cover
Contact Name
Faninda Novika Pertiwi
Contact Email
faninda_novik@yahoo.com
Phone
+62352-481277
Journal Mail Official
jtii@iainponorogo.ac.id
Editorial Address
Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Alam, IAIN Ponorogo. Alamat: Jl. Pramuka 156 Po Box 116 Telp. (0352) 481277 Ponorogo 63471, Kab. Ponorogo, Provinsi Jawa Timur
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Tadris IPA Indonesia
ISSN : 27763625     EISSN : 27763617     DOI : https://doi.org/10.21154/jtii
Jurnal Tadris IPA Indonesia diterbitkan oleh Tadris IPA, Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo sebagai media untuk meningkatkan kreativitas guru (khususnya guru IPA), dosen, akademisi, dan praktisi yang berkaitan dengan penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang tadris/pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Jurnal ini menyediakan tempat publikasi yang ditelaah oleh mitra bestari, ketat secara akademis dan diakui secara profesional. Jurnal Tadris IPA Indonesia ini menerbitkan artikel asli tentang isu dan tren terkini penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang tadris/pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Jurnal ini diterbitkan tiga kali dalam satu tahun.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 3 (2021)" : 20 Documents clear
Pemulihan Berpikir Kritis Peserta Didik Menggunakan Model Pictorial Riddle Dengan Pendekatan STEM Ahmad Arif Afifudin; Wirawan Fadly
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.433 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.134

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dan mencari mana yang lebih baik antara pembelajaran Pictorial Riddle dengan pendekatan STEM atau pembelajaran Konvensional pada Motivasi Sains dan Berpikir Kritis Peserta Didik MTs Ma’arif Al-Ishlah Bungkal Ponororgo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan desain quasi eksperimen purposive sampling. Teknik Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dalam penelitian ini sampel merupakan peserta didik kelas VIII A dan VIII B di MTs Ma’arif Al-Ishlah Bungkal Ponororgo yang berjumlah 43 peserta didik. Teknik pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner dan soal sosio emosional yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil yang telah dianalisis, rendahnya nilai rata-rata yang terjadi pada sebelum dan sesudah semester dapat diamati di masing-masing 5 indikator berpikir kritis, dengan rata-rata nilai 49,9 dengan standard deviasi sebesar 6,3 indikator terendah terletak pada indikator klarifikasi . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran pembelajaran Pictorial Riddle dengan Pendekatan STEM lebih baik dari pada pembelajaran Konvensional dalam pemulihan berpikir kritis peserta didik, khususnya pada indikator bertanya, menyimpulkan, memberikan alasan dan memperjelas. Model pembelajaran Pictorial Riddle dengan Pendekatan STEM dalam penerapannya menggunakan teka-teki bergambar dengan pokok permasalahan yang harus diselesaikan, model dan pendekatan ini sesuai dengan perkembangan modernisasi dunia.
Analisis Tingkat Penalaran Peserta Didik SMP dalam Memecahkan Masalah Soal Evaluasi Berbasis Literasi Numerasi Ika Lasmita sari; Edi Irawan; Aristiawan Aristiawan; Arinta Windiyanti Rokmana
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.888 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.135

Abstract

Kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah penalaran. Proses observasi yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kemampuan bernalar peserta didik dalam suatu permasalahan masih rendah. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan tingkat penalaran peserta didik dalam memecahkan masalah pada soal evaluasi berbasis literasi numerasi pada tema kemagnetan kelas IX C di SMPN 5 Ponorogo, berdasarkan tingkat kemampuan peserta didik, yaitu kemampuan tinggi, kemampuan sedang, dan kemampuan rendah. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan jenis penelitian Cross Sectional, dan pemilihan sampel menggunakan purposive Sampling. Pengumpulan data yang menggunakan tes kepada populasi dan wawancara kepada 6 sampel. Hasilnya 1) peserta didik dengan kemampuan tinggi dapat memecahkan masalah dengan memenuhi indikator penalaran sistematis. Peserta didik sejumlah 9 orang dengan presentase sebesar 33.3%; 2) peserta didik dengan kemampuan sedang dalam memecahkan masalah, hanya memenuhi indikator mengajukan dugaan dan memeriksa kesahihan argumen. Peserta didik berjumlah 5 orang dengan presentase sebesar 18,5%; 3) peserta didik dengan kemampuan rendah dalam memecahkan masalah hanya mampu memenuhi indikator mengajukan dugaan. Peserta didik berjumlah 13 orang dengan presentase sebesar 48,2%.
Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Discovery-Inquiry Berbantuan Mind Mapping Terhadap Kemampuan Berpikir Rasional Peserta Didik Anita Septariani Isnain; Edi Irawan; Rahmi Faradisya Ekapti; Ulinnuha Nur Faizah
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.998 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.144

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) keterlaksanaan model pembelajaran discovery-inquiry berbantuan mind mapping di MTs Ma’arif Al-Ishlah Bungkal, 2) apakah kemampuan berpikir rasional peserta didik kelas VII menggunakan model pembelajaran discovery-inquiry berbantuan mind mapping lebih baik daripada model pembelajaran konvensional pada materi pencemaran lingkungan di MTs Ma’arif Al-Ishlah Bungkal. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII di MTs Ma’arif Al-Ishlah Bungkal. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VII C (kelas kontrol) dan VII D (kelas eksperimen) yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tulis (pre test dan posttest). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery-inquiry berbantuan mind mapping dapat terlaksana secara baik serta model pembelajaran discovery inquiry berbantuan mind mapping mampu meningkatkan kemampuan berpikir rasional peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir rasional peserta pada kelas eksperimen lebih baik daripada peserta didik pada kelas kontrol.
Komparasi Kemampuan Menggali Informasi Menggunakan Model Direct Instruction Berbantuan Video Pembelajaran dan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Feedback pada Mata Pelajaran IPA Nur Kholifah; Edi Irawan
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.156 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.148

Abstract

Era globalisasi dapat mempengaruhi pendidikan. Pada era globalisasi seperti saat ini siswa diharapkan mampu memilah informasi agar tidak terjerumus pada hal negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan menggali informasi peserta didik dengan model direct instruction berbantuan video pembelajaran lebih baik daripada model kooperatif tipe jigsaw berbasis feedback. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasinya adalah kelas VIII yang terdiri dari 8 kelas. Sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling, diperoleh 2 kelas yaitu kelas VIII G dan VIII H yang masing-masing terdiri dari 32 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes berupa pilihan ganda, dengan teknik analisis data menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan menggali informasi dengan menggunakan model direct instruction berbantuan video pembelajaran memiliki nilai rata-rata 77,3 sedangkan model kooperatif tipe jigsaw berbasis feedback memiliki nilai rata-rata 70,2. Berdasarkan uji-t diperoleh P-Value sebesar 0,021 ˂ α 0,05 sehingga H0 ditolak. Maka kemampuan menggali informasi peserta didik dengan model direct instruction berbantuan video pembelajaran lebih baik daripada model kooperatif tipe jigsaw berbasis feedback pada kelas VIII di SMPN 1 Jetis. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka guru dapat menerapkan model direct instruction berbantuan video pembelajaran secara daring untuk meningkatkan kemampuan menggali informasi peserta didik.
Investigasi Kebiasaan Berpikir Analitis Melalui Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Isu Sosiosaintifik Amalia Wahyu Septiningrum; Hanin Niswatul Fauziah
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.779 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan, keefektifan, dan kepraktisan instrumen penilaian kebiasaan berpikir analitis berbasis isu sosiosaintifik. Penelitian ini merupakan penelitian R&D, dengan subjek penelitian peserta didik kelas VII di MTs Negeri 3 Ngawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan validasi ahli, instrumen penilaian kebiasaan berpikir analitis berbasis isu sosiosaintifik layak untuk diuji cobakan. Hasil kelayakan produk setelah uji coba diperoleh kesimpulan bahwa produk kurang layak, hal ini dikarenakan lebih banyak item soal yang menunjukkan tidak valid, sehingga model fit juga tidak memenuhi syarat. Oleh karena itu untuk mendapatkan produk yang memenuhi kelayakan, peneliti melakukan perbaikan dan uji kedua. Selanjutnya, hasil reliabilitas instrumen menunjukkan 0,526 > Rtabel, artinya instrumen telah reliabel. Untuk hasil uji keefektifan yang ditinjau dari perbedaan hasil uji coba dan uji kedua menunjukkan bahwa instrumen telah efektif untuk digunakan. Begitu pula, dengan hasil uji kepraktisan yang telah memenuhi syarat bahwa instrumen telah praktis untuk digunakan. Instrumen penilaian kebiasaan berpikir analitis berbasis isu sosiosaintifik ini diharapkan instrumen dapat digunakan untuk membantu melatih dan mendiagnosis kemampuan berpikir analitis peserta didik, melihat pentingnya pengembangan instrumen ini ditinjau dari kebermanfaatan pendekatan isu sosiosaintifik dan kemampuan berpikir analitis yang digunakan untuk menemukan pemecahan masalah yang dihadapi peserta didik di masa yang akan datang.
Efektivitas Model Pembelajaran Learning Cycle 5E dan Pendekatan Science for Sustainability Development Terhadap Kemampuan Membuat Keputusan Peserta Didik SMP Wisnu Saputra; Wirawan Fadly; Ulinnuha Nur Faizah; Aldila Candra Kusumaningrum
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.588 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.162

Abstract

Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui perbedaan dan mencari mana yang lebih baik antara model pembelajaran Learning Cycle 5E dan pendekatan Science for Sustainability Development dengan model pembelajaran Konvensional pada kemampuan membuat keputusan peserta didik SMP Negeri 1 Balong Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode quasi eksperimen dengan purposive sampling. Sampel penelitian ini peserta didik kelas VII B dan VII E di SMP Negeri 1 Balong. Teknik pengumpulan data dengan tes dan lembar kuisioner yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan statistik inferensial menggunakan uji-t. Instrumen penelitian ini adalah soal uraian yang diberikan setelah penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5E dan pendekatan Science for Sustainability Development. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata kemapuan membuat keputusan peserta didik pada kelas eksperimen 40,71 dan kemudian meningkat menjadi 72. Hai kesimpulan sil pengolahan data menggunakan uji-t one-tailed dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan membuat keputusan peserta didik antara model pembelajaran Learning Cycle 5E dan pendekatan Science for S ustainability Development dengan model pembelajaran Konvensional. Hal ini menujukkan bahwa model pembelajaran Learning Cycle 5E dan pendekatan Science for Sustainability Development efektif terhadap kemampuan membuat keputusan peserta didik.
Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis STEM terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Moh Rizal Mustofa; Syaiful Arif; Atik Karomatus Sholihah; Aristiawan Aristiawan; Arinta Windiyanti Rokmana
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.968 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.165

Abstract

Pemerintah saat ini memiliki cita–cita bisa meningkatkan keahlian siswa untuk menyongsong perkembangan Abad 21 yang menonjolkan kemampuan seperti berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan komunikasi yang baik dan benar. Dengan demikian perlu peran seorang pendidik yang inovatif untuk merealisasikan cita-cita tersebut sehinga siswa memiliki kemampuan berpikir yang lebih pada dirinya. Sudah banyak sekali sekarang ini penelitian yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, tetapi masih belum bisa maksimal untuk semuanya. Hasil data yang diperoleh nilai rata-rata dari kelas kontrol sebesar 55,5 sedangkan untuk kelas eksperimen sebesar 72. Sedangkan dari uji-t yang didapatkan P-Velue sebesar 0,000 maka Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa dengan model pembelajaran PBL basis STEM dengan siswa menggunakan model pembelajaran ceramah.
Efektivitas Model Pembelajaran Scramble dengan Pendekatan Socio-Scientific terhadap Rasa Ingin Tahu Peserta Didik Erza Novita Sari; Hanin Niswatul Fauziah; Izza Aliyatul Muna; Muhamad Khoirul Anwar
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.517 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.177

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran menggunakan model scramble dengan pendekatan socio-scientific di MTs Al-Ishlah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif Eksperimen. Sampel pada penelitian ini adalah kelas VIII A sebanyak 16 peserta sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebanyak 16 peserta sebagai kelas kontrol. Pengambilan data dengan cara membagikan angket kepada peserta didik sesudah menerapkan model pembelajaran scramble dengan pendekatan socio-scientific. Data dianalisis dengan uji­-t menggunakan software SPSS. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai P-value sebesar 0,000. Karena P-Value kurang dari 0,05 maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rasa ingin tahu peserta didik yang menggunakan model pembelajaran scramble dengan pendekatan socio-scientific dengan rasa ingin tahu peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Efektivitas Metode Pembelajaran Jigsaw Daring Dalam Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi Siswa SMP Febrianto Yopi Indrawan; Edi Irawan; Titah Sayekti; Izza Aliyatul Muna
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.161 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.179

Abstract

Keterampilan kolaborasi merupakan salah satu keterampilan yang dikembangkan dalam kemampuan abad 21 yang menemukan masalah dalam pengembangannya pada masa pandemi covid 19. Metode jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang bisa meningkatkan keterampilan kolaborasi siswa. Tujuan peneliti ini untuk mengetahui (1) apakah ada perbedaan keterampilan kolaborasi siswa antara kelas jigsaw daring dan video daring, (2) bagaimana keterampilan kolaborasi siswa metode jigsaw daring. Penelitian dirancang dengan menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan model eksperimen kelas. Penelitian dilaksanakan di SMPN 4 Ponorogo menggunakan sampel 60 peserta didik yang dibagi kedalam 2 kelas dipilih secara random dengan metode berbeda, yaitu kelas jigsaw daring dan video daring. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen post-test yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji-t dengan komputasi data perangkat lunak. Berdasarkan analisis data ditemukan jawaban jika (1) Model pembelajaran jigsaw daring lebih baik dari pada kelas video daring dalam meningkatkan keterampilan kolaborasi, (2) Hasil keterampilan kolaborasi siswa dengan metode pembelajaran jigsaw daring peningkatan maksimal pada indikator fleksibilitas (7,812) dan kurang efektif pada indikator tanggung jawab (6,500). Metode jigsaw daring mampu mempengaruhi dan meningkatkan keterampilan kolaborasi. Metode jigsaw daring sangat efektif dalam mengembangkan keterampilan kolaborasi dalam pembelajaran daring.
Efektivitas Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan Outdoor Learning terhadap Kemampuan Menyelesaikan Masalah Peserta Didik Ahmad Fatoni David Jazuli Yusup; Hanin Niswatul Fauziah; Muhamad Khoirul Anwar; Titah Sayekti
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.604 KB) | DOI: 10.21154/jtii.v1i3.191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan outdoor learning terhadap kemampuan menyelesaikan masalah peserta didik kelas VII di MTs Ma’arif Al Mukarrom. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian pretest-postest control group design. Sampel pada penelitian ini adalah kelas VII A sebagai kelas kontrol dan kelas VII B sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 49 peserta didik. Instrumen pengambilan data menggunakan tes essay yang diberikan sebelum dan sesudah implementasi model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan outdoor learning. Data dianalisis dengan uji­-t menggunakan alat bantu SPSS. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kontekstual dengan pendekatan outdoor learning efektif untuk digunakan dalam meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah.

Page 1 of 2 | Total Record : 20