cover
Article Per Year (5 Year)
All
Home Page
OAI Link
Editorial Team
Contact
Reviewer
Google Scholar
Contact Name
Mohamad Aji Prasetia
Contact Email
research.yana@gmail.com
Phone
+6285297583822
Journal Mail Official
research.yana@gmail.com
Editorial Address
Head Office : Jl. Sisingamangaraja Nomor 171 Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara Editorial Office : Jl. Bilal Ujung, Kota Medan, Sumatera Utara
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Relevan
Published by Yayasan Amanah Nur Aman
ISSN : 28088832     EISSN : 28088670     DOI : -
Core Subject : Education,
Education Mathematics
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika dengan p-ISSN : 2808-8832 dan e-ISSN : 2808-8670. Jurnal ini dikelola oleh Yayasan Amanah Nur Aman dengan mengusung tema dalam bidang Pendidikan Matematika, Relevan: Jurnal Pendidikan Matematika, didedikasikan untuk semua praktisi, akademisi, peneliti, dan pemerhati di bidang Pendidikan Matematika. Jurnal ini memuat hasil penelitian, studi literatur/literatur, studi empiris, studi kasus, evaluasi, studi kebijakan, isu pendidikan terkini, atau resensi buku, yang terbit enam kali dalam setahun (Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember). Relevan : Journal of Mathematics Education with p-ISSN : 2808-8832 and e-ISSN : 2808-8670. This journal is managed by the Amanah Nur Aman Foundation with the theme in the field of Mathematics Education, Relevant: Journal of Mathematics Education, dedicated to all practitioners, academics, researchers, and observers in the field of Mathematics Education. This journal contains research results, literature studies, empirical studies, case studies, evaluations, policy studies, current education issues, or book reviews, which are published six times a year (February, April, June, August, October, and December).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 100 Documents
 1   2   3   4   5 
PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN CTL Suhendri Hasibuan
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.063 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika melalui model pembelajaran quantum learning dan model pembelajaran contextual teaching and learning. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Pura, Tahun Ajaran 2019-2020 yang berjumlah 62 siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis varian (ANAVA). Hasil temuan ini menunjukkan: 1) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep yang diajar menggunakan model pembelajaran Quantum Lerarning dan Model Pembelajaran CTL, dengan Qhit (8,741) > Qtabel (2,884); 2) Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dan model pembelajaran CTL pada materi SPLDV, dengan Qhit (3,726) > Qtabel (2,884); 3) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning dan model pembelajaran CTL pada materi SPLDV, dengan Qhit (8,653) > Qtabel (2,289). Begitu juga pada kedua kemampuan dengan Qhit (4,162) > Qtabel (2,889); 4) Terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran yang digunakan terhadap kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika siswa. Kata Kunci : Pemahaman Konsep, Pemecahan Masalah, Quantum Learning, Contextual Teaching and Learning (CTL). ABSTRACT This study aims to determine the differences in the ability to understand concepts and solve mathematical problems through the quantum learning model and the contextual teaching and learning model. This research is a quantitative research, with a quasi-experimental type of research. The population is all students of class X SMA Negeri 1 Tanjung Pura, Academic Year 2019-2020, totaling 62 students. Data analysis was performed by analysis of variance (ANOVA). These findings indicate: 1) There are differences in the ability to understand concepts taught using the Quantum Learning model and the CTL Learning Model, with Qhit (8.741) > Qtable (2.884); 2) There are differences in students' mathematical problem solving abilities who are taught using the Quantum Learning learning model and the CTL learning model on the SPLDV material, with Qhit (3.726) > Qtable (2.884); 3) There are differences in the ability to understand concepts and solve mathematical problems of students who are taught using the Quantum Learning learning model and the CTL learning model on the SPLDV material, with Qhit (8.653) > Qtable (2.289). Likewise for the two abilities with Qhit (4,162) > Qtable (2,889); 4) There is a significant interaction between the learning model used on the students' ability to understand concepts and solve mathematical problems. Keywords : Concept Understanding, Problem Solving, Quantum Learning, Contextual Teaching and Learning (CTL).
PENGARUH PEMBELAJARAN ARIAS DAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Liya Nurhayati
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.048 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran ARIAS dan Make A Match di kelas XI SMA Nurul Iman Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2018/2019. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif degan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI di SMA Nurul Iman Tanjung Morawa tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri dari 2 kelas berjumlah 60 siswa yang dijadikan sampel pada penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan instrumen test. Data dianalisis secara deskriftif dan menggunakan teknik analisis varian yang dilanjut dengan uji Tukey. Hasil temuan ini menunjukkan: : 1) Kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang diajar menggunakan pembelajaran ARIAS lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan Make A Match. 2) Kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan pembelajaran ARIAS tidak lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan pembelajaran Make A Match. 3). Kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan pembelajaran ARIAS lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan pembelajaran Make A Match. 4) Terdapat interaksi yang signifikan antara pembelajaran yang digunakan terhadap kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah siswa. Kata kunci : Pemahaman konsep; Pemecahan Masalah; Pembelajaran ARIAS; Pembelajaran Make A Match ABSTRACT This study aims to determine whether the students' conceptual understanding and problem-solving skills are taught using ARIAS and Make A Match learning in class XI SMA Nurul Iman Tanjung Morawa in the 2018/2019 academic year. This research is a quantitative research with a quasi-experimental type of research. The population is all students of class XI at SMA Nurul Iman Tanjung Morawa for the academic year 2018/2019 which consists of 2 classes totaling 60 students who were sampled in this study. Data collection is done by using a test instrument. The data were analyzed descriptively and using the technique of analysis of variance followed by the Tukey test. These findings indicate: 1) The ability to understand mathematical concepts of students who are taught using ARIAS learning is better than students who are taught by Make A Match. 2) The problem solving ability of students who are taught with ARIAS learning is not better than that of students taught by Make A Match learning. 3). The ability to understand concepts and solve problems of students who are taught by learning ARIAS is better than students who are taught by learning Make A Match. 4) There is a significant interaction between the learning used on the students' ability to understand concepts and problem solving. Keywords : Concept understanding; Solution to problem; ARIAS Learning; Make A Match Learning
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION Fitriana
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.998 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan tipe STAD pada materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel di SMK Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan rancangan kelompok tes awal-akhir secara acak. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 7 kelasAnalisis data menggunakan uji-t telah terpenuhi prasyarat sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan varians yang homogen baik pada tes awal maupun tes akhir. Pertama, hasil tes awal menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan model TGT dan STAD. Kedua, hasil tes akhir menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan STAD. Nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika yang diajar dengan model pembelajaran TGT adalah 137,867 dengan simpangan baku 36,7 sedangkan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika yang diajar dengan model pembelajaran STAD adalah 106,567 dengan simpangan baku 22,6. Kemampuan pemecahan masalah matematika yang diajar dengan TGT lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah matematika yang diajar dengan STAD. Kata Kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah, Model Teams Games Tournament (TGT), Students Teams Achievement Division (STAD). ABSTRACT This study aims to determine the difference in problem solving abilities of students who are taught with cooperative learning models of the TGT type and the STAD type in the material for the Three Variable Linear Equation System at SMK Negeri 1 Pantai Cermin for the 2019/2020 academic year. This study used a quasi-experiment with a randomized pre-test group design. The population is all students of class X, totaling 7 classes. Data analysis using the t-test has met the prerequisites for the sample to come from a normally distributed population with homogeneous variance in both the initial and final tests. First, the results of the initial test showed that there was no difference in mathematical problem solving ability with the TGT and STAD models. Second, the final test results show that there is a significant difference in problem-solving abilities taught by the TGT and STAD types of cooperative learning models. The average value of mathematical problem-solving skills taught by the TGT learning model is 137.867 with a standard deviation of 36.7 while the average mathematical problem-solving ability taught by the STAD learning model is 106.567 with a standard deviation of 22.6. The problem-solving ability of mathematics taught by TGT is higher than the problem-solving ability of mathematics taught by STAD. Keywords : Problem Solving Ability, Model Teams Games Tournament (TGT), Students Teams Achievement Division (STAD).
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS YANG DIAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DAN PROBLEM BASED LEARNING Aghnaita Masyhura
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.009 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe two stay two stray dan problem based learning di kelas X SMA Negeri 1 Stabat T.P 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini yakni seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Stabat T.P 2018/2019 yang terdiri dari 2 kelas dan berjumlah 72 siswa, yang juga dijadikan sampel pada penelitian ini. Instrumen yang digunakan adalah tes berbentuk uraian. Analisis data dilakukan dengan analisis varian (ANAVA), Hasil Penelitian menunjukan: 1). Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan model Problem Based Learning; 2). Tidak Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan Problem Based Learning; 3). Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan Problem Based Learning pada pada meteri Trigonometri; 4). Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa. Kata kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah; Kemampuan Komunikasi Matematis; Model Kooperatif Two Stay Two Stray; Model Problem Based Learning. ABSTRACT This study aims to determine whether there are differences in problem-solving abilities and mathematical communication skills of students who are taught with a two-stay two-stray cooperative model and problem-based learning in class X SMA Negeri 1 Stabat T.P 2018/2019. This research is a quantitative research with a quasi-experimental type. The population in this study were all students of class X SMA Negeri 1 Stabat T.P 2018/2019 which consisted of 2 classes and amounted to 72 students, who were also sampled in this study. The instrument used is a test in the form of a description. Data analysis was carried out by analysis of variance (ANOVA). The results showed: 1). There are differences in the problem-solving abilities of students who are taught with the Two Stay Two Stray type of cooperative model and the Problem Based Learning model; 2). There is no difference in the mathematical communication skills of students who are taught using the Two Stay Two Stray and Problem Based Learning cooperative learning model; 3). There are differences in problem solving skills and mathematical communication skills between students who are taught with the cooperative model Two Stay Two Stray and Problem Based Learning on the Trigonometry; 4). There is no interaction between the learning model on students' mathematical problem solving and communication skills. Keywords: Problem Solving Ability; Mathematical Communication Ability; Two Stay Two Stray Cooperative Model; Problem Based Learning Model.
PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF SNOWBALL THROWING DAN TEAMS GAMES TOURNAMENT Anggia Primitha
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.019 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara model pembelajaran kooperatif Snowball Throwing dan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamnet (TGT) terhadap kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah matematis siswa pada materi program linear di kelas XI SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasinya adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Ajaran 2019/2020 yang terdiri dari 2 kelas yang terdiri dari 30 siswa yaitu kelas XI MIA 3 sebagai kelas ekperimen I dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing dan kelas XI MIA 4 sebagai kelas ekperimen 2 dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament. Dari hasil analisis uji hipotesis data postest kelas eksperimen A dengan menggunakan uji tuckey yaitu thitung=6,800 dan ttabel=2,830. Hal ini menjukkan bahwa thitung>ttabel , maka Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan model pembelajaran kooperatif Tipe Snowball Throwing dan Team Games Touurnament (TGT) terhadap kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah matematis siswa pada materi Program Linear kelas XI SMA Negeri 1 Sunggal tahun ajaran 2019/2020. Kata Kunci : Kemampuan Berpikir Kritis; Kemampuan Pemecahan Masalah,; Model Pembelajaran Kooperatif Snowball Throwing; Team Games Tournament (TGT) ABSTRACT This study aims to determine whether there is a difference between the Snowball Throwing cooperative learning model and the Teams Games Tournamnet (TGT) cooperative learning model on critical thinking skills and mathematical problem solving of students in linear program material in class XI of SMA Negeri 1 Sunggal 2019 Academic Year / 2020 This research is a quantitative study with a quasi-experimental type of research. The population is all students of class XI of Sunggal State High School 1 2019/2020 consisting of 2 classes consisting of 30 students, namely class XI MIA 3 as an experimental class I using Snowball Throwing learning model and class XI MIA 4 as an experimental class 2 with using the Teams Games Tournament learning model. From the results of the analysis of the posttest hypothesis test data of the experimental class A by using the tuckey test namely and. This shows that, then it is accepted and rejected. Thus it can be concluded that there is a significant difference in the type of cooperative learning model Snowball Throwing and Team Games Touurnament (TGT) on the ability to think critically and solve mathematical problems of students in the Linear Program class XI 1 Sunggal State High School in 2019/2020. Keywords: Critical Thinking Ability, Problem Solving Ability, Snowball Throwing Cooperative Learning Model, Team Games Tournament (TGT).
PERBEDAAN BERPIKIR KREATIF DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL STAD DAN INKUIRI Nova Maulida Sari Lubis
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.077 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) apakah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar dengan model STAD lebih baik dari pada yang diajar dengan model Pembelajaran Inkuiri, 2) apakah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan model STAD lebih baik dari pada yang diajar dengan model Pembelajaran Inkuiri, 3) apakah kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan model STAD lebih baik dari pada yang diajar dengan Pembelajaran Inkuiri. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Muhammadiyah 2 Medan Tahun Ajaran 2018/2019. Analisis data dilakukan dengan analisis varian (ANAVA) dua jalur, Hasil Temuan ini menunjukkan : 1). Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar dengan model STAD lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran Inkuiri pada materi trigonometri dengan nilai Fhitung = 4,08529 dan Ftabel = 4,007 dimana Fhitung > Ftabel; 2). Kemampuan Pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran model STAD tidak lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran Inkuiri pada materi trigonometri dengan nilai Fhitung = 0,1329 dan Ftabel = 4,007 dimana Fhitung < Ftabel; 3). Kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan model STAD lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran Inkuiri pada materi trigonometri dengan nilai Fhitung = 3,98873 dan Ftabel = 3,923 dimana Fhitung > Ftabel. Kata Kunci: Berpikir Kreatif, Pemecahan Masalah, STAD, Inkuiri. ABSTRAK This study aims to determine: 1) whether the mathematical creative thinking ability of students taught by the STAD model is better than those taught by the Inquiry Learning model, 2) whether the mathematical problem solving abilities of students taught by the STAD model are better than those taught by the STAD model. Inquiry Learning model, 3) whether the students' creative thinking and mathematical problem solving skills taught by the STAD model are better than those taught by Inquiry Learning. This research is a quantitative research with a quasi-experimental type of research. The population is all students of class X MIA SMA Muhammadiyah 2 Medan for the 2018/2019 academic year. Data analysis was performed using two-way analysis of variance (ANOVA). These findings show: 1). The mathematical creative thinking ability of students who are taught with the STAD model is better than students who are taught with inquiry learning on trigonometry with a value of Fcount = 4.08529 and Ftable = 4.007 where Fcount > Ftable; 2). Mathematical problem solving ability of students who are taught by learning the STAD model is not better than students who are taught by learning inquiry on trigonometry with a value of Fcount = 0.1329 and Ftable = 4.007 where Fcount < Ftable; 3). Creative thinking skills and mathematical problem solving abilities of students taught by the STAD model were better than students taught by inquiry learning on trigonometry with a value of Fcount = 3.98873 and Ftable = 3.923 where Fcount > Ftable. Keywords: Creative Thinking, Problem Solving, STAD, Inquiry;
PENGARUH MODEL TSTST DAN CTL TERHADAP PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI Rizki Maimunah
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.015 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TSTS dan CTL terhadap kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa kelas XI Al-Ulum Terpadu. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis quasi eksperimen desain faktorial 2x2. Populasinya adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMA Swasta Al-Ulum Terpadu. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI MIA-1 sebagai kelas eksperimen 1 dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa dan XI MIA-2 sebagai kelas eksperimen 2 dengan jumlah 30 siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis varian (ANAVA), dengan hasil: (1)Terdapat pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran koopertif tipe two stay two stray dan contextual teaching and learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi persamaan lingkaran; 2)Terdapat pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran koopertif tipe two stay two stray dan model contextual teaching and learning terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi persamaan lingkaran;(3) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari model two stay two stray dan model contextual teaching and learning terhadap kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis pada materi persamaan lingkaran; (4) Terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran two stay two stray dan model contextual teaching and learning terhadap kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa pada materi persamaan lingkaran. Kata kunci: TSTS, CTL, Pemecahan Masalah, Komunikasi ABSTRAK This study aims to determine the effect of the TSTS and CTL learning models on the problem-solving and mathematical communication skills of students in class XI Al-Ulum Terpadu. This research is a quantitative research with a quasi-experimental type of 2x2 factorial design. The population is all students of class XI MIA of Al-Ulum Terpadu Private High School. The sample in this study was class XI MIA-1 as experimental class 1 with 30 students and XI MIA-2 as experimental class 2 with 30 students. Data analysis was carried out by analysis of variance (ANOVA), with the results: (1) There was a significant effect of the cooperative learning model type two stay two stray and contextual teaching and learning on mathematical problem solving abilities in the circular equation material; 2) There is a significant effect of the cooperative learning model of the two stay two stray type and the contextual teaching and learning model on students' mathematical communication skills on the circular equation material; (3) There is no significant effect of the two stay two stray model and the contextual teaching and learning model. learning on the ability to solve problems and mathematical communication on the material of circular equations; (4) There is a significant interaction between the two stay two stray learning model and the contextual teaching and learning model on the students' mathematical problem solving and communication skills on the circular equation material. Keywords: TSTS, CTL, Problem Solving, Communication
PENGARUH MODEL TPS DAN RTE TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA Roimah Dalimunthe
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.97 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. 2) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Rotation Trio Exchange terhadap kemampuan koneksi matematis siswa, 3) Untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan Rotation Trio Exchange terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam Penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP YPI Amir Hamzah. Analisis data dilakukan dengan uji ANAVA dan analisis deskriptif. Hasil temuan menunjukkan: 1) Dari hasil uji regresi linier sederhana model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share memberi pengaruh terhadap kemampuan koneksi matematis siswa dengan nilai Fhitung > Ftabel yakni 19,488 > 4,260. 2) Dan model pebelajaran kooperatif tipe Rotation Trio Exchange memberi pengaruh terhadap kemampuan koneksi matematis siswa dengan nilai Fhitung > Ftabel yakni 15,663 > 4,260. Pada pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dengan taraf α = 0,05 diperoleh harga thitung=17,98 dan ttabel= 4,085, dengan demikian diperoleh Fhitung > Ftabel atau 17,98 > 4,085, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Dari data diatas dapat disimpulkan penelitian ini menjelaskan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan kooperatif tipe Rotation Trio Exchange terhadap kemampuan koneksi matematis siswa kelas VIII SMP YPI Amir Hamzah. Kata Kunci: Model TSTS; RTE; Koneksi Matematis. ABSTRAK This study aims: 1) To determine the effect of the Think Pair Share cooperative learning model on students' mathematical connection abilities. 2) To determine the effect of cooperative learning model type Rotation Trio Exchange on students' mathematical connection ability, 3) To determine differences in cooperative learning model type Think Pair Share and Rotation Trio Exchange on students' mathematical connection ability. This research is a quantitative research with a quasi-experimental type of research. The population in the study were all eighth grade students of SMP YPI Amir Hamzah. Data analysis was carried out using ANOVA test and descriptive analysis. The findings show: 1) From the results of a simple linear regression test, the Think Pair Share type of cooperative learning model has an effect on students' mathematical connection abilities with a value of Fcount > Ftable which is 19.488 > 4.260. 2) And the cooperative learning model of the Rotation Trio Exchange type has an effect on students' mathematical connection abilities with a value of Fcount > Ftable, which is 15,663 > 4,260. In testing the hypothesis by using the t-test with a level of = 0.05, the price tcount = 17.98 and ttable = 4.085, thus obtained Fcount > Ftable or 17.98 > 4.085, so H0 is rejected and Ha is accepted. From the data above, it can be concluded that this study explains that there is an effect of cooperative learning model type Think Pair Share and cooperative type Rotation Trio Exchange on the mathematical connection ability of class VIII SMP YPI Amir Hamzah. Keywords: TSTS Model; RTE; Mathematical Connection.
PERBEDAAN PEMECAHAN MASALAH MODEL KOOPERATIF STAD DAN NHT Tiwi Risati
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.006 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievment Division (STAD) dan Number Head Together (NHT) pada materi turunan fungsi aljabar di kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Pura. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian quasi eksperiment. Populasinya seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Pura yang terdiri dari 5 kelas yang berjumlah 146 siswa, sedangkan sampelnya diambil dari kelas MIA-2 dan MIA-3 dengan jumlah 30 siswa di kelas eksperimen 1 dan 30 siswa di kelas eksperimen 2. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Adapun instrumen yang digunakan terdiri dari; tes kemampuan pemecahn masalah matematis berupa Pre-test dan post-test. Uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji tuckey, yang hasilnya menunjukkan bahwa thitung>ttabel atau 6,84842475 > 2,0018 maka dapat disimpulkan bahwa hasil temuan ini menunjukkan: Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievment Division lebih baik dari pada siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Number Head Together pada materi turunan fungsi aljabar di kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Ajaran 2018/2019. Kata Kunci : Pembelajaran STAD; NHT; Pemecahan Masalah. ABSTRAK This study aims to determine the differences in students' mathematical problem solving abilities who are taught using the Student Team Achievment Division (STAD) and Number Head Together (NHT) learning models on the material derived from algebraic functions in class XI SMA Negeri 1 Tanjung Pura. This research is a quantitative research, with a quasi-experimental type of research. The population is all students of class XI SMA Negeri 1 Tanjung Pura which consists of 5 classes totaling 146 students, while the samples were taken from class MIA-2 and MIA-3 with a total of 30 students in experimental class 1 and 30 students in experimental class 2. The sample used is cluster random sampling. The instruments used consist of; mathematical problem solving ability test in the form of pre-test and post-test. The hypothesis test of this research uses the Tuckey test, the results of which show that tcount > t table or 6.84842475 > 2.0018, it can be concluded that these findings indicate: There are differences in the mathematical problem solving abilities of students who are taught using the Student Team Achievment Division cooperative learning model. better than students who are taught using the Number Head Together learning model on the derivative material of algebraic functions in class XI of SMA Negeri 1 Tanjung Pura for the 2018/2019 academic year. Keywords : STAD Learning; NHT; Problem Solving.
PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN BERPIKIR KREATIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TPS DAN PEMBELAJARAN INKUIRI Zulika Nur Amala
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.989 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan inkuiri; 2) Perbedaan kemampuan berfikir kreatif yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan inkuiri; 3) Apakah terdapat perbedaan antara siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan inkuiri terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa dan kemampuan berfikir kreatif. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 4 Kisaran yang terdiri dari 6 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa di kelas X IA-1 dan 30 siswa di kelas X IA-3. Analisis data dilakukan dengan analisis varian 2 jalur (ANAVA). Hasil Temuan ini menunjukkan : 1) Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan komunikasi matematis siswa yang di ajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan model pembelajaran inkuiri; 2) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan model pembelajran inkuiri; 3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Kata Kunci : TPS; Inkuiri; Komunikasi; Berpikir Kreatif. ABSTRACT This study aims to find out: 1) Differences in students' mathematical communication skills taught by cooperative learning models of Think Pair Share and inquiry types; 2) Differences in the ability to think creatively taught with the cooperative learning model Think Pair Share and inquiry; 3) Is there a difference between students taught with Think Pair Share cooperative learning models and inquiry on students' mathematical communication skills and creative thinking skills.This research is a quantitative study, with a quasi-experimental type of research. The population is all grade X students of SMA Negeri 4 Kisaran consisting of 6 classes. The sample in this study were 30 students in class X IA-1 and 30 students in class X IA-3. Data analysis was performed with 2-way variant analysis (ANAVA). The results of these findings indicate: 1) There is a significant difference in students' mathematical communication skills taught by the cooperative learning model of think pair share and inquiry learning models; 2) There is no significant difference in the creative thinking ability of students taught with the cooperative learning model of think pair share and inquiry learning models; 3) There is a significant difference between Think Pair Share cooperative learning models and inquiry learning models on students 'mathematical communication skills and students' creative thinking abilities. Keywords: TPS; Inquiry; Communication; Creative Thinking.

Page 1 of 10 | Total Record : 100

 1   2   3   4   5 

Filter by Year

2021 2022


Reset
Filter By Issues
All Issue Vol 2 No 3 (2022): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2 (2022): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1 (2022): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 2 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika