cover
Contact Name
Dian Friana Hidayat
Contact Email
dianfriana@gmail.com
Phone
+6281210449210
Journal Mail Official
jim@umt.ac.id
Editorial Address
Jalan Perintis Kemerdekaan I No. 33, Babakan, Tangerang Cikokol, Kota Tangerang, Banten 15118
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Journal Industrial Manufacturing
ISSN : 25024582     EISSN : 25803794     DOI : https://doi.org/10.31000/jim
Core Subject : Engineering,
Journal of Industrial Manufacturing merupakan jurnal ilmiah yang berfokus terhadap continuous improvement dalam dunia industri (maufaktur dan jasa). Selain itu ruang lingkup jurnal mencakup seluruh keilmuan Teknik Industri.
Articles 98 Documents
PERENCANAAN PENINGKATAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI (STUDI KASUS PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH 3 JAKARTA) Rini Setiowati; Hermanto Hermanto; Nur Arifiya
Journal Industrial Manufacturing Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v4i1.1238

Abstract

Perguruan Tinggi Swasta (PTS)  ini merupakan  salah  satu  perguruan tinggi swasta yang ada di Indonesia  berdasarkan  DIKTI Tahun 2015  PTS mendapat peringkat 125 dari 3320 Perguruan tinggi  swasta di Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui faktor penyebab dari  mahasiswa  tidak puas  terhadap  pelayanan yang di terima dengan menggunakan metode Servqual di Fakultas Teknik Industri, (2) Menentukan  upaya  evaluasi  perbaikan  kualitas pelayanan dan kepuasan mahasiswa dengan  menggunakan  metode  Importance-Performance Analysis (IPA) dan Quality Function Development (QFD) sebagai  acuan  penentuan prioritas  tindakan  perbaikan yang akan di lakukan oleh Universitas. Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Servqual maka dapat diketahui bahwa tingkat kesenjangan (gap) antara kepuasan dan harapan mahasiswa terhadap kualitas jasa pendidikan saat ini di Fakultas Teknik Industri (FTI) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) relative masih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari semua indicator atau atribut layanan memiliki nilai negatif, yang berarti bahwa layanan jasa pendidikan yang diberikan oleh FTI  PTS  saat ini belum sesuai dengan harapan mahasiswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) maka dapat diketahui bahwa tingkat kinerja FTI PTS dan tingkat kepentingan mahasiswa saat ini cukup baik dan sangat tinggi. Hal ini terlihat dari cukup banyaknya atribut yang masuk pada kuadran II, yaitu sebanyak 23 atribut dari 37 atribut yang merupakan jumlah keseluruhan. Tingkat kinerja FTI PTS  juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan mahasiswa sementara tingkat kepentingan mahasiswa terlihat dari tingkat harapan mahasiswa. Berdasarkan hasil pengukuran terlihat bahwa rata-rata secara “Memuaskan” dengan nilai sebesar 78.38% sedangkan rata-rata secara keseluruhan tingkat harapan mahasiswa FTI PTS  berada pada kategori “sangat Penting” dengan nilai sebesar 78.38 %. Hasil temuan utama maka dapat dilakukan upaya-upaya perbaikan. Berikut usulan perbaikan berdasarkan prioritas utama secara urutan, yaitu : (1) Penggunaan internet  menjadi ada, (2) Penginputan nilai mata kuliah ≤ 2 minggu setelah berakhirnya ujian, (3) Kemampuan staf menanggapi keluhan  mahhasiswa secara cepat, (4) Dukungan Sistem Informasi Akademik (SIA), (5) Kemampuan staf menyelesaikan complain paling lambat 3 hari, (6) Ketersediaan area parkir yang luas, (7) Kemampuan security mengatur kendaraan di area parkir, (8) Ketersediaan area kantin yang memadai, dan (9) Ketersediaan tempat foto copy.Kata Kunci : Kualitas, Pelayanan, Servqual, Importance-Performance Analysis (IPA), Quality Function Development (QFD).
ANALISIS PEMBAGIAN WAKTU KEDATANGAN SUPPLIER PADA INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF Ossa Sutaarga; Dian Friana Hidayat
Journal Industrial Manufacturing Vol 3, No 2 (2018): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v3i2.828

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa bottleneck yang terjadi saat jam sibuk, agar dapat memberikan masukan atau saran dalam pembagian kedatangan supplier. Tahapan analisa yang dilakukan pertama kali yaitu membuat penjadwalan dalam aktivitas pengamatan, setelah itu melakukan pengamatan terstruktur sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat sebelumnya, lalu setiap supplier yang datang akan di record sesuai dengan zona waktu tertentu. Hasil pengamatan penelitian ini diketahui bahwa terjadinya bottleneck terjadi karena jumlah rata-rata kedatangan supplier paling banyak berada di zona waktu 10.00-11.00 yaitu sebanyak 4-5 kali, dan sebanyak 3-4 kali pada  zona waktu 14.00-15.00. Jika dibandingkan dengan zona waktu 08.00-09.00 dan 09.00-10.00 maka hasilnya cukup signifikan yaitu hanya 1-2 kali di jam tersebut. Waktu pelayanan yang dibutuhkan setiap kedatangan supplier adalah 20 menit, sehingga pada waktu 10.00-11.00 waktu pelayanan yang terjadi adalah 80 hingga 100 menit, dan pada waktu 14.00-15.00 adalah 60 hingga 80 menit.Kata Kunci : Kedatangan supplier, bottleneck, just in time.
EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN UPAYA PERBAIKAN DENGAN METODE HIRADC (STUDI KASUS DI PERUSAHAAN INJECTION MOLDING TANGERANG) Hartono Hartono; Tina Hernawati
Journal Industrial Manufacturing Vol 3, No 2 (2018): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v3i2.850

Abstract

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sudah ada secara global maupun di Indonesia, namun pada pelaksanaannya masih banyak terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja, di Perusahaan Injection Molding Tangerang juga masih terdapat kecelakaan meskipun manajemen K3 sudah berjalan. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di departemen Painting dan mengetahui perbaikan SMK3 di departemen Painting Perusahaan Injection Molding Tangerang. Metode yang di pakai adalah menggunakan HIRADC (Hazard Identification Risk Assesment and Determaining Control) yang terdiri dari identifikasi masalah, penilaian resiko dan pengendalian resiko. Hasil penelitian dari sembilan proses yang ada di departemen Painting, proses yang paling kecil kemungkinan resiko kecelakaannya adalah proses cleaning dan finishing dan proses dengan kemungkinan resiko paling besar adalah proses perawatan sprayboth dan setelah dilakukan perbaikan HIRADC dan perbaikan lapangan dapat diketahui pada tahun selanjutnya (2017) angka kecelakaan kerja di departemen Painting mengalami penurunan. Kata Kunci : K3, hazard identification, risk assessment, determining control.
EVALUASI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN PRODUKTIVITAS MESIN PRODUKSI KAIN NON-WOVENS (STUDI KASUS PT. MEGAH SEMBADA INDUSTRIES) Hartono Hartono; Aldi Pramana Putra; Tina Hernawati Suryatman
Journal Industrial Manufacturing Vol 5, No 2 (2020): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v5i2.2993

Abstract

The manufacturing industry has a system for applying machinery, labor, equipment and raw materials to be transformed into a product that has a sale value. Production machinery and equipment are the main resources that cannot be separated from the overall resource system owned by the company. At PT. Sumber Wovens Utama production machines are used nonstop and cause a decrease in performance of these machines which include frequent breakdowns, loss of ideal speed, and poor quality. The purpose of this study is to determine the overall value of the effectiveness of the production machinery at this time, to find the root cause of the overall equipment effectiveness value is not as expected, and to provide an improvement to the cause of the low value of the overall equipment effectiveness of the non-wovens fabric production machine. The method used in this research is the Overall Equipment Effectiveness Method to calculate the level of effectiveness and productivity of production machines, Fishbone Diagrams to solve problems in projects and Analysis of 5 why to provide improvements to the level of productivity of these machines. The results showed that the average overall equipment effectiveness value for the period November 2018 - April 2019 was 83.2%, this value was still below the world class standard of 85%. Therefore, it is given an improvement over the overall equipment effectiveness value not being achieved by making regular maintenance schedules for production machines, making standard product changeover procedures, making standard parameters for each type of product and updating it every 1 month, etc. so that it gets good results, namely increases the overall equipment effectiveness value of the production machine to be 88.30%.Keywords: Overall Equipment Effectiveness, Fishbone Diagram, 5 why analys, Mesin Produksi, Kain Non-wovens, Production Machine, Non-wovens Fabric
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SEBAGAI REKAYASA PROSES BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE SCLC Priskila Christine Rahayu; Ishak Ishak; Edward Makinto
Journal Industrial Manufacturing Vol 2, No 2 (2017): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v2i2.626

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menerapkan sistem teknologi informasi agar tercapai efektivitas dan efisiensi kerja di perusahaan kecil dan menengah. Obyek penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri makanan, yaitu bakso di Tangerang, Banten. Pada awalnya, dilakukan pengamatan dan mempelajari proses bisnis secara keseluruhan di perusahaan, kemudian membuat model sistem yang sedang berjalan untuk mengidentifikasi masalah yang ada. Selanjutnya merancang model sistem informasi sebagai model sistem yang baru. Hal ini akan menyebabkan perubahan radikal terhadap sistem dan perilaku perusahaan. Metode perancangan sistem mengadopsi metode iterasi dari System Development Life Cycle (SDLC), seperti yang diungkapkan Dennis et al, 2015. Metode tersebut terdiri dari perencanaan, analisis, desain, implementasi, dan pengujian. Hasil rancangan sistem mampu merekam data produk, karyawan, dan pelanggan. Data digunakan untuk proses pemesanan, pembayaran, penjadwalan produksi, penjualan, pengiriman, dan penerimaan barang kembali. Hasil luaran dari sistem adalah semua informasi yang diperlukan di setiap proses bisnis perusahaan dan informasi untuk pengambilan keputusan. Sistem akan digunakan oleh pemangku kepentingan dan diatur hak aksesnya pada saat login. Berdasarkan hasil pengujian dan evaluasi diketahui bahwa 9 dimensi kualitas sistem adalah kehandalan 86%, efisiensi 96%, support 86%, kemudahan 90%, penampilan 96%, kinerja 94%, efektifitas 90%, keamanan dan privasi 86%.Kata Kunci : sistem informasi, rekayasa bisnis proses, pengembangan sistem, unified modelling language.
PERBAIKAN WAKTU SET-UP MENGGUNAKAN METODE SINGLE MINUTE EXCHANGE DIE (SMED) DI PT. HP Dian Friana Hidayat; Joko Hardono; Tri Mukti Santoso
Journal Industrial Manufacturing Vol 5, No 1 (2020): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v5i1.2431

Abstract

PT. HP merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang karoseri pembuatan modifikasi body dan interior kendaraan seperti hydrolik, bak dump truck, aksesoris dump truck, dan lainnya. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan berdasarkan penyesuaian kebutuhan konsumen menyebabkan banyaknya varian produk yang harus dibuat, sehingga mempengaruhi waktu proses set up. Tujuan pada penelitian ini adalah memperbaiki waktu set up mesin menggunakan metode single minute exchange die (SMED). Metode tersebut mengidentifikasi kegiatan yang dilakukan dalam set up mesin untuk dapat dipisah menjadi dua kegiatan yaitu aktifitas internal dan aktifitas eksternal. Sebelum perbaikan waktu set up yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah 5,938 menit/bulan, setelah menerapkan metode SMED waktu set up menjadi 3,008 menit/bulan.Kata kunci: Waktu Set up, Aktifitas Internal, Aktifitas Eksternal, SMED.
ANALISIS SISTEM PERAWATAN PADA MESIN KMF 250 A MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT TSG Hermanto Hermanto
Journal Industrial Manufacturing Vol 3, No 1 (2018): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v3i1.617

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan efektifitas mesin KMF 250 A melalui 3 (tiga) rasio perhitungan OEE (availability, performance, quality) dan mengidentifikasi akar penyebab rendahnya pencapaian rasio OEE yang di pengaruhi dengan system perawatan dan berdampak pada efektifitas mesin KMF 250 A. Selain itu penulis berharap agar hasil analisa lebih baik dari kondisi awal. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif analisis, yaitu menggambarkan ketersediaan, kinerja, dan kualitas produksi mesin KMF 250 A berdasarkan data dan informasi yang sebenarnya dengan mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan dan menganalisis khususnya informasi dan data-data mengenai efektifitas mesin KMF 250 A. Hasil perhitungan yang diperoleh dari rata-rata nilai OEE adalah 75,69% yang terdiri dari 3 (tiga) rasio antara lain availability rate 89,43%, performance efficiency 88,39%, quality rate 95,77%. Hasil pengukuran masing-masing losses yaitu equipment failure 28,62%, setup and adjustment 6,61%, idle dan minor stoppage 2,69%, reduced speed 9,32%, defect losses 7,57%, reduced yield 0.16%. Dari ketiga rasio OEE yang mempengaruhi rendahnya kinerja mesin KMF 250 A adalah performance efficiency sebesar 88,39%. Sedangkan jenis kerugian terbesar pada equipment failure sebesar 28,62%.
DESAIN KURSI SANTAI MULTIFUNGSI ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI Tina Hernawati Suryatman; Roni Ramdani
Journal Industrial Manufacturing Vol 4, No 1 (2019): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v4i1.1244

Abstract

The existing lounge chairs have a function just as a place for people to relax without any other functions. With the design of multifunctional lounge chair products, we will find it easier to do other things without having to have a lot of things and move to another place to just take something. The phenomenon that occurs at this time is still not a lot of ergonomic multifunctional leisure chair designs because it puts more design and additional functions without considering the comfort of its users. For this reason, research was conducted to design a more ergonomic multifunctional lounge chair. Anthropometric used to design ergonomic multifunctional lounge chairs based on anthropometric approaches are popliteal height (tpo), popliteal length (ppo), shoulder width (lb), hip width (lp), sitting elbow height (tsd), and shoulder height sit (tbd). This ergonomic multifunctional lounge chair is designed to make it easier for users to use chairs with many functions, an important component in this multifunctional lounge chair through a second adjustable chair that functions so that it can be used for 2 people, then 2 mini tables that serve to put the book read, and a drawer that serves to store items that are often used to accompany leisure.Key words :  Anthtopometry, Product Design, Ergonomics, Design, Lounge Chairs
Implementasi SMED: Perbaikan Waktu Changeover Part pada Line Produksi Seat di PT. Selamat Sempurna, Tbk Puji Rahayu; Joko Supono; Nur Anisa
Journal Industrial Manufacturing Vol 6, No 2 (2021): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v6i2.5006

Abstract

PT. Selamat Sempurna, Tbk is a company that manufactures  automotive parts, namely car filters. This filter product has many part numbers. In this company has one of the production lines, namely Line Seat Press Shop, this line produces components from filters, namely seat components. Seat is the main part of the filter component that functions as a filter holder to the engine. This Seat component consists of several part numbers (shapes or variations) following the filter product, and some part numbers handled by the manual engine B070 & L224 will affect the changes in the production engine settings. This production machine includes machines that require time in a slow setup process for switching dies when switching from one part number to another part number compared to other machines, because the element of the process setting is long. With a fishbone diagram, the root cause of the Change Over Part long problem on the machine is from the method category (there is no preparation desk dies and there is not separation of external setup and internal setup). Previously the time needed for Change Over Part was 1961 seconds. After knowing the root cause of the problem and the improvement of the time needed is only 866 seconds. The time difference is 1067 seconds, so save on average time 1095 seconds or 18 minutes / setup. Keywords: Filter product, Change Over part (COP), Fishbone Diagram, Setup, Process Elements.
ANALISIS EFEKTIFITAS KINERJA EXCAVATOR PADA AKTIFITAS OB REMOVAL PENAMBANGAN BATUBARAMENGGUNAKAN METODE OEE (STUDI KASUS: PT. RML EMBALUT – KALIMANTAN TIMUR) Arif Nuryono
Journal Industrial Manufacturing Vol 3, No 2 (2018): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v3i2.855

Abstract

Performance measurement in manufacturing industry is usually measured with the approach of OEE (Overall Equipment Effectiveness). In the mining industry, backhoe excavator performance can also be measured by OEE value approach. OEE value measurement performed on the excavator in coal mine Embalut Kaltim. In the case study on the company, the performance analysis also compared with the backhoe excavator defined performance targets of the company. OEE Value mine done OEE parameter modification into 3 dimensions: availability, utilization and productivity index. OEE measurement mine OB Removal devoted to the activity, as this activity has a value greater than most activity cost Getting Coal. The measurement results OEE values for the existing conditions is very low. Two of six units which have a low OEE value. The low value of OEE most influential is the utilization value. If compared with OEE value targets, there are five units of backhoe has a value below the target. Efforts are being made to improve OEE values is by the application of TPM: implementing autonomous maintenance, implementation of SMED: change the internal activity into external and doing jobs that could be eliminated or Parallelize and application 5W1H: make your creative ideas by way of brainstorming or explore the idea of problem solving, After implementation of the improvement idea, the value of simulation obtained quite good, an increase compared with OEE value before improvement. Keyword : Availability, Utilization, Productivity Index, TPM, SMED, 5W1H.

Page 5 of 10 | Total Record : 98