cover
Contact Name
Fathiyyatul Khaira
Contact Email
fathiyyatul.khaira@gmail.com
Phone
+6285161910033
Journal Mail Official
jikesi.editorial@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Jln. Limau Manis, Pauh – Padang – Sumatera Barat. 25163.
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI)
Published by Universitas Andalas
ISSN : -     EISSN : 27224848     DOI : https://doi.org/10.25077/jikesi.v1i3
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia is a peer-reviewed and open-access journal that focuses on promoting health sciences to integrate research in all aspects of human health. This journal publishes original articles, reviews, and case reports. Subjects suitable for publication include but are not limited to the following fields: Anesthesiology Cardiovascular Cell and molecular biology Child health Dermato-venereology Histopathology Internal medicine Neuro-psychiatric medicine Nutrition Obstetrics and Gynecology Ophthalmology Otorhinolaryngology Pharmacology Pulmonology Radiology Surgery
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2020): Maret 2020" : 6 Documents clear
Kajian Terkini CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19) Chicy Widya Morfi; Ahmad Junaidi; Elsesmita Elsesmita; Diana Nur Asrini; Dya Mulya Lestari; Irvan Medison; Russilawati Russilawati; Fauzar Fauzar; Roza Kurniati; Finny Fitry Yani
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 1 No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.016 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v1i1.13

Abstract

The COVID-19 outbreak in Wuhan, Hubei Province, China, caused by a newly known coronavirus strain, SARS-CoV-2, up to March 3th, 2020, has caused 90.870 confirmed cases to be reported from 72 countries (including Indonesia) with 3.112 deaths (CFR 3,4%). Upper airway swab and lower airway aspirate specimens from suspected patients are required for examination by the RT-PCR microbiological method for establishing COVID-19. There are no specific antivirals for the management of COVID-19. On January, 30th, 2020 WHO has established Covid-19 as the Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), but the increase in the number of cases is fast enough so that on March,11th 2020, WHO has established Covid-19 as a pandemic.
Neonatus dari Ibu Tuberkulosis Aktif Revi Riliani; Finny Fitry Yani
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 1 No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.678 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v1i1.14

Abstract

TB merupakan salah satu penyakit menular terbanyak di dunia dan mengalami perubahan dalam epidemiologi dimana terjadi peningkatan proporsi wanita usia subur yang tertular TB dan selanjutnya berkemungkinan akan berdampak pada kejadian TB perinatal. Diperkirakan insiden transmisi vertikal TB dari ibu ke bayi sebesar 16%, dengan angka kematian yang tinggi yaitu 50-60%. Kesulitan dalam diagnosis berkontribusi pada tingginya angka kematian ini. Indeks kecurigaan yang tinggi disertai penelusuran infeksi dapat menurunkan angka kematian akibat TB kongenital, serta pemberian pengobatan profilaksis yang optimal dapat mencegah kejadian TB perinatal pada bayi yang terpapar dengan penderita. Penulisan kasus ini bertujuan untuk melihat luaran pada bayi yang terpapar tuberkulosis dan mendapatkan pengobatan profilaksis. Penelusuran literatur dilakukan oleh dua orang melalui PubMed dan DOAJ untuk mencari penelitian yang relevan. Kata teks digunakan dalam pencarian studi. Dari penelusuran didapatkan empat studi memenuhi kriteria eligibilitas. Dari keempat studi, pada dua studi ditemukan hanya satu subjek yang mendapat pengobatan profilaksis yang berkembang menjadi infeksi tuberkulosis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian profilaksis pada bayi yang terpapar tuberkulosis berpengaruh pada luaran dan efektif menjegah progresivitas penyakit.
Gambaran Stres Akademik Mahasiswa Asal Papua di Provinsi Sumatera Barat Muhammad Hasbi; Nila Anggreiny; Yantri Maputra
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 1 No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.201 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v1i1.15

Abstract

Latar Belakang. Mahasiswa asal Papua yang berkuliah di Provinsi Sumatera Barat dituntut untuk mampu beradaptasi, bukan hanya beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, tetapi juga beradaptasi dengan kehidupan akademiknya. Mahasiswa Papua merasa bahwa beban dan tuntutan akademik yang diterima membebani dan menimbulkan masalah bagi kehidupan akademiknya. Stres akademik adalah keadaan tertekan yang dialami oleh individu karena tuntutan dan beban akademik yang melebihi kemampuan individu yang tidak dapat diatasi oleh individu tersebut. Objektif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sumber utama stres akademik dan tingkat stres akademik mahasiswa asal Papua di Provinsi Sumatera Barat. Metode. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah stres akademik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling, dimana semua sampel yang ditemui dan bersedia dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu sebanyak 53 orang mahasiswa. Pada penelitian ini, stres akademik diukur dengan menggunakan Academic Stress Inventory of Students dari Lin dan Chen (2009) yang terdiri dari tujuh sumber stres yang tersebar menjadi 34 item dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,944. Hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat stres akademik mahasiswa asal Papua berada pada kategori tinggi dan yang menjadi sumber utama stres akademik mahasiswa asal Papua di Provinsi Sumatera Barat adalah pengajar. Kesimpulan. Mahasiswa asal papua yang dominan memiliki stress adalah jenis kelamin laki-laki dan berada di semester satu. Sumber utama mereka stress dari pengajar. Kata kunci: mahasiswa papua, stres, stres akademik
Faktor − Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Gagal Napas pada Pasien PPOK Eksaserbasi Akut di RSUP Dr. M. Djamil Padang Mirtha Anggraeni; Russilawati Russilawati; Sabrina Ermayanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 1 No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.322 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v1i1.16

Abstract

Latar Belakang. Eksaserbasi akut pada pasien PPOK menjadi faktor risiko untuk kejadian gagal napas. Pasien PPOK eksaserbasi akut dengan gagal napas memiliki status kesehatan yang lebih buruk dan morbiditas yang lebih tinggi. Objektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gagal napas pada pasien PPOK eksaserbasi akut di RSUP Dr M Djamil Padang. Metode. Penelitian ini merupakan studi kasus kontrol menggunakan data sekunder dari rekam medis RSUP Dr M Djamil Padang periode Januari 2016 - Desember 2017. Penelitian ini melibatkan 53 subjek pada masing-masing kelompok kasus (gagal napas) dan kelompok kontrol (tanpa gagal napas). Analisis data menggunakan analisis x2. Hasil. Karakteristik kelompok kasus dan kontrol tidak memiliki perbedaan yang bermakna, yang terdiri dari jenis kelamin (p=1,000), usia (p=0,804), status merokok (p=0,127), dan derajat merokok (p=0,942). Riwayat eksaserbasi akut ≥1 kali dalam satu tahun sebelumnya lebih banyak pada kelompok kasus dibandingkan dengan kelompok kontrol (86,8% vs 67,9%; p=0,037; OR = 3,103;95% CI = 1,162-8,288). Kelompok kasus lebih banyak yang meninggal dibandingkan dengan kelompok kontrol (50,9% vs 3,8%; p=0,000). Faktor risiko independen yang dianalisa adalah status merokok (p=0,974; OR=0,981), riwayat eksaserbasi (p=0,007; OR=4,169), dan terapi rumatan (p=0,024; OR=0,359). Kesimpulan. Riwayat eksaserbasi dalam satu tahun sebelumnya pada pasien PPOK eksaserbasi akut merupakan faktor risiko independen terjadinya gagal napas. Hasil luaran pada kelompok kasus lebih buruk dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kata kunci: gagal napas, PPOK eksaserbasi akut, riwayat eksaserbasi dalam satu tahun sebelumnya
Kandungan Timbal pada Sala Lauak yang Dijual di Pasar Raya Padang Akibat Penggunaan Kertas Ketikan sebagai Pembungkus Habifa Mulya Cita; Asterina Asterina; Gestina Aliska
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 1 No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.654 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v1i1.17

Abstract

Latar Belakang. Timbal merupakan logam berat yang dapat memberikan efek buruk terhadap kesehatan manusia. Timbal masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan, saluran cerna, dan kulit. Makanan dapat terkontaminasi oleh timbal apabila pengemasan tidak tepat, misalnya pada sala lauak yang dibungkus menggunakan kertas ketikan dapat masuk ke dalam tubuh. Objektif. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya kandungan timbal pada sala lauak yang dijual di Pasar Raya akibat penggunaan kertas ketikan sebagai pembungkus. Metode. Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan di Laboratorium Air Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Andalas pada Mei 2018 – November 2018. Jumlah sampel sebanyak 34 sampel terdiri 17 sampel sala lauak yang dibungkus kertas ketikan dan 17 sampel yang tidak dibungkus kertas ketikan dengan menggunakan teknik total sampling. Pemeriksaan sampel menggunakan alat ICP (Inductively Coupled Plasma). Hasil. Hasil penelitian didapatkan seluruh sala lauak yang dijual pedagang di Pasar Raya Padang positif mengandung timbal, baik yang dibungkus kertas ketikan maupun yang tidak dibungkus. Rata-rata kadar timbal pada sala lauak yang dibungkus sebesar 0,172 ppm dan sala lauak yang tidak dibungkus sebesar 0,167 ppm. Kesimpulan. seluruh sampel sala lauak mengandung logam timbal dan terdapat peningkatan kadar timbal akibat pembungkusan. Kata kunci: logam timbal, sala lauak, kertas ketikan
Pengaruh Pemberian Kawa Daun Gambir terhadap Kadar Malondialdehid Jaringan Hati Mencit Diabetes yang Diinduksi Aloksan Fachrurrazi Al Ansori; Nur Indrawaty Lipoeto
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 1 No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.217 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v1i1.18

Abstract

Latar Belakang. Kawa daun gambir (Uncaria gambir Roxb) merupakan minuman yang terbuat dari daun gambir yang dikeringkan dan diseduh seperti membuat teh yang mengandung senyawa epicathecin, epicathecin-3-gallate, epigalloctahechin-3-gallate, dan epigallocathechin yang berpotensi menurukan kadar MDA jaringan hati. Objektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kawa daun gambir (Uncaria gambir Roxb) terhadap kadar MDA jaringan hati mencit (Mus musculus) diabetes yang diinduksi aloksan. Metode. Penelitian ini merupakan true experimental dengan post-test only control group design. Sebanyak 30 ekor mencit dibagi menjadi lima kelompok yaitu K-, K+, P1, P2, P3. Kelompok K+, P1, P2, dan P3 diinduksi aloksan. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian kawa daun gambir dosis 1 gr/100 ml, 2 gr/100 ml, dan 4 gr/100 ml untuk P1, P2, dan P3 selama 14 hari. Rerata kadar MDA jaringan hati diperiksa dengan metode thiobarbituric acid reactive substances (TBARS). Analisis data menggunakan One-way ANOVA dan Post Hoc Least Significant Differences (LSD). Hasil. Induksi aloksan dapat meningkatkan kadar MDA jaringan hati kelompok kontrol positif, dan kelompok perlakuan dibanding kontrol negatif. Rerata kadar MDA jaringan hati pada kontrol negatif adalah 8,34 nmol/ml, kontrol positif 12,71 nmol/ml, perlakuan satu 10,64 nmol/ml, perlakuan dua 8,35 nmol/ml, perlakuan tiga 8,46 nmol/ml. Terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh pemberian kawa daun gambir pada perlakuan 1, perlakuan 2, dan perlakuan 3 terhadap kontrol positif, p= 0,000 (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan perlakuan 2 dan perlakuan 3 terhadap kontrol negatif, p= 0,986. Kesimpulan. Kawa daun gambir dapat menurunkan kadar MDA jaringan hati.

Page 1 of 1 | Total Record : 6