Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Hubungan adversity quotient dengan intensi berwirausaha pada siswa jurusan kuliner SMK Padang Widya Utami Nasution; Yantri Maputra; Rozi Sastra Purna
Jurnal Psikologi Tabularasa Vol 16, No 2 (2021): October 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.556 KB) | DOI: 10.26905/jpt.v16i2.7696

Abstract

This study aimed at testing the correlation between adversity quotient and entrepreneurship intention on culinary art students of SMKN 9 Padang. The proposed hypothesis is there is a correlation between adversity quotient and entrepreneurship intention on culinary art students of SMKN 9 Padang. Sampling technique used in this research is purposive sampling technique with 149 students as research sample. The instrument used are adversity quotient scale that is consist of 44 items (rx-0,884) and entrepreneurship intention scale that is consist of 20 items (rx=0,980). The data was analyzed with product moment from Pearson analysis. Using SPSS program resulted in the value of r=594 with p=0,000 (p0,001). The result of the study indicated that adversity quotient correlated positively with the entrepreneurship intention on the culinary students of SMKN 9 Padang.
PENGARUH PROKRASTINASI AKADEMIK TERHADAP PERILAKU MENYONTEK PADA SISWI SMA DI PESANTREN X Ummul Khairat; Yantri Maputra; Fitria Rahmi
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.831 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v5i2.104921

Abstract

Penelitian menguji pengaruh prokrastinasi akademik terhadap perilaku menyontek pada siswi sma di Pesantren X. Subjek adalah 104 orang responden. Teknik pengambilan sampel yang yang dipakai adalah sampling jenuh. Pengumpulan data menggunakan skala prokrastinasi akademik Solomon dan Rothblum (1984) dan skala perilaku menyontek berdasarkan teori Cizek (1999) yang dimodifikasi oleh peneliti. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini didapatkan prokrastinasi akademik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku menyontek terlihat dari nilai signifikansi sebesar 0,008 (P<0,05). Hasil R2 yang didapat adalah 0,066 yang berarti bahwa besarnya pengaruh prokrastinasi akademik terhadap perilaku menyontek pada siswi adalah sebesar 6,6%.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Tunggal Ibu dengan kematangan Emosi dan Keterampilan Sosial pada Anak Pra Sekolah usia 4-6 tahun di PAUD Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Tahun 2019 Helni Anggraini; Arni Amir; Yantri Maputra
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 4 (2019): Online December 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i4.1127

Abstract

AbstrakPola asuh orang tua tunggal ibu merupakan perilaku dan sikap ibu dalam pengasuhan anak yang berefek terhadap perkembangan dan kesejahteraan anak baik dalam keluarga maupun dilingkungan sekolah. Keberhasilan orang tua tunggal ibu dalam menjalankan perannya dapat dilihat dari tingkah laku anak dalam mengekspresikan emosi dan sosial anak. Tujuan: Mengetahui hubungan pola asuh orang tua tunggal ibu dengan kematangan emosi dan keterampilan sosial anak pra sekolah usia 4-6 tahun. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik menggunakan desain cross sectional dengan jumlah 40 orang responden dengan teknik cluster sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan responden, pada variabel pola asuh menggunakan Parental Authority Quetionare (PAQ), kematangan emosi menggunakan kuesioner yang dirancang peneliti, dan keterampilan sosial menggunakan Vineland Social Maturity Scale (VSMS) penelitian dilakukan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kecamatan Koto Tangah Kota Padang pada bulan Maret-Juni 2019. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil: Sebagian besar pola asuh yang banyak diterapkan oleh orang tua tunggal ibu yaitu pola asuh demokratif (87,5%), lebih dari separoh kematangan emosi tinggi (70%), sebagian besar keterampilan sosial rendah (87,5%). Terdapat hubungan pola asuh orang tua tunggal ibu dengan kematangan emosi ???? = 0,002 dan terdapat hubungan pola asuh dengan keterampilan sosial ???? = 0,014. Simpulan: Terdapat hubungan pola asuh orang tua tunggal ibu dengan kematangan emosi dan keterampilan sosial anak pra sekolah usia 4-6 tahun. 
Analisis Bentuk Pengabaian yang Dialami Lansia yang Tinggal Bersama Keluarga Ezalina Ezalina; Rizanda Machmud; Nursyrwan Effendi; Yantri Maputra
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.231 KB) | DOI: 10.26714/jkj.8.1.2020.83-88

Abstract

Meningkatnya jumlah lansia perlu diperhatikan pengasuhan yang diberikan oleh keluarga berupa pemenuhan kebutuhan fisik, pskologis, dan finansial sehingga lansia tidak terabaikan. Terdapat jenis pengabaian yang dialami lansia ketika tinggal bersama keluarga yaitu pengabaian fisik, psikologis, dan finansial.Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi bentuk pengabaian yang dialami lansia berdasarkan pemenuhan kebutuhan fisik, psikologis, dan finansial. Jenis penelitian adalah kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 6 orang informan lansia. Analisis data menggunakan pendekatan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil wawancara dengan lansia didapatkan dalam pemenuhan kebutuhan fisik lansia tidak menjadi kewajiban anak, diberikan oleh anak jika anak menyanggupi, bantuan yang diberikan lansia dibayar secara gratis. Berdasarkan pemenuhan kebutuhan psikologis didapatkan lansia hanya sebagai objek, keluarga kurang peka dengan yang diinginkan lansia dan dalam pemenuhan kebutuhan finansial didapatkan pemenuhan keuangan lansia tidak rutin diberikan, lansia butuh uang untuk pegangan. Diharapkan pihak puskesmas melalui pemegang program lansia agar memberikan pedampingan kepada keluarga (care giver) dalam merawat lansia di rumah melalui keterlibatan kader. Kata kunci: pengabaian, lansia, keluarga ANALYSIS OF THE NEGLECT TYPES EXPERIENCED BY THE ELDERLIES LIVING WITH THEIR FAMILY  ABSTRACTThe increasing number of elderly people leads to the need of giving attention on the care given by their families in terms of physical, psychological, and financial needs so they will not be neglected. There are three kinds of neglect experienced by them when living with their families, namely: physical, psychological, and financial neglects. This study aims to explore the neglect types experienced by the elderly based on the fulfillment of physical, psychological, and financial needs.This study used qualitative approach. The sampling technique used was purposive sampling with 6 elderly informants as the samples. Thematic analysis was used to analyze the data. Based on the results of interview, it was found that the physical need of the elderly is not their children’s obligation, given if their children undertake it, the assistance provided by the elderly is considered free of charge. While, based on the psychological needs, the elderly is only as an object, their families is less sensitive to what the elderly wants. Then, in the financial needs, the elderly's financial fulfillment is not given routinely, the elderly need money to handle. It is expected that the Puskesmas (Community Health Center) through the holder of elderly program will provide assistance to the families (care givers) in caring for the elderly at home through the involvement of cadres. Keywords: neglect, family, elderly
Transition of Roles Change of Motherhood in Women Yulizawati Yulizawati; Yantri Maputra; Iney Pive Enosentris
Journal of Midwifery Vol 6, No 1 (2021): Published on June 2021
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jom.6.1.74-83.2021

Abstract

Being a mother is an extraordinary experience for women. The transition to changing the role of being a mother is a process that a mother must go through in achieving her maternal identity. The purpose of this paper is to determine the transition from changing the role of being a mother to women. This type of writing is a narrative literature review, conducted in June-November 2020. Data was collected through the PubMed digital library, Science Direct and Google Scholar using inclusion and exclusion criteria. The data analysis was done qualitatively. The analysis was carried out on 19 research articles. The results of the paper show three main themes, namely motherhood, transition to motherhood in working and unemployed mothers, and the role of midwives in supporting the role transition process. The transition process of changing the role of motherhood to both working and non-working mothers, namely experiencing feelings of inadequacy, feeling alone, losing, then being able to realize, make adjustments and perform these roles. Midwives must provide care according to client needs
Effect of Stimulation to Grow Baby in Bukittinggi City in 2018 Wiwit Fetrisia; Aisyah Elyanti; Yantri Maputra
Journal of Midwifery Vol 3, No 1 (2018): Published on June 2018
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.307 KB) | DOI: 10.25077/jom.3.1.115-124.2018

Abstract

The initial stage of a human's life in infancy is considered important because at this time the foundations of personality are laid down which will give color when they grow up. The role of parents is very necessary in providing early stimulation. Stimulation is stimulation that comes from the baby's outer environment. The baby health service coverage in 2014 in Bukittinggi was 88.4%, lower than Padang city as much as 90.6%. It is known that the number of infants aged 0-1 years in Padang city amounted to 3,498 people, while in Bukittinggi city only 629 people. Supposedly with a small number of infants achieving early detection of infant growth and development is better than the number of babies in a larger city. The design of this study was a quasi-experimental design with two group pretest-posttest with the control group to identify the effect of stimulation on infant growth and development before and after the intervention, which was carried out from November 2017 - August 2018, in the environmental health center of Bukittinggi City Health Office. The population is infants with ages 0 - 6 months, and the number of samples taken is 46 people. The results of the study carried out with the Wolcoxon test, obtained there were differences in development before and after the intervention was given to the intervention group p = 0,000, there was a development difference in the control group p = 0.014, there were differences in growth before and after the intervention p = 0.000, there was no difference growth in the control group p = 0.083. It can be concluded that stimulation plays a role in preventing delays in growth and development in infants 0-6 months. From this study health workers can socialize about how to stimulate babies to mothers for early prevention of growth and development disorders in infants.
Gambaran Stres Akademik Mahasiswa Asal Papua di Provinsi Sumatera Barat Muhammad Hasbi; Nila Anggreiny; Yantri Maputra
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 1 No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.201 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v1i1.15

Abstract

Latar Belakang. Mahasiswa asal Papua yang berkuliah di Provinsi Sumatera Barat dituntut untuk mampu beradaptasi, bukan hanya beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, tetapi juga beradaptasi dengan kehidupan akademiknya. Mahasiswa Papua merasa bahwa beban dan tuntutan akademik yang diterima membebani dan menimbulkan masalah bagi kehidupan akademiknya. Stres akademik adalah keadaan tertekan yang dialami oleh individu karena tuntutan dan beban akademik yang melebihi kemampuan individu yang tidak dapat diatasi oleh individu tersebut. Objektif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sumber utama stres akademik dan tingkat stres akademik mahasiswa asal Papua di Provinsi Sumatera Barat. Metode. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah stres akademik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling, dimana semua sampel yang ditemui dan bersedia dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu sebanyak 53 orang mahasiswa. Pada penelitian ini, stres akademik diukur dengan menggunakan Academic Stress Inventory of Students dari Lin dan Chen (2009) yang terdiri dari tujuh sumber stres yang tersebar menjadi 34 item dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,944. Hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat stres akademik mahasiswa asal Papua berada pada kategori tinggi dan yang menjadi sumber utama stres akademik mahasiswa asal Papua di Provinsi Sumatera Barat adalah pengajar. Kesimpulan. Mahasiswa asal papua yang dominan memiliki stress adalah jenis kelamin laki-laki dan berada di semester satu. Sumber utama mereka stress dari pengajar. Kata kunci: mahasiswa papua, stres, stres akademik
WEBINAR PENDAMPINGAN ANAK BELAJAR DARI RUMAH DAN PELATIHAN MINDFULNESS UNTUK ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI KOTA PADANG Tri Rahayuningsih; Rozi Sastra Purna; Diny Amenike; Septi Mayang Sari; Siska Oktari; Izzanil Hidayati; Yantri Maputra; Nila Anggreiny
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i1.9636

Abstract

The prolonged quarantine during the Covid-19 pandemic has an impact on negative emotions, and psychological problems that arise when children have to learn from home such as boredom and decreased motivation to learn. Parents as learning companions for their children experienced fatigue. Therefore, Department of Psychology, Andalas University, holded community service activities in the form of online workshops using technological media (webinars) to increase mental health knowledge in the fields of education, community and family in facing the COVID-19 pandemic as a manifestation readiness to enter a new normal era. The purpose of this service program is for the people of Padang, especially when accompanying children while learning from home during the COVID-19 pandemic, namely helping teachers, students, parents and the public meet health protocols and stay happy, and prevent COVID-19 cases in both sector education and family. This activity consisted of learning from home mentoring and mindfulness training for teenagers. Children need socio-emotional competence to stay focused and creative when learning from home. The evaluation of these educational activities was identified through a survey after the webinar. The questionnaire link was provided on Zoom Application during the event. The result of this activity was knowledge about mental health for teachers, students and parents in dealing with children and adolescents during the COVID-19 pandemicABSTRAK:Karantina berkepanjangan selama pandemi covid-19 berdampak pada emosi negatif, dan masalah psikologis yang muncul ketika anak harus belajar dari rumah seperti kebosanan, dan menurunnya motivasi belajar. Orang tua sebagai pendamping belajar anak pun mengalami kelelahan. Oleh karena itu, Program Studi Psikologi Universitas Andalas mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa workshop dalam bentuk daring menggunakan media teknologi (webinar) untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan mental di bidang pendidikan, sosial masyarakat, dan keluarga dalam menghadapi pandemi COVID-19 sebagai bentuk kesiapan memasuki era normal baru. Tujuan program pengabdian ini adalah untuk masyarakat kota Padang khususnya saat mendampingi anak belajar dari rumah selama pandemi COVID- 19 yaitu membantu guru, siswa, wali murid, dan masyarakat umum memenuhi protokol kesehatan dan tetap merasa bahagia, serta mencegah kasus COVID- 19 di sektor pendidikan dan keluarga melalui pelatihan mindfullness. Kegiatan ini terdiri dari pelatihan pendampingan belajar dari rumah dan mindfulness untuk anak-remaja. Anak perlu kompetensi sosio-emosional agar tetap fokus dan kreatif selama belajar dari rumah. Evaluasi kegiatan edukasi ini diketahui melalui survei setelah acara webinar. Link kuisioner diberikan di media Zoom saat acara berlangsung. Hasil dari kegiatan ini adalah pengetahuan tentang kesehatan mental pada guru, siswa, dan orang tua dalam menghadapi anak-anak dan remaja selama masa pandemi COVID-19. 
Differences in Anxiety Levels of Menopausal Women Before and After Given Psychoeducation and Relaxation Fitra Ermila Basri; Yuliarni Syafrita; Yantri Maputra
Science Midwifery Vol 9 No 2 (2021): April: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menopause is a transitional period in a woman's life that shows that the ovaries have stopped producing eggs, menstrual activity decreases and finally stops.. One of the treatments for this complaint is non-pharmacological therapy, namely psychoeducation and relaxation. The research objective was to determine the differences in the anxiety levels of menopausal women before and after psychoeducation and relaxation. This research is a quasy experiment with one group pretest and posttest design. The research was conducted at the Elderly Posyandu in the working area of ​​the Dadok Tunggul Hitam Community Health Center to 54 menopausal women who were divided into a treatment group and a control group. The results showed that most respondents in the treatment and control groups prior to psychoeducation and relaxation were in the mild anxiety level category. After doing psychoeducation and relaxation, there was a decrease in anxiety levels in the treatment group.Based on the t test, the p-value is less than 0.05, it can be concluded that there are differences in the level of anxiety in menopausal women before and after psychoeducation and relaxation. (p =0.001). The conclusion of this study is that there are differences in the decrease in anxiety levels after psychoeducation and relaxation.
Orientasi Masa Depan Pada Remaja Pelaku Tindak Pidana Arravi Agustian Kennedy; Yantri Maputra; Dwi Puspasari
Psycho Idea Vol 18, No 1 (2020): Psycho Idea
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.681 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v18i1.5965

Abstract

Masa remaja merupakan masa dimana individu sudah mampu merancang dan mempersiapkan masa depannya dengan baik, ditunjang dengan fasilitas dan juga kondisi situasi lingkungan yang mendukung. Remaja pelaku tindak pidana dituntut untuk dapat beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan Lembaga Pembinaan yang menekan, monoton dan kaku. Kondisi dan situasi seperti ini, remaja tetap dapat merancang orientasi masa depan meskipun kehidupan yang dijalani berbeda dengan remaja pada umumnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan data dengan menggunakan wawancara. Penelitian ini dilakukan kepada tiga responden remaja pelaku tindak pidana di LPKA Klas II Tanjung Pati.Hasil penelitian menggambarkan orientasi masa depan ketiga responden, yang berorientasikan kepada pendidikan dan ada juga satu responden yang berorientasikan kepada pekerjaan, dengan cara mengumpulkan informasi dan melakukan persiapan diri. Orientasi masa depan pada ketiga responden dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor kontekstual.