cover
Contact Name
Didik Sumanto
Contact Email
jipmi@unimus.ac.id
Phone
+6282221586617
Journal Mail Official
jipmi@unimus.ac.id
Editorial Address
Jalan Kedungmundu Raya No. 18 Tembalang Kota Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
ISSN : -     EISSN : 28295617     DOI : https://doi.org/10.26714/jipmi
Jurnal Inovasi dan Pengabdian Masyarakat Indonesia (JIPMI) mewadahi publikasi kegiatan pengabdian masyarakat dan temuan inovasi teknologi terapan diutamakan yang berhubungan dengan bidang kesehatan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 93 Documents
Pemanfaatan TOGA Dalam Pembuatan Jamu "Kita Sehat" di Desa Pinang Sebatang Pada Era New Normal Meriza Elpha Darnia; Bayu Guntur Prasetya; Silvia Anggraini; Irsy Defia; Yulia Silvi; Arretta Yurrahma; Naftali Samuel Sirait; Ordina Saragi; Nurfita Apriani; Marintan Purba; Adelia Sari Andriani
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 4 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1i4.43

Abstract

Latar Belakang: Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. TOGA mempunyai manfaat sebagai upaya kesehatan preventif (pencegahan penyakit), promotif (peningkatan derajat kesehatan), kuratif (penyembuhan penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Tanaman yang ditanam biasanya yaitu jahe, kunyit, kencur, dan temulawak. Manfaat yang dimiliki tanaman toga ini sangat diperlukan oleh masyarakat untuk menjaga imunitas diri di Era New Normal. Peningkatan pemanfaatan tanaman TOGA dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit. Cara efektif dalam pelaksanaannya yaitu dengan melakukan penanaman tanaman obat di lahan kantor desa Pinang Sebatang dan mengolah hasil dari tanaman obat tersebut menjadi Jamu Imun “Kita Sehat” yang memiliki banyak kandungan berkhasiat didalamnya. Tujuan: Program ini dapat menambah pengetahuan masyarakat Desa Pinang Sebatang dalam pemanfaatan tanaman TOGA menjadi jamu yang efektif untuk meningkatkan dan menjaga imunitas. Metode: Pendekatan dan penerapan menurut skala prioritas yang digunakan untuk program pengabdian ini adalah pengenalan TOGA, pemanfaatan TOGA, dan pengolahan TOGA menjadi Jamu Imun. Hasil: Mengedukasi masyarakat tentang manfaat tanaman TOGA dengan memberikan Jamu Imun “Kita Sehat” dan bibit tanaman TOGA kepada masyarakat Desa Pinang Sebatang. Kesimpulan: Melalui kegiatan ini masyarakat Desa Pinang Sebatang dapat mengetahui manfaat tanaman TOGA dan mengaplikasikannya menjadi jamu sebagai sumber peningkat daya tahan tubuh. Kata Kunci: kesehatan, jamu imun, penanaman, tanaman obat keluarga __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Family Medicinal Plants are home-cultivated plants that have medicinal properties. TOGA has benefits as a preventive health effort (prevention of disease), promotive (improvement of health status), curative (healing from disease), and rehabilitative (health restoration). The plants grown are usually ginger, turmeric, kencur, and temulawak. The community very much needs this to maintain self-immunity in the New Normal. Increasing the use of TOGA plants can be done to prevent and control the disease. The effective way of its implementation is by planting medicinal plants on the land of the Pinang Sebatang village office and processing the results of these medicinal plants into "Kita Sehat" traditional immune medicine which has many nutritious ingredients in it. Objective: This program can increase the knowledge of the people of Pinang Sebatang Village in the use of TOGA plants as effective herbal medicine to increase and maintain immunity. Method: Approaches and implementations according to the priority scale used for this service program are the introduction of TOGA, utilization of TOGA, and processing of TOGA into traditional immune medicine. Result: Educate the public about the benefits of TOGA plants by providing "Kita Sehat" Immune Herbal Medicine and TOGA plant seeds to the people of Pinang Sebatang Village. Conclusion: Through this activity, the people of Pinang Sebatang Village can find out the benefits of the TOGA plant and apply it as herbal medicine as a source of immune-boosting. Keywords: health, immune herbs, planting, family medicinal plants
Edukasi Pada Lansia Yang Mengalami Kehilangan Gigi Sebagai Antisipasi Adanya Potensi Gangguan Personal Aini Ulin Na'mah; Didik Sumanto; Dika Agung Bakhtiar; Sari Lukita
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 4 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1i4.50

Abstract

Latar Belakang: Gigi merupakan bagian tubuh dalam mulut yang memiliki peran penting dalam proses bicara, pengunyahan, dan estetika. Kehilangan gigi berdampak pada kesehatan individu secara keseluruhan. Untuk mengembalikan fungsi tersebut dapat dilakukan dengan pemakaian gigi tiruan. Pengambilan keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan gigi tiruan dipengaruhi oleh faktor yang berkaitan dengan penggunaan gigi tiruan. Tujuan: Untuk mengedukasi lansia yang mengalami kehilangan gigi sebagai antisipasi adanya potensi gangguan personal. Metode: Kegiatan pengabdian dimulai dengan melakukan advokasi terhadap tokoh masyarakat, dilanjutkan kunjungan rumah untuk melakukan observasi dan wawancara terhadap subyek. Hasil: Responden didominasi kelompok usia 70 tahun keatas dengan jenis kelamin perempuan. Tingkat pendidikan mayoritas adalah lulusan SLTP dengan pekerjaan utama sebagai petani. Seluruh responden mengalami kehilangan gigi, dengan gangguan pengunyahan (74,3%), gangguan bicara (27,1%) dan gangguan penampilan (44,3%). Kesimpulan: ada hubungan jumlah gigi yang hilang, penghasilan keluarga, dukungan keluarga, dukungan lingkungan dengan penggunaan gigi tiruan pada lansia pada lansia di Desa Pasuruhan Kabupaten Kudus dan tidak ada hubungan adanya ganguan pengunyahan, gangguan bicara, gangguan penampilan, keberadaan pelayanan perawatan gigi dengan penggunaan gigi tiruan pada lansia di Desa Pasuruhan Kabupaten Kudus. Kata Kunci : edukasi, lansia, kehilangan gigi, gangguan personal ___________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Teeth are the body parts in the mouth that have an important role in speech, mastication, and aesthetic processes. Tooth loss has an impact on the overall health of the individual. Restoring such a function can be done by wearing dentures. The decision to use or not to use dentures is influenced by factors related to the use of dentures. Objective: To educate the elderly who have lost their teeth in anticipation of potential personal disorders. Method: Service activities begin with advocacy for community leaders, followed by home visits to conduct observations and interviews on subjects. Result: Respondents were dominated by the age group of 70 years and above with the female sex. The majority of education levels are junior high school graduates with the main job as farmers. All respondents experienced tooth loss, with masticatory disorders (74.3%), speech disorders (27.1%), and appearance disorders (44.3%). Conclusion: There is a relationship between the number of missing teeth, family income, family support, and environmental support with the use of dentures in the elderly in Pasuruhan Village, Kudus Regency and there is no relationship between the problem of chewing, speech disorders, appearance disorders, the existence of dental care services with the use of dentures in the elderly in Pasuruhan Village, Kudus Regency. Keywords: education, elderly, tooth loss, personal disorders
Pemanfaatan Minyak Jelantah Dalam Pembuatan Sabun: Sebuah Enterpreunership Bagi Guru Kimia: Endang Tri Wahyuni Maharani; Meutia Srikandi Fitria; Yusrin; Fandhi Adi Wardoyo; Muhammad Hadi Prasetyo; Dewi Rochmatul Adhimah; Eva Alfiani Priyono; Debby Permata Sari; Arifiani Agustin Amalia; Ana Hidayati Mukaromah
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 4 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1i4.51

Abstract

Latar belakang: Limbah minyak jelantah dapat terjadi dari aktivitas rumah tangga maupun industri. Minyak jelantah adalah minyak goreng yang digunakan secara berulang sehingga bilangan peroksdanya tinggi dan menimbulkan bau tengik. Limbah minyak jelantah ini biasanya dibuang sembarangan di lingkungan, sehingga menimbulkan pencemaran air maupun tanah. Tujuan: meningkatkan pengetahuan guru kimia dalam menyampaikan materi berbasis lingkungan seperti pelatihan ketrampilan pemanfaatan limbah minyak jelantah untuk diolah menjadi sabun, dan peningkatan pengetahuan tentang manfaat sabun untuk kesehatan (sebagai antibakteri dengan penambahan antioksidan kulit kayu secang atau serbuk daun jambu). Permasalahan yang dihadapi para mitra adalah kurangnya pengetahuan guru dalam mengajarkan praktikum yang berbasis lingkungan. Metode: Mitra program ini adalah para guru SMA bidang studi kimia di Jawa Tengah yang merupakan alumni D3 Pendidikan Kimia IKIP Semarang Angkatan Tahun 1983 yang sedang reuni berjumlah 11 orang, tempat kegiatan di Hotel Mahima Semarang. Metode yang digunakan adalah ceramah dan pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah. Hasil: Nilai rerata pre-test tentang materi kimia 4,72 dan post-test 8,18; sedangkan tentang manfaat sabun bagi kesehatan pre-test 7,00 dan post-test 9,09 sehingga terjadi peningkatan pengetahuan tentang materi kimia 91,60% dan tentang kesehatan 29,85%. Kesimpulan: Pelatihan pembuatan sabun dari limbah minyak jelantah dapat meningkatkan kompetensi guru kimia dalam  mengajar materi yang berbasis lingkungan. Kegiatan ini disarankan untuk dilakukan secara berkelanjutan. Kata Kunci: minyak jelantah, peningkatan kompetensi, sabun, zat antibakteri __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Waste cooking oil can occur from household and industrial activities. Used cooking oil is cooking oil that is used repeatedly so that the peroxide value is high and causes a rancid odor. Waste cooking oil is usually disposed of carelessly in the environment, causing water and soil pollution. Objectives: to increase knowledge of chemistry teachers in delivering environmental-based materials such as skills training in the use of used cooking oil waste to be processed into soap, and increase knowledge about the benefits of soap for health as an antibacterial with the addition of antioxidants from secang bark or guava leaf powder. The problem faced by partners is the lack of knowledge of teachers in teaching environment-based practicum. Methods: Partners of the program are high school teachers in the field of chemistry in Central Java alumni of the D3 chemistry education IKIP Semarang Batch of 1983 who are having a reunion of 11 people, where the activity is at the Mahima Hotel Semarang. The method used lectures and training to make soap from used cooking oil. Results: The average value of the pre-test on chemistry is 4.72 and the post-test 8.18; while about the benefits of soap for health pre-test was 7.00 and post-test 9.09 so there is an increase in knowledge about chemistry material 91.60% and about health 29.85%. Conclusion: Training in making soap from used cooking oil waste from the environment can improve the competence of chemistry teachers in teaching environmentally-based materials. Keywords: waste cooking oil, competency improvement, soap, antibacterial agent
General Community Diagnosis Di Beberapa Wilayah Desa Daerah Istimewa Yogyakarta Ahmad Ahid Mudayana; Salsa Zahva Ahviayata Malla; Widiyana Galih Bayu Putri
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 4 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1i4.52

Abstract

Latar belakang: Penyakit Hipertensi menjadi salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia (57,6%). Hal ini dibuktikan melalui jumlah kunjungan Penyakit Hipertensi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada penelitian kali ini, Penyakit Hipertensi memiliki kasus terbanyak yaitu Desa Tegaltirto sebanyak 10 kasus. Tujuan: menganalisa masalah-masalah kesehatan yang ada di masyarakat, merencanakan, dan melaksanakan tindakan strategis dalam penanggulangan masalah serta bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk melakukan penanggulangan permasalahan kesehatan terseb. Metode: melakukan survei untuk mendapatkan data dari hasil community diagnosis. Setelah hasil didapat dilakukan intervensi dengan berkunjung door to door untuk melakukan sosialisasi atau penyuluhan secara langsung. Hasil:  Berdasarkan hasil Community Diagnosis masalah kesehatan yang ada di lokasi kegiatan adalah penyakit hipertensi Kesimpulan: Prioritas masalah yang ditemukan pada RT 06 Dusun Tegalsari dan RT 08 Dusun Jetis ialah Penyakit Tidak Menular Hipertensi. Kata Kunci : diagnosis komunitas, hipertensi, penyakit tidak menular __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Hypertension is one of the most common non-communicable diseases in Indonesia (57.6%). This is evidenced by the number of visits for hypertension in First Level Health Facilities which continues to increase every year. In this study, Hypertension Disease had the most cases, namely Tegaltirto Village with 10 cases. Objective: to analyze existing health problems in the community, plan, and implement strategic actions in overcoming problems and cooperate with relevant stakeholders to address these health problems. Method: conducting a survey to obtain data from community diagnosis results. After the results were obtained, intervention was carried out by visiting door to door to conduct socialization or direct counseling. Result: Based on the results of Community Diagnosis, the health problem in the activity location was hypertension. Conclusion: The priority of the problems found in RT 06 Dusun Tegalsari and RT 08 Dusun Jetis is a Non-Communicable Disease Hypertension. Keywords: community diagnosis, hypertension, non-communicable diseases
Sosialisasi Pencegahan Penyakit Ginjal Kronik Pada Kelompok Remaja: Sebuah Kewaspadaan Dini Penyakit Ginjal Teresya Reaginta; Muhammad Ardi Afriansyah; Stalis Norma Ethica; Agnes Rizka Widyana
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 4 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1i4.56

Abstract

Latar belakang: Ginjal merupakan organ yang berfungsi menjaga komposisi darah, mengendalikan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh dan produksi hormon serta enzim yang mengendalikan tekanan darah. Deteksi dan pencegahan penyakit gagal ginjal kronis (PGK) penting dilakukan sejak dini karena PGK pada anak dan remaja dapat berdampak buruk bagi hidup kedepannya. Tujuan: Memberikan pengetahuan dan penyuluhan tentang penyebab dan pencegahan PGK kepada kelompok remaja. Metode: Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Uluta Eco Sanctuary Kabupaten Deli Serdang yang diikuti oleh kelompok remaja Sadakata. Pre-test diberikan sebelum penyuluhan kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi tentang pencegahan penyakit gagal ginjal kronik menggunakan media poster. Kegiatan diakhiri dengan pemberian pos-test kepada responden. Hasil: Seluruh anggota kelompok remaja Sadakata mendapatkan peningkatan pengetahuan berdasarkan hasil pre-test dan pos-test dengan rata-rata nilai pos-test lebih tinggi dari nilai rata-rata pre-test peserta. Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan tentang pencegahan penyakit gagal ginjal kronis pada kelompok remaja Sadakata. Kata Kunci: kelompok remaja, penyakit gagal ginjal kronik, penyuluhan __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Kidneys are organs that function to maintain blood composition, control the body's fluid and electrolyte balance and the production of hormones and enzymes that control blood pressure. It is important to prevent and detect chronic kidney failure (CKD) early on because CKD in children can have a negative impact in adult life. Objective: To provide knowledge about the causes and prevention of CKD to youth group. Methods: Counseling activity was carried out at Uluta Eco Sanctuary, Deli Serdang district, which was attended by the Sadakata youth group. The pre-test was given before the counseling and then continued with the provision of material on the prevention of chronic kidney failure using poster media. The activity ended with giving post-test to the respondents. Results: All members of the Sadakata youth group got an increase in knowledge based on the results of the pre-test and post-test with the average post-test score higher than the average pre-test score of the participants. Conclusion: The knowledge of Sadakata youth group has increase. Keywords: youth group, chronic kidney disease, counseling
Sosialisasi Higiene dan Sanitasi pada Produsen Makanan Industri Rumah Tangga di Desa Wisata Wonolopo Kecamatan Mijen Wulandari Meikawati
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 4 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1i4.57

Abstract

Latar belakang: Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan harus dikelola dengan baik dan benar agar dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Makanan yang dikonsumsi hendaknya layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit. Makanan harus murni dan utuh dalam arti tidak mengandung bahan pencemar serta harus hygiene. Penjamah makanan memiliki peran penting dalam memastikan keamanan makanan untuk mencegah terjadinya keracunan makanan. Higiene penjamah makanan dan sanitasi merupakan kunci keberhasilan dalam pengolahan makanan yang aman dan sehat. Tujuan: meningkatkan pengetahuan dan praktik produsen makanan Industri Rumah Tangga tentang prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi makanan. Metode: Sosialisasi higiene dan sanitasi pengolahan makanan dengan menggunakan metode ceramah. Sasaran program adalah produsen makanan Industri Rumah Tangga yang ada di Desa Wisata Wonolopo Kecamatan Mijen.  Evaluasi hasil berupa pertanyaan sebelum dan sesudah pemberian sosialisasi.  Hasil: Sebelum sosialisasi  mayoritas (80 %) mempunyai pengetahuan dengan kategori cukup,  sedangkan sesudah sosialisasi mayoritas (86,7 %) mempunyai pengetahuan dengan kategori baik. Kesimpulan: Pengetahuan produsen makanan tentang prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi dalam pengolahan makanan meningkat setelah pemberian sosialisasi. Kata Kunci : higiene, produsen makanan, sanitasi ___________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Food is one of the basic human needs at all times and must be managed properly and correctly to provide benefits to the body. Food that is fit to eat and does not cause disease. Food must be pure and whole in the sense that it does not contain contaminants and must be hygienic. Food handlers have an essential role in ensuring food safety to prevent food poisoning. Hygiene and sanitation of food handlers is the key to the success of safe and healthy food processing. Objective: to increase knowledge and practice of food producers' home industries on the principles of food hygiene and sanitation. Methods: Socialization of food hygiene and sanitation using the lecture method. The target of this program is home industry food producers in Wonolopo Tourism Village, Mijen District. The evaluation results are in the form of questions before and before giving out socialization. Results: Before socialization, the majority (80%) had sufficient knowledge, and before socialization (86.7%) had good knowledge. Conclusion: Knowledge of food producers about the principles of hygiene and sanitation in post-socialization food improvement. Keywords: hygiene, food producers, sanitation
Peran Penting Suami Siaga Bagi Keluarga: Edukasi Di Kampung Yoka Sherly Novita Mamoribo; Karel Batmanlussi; Septian Parhusip; Helmin Rumbiak; Katarina L. Tuturop
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 4 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1i4.60

Abstract

Latar Belakang: Permasalahan kesehatan reproduksi di masyarakat yang berkaitan dengan persalinan diantaranya adalah terlambat mengenal tanda dan bahaya, terlambat mengambil keputusan ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat mendapatkan pelayanan di fasyankes,  terlalu muda melahirkan, terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak kelahiran, dan terlalu tua melahirkan. Beberapa faktor yang menyebabkan persalinan berisiko tinggi adalah perdarahan, infeksi, keguguran, pre-eklampsia dan eklampsia. Masalah kehamilan yang sering dialami oleh ibu perlu diketahui oleh suami agar selalu mendampingi saat pemeriksaan kehamilan, persalinan hingga masa nifas. Tujuan: Sosialisasi indikator suami siaga dalam mendampingi istri sebagai upaya pengendalian kesehatan ibu dan anak. Metode: Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Kampung Yoka, yang diikuti oleh bapak, ibu, kader posyandu dan tokoh perempuan. Pelaksanaan kegiatan di bulan Juli sampai September tahun 2022. Kegiatan diawali identifikasi masalah dan perencanaan kegiatan, lalu dilanjutkan pemberian edukasi dengan metode ceramah dan tanya jawab yang diperkuat dengan media leaflet. Tahap akhir kegiatan adalah melakukan kordinasi implementasi kegiatan Suami Siaga dengan Kepala Puskesmas, Sekretaris Kampung, Kepala Musrenbang, Ketua RT dan RW. Hasil: Hasil identifikasi masalah, masih ditemukan ibu hamil yang mengalami gangguan kehamilan dan ketidaktahuan suami sebagai ‘Suami Siaga’. Intervensi yang dilakukan adalah mengadakan sosialisasi ‘Suami Siaga’ yang berjalan lancar. Kesimpulan: Peran suami dalam mendampingi kehamilan dan persalinan istri adalah hal sangat penting untuk kesehatan ibu dan anak. Kata Kunci : edukasi, kampung yoka, suami siaga __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Reproductive health problems in the community related to childbirth include being late in recognizing the signs and dangers, being late in making decisions about healthcare facilities, being late in getting services at the health facilities, too young to give birth, giving birth too often, too close to birth spacing, and too old. give birth to. Some of the factors that cause high-risk labor are bleeding, infection, miscarriage, pre-eclampsia, and eclampsia. Pregnancy problems that are often experienced by mothers need to be known by their husbands so that they always accompany them during pregnancy checks, childbirth, and the postpartum period. Objective: Socialization of indicators of husbands being alert in accompanying their wives as an effort to control maternal and child health. Methods: Service activities were carried out in Yoka Village, which was attended by fathers, mothers, posyandu cadres, and female leaders. The activity will be carried out from July to September 2022. The activity begins with problem identification and activity planning, then continues with the provision of education using lecture and question-and-answer methods reinforced by leaflet media. The final stage of the activity is to coordinate the implementation of the ‘suami siaga’ activity with the Head of the Puskesmas, the village secretary, the head of the musrenbang, the head of the RT, and RW. Results: The results of the identification of the problem, still found pregnant women who experienced pregnancy disorders and the husband's ignorance as ‘Suami Siaga’. The intervention carried out was holding a ‘Suami Siaga’ socialization which went smoothly. Conclusion: The husband's role in accompanying the wife's pregnancy and delivery is very important for the health of mothers and children. Keywords: education, yoka village, suami siaga
Pemberdayaan UKM YAD Blangkon Yogyakarta Melalui Pemasaran Berbasis Digital Sebagai Upaya Menembus Pasar Global Yerika Ayu Salindri; Agung Sulistyo; Rosalina Nur Annisa; Fakhrul Hadianto; Muhammad Bangga Arifkusuma
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 4 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1i4.62

Abstract

Latar Belakang: Pariwisata memegang peranan penting dalam pengembangan perekonomian wilayah. Beberapa dampak positif perkembangan pariwisata diantaranya: penerimaan pendapatan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta munculnya industri pendukung pariwisata. YAD Blangkon merupakan salah satu industri kerajinan yang masih eksis di Daerah Istimewa Yogyakarta. Produk utama usaha ini adalah blangkon, baju surjan, serta beberapa produk lainnya. Munculnya pandemi Covid-19 membuat usaha ini mengalami penurunan penjualan. Perkembangan teknologi ternyata belum mampu memberikan hasil yang diharapkan. Beberapa permasalah lain yang muncul diantaranya: 1) pemasaran digital yang belum maksimal, 2) perangkat digital yang belum memadai, 3) kurangnya keterampilan SDM dalam pembuatan konten, serta 4) strategi branding produk yang belum menarik. Tujuan: Program ini diharapkan meningkatkan kualitas usaha dan mampu menyelesaikan permasalahan usaha seperti: pemasaran berbasis digital yang belum maksimal, perangkat digital yang belum memadai serta minimnya kreativitas dalam membuat konten publikasi. Metode: Salah satu modal utama kegiatan usaha adalah penerapan manajemen pemasaran yang baik. Program pengabdian masyarakat ini disusun secara komprehensif dengan melakukan beberapa kegiatan seperti: 1) pendampingan usaha; 2) pengadaan perangkat digital; 3) pelatihan pembuatan konten publikasi; serta 4) merancang strategi branding menarik. Hasil: Melalui pendampingan yang dilakukan, program Pengabdian kepada masyarakat ini mampu meningkatkan kualitas usaha YAD Blangkon. Strategi pemasaran digital yang dilakukan berhasil menaikan volume penjualan hingga 25% dibandingkan periode sebelumnya. Kesimpulan: Penerapan strategi pemasaran yang tepat akan memberikan dampak bagi perkembangan usaha. Proses adaptasi teknologi dalam kegiatan pemasaran, akan memberikan nilai positif dalam peningkatan kualitas serta pengembangan usaha. Kata Kunci : bisnis berkelanjutan, kerajinan blangkon, pemasaran digital __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Tourism plays an important role in regional economic development. Some of the impacts of positive developments include income generation, increased community welfare, and the emergence of a tourism-supporting industry. YAD Blangkon is one of the handicraft industries that still exists in the Special Region of Yogyakarta. The main products of this business are blangkon, surjan clothes, and several other products. The emergence of the COVID-19 pandemic has caused this business to experience a decline in sales. Technological developments have not been able to provide the expected results. Several other problems that arise include: 1) digital marketing that has not been maximized; 2) inadequate digital tools; 3) lack of HR skills in content creation; and 4) product branding strategies that are not yet attractive. Objective: This program is expected to improve the quality of business and be able to complete businesses such as: digital-based marketing that has not been maximized, insufficient digital tools, and a lack of creativity in creating published content. Method: One of the main activities of capital is the implementation of good marketing management. This community service program is compiled comprehensively by carrying out several activities such as: 1) business assistance; 2) procurement of digital devices; 3) training in the creation of publication content; and 4) designing an attractive branding strategy. Result: Through the assistance provided, this community service program was able to improve the quality of YAD Blangkon's business. The digital marketing strategy carried out succeeded in increasing sales volume by up to 25% compared to the previous period. Conclusion: The application of the right marketing strategy will have an impact on business development. The process of adapting technology in marketing activities will provide a positive value in improving quality and business development. Keywords: business sustainability, blangkon craft, digital marketing
Implementasi Tanggap Pandemi Covid-19 Melalui Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Lansia Panti Wredha Harapan Ibu Dian Novitasari; Setyo Trisnadi; Istiqomah Istiqomah; Muhammad Soffan
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No HKN (2022): Desember
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1iHKN.76

Abstract

Latar belakang: Angka kasus COVID-19 hingga saat ini terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan di Indonesia. Masyarakat pun terus dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Agar tetap aman saat harus pergi keluar rumah, Kementerian Kesehatan membuat sebuah protokol kesehatan sebagai solusi, salah satunya melalui gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Lansia di panti wredha Harapan Ibu sebagai salah satu kelompok rentan COVID-19 yang perlu mendapatkan penguatan edukasi akan protokol kesehatan. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan mengenai protokol kesehatan agar masyarakat lansia di lokasi kegiatan tetap dapat beraktivitas secara aman dan tidak membahayakan keamanan atau kesehatan orang lain. Metode: Metode yang digunakan adalah penyuluhan protokol kesehatan berupa PHBS kepada ibu-ibu di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan, tanya jawab, dan konsultasi kesehatan disertai pengecekan laboratorium sederhana (gula, kolesterol, dan asam urat). Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan dari 27 % peserta menjadi 90 % peserta yang dapat menjawab pertanyaan kuesioner dengan benar dan dapat mempraktekkan dengan benar teknik cuci tangan. Kesimpulan: Penyuluhan protokol kesehatan mampu meningkatkan pengetahuan lansia untuk mencegah penularan COVID-19dan meningkatkan derajat kesehatan lansia. Kata Kunci: COVID-19, lansia, panti wredha, PHBS, tanggap pandemi ___________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Until now, the number of COVID-19 cases continues to experience a significant increase in Indonesia. The public continues to be advised to stay indoors to break the chain of transmission of COVID-19. To stay safe when you have to leave the house, the Ministry of Health has developed a health protocol as a solution, one of which is through the Clean and Healthy Behavior Movement (PHBS). The elderly in the Harapan Ibu nursing home is one of the vulnerable groups for COVID-19 who need to receive strengthening education on health protocols. Objective: The purpose of this activity is to increase knowledge and change health behavior according to health protocols so that the elderly at the activity location can still carry out their activities safely and not endanger the safety or health of others. Method: The method used was counseling on health protocols in the form of PHBS for mothers at the Ngaliyan Nursing Home, questions and answers, and health consultations accompanied by simple laboratory tests (sugar, cholesterol, and uric acid). Result: There was an increase in knowledge from 27% of participants to 90% of participants who were able to answer the questionnaire questions correctly and were able to properly practice hand washing techniques. Conclusion: Counseling is able to increase the knowledge of the elderly in terms of PHBS to prevent transmission of COVID-19 and improve the health status of the elderly. Keywords: COVID-19, elderly, nursing home, PHBS, pandemic response
Pendampingan Analisis Data Rekam Medis Terapi Plasma Konvalescen Bagi Pasien Covid-19: Almas Nadifa; Arianto Marswita Rino; Reza Adityas Trisnadi; Retno Widyastuti; Istiqomah Istiqomah
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No HKN (2022): Desember
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1iHKN.84

Abstract

Latar belakang: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular akibat virus SARS-CoV-2 yang menjadi permasalahan global dengan morbiditas dan mortalitas tinggi untuk derajat sedang dan berat/kritis. Tujuan: untuk membantu penyembuhan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Metode: Pemberian terapi plasma konvalesen menggunakan studi analitik observasional dengan rancangan cross sectional yang dilakukan pengolahan data melalui Statistical Product and Service Solution (SPSS) dengan analisis univariat. Hasil: Pasien yang mendapatkan terapi menggunakan plasma konvalesen sebanyak 36 orang. Subyek berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21 orang (58,3%) dan perempuan sebanyak 15 orang (41,7%). Pasien sembuh sebanyak 23 orang (63,9%) dan pasien yang meninggal sebanyak 13 orang (36,1%). Kesimpulan: Pendampingan mempercepat proses analisis data dengan menghasilkan informasi pasien COVID-19 yang mendapatkan terapi plasma konvalesen lebih banyak mengalami kesembuhan. Kata Kunci: COVID-19, plasma konvalesen, pendampingan, penyembuhan ____________________________________________________________________________________________ Background: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by the SARS-CoV-2 virus which is a global problem with high morbidity and mortality to moderate and severe/critical degrees. Objective: to help cure COVID-19 patients at the Sultan Agung Islamic Hospital Semarang. Method: Giving convalescent plasma therapy using an analytic observational study with a cross-sectional design that performed data processing through Statistical Product and Service Solution (SPSS) with univariate analysis. Result: There were 36 patients who received convalescent plasma therapy. Subjects were male as many as 21 people (58,3%) and women as many as 15 people (41,7%). 23 patients recovered (63,9%) and 13 died (36,1%). Conclusion: Assistance speeds up the data analysis process by producing information that COVID-19 patients who receive convalescent plasma therapy experience more recovery. Keywords: COVID-19, convalescent plasma, accompaniment, healing

Page 4 of 10 | Total Record : 93