cover
Contact Name
Eqwar Saputra
Contact Email
eqwarsaputra@ump.ac.id
Phone
+6285647538554
Journal Mail Official
eqwarsaputra@ump.ac.id
Editorial Address
Gedung Fakultas Teknik dan Sains Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. K.H. Ahmad Dahlan, Dukuh Waluh, Kembaran, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia 53182
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Creative Research in Engineering (CERIE)
ISSN : 27748278     EISSN : 27748006     DOI : 10.30595/cerie.v1i2.10845
CERIE merupakan sarana komunikasi bagi mahasiswa, dosen, dan praktisi profesional di bidang teknik. Ruang lingkup CERIE meliputi Konversi Energi, Desain Teknik dan Tribologi, Material Lanjutan, Otomotif, Proses Produksi CAM CNC/CAD, Sistem Kontrol dan Robotika, Nanoteknologi, Metrologi, dan Komputasi.
Articles 20 Documents
Analisa Uji Kekerasan Roda Gigi Lurus Dengan Sistem Rapid Prototyping Fuse Deposition Modeling Eko Julianto; Dimas Saputra; Fuazen Fuazen; Eko Sarwono
Creative Research in Engineering Vol 2, No 1 (2022): Creative Research in Engineering (CERIE)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/cerie.v2i1.14061

Abstract

Penelitian ini mengetahui nilai kekerasan bahan PLA (Polylactic Acid) berdasarkan variasi parameter cetak printer 3D dengan suhu 200 °C dan 220 °C serta tinggi lapisan 0,1 mm dan 0,2 mm sebagai dasar perancangan roda lurus. Proses kekerasan yang dilakukan menggunakan hardness rockwell tester kemudian dilakukan perbandingan dari perhitungan kekerasan berdasarkan indentasi hasil pengujian pengujian rockwell. Standar uji yang digunakan ISO 2039-2 : 2000. Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif berdasarakan studi literatur, observasi dan konsulstasi. Hasil pengujian Analisis secara statistik menggunakan ANOVA dua arah. Dari pengujian ini didapatkan nilai kekerasanterbaik yang ada pada parameter temperature 220C dan tinggi lapisan 0,1 mm.
Studi Eksperimental Performa Satria F 150 Menggunakan Modifikasi Exhaust Manifold Dengan Nozzle Wahyu Prasetianto; Sartono Putro
Creative Research in Engineering Vol 2, No 1 (2022): Creative Research in Engineering (CERIE)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/cerie.v2i1.14063

Abstract

Tingkat demonstrasi mesin berkaitan dengan daya yang dihasilkan oleh mesin, konsumsi bahan bakar, serta efisiensi dari mesin tersebut. Pemakaian salah satu mesin penggerak awal yaitu motor bakar torak masih sangat dominan, dimana daya yang dihasilkan sampai saat ini masih dirasa unjuk kerja yang cukup baik. Untuk meningkatkan performa sepeda motor, banyak inovasi yang dilakukan dan teknologi yang dikembangkan agar performa motor meningkat sesuai kebutuhan penggunanya. Super KIPS salah satunya, Super KIPS memiliki bagian terpenting berupa klep ( Valve ) yang bisa membuka dan menutup. Selain itu terdapat pula magic ring, merupakan komponen berbentuk ring yang dirancang khusus untuk berbagai jenis sepeda motor dengan memanfaatkan gas aktif lewat knalpot yang terbuang sia-sia. Sebuah nozzle sering berbentuk pipa atau tabung dari berbagai variasi luas penampang, dan dapat digunakan untuk mengarahkan atau memodifikasi aliran fluida (cairan atau gas). Nozzle sering digunakan untuk mengontrol laju aliran, kecepatan, arah, massa, bentuk, dan / atau tekanan dari aliran yang muncul. Kecepatan nozzle dari fluida meningkat sesuai energi tekanannya. Pemasangan magic ring mampu menurunkan nilai KBBS pada putaran kurang dari 9000 RPM, namun ketika putaran mencapai lebih dari 9000 RPM, kondisi standar lebih sedikit KBBS-nya dibanding magic cincin . Begitu pula jika dibandingkan dengan penggunaan variasi nozzle , nozzle dapat menurunkan KBBS lebih sedikit dibandingkan penggunaan magic ring maupun standar .
Analisis Pengaruh Variasi Jenis dan Persentase Katalis pada Proses Pack Carburizing Baja ST 42 terhadap Nilai Kekerasan dan Struktur Mikro Trio Nur Wibowo; Yuliyanti Dian Pratiwi
Creative Research in Engineering Vol 2, No 1 (2022): Creative Research in Engineering (CERIE)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/cerie.v2i1.14067

Abstract

Komponen seperti pada roda gigi yang dalam pengoperasian mesin saling bergesekan dan menekan secara terus menerus akan menyebabkan keausan dan terjadinya retakan atau patahnya gigi-gigi pada roda. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan kekerasan di permukaan yang tinggi namun tetap ulet pada bagian inti. Proses pack carburizing adalah salah satu metode untuk meningkatkan kekerasan permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan perbandingan perbandingan katalis pada proses pack carburizing baja ST 42 terhadap kekerasan dan struktur mikro. Katalis yang digunakan dalam penelitian ini adalah barium carbonat, kalsium karbonat dan natrium karbonat. Proporsi katalis yang digunakan adalah 15%, 25% dan 35% dari media berat karburasi.Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen, dimana kotak sementasi yang berisikan material baja ST 42 dan media carburizing ditambah dengan furnace pada temperatur 950 °C dengan waktu tersingkir 2 jam yang selanjutnya pendinginan dengan media pendingin udara. pengujian yang digunakan uji kekerasan menampilkan vickers dan uji struktur mikro menggunakan mikroskop optik. Data penelitian menunjukkan bahwa, nilai kekerasan tertinggi terdapat pada variasi katalis jenis kalsium karbonat persentase 15% dengan nilai rata-rata kekerasan sebesar 975,3 HVN atau mengalami peningkatan 480% dari bahan baku. Sedangkan nilai rata-rata terendah terdapat pada variasi katalis jenis natrium karbonat dengan persentase 35% sebesar 570,2 HVN atau hanya mengalami peningkatan 239% dari bahan baku.Hasil pengujian struktur mikro pada baja ST 42 sebelum dilakukan proses karburasi menunjukkan struktur yang terbentuk didominasi fasa ferlit dan sedikit perlit. Secara umum dapat dikatakan bahwa proses pack carburizing dengan variasi jenis dan penyajian yang berpengaruh terhadap nilai kekerasan dan struktur mikro yang didapatkan, di mana pemilihan dan penyajian yang tepat dapat meningkatkan nilai kekerasan secara signifikan tetapi digunakan pada jenis dan persentase yang tepat. dapat menyebabkan nilai kekerasan yang dihasilkan tidak maksimal.
Efek Perbaikan Las Berulang (Multilayer Repair Welding) pada Baja Carbon SS400 terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Burhanudin Burhanudin; Moch Chamim; Fatimah Nur Hidayah; Bagus Radiant Utomo; Radik Syamsul Erfan; Nugroho Tri Atmoko
Creative Research in Engineering Vol 2, No 1 (2022): Creative Research in Engineering (CERIE)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/cerie.v2i1.14050

Abstract

Salah satu metode untuk menghilangkan cacat pada hasil pengelasan adalah dengan melakukan perbaikan las ( repair welding ). Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi karakteristik material baja carbon tipe SS400 sebelum dan sebelum mengalami perbaikan las (repair welding). Pengelasan dilakukan menggunakan metode Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dengan elektroda jenis LB-52U E7016 yang memiliki diameter 2,6 mm. Sebelum dilakukan perbaikanlas ( repair welding ), dilakukan pengelasan lapisan ( multilayer weld ing ) pada spesimen sebanyak tiga kali lapisan yakni lapisan rootpass , hotpassdan caping. Kemudian spesimen yang telah mengalami pengelasan berlapis ( multilayer welding ) dilakukan perbaikan las ( repair welding ) pada daerah kawah lasan ( weld ). Spesimen selanjutnya dianalisa terhadap perubahan struktur mikro menggunakan pengujian morfologi berupa foto mikro serta sifat mekanik menggunakan uji kekerasan Vickers disetiap daerah lasan yakni logam induk ( base metal ), Heat Affected Zone (HAZ) dan daerah pengelasan ( weld ) pada spesimen sebelum dan sebelum perbaikan las berulang ( pengelasan perbaikan multilayer ).Hasil dari Analisis menunjukkan bahwa struktur mikro spesimen sebelum dan sebelum perbaikan las terdapat 2 fasa yang terlihat yakni fasa ferit dan fasa perlit. Pada daerah base metal fasa ferit lebih mendominasi dengan batas butir yang cenderung besar pada spesimen sebelum dan sebelum perbaikan las. Sedangkan pada daerah HAZ terlihat pengkasaran butir ( grain
Perancangan Mesin CNC Mini Untuk Praktikum Laboratorium Teknologi Material M Haritubagus; Armila Armila; Rudi Kurniawan Arief
Creative Research in Engineering Vol 2, No 1 (2022): Creative Research in Engineering (CERIE)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/cerie.v2i1.14053

Abstract

Praktikum adalah kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan di laboratorium bertujuan untuk menerapkan ilmu yang didapat mahasiswa dari proses belajar mengajar di kelas. Belum lengkap peralatan laboratorium membuat praktikum, untuk mengatasi hal itu program studi sudah melakukan terobosan penelitian akhir mahasiswa adalah membuat peralatan yang dibutuhkan dengan tujuan untuk melatih dan meningkatkan kompetensi (skill) mahasiswa dan agar mahasiswa dapat menerapkan CNC yang didapat secara teoritik. Perancangan yang akan dibuat adalah mesin CNC mini 3 axis dengan dimensi pengerjaan panjang 50 cm, lebar 45 cm dan tinggi 20 cm dan bahan uji hanya menggunakan kayu, dimana perancangan yang dibuat adalah perancangan awal mesin CNC mini 3 axis . Mesin ini dikendalikan menggunakan perangkat arduino uno dan dioperasikan menggunakan komputer. Desain dari mesin CNC mini 3 axis ini dibuat menggunakan solidwork, bingkai terbuat dari kayu (triplek 12 mm). Pengujian yang dilakukan secara otomatis dan manual menggunakan aplikasi Universal G – Code Sender. Dari pengujian alat ditemukan deviasi dari alat yaitu: sumbu x sebesar 0,375/mm, sumbu y sebesar 0,368/mm dan sumbu z sebesar 0,4/mm.Penyimpangan dimensi dan penyimpangan sumbu karena tidak dapat menginputkan data spesifikasi alat rancangan dalam aplikasi Universal G – Code Sender dan terdapat perbedaan tanggapan dari perangkat lunak dan perangkat keras pada standar spesifikasi alat terhadap proses
Efek Perbaikan Las Berulang (Multilayer Repair Welding) pada Baja Carbon SS400 terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Burhanudin Burhanudin; Moch Chamim; Fatimah Nur Hidayah; Bagus Radiant Utomo; Radik Syamsul Erfan; Nugroho Tri Atmoko
Creative Research in Engineering Vol 2, No 1 (2022): Creative Research in Engineering (CERIE)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/cerie.v2i1.13899

Abstract

Salah satu cara untuk menghilangkan cacat las adalah dengan memperbaiki las. Penelitian ini akan menyajikan karakteristik material baja karbon tipe SS400 sebelum dan sebelum menjalani proses perbaikan pengelasan. Pengelasan dilakukan dengan menggunakan metode Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dengan elektroda tipe LB-52U E7016 yang memiliki diameter 2,6 mm. Sebelum dilakukan pengelasan, menjalani pengelasan multilayer tiga kali yaitu rootpass, layer dan caping.Setelah dilakukan perbaikan lasan, spesimen dianalisa perubahan struktur mikronya dengan pengujian morfologi berupa foto mikro dan sifat mekanik menggunakan uji kekerasan Vickers pada setiap bagian zona pengelasan yaitu logam dasar Heat Affected Zone (HAZ) dan area pengelasan pada spesimen sebelum dan sebelum pengelasan perbaikan multilayer. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada struktur mikro benda uji sebelum dan sebelum dilakukan perbaikan las terdapat 2 fasa yang tampak yaitu fasa ferit dan fasa perlit. Pada logam dasar fasa ferit mendominasi dengan batas butir yang cenderung besar pada benda uji sebelum dan sebelum dilakukan las. Sementara itu, di wilayah HAZ terlihat butirannya kasar.Hasil foto mikro pada lasan setelah dilakukan perbaikan las didominasi oleh fasa perlit dengan ukuran butir yang cenderung lebih besar. Hasil uji kekerasan Vickers menunjukkan bahwa kekerasan tertinggi terdapat pada las yaitu 177,53 HVN pada saat benda uji belum diperbaiki, sedangkan setelah mengalami perbaikan nilai kekerasan pada lasan sebesar 5,8% menjadi 167,06 HVN. yaitu fase ferit dan fase perlit. Pada logam dasar fasa ferit mendominasi dengan batas butir yang cenderung besar pada benda uji sebelum dan sebelum dilakukan las. Sementara itu, di wilayah HAZ terlihat butirannya kasar. Hasil foto mikro pada lasan setelah dilakukan perbaikan las didominasi oleh fasa perlit dengan ukuran butir yang cenderung lebih besar.Hasil uji kekerasan Vickers menunjukkan bahwa kekerasan tertinggi terdapat pada las yaitu 177,53 HVN pada saat benda uji belum diperbaiki, sedangkan setelah mengalami perbaikan nilai kekerasan pada lasan sebesar 5,8% menjadi 167,06 HVN. yaitu fase ferit dan fase perlit. Pada logam dasar fasa ferit mendominasi dengan batas butir yang cenderung besar pada benda uji sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan las. Sementara itu, di wilayah HAZ terlihat butiran kasar. Hasil foto mikro pada lasan setelah dilakukan perbaikan las didominasi oleh fasa perlit dengan ukuran butir yang cenderung lebih besar. Hasil uji kekerasan Vickers menunjukkan bahwa kekerasan tertinggi terdapat pada lasan yaitu 177,53 HVN pada saat spesimen belum diperbaiki, sedangkan setelah mengalami perbaikan nilai kekerasan pada lasan sebesar 5,8% menjadi 167,06 HVN. di wilayah HAZ terlihat butiran kasar. Hasil foto mikro pada lasan setelah dilakukan perbaikan las didominasi oleh fasa perlit dengan ukuran butir yang cenderung lebih besar. Hasil uji kekerasan Vickers menunjukkan bahwa kekerasan tertinggi terdapat pada las yaitu 177,53 HVN pada saat benda uji belum diperbaiki, sedangkan setelah mengalami perbaikan nilai kekerasan pada lasan sebesar 5,8% menjadi 167,06 HVN. di wilayah HAZ terlihat butiran kasar. Hasil foto mikro pada lasan setelah dilakukan perbaikan las didominasi oleh fasa perlit dengan ukuran butir yang cenderung lebih besar. Hasil uji kekerasan Vickers menunjukkan bahwa kekerasan tertinggi terdapat pada las yaitu 177,53 HVN pada saat benda uji belum diperbaiki, sedangkan setelah mengalami perbaikan nilai kekerasan pada lasan sebesar 5,8% menjadi 167.06 HVN.
Analisa Uji Kekerasan Roda Gigi Lurus Dengan Sistem Rapid Prototyping Fuse Deposition Modeling Eko Julianto; Dimas Saputra; Fuazen Fuazen; Eko Sarwono
Creative Research in Engineering Vol 2, No 1 (2022): Creative Research in Engineering (CERIE)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/cerie.v2i1.13208

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui nilai kekerasan bahan PLA (Polylactic Acid) berdasarkan variasi parameter cetak printer 3D dengan suhu 200 °C dan 220 °C serta tinggi lapisan 0,1 mm dan 0,2 mm sebagai dasar perancangan roda lurus. Proses pengujian kekerasan dilakukan menggunakan hardness rockwell tester kemudian dilakukan perbandingan dari perhitungan kekerasan berdasarkan indentasi hasil pengujian rockwell. Standar uji yang digunakan ISO 2039-2 : 2000. Teknik pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif berdasarkan studi literatur, observasi dan konsultasi. Hasil Pengujian Analisis secara statistik menggunakan ANOVA dua arah. Dari pengujian ini didapatkan nilai kekerasan terbaik ada pada parameter temperature 220C dan tinggi lapisan 0,1 mm.
Studi Eksperimental Performa Satria F 150 Menggunakan Modifikasi Exhaust Manifold Dengan Nozzle Wahyu Prasetianto; Sartono Sartono
Creative Research in Engineering Vol 2, No 1 (2022): Creative Research in Engineering (CERIE)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/cerie.v2i1.10899

Abstract

Tingkat penjualan mesin terkait dengan daya yang dihasilkan oleh mesin, konsumsi bahan bakar, serta efisiensi dari mesin tersebut. Pemakaian salah satu mesin penggerak awal yaitu motor bakar torak masih sangat dominan, dimana daya yang dihasilkan sampai saat ini masih unjuk kerja yang cukup baik. Untuk meningkatkan performa sepeda motor, banyak inovasi yang dilakukan dan teknologi yang dikembangkan agar performa motor meningkat sesuai kebutuhan penggunanya. Super KIPS salah satunya, Super KIPS memiliki bagian terpenting berupa klep (Valve) yang bisa membuka dan menutup. Selain itu terdapat pula magic ring, merupakan komponen berbentuk ring yang dirancang khusus untuk berbagai jenis sepeda motor dengan memanfaatkan gas aktif lewat knalpot yang terbuang sia-sia.Sebuah nozzle sering berbentuk pipa atau tabung dari berbagai variasi luas penampang, dan dapat digunakan untuk mengarahkan atau memodifikasi aliran fluida (cairan atau gas). Nozzle sering digunakan untuk mengontrol laju aliran, kecepatan, arah, massa, bentuk, dan / atau tekanan dari aliran yang muncul. Kecepatan nozzle dari fluida meningkat sesuai energi tekanannya. Pemasangan magic ring mampu menurunkan nilai KBBS pada putaran kurang dari 9000 RPM, namun ketika putaran mencapai lebih dari 9000 RPM, kondisi standar lebih sedikit KBBS-nya dibandingkan magic ring. Begitu pula jika dibandingkan dengan penggunaan variasi nozzle, nozzle dapat menurunkan KBBS lebih sedikit dibandingkan penggunaan magic ring maupun standar.Nozzle sering digunakan untuk mengontrol laju aliran, kecepatan, arah, massa, bentuk, dan / atau tekanan dari aliran yang muncul. Kecepatan nozzle dari fluida meningkat sesuai energi tekanannya. Pemasangan magic ring mampu menurunkan nilai KBBS pada putaran kurang dari 9000 RPM, namun ketika putaran mencapai lebih dari 9000 RPM, kondisi standar lebih sedikit KBBS-nya dibandingkan magic ring. Begitu pula jika dibandingkan dengan penggunaan variasi nozzle, nozzle dapat menurunkan KBBS lebih sedikit dibandingkan penggunaan magic ring maupun standar. Nozzle sering digunakan untuk mengontrol laju aliran, kecepatan, arah, massa, bentuk, dan / atau tekanan dari aliran yang muncul. Kecepatan nozzle dari fluida meningkat sesuai energi tekanannya.Pemasangan magic ring mampu menurunkan nilai KBBS pada putaran kurang dari 9000 RPM, namun ketika putaran mencapai lebih dari 9000 RPM, kondisi standar lebih sedikit KBBS-nya dibanding magic ring. Begitu pula jika dibandingkan dengan penggunaan variasi nozzle, nozzle dapat menurunkan KBBS lebih sedikit dibandingkan penggunaan magic ring maupun standar. kondisi standar lebih sedikit KBBS-nya dibanding magic ring. Begitu pula jika dibandingkan dengan penggunaan variasi nozzle, nozzle dapat menurunkan KBBS lebih sedikit dibandingkan penggunaan magic ring maupun standar. kondisi standar lebih sedikit KBBS-nya dibanding magic ring. Begitu pula jika dibandingkan dengan penggunaan variasi nozzle, nozzle dapat menurunkan KBBS lebih sedikit dibandingkan penggunaan magic ring maupun standar.
Perancangan Mesin CNC Mini Untuk Praktikum Laboratorium Teknologi Material M Haritubagus; Armila Armila; Rudi Kurniawan Arief
Creative Research in Engineering Vol 2, No 1 (2022): Creative Research in Engineering (CERIE)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/cerie.v2i1.11711

Abstract

Praktikum merupakan proses belajar mengajar, proses belajar ini bertujuan untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di kelas. Tidak tersedia peralatan laboratorium membuat praktikum, untuk mengatasi masalah ini mencoba menugaskan mahasiswa membuat tugas akhir untuk merancang mesin CNC. Mesin ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa tentang pengirim kode-G untuk menerapkan mesin ini. Desainnya dengan mesin CNC 3 sumbu mini, dengan pengukuran terbatas dan objek material hanya terbatas pada kayu. Mesin CNC mini 3 axis dikendalikan menggunakan software arduino uno dan dioperasikan oleh komputer. Perancangan mesin CNC mini 3 axis ini dibuat menggunakan solidwork, rangka mesin terbuat dari triplek 12 mm,pengujian dilakukan dimana mesin bekerja secara otomatis dan manual juga menggunakan aplikasi Universal G - Code Sender. Setelah menjalankan mesin, penyimpangan ditemukan pada dimensi uji. Yaitu: sumbu x 0,375/mm, sumbu y 0,368/mm dan sumbu z 0,4/mm. Penyimpangan dimensi dan penyimpangan sumbu karena tidak dapat menginput data spesifikasi alat desain ke dalam aplikasi Universal G - Code Sender, dan terdapat perbedaan respon perangkat lunak dan perangkat keras terhadap spesifikasi alat standar untuk proses eksekusi.Kata kunci: Praktikum, software, hadrware , G - code , deviasi.
Analisis Pengaruh Variasi Jenis Dan Persentase Katalis Pada Proses Pack Carburizing Baja ST 42 Terhadap Nilai Kekerasan Dan Struktur Mikro Trio Nur Wibowo; Yuliyanti Dian Pratiwi
Creative Research in Engineering Vol 2, No 1 (2022): Creative Research in Engineering (CERIE)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/cerie.v2i1.14024

Abstract

Komponen mesin seperti pada roda gigi yang dalam pengoperasiannya saling bergesekan dan menekan secara terus menerus akan menyebabkan keausan dan terjadinya retakan atau patahnya gigi-gigi pada roda gigi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan kekerasan permukaan yang tinggi namun tetap ulet pada bagian inti. Proses pack carburizing adalah salah satu metode untuk meningkatkan kekerasan permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perbedaan jenis dan persentase katalis pada proses pack carburizing baja ST 42 terhadap nilai kekerasan dan struktur mikro. Katalis yang digunakan dalam penelitian ini adalah barium carbonat, kalsium carbonat dan natrium carbonat.Sedangkan persentase yang digunakan adalah 15%, 25% dan 35% dari berat media carburizing. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen, dimana kotak sementasi yang berisikan material baja ST 42 dan media carburizing dipanaskan dengan furnace pada temperatur 950°C dengan waktu penahanan 2 jam yang selanjutnya diquenching dengan media pendingin air. Pengujian yang digunakan uji kekerasan berskala vickers dan uji struktur mikro. Berdasarkan hasil pengujian kekerasan vickers didapatkan nilai kekerasan tertinggi terdapat pada variasi katalis jenis kalsium carbonat persentase 15% dengan nilai rata-rata kekerasan sebesar 975,3 HVN atau mengalami peningkatan 480% dari raw material. Sedangkan nilai rata-rata kekerasan terendah terdapat pada variasi katalis jenis natrium carbonat dengan persentase 35% sebesar 570,2 HVN atau hanya mengalami peningkatan 239% dari raw material. Hasil pengujian struktur mikro pada baja ST 42 sebelum dilakukan proses carburizing menunjukkan struktur yang terbentuk didominasi fasa ferlit dan sedikit perlit. Secara umum dapat disimpulkan bahwa proses pack carburizing dengan variasi jenis dan persentase katalis berpengaruh terhadap nilai kekerasan dan struktur mikro yang didapatkan, dimana pemilihan jenis dan persentase katalis yang tepat dapat meningkatkan nilai kekerasan secara signifikan akan tetapi jika digunakan pada jenis dan persentase katalis yang tidak tepat dapat menyebabkan nilai kekerasan yang dihasilkan menjadi tidak maksimal. Keywords:ST 42, katalis, pack carburizing, HVN,

Page 2 of 2 | Total Record : 20