cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 33 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015" : 33 Documents clear
KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAMBU WULUNG TAKIKAN TIPE U JARAK 5 CM Aris Nurfuadianto; Agus Setiya Budi; Endang Rismunarsi
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37233

Abstract

Dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia, membuat kebutuhan akan tempat tinggal semakin tinggi. Diiringi dengan pertumbuhan ekonomi yang juga ikut naik, harga-harga rumah, dan bahan-bahan pendukungnya juga naik., sehingga permintaan kebutuhan rumah dengan struktur yang aman dan ekonomis pun meningkat. Sedangkan ketersediaan bahan baku untuk konstruksi bangunan seperti bijih besi untuk pembuatan tulangan baja yang merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui semakin menipis dan langka, membuat harga tulangan terus meningkat. Para ahli struktur dunia telah meneliti kemungkinan penggunaan bahan lain dengan memanfaatkan bambu sebagai tulangan beton. Bambu merupakan tanaman yang mampu tumbuh dimana - mana dan kapasitas produksi bambu per tahunnya cukup melimpah. Bambu dipilih sebagai tulangan alternatif beton karena merupakan produk hasil alam yang renewable, murah, mudah ditanam, pertumbuhan cepat, dapat mereduksi efek global warming serta memiliki kuat tarik sangat tinggi yang dapat dipersaingkan dengan baja. Bambu mempunyai kekuatan tarik yang cukup tinggi, antara 100 - 400 MPa, setara dengan ½ sampai ¼ dari tegangan ultimate besi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis berapa kapasitas lentur balok beton bertulangan bambu wulung takikan tipe "u" dengan jarak takikan 5 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 15 buah. Benda uji yang digunakan adalah balok beton berukuran 110 x 150 x 1700 mm. Lima buah menggunakan tulangan baja, 10 buah menggunakan tulangan bambu wulung dengan dimensi 1650 x 20 x 5,2 mm menggunakan takikan tipe "U" dengan jarak takikan 5 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metode three point loading. Ditinjau dari kapasitas lenturnya, kapasitas lentur balok bertulangan bambu wulung takikan tipe U dengan jarak takikan 5 cm lebar 10 mm sebesar 1,344, dan balok bertulangan bambu wulung takikan tipe U dengan jarak takikan 10 cm lebar 20 mm sebesar 1,080. Pada balok bertulangan baja polos diameter 8 mm sebesar 1,037. Pola keruntuhan pada balok beton dengan tulangan baja maupun pada balok beton dengan tulangan bambu wulung tipe "u" dengan jarak takikan 5 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm terletak antara 1/3 bentang tengah. Keruntuhan yang demikian termasuk dalam keruntuhan lentur.
KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU ORI BERTAKIKAN TIPE "U" JARAK 10 CM Hanafi Akhmad Uswah; Agus Setiya Budi; Sugiyarto Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.988 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37249

Abstract

Metode dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Benda uji berupa silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Di bagian tengah benda uji ditanam tulangan bambu ori takikan tipe "u" jarak 10 cm dengan dimensi 10 x 5 mm dan panjang penanaman 25 cm. Tulangan berupa baja ø 8 mm sebagai pembanding. Berdasarkan analisis dan hasil pengujian diperoleh nilai kuat lekat rata-rata tulangan bambu ori takikan tipe "u" jarak 10 cm adalah 0,042 MPa, sedangkan nilai kuat lekat rata-rata tulangan baja polos ø 8 mm adalah 0,548 MPa. Kesimpulannya adalah nilai kuat lekat rata-rata paling tinggi bambu ori bertakikan type "u" jarak 10 dibanding nilai kuat rata-rata lekat beton dengan tulangan baja polos diameter 8 mm adalah sebesar 0,148 atau 14,8%.
KAPASITAS TEKAN KOLOM TERSUSUN LAMINATED VENEER LUMBER (LVL) KAYU SENGON Guznan, Mahendra; Basuki, Achmad; Supriyadi, Agus
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.511 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37228

Abstract

Penebangan pohon terus menerus yang dilakukan untuk mendapatkan kayu dengan kualitas yang baik mengakibatkan kurangnya ketersediaan kayu tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan Laminated Veneer Lumber (LVL) kayu sengon karena kayu sengon merupakan salah satu kayu yang cepat tumbuh sehingga dapat terjamin ketersediannya. Beban desak berlebihan yang terjadi pada kolom suatu struktur bangunan dapat mengakibatkan kegagalan kolom dalam melawan beban desak yang disebut dengan tekuk. Tekuk yang terjadi dapat menimbulkan ketidakseimbangan pada suatu sistem struktur sehingga struktur tersebut akan mengalami kegagalan dalam menahan beban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium dan analisis. Penelitian ini dilakukan dengan menguji tekan benda uji berupa kolom tersusun LVL kayu sengon. Jumlah benda uji yang digunakan 9 buah yang terdiri dari 3 variasi dan masing-masing variasi terdapat 3 buah benda uji. Dari hasil pengujian tekan kolom tersusun LVL kayu sengon diperoleh kapasitas tekan untuk variasi LVL A, LVL B, dan LVL C berturut-turut adalah 68733,3 N, 74100 N, dan 16800 N. Beban maksimum hasil pengujian tekan kolom tersusun LVL kayu sengon lebih kecil daripada beban maksimum hasil perhitungan teoritis.
ANALISIS KEGAGALAN PONDASI TIANG KELOMPOK PADA KONSTRUKSI PILAR JEMBATAN Prayogo Damarhadi; Yusep Muslih Purwana; Raden Harya Dananjaya
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.033 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37244

Abstract

Sebuah proyek pembangunan jembatan jalan tol menggunakan pondasi tiang pancang jenis spun pile. Namun sebelum keseluruhan struktur dari konstruksi jembatan tersebut selesai dikerjakan, salah satu dari pilar jembatan mengalami failure. Pondasi tiang kelompok tersebut berada pada lereng dengan kemiringan rata-rata 18o. Pilar jembatan mengalami kemiringan 10o dan bergeser sekitar 20 cm ke arah sungai. Analisis penyebab kegagalan pada pondasi pilar jembatan tersebut menggunakan metode elemen hingga yakni program Plaxis 2D. Pondasi tiang kelompok dimodelkan sebagai sebuah blok beton dengan modulus elastisitas komposit antara tanah dan tiang pancang. Analisis stabilitas lereng dilakukan sebelum dan sesudah adanya pondasi tiang kelompok pada titik tinjauan sehingga diketahui daerah kritis serta nilai safety factor (SF) dari lereng. Selanjutnya, dilakukan analisis terhadap tegangan horisontal yang terjadi yang kemudian dibandingkan dengan kapasitas pondasi tiang kelompok. Hasil analisis menunjukkan nilai SF lereng sebelum ada pondasi sebesar 1,218 dan setelah adanya pondasi pada titik tinjauan sebesar 1,222. Hal ini menunjukkan bahwa pondasi tersebut tidak terlalu berpengaruh pada stabilitas lereng dan longsor yang terjadi pada lereng tidak mempunyai pengaruh terhadap pondasi tiang kelompok. Sedangkan hasil analisi terhadap tegangan horisontal menunjukkan bahwa pondasi tidak mampu menahan tegangan horizontal yang terjadi sehingga mengalami patah. Kata Kunci : lereng, pondasi tiang, komposit, safety factor, tegangan horisontal.
KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU ORI BERTAKIKAN TIPE "U" JARAK TAKIKAN 5 CM Adil Budi Sanjaya; Agus Setiya Budi; Sugiyarto Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.742 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37223

Abstract

Kuat lekat tulangan bambu Ori bertakikan tipe "U" dengan jarak takikan 5 cm terhadap tulangan baja bertujuan untuk mendapatkan nilai kuat lekat tulangan bambu sebagai bahan alternatif pengganti tulangan baja pada beton bertulang. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium. Benda uji berupa silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Di bagian tengah benda uji ditanam tulangan dengan panjang penanaman 25 cm. Tulangan berupa baja dan bambu Ori. Tulangan bambu yang digunakan ada 4 variasi, yaitu bambu Ori bertakikan sejajar tipe"U" 1 cm dan 2 cm dengan jarak takikan 5 cm dan bambu Ori bertakikan tidak sejajar tipe"U" 1 cm dan 2 cm dengan jarak takikan 5 cm . Kemudian nilai kuat lekat tulangan bambu Ori hasilnya dibandingkan dengan tulangan baja polos diameter 8 mm. Dari hasil pengujian, diperoleh nilai kuat lekat rerata tulangan baja polos diameter 8 mm adalah 0,5483 MPa. Kuat lekat rerata tulangan bambu Ori bertakikan tipe "U" sejajar 1 cm dan 2 cm dengan jarak 5 cm berturut-turut adalah 0,07305 MPa dan 0,08477 MPa. Nilai kuat lekat rerata tulangan bambu Ori bertakikan tipe "U" tidak sejajar 1 cm dan 2 cm dengan jarak 5 cm berturut-turut adalah 0,06504 MPa dan 0,05794 MPa. Rerata nilai kuat lekat semua variasi tulangan bambu Ori adalah 0,06682 MPa. Nilai kuat lekat tulangan baja polos diameter 8 mm adalah 0,5483 MPa. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan nilai kuat lekat rerata beton dengan tulangan bambu Ori 0,116 kali dari nilai kuat lekat tulangan baja polos diameter 8 mm.
ANALISIS INDEKS WORKABILITY PADA DASPAL (DAMAR ASPAL) JABUNG SEBAGAI BAHAN PENGIKAT PERKERASAAN JALAN PENGGANTI ASPAL KONVENSIONAL Ahmad Baihaqi; Ary Setyawan; Djumari Djumari
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.136 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37239

Abstract

Seiring meningkatnya volume kendaraan akan di ikuti dengan pembangunan jalan raya yang terus meningkat. Saat ini bahan material aspal minyak digunakan dalam pembuatan perkerasan jalan raya, akan tetapi sumber daya alam aspal merupakan bahan material yang tidak dapat diperbarui dan terbatas. Daspal disini sebagai material alternatif pengganti aspal konvensional yang berfungsi sebagai bahan pengikat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa apakah daspal cukup memiliki Indeks Workability yang baik dalam penerapan pengerjaan dilapangan.Penelitian ini menggunakan metode Cabrera dan Zoorob yang telah di modifikasi dan di kembangkan. Pengujian yang dilakukan adalah pengukuran penurunan ketinggian tiap interval penumbukan (15 tumbukan) untuk mendapatkan porositas dan WI pada empat variasi dengan komposisi campuran yang berbeda. Kadar daspal mulai 8% -12% dengan interval 1 % menggunakan alat manual compactor.Hasil analisis nilai Indeks Workability pada campuran aspal concrete (Laston) dengan bahan pengikat damar aspal (Daspal ) di deskripsikan: variasi A kadar 8%; 9%; 10%; 11%, dan12%, adalah sebesar 5,348; 4,800; 4,644; 5,652; 5,666 untuk variasi B kadar 8%; 9%; 10%; 11%, dan 12%, adalah sebesar 6,956; 6,896; 5,463; 5,579; 4,240 pada variasi C 8%; 9%; 10%; 11%, dan 12%, adalah sebesar 6,707; 6,707; 4,644; 7,703; 7,255 dan variasi D 8%; 9%; 10%; 11%, dan 12%, adalah sebesar 4.464; 7.126; 6.635; 13.676; 15.987, sedangkan pada nilai WI campuran bahan pengikat aspal 5%; 5,5%; 6%; 6,5%, dan 7% adalah sebesar 2,25; 3,23; 3,01; 3,39; 4,59. Analisa antara WI pada daspal dengan WI aspal penetrasi 60/70, menunjukkan daspal memiliki nilai WI yang lebih tinggi
HUBUNGAN DURASI PARKIR DENGAN KARAKTERISTIK OPERASIONAL ANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI LINEAR (STUDI KASUS : JALAN KI MANGUN SARKORO - JALAN SUMPAH PEMUDA - JALAN RING ROAD SURAKARTA) Dewi Handayani; Retno Widowati; Amirotul M.H Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.407 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37255

Abstract

Angkutan barang memiliki perananan penting dalam hal distribusi barang untuk memenuhi kebutuhan. Dalam operasionalnya, pengemudi angkutan barang akan parkir untuk beristirahat maupun untuk mengecek kondisi kendaraannya. Kebutuhan waktu parkir dapat dipengaruhi oleh operasional kendaraannya, antara lain usia sisa ban, jarak tempuh dari lokasi terakhir parkir serta rasio muatan dengan kapasitas kendaraannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara durasi parkir dengan karakteristik operasional angkutan barang yang parkir di pinggir jalan pada ruas Jalan Ki Mangun Sarkoro, Jalan Sumpah Pemuda, dan Jalan Ring Road Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan cara pengisian kuesioner yang diperoleh dari wawancara terhadap pengemudi angkutan barang yang parkir di pinggir jalan pada ruas Jalan Ki Mangun Sarkoro, Jalan Sumpah Pemuda, dan Jalan Ring Road Surakarta. Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan durasi parkir (Y, menit) sebagai variabel terikat dan variabel bebas antara lain usia sisa ban (X1, bulan), jarak tempuh dari lokasi terakhir parkir ke lokasi penelitian (X2, km) serta rasio muatan dengan kapasitas (X3). Model persamaan hubungan antara durasi parkir dengan karakteristik operasional angkutan barang yang dihasilkan adalah Y= 177,781 - 13,104X1 + 0,195X2 + 28,092X3, dengan nilai koefisien korelasi masing-masing varibel bebas dengan variabel terikat (r) < 0,25 dan nilai koefisien determinasi (r2) = 0,029. Dari model yang diperoleh diketahui bahwa karakteristik operasional angkutan barang tidak berpengaruh signifikan terhadap durasi parkir.
KAJIAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BALOK BETON MUTU TINGGI BERSERAT BENDRATDENGANFLY ASH DAN BAHAN TAMBAH BESTMITTEL Prayitno, Slamet; Supardi, Supardi; Hamonangan, Mario Ota
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.293 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37234

Abstract

Salah satu struktur konstruksi yang masih banyak dipakai untuk konstruksi bangunan gedung, struktur pondasi, perkerasan jalan dan jembatan adalah beton. High strength concrete yaitu beton dengan kekuatan yang cukup tinggi atau diatas kekuatan standar yang dipengaruhi dari beberapa hal, seperti FAS (faktor air semen), kualitas agregat, bahan tambah dan kontrak kualitas dari pembuatan beton tersebut. Beton serat adalah beton yang tersusun dari semen hidrolis, agregat dan sejumlah kecil serat sebagai bahan tambahan yang tersebar secara merata berorientasi random dan dengan proporsi tertentu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dan data diolah menggunakan excel. Pengujian kuat tekan dilakukan pada silinder berukuran 15 cm x 30 cm dan kuat lentur dilakukan pada balok berukuran 8 cm x 12 cm x 100 cm dengan variasi persentase serat 0%; 0,5%; 1%; 1,5%, dan 2% berjumlah 4 buah per persentase serat. Mutu beton yang direncanakan adalah f'c ? 80 MPa. Uji Kuat tekan dan lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metoderancang campur American Concrete Institute. Nilai Kuat Tekan dengan penambahan serat bendrat 0 % 0,5% 1% 1,5 % dan 2% berturut turut adalah sebesar 72,75 MPa; 80,25 MPa; 86,06 MPa; 74,17 MPa; dan 72,05 MPa. Hasil momen nominal yang terjadi pada benda uji balok dengan penambahan serat bendrat 0 % 0,5 % 1 % 1,5 % dan 2 % berturut-turut adalah sebesar 0,371679 tonm; 0,412929 tonm; 0,420429 tonm; 0,403554 tonm dan 0,397929 tonm berdasarkan analisis hasil pengujian, berdasarkan analisis SNI dengan kuat tarik beton diperhitungkan(Suhendro) sebesar 0,33683 ton-m, 0,34525 ton-m, 0,39407 ton-m, 0,33901 ton-m dan 0,32914 ton-m dan berdasarkan analisis SNI dengan kuat tarik beton diabaikan sebesar 0,21135 tonm; 0,21190 tonm; 0,21226 tonm; 0,21146 tonm dan 0,211129 tonm.Pola retak lentur dan keruntuhan yang terjadi pada benda uji kuat lentur terjadi pada posisi 1/3 bentang tengah bentang sehingga dapat dikatakan keruntuhan adalah keruntuhan lentur.
EVALUASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT TERHADAP GEMPADENGAN ANALISIS RESPON SPEKTRUM DAN RIWAYAT WAKTU MENGGUNAKAN ETABS STUDI KASUS :RUMAH SAKIT UNS Dwi Putra Herucahyo; Edy Purwanto; Agus Supriyadi
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37231

Abstract

Percepatan gempa di muka tanah merupakan parameter gempa yang berdampak terhadap struktur bangunan. Analisis dinamik respon spektrum dan riwayat waktudapat merepresentasikan sifat dinamik percepatan gempa dan respon struktur, sehingga metode analisis ini dapat memberikan gambaran dan informasi respon struktur yang lebih lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja struktur berdasarkan nilai displacement dan drift dengan menggunakan analisis dinamik respon spektrum dan riwayat waktu. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil studi kasus bangunan gedung rumah sakit Universitas Sebelas Maret di wilayah Kartasura. Gedung ini menggunakan struktur gedung beton bertulang dengan ketinggian 8 lantai dan 1 basement. Fungsi utama bangunan adalah sebagai rumah sakit yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Bangunan tersebut dimodelkan sebagai rangka kaku 3D dengan program ETABS. Pada level gempa rencana digunakan analisis dinamik respon spektrum dan time history. Gempa rencana menggunakan respon spektrum dan gempa aktual digunakan analisis dinamik time history, dengan 4 sample data yang beragam nilai percepatan gempa. Data akselerogram diskalakan menurut kondisi tanah setempat dengan kekuatan gempa probabilitasterlampaui2% selama 50 tahun. Pada level gempa aktual dengan analisis dinamik time history, akselerogram yang diskalakan dan kombinasi pembebanan hanya untuk mensimulasikan arah percepatan gempa. Hasil evaluasi kinerja struktur bangunan Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret dengan meninjau nilai displacement dan drift diproleh bahwa struktur bangunan Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret memenuhi persyaratan batas layan dan ultimit, serta menurut ATC-40 masuk ke dalam kategori immediate occupancy.
ANALISIS TARIF BUS YOGYAKARTA-MAGELANG BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) AKIBAT FLUKTUASI HARGA BBM (Studi Kasus Bus Sumber Waras) Maulina Amelia; Agus Sumarsono; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.35 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37242

Abstract

Kebijakan penetuan tarif angkutan penumpang umum harus dipertimbangkan sesuai dengan harga fluktuasi bahan bakar minyak yang setiap tahun berubah. Akibat adanya fluktuasi BBM perlu dianalisis kembali tarif angkutan umum. Bus Sumber Waras adalah angkutan penumpang umum dengan trayek Yogyakarta-Magelang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tarif bus berdasarkan BOK menggunakan metode Dinas Perhubungan dengan model analisis regresi linear dan tanpa analisis regresi linear dan untuk mengetahui dampak fluktuasi harga BBM terhadap tarif bus.Pada penelitian ini data didapat dari menghitung jumlah penumpang di bus dan wawancara kepada pihak PO. Bus Sumber Waras. Data yang didapat kemudian di olah dan dianalisis, hasil analisis data digunakan untuk mengetahui tarif berdasarkan BOK dengan regresi linier dan tanpa regresi linier. Pada perhitungan ini menggunakan metode Departemen Perhubungan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tarif berdasarkan biaya operasional kendaraan (BOK) dengan metode dinas perhubungan yaitu tarif sebelum analisis regresi tahun 2012 = Rp 5.216,- , tahun 2013 = Rp 6.434,- , tahun 2014 = 7.327,- , tahun 2015 = Rp 7.381,-, sedangkan tarif setelah analisi regresi linear yaitu tahun 2012 = Rp 5.153,- , tahun 2013 = Rp 6.614,- , tahun 2014 = 7.387,- , tahun 2015 = Rp 7.233,-. Tarif tanpa analisis regresi lebih besar pada tahun 2015 sedangkan tarif hasil analisis regresi lebih besar pada tahun 2014 ini karena harga tanpa analisis regresi memakai harga yang selalu naik dari tahun ke tahun sedangkan hasil analisis regresi memakai rumus Y= A+BX, X disini adalah harga solar pada tahun 2014 yaitu Rp 7.500,- maka semua harga pada tahun 2014 lebih tinggi dibanding 2015 . Dampak adanya fluktuasi BBM berjenis solar yaitu BOK dengan model tanpa analisis regresi linear dan BOK dengan model analisis regresi linear berpengaruh terhadap harga BBM. Model analisis regresi linear ini dapat memperkirakan harga komponen BOK yang akan datang ketika terjadi perubahan harga BBM.

Page 1 of 4 | Total Record : 33