelitian ini memiliki tujuan khusus yakni mengidentifikasi praktek dari kepercayaan Marapu yang berlangsung dan terus dijalankan oleh umat Katolik, serta alasannya sehingga terus dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di Paroki Hati Kudus Yesus Weekombaka, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yakni dengan menggunakan observasi dan wawancara. Peneliti akan mewawancarai umat tentang praktik-praktik ritual Marapu yang masih dilaksanakan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan umat Katolik masih melaksanakan praktik ritual Marapu. Hampir semua bentuk ritual adat Marapu dijalani oleh umat. Alasan mendasar praktik hidup umat seperti itu karena pengaruh kepercayaan Marapu masih sangat melekat di dalam hati dan hidup umat. Marapu menjadi citarasa kehidupan umat. Ajaran Marapu yang menekankan keseimbangan kosmos, yaitu menjaga harmoni dengan alam, dengan sesama dan arwah leluhur menjadi filosofi dasar. Dampak dari ketidakkeharmonisan itu adalah sakit, gagal panen dan hewan piaraan akan mati atau kurang berkembang. Artinya pelaksanaan ritual adat Marapu dikaitkan dengan alasan keselamatan.
KATEKIS DI TENGAH GAYA HIDUP MODERN: Ibarat berpastoral di antara ‘lalang’ dan ‘gandum Yohanes Donbosco Bhodo
Atma Reksa : Jurnal Pastoral dan Kateketik Vol 2, No 1 (2017): DARI PENDIDIKAN KARAKTER MENUJU REVOLUSI MENTAL
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa Ende, Jalan Gatot Subroto, KM 3. Tlp./Fax (0381) 250012

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53949/ar.v2i1.23

Abstract

Menjadi seorang katekis atau rasul awam dalam konteks situasi dunia dewasa ini merupakan panggilan dan perutusan yang tidak mudah. Katekis zaman ini tak dapat menghindarkan dirinya dari kenyataan dunia yang sedang digempur oleh berbagai arus zaman seperti: teknologi, materialisme, individualisme, hedonisme, sekularisme, radikalisme, dan sebagainya. Rasul awam harus masuk ke dalam situasi seperti ini dan berpastoral di sana, ibarat berpastoral di antara lalang dan gandum. Dalam terang inspirasi perumpamaan Yesus tentang lalang di antara gandum (Mat 13:24-30), tulisan ini coba menghantar para katekis untuk mengambil sikap pastoral yang tepat berhadapan dengan kenyataan di medan pastoralnya.

Page 4 of 10 | Total Record : 92