cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Curvanomic
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 868 Documents
Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung Di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. Paraswari, Refka Widi
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji tentang pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap produksi jagung di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. Menggunakan data primer yang bersumber dari petani jagung di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. Teknik analisis yang digunakan adalah pendekatan Cobb Douglas dengan analisis regresi berganda.Hasil penelitian menunjukan bahwa tenaga kerja berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap produksi jagung di Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2019 dengan koefisien –0,163 dan nilai probabilitas 0,484. Modal memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap produksi jagung di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2019 dengan koefisien 1,073 dan nilai probabilitas 0.000. Hasil analisis menunjukan bahwa nilaiR2(R square)= 0.618 menandakan bahwa variasi dari perubahan produksi jagung di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya  dapat di jelaskan oleh tenaga kerja (X1), dan modal (X2) sebesar 61,80% sedangkan sisanya sebesar 38,20%  dapat dijelaskan sebagai faktor-faktor lain yang tidak masuk ke dalam model penelitian ini. Kata Kunci : Produksi Jagung, Tenaga Kerja dan Modal.DAFTAR PUSTAKA Adiningsih, S. (2003). Ekonomi Mikro Edisi Kedua. Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta.Ahyari, A. (1985). Manajemen Produksi. Yogyakarta : BPFE-UGM.Badan Pusat Statistik. 2010 - 2015. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kubu Raya Tahun 2010-2018: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kubu Raya.Badan Pusat Statistik. 2013 - 2017. Kalimantan Barat Dalam Angka. Kalimantan Barat: Badan Pusat Statistik.Baharsyah. (1995). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta Lembaga FE-UI.Dewi, N., Utama, S., dan Yuliarmi, N. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Usaha Tani dan Keberhasilan Program Simantri di Kabupaten Klungkung. Universitas Udayana. Bali. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 6 (2), 701-728.Fadwiwati, Y, A., dan Tahir, G, A.(2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Usahatani Jagung Di Provinsi Gorontalo. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 16 (2),92-101.Gilarso. (1994).Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Mikro Jilid 1. Kaminus : Yogyakarta.Gustiyana, H. (2004). Analisis Pendapatan Usahatani untuk Produk Pertanian. Salemba empat: Jakarta.Habib, A.(2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Jurnal, 18 (1), 79-87.Hernanto. (1994). Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.Husein, U. (1999). Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Gilarso. (1994), Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Mikro Jilid 1. Kaminus : Yogyakarta.Kadariah. (1994). Teori Ekonomi Mikro. FE-UI : Jakarta.Kurniasih, Erni. P  (2016). Produktivitas Tenaga Kerja Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Pontianak 2016, 528-534.Mosher, A, T. (1984). Menggerakan dan Membangun Pertanian. CV. Jasa Guna. Jakarta.Mubyarto. (1989). Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.Mulyana, E., Purbiyanti, E., dan Juanurti, I. (2017). Tingkat Optimasi Tenaga KerjaPetani Nanas Di Desa Tanjung Atap Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal, 278-283.Rangkuti, K., Siregar, S., Thamrin, M., dan Andriano, R.(2014). Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Petani Jagung. Jurnal, 19 (1), 52-57.Rangkuti, K., Thamrin, M., dan Andriano, R.(2014).Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Petani Jagung. Jurnal, 20 (1), 360-365.Rosari. V. (2013). Analisis Fungsi Produksi Cobb Douglas Pada Pabrik Gula (Studi Kasus Pada PT.Madubaru Di Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta). Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. JurnalSamuelson, P., dan William D. (2002). Ilmu Makroekonomi. Edisi Ketujuh Belas. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.Sarasutha, I, G, P.(2000). Kinerja Usaha Tani Dan Pemasaran Jagung Di SentraProduksi. Balai Penelitian Serelia. Sulawesi Selatan. Jurnal Litbang Pertanian, 21 (2), 39-47.Shinta, A. (2011). Ilmu Usahatani. Malang: Universitas Brawijaya.Setiawan, A, B., dan Prajanti, S, D, W.(2011). Analisis Efisiensi PenggunaanFaktor-Faktor Produksi Usaha Tani Jagung di Kabupaten GroboganTahun 2008. Universitas Negeri Semarang. Jurnal, 4 (1),69-75.Sidabutar, P., Yusmini., dan Yusri, J. (2012). Analisis Usahatani Jagung (Zea Mays) di Desa Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara. Universitas Riau. JurnalSiregar, S., Armansyah., dan Dewi, S. (2012). Pengaruh Program Desa Mandiri Pangan Terhadap Tingkat Pendapatan Petani Jagung. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Jurnal, 17 (3).Sudaryati, E. (2004). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kopi Di Kabupaten Temanggung (Studi Kasus Di Kecamatan Cindiroto Kabupaten Temanggung ). Fakultas Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan. Universitas Diponogoro Semarang.JurnalSukirno, S. (2000). Teori Makro Ekonomi: Raja Grafindo, Jakarta.Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.Sukirno, S. (2013). Mikro Ekonomi Teori Pengantar . Jakarta: Grafindo PersadaTjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Edisi 3. Andi: Yogyakarta.Widarjono, A. (2013). Ekonometrika dan Aplikasinya . Jakarta: EkonosiaWijaya, I, M. (2017). Usaha Kopi Robusta Di Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung. Universitas Negeri Yogyakarta. JurnalWitjaksono, J.(2017). Kajian Rantai Nilai dan Analisis Nilai Tambah Jagung (StudiKasus di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara),156-162.Woentina, K. (2015). Analisis Kelayakan Usahatani Nanas Di Desa Doda Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi. Universitas Tadulako. Palu.                       Jurnal, 3 (2), 240–246.
Analisis Pengaruh Korupsi Terhadap Alokasi Belanja Modal Serta Deskriptif Kualitas Belanja: Studi Kasus 11 Kota Di Indonesia sinaga, setya Ningsih
Jurnal Curvanomic Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Jurnal Curvanomic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris pada korupsi terhadap alokasi belanja modal kota di Indonesia yang terdiri dari 11 kota. Untuk membuktikan apakah setiap kota memiliki kualitas belanja pada tahun 2010, 2015, 2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang sumber datanya diambil dari Transparansi International Indonesia (TII), Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Republik Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa korupsi melalui Indeks Persepsi Korupsi (IPK) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap alokasi belanja modal. Hasil uji t-statistik korupsi sebesar 3,077454 dan signifikan terhadap alokasi belanja modal. Hasil pengujian ini membuktikan bahwa tidak semua kota tergolong memiliki kualitas belanja, hanya terdapat enam kota yang tergolong memiliki kualitas belanja.Kata Kunci : Korupsi, IPK, Alokasi Belanja Modal, dan Kualitas Belanja.  DAFTAR PUSTAKA ACFE Indonesia Chapter #111. (2016). Survei Fraud Indonesia, Association Of Certified Fraud  Examiners.Amalia, R, S. (2018). Penggambaran Tindak Kecurangan Pada Sektor Publik Melalui Pemberitaan Media Elektronik Kompas.com Di Indonesia Tahun 2017. Jurnal Ekonomi Vol. 2 No. 2: 20-78.Amri, K. (2017). Pengaruh Indeks Harga Konsumen dan Belaja Modal Terhadap Indeks Perilaku Korupsi. Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 8 No 1: 49-78.Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2012). Buku 1: Tema, Prioritas Pembangunan dan Kerangka Ekonomi Makro. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Jakarta.Badan Pemeriksa Keuangan. (2010). Ikhtisar Hasil Pemeriksaan (IHP). Jakarta: BPK Republik Indonesia.Badan Pemeriksa Keuangan. (2015). Ikhtisar Hasil Pemeriksaan (IHP). Jakarta: BPK Republik Indonesia.Badan Pemeriksa Keuangan. (2017). Ikhtisar Hasil Pemeriksaan (IHP). Jakarta: BPK Republik Indonesia.Badan Pusat Statistik. (2010). Indonesia Dalam Angka. Jakarta: BPS Republik Indonesia.Badan Pusat Statistik. (2015). Indonesia Dalam Angka. Jakarta: BPS Republik Indonesia.Badan Pusat Statistik. (2017). Indonesia Dalam Angka. Jakarta: BPS Republik Indonesia.Chetwynd, Eric, Frances Chetwynd, dan Bertram Spector. (2003). Corruption and Poverty: A Review of Recent literature. Washington, Dc USA: Mangagement System International.Dewi, A. (2006). Kajian Penerapan Akuntansi Biaya Pada Anggaran Belanja Daerah Kota Singkawang. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarya Vol. 1 No. 1.Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Republik Indonesia. (2010). Belanja Modal dan Total Belanja. Diakses dari www.djpk.kemenkeu.go.idDirektorat Jendral Perimbangan Keuangan Republik Indonesia. (2015).  Belanja Modal dan Total Belanja. Diakses dari www.djpk.kemenkeu.go.idDirektorat Jendral Perimbangan Keuangan Republik Indonesia. (2017). Belanja Modal dan Total Belanja. Diakses dari www.djpk.kemenkeu.go.idHalim, A. (2002). Akuntansi Sektor Public: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Pertama Jakarta: Selemba Empat.Halim, A. (2004). Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.Halim, A. (2014). Akuntansi Sektor Publi: Akuntansi Keuangan Daerah. Selemba Empat, JakartaHartanti, Evie. (2007). Tindak Pidana Korupsi, Edisi Kedua. Jakarta : Sinar Grafika. Hal. 9Heriwibowo, D. (2016). Kajian Kualitas Belanja Daerah: Dinamika dan Pengukuran Dalam Pembangunan Wilayah Di Indonesia. Ekonomi Vol. 1 No. 1: 39-91.Hermawan (2010). Analisis Penelusuran Transaction Fraud dalam Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan.Ismunawan. (2016). Pengaruh Faktor Non Keuangan dan Keuangan Terhadap Tingkat Korupsi Pemerintah Daerah Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Vol. 1 No. 1: 40-62.Kassem, R. (2012). The New Fraud Treangle Model. Journal Of Emerging Trends In Economi and Management Sciences Vol. 3 No. 3: 191-195.Kristanto, B, S. (2009). Pengaruh Ukuran Pemerintahan, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Belanja Modal Sebagai Prediktur Kelemahan Pengendalian Internal.Kuncoro, M. (2011). Metode Kuantitatif. Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi Keempat. YogyakartaMardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit ANDI.Maulana, Z. (2016). “Persepsi Masyarakat Terhadap Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Di Aceh Utara”. Jurnal Ekonomi Vol. 1 No. 1: 78-82.Munir, B. (2003). Perencanaan Anggaran Kinerja, Memangkas Inefisiensi Anggaran Daerah. Yogyakarta: Samawa Center.Nawatwi, S. (2016). Pengaruh Korupsi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi studi empiris Negara-negara Asia Pasifik. Jurnal Media Ekonomi dan Manajemen Vol. 31 No. 1: 14-25.Norwandi, D. (2006). Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), Edisi Terbaru: Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Selemba Empat.Nurdiwaty, D & Zaman, B. (2016). Analisis Rasio Keuangan Daerah Untuk Menilai Kinerja Keuangan Daerah di Kota Kediri. Jurnal Ekonomika-Bisnis Vol. 7 No. 1: 31-40.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang pedoman pengelolaan Keuangan Daerah (Perubahan peraturan Permendagri No 32 Tahun 2011)Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.Rinusu (2003). Panduan Praktis Mengontrol APBD. Jakart: Civil Education and Budget Transparency Advocation (CIBA) and Friedrich Ebert Stiftung (FES).Ross, A. (1973). The Economic Theory Of Agency: The Pricipal’s Problem. American: Economic Review Vol. 63 No. 2: 134-139.Saragih, J, P. (2003). Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah Dalam Otonomi. Ghalia Indah: Jakarta.Saputra, B. (2012). The Impact Of Fiscal Decentralization On Corruption In Indonesia. Jurnal Borneo Administrator Vol. 8 No. 3: 293-309.Siregar, H dan Wahyuniarti, D. (2008). “Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin”.Smith, A. (1776). The Wealth Of Nations, Teori Ekonomi Klasik. Konsep Rent-Seeking.Sudarto. (1977). Hukum dan Hukum Pidana. Bandung: AlumniSugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: AlfabetaTADF. (2013). “Evaluasi Regulasi Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pengaruhnya Terhadap Upaya Peningkatan Kualitas Belanja Daerah”. Laporan Penelitian. Jakarta: TADF Kemenkeu Republik Indonesia.Transparency International Indonesia. (2010). Indeks Presepsi Korupsi. Diakses dari http://riset.ti.or.id/ipk-indonesia/Transparency International Indonesia. (2015). Indeks Presepsi Korupsi. Diakses dari http://riset.ti.or.id/ipk-indonesia/Transparency International Indonesia. (2017). Indeks Presepsi Korupsi. Diakses dari  http://riset.ti.or.id/ipk-indonesia/Transparency International Indonesia. (2017). Laporan Indeks Presepsi Korupsi.Undang-Undang Republik Indonesia. (2001). Nomor 20 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.Undang-Undang Republik Indonesia. (2015). Nomor 2 Tentang Pemerintah Daerah.Widarjono, A. (2009). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Edisi Ketiga. EKONESIA: Yogyakarta.Windarti, A. (2015). Pengaruh Anggaran Belanja Daerah dan Senjangan Anggaran Terhadap Tingkat Korupsi Di Indonesia. Ilmu Sosial Vol. 8 No. 1: 49-65.Yacoub, Y. & Adelia, R. (2011). Pengaruh Belanja Publik dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Tingkat Kemiskinan di Kalimantan Barat. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahawan.Yusup, M. & Aryani, A, Y. (2015). Kepala Daerah, Partai Politik dan Indikasi Korupsi Belanja Modal. Jurna Ekonomi Vol. 2 No. 1: 61-78.
PENGARUH UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN BARAT Sanura, Nuni B1011151078
Jurnal Curvanomic Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Jurnal Curvanomic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH UPAH MINIMUM  DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN BARAT BARATOleh:Nuni Sanura ABSTRAK     Kalimantan Barat merupakan Provinsi yang memiliki tingkat partisipasi angkatan kerja tertinggi di Pulau Kalimantan. Ada beberapa indikator  yang mempengaruhi tingkat partisipasi angkatan kerja diantaranya upah minimum dan  pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh upah minimum dan pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder di Provinsi Kalimantan Barat pada periode tahun 2011-2017 yang diperoleh dari data publikasi Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat maupun publikasi lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja di Provinsi Kalimantan. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Barat. Variabel di dalam model bersama sama memiliki pengaruh sekitar 79,71 persen terhadap tingkat partisipasi angkata kerja, sedangkan 20,29 persen dipengaruhi oleh variabel lainnya. Kata Kunci: Upah Minimum Dan Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja         DAFTAR PUSTAKA  Agustina. (2017). Peramalan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Di Jawa Barat. Jurnal Ilmiah UMMI, Volume X1, No. 03 Desember 2017. Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.Arsyad, L.(2010).Ekonomi Pembangunan.Edisi Kelima. STIM YKPN, Yogyakarta.Badan Pusat Statistik  kalimantan barat ( BPS ). (2011).kalimantan barat dalam angka . Pontianak:BPS                               (2012). Kalimantan Barat dalam Angka 2012. Pontianak:  BPS. http://www.bps.go.id.                               (2013). Kalimantan Barat dalam Angka 2013. Pontianak:  BPS. http://www.bps.go.id.                               . (2014). Kalimantan Barat dalam Angka 2014. Pontianak:  BPS. http://www.bps.go.id.                             . (2015). Kalimantan Barat dalam Angka 2015. Pontianak:  BPS. http://www.bps.go.id.______________ (2016). Kalimantan Barat dalam Angka 2016. Pontianak:  BPS. http://www.bps.go.id.______________ (2017). Kalimantan Barat dalam Angka 2017. Pontianak:  BPS. http://www.bps.go.idBonerri,K.B. (2018). Pengaruh Pendidikan Dan Upah Terhadap Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (Tpak) Di Kota Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 18  No. 01  Tahun 2018. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sam Ratulangi, Manado.Hamid,E.S.(2000).Perekonomian Indonesia Masalah Dan Kebijakan Kontemporer,Yogyakarta.UII press Yogyakarta . Hatta ,Siti hardiyanti.(2017) .pengaruh upah minimum dan pertumbuhan ekonomi terhadap  tingkat partisipasi angkatan kerja wanita  di kota makassar. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam  .skripsi .UIN Alauddin Makassar.Jhingan, M. L. (2016). Ekonomi Pembangunan dan perencanaan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.Katjasungkana, N.L. Soetrisno, A.Gaffar,Dkk.(2001) Potret Perempuan Tinjauan Politik, Ekonomi, Hokum, Di Zona Orde Baru. Pustaka pelajar offset, Yogyakarta.Kuncoro, M. (2010). Dasar- Dasar Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.Mulasari,Frestiana Dyah  (2015). Peran Gender Perempuan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2012. Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Journal4 (2).Mulyadi.(2014). Ekonomi Sumber Daya Manusia.jakarta.PT Rajagrafindo Persada.Mankiw,N.G.(2006).Pengantar Ekonomi Makro.Sembilanempat.Jakarta.Mankiw,N.G.(2001).Pengantar Ekonomi.jakarta: Erlangga.Pramoto &Saputra.(2011).Kebijakan Upah Minimum Untuk Perekonomian Yang Berkeadilan Tinjauan UUD 1945.Journal of Indonesian applied economics,vol 5.(No 2):269-285.Peraturan Pemerintah RI No. 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan.Simanjuntak, P.J. (2005). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta:     Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Sirait, Novlin.(2013). Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Penganguran Kabupaten/Kota Provinsi Bali .jurusan ekonomi pembangunan fakultas ekonomi universitas undaya. E-jurnal EP unud Vol.2, No 2: 108-118. Sari, C.P.M., & Putri ,S.(2018) Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Di Kota Lhokseumawe Periode 2007-2015. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussale. Jurnal Ekonomika Indonesia Volume VII Nomor 02 Desember 2018. Silalahi, B(2011).?Analisis Pengaruh Variabel Kependudukan Terhadap PDRB Harga Konstan di Kabupaten Jepara (1998-2008)?, Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang .Sukirno,S.(2016). Makroekonomi Teori Pengantar .jakarta :PT.Raja Grafindo Persada.Sukirno,S.(2016). Mikroekonomi Teori Pengantar .jakarta :PT.Raja Grafindo Persada.Sulistiawati, R (2012). Pengaruh Upah Minimum terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Masyarakat Provinsi di Indonesia. (Jurnal Eksos. Vol 8 No. 3 2012).Sun?an,M. (2015).Ekonomi Pembangunan .jakarta:mitra wacana media .Subri,M.(2014). Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangungan. Edisi Revisi. Jakarta:Rajawali Pers.Setyowati,E. (2009). Analisis Tingkat Partisipasi Wanita Dalam Angkatan Kerja Di Jawa Tengah Periode Tahun 1982-2000. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10, No.2, Desember 2009. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.Setyowati, E. (2009). Analisis Tingkat Partisipasi Wanita. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol.10. No.2 Tahun 2009.Sugiyono ,(2014). Metode Penelitian Kuantitatif Dan R&D.Bandung : Alfabeta.Sumarsono,S.(2003). Ekonomi Manajemen Sumber Daya Dan Ketenagakerjaan. Jakarta: FE UI.Sumarsono,S.(2009).Teori Dan Kebijakan Public Ekonomi Sumber Daya Manusia.Garha Ilmu ,Yogyakarta.Todaro, M. P. (2007). Pembangunan ekonomi di dunia ketiga edisi kesembilan. Erlangga. Jakarta. UU No. 13 Tahun 2013 Tentang ketenagakerjaan.Widarjono,A.(2009). Ekonometrika pengantar dan aplikasinya. Yogyakarta : Indonesia.Wisna ,S. (2014). Pengaruh Tingkat Upah Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Di Provinsi Riau JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, ANGKA MELEK HURUF, DAN UPAH MINIMUM TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2010-2017 Febri, Erfiana
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKalimantan Barat merupakan salah satu Provinsi di Indonesia dengan tingkat pengangguran terbuka 4.36 persen tahun 2017 sempat mencapai angka 5.15 persen di tahun 2015. Pengangguran merupakan masalah yang sangat kompleks karena dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berhubungan. Terjadi pengangguran disuatu daerah dapat disebabkan oleh jumlah lapangan pekerjaan lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Dalam penelitian ini digunakan data sekunder yang bersifat data panel untuk variabel dependen yaitu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), dan variabel independen yaitu Pertumbuhan Ekonomi (PE), Angka Melek Huruf (AMH), dan Upah Minimum yang meliputi 14 Kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan barat periode 2010-2017. Hasil penelitian menunjukan PE berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap TPT. Sementara AMH berpengaruh negatif dan signifikan terhadap TPT, serta upah minimum positif dan signifikan dalam mempengaruhi TPT. Secara simultan variabel dependen memiliki hubungan yang kuat terhadap TPT. Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Angka Melek Huruf (AMH), Upah Minimum, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).1 DAFTAR PUSTAKAAjija, Shochrul Rohmatul, dkk. (2011). Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat. Amin, Mokhammad Bisri. (2016). Pengaruh upah minimum, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi terhadap tingkat pengangguran terbuka di Jawa Timur tahun 2005-2013. Jurnal ilmiah mahasiswa FEB, 4(2), 1-19. Boediono. (1992). Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE UGM. Denburg, Thomas F. (1985). Makroekonomi ; Konsep, Teori dan Kebijakan. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga,. Gilarso, T. (2004). Pengantar Ilmu Ekonmi Makro. Yogyakarta: Kanisius. Gujarati, Damodar N. (2006). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Hajji, Muhammad Shun, dan Nugroho S. B. M. (2013). Analisis pdrb, inflasi, upah minimum provinsi, dan angka melek huruf terhadap tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Jawa Tengah tahun 1990-2011. Diponegoro Journal Of Economics, 2(3), 1-10. http://disnakertrans.kalbarprov.go.idhttp://www.bps.go.id http://www.kalbar.bps.go.idKasiran, Moh. (2008). Metode Penelitian; Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penyusunan Metodologi Penelitian. Malang: UIN Malang Press. Kaufman, B. E. (2000). The Economics of Labor Markets, Fifth Edition. New York: The Dryden Press, Kaufman, Bruce E dan Julie L. Hotchkiss. (1999). The Economics of Labor Market. Yogyakarta: BPFE UGM. Kepmenaker No KEP-226/MEN/2000 TENTANG PERUBHN PASAL 1, PASAL 3, PASAL 8, PASAL 11, PASAL 20 DAN PASAL 21 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR PER-01/MEN/1999 TENTANG UPAH MINIMUM. Kuncoro, Mudrajat. (2011). Metode Kuantitatif. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen: YKPN. M. Tohar. (2000). Membuka Usaha Kecil. Jakarat: Kanisius. Mankiw, N. G. (2000). Teori Makro Ekonomi. Edisi keempat. Diterjemahkan oleh Imam Nurmawan. Jakarta: Erlangga. Mankiw, N. G. (2001). Principle of Economics,Second Edition. California: Harcourt Colledge Publisher. Mankiw, N. Gregory. (2006). Pengantar Ekonomi Makro Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.Payaman, J. Simanjuntak. (1998). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit FE UI.Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Per-17/Men/VIII/2006 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak serta sesuai UU Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 88 (4) tentang Ketenagakerjaan. Prawira, Syurifto. (2018). Pengaruh pertumbuhan ekonomi, upah minimum provinsi, dan tingkat pendidikan terhadap pengangguran terbuka di Indonesia. EcoGen, 1(1), 162-168. Rachman, Hasanuddin. (2005). Pengaruh Pengupahan Sebagai langkah Strategis Stabilitas Dalam Hubungan Industrial. Jakarta: APINDO.Rofik, Mochamad, Novi Puji Lestari, dan Rizkia Septianda. (2018). Pertumbuhan ekonomi, upah minimum dan tingkat pengangguran di Kalimantan Barat. Jurnal Inovasi Ekonomi, 3(2), 45-52. Sirait, Anzas Fernando, Yulmardi, dan Adi Bhakti. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengangguran terbuka di Provinsi Jambi. Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah, 7(3), 137-146. Soesastro, H, dkk, (2005). Pemikiran dan Permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir jilid I (1945-1959). Jakarta: Karnisius. Sukirno, Sadono. (1994). Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: PT. Raja Grasindo Perseda. Sukirno, Sadono. (2000). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Sukirno, Sadono. (2004). Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo. Sukirno, Sadono. (2008). Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada. Todaro, Michael P. (1999). Economics Development in the Third World. New York: The Longman Inc. Todaro, Michael P. (2000). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga. Verbeek, M. (2000), A Guide to Modern Econometrics. Baffins Lane-Chichester: John Wiley & Sons, Ltd. Wibisono, Dermawan. (2005). Metode Penelitian & Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Yuliasih, Wahyu Fitri. (2019). Pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pendidikan terhadap tingkat pengangguran dan kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Ekonomi Daerah, 7(1), 1-22. 
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN BARAT TOHIR, TOHIR B1011151120
Jurnal Curvanomic Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Jurnal Curvanomic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN BARATOleh:                                                                                                                                         Tohir                                                                          ABSTRAKKalimantan Barat merupakan Provinsi yang memiliki jumlah penduduk miskin tertinggi di Pulau Kalimantan. Ada beberapa indikator yang mempengaruhi tingkat kemiskinan diantaranya pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan dan tingkat pengangguran terbuka.  Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis  pengaruh pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan dan tingkat pengangguran terbuka terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten/Kota provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder di Provinsi Kalimantan Barat pada periode tahun 2011-2015 yang diperoleh dari data publikasi Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat maupun publikasi lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat. Tingkat pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat. Tingkat pengangguran terbuka tidak berpengaruh hasilnya pengujian memperlihatkan positif dan tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat. Variabel di dalam model bersama-sama memiliki pengaruh 43,62 persen terhadap tingkat kemiskinan, sedangkan 58,38 persen dipengaruhi oleh variabel lain.  Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengangguran Terbuka ,Tingkat KemiskinanDAFTAR PUSTAKABadan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat.__________________.Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2011. Jakarta: Badan Pusat Statistik.__________________.Data dan Iformasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik.__________________.Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik.__________________.Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2014. Jakarta: Badan Pusat Statistik.__________________.Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik.__________________.Kalimantan Barat Dalam Angka 2011. Jakarta: Badan Pusat Statistik.__________________.Kalimantan Barat Dalam Angka 2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik.__________________.Kalimantan Barat Dalam Angka 2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik.__________________.Kalimantan Barat Dalam Angka 2014. Jakarta: Badan Pusat Statistik.__________________.Kalimantan Barat Dalam Angka 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik.__________________.Statistik Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat 2011-2015.Badan Pusat Statistik.  Statistik Ketenagakerjaan Kalimantan Barat Tahun 2011.__________________. Statistik Ketenagakerjaan Kalimantan Barat Tahun 2012.__________________. Statistik Ketenagakerjaan Kalimantan Barat Tahun 2013.__________________. Statistik Ketenagakerjaan Kalimantan Barat Tahun 2014.__________________. Statistik Ketenagakerjaan Kalimantan Barat Tahun 2015.Boediono, 1999, Teori Pertumbuhan Ekonomi, Penerbit BPFE, Yogyakarta.Deni, T. 2008. Pengaruh Ketidakmerataan Distribusi Pendapatan, Pertumbuhan Ekonomi, dan  Pengangguran Terhadap Kemiskinan di Indonesia 2003-2004. Kumpulan Jurnal.Dian, O. 2001.Inflasi, Pengangguran dan Kemiskinan di Indonesia :Analisis Indeks Forrester Greer & Horbecke, Jakatra: Media Ekonomi.Didit, P. 2000. Distribusi Pendapatan di Indonesia : Proses Pemerataan dan Pemiskinan. Yogyakarta: Jurnal Ekonomi Pembangunan.Gaiha, R. 1993. Designof Proverty Alleviation Stategy in Rural Areas. Roma: FAO.Gurajati, D. 2003. Ekonomitrika Dasar. Terjemahan: Sumarno Erlangga, Jakarta.Harlem, S. 1995. Kemiskkinan dan Pertumbuhan Ekonomi, Bandung :Prisma.Hermanto, S. dan Dwi, W. 2006. Dampak pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Penduduk Miskin di Indonesia : Proses Pemerataan Pemiskinan. Yogyakarta: Jurnal Ekonomi Pembangunan.Irawan dan Suparmoko, 1992. Ekonomika Pembangunan, Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE.Kuncoro .M, 1997. Ekonomi Pembangunan. Teori Masalah dan Kebijakan, Cetakan ke III. Yogyakarta: UPPKuncoro, M. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah. Jakarta: Erlangga.Kuncoro, M. 1997. Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah, dan Kebijakan, Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.Kuncoro, M. 2001. Metode kuantitatif. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.Lincolin, A. 1997.Ekonomi Pembangunan, Edisi ketiga. Yogyakarta: BP STIE.Suharto, E. 2014. Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia, Model Jaminan Social Universal Bidang Kesehatan. Bandung: Alfabeta.Pantjar, S dan Saktyanu, KD. 2003. Produksi Domestik Bruto, Harga dan Kemiskinan. Jakarta : Media Ekonomi dan Keuangan Indonesia.Rasidin, S, dan Bonar, S. 2009. Dampak Infestasi Sumber daya Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia. Bandung: Prisma.Sukirno, S. 1983. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: LP Universitas Indonesia.Sukirno, S. 2000. Makro Ekonomi Modern. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada.Soeratno dan Lincolin, A. 1993. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.Sumitro, D. 1995. Pekembangan Pemikiran Ekonomi Dasar Teori Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. Jakarta: LP3ES.Todaro dan Micheal, P. 1994. Pembangunan Ekonomi di Dunia, Edisi Kedua, Terjemahan Haris Munandar. Jakarta: Erlangga.Todaro dan Micheal, P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia, Edisi Kedua, Terjemahan Haris Munandar. Jakarta: Erlangga.Tulus, H. 2001. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.Yacoub, Yarlina. (2012). Pengaruh Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Eksos, 8(3), 176-185.
Hubungan Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Per Kapita dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Kapuas Hulu Fadila, Fadila
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK             Pertumbuhan ekonomi diartikan secara sederhana sebagai kenaikan output total (PDB) dalam jangka panjang tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk atau apakah diikuti oleh pertumbuhan struktur perekonomian atau tidak. Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara, variabel yang digunakan untuk menghitung pendapatan per kapita adalah Produk Nasional Bruto (GNP) / Jumlah Penduduk. Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa, maka pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis hubungan pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita dan pengeluaran pemerintah terhadap tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2009-2018. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data runtun waktu (time series) yaitu data sekunder yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik, dengan periode pengamatan 10 tahun. Alat perhitungan dan analisis data yang digunakan adalah Korelasi Multiple. Pengujian secara persial dengan uji r. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan dan negatif terhadap tingkat pengangguran sebesar -0,654. Sedangkan pendapatan per kapita dan pengeluaran pemerintah mempunyai hubungan dan negatif terhadap tingkat pengangguran sebesar -0,302 dan -0,406. Kata kunci : pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, pengeluaran pemerintah dan tingkat pengangguran terbuka.             DAFTAR PUSTAKAAnggoro, H. M., & Soesatyo, Y (2015). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Angkatan Kerja Terhadap Tingkat Pengnagguran Di Kota Surabaya. Jurnal Ekonomi, Volume 3, No 3.Badan Pusat Statistik. (2008). Kapuas Hulu dalam angka 2008. Pontianak: Badan Pusat Statistik.……………………... (2009). Kapuas Hulu dalam angka 2009. Pontianak: Badan Pusat Statistik.……………………... (2010). Kapuas Hulu dalam angka 2010. Pontianak: Badan Pusat Statistik.……………………... (2011). Kapuas Hulu dalam angka 2011. Pontianak: Badan Pusat Statistik.……………………... (2012). Kapuas Hulu dalam angka 2012. Pontianak: Badan Pusat Statistik.……………………... (2013). Kapuas Hulu dalam angka 2013. Pontianak: Badan Pusat Statistik.……………………... (2014). Kapuas Hulu dalam angka 2014. Pontianak: Badan Pusat Statistik.……………………... (2015). Kapuas Hulu dalam angka 2015. Pontianak: Badan Pusat Statistik.……………………... (2016). Kapuas Hulu dalam angka 2016. Pontianak: Badan Pusat Statistik.……………………... (2017). Kapuas Hulu dalam angka 2017. Pontianak: Badan Pusat Statistik.……………………... (2018). Kapuas Hulu dalam angka 2018. Pontianak: Badan Pusat Statistik.Fadillah, N., Sukiman., & Dewi, S. A (2016). Analisis Pengaruh Pendapatan Per Kapita, Tingkat Pengnagguran, IPM Dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2009-2013. Jurnal Eko. Regional, Vol 11, No. 1, Maret 2016.Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbeit Universitas Diponegoro.………….. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati & Damodar. (2007). Dasar Ekonometrika. Jakarta: Penerbit Erlangga.Hariyadi. (2015). Analisis Pengaruh Pendapatan Per Kapita dan Jumlah Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Tengah. Universitas Diponegoro Semarang. Jurnal Ekonomi.Kuncoro, M. (2010). Masalah, Kebijakan Dan Politik EkonomikaMukminin, A. M. & Hidayat, W. R (2017). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2015. Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 1, No 3, Tahun 2017, Hal 374-384.Muslim, R. M (2014). Pengaruh Laju Pertumbuhan Ekonomi, Angkatan Kerja, Pendidikan Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Volume 15, No 2, Oktober 2014, Hal 171-181. (http://journal.umy.ac.id/index.php/esp/article/download/1234/1292)Putri, I. A. A (2018). Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Pertumbuhan Ekonomi, Penanaman Modal Asing, Tenaga Kerja Dan Inflasi Terhadap Pengangguran Di Indonesia Tahun 1986-2016. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Ekonomi.Kuznets, S. (1955). Economic Growth and Income Inequality, The American Economic Review, Volume XLV.Sukirno, S. (2002). Ekonomi pembangunan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Suyana U, (2009). Hubungan antar PDRB per kapita, Struktur Ekonomi dan Belanja Publik Perkapita Dengan Ketimpangan Pendapatan Masyarakat Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. (laporan penelitian) Denpasar Universitas Udayana.Sukirno, S. (1997). Pengantar Teorimakro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Bersada.Sukirno, S. (2006). Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi keTiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Sugiyono (2002). Statistik Penelitian Edisi 1. Bandung. AlfabetaSugiyono (2007). Statistik untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta.Sugiyono (2014). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.Sulistiawati, R. (2012). Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi di Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, 3(1) 
STRATEGI PENINGKATAN PAJAK HOTEL, RESTORAN, DAN HIBURAN MELALUI PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA PONTIANAK Ayuni, Ayuni B1011141061
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Dengan adanya Otonomi Daerah, pemerintah daerah mendapatkan kewenangan yang lebih luas didalam mengelola dan mengatur urusan pemerintah daerah serta didalam menggali dan mengelola sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara maksimal. Skripsi ini bertujuan  untuk menganalisa strategi peningkatan pajak Hotel, Restoran dan Hiburan melaui pengembangan pariwisata di Kota Pontianak. Penelitian skripsi ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui faktor internal (kekuatan dan kelemahan) perusahaan sebagai pertimbangan menentukan kebijakan perusahaan. 2) Mengetahui faktor eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan sebagai pertimbangan dalam menentukan strategi pemasaran kedepan. 3) Menentukan kebijakan strategi pemasaran berdasarkan pada analisis SWOT. Metode analisis didalam skripsi ini dilakukan dengan menggunakan metode berdasarkan konsep Fred R. David, yaitu analisis Matriks Internal Factor Evaluation dan Matriks External Factor Evaluation (The Input Stage), analisis SWOT (The Matching Stage), dan pengambilan keputusan (The Decision Stage).Hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukkan strategi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan pendapatan dari Pajak Hotel, Restoran, serta Pajak Hiburan adalah dengan meningkatkan promosi pariwisata serta keberadaan hotel, restoran, dan pajak hiburan Kota Pontianak dengan kualitas promosi yang lebih efektif; memanfaatkan kebijakan otonomi daerah yang seluas-luasnya dengan menggunakan SDM yang memadai dan potensi wisata daerah Kota Pontianak untuk menarik wisatawan domestik dan internasional; pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian pemungutan pajak hotel, restoran, dan hiburan; meningkatkan partisipasi wajib pajak dalam penyelenggaraan pemungutan pajak hotel, restoran, dan hiburan. DAFTAR PUSTAKA Boud Bovy, Manuel and Lawson, Fred. (1998). Tourism and Recreation Development : A Handbook of Physical Planning. Boston: CBI Publisher.BPS. (2016). Statistik Wisatawan Mancanegara Kota Pontianak 2016. Pontianak: Badan Pusat Statistik Kota Pontianak.BPS. (2016). Statistik Wisatawan Mancanegara Kota Pontianak 2016. Pontianak: CV. Grafika Utama Press.Buhalis, Dimitrios. (2001). Tourism in Greece: Strategic Analysis and Challenges. Current Issues in Tourism. Vol. 4 (5). 440-480.David, Fred R. 2010. Manajemen Strategis Konsep. Jakarta : PT. PrenhallindoDimanche, Frederic. (2003). The Lousiana Tax Free Shooping Program for International Visitor. Journal of Travel Research. Vol. 41. 311-314.Ghotam, K.F. (2005). Tourism Gentrification: The Case of New Orleans’ Vieux Carre (French Quarter). Urban Studies, Vol. 42 (7). 1099–1121.Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi. AksaraHidayat, Muchtar. (2017). Analisis Perhitungan Potensi Dan Strategi Pengembangan Pajak Reklame Di Kabupaten KutaI Barat. Research Journal of Accounting and Business Management (RJABM) . Vol 1 (2). 182-199Irawan, Koko. (2010). Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya TarikWisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. ProgramPendidikan Non Gelar Pariwisata. Sumatera Utara: Universitas SumateraUtara.Jessy, Tiara, A.P. (2014). Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerag (PAD) Kota Balikpapan Melalui Pajak Daerah Sektor Pariwisata. Jurnal Administrasi Negara Vol. 5 (3). 1603-1616.Karppi, Ilari., Kokkonen, Merja., & Smith, K.L. (2001). SWOT-analysis as a basis for regional strategies. the Nordic Centre for Spatial Development: Sweeden.Khairunisa. (2011). Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota Vol. 22 (3).227-224Koo., Chau., Koo., Liu., &Tsui. (2011). A structured SWOT approach to develop strategies for the government of Macau, SAR. Journal of Strategy and  Management Vol. (1).62-81Kusumaningrum, Dian. (2009). Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Daya Tarik Wisata Di Kota Palembang. Tesis PS. Magister Kajian Pariwisata. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.Liansie, G. (2016).  Strategi Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Dan Kebudayaan Dalam Pengembangan Pariwisata Lumbok Ranau Untuk Memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lampung Barat. Bandar Lampung: Universitas Lampung.Maderoji. (2012). Srategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sintang. Sintang: Universitas Terbuka.Mutiasari, Emerensia. (2010). Analisis Perkembangan, Upaya Peningkatan, Dan Prediksi Pendapatan Pajak Sarang Burung. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.Nair, C.K., & Amresh, P. (2016). Development of Strategic Plan for Hotel Industries through Swot Analysis. SSRG International Journal of Mechanical Engineering ( SSRG – IJME ) – Volume. 3 (3). 6-10.Pao, Jay, W. (2004). Recent Developments and Prospects of Macao’s Tourism Industry. Monetary Authority of Macao. 79-95.Piga, Claudio, A.G. (2003). Territorial Planing And Tourism Development Tax. Annals of Tourism Research, Vol. 30 (4). 886–905Prasetyo, U.S. (2011). Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PAD Kabupaten Karanganyar. Surakarta: Universitaas Sebelas Maret.Pratiwi, Estherini, H. (2016). Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame Dan Pajak Parkir Pada Pendapatan Asli Daerah Kota Tanggerang Tahun 2010–2014. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.Purwanto, Edy. (2015). Analisis Potensi Dan Penerimaan Pajak Hotel Di Kota Pontianak. Jurnal Magister Ekonomi Untan. Vol. 1 (1).Puspitasari, E.RA. (2014). Analisis Efektivitas, Efisiensi, Dan Kontribusi Pajak Dan Retribusi Daerah Terhadap PAD Kabupaten Blora Tahun 2009-2013. Semarang : Universitas Dipenogoro.Putra, Wisudawan, K.L. (2013). Intensifikasi Pemungutan Pajak Hotel Ditinjau Dari Potensi Kota Batu Untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Kebijakan dan Manajemen Publik. Vol. 1 (1).56-62.Qadarrochman, Nasrul. (2010). Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di Kota SemarangDan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Semarang : Universitas Dipenogoro.Rachman, Herlina. (2005). Pendapatan Asli Daerah. Arifgosita, Jakarta.Rangkuti, Freddy. (2016). SWOT Balanced Scorecard. Gramedia. Jakarta.Resmi, Siti. (2012). Perpajakan: Teori Dan Kasus Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.Sariisik, Mehmet., Turkay, Oguz., & Akova, Orhan. How to manage yacht tourism in Turkey: A swot analysis and related strategies. Procedia Social and Behavioral Sciences Vol. 24. 1014–1025Siagian, Sondang, P. (2005). Manajemen Strategik. Jakarta. PT. Bumi Aksara.Siahaan, Marihot Pahala. (2010). Pajak Daerah Dan Restribusi Daerah Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.Sinaga, Supriono. (2010). Potensi dan Pengembangan Objek Wisata Di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kertas Karya. Program DIII Pariwisata. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.Sr, Manuel, V., & Croes, R.R. (2003). Growth, Development and Tourism in a Small Economy: Evidence from Aruba. Int. J. Tourism Res. (5). 315–330.Suliswati, Uly. (2013). Strategi Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten Jember. Program Studi Ekonomi Pembangunan (S1). Jember: Universitas Jember.Suratman, E & Wahyudi. (2009). Teknik Analisis Perencanaan Pembangunan, Pontianak: Untan PressSuwantoro, Gamal. (2009). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.Soekadijo, R.G. (1996). Anatomi Pariwisata. Gramedia. Jakarta. Sugiyono. (2004). Statistika untuk Penelitian. Cetakan keenam. Bandung: CV AlfabetaWaoma, Samalua. (2018). Strategi Pencapaian Target Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Untuk Meningkatkan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Nias Selatan. RISET & JURNAL AKUNTANSI Vol. 2 (2). 1-12Wardiyanto, (2011), Perencanaan Pengembangan Pariwisata, Lubuk Agung: Bandung.Warsito. 2001. Hukum Pajak. Jakarta: PT. Rajawali Grafindo Persada.Yuliani, Sri., Ansoriyah,Faizatul.,  & Nurhaeni, Ismi, D.A. (2016). The Development of Online-Based Hotel and Restaurant Tax: Advantages and Constraints in the Case of Pekalongan City. The 3rd International Conference on Social and Political Science “The Impact of Information Technology on Social and Political Dynamics”, (2016), Vol.2017. 251-258.Yunanti, Lilik. (2010). Analisis Potensi, Upaya Pajak, Efisiensi, Efektivitas Dan Elastisitas Pajak Hotel Di Kabupaten Klaten. Tesis PS. Magister Ekonomi Pembangunan, Surakarta : Universitas Sebelas Maret. 
Dampak Keberadaan Perusahaan Kelapa Sawit PT. Citra Niaga Perkasa (CNP) Terhadap Masyarakat di Desa Sebangki Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak yasinta, yasinta B1011141099
Jurnal Curvanomic Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Publisher : Jurnal Curvanomic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul “Dampak Keberadaan Perusahaan Kelapa Sawit PT.Citra Niaga Perkasa Terhadap Masyarakat di Desa Sebangki Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak”. perusahaan kelapa sawit telah berdiri di Desa Sebangki. Namun selama ini belum diketahui seberapa besar dampak keberadaan perusahaan kelapa sawit terhadap masyarakat di Desa Sebangki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis dampak berdirinya perusahaan kelapa sawit PT.Citra Niaga Perkasa terhadap peningkatan perekonomian, pendidikan, dan infrastruktur atau jalan di Desa Sebangki. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keberadaan PT.Citra Niaga Perkasa memberikan dampak positif terhadap masyarakat di Desa Sebangki.Kata kunci: Kelapa sawit, pendapatan, pendidikan, jalan.ReferensiBadan Pusat Statistik. 2017. Registrasi Kecamatan Sebangki. Pontianak: BPS.Badan Pusat Statistik. 2012. Kecamatan Sebangki Dalam Angka. Pontianak: BPS.Badan Pusat Statistik. 2018. Kecamatan Sebangki Dalam Angka. Pontianak: BPS.Jumhur. 2015. Model pengembangan Pedagang Kaki Lima (PKL) Kuliner di Kota Singkawang. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, 04(01).Liang. 2016. Dampak Keberadaan Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Di Desa Badak Mekar Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Kabupaten Kutai Kartanegara.Moh Nazir. 2011. Metode Penelitian. Cetakan 6. Bogor:Ghalia Indonesia.Partadiredja. (2000). Dampak Keberadaan Perusahaan Kelapa Sawit Terhadap Pendapatan Masyarakat di Desa Laeya. Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.Rusmawardi. 2007. Dampak Berdirinya Perkebunan Kelapa   Sawit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Pada desa Kabuau, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kota waringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah). Kabupaten Kota Waringin Timur.Soedharto. 2000. Kapita Selekta Hukum Pidana. Bandung: Citra Aditya BaktiSoemartono, Gatot P. 2011. Hukum Lingkungan Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: AlfabetaSyamsuddin. 2011. Dampak Berdirinya Perusahaan Kelapa Sawit (PT. Damai Jaya Lestari) Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Tondowolio. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang. Fakultas Pertanian.
PENGARUH INVESTASI DAN PENDIDIKAN TERHADAP PENGAGGURAN DI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2010-2018 Novrizal, Deniardi B1011141055
Jurnal Pembangunan dan Pemerataan Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnin Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

       Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk menguji dan menganalisis pengaruh investasi PMDN terhadap pengangguran di Kalimantan Barat. (2) untuk menguji dan menganalisis pengaruh investasi PMA terhadap pengangguran di Kalimantan Barat. (3) untuk menguji dan menganalisis pengaruh pendidikan terhadap pengangguran di Kalimantan Barat. Penelitian ini  menggunakan  data  sekunder  dengan  periode  observasi 2010-2018. Data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat  maupun publikasi lainnya yang terkait untuk dianalisis. Metode analisis  yang  digunakan  adalah analisis  regresi  berganda data  panel  dengan  model  regresi  Random Effect model.  Data  diolah dengan menggunakan Eviews8.       Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penanaman modal dalam negeri berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran, hasil ini menunjukkan bahwa kenaikan PMDN tidak dapat mengurangi tingkat pengangguran. (2) Penanaman modal asing berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  tingkat pengangguran, artinya kenaikkan PMA akan diikuti dengan kenaikkan tingkat pengangguran. (3) Angka partisipasi sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran, berarti APS memiliki pengaruh atau mempengaruhi tingkat pengangguran.  Kata kunci: Penanaman Modal Dalam Negeri, Penanaman Modal Asing, Angka Partisipasi Sekolah dan Tingkat PengangguranDAFTAR PUSTAKAAmbarsari, I. & Didit, P. (2005). Studi Tentang Penanaman Modal Asing di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. Vol. 2 No. 3.Astuti, W. Y. (2014). Pengangguran Terdidik di Perkotaan. Jurnal Pendidikan dan Ekonomi.Bayar & Sasmaz. (2017). Impact of Foreign Direct Investments on Unemployment in Emerging Market Economies: A Co-integration Analysis. International Journal of Business and Economic Sciences Applied Research, Vol. 10, No.3, 90-96.Badan Pusat Statistik Indonesia. (2019).Badan Pusat Statistik. (2019). Kalimantan Barat dalam Angka 2016. Pontianak: Badan Pusat Statistik.--------Statistik Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Tahun 2010-2018.--------Statistik Realisasi Proyek Penanaman Modal Asing (PMA) Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Tahun 2010-2018.--------Statistik Realisasi Proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Tahun 2010-2018.--------Statistik Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Tahun 2010-2018.Badan Koordinasi Penanaman Modal (2014): Investasi di Indonesia Bergeser ke Arah Padat Modal, http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis/ 14/04/24/n4j4cw-bkpm-investasi-di-indonesia-bergeser-kearahpadat-modal, diakses pada 20 Maret 2019.Chella, N. & Phiri, A. (2017). Long-run cointegration between foreign direct investment, direct investment and unemployment in South Africa. MPRA Paper, No. 82371.Depnakertrans. (2004). Penanggulangan Pengangguran di Indonesia. Majalah Nakertrans Edisi 3 Th. XXIV-Juni.Dornbusch & Fischer. (1994). Makro ekonomi. Alih bahasa Julius A. Mulyadi. Jakarta: Erlangga.Panca Kurniasih, Erni (2017). Pengaruh PMDN, PMA, dan Penyerapan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan, Vol. 6, No. 02, 97-199.Feriyanto, N. (2014). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.Gilarso, T. (2004). Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, Yogyakarta: Kanisius.Irpan, H. M., Saad, R. M., Nor, A. H. S., Noor, A. H. & Ibrahim, N. (2016). Impact of Foreign Direct Investment on The Unemployment Rate in Malaysia. Journal of Physics: Conference Series 710.Kementrian Koperasi dan UKM. (2011). Kamus Istilah Pemberdayaan       Koperasi dan UKM. Jakarta: Kementrian Negara UKM.Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah. (2003). Daya Tarik Investasi Kabupaten/Kota di Indonesia. Jakarta: KPPOD.Kuncoro, M. (2013). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 4. Jakarta: Erlangga.Latip, D. (2009). Analisa Pengaruh Penanaman Modal Asing Langsung (FDI) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional Provinsi Tahun 2000-2006. Tesis Universitas Indonesia, Indonesia.Lincolin, A. (1974). Ekonomi Pembangunan. Edisi 2. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.Mankiw, N. G. (2003). Teori Makro Ekonomi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.Mirică, A. (2014). Higher Education – A Solution To Unemployment? Case Study: Romania. Romanian Statistical Review, No. 3.Muslim, M. R. (2014). Pengangguran Terbuka dan Determinannya. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Vol. 15, No. 2.Nurfatah. (1991). Manajemen Keuangan, Lingkup Manajemen Keuangan dan Alat-alat Analisa Keuangan. Jakarta: CV Asona.Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 Tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.Prasetyo, P. E. (2011). Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta: Beta Offset.Raselawati, A. (2011). Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah    Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor UKM di Indonesia. Skripsi         Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Indonesia.Rosyidi, S. (2000). Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: Erlangga.Samuelson, N. (2003). Ilmu Mikro Ekonomi Edisi Tujuh Belas. Jakarta: PT Media Global Edukasi.Sari, A. K. (2013). Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Upah Terhadap Pengangguran Terdidik di Sumatera Barat. Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan, Vol. 1, No. 02.Soesastro, et al,. (2005). Pemikiran dan Permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir Jilid 1: 1945-1959. Jakarta: Kanisius.Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.Sukirno, S. (2008). Makro Ekonomi, Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Sunariyah. (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: AMP YKPN.Suryana. (2000). Ekonomi Pembangunan, Problematika dan Pendapatan. Jakarta: Salemba Empat.Todaro, M. (2004). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.Tohar, M. (2000). Membuka Usaha Kecil. Jakarta: Kanisius.Undang-undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.Widarjono, A. (2007). Ekonometrika: Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis (Edisi Kedua). Yogyakarta: Ekonisia.Wihda, B. M. (2013). Analisis Pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Penanaman Modal Asing (PMA), Pengeluaran Pemerintah dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di D.I. Yogyakarta Tahun 1996-2012. Skripsi Universitas Diponegoro, Indonesia.Wolbers, M. H. J. (2000). The Effects of Level of Education on Mobility between Employment and Unemployment in the Netherlands. European Sociological Review, Vol. 16, No. 2, 185-200.World Bank. (2005). The Global Competitiveness Report 2005-2006. Geneva:        World Economy Forum.World Economy Forum (2007) The Global Competitiveness Report 2005-2006. Geneva: World Economy Forum.Yonathan, S. H. (2003). Analisis Vector Autoregression (VER) Terhadap   Korelasi antara Pendapatan Nasional dan Investasi Pemerintah di Indonesia 1983/1984-1999/2000. Jurnal Ekonomika, Vol. 2 No. 3.Yuliasih, F. W. (2019). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan Pendidikan Terhadap Pengangguran dan Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Ekonomi Daerah (JEDA), Vol 7, No 1.Zeb, N., Qiang, F. & Sharif, M. S. (2019). Foreign Direct Investment and Unemployment Reduction In Pakistan. International Journal of Economics and Research, Vol. 5, I. 2.
Determinan yang Menyebabkan Masyarakat Melakukan Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kecamatan Sungai Ambawang Kulsum, ummi
Jurnal Curvanomic Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Jurnal Curvanomic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK            Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah :(1) Determinan apa yang menyebabkan Masyarakat Melakukan Alih fungsi lahan di Kecamatan Sungai Ambawang, (2) Aktifitas Ekonomi yang dilakukan Masyarakat yang sudah beralih fungsi lahannya.            Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan dan kejadian berdasarkan fakta dan data sebaik mungkin tentang permasalahan yang akan dibahas di Kecamatan Sungai Ambawang. Data yang digunakan yakni data primer yang didapatkan dari hasil wawancara yang berkaitan dengan Alih fungsi lahan pertanian, dan jumlah kepadatan penduduk di Kecamatan Sungai Ambawang dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Sungai Ambawang dari Kepala Desa data jumlah produksi Karet dan sawit  di  Kecamatan Sungai Ambawang di dapat dari Dinas Ketahanan pangan, perkebunan dan peternakan. Populasi yang memiliki lahan pertanian sebesar 60 jiwa dan 35 jiwa yang diambil sampel  menggunakan Metode purposive sample. Alat pengumpul data yang digunakan yakni observasi dan wawancara.Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Sungai Ambawang memiliki tujuan yaitu untuk menganalisis Determinan apa yang menyebabkan masyarakat melakukan alih fungsi lahan di Kecamatan Sungai Ambawang, Mengidentifikasi aktifitas ekonomi yang dilakukan masyarakat pada lokasi yang sudah beralih fungsi.Hasil analisis menunjukkan bahwa masyarakat yang melakukan alih fungsi lahan sangat dominan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. Karena mereka mengalihfungsikan sebagian lahannya untuk mensejahterakan kehidupan mereka. Motivasi yang mendorong masyarakat  di Kecamatan Sungai Ambawang, dari 35 orang responden memberikan suatu alasan dalam mengalihfungsikan lahan yang mereka miliki, pertama adalah pendapatan yang diterima relatif lebih tinggi, kedua responden beralasan banyaknya tanggungan keluarga, ketiga responden beralasan  untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kata Kunci :Determinan alih fungsi lahan dan Aktifitas Ekonomi 1.      LATAR BELAKANG                 Pendapatan dalam suatu keluarga sangatlah penting untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga itu sendiri, dimana untuk memenuhi kebutuhan pokokkeluarga dan hal-hal lainnya untuk tetap bertahan hidup adalah sebagai prioritas utama dalam kehidupan keluarga. Keadaan ekonomi yang tidak memungkinkan kadang membuat masyarakat untuk berfikir bekerja lebih giat lagi dengan cara mengalihfungsikan lahan yang mereka miliki, agar penghasilan yang mereka peroleh lebih meningkat dari sebelumnya. Pada dasarnya mereka memilih melakukan alihfungsi lahan disebabkan penghasilan yang mereka dapat sebelumnya tidak mencukupi kebutuhan hidup, sedangkan pengeluaran  semakin meningkat, namun jika dilihat dari penghasilan sebelumnya tetap memiliki kontribusi yang cukup baik. Berdasarkan uraian yang telah ada, penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Adapun judul dari penelitian ini adalah mengenai “  Determinan yang Menyebabkan Masyarakat Melakukan Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kecamatan Sungai Ambawang ”.*Email: umiekulsum753@gmail.comRumusan MasalahPernyataan MasalahDeterminan apa yang menyebabkan masyarakat melakukan alih fungsi lahan di Kecamatan Sungai Ambawang?Aktifitas ekonomi apa yang dilakukan masyarakat yang sudah beralih fungsi lahannya?   Tujuan Penelitian 1.         Untuk menganalisis determinan apa yang menyebabkan masyarakat melakukan alih fungsi lahan di Kecamatan Sungai Ambawang2.         Mengidentifikasi aktifitas ekonomi yang dilakukan masyarakat pada lokasi yang sudah beralih fungsi.2.   Kajian Literatur Menurut Utomo, dkk. (1992). Alih fungsi lahan adalah berubahnya pemanfaatan suatu lahan dari pemanfaatan sebelumnya yang menyebabkan dampak negatif terhadap potensi yang dimiliki oleh lahan tersebut sebelum dialihfungsikan. Dapat disimpulkan bahwa alih fungsi lahan adalah perubahan pemanfaatan lahan dari satu fungsi ke fungsi yang lain sesuai dengan manfaat tertinggi yang diberikan kepada pemilik lahan.Lewis dalam Jhingan ( 2008 : 156) Penganut aliran klasik membangun teori mengenai pembangunan ekonomi yang diuraikan dalam artikel yang berjudul Econimic Development With Unlimited Supplies Of Labor. Menurut Lewis, di banyak negara terbelakang tersedia buruh dalam jumlah tak terbatas dengan upah sekedar cukup untuk hidup ( subsisten). Pembangunan akan bisa dilaksanakan bila modal terakmulasi sebagai akibat peralihan buruh surplus dari sektor subsisten ( pertanian ) ke sektor kapitalis ( industri).Dalam teori “Pembangunan daerah pedesaan yang integratif (integrated rural development)”, Todaro and Smith (2006:503) yakni bahwa: Pada skala yang lebih luas , pembangunan sektor pertanian dan daerah pedesaan menjadi intisari pembangunan nasional secara keseluruhan. Pertumbuhan industri tidak akan berjalan lancar tanpa pembangunan daerah pedesaan yang integratif, dan kalaupun berjalan maka pertumbuhan industri tersebut akan menciptakan ketimpangan internal yang sangat parah dalam perekonomian tersebut.Penerimaan atau pendapatan kotor usahatani (grossfarmncome) didefinisikan  sebagai nilai produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Penerimaan usahatani didefinisikan sebagai nilai semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan didalam produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja keluarga petani. Pendapatan berasal dari penjualan barang dan pemberian jasa dan diukur dengan jumlah yang dibebankan kepada langganan, klaim atas barang dan jasa yang disiapkan untuk mereka. ( Sukirno,2014).Hubungan antara lahan dan penduduk mulai diperhatikan dengan adanya pernyataan Malthus dalam AnEssay on Population (1798). Pernyataan pokoknya adalah ada kecendungan kuat pertumbuhan penduduk lebih cepat dari pertumbuhan pasok bahan makanan terutama disebabkan areal lahan adalah tetap. Erat kaitannya dengan pernyataan Malthus tersebut kita mengenalistilah daya dukung lahan. Konsep ini mencoba menjelaskan hubungan antara luas lahan dan jumlah penduduk. Kepadatan penduduk ( Population Density ) merupakan ukuran daya dukung secara kuantitatif. Sedangkan daya dukung kualitatif bisa diukur dengan Rasio manusia. (Sukanto Reksohadiprodjo 1993 ).           Hubungan Variabel          Hubungan pendapatan sebelum dan Pendapatan Sesudah Terhadap Alih fungsi lahanAda  hubungan  pendapatan sebelum dan pendapatan sesudah terhadap alih fungsi lahan pertanian di Kecamatan Sungai Ambawang, jika pendapatan sebelum dialihfungsikan lebih tinggi  dibandingkan dengan pendapatan  setelah dialihfungsikan maka lahan yang  digunakan untuk di alihfungsikan cendrung lebih sedikit dan sebaliknya, jika pendapatan setelah dialihfungsikan lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan sebelum dialihfungsikan maka lahan yang digunakan untuk di alihfungsikan lebih banyak    Kerangka Konseptual dan HipotesisPenelitianLahan sebagai salah satu faktor yang mempunyai kontribusi yang cukup besar untuk kegiatan pengalihfungsian lahan pertanian, pengalih fungsian lahan tersebut dari faktor pendapatan sebelum dan faktor pendapatan sesudah  diperoleh dari hasil wawancara dan penyebaran kuesioner guna untuk membandingkan pendapatan yang diperoleh masyarakat sebelum mengalihfungsikan lahan pertaniannya dan sesudah mengalihfungsikan lahan pertaniannya.Kerangka Konseptual        Dapat dilihat dari kerangka konseptual diatas bahwa ada hubungan  pendapatan sebelum dan pendapatan sesudah dengan alih fungsi lahan pertanian di Kecamatan Sungai Ambawang, jika pendapatan sebelum dialihfungsikan lebih tinggi  dibandingkan dengan pendapatan  setelah diaihfungsikan maka lahan yang  digunakan untuk di alihfungsikan cendrung lebih sedikit dan sebaliknya.  Dari hasil penelitian dijelaskan bahwa perubahan dari pendapatan sebelum dan pendapatan sesudah mengalami peningkatan. Jumlah pendapatan sebelum dialihfungsikan cendrung lebih sedikit, sedangkan setelah dialihfungsikan pendapatan yang diperoleh Masyarakat mengalami peningkatan dibandingkan dengan pendapatan sebelumnya sehingga masyarakat lebih cendrung memilih  mengalihfungsikan  sebagian lahan mereka.3.      METODE PENELITIAN       penelitian ini termasuk jenis penelitian yang menggunakan pendekatan Deskripktif, yaitu dimana penelitian ini berguna untuk menjabarkan tentang permasalahan yang berhubungan dengan penelitian, dalam hal ini menggambarkan faktor ekonomi yang terjadi pada masyarakat. referensi yang berhubungan dengan hal yang menguraikan atau menjabarkan dan memberikan keterangan mengenai data atau fenomena. Sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antara variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah (Sugiyono,2014).Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sungai Ambawang dengan luas wilayah 726,10 km2  terdiri dari 15 Desa, 64  Dusun  dengan total penduduk 74.131 jiwa.                        Jenis data yang digunakan yaitu dalam bentuk data primer data yang diperoleh melalui sampel yang diperoleh dengan mewawancarai masyarakat yang mengalihfungsikan lahan pertaniannya yang berada di Kecamatan Sungai Ambawang, dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan interview atau tanya jawab mengenai pendapatan sebelum dan sesudah adanya Alih fungsi lahan pertanian, beberapa alokasi lahan, luas lahan yang dialihfungsikan, jumlah tanggungan suatu  keluarga, pendapatan sektor petanian yang tidak mencukupi.                     Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dalam statistik deskriptif dan uji chi square.RumusX2 = ………………………………..3.3X2 = chi kuadratfo= frekuensi yang diobservasifh= frekuensi yang diharapkanMenentukan kriteria pengujianJika x2hitung ≤ x2tabel, maka terima HoJika x2hitung > x2tabel, maka tolak5.   SIMPULAN         Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Determinan yang menyebabkan Masyarakat melakukan Alih fungsi lahan pertanian di Kecamatan Sungai Ambawang,  masyarakat lebih cendrung melakukan alih fungsi lahan di Kecamatan tersebut diantaranya karena untuk mencari kesejahteraan dengan cara mengalihfungsikan lahan yang mereka miliki dengan jumlah pendapatan yang  semakin meningkat dari yang sebelumnya.       Dari hasil penelitian responden yang melakukan alihfungsi lahan paling banyak berada pada tingkat usia 30-41 tahun dengan jumlah 45,71%  karena di usia produktif ini masyarakat sangat bersemangat untuk bekerja mencari penghasilan yang lebih,         Harga karet yang semakin murah sehingga masyarakat lebih memilih menglihfungsikan lahannya untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dengan cara mengalihfungsikan ke sektor sawit meskipun pendapatan yang mereka terima tidak terlalu signifikan.Dari hasil analisis bahwa jumlah pendapatan sebelum dialihfungsikan dengan jumlah pendapatan sesudah dialihfungsikan mengalami peningkatan, sehingga masyarakat cendrung mengalihfungsikan  sebagian lahan yang mereka miliki.Saran      Berdasarkan kesimpulan yang ada maka dikemukakan beberapa saran antara lain:Harus ada perencanaan yang matang dalam pengelolaan lahan yang mereka miliki agar tercapainya tujuan dari pengalihfungsian lahan pertanian yang efektif.Pengalihfungsian lahan seharusnya meningkatkan aktivitas yang terjadi di masyarakat yakni dengan cara berbisnis, berjualan dan lain sebagainya .Petani dapat menggunakan sedikit lahan yang mereka miliki untuk mengembangkan pertaniannya dengan cara mengalihfungsikan lahan pertaniannya dan memperoleh penghsilan yang lebih.DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik.  Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka Tahun 2017. Kabupaten Kubu Raya._________________.  Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka Tahun 2016. Kabupaten Kubu Raya._________________. Kabupaten Kubu Raya  Dalam Angka Tahun 2015. Kabupaten Kubu Raya._________________. Kabupaten Kubu Raya  Dalam Angka Tahun 2014. Kabupaten Kubu Raya._________________. Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka Tahun 2013.  Kabupaten Kubu Raya.                     Reksohadiprodjo, S (1993). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Energi, (Edisi 2): BPFE YogyakartaSukirno, S. (2014).Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo PersadaSugiyono, (2014). Metode Penelitian bisnis . Alfabeta BandungSingarimbun, S &Sofyan, E. (2003). Metode Penelitian Survey, Cetakan Kedua. Penerbit Pt.Pustaka Lp3es Indonesia: Jakarta.Utomo.,M. Eddy R.,& Thahir A.(1992) Pembangunan dan alih fungsi lahan, Lampung J-Agribisnis Economi, (Vol 2. No 1).Urep, S.A., (2014).Pengaruh ProdutivitasUsahatani Tanaman Pangan Dan Alih Fungsi Lahan Budidaya Tanaman Pangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesejahteraan  Masyarakat Kabupaten / Kota Di Provinsi Kalimantan Barat.( Disertasi  yang tidak di Publikasikan ) Universitas Airlangga, Surabaya.

Page 1 of 87 | Total Record : 868


Filter by Year

2012 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 8, No 4 (2019): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 8, No 3 (2019): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 7, No 4 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 7, No 3 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 6, No 3 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Vol 5, No 4 (2016): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 5, No 3 (2016): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 4, No 4 (2015): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 4, No 3 (2015): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 3, No 4 (2014): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 3, No 3 (2014): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 2, No 3 (2013): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Mahasiswa Ilmu Ekonomi More Issue