cover
Contact Name
Didik Sumanto
Contact Email
jipmi@unimus.ac.id
Phone
+6282221586617
Journal Mail Official
jipmi@unimus.ac.id
Editorial Address
Jalan Kedungmundu Raya No. 18 Tembalang Kota Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
ISSN : -     EISSN : 28295617     DOI : https://doi.org/10.26714/jipmi
Jurnal Inovasi dan Pengabdian Masyarakat Indonesia (JIPMI) mewadahi publikasi kegiatan pengabdian masyarakat dan temuan inovasi teknologi terapan diutamakan yang berhubungan dengan bidang kesehatan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 93 Documents
Pengenalan Dan Pelatihan Software Minitab Kepada Guru-Guru MA Khalifa Nusantara Denpasar Bali: Adika Setia Brata; Alfian Anhar; Windy Lestari
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.85

Abstract

Latar belakang: Seorang pendidik mempunyai tugas untuk selalu mengembangkan diri secara teknik pembelajaran atau penelitian. perkembangan teknologi ternyata belum mampu memberikan hasil yang diharapkan. Sering sekali kita temukan beberapa pendidik atau peneliti diantaranya: 1) masih menggunakan hardcopy sebagai bahan penelitian dan perhitungan, 2) kebanyakan bahan ajar yang digunakan untuk proses media pembelajaran tersaji dalam bentuk text. 3) kurangnya keterampilan seorang pendidik dalam menyampaikan materi berbasis aplikasi software. Tujuan: Program ini dilaksanakan agar para guru dalam membuat media pembelajaran, pengelolaan data, atau penelitian dapat menggunakan aplikasi statistika terutama aplikasi software minitab yang dapat menghasilkan perhitungan otomatis dengan tingkat keakuratan serta penarikan kesimpulan yang lebih akurat. Metode: Salah satu tahap kegiatan program pengenalan dan pelatihan aplikasi software minitab yaitu dilaksanakan dengan beberapa tahap: 1) observasi dan wawancara terkait keterampilan guru-guru dalam pembelajaran dan penelitian menggunakan aplikasi software matematika; 2) pengenalan dan pendampingan penggunaan aplikasi software minitab; 3) praktik dan uji coba pengolahan data menggunakan aplikasi software minitab; 4) membuat media pembelajaran melalui aplikasi software minitab; serta 5) memberikan kuesioner untuk melihat perkembangan setelah pelatihan aplikasi software minitab. Hasil: Melalui program pengenalan dan pelatihan aplikasi software minitab, menunjukkan peserta para guru sudah dapat mengenal dan menggunakannya. Berdasarkan dari hasil pemberian nilai kuesioner, dapat disimpulkan kegiatan pengabdian pengenalan aplikasi software minitab meningkatkan kretivitas para guru dalam menggunakan aplikasi software minitab sebesar 96% dibandingkan dengan sebelum program pengenalan dan pelatihan. Kesimpulan: program pengenalan dan pelatihan aplikasi software minitab yang tepat akan memberikan dampak perkembangan para guru dalam media pembelajaran dan penelitian menggunakan aplikasi. Kata Kunci: media pembelajaran, pengelolahan data, program minitab _____________________________________________________________________________________ Abstract Background: An educator has a duty to always develop himself in learning techniques or research. Technological developments have not been able to provide the expected results. Very often we find educators or researchers including: 1) still using hardcopy as material for research and calculations, 2) most of the teaching materials used for the process of learning media are presented in text form. 3) the lack of skills of an educator in delivering material based on software applications. Objective: This program is implemented so that teachers in creating instructional media, data management, or research can use statistical applications, especially the Minitab software application which can produce automatic calculations with a more accurate level of accuracy and draw conclusions. Method: One of the stages of the introduction and training program for Minitab software applications is carried out in several stages: 1) observation and interviews related to the skills of teachers in learning and research using mathematical software applications; 2) introduction and assistance in the use of Minitab software applications; 3) data processing practices and trials using the Minitab software application; 4) create learning media through minitab software applications; and 5) giving a questionnaire to see developments after the Minitab software application training. Result: Through the Minitab software application introduction and training program, it shows that the participants are teachers who are able to recognize and use it. Based on the results of scoring the questionnaire, it can be concluded that the minitab introduction service activity increased the creativity of teachers in using the Minitab software application by 96% compared to before the introduction and training program. Conclusion: the introduction and training program for the proper Minitab software application will have an impact on the development of teachers in learning media and research using applications.   Keywords: learning tools, data management, minitab program
Penyuluhan Tentang Cegah Stunting Menuju Kelurahan Sehat Agustin Rahayu; Diah Merdekawati Surasno; Suryani Mansyur; Andiani; Musiana
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.86

Abstract

Latar belakang: Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan tentang stunting pada ibu hamil dan ibu yang memiliki balita di Kelurahan Rum Balibunga. Metode: dilakukan penyuluhan yang kemudian untuk melihat indikator keberhasilan yang dicapai maka, dalam penyuluhan ini menggunakan pre-test dan post-test. Hasil: Rerata nilai pengetahuan peserta tentang stunting mengalami peningkatan yaitu semula hasil pre-test sebesar 5,20 menjadi sebesar 7,60 saat post-test (p = 0.000).  Nilai pengetahuan ibu tentang stunting yang mengalami peningkatan menunjukan bahwa materi yang diberikan melalui penyuluhan dapat diterima dan dipahami dengan baik. Kesimpulan: kegiatan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan stunting. Direkomendasikan kepada tenaga kesehatan untuk terus memberikan edukasi terkait stunting dan pencegahannya sehingga masyarakat dapat lebih berperan aktif dalam mencegah stunting pada anak. Kata Kunci: pengetahuan, penyuluhan, stunting ______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a lack of nutrition for a long time, thus causing growth retardation in children, namely the child's height is lower or shorter (dwarf) than the standard age. Objective: To increase knowledge about stunting in pregnant women and mothers with toddlers in Rum Balibunga Village Method: counseling with pre-test and post-test to see indicators of success achieved. Result: The average value of participants' knowledge about stunting increased, namely the pre-test result was 5.20 to 7.60 during the post-test (p=0.000). The value of the mother's knowledge about stunting which has increased shows that the material provided through counseling can be well received and understood. Conclusion: extension activities can increase knowledge about stunting prevention. It is recommended that health workers continue to provide education regarding stunting and its prevention so that the community can play a more active role in preventing stunting in children.   Keywords:  knowledge, counseling, stunting
Pelatihan Pembuatan Bolu Biji Hanjeli Kepada Masyarakat Kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi Puji Rahmawati Nurcahyani; Dewi Nur Azizah; Gilang Garnadi Suryadi; Shinta Maharani
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.88

Abstract

Latar belakang: Kawasan geopark Ciletuh memiliki potensi pangan lokal yang dikenal sebagai hanjeli. Hanjeli memiliki kadar pati dan karbohidrat yang tinggi, protein yang rendah dan komponen kalsium, maka hanjeli dinilai sangat baik untuk diolah menjadi bahan pangan. Penggunaan tepung bebas gluten untuk bahan pembuatan bolu sangat baik untuk penderita celiac dan intoleransi gluten. Tujuan: Kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan nilai ekonomi hanjeli dan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap produk olahan hanjeli. Metode: Tim pengabdian masyarakat Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia bekerjasama dengan Rumah Hanjeli Indonesia telah membuat formulasi produksi bolu berbahan tepung hanjeli. Tim pengabdian memberikan pelatihan dan edukasi kepada masyarakat di sekitar Kawasan Geopark Ciletuh tentang pemanfaatan biji hanjeli dan potensi pengolahannya menjadi produk pangan yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dari biji hanjeli. Hasil: Pembuatan bolu dengan tepung hanjeli dihadiri 12 peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi selama pelatihan berlangsung. Kesimpulan: Transfer pengetahuan dan ketrampilan dalam pembuatan bolu dengan tepung hanjeli dapat dilakukan dengan baik.  Ketrampilan yang diperoleh dapat dikembangkan lebih lanjut jika produksi akan ditingkatkan pada skala komersial. Kata Kunci: bolu, hanjeli, kawasan geopark, pengabdian masyarakat, rumah hanjeli indonesia __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: The Ciletuh Geopark area has a local food known as hanjeli. Hanjeli has high levels of starch and carbohydrates, low proteins, and calcium components, therefore, hanjeli is considered for food ingredient. The gluten-free flour for cake-making is beneficial for people with celiac and gluten intolerance. Objective: This training activity is to improve the community's knowledge of processed hanjeli products, the economic value of hanjeli flour, and the surrounding community's economy. Method: The community service team of the Agro-industrial Technology Education Study Program, Faculty of Technology and Vocational Education, Universitas Pendidikan Indonesia had created a formulation of cake production made from hanjeli flour. The community service team in collaboration with Rumah Hanjeli Indonesia provided education and training to the community around the Ciletuh Geopark Area about the utilization of hanjeli seeds and the food product processing that it can increase the economic value of hanjeli sources. Result: The training for making cakes with hanjeli flour was attended by 12 participants who actively asked questions and discussed. Conclusion: The transfer of knowledge and skills in making cakes with hanjeli flour has been done successfully. The skills acquired have to be further developed when the production is scaled up commercially. Keywords: cake, hanjeli, geopark area, community service, rumah hanjeli indonesia
Sosialisasi Stunting Balita Pada Ibu PKK RT 03 RW 02 Tegalkangkung Kedungmundu Kota Semarang Rahayu Astuti; Ismi Elya Wirdati; Heni Rusmitasari
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.91

Abstract

Latar belakang: Salah satu masalah gizi yang saat ini menjadi program nasional adalah stunting. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2020, prevalensi stunting sebesar 24,1% diharapkan pada tahun 2024 turun menjadi 14%. Prevalensi stunting di Jawa Tengah masih 20,9% dan kota Semarang 21,3%. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan tentang Stunting pada ibu-ibu PKK. Metode: Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan sosialisasi menggunakan metode ceramah dan diskusi. Hasil: Hasil pengukuran pre-test dan post-test, sebelum dan setelah dilakukan sosialisasi tentang stunting pada ibu-ibu PKK RT 3 RW 2, diperoleh hasil bahwa nilai pre-test berkisar 0-100 dengan nilai 57,9 ± 19,5 (x  ± SD). Nilai hasil post-test  berkisar 50-100  dengan nilai 85,5 ± 16,6 (x  ± SD). Rerata nilai pengetahuan pre-test dan post-test berdistribusi tidak normal, namun berbeda bermakna (p=0,000). Rerata nilai pengetahuan sebelum soaialisasi 57,9 dan sesudah sosialisasi 85,5. Kesimpulan: Kegiatan sosialisasi dengan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang stunting. Direkomendasikan melaksanakan sosialisasi tentang kesehatan secara berkala kepada ibu PKK untuk menjaga derajat kesehatan masyarakat. Kata Kunci: balita, penyuluhan, perilaku sehat, sosialisasi, stunting _________________________________________________________________________________________ Abstract Background: One of the nutritional problems that are currently a national program is stunting. Based on data from the Indonesian Ministry of Health for 2020, the prevalence of stunting is 24.1% and it is hoped that in 2024 it will decrease to 14%. The prevalence of stunting in Central Java is still 20.9% and in Semarang city is 21.3%. Objective: Increase knowledge about stunting among PKK mothers. Method: Community service activities are carried out by outreach using lecture and discussion methods. Results: The results of the pre-test and post-test measurements, before and after the socialization about stunting for PKK RT 3 RW 2 mothers, showed that the pre-test scores ranged from 0-100 with a value of 57.9 ± 19.5 (x  ± SD). Post-test results ranged from 50-100 with a value of 85.5 ± 16.6 (x  ± SD). The mean pre-test and post-test knowledge scores were not normally distributed, but significantly different (p=0.000). The mean value of knowledge before socialization was 57.9 and after socialization was 85.5. Conclusion: Outreach activities with counseling can increase mothers' knowledge about stunting. It is recommended to carry out periodic health outreach to PKK mothers to maintain the health status of the community. Keywords: toddlers, counseling, healthy behavior, socialization, stunting
Upaya Preventif Dan Kuratif Masalah Kesehatan Kulit Berbasis Evidence Based Practice Pemanfaatan Bahan Alam Khoiriyah Khoiriyah; Nury Sukraeny; Dera Alfiyanti; Renni Yuniati; Muhammad Yuga Syahputra; Rosalya Ayu
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i2.95

Abstract

Latar belakang: Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang terjadi di pesantren berkaitan dengan perilaku kebersihan diri. Beberapa indikator untuk menurunkan angka mortalitas masalah kulit melalui peningkatan pengetahuan dan sikap tentang perilaku kebersihan diri bagi santri, pengasuh dan pengelola pesantren. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan sebagai upaya preventif dan kuratif untuk menurunkan masalah kesehatan kulit menggunakan pemanfaatan bahan alam. Metode: Metode yang diaplikasikan menggunakan metode course review horay yang dikombinasikan dengan media video. Kegiatan diawali dengan pengisian kuesioner tentang pengetahuan dan perilaku santri mengenai kebersihan pribadi dan penyakit kulit (skabies), dilanjutkan dengan pendidikan kesehatan, simulasi dan role play pembuatan gel aloe vera serta penggunaanya sebagai obat topikal, selanjutnya dilakukan pengukuran kuesioner. Hasil: Kegiatan pengabdian masyarakat tentang upaya preventif dan kuratif masalah kesehatan kulit dengan pemanfaatan bahan alam gel aloe vera menunjukkan adanya peningkatan peningkatan pengetahuan dan sikap perilaku kebersihan diri dari kategori sedang (67%) menjadi sangat baik (90%) disertai dengan penurunan kejadian masalah kesehatan di lingkungan pesantren. Kesimpulan: Edukasi kesehatan tentang masalah kesehatan kulit meningkatkan pengetahuan kesehatan santri dan penegelola pesantren dan menurunkan angka kejadian penyakit kulit. Kata Kunci: aloe vera, course review horay method, kesehatan kulit, kuratif, preventif __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Skin disease is a disease that occurs in Islamic boarding schools related to personal hygiene behavior. Several indicators to reduce the mortality rate of skin problems through increasing knowledge and attitudes about personal-hygiene behavior for santri, caregivers, and pesantren managers. Objective: Increasing knowledge, attitudes, and actions as a preventive and curative effort to reduce skin health problems using natural ingredients. Method: The method applied uses the course review horay method combined with video media. The activity began with filling out a questionnaire about the knowledge and behavior of the students regarding personal hygiene and skin disease (scabies), followed by health education, simulation, and role play in making aloe vera gel and its use as a topical medicine, then measuring the questionnaire. Result: Community service activities regarding preventive and curative efforts for skin health problems by utilizing natural ingredients aloe vera gel showed an increase in knowledge and attitudes towards personal hygiene behavior from the moderate category (67%) to be very good (90%) accompanied by a decrease in the incidence of health problems in the boarding school environment. Conclusion: Health education about skin health problems increased the health knowledge of santri and pesantren administrators, and the incidence decreased of skin diseases.   Keywords: aloe vera, course review horay method, skin health, curative, preventive
Upaya Optimalisasi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah melalui Deteksi Dini Tumbuh Kembang Fitriana Noor Khayati; Ratna Agustiningrum; Dwi Mulyaningsih
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i2.98

Abstract

Latar belakang: Fase awal kehidupan, terutama masa sejak dalam kandungan hingga tahun kedua kehidupan anak, merupakan masa yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Deteksi dini defisit perkembangan sangat penting untuk identifikasi dini perbedaan perkembangan pada anak prasekolah, termasuk memantau keluhan orang tua tentang kemungkinan masalah perkembangan pada anak. Tujuan: Tujuan dari kegiatan ini diharapkan dapat mendeteksi dini tumbuh kembang anak usia pra sekolah. Metode: Kegiatan ini dilaksanakan di KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten. Instrumen yang digunakan berupa timbangan digital dan pengukur tinggi badan serta form Kuesioner Pra Skrinig Perkembangan (KPSP) dari Kemenkes RI. Hasil: Status gizi sebagian besar siswa tergolong status gizi normal. Gambaran perkembangan anak di KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten sebagian besar sesuai (88,64%). Kesimpulan: Pertumbuhan siswa di KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten sebagian besar normal dan perkembangan siswa di KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten sebagian besar sesuai dengan umur. Kata Kunci: anak usia pra sekolah, deteksi dini, tumbuh kembang ________________________________________________________________________________________ Abstract Background: The early years of life, especially the period from the womb to the first two years of life, are extremely important for the growth and development of a child. Early detection of developmental gaps is very important for early detection of developmental gaps in preschool children. This includes monitoring parent complaints about child development issues. Objective: to help recognize the early growth and development of preschoolers. Method: This activity took place on KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten. The instruments used were a digital scale and height scale and the Indonesian Ministry of Health's Developmental Pre-Screening Questionnaire (KPSP) form. Result: Nutritional status measurements indicated that most of the students belonged to normal nutritional status. The description of child development in KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten is mostly appropriate (88.64%). Conclusion: student development at KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten is mostly normal and student development at KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten is mostly appropriate.   Keywords: pre-school age children, early detection, growth and development
Edukasi Keselamatan Penggunaan Tabung Gas LPG Dalam Rumah Tangga Sri Darnoto; Dwi Astuti; Rika Putri Kinasih; Latifa Putri Cindana
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i2.64

Abstract

Latar belakang: Masih rendahnya pengetahuan masyarakat terutama ibu rumah tangga terkait dengan penggunaan kompor gas yang aman dapak meningkatkan risiko kebocoran gas LPG yang dapat memicu terjadinya kebakaran.  Hal lain yang belum banyak diketahui adalah bagaimana upaya apabila terjadi kebocoran gas pada selang dan regulator, maupun upaya apa yang harus dilakukan bila terjadi kebakaran. Rendahnya pengetahuan dan pemahaman ini akan dapat meningkatkan risiko keselamatan maupaun terjadinya kebakaran. Penggunaan kompor gas yang standar sesungguhnya bila digunakan dengan mentaati prosedur yang tepat sudah dapat mengatisipasi risiko keselamatan maupun risiko kebakaran. Dengan demikian diperlukan upaya guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta kemampuan teknis dalam menggukan kompor gas serta upaya apa saja yang dapat dilakukan apabila terjadi kebocoran gas maupun kebakaran. Tujuan:  Untuk mengenalkan pentingnya upaya keselamatan penggunaan kompor gas pada ibu rumah tangga. Metode:  Kegiatan berbentuk sosialisasi dan pemberian informasi serta pelatihan pengunaan kompor gas dan antisipasi kebakaran. Sasaran pada kegiatan ini adalah warga ibu rumah tangga Dusun Sambirejo. Hasil: Kegiatan pengabdian di Dusun Sambirejo RT. 01 RW. 09 melalui edukasi keselamatan dalam penggunaan gas LPG mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pada ibu rumah tangga. Kegiatan ini dilakukan dengan presentasi dan simulasi. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan secara keseluruhan yaitu rata-rata sebelum edukasi pengetahuan keselamatan penggunaan gas LPG sebesar 75% dan meningkat menjadi 98%. Sedangkan upaya pengendalian kebakaran juga meningkat dari sebelum edukasi sebesar 61% meningkat menjadi 95%. Kesimpulan: edukasi dengan sosialisasi mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pada ibu rumah tangga tentang keselamatan dalam penggunaan gas LPG. Kata Kunci: keselamatan, kebakaran, LPG ____________________________________________________________________________________________ Abstract Background: The low level of public knowledge, especially for housewive, regarding the safe use of gas stoves can increase the risk of LPG gas leaks which can trigger fires. Another thing that is not widely known is what to do in the event of a gas leak in the hose and regulator, as well as what to do in the event of a fire. This lack of knowledge and understanding will increase the risk of safety and fire occurrence. The rights procedures of a standard gas stove can anticipate safety and fire risks. Thus, efforts are needed to increase knowledge and understanding as well as technical capabilities in using gas stoves and what efforts can be made in the event of a gas leak or fire. Objective: To introduce the importance of safety measures using gas stoves for housewive. It is through outreach activities and providing information as well as training on using gas stoves and anticipating fires. Method: Activities in the form of outreach and providing information as well as training in the usage of gas stoves and anticipating fires. The targets for this activity were the housewive of Sambirejo Hamlet. Result: Service activities in Sambirejo Hamlet RT. 01 RW. 09 through safety education in the use of LPG gas can increase the knowledge and understanding of housewive. This activity is carried out with presentations and simulations. The results of the pre-test and post-test showed an increase in overall knowledge, namely the average before education on knowledge of LPG gas use safety was 75% and increased to 98%. Meanwhile, fire control efforts increase from 61% to 95%. Conclusion: education with socialization can increase the knowledge and understanding of housewive about safety in using LPG. Keywords: safety, fire, LPG
Pelatihan Manajemen Penyelenggaraan Pertandingan Futsal Bagi Pengurus Organisasi Mahasiswa Agung Widodo; Titis Nurina; Tasya Suhandi Putri
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i2.92

Abstract

Latar belakang: Belum idealnya penyelenggaraan kejuaraan futsal di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Terlihat dari beberapa kondisi yang tidak ideal sejak pada tahap persiapan (technical meeting), tahap pelaksanaan tidak tepat waktu dari jadwal yang ditentukan, dan tahap setelah pertandingan tidak ada laporan pertandingan. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait tanggungjawab dan wewenang panitia sebagai penyelenggara kejuaraan futsal dimulai sejak masa persiapan, saat pelaksanaan, dan seusai pertandingan futsal dengan membuat laporan pertanggungjawaban. Metode: Melalui kegiatan pelatihan dengan metode: (1) ceramah; (2) diskusi; (3) studi kasus; (4) simulasi; (5) praktek; dan (6) tes/ujian tertulis. Materi pelatihan yang disampaikan kepada khalayak sasaran meliputi: (1) tanggungjawab dan wewenang panitia penyelenggara; (2) pengetahuan dasar futsal; (3) peraturan pertandingan futsal; (4) administrasi dan organisasi pertandingan futsal; (5) sistem pertandingan futsal; serta (6) technical meeting kejuaraan futsal. Hasil: Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta tentang manajemen penyelenggaraan pertandingan futsal sebesar 30.80% dihitung dari perbandingan skor pre-test dan post-test. Kesimpulan: Kegiatan ini membekali peserta dengan pengetahuan dan pemahaman penyelenggaraan pertandingan futsal yang dapat diterapkan dalam penyelenggaraan kejuaraan futsal yang akan dilaksanakan. Sehingga, diharapkan pelaksanaan kejuaraan futsal nantinya dapat berjalan dengan baik, lancar, aman, dan tertib. Kata kunci: futsal, manajemen, pelatihan, pertandingan ____________________________________________________________________________________________ Abstract Background: The holding of the futsal championship in Sukabumi City, West Java has not been ideal. It can be seen from several conditions that were not ideal since the preparation stage (technical meeting), the implementation stage not being on time from the specified schedule, and the post-match stage, no match report. Objective: Increase knowledge and skills related to the responsibilities and authorities of the committee as the organizer of the futsal championship starting from the preparation period, during the implementation, and after the futsal match by making an accountability report. Method: Through training activities with methods: (1) lectures; (2) discussion; (3) case studies; (4) simulation; (5) practice; and (6) written test/examination. The training materials delivered to the target audience include (1) responsibilities and authorities of the organizing committee; (2) basic knowledge of futsal; (3) futsal competition rules; (4) administration and organization of futsal matches; (5) futsal match system; and (6) futsal championship technical meeting. Result: Increased knowledge and skills of participants regarding the management of futsal matches by 30.80% calculated from the comparison of pre-test and post-test scores. Conclusion: This activity equips participants with knowledge and understanding of organizing futsal matches that can be applied in organizing the upcoming futsal championship. So, it is hoped that the implementation of the futsal championship will run well, smoothly, safely, and in an orderly manner. Keywords: futsal, management, match, training
Pelatihan Penggunaan Aplikasi Android untuk Monitoring Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Tri Siswati; Herni Endah Widyawati; Qibthia Citra Pertiwi; Wahyu Dwi Afianti; Muhammad Primiaji Rialihanto; Tjaronosari Tjaronosari; Nurhidayat Nurhidayat
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i2.96

Abstract

Latar belakang: Monitoring pertumbuhan dan perkembangan merupakan kegiatan penting untuk menilai gangguan tumbuh kembang secara dini. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan partisipan dalam menggunakan aplikasi monitoring pertumbuhan dan perkembangan balita berbasis android DEPA 2.1. Metode: Kegiatan  ini dilakukan di Kelurahan Argorejo, Sedayu, Bantul pada bulan Mei hingga Juli 2022. Mitra adalah kader kesehatan, ibu balita, dan guru PAUD sebanyak 62 orang. Pelatihan dilakukan secara luring dan diskusi melalui grup WhatsApp.  Pengetahuan peserta diukur dengan kuesioner pada awal dan akhir pelatihan, sedangkan ketrampilan kader diukur pada akhir pelatihan dengan lembar observasi yang berupa ceck-list.  Analisis data secara diskriptif dan disajikan dengan narasi, tabel dan gambar. Hasil: Pengetahuan peserta tentang pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita naik sebesar 25.5%. Peserta yang terampil menggunakan aplikasi pada akhir pelatihan sebesar 84%. Kesimpulan: Pelatihan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peserta dalam menggunakan aplikasi android untuk pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita. Perlu upaya sosialisasi secara terus menerus untuk keberlangsungan penggunaan aplikasi DEPA 2.1. Kata kunci: balita, DEPA 2.1, guru PAUD, kader, tumbuh kembang ________________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Toddler growth and development monitoring is an important activity to assess early growth and development disorders. Objective: To increase the knowledge and skills of participants in using the DEPA 2.1 android-based toddler growth and development monitoring application. Method: The activity was carried out in Argorejo Village, Sedayu, Bantul, from May to July 2022. The sixty-two partners were health cadres, mothers of toddlers, and PAUD teachers. The training is carried out offline and discussed via the WhatsApp group. Participant knowledge was measured by a team with a questionnaire at the beginning and end of the activity, and cadre skill was measured at the end of the training by means of an observation sheet in the form of a checklist. Data analysis is descriptive and presented with narration, tables, and figures. Result: Participants' knowledge about monitoring the growth and development of toddlers increased by 25.5%. Participants who were skilled at using the application at the end of the training were 84%. Conclusion: Training increases the participants' knowledge and skills in the use of the growth and development of toddlers monitoring by Android application. Continuous socialization efforts are needed for the use of the DEPA 2.1 application. Keywords: toddler, DEPA 2.1 application, PAUD teachers, cadres, growth and development
Edukasi Pemanfaatan Kosmetik Herbal Dan Pembuatan Sabun Beras Pada Kader PKK Desa Ungsari Rizki Eka Purwanto; Mutmainah; Siti Munisih; I Kadek Bagiana; Yuvianti Dwi Franyoto; Aries Koes Soendoro; Maria Caecilia Nanny Setiawati H; Sri Haryanti; Lia Kusmita; Ika Puspitaningrum
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i2.100

Abstract

Latar belakang: Desa Dukuh, kecamatan Delanggu merupakan salah satu Desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang terkenal akan produksi berasnya. Inovasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan potensi dan nilai tambah dari beras adalah diformulasikan ke dalam sediaan sabun beras herbal. Tujuan: Memperkenalkan metode pengolahan beras dan tanaman herbal hingga menjadi produk sabun beras herbal yang dapat menciptakan peluang usaha desa. Metode: Kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahapan pertama tahapan perencanaan dan persiapan kegiatan, tahapan kedua adalah pelaksanaan meliputi sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun beras herbal dan tahap ketiga adalah evaluasi akhir. Hasil: Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat diterima dengan antusias dan seluruh peserta aktif dalam kegiatan sosialisasi mengenai kosmetik herbal dan pelatihan pembuatan sabun beras herbal. Lebih dari 90% peserta memahami sosialisasi dan pelatihan yang diberikan. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat yang berlangsung sukses dan lancar. Peserta pengabdian juga berharap kelanjutan kegiatan pelatihan kontrol kualitas sediaan sabun dan pelatihan pemasaran produk. Kata Kunci: beras, herbal, Klaten, sabun __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Dukuh Village, Delanggu sub-district is one of the villages in Klaten  Regency, Central Java which is famous for its rice production. An innovation that can be given to increase the potential and added value of rice is to formulate it into herbal rice soap preparations. Objective: To introduce methods of processing rice and herbal plants to become herbal rice soap products that can create village business opportunities. Method: This activity is carried out through three stages, namely the first stage is the planning stage, the second stage is the socialization and training stage for making herbal rice soap and the third stage is the final evaluation. Result: The results of the implementation of community service activities were enthusiastically received and all participants were active in socialization activities regarding herbal cosmetics and training in making herbal rice soap. More than 90% of the participants understood the socialization and training provided. Conclusion: Community service activities that took place successfully and smoothly. The participants also hope to continue the quality control training activities for soap preparations and product marketing training. Keywords: rice, herbs, Klaten, soap

Page 6 of 10 | Total Record : 93