cover
Contact Name
Marita Ika Joesidawati
Contact Email
fakanlut071073@gmail.com
Phone
+6285232835685
Journal Mail Official
miyang@unirow.ac.id
Editorial Address
Dukuh Krajan RT/RW 01/02 Desa Wates Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
Location
Kab. tuban,
Jawa timur
INDONESIA
Ronggolawe Fisheries and Marine Science Journal
ISSN : 8283279     EISSN : 28282582     DOI : https://doi.org/10.55719/j.miy.v1i1.360
Jurnal Miyang (J.Miy) : Ronggolawe Fisheries and Marine Science Journal merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia. MIYANG Ronggolawe Fisheries and Marine Science terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan November. Jurnal ini diharapkan dapat berfungsi sebagai media diseminasi hasil-hasil penelitian ilmiah yang bermutu maupun sanggahan (note) ilmiah di bidang perikanan dan kelautan yang dapat diakses secara online dan gratis oleh masyarakat Indonesia serta masyarakat internasional. Tulisan (artikel) yang diterbitkan dalam Jurnal ini adalah artikel yang telah lolos dari peer-review (mitra bebestari). J.Miy |Jurnal Miyang menerima makalah hasil riset di semua bidang Perikanan dan Kelautan, diantaranya: Ilmu dan Budidaya Perikanan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Sosial Ekonomi Perikanan Marine Science and Technology Oceanography, Marine Conservation and Salt Technology Marine Pollution, Marine and Coastal Resource Management Marine Geology, Biotechnology, Mariculture, Marine Processes and Dynamics Authors must register to this journal before submitting their work and they must follow the Author Guidelines of the journal. To submissions that do not adhere to the guidelines provided, they will be returned for corrections. Please submit your article through the online submission of this journal. For further inquiries, you may address them to the Chief Editor at miyang@unirow.ac.id.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 18 Documents
Manajemen Plaza Ikan Tuban dalam Upaya Mendorong Pedagang Ikan untuk Meningkatkan Omset Penjualan Yuyun Suprapti
MIYANG Vol 1 No 1 (2021): November (2021): Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.966 KB) | DOI: 10.55719/j.miy.v1i1.360

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Manajemen Plaza Ikan mendorong pedagang ikan untuk meningkatkan omset penjualan. Penyediaan fasilitas-fasilitas yang memadahi dan diperlukan pedagang merupakan faktor yang mendorong dalam upaya peningkatan omset penjualan. Fasilitas yang disediakan antara lain fasilitas freezer, kulkas, promosi yang efektif ditempat sasaran, meningkatkan kualitas produk untuk meningkatkan harga jual, memberikan pinjaman modal. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengambilan data menggunakan kuisioner. Analisa data menggunakan likert yaitu metode kualitatif yang diubah menjadi angka. Dari hasil pertanyaan kuisioner tentang bagaimana manajemen plaza ikan mendorong pedagang ikan untuk meningkatkan omset penjualan. fasilitas freezer, kulkas, promosi yang efektif ditempat sasaran, meningkatkan kualitas produk untuk meningkatkan harga jual, memberikan pinjaman modal, rata-rata responden menjawab setuju, sehingga ada kerjasama antara pihak manajemen dan pedagang ikan.
Pengaruh Perendaman Jeruk Nipis dan Penambahan Tepung Terhadap Mutu Organoleptik Stik Rumput Laut (Eucheuma Cottoni) Dina Maulina
MIYANG Vol 1 No 1 (2021): November (2021): Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.659 KB) | DOI: 10.55719/j.miy.v1i1.361

Abstract

Stik merupakan kategori makanan ringan yang kandungan gizinya masih perlu dikembangkan. Oleh karena itu dibutuhkan kemajuan dalam bidang pengolahan pangan untuk membuat produk yang dapat memberikan nilai gizi lebih dengan harga murah salah satunya adalah stik rumput laut dari jenis Eucheuma cottoni. Akan tetapi Eucheuma cottoni memiliki kelemahan yaitu bau amis yang terkandung didalamnya sangat kuat sehingga dalam penggunaannya perlu diperhatikan baik diterapkan dalam bidang industri ataupun farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman jeruk nipis dan penambahan tepung terhadap mutu organoleptik stik rumput laut (Eucheuma cottoni). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan tiga kali pengulangan. Sedangkan metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan uji hedonik (kesukaan) yang kemudian hasil datanya dianalisis dengan perhitungan ANOVA. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Perendaman jeruk nipis dan penambahan tepung pada stik rumput laut (Eucheuma cotttoni) memberikan pengaruh yang nyata terhadap mutu organoleptik warna, aroma, tekstur dan rasa.
Pengaruh Kosentrasi Air Bekas Cucian Beras (Leri) yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Bibit Bakau Rhizophora Stylosa Skala Laboratorium Miftachul Munir; Sofiana Sofiana
MIYANG Vol 1 No 1 (2021): November (2021): Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.891 KB) | DOI: 10.55719/j.miy.v1i1.363

Abstract

Pertumbuhan bibit mangrove Stylosa Rhizophora membutuhkan unsur hara dan organik. Air beras leri atau dapat digunakan sebagai nutrisi tambahan untuk bibit mangrove karena mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan kadar air padi terhadap pertumbuhan bibit mangrove Rhizophora stylosa. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban. pada tanggal 2 Juni 2016 sampai dengan tanggal 1 Juli 2016. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dilengkapi dengan tiga perlakuan dan 9 ulangan. Perlakuan pertama penyiraman menggunakan air bekas cucian (leri) beras 25 ml: air laut 75 ml, perlakuan kedua penyiraman menggunakan air bekas cucian (leri) beras 50 ml: air laut 50 ml, dan Perlakuan Penyiraman ketiga menggunakan air bekas cucian (leri) beras 75 ml: 25 ml air laut. Hasil penelitian menunjukkan kadar air cucian beras terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan.
Analisa Ektrak Daun Mangrove (Rhizophora mucronata) Sebagai Bahan Pengawet Alami Terhadap Mutu Ikan Kuniran (Upeneus Moluccensis) Intan Permatasari; Jumiati Jumiati; Muhammad Zainuddin
MIYANG Vol 1 No 1 (2021): November (2021): Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.279 KB) | DOI: 10.55719/j.miy.v1i1.364

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan ekstrak daun mangrove (Rhizophora Mucronata) terhadap mutu ikan segar. (2) Untuk mengetahui dosis yang terbaik sebagai media pengawet alami pada ikan segar sebelum dilakukan proses pengolahan selanjutnya. Parameter yang diamati yaitu analisis TVB (Total Volatile Base) dan TPC (Total Plate Count). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Data dianalisis menggunakan uji F. Hasil dari penelitian nilai TVB pada perlakuan O (kontrol), A (15%), B (20%) dan C (25%) bahwa Fhitung (530,172) > F5% (3,29) dan F1% (5,42) terdapat perbedaan sangat nyata diantara keempat perlakuan. Nilai rata-rata TVB pada perlakuan O (kontrol) 2,591 mg/100g, A (15%) 1,584 mg/100g, B (20%) 0,709 mg/100g dan C (25%) 0,603 mg/100g, terdapat perbedaan selisih sangat nyata diantara keempat perlakuan O (kontrol), A (15%), B (20%) dan C (25%). Dan nilai TPC pada perlakuan O (kontrol), A (15%), B (20%) dan C (25%) bahwa Fhitung (228,677) > F5% (3,29) dan F1% (5,42) terdapat perbedaan sangat nyata diantara keempat perlakuan. Nilai rata-rata TPC pada perlakuan O (kontrol) 335,222 koloni/g, A (15%) 224,515 koloni/g, B (20%) 154,728 koloni/g dan C (25%) 68,97 koloni/g, terdapat perbedaan selisih sangat nyata diantara keempat perlakuan. Dosis terbaik pada perlakuan C (25%).
Pengaruh Kepadatan yang Berbeda Terhadap Kelulushidupan Udang Api - Api (Metapenaeus Monoceros) dalam Penyimpanan Sistem Kering Habib Nur Hamsyah; Sri Rahmaningsih; Muhammad Zainuddin
MIYANG Vol 1 No 1 (2021): November (2021): Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.495 KB) | DOI: 10.55719/j.miy.v1i1.365

Abstract

Udang api-api (Metapenaeus monoceros) termasuk jenis udang yang bernilai ekonomis tinggi dalam keaadaan hidup yg dapat di gunakan sebagai umpan dalam proses penangkapan ikan dengan metode pancing. Selama ini, teknologi yang di gunakan untuk menyimpan agar tetap hidup adalah sistem basah, Namun teknologi tersebut kurang efisien dan kurang ekonomis. Penyimpanan dengan sistem kering dapat menjadi pilihan karena tidak menggunakan media air sehingga lebih mudah, ekonomis, dan tanpa harus menjaga kualitas airnya. Kepadatan dalam penyimpanan mempengaruhi kelulushidupan udang karena akan semakin banyak oksigen yg di butuhkan udang untuk respirasi yg akan membuat mortalitas udang semakin tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan kepadatan terhadap kelulushidupan udang api - api dalam penyimpanan sistem kering. Metode penelian dengan rancangan acak lengkap uji F. Perlakuan berupa perbedan kepadatan (9,19, dan 29). Udang di kemas dalam kotak plastik (150 cm2) yang di alasi dengan jerami dimasukkan kedalam Styrofoam dengan suhu ± 17o C dengan lama penyimpanan 12 jam. Parameter berupa kelulushidupan (survival rate). Penelitian menunjukkan perbedaan sangat nyata terhadap ketahanan hidup udang, Fhitung = > F0,01. Pada kepadatan 9 menghasilkan ketahanan hidup yang optimal 100%.
Kedalaman Pengerukan Kolam Dermaga TPI Palang Berdasarkan Chart Datum IHO Wisnu Ardiansyah; Agus Mahardika; Perdana Ixbal Spanton; Marita Ika Joesidawati
MIYANG Vol 1 No 1 (2021): November (2021): Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.908 KB) | DOI: 10.55719/j.miy.v1i1.366

Abstract

Penentuan chart datum dengan menggunakan komponen pasang surut dapat digunakan untuk menentukan kedalaman kolam dermaga. Kolam dermaga TPI Palang sering digunakan sebagai tempat tambat labuh kapal perikanan, tetapi sering terjadi kapal tersebut kandas sebelum masuk dermaga. Jenis kapal perikanan yang ada di lokasi kolam dermaga TPI Palang adalah kapal payang dengan draf kapal sedalam 2 m. Kedalaman hasil pengukuran kolam dermaga pada bulan Juli 2017 sebesar 8 m. sedangkan kedalaman berdasarkan peta batimetri sebesar 12 m. Perairan Palang Kabupaten Tuban terdapat di laut utara Jawa Timur merupakan jenis perairan terbuka maka penentuan kedalaman dermaga ditentukan berdasarkan keadaan perairan adalah 1,2 x draf kapal yaitu 2,4 m. Metode metode least square dan metode admiralty digunakan untuk membandingkan metode terbaik dalam perhitungan komponen pasang surut Data pasang surut yang digunakan adalah Agustus 2016- Juli 2017 yang diperoleh dari BIG. Tipe pasang surut Perairan Palang adalah diurnal, dengan nilai F untuk pengolahan dengan admiralty sebesar 5.160 dengan pengolahan least square sebesar 5.167. Koefisian korelasi komponen pasang surut dengan pengolahan admiralty terjadi pada K1-MS4 sebesar 0.792, sedangkan dengan least square terjadi pada K1-M4 sebesar 1,6. Hasil perhitungan komponen pasang surut dari least square digunakan untuk menentukan nilai chart datum. Chart datum IHO (International Hidrographic Organization) yang dijadikan sebagai referensi dasar perhitungan kedalaman kolam dermaga TPI Palang. Hasil menunjukkan bahwa kedalaman yang dibutuhkan perairan Palang dalam kondisi eksisting (8 m) masih membutuhkan pengerukan antara 0,033 - 1, 071 m. Namun untuk memenuhi standar kolam dermaga maka kedalaman yang dibutuhkan sebesar 13,071 m (dari LWS) sampai 13,557 m (dari LLWS) yang berarti pengerukan kolam dermaga antara ± 4.
Penggunaan Media Perendaman dari Daun Kelor (Moringa oleifera L.) dengan Konsentrasi yang Berbeda Terhadap Daya Rekat dan Daya Tetas Ikan Lele Mutiara (Clarias gariepinus): The Use of Soaking Media From Moringa Leaves (Moringa oleifera L.) With Different Concentrations on Adhesion And Hatchability of Pearl Catfish (Clarias gariepinus) Erry Angga Andwityo Yohanes; Jumiati Jumiati; Sri Rahmaningsih
MIYANG Vol 2 No 1 (2022): April (2022): Sosial Ekonomi Wilayah Pesisir dan Laut
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.875 KB) | DOI: 10.55719/j.miy.v2i1.377

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) sebagai media perendaman dengan konsentrasi yang berbeda terhadap daya tetas ikan lele mutiara (Clarias gariepinus). Parameter yang diamati yaitu daya rekat dan daya tetas telur.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan uji F. Hasil dari penelitian menunjukkan nilai daya rekat telur pada perlakuan K (kontrol), A (15 ppt), B (20 ppt) dan C (25 ppt) yaitu Fhitung (121,83) > F5% (4,07) dan F1% (7,59) terdapat perbedaan sangat nyata (P<0,01) diantara keempat perlakuan. Nilai rata-rata daya rekat telur pada perlakuan K (kontrol) 2,13%, A (15 ppt) 2%, B (20 ppt) 1,47% dan C (25 ppt) 1%. Dosis terbaik pada perlakuan C (25 ppt). Nilai Nilai daya tetas pada perlakuan (kontrol), A (15 ppt), B (20 ppt) dan C (25 ppt) yaitu Fhitung (40,67) > F5% (4,07) dan F1% (7,59) terdapat perbedaan sangat nyata (P<0,01) diantara keempat perlakuan. Nilai rata-rata daya tetas telur pada perlakuan K (kontrol) 50%, A (15 ppt) 73,3%, B (20 ppt) 80% dan C (25 ppt) 83,3%,. Dosis terbaik pada perlakuan C (25 ppt).
Kelayakan Usaha Industri Pindang Cue-Besek Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) Skala Rumah Tangga Di Desa Jangkar Kabupaten Situbondo: Feasibility Of Business Industry Of Boiling Cue-Besek Tuna (Euthynnus Affinis) Home Industry Scale In Jangkar Village, Situbondo Regency Ika Junia Ningsih; Ismi Jasila; Abdul Muqsith
MIYANG Vol 2 No 1 (2022): April (2022): Sosial Ekonomi Wilayah Pesisir dan Laut
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.441 KB) | DOI: 10.55719/j.miy.v2i1.386

Abstract

Ikan dalam bentuk segar memiliki sifat mudah rusak serta membusuk sehingga diperlukan pengolahan terhadap ikan segar agar daya simpan lebih tahan lama, lebih mudah di distribusikan, serta lebih mudah dikonsumsi. Pengawetan tradisional pindang cue-besek yang dilakukan oleh masyarakat Desa Jangkar Kabupaten Situbondo merupakan pengolahan pemindangan ikan menggunakan bahan baku ikan tongkol yang ditempatkan pada wadah besek kemudian melalui proses kombinasi penggaraman (menggunakan larutan garam pekat 15%) dan pemanasan (perebusan) pada suhu 100 0C selama 15-30 menit. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisa kelayakan usaha industri pindang cue-besek ikan tongkol pada skala rumah tangga di Desa Jangkar, Kabupaten Situbondo. Analisa kelayakan usaha dilakukan untuk mengukur seberapa efektif/efisien suatu usaha akan menghasilkan laba/keuntungan dengan menggunakan sumber daya (resources) yang ada. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2022, dengan lokasi penelitian di Desa Jangkar, Kabupaten Situbondo.Tahapan penelitian dilakukan melalui wawancara langsung (depth interview) terhadap key person (pengolah), menggunakan kuesioner semi-terstruktur yang dilanjutkan dengan kajian kelayakan usaha ikan pindang.Metode analisa untuk uji kelayakan usaha pindang ikan tongkol dilakukan dengan perhitungan nilai keuntungan, rasio R/C, dan nilai ROI.Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal usaha yang digunakan oleh usaha pengolahan pindangcue-besek ikan tongkol ialah sebesar Rp. 176.009.000,-/tahun dengan penerimaan sebesar Rp. 240.000.000,-/tahun dan keuntungan yang didapat sebesar Rp. 63.991.000,-/tahun.Hasil perhitungan rasio R/C sebesar 1.3/tahun menunjukkan bahwa usaha pengolahan pindang ikan tongkol tersebut efisien dan layak diterima. Sedangkan untuk nilai ROI sebesar 36.3%/tahun menunjukkan bahwa usaha pengolahan ikan teri krispi menguntungkan untuk terus dikembangkan.
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut di Kepulauan Kangean Menggunakan Analytical Hierarchy Proses (AHP): Management of Coastal and Marine Resources in Kangean Island Using Analytical Hierarchy Process (AHP) Mihosen Mihosen; Slamet Subari; Apri Arisandi; Sawiya Sawiya
MIYANG Vol 2 No 1 (2022): April (2022): Sosial Ekonomi Wilayah Pesisir dan Laut
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.15 KB) | DOI: 10.55719/j.miy.v2i1.387

Abstract

Pulau kangean memiliki potensi sumber daya alam yang besar, baik sumber daya alam yang dapat pulih antara lain: (ikan, mangrove, terumbu karang) maupun sumber daya yang tidak dapat pulih (minyak bumi, gas, mineral). Beberapa masalah yang dapat menurunkan kualitas dan jumlah sumberdaya pesisir dan laut seperti terumbu karang, lamun, dan mangrove. Penambangan pasir penggunaan batu karang sebagai pondasi rumah, pengrusakan hutan yang dapat menyebabkan erosi, penambangan batu di perbukitan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan oleh sebab itu perlu kajian ini menjadi penting dilakukan untuk menentukan pengelolaan wilayah pesisir dan laut pulau kecil dengan menggunakan Analytical Hierarchy Proses (AHP). Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Mengetahui kondisi sumberdaya alam yang ada di kepulauan kangean, 2. Untuk mengetahui pemamfaatan sumberdaya alam di pulau kangean. Pemanfaatan tanpa pengelolaan akan menimbulkan kepunahan bahkan kehilangan sumberdaya alam. Penelitian ini dapat menunjukkan memprioritaskan pengelolaan Pulau Kangean berbasis perikanan, karena sumberdaya yang melimpah. Hasil penelitian ini memprioritaskan pengelolaan Pulau Kangean berbasis perikanan, karena sumberdaya ikan yang melimpah. Startegi pengelolaan perikanan tangkap yang perlu dilakukan antara lain pengaturan musim tangkap, pembatasan armada dan alat tangkap, pengendalian upaya penangkapan ikan, pengaturan area tangkap nelayan kecil dan besar, dan zonasi area tangkap dan budidaya
Perbandingan Data Hasil Produksi Tangkapan Ikan Menggunakan Alat Tangkap Cantrang di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong: Comparison of Fish Production Results Using A Cantrang Catching Equipment at The Fishing Port of The Nusantara Brondong Fiki Andriyan; Suwarsih Suwarsih; Jumiati Jumiati
MIYANG Vol 2 No 1 (2022): April (2022): Sosial Ekonomi Wilayah Pesisir dan Laut
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.354 KB) | DOI: 10.55719/j.miy.v2i1.389

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1-30 Juni 2021 dengan tujuan membandingkan hasil tangkapan ikan, jenis dan produksi hasil tangkapan (%) cantrang di PPN Brondong. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Analisis data yang digunakan yiatu Analisa komparatif dan analisa uji Independent T test. Hasil penelitian menunjukkan ikan yang tertangkap cantrang A terdapat 15 jenis spesies dan cantrang B (cantrang harian) terdapat 15 jenis spesies ikan yaitu Jumlah perbandingan persentase A dan B, diantaranya jumlah ikan alu-alu/kucul pada A yaitu 100% dan pada B yaitu 0%. Jumlah ikan ayam-ayam/togek/kambing-kambing pada A yaitu 95% dan pada B yaitu 5%, ikan balak/beloso pada A yaitu 100% dan pada B yaitu 0%, ikan beronang/sadar pada A yaitu 100% dan pada B yaitu 0%, ikan Biji Nangka/Jenggot pada A yaitu 99% dan pada B yaitu 1%, ikan bukur/jaket pada A yaitu 100% dan pada B yaitu 0%, ikan cumi-cumi-cumi pada A yaitu 100% dan pada B yaitu 0%, ikan kapasan pada A yaitu 99% dan pada B yaitu 1%, ikan keong/kerok pada A yaitu 100% dan pada B yaitu 0%, ikan kuniran pada A yaitu 99% dan pada B yaitu 1%, ikan kurisi pada A yaitu 100% dan pada B yaitu 0%, ikan Kwee/putihan pada A yaitu 90% dan pada B yaitu 10%, ikan mata besar/wanggi pada A yaitu 100% dan pada B yaitu 0%, ikan pari/pe pada A yaitu 100% dan pada B yaitu 0%.

Page 1 of 2 | Total Record : 18