cover
Contact Name
Husna Nashihin
Contact Email
jurnal-atturots@stitmadani.ac.id
Phone
+6283817990006
Journal Mail Official
jurnal-atturots@stitmadani.ac.id
Editorial Address
Jl. Wonosari KM 10 Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DIY
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
At Turots: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 26567555     EISSN : 2747089X     DOI : 10.51468
Core Subject : Religion,
Articles to be received and published in the At-Turots : Jurnal Pendidikan Islam are included in the scope of: Education Science. The Islamic Education Science. Educational Psychology. Learning Psychology. Educational Philosophy. Islamic Educational Philosophy. Lesson Plan. Lesson Design. Lesson Media Development of Resources and Learning Media. Learning Theory of Islamic Education. Learning Strategies of Islamic Education. Islamic Education Curriculum Development. Objectives and Evaluations of Educational Curriculum. Tafsir Tarbawi. Hadist Tarbawi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 46 Documents
MANAJEMEN SOFT SKILL ENTREPRENEURSHIP PESANTREN (Studi Kasus Pesantrem PERWIRA ABA Klaten, Jawa Tengah) Sarwadi, S; Marita Sari , Dhian
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): AT-TUROTS: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v1i1.1

Abstract

Pesantren adalah pendidikan tertua di Indonesia. Karena kematanganya dalam dunia pendidikan, pesantren selalu beradaptasi disetiap masa. Perubahan selalu dilakukan sebagai bentuk respon terhadap kebutuhan masyarakat yang sedang dan akan dihadapi. Salah satu inovasi dari pesantren yang penulis teliti adalah dengan adanya pesantren Entrepreneurship di daerah klaten jawa tengah. Entrepreneurship bukan sekedar menjadi aktifitas tambahan sebagaimana yang lazim diberbagai lembaga pendidikan. Akan tetapi entrepreneurship memang dijadikan sebagai visi dari pesantren tersebut. Sebagai komitmen mewujudkan citacita entrepreneur maka manajemen pengembangan soft skillnya pun disusun dalam bentuk kurikulum sampai santri lulus betul betul menjadi seorang entrepreneur. Soft skill sebagai kebutuhan primer kaum entrepreneur disajikan dalam sebaran kurikulum dari awal masuk pesantren sampai santri lulus.
ISLAMIC WORLDVIEW DI DUNIA PENDIDIKAN Anam, Syaiful; Munandar, Aris; Wahada, Listiatul
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): AT-TUROTS: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v1i1.2

Abstract

Islamic worldview adalah pandangan hidup yang dimulai dari konsep ke- Esaan Tuhan (syahadad) yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan manusia di dunia.Islamic worldview diartikan juga sebagai visi tentang realitas dan kebenaran, yang terbaca oleh mata hati kita dan yang menerangkan tentang hakikat wujud yang sesungguhnya, sebab totalitas dunia wujud itulah yang diproyeksikan Islam. Profesionalisasi dunia pendidikan yang terintegrasi dengan Islamic worldview mengandung arti peningkatan segala daya dan usaha dalam rangka pencapaian secara optimal layanan yang akan diberikan kepada masyarakat. Pengembangan dunia pendidikan dimaksudkan untuk merangsang, memelihara, dan meningkatkan kompetensi siswa dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu hasil belajar siswa dan memiliki pandangan hidup Islami. Hal yang paling utama yang harus diperhatikan dalam membangun peradaban umat adalah cara pandang terhadap Islam. Artinya pandangan umat Islam harus menggunakan pandangan atau cara berpikir yang berasas Islam, menghadirkan Islam dalam semua lini kehidupan baik Politik, Ekonomi, Pendidikan, Sains dan sektor-sektor lainnya. Sebab Islam yang bersumber dari Alquran membahas secara universal tentang politik. Tatanan pemerintahan yang sesuai agar bisa menjalankan syariat, bagaimana menata kehidupan yang baik dan wilayahnya bisa berdaulat dan bermartabat juga rakyatnya bisa sejahtera. Peradaban Islam adalah peradaban yang dibangun oleh ilmu pengetahuan Islam yang dihasilkan dari pandangan hidup Islam. membangun peradaban Islam harus dimulai dengan membangun pemikiran umat Islam, meskipun tidak berarti kita berhenti membangun bidang-bidang lain. Mengubah Islamic world view/framework atau cara pandang umat kepada cara pandang Islam (prinsip Islam) adalah kunci bangkitnya peradaban Islam. Sebab peradaban itu muncul dari pandangan yang melahirkan tindakan dan berbuah Ilmu Pengetahuan.
Pendidikan Keluarga Menurut Islam Hafidz, H; Kurnia Ahmad, Rizky; Vivi Santika, Ajeng
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): AT-TUROTS: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v1i1.3

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu menjelaskan konsep pendidikan keluarga menurut Islam baik dari tujuan hingga metode yang dipergunakan dalam mendidik anggota keluarga. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan jenis kepustakaan (library research)yang bersifat analitis deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan dianalisis melalui analisis isi. Hasil penelitian ini menyimpulkan 1) tujuan pendidikan Islam dalam keluarga ialah untuk menegakkan syariat islam dalam menyelesaikan masalah keluarga,Mewujudkan ketenangan psikologis,dan memenuhi kebutuhan cinta kasih anak, 2) metode pendidikan islam dalam keluarga meliputi keteladanan, pembiasaan serta latihan, memberi nasehat,dan pengawasan. Dapat disimpulkan bahwa orang tua mempunyai tanggung jawab besar dalam mendidik, khususnya di dalam melindungi keluarga dan memelihara keselamatan keluarga,dan semua itu akan sukses jika dilakukan dengan berlandaskan pada syariat Islam(pendidikan Islam)
Pendidikan Akhlak Pada Anak Usia Dini Suhartono, S; Latifah , Nur
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): AT-TUROTS: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v1i1.4

Abstract

Kunci kebahagiaan seseorang ada pada perangai dan karakternya, Apabila seorang anak ditelantarkan pendidikannya, tentu sebagian besar akan tumbuh menjadi orang yang buruk akhlaknya. Pendidikan akhlak dilaksanakan sejak usia dini, hal ini dikarenakan pada usia tersebut jiwa anak masih dalam keadaan suci, bersih dan belum terkontaminasi dengan berbagai macam perangai buruk. Metode pendidikan akhlak adalah; keteladanan, pembiasaan, nasihat dan perhatian. Adapun strategi pendidikan akhlak secara langsung berupa; teladan, anjuran dan latihan. Strategi tidak langsung berupa; larangan, hukuman, hadiah dan pengawasan.
Menepis Tuduhan Islam Misoginis Melalui Pengkajian Pendidikan Islam Perspektif Gender Nashihin, Husna; Nur Iftitah, Muthi’atun; Mulyani, Dede
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): AT-TUROTS: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v1i1.5

Abstract

Isu gender menjadi sebuah topik yang akan selalu relevan dikaji, termasuk salah satunya pengkajian pendidikan Islam perspektif gender. Banyaknya Ayat dan Hadist misogenis menjadi alasan kuat isu gender selalu aktual untuk dikaji. Banyaknya Ayat dan Hadist misogenis ini menyebabkan Islam dituduh oleh “musuh Islam” sebagai agama misogenis atau pembenci wanita. Secara konseptual, jelas bahwa Islam tidak memiliki konsep mengenai bias gender, justru Islam menempatkan perempuan dalam kedudukan yang mulai dan terhormat. Tuduhan Islam Misogenis ini bisa dibantah dengan melakukan pengkajian Islam perspektif gender. Pertama, mengkaji historis praktek kesetaraan gender pada masa Rasulullah SAW. Kedua, mengkaji konsep teoritis bias gender menurut tokoh Islam. Ketiga, mengkaji ulang atau reinterpretasi Ayat dan Hadist terkait gender menggunakan perspektif gender. Hasil pengkajian menunjukan bahwa pertama, secara historis praktek kesetaraan gender sudah dilakukan pada masa Rasulullah SAW. Kedua, secara teoritis menurut para tokoh gender muslim, bias gender masih terjadi karena faktor ekternal yang secara umum berupa subyektifitas penafsir atas Ayat dan Hadist terkait gender. Ketiga, reinterpretasi Ayat dan Hadist menggunakan perspektif gender mampu menghasilkan keadilan gender bagi perempuan. Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Islam bukanlah agama Misogenis seperti yang dituduhkan dari dulu sampai saat ini
Pendidikan Agama Sebagai Pembangun Mentalitas Anak Didik Yang Bermoral: (Posisi Pendidikan Agama Dalam Sistem Pendidikan Nasional) Rahmawati, Istiqomah; Gusti Wijaya, Fitra
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): AT-TUROTS: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v1i1.6

Abstract

Pendidikan agama memiliki posisi penting dalam pembinaan mentalitas yang bermoral bagi anak didik menuju masyarakat madani yang agamis dan potensial. Kondisi ini harus dipertahankan dalam sistem pendidikan nasional untuk menciptakan generasi-generasi muda menghadapi tantangan dunia global yang dihadapkan pada bangsa kita Indonesia yang menjelma dengan berbagai wujud baik positif maupun negatif. Mentalitas manusia yang agamis sangat mempengaruhi dirinya dalam menetukan sikap dan keputusan serta kebijakan.
KONSTRUKSI SCIENTIFIC AL-QUR’AN Aziz, A; Nur Laila, Triana; Ihsanudin, I
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): AT-TUROTS: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v1i1.7

Abstract

Kontruksi saintific al-Qur’an sebagai sumber ilmu, penataan ilmu pengetahuan dan teknologi diarahkan untuk kemaslahatan manusia. Oleh karena itu sebagai modal dasar manusia difungsikan sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi ini. Rumusan alur bangunan saintifik dalam peneliti telah mengkaji ayat-ayat, sehingga dapat dijadikan alasan bagi orang lain dalam kebenaran Al-Qur’an dalam disiplin ilmu pengetahuan. Akal manusia berguna untuk berpikir dengan kreatif, berkreasi dan berkarya serta dapat menghantarkan manusia beradab. Kontruksi al-Qur’an memberi solusi cara-cara memperoleh ilmu pengetahuan, yaitu dengan metode ilmiah, realistik, jauh dari perdebatan teoritis dan hepotesis yang menyebabkan perbedaan pemikiran dan pemahaman
KONSEP PENDIDIKAN TAUHID MENURUT MUHAMMAD BIN ‘ABDUL WAHHAB DAN RELEVANSINYA DENGAN KURIKULUM 2013 Iskandar, Redi; Aziz, A
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2019): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v1i2.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep pendidikan tauhid menurut Muhammad bin „Abdul Wahhab dan relevansinya dengan pendidikan tauhid saat ini, khususnya dengan pendidikan tauhid di sekolah formal yang berlandaskan kurikulum 2013 tingkat Madrasah Tsanawiyah. Jenis penelitian ini adalah library research, yakni yang mengkaji kepustakaan dari sebuah buku, transkrip, dan dokumen yang lainnya. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis, yakni cara pandang atau paradigma yang melihat suatu gejala atau fenomena sebagai sesuatu yang tidak bisa lepas dari faktor sosial historis yang melingkupinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) dasar pendidikan tauhid Muhammad bin „Abdul Wahhab adalah Al- Quran dan hadits, (2) materi pendidikan tauhid Muhammad bin „Abdul Wahhab meliputi tauhid Rububiyah, tauhid uluhiyah, tauhid asma wa sifat, (3) tujuan pendidikan tauhid Muhammad bin „Abdul Wahhab adalah untuk membimbing umat agar mengenal Allah Subhanahu Wa Ta’ala, memurnikan tauhid yang telah tercemar, melepaskan umat dari keterikatan terhadap thaghut, dan mencegah umat agar tidak terjerumus kedalam kesyirikan, dengan metode pendidikan tauhid meliputi metode tanya jawab, perumpamaan, kisah, dan tarhib wa targhib, (5) relevannya dengan pendidikan tauhid saat ini, khususnya dengan pendidikan tauhid di sekolah formal yang berlandaskan kurikulum 2013 tingkat Madrasah Tsanawiyah.
PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DI ERA DIGITAL Suhartono, S; Rahma Yulieta , Nur
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2019): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v1i2.9

Abstract

Digitalisasi membawa dampak pada seluruh aspek kehidupan manusia, perubahan pola pikir dan gaya hidup tidak dapat dihindarkan. Salah satu masalah yang sangat menghawatirkan adalah munculnya berbagai macam media sosial yang dapat merusak akhlak. Pendidikan akhlak menjadi sangat penting dan harus mendapatkan prioritas utama untuk dilakukan oleh orang tua dirumah maupun pendidik di sekolah. Pendidikan akhlak dengan metode yang tepat menjadi kunci utama agar anak mampu mengendalikan diri dalam menggunakan media digital dan bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi dan komunikasi untuk hal-hal yang berguna bagi dirinya. Adapun metode dalam pendidikan akhlak yang dapat diterapkan di era digital sekarang ini diantaranya adalah; metode keteladanan, pembiasaan, nasehat, perhatian, humukan dan pengawasan.
PEMANFAATAN KANTIN KEJUJURAN SEBAGAI MODEL EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER SANTRI DI PONDOK PESANTREN ZUHRIYAH YOGYAKARTA Nashihin, Husna; Asih, Tri
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2019): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v1i2.10

Abstract

Artikel ini merupakan penelitan lapangan yang menggunakan pendekatan Fenomenologi dalam menangkap ekspresi nilai karakter yang dilakukan santri melalui kantin kejujuran. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Penelitian ini memiliki latar belakang sebagai berikut; pertama, evaluasi pendidikan karakter yang berlangsung saat ini masih bersifat verbalistis. Kedua, belum adanya model evaluasi pendidikan karakter yang mampu mengarah pada evaluasi hasil belajar afektif. Ketiga, diperlukan pengembangan model evaluasi pendidikan karakter yang mampu mengarah pada ranah afektif. Keempat, Pondok Pesantren Zuhriyah merupakan lembaga pendidikan yang melakukan pemanfaatan kantin kejujuran sebagai model evaluasi pendidikan karakter. Kelima, belum adanya penelitian mengenai model evaluasi pendidikan karakter di Pondok Pesantren Zuhriyah. Selanjutnya ada dua hal yang urgen untuk dikaji, yaitu; pertama, konsep teoritis evaluasi pendidikan karakter di Pondok Pesantren Zuhriyah. Kedua, pemanfaatan kantin kejujuran sebagai model evaluasi pendidikan karakter di Pondok Pesantren Zuhriyah. Konsep teoritis evaluasi pendidikan karakter di Pondok Pesantren Zuhriyah sudah sesuai dengan konsp teoritis mengenai model, pendekatan, dan langkah-langkah evaluasi pendidikan karakter menurut beberapa tokoh pendidikan karakter. Berdasarkan pemanfaatan kantin kejujuran dalam evaluasi pendidikan karakter diketahui bahwa ada selisih pembayaran uang dalam kantin kejujuran sebesar 1,41%. Kemudian berdasarkan analisis kecenderuangan (trend analysis) diketahui bahwa ada kecenderungan penurunan selisih uang pembayaran yang dilakukan oleh santri selama proses evaluasi.