cover
Contact Name
Didik Sumanto
Contact Email
jipmi@unimus.ac.id
Phone
+6282221586617
Journal Mail Official
jipmi@unimus.ac.id
Editorial Address
Jalan Kedungmundu Raya No. 18 Tembalang Kota Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
ISSN : -     EISSN : 28295617     DOI : https://doi.org/10.26714/jipmi
Jurnal Inovasi dan Pengabdian Masyarakat Indonesia (JIPMI) mewadahi publikasi kegiatan pengabdian masyarakat dan temuan inovasi teknologi terapan diutamakan yang berhubungan dengan bidang kesehatan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 93 Documents
Pemberdayaan Masyarakat Desa Mluweh Kecamatan Ungaran Timur Dalam Menurunkan Hipertensi Untuk Mencegah Timbulnya Penyakit Non-Menular Irfanul Chakim; Hanif Elsa Fitriana; Abiva Alodia Rafi Yuniza; Hesti Anisatul Asqia; Nafisatul Alawiyah; Diana Afifah Rihhadatul A; Kuntie Ernawati; Yanti Rahayu
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.902 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.12

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan data tahun 2021 yang didapatkan dari Puskesmas Kalongan, ada beberapa penyakit yang menjadi masalah kesehatan yang tecatat dari bulan Januari-Desember 2021. Diketahui bahwa penyakit terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Kalongan yaitu Hipertensi dengan jumlah kasus sebanyak 28,7 % (1.176)  kasus pada tahun 2021. Tujuan: Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran desa mluweh akan pentingnya mengendalikan hipertensi di lingkungan sekitar. Metode: Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini yaitu: senam sehat pada usia dewasa umur 40-50 tahun, penyuluhan tentang pola makan yang baik dan melakukan skrining hipertensi di desa mluweh dan tegalsari pada lansia. Hasil: Berdasarkan kegiatan pemeriksaan tekanan darah, peserta yang berada pada kategori tekanan darah normal (≤ 120 mmHg dan ≤ 80 mmHg) sebanyak 2 orang, untuk kategori pre-hipertensi (120/80 mmHg – 139/89 mmHg) sebanyak 5 orang. Sedangkan yang berada pada kategori hipertensi (140/90 mmHg atau lebih ) sebanyak 10 orang. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test jumlah pengetahuan peseta mengetahui peningkatan, sebanyak 16 orang mengaalami peningkatan atau 94,11%. Selain itu, pelaksanaan senam sehat bertujan agar masyarakat dapat melakukan aktivitas fisik secara aktif untuk meregangkangram yang diagram otot, meningkatkan stamina, menambah kebahagiaan warga, dan mengurangi stress, sehingga diharapkan dapat menjadi upaya preventif kondisi hipertensi. Kesimpulan: Hasil penyuluhan yaitu peserta mengalami peningkatan pengetahuan yang ditunjukan dengan hasil pengetahuan tentang hipertensi sebeleum penyuluhan sebesar 11,76 %, sedangkan rata-rata pengetahuan setelah diberikan penyuluhan sebesar 70,59 %. Kata kunci: hipertensi, program pencegahan, Mluweh, Ungaran Timur _______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Based on 2021 data obtained from the Kalongan Health Center, there are several diseases that became health problems recorded from January-December 2021. It is known that the most common disease in the working area of ​​the Kalongan Health Center is Hypertension with a total of 28.7% (1,176 cases) case in 2021. Objective: This community service activity aims to increase the knowledge and awareness of Mluweh village on the importance of controlling hypertension in the surrounding environment. Results: Based on blood pressure examination activities, there were 2 participants in the normal blood pressure category (≤ 120 mmHg and 80 mmHg), and for the pre-hypertension category (12/80 mmHg – 139/89 mmHg) as many as 5 people. While those in the category of hypertension (140/90 mmHg or more) were 10 people. Based on the results of the pre-test and post-test, the number of participants' knowledge of the increased, as many as 16 people experienced an increase of 94.11%. In addition, the implementation of healthy gymnastics aims so that people can do physical activity actively to stretch muscle diagrams, increase stamina, increase resident happiness, and reduce stress so it is expected to be a preventive effort for hypertension. Conclusion: The results of the counseling were that participants experienced an increase in knowledge as indicated by the results of knowledge about hypertension before counseling at 11.76%, while the average knowledge after being given counseling was 70.59%. Keywords: hypertension, prevention program, Mluweh, East Ungaran
Kampanye Pelayanan Kesehatan Berbasis Komunitas Sebagai Upaya Self-Care Pencegahan Covid-19: Sebuah Edukasi Protokol Kesehatan Dewi Puspito Sari; Nine Elissa Maharani; Nur Aini; Wartini Wartini; Hanifah Dina Aulia
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.13 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.14

Abstract

Latar belakang: Pencegahan menjadi salah satu kunci keberhasilan transmisi virus corona dan variannya. Masyarakat saat ini mengalami dampak negatif dari pandemi Covid-19 seperti stres, beban kerja berlebih dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan diri. Self-care adalah pilihan yang efektif untuk meminimalisir dampak negatif Pandemi. Desa Ketitang, Nogosari, Boyolali merupakan Desa dengan resiko tingkat penularan Covid-19 sangat rendah, diperlukan upaya dan inovasi dalam mempertahanankan kondisi tersebut melalui upaya self-care dengan edukasi protokol kesehatan melalui kampanye pelayanan kesehatan berbasis komunitas. Tujuan: Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah agar masyarakat dapat melakukan upaya self-care sehingga dapat mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan individu dalam keadaan sehat dan sakit secara mandiri. Metode: Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam 3 tahap, tahapan pertama sosialisasi, edukasi dan kampanye pelayanan kesehatan kepada anggota Forum Kesehatan Desa (FKD) secara daring yang diukur keberhasilannya dari tingkat pemahaman terhadap materi dengan menggunakan instrumen berbasis Google Form, tahap kedua pembentukan program kegiatan terkait dengan upaya self-care dengan indikator terbentuknya program dan tahapan ketiga program dilaksanakan oleh masyarakat selama ±3bulan, kegiatan pendampingan, monitoring dan evaluasi kegiatan pada individu dan masyarakat. Hasil: Terjadi peningkatan pemahaman peserta sebesar 42,11%, terbentuk program kegiatan yang diberi nama Gotong Royong dimana kegiatan sosialisasi self-care disampaikan oleh anggota FKD kepada masyarakat dan mendampingi selama kegiatan. Kesimpulan: Anggota FKD dan masyarakat dapat memahami self-care dan melakukan secara mandiri melalui program Gotong royong pencegahan Covid-19 dan pendampingan oleh anggota FKD. Diharapkan peningkatan peran Puskesmas untuk memperkenalkan self- care dan manfaatnya kepada kader kesehatan dan masyarakat. Kata kunci: Self – care, Covid-19, Kampanye kesehatan, Preventif dan promotif, Desa Ketitang __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Prevention is the key to the successful transmission of the coronavirus and its variants. The pandemic has a negative impact on society such as stress, excessive workload, and lack of understanding of personal health. Self-care is an option to minimize the negative impact of the pandemic. Ketitang Village, Nogosari, Boyolali is a village with a low risk of Covid-19 transmission, efforts and innovation are needed to maintain this condition through self-care with health protocol education and community-based health service campaigns. Objective: so that people make efforts to self-care independently so that they can maintain their life, health, and well-being. Methods: The activity is carried out in 3 stages, the first stage is socialization, education, and health service campaigns to members of the Village Health Forum (FKD) online. program for ±3 months, mentoring, monitoring, and evaluation of activities. Results: There was an increase in participants' understanding by 42,11%, an activity program was formed under the name Gotong Royong which included self-care socialization activities delivered by FKD members to the community along with mentoring. Conclusion: FKD members and the community can understand self-care and do it independently through the Covid-19 prevention mutual cooperation program and assistance by FKD members. It is hoped that the role of the Puskesmas will increase to introduce self-care to health cadres and the community. Keywords: Self–care, Covid-19, Health campaign, Preventive and promotive, Ketitang Village
Pemanfaatan Media Cetak dan Digital Dalam Edukasi Pencegahan Hipertensi di Masa Pandemi Jevina Noraisa Hida; Mifbakhuddin Mifbakhuddin; Ulfa Nurullita
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 1 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.985 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i1.15

Abstract

Latar belakang: Transisi pola penyakit yang awalnya didominasi oleh penyakit menular,  saat ini telah berubah ke Penyakit Tidak Menular (PTM). Salah satu penyakit tidak menular yang saat ini menjadi prioritas kesehatan secara global adalah hipertensi. Berdasarkan daftar 10 Penyakit Terbesar Di Puskesmas Kedungmundu pada tahun 2020, hipertensi menduduki urutan pertama dengan jumlah 8284 penderita (23,26%). Tingginya kasus hipertensi dapat memberi risiko berlanjut bagi penduduk di wilayah tersebut.  Tujuan: meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi, penyebab, faktor risiko, dan berbagai upaya untuk menagani dan mencegah. Metode: penyuluhan, KIE Hipertensi dengan Media Video Senam Hipertensi, media brosur, dan media  leaflet. Hasil: Rata-rata pengetahuan tentang hipertensi sebelum penyuluhan sebesar 87,78, sesudah penyuluhan sebesar 97,78, Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p sebesar 0,038. Materi berupa video, brosur, dan leaflet dapat diterima masyarakat dengan baik. Kesimpulan: Penyuluhan dapat meningkatkan skor pengetahuan masyarakat tentang hipertensi. Kata kunci: media cetak, media digital, edukasi, hipertensi, pandemi _____________________________________________________________________________________ Abstract Introduction: The transition of disease patterns, which were initially dominated by infectious diseases, has now changed to Non-Communicable Diseases (NCD). One of the non-communicable diseases that is currently a global health priority is hypertension. Based on the list of the 10 Biggest Diseases at the Kedungmundu Health Center in 2020, hypertension ranks first with 8284 patients (23.26%). The high incidence of hypertension can pose a continuing risk to residents in the region. Objective: to increase public knowledge about hypertension, its causes, risk factors, and various efforts to treat and prevent it. Methods: counseling, KIE Hypertension with Hypertension Gymnastics Video Media, brochure media, and leaflet media. Results: The average knowledge about hypertension before counseling was 87.78, after counseling was 97.78, and the Wilcoxon test results obtained a p-value of 0.038. The materials in the form of videos, brochures, and leaflets were well received by the public. Conclusion: Counseling can increase people's knowledge scores about hypertension. Keywords: print media, digital media, education, hypertension, pandemic
Sosialisasi Pencegahan Hipertensi Dan Pengecekan Tekanan Darah Pada Warga RW 8 Kalongan Kecamatan Ungaran Lia Awalia Majida; Sarni Sarni; Inna Nur Rahma Fajrin; Ismi Elya Wirdati
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 1 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.705 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i1.16

Abstract

Latar belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif, penyakit akibat fungsi dari jaringan yang secara progresif menurun dari waktu ke waktu karena usia atau gaya hidup. Warga Kalongan menduduki peringkat pertama penyakit hipertensi dengan jumlah 1176 kasus. Tujuan: Warga Kalongan dapat melakukan pencegahan hipertensi dan pengecekan rutin tekanan darah. Metode: Sosialisasi menggunakan metode ceramah dan pemberian media cetak (poster) dengan diawali pre-test dan dievaluasi hasil menggunakan post-test, dan metode pengukuran tekanan darah. Hasil: Hasil sosialisasi terkait pencegahan hipertensi Kalongan dengan hasil pengetahuan warga meningkat dan antusiasme warga untuk melakukan pengecekan tensi. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat warga dusun kalongan dapat meningkatkan pengetahuan pencegahan hipertensi dan sadari dalam pengecekan tekanan darah. Kata kunci: penyuluhan kesehatan, pencegahan hipertensi, tekanan darah __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Hypertension is one degenerative disease, a disease resulting from a function of a tissue or organ. progressively declining from time to time because of age or lifestyle. Kalongan residents are in first place in hypertension 1176 cases of the disease. Objective: Kalongan residents can prevent hypertension and routine checking of blood pressure. Method: Socialization use of lectures and the provision of printed media ( posters ) with started pre-test and evaluated the use of post-test, to check blood pressure. Result: The prevention to socialize hypertension in Kalongan knowledge residents increasing and the residents check their blood pressure. Conclusion: Community activities for residents of Kalongan can increase their knowledge of the prevention of hypertension and live in a check blood pressure.  Keywords: health education, hypertension preventive, blood pressure  
Intervensi Masalah Kesehatan Di RW.01 dan RW.03 Desa Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Eli Sahiroh; Diki Bima Prasetio; Indah Nur Sa’adah; Viki Andriyani; Tri Budi Wahyuni; Agustin Lutfiana; Rizky Nur Isnaini; Erul Wirayuda; Trixie Salawati
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 1 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.626 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i1.17

Abstract

Latar belakang: Kegiatan mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan yang ada dan merumuskan beberapa masalah kesehatan utama melalui tahapan penentuan prioritas masalah di suatu wilayah merupakan langkah awal untuk menetapkan program pengabdian kepada masyarakat kegiatan. Data menunjukkkan warga di RW 01 yang terkena penyakit menular yaitu ISPA, demam typhoid dan TB paru 25%, sedangkan RW 03 yang terkena penyakit menular yaitu Diare 42,8%. Sedangkan sebagian besar warga di RW 01 dan RW 03 terkena penyakit tidak menular Hipertensi dengan persentase 35,4% dan 30,8%. Oleh karenanya intervensi dari masalah kesehatan yang telah ditemukan perlu dilakukan untuk peningkatan kesehatan  Metode: Kegiatan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu penentuan prioritas masalah, penentuan akar masalah, prioritas akar masalah, memilih alternatif Intervensi, Penentuan Prioritas Intervensi, kemudian yang terakhir yaitu menyusun Planning of Action (POA) agar kegiatan berjalan secara teratur. Hasil: Hasil penyuluhan pada peserta mengalami peningkatan pengetahuan. Program senam mendapat kesepakatan untuk dilaksanakan setiap hari minggu pagi di Aula Balai Desa. Media KIE hipertensi berupa poster telah diserahkan kepada tokoh masyarakat dan ditempel di tempat pelayanan kesehatan dan tempat strategis berkumpulnya masyarakat, Media KIE hipertensi berupa stiker telah ditempelkan di rumah warga. Kesimpulan: Intervensi yang dilakukan yaitu berupa penyuluhan hipertensi, senam, media KIE poster, media KIE stiker. Kata kunci: identifikasi, masalah kesehatan, intervensi _______________________________________________________________________________________ Abstract Background: The activity of identifying various existing health problems and formulating several major health problems through the stages of determining the priority of problems in an area is the first step to establishing a community service program. The data shows that residents in RW 01 are affected by infectious diseases, namely ARI, typhoid fever, and pulmonary TB 25%, while in RW 03, 42.8% are affected by infectious diseases. Meanwhile, most of the residents in RW 01 and RW 03 were affected by non-communicable diseases Hypertension with a percentage of 35.4% and 30.8%, respectively. Therefore, interventions for health problems that have been found need to be carried out to improve health. Methods: Activities are carried out in several stages, namely determining problem priorities, determining root causes, prioritizing root problems, choosing alternative interventions, determining intervention priorities, then the last one is preparing a Planning of Action (POA) so that activities run regularly. Results: The results of the counseling to the participants experienced an increase in knowledge. The gymnastics program got an agreement to be carried out every Sunday morning in the Village Hall Hall. Hypertension KIE media in the form of posters have been handed over to community leaders and posted at health service places and strategic places for community gatherings. Conclusion: The interventions carried out were in the form of hypertension counseling, exercise, IEC poster media, and IEC sticker media. Keywords: identification, health problems, intervention
Pelatihan Branding dan Inovasi Produk Olahan Tempe di Desa Ngroto Grobogan Nasya Adelia Putri; Eli Sahiroh; Nurlian Ramadhanty; Muhammad Alfian Wicaksono; Rengganis Kurnia Wardhani; Manik Kusumaningrum; Sumber Agung; Rizky Wahyudi; Ana Widyaningtyas; Mohamad Farrel Arumki; Mayra Gamma L.D; Mutiara Anggi
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 1 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.916 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i1.18

Abstract

Latar belakang: Desa Ngroto merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Desa ini memiliki dua potensi besar yang masih perlu dikembangkan lagi. Potensinya ialah terdapat beberapa home industry olahan tempe (berupa keripik tempe dan tempe buntel). Dari kondisi ini penulis berinisiatif membentuk gerakan masyarakat untuk pengembangan produk desa melalui branding produk. Metode: metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan yaitu pertemuan dengan warga setempat, pengembangan sentra industri olahan tempe, evaluasi. Hasil: Kegiatan ini dilakukan secara bertahap yaitu: pertama, sosialisai dilakukan kepada pemilik home indutry supaya mereka mengerti dan mampu melaksankan hygiene dan sanitasi dalam kegiatan produksi. Kedua, sosialisasi inovasi produk bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang inovasi, diharapkan nantinya akan menjadi produk yang lebih bervariasi, serta ketiga, pelatihan untuk pembuatan konsep desain merk. Kesimpulan: Adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan potensi yang ada di Desa. Wawasan dan motivasi produsen juga meningkat dalam mengemas serta menginovasikan produk mereka masing-masing. Kata kunci: pengembangan potensi, branding, tempe _______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Ngroto Village is one of the villages located in Gubug District, Grobogan Regency. This village has two great potentials that still need to be further developed. The potential is that there are several home industries for tempe processing (in the form of tempe chips and tempe buntel). From this condition, the author took the initiative to form a community movement for the development of village products through product branding. Methods: the methods used in the implementation of the activities are meetings with local residents, development of tempe processing industrial centers, and evaluation. Results: This activity was carried out in stages, namely: first, socialization was carried out to home industry owners so that they understood and were able to implement hygiene and sanitation in production activities. Second, product innovation socialization aims to provide knowledge about innovation, which is expected to become a more varied product, and third, training for making brand design concepts. Conclusion: There is an increase in public awareness of the potential that exists in the village. Insights and motivation of producers also increase in packaging and innovating their respective products. Keywords: potential development, branding, tempe
Sosialisasi Personal Hygiene Dalam upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Di Desa Jambu, Jepara Veven Maihaki; Heni Rusmitasari
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 1 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.816 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i1.19

Abstract

Latar belakang: Upaya mengurangi penularan Covid-19 salah satunya dengan menjaga kualitas personal hygiene. Personal hygiene dapat menjadi langkah yang efektif dalam mencegah penularan Covid-19. Selain itu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir juga menjadi salah satu perilaku sanitasi dan upaya pencegahan penyakit. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya personal hygiene dalam upaya pencegahan penularan Covid-19. Metode: Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan dilaksanakan di RT 32 RW 07 Desa Jambu. Tim pengabdian memberikan pretest sebelum pelaksanaan penyuluhan . Setelah dilakukan penyuluhan atau penyampaian materi kemudian tim memberikan posttest. Selain penyuluhan tim juga melakukan penempelan poster pada tempat-tempat tertentu. Hasil: Hasil kegiatan meningkatkan pengetahuan warga dengan nilai pretest (24,29±3,96) dan nilai posttest (74,05±6,63). Kesimpulan: Sosialisasi dan penyuluhan personal hygiene dapat meningkatkan pengetahuan warga dalam upaya pencegahan penularan covid-19. Kata kunci: personal hygiene, cuci tangan, covid-19 _________________________________________________________________________________________ Abstract Background: One of the efforts to reduce the transmission of Covid-19 is by maintaining the quality of personal hygiene. Personal hygiene can be an effective step in preventing the transmission of Covid-19. In addition, washing hands using soap and running water is also one of the sanitation behaviors and efforts to prevent disease. Objective: To increase knowledge about the importance of personal hygiene to prevent the transmission of Covid-19. Methods: Socialization and counseling activities were carried out in RT 32 RW 07 Jambu Village. The service team gave a pretest before the implementation of the counseling. After counseling or delivering the material, the team then gave a posttest. In addition to counseling, the team also put up posters in certain places. Results: The results of the activity increased the knowledge of the residents with a pretest value (24.29±3.96) and a posttest value (74.05±6.63) Conclusion: Socialization and counseling on personal hygiene can increase the knowledge of citizens to prevent the transmission of covid-19. Keywords: personal hygiene, hand washing, covid-19
Halaman Sampul : Jurnal Inovasi dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Admin Jurnal
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 1 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.53 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i1.20

Abstract

Cover Vol. 1 No. 1 Tahun 2022 (Januari)
Edukasi Pencegahan Diabetes Melitus dan Hipertensi Sejak Dini di Panti Asuhan Khaira Ummah Demak Sebagai Sebuah Kewaspadaan di Masa Pandemi: Gela Setya Ayu Putri; Sri Darmawati; Mudyawati Khamaruddin
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.777 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.21

Abstract

Latar belakang: Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) telah menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Gejala berat dan komplikasi serius akibat COVID-19 lebih sering dialami oleh orang yang menderita penyakit tidak menular (PTM). Faktor risiko terjadinya PTM berkaitan erat dengan pola hidup sehari-hari, maka perlu dilakukan langkah pencegahan sedini mungkin. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya dengan edukasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Tujuan: Memberikan edukasi kepada anak-anak dan masyarakat sekitar Panti Asuhan Khaira Ummah tentang pencegahan DM dan hipertensi serta meningkatkan kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Metode: Kegiatan dilakukan di Panti Khaira Ummah Perum Pondok Raden Patah, Sriwulan, Kec. Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Tahapan pengabdian masyarakat terdiri dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan terdapat kenaikan sebesar 46,3% pada tingkat pemahaman setelah pemberian edukasi pencegahan DM dan hipertensi sejak dini. Pemeriksaan kesehatan rutin didapatkan sebagian besar koresponden mempunyai kadar kolesterol, glukosa sewaktu dan asam urat yang normal. Kesimpulan: Edukasi tentang pencegahan penyakit diabetes melitus dan hipertensi sejak dini dapat meningkatkan pemahaman anak-anak asuh, pengelola dan masyarakat sekitar Panti Asuhan Khaira Ummah. _________________________________________________________________________________________ Abstract Background:  The pandemic of Corona Virus Disease (COVID-19) has become a global health issue, affecting countries such as Indonesia. Severe symptoms and serious complications due to COVID-19 are more often experienced by people with non-communicable diseases (NCDs). Because the risk factor for NCDs is directly linked to daily life patterns, it is necessary to take preventive steps as early as possible. Preventative actions that can be performed, such as education and routine health checkups. Objective: Educate children and the community surrounding the Khaira Ummah Orphanage about preventing DM and hypertension as well as increasing awareness of routine health checkups. Method: This community service activity was carried out at the Khaira Ummah Panti Perum Pondok Raden Patah, Sriwulan, Kec. Sayung, Demak Regency, Central Java. The stages of community service consist of preparation, implementation, and evaluation. Result: The results of the evaluation showed a 46,3 percent improvement in knowledge after presenting diabetes and hypertension prevention education to children at a young age. Routine health checkups showed the majority of the correspondents had normal cholesterol, glucose, and uric acid levels. Conclusion of this community service activity is early age education about preventing diabetes mellitus and hypertension can improve the knowledge of children, managers and the community around the Khaira Ummah Orphanage. Keywords: Education, Glucose, Cholesterol, Uric Acid
Edukasi Penggunaan Kelambu Berinsektisida Di Daerah Pre Eliminasi Malaria Dengan Pendekatan Kunjungan Rumah Wahyu Aji Safrudin; Didik Sumanto; Wahyu Handoyo; Sayono Sayono
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.214 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.22

Abstract

Latar belakang: Penyakit malaria yang disebabkan genus Plasmodium masih menjadi masalah kesehatan global. Penularan dan penyebarannya sangat dipengaruhi oleh keberadaan vektor  Anopheles. Salah satu upaya untuk mereduksi kasus adalah dengan program pembagian kelambu berinsektisida pada penduduk daerah endemik malaria.  Tujuan: Untuk memantau penggunaan kelambu berinsektisida pada masyarakat setelah tiga tahun pembagian sekaligus melakukan edukasi ulang sebagai upaya optimalisasi fungsi kelambu. Metode: Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Ngadirejo RT.01 RW.02 Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo dalam bentuk kegiatan edukasi kunjungan rumah. Hasil: Seluruh responden mendapatkan pembagian kelambu berinsektisida masing-masing sebanyak 2 helai, kecuali satu keluarga yang baru memisahkan diri dari keluarga inti. Kelambu yang dibagikan sudah digunakan oleh responden walaupun tidak semua anggota keluarga tidur dalam kelambu. Pencucian kelambu telah dilakukan oleh seluruh responden menggunakan detergen dan sebagian menjemurnya di panas matahari langsung.  Kesimpulan: Seluruh responden masih menggunakan kelambu pembagian walaupun tidak digunakan untuk semua anggota keluarga. Sebaiknya dilakukan pencelupan insektisida ulang agar kelambu tetap berfungsi baik, serta dilakukan edukasi berkala agar pemakaian kelambu tetap berjalan sesuai harapan program. Kata kunci: edukasi, kelambu berinsektisida, daerah pre-eliminasi, malaria __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Malaria caused by the genus Plasmodium is still a global health problem. The presence of the Anopheles vector strongly influences transmission and spread. One of the efforts to reduce cases is the distribution of insecticide-treated mosquito nets to residents of malaria-endemic areas. Objective: To monitor the use of insecticide-treated mosquito nets in the community after three years of distribution as well as to conduct re-education in an effort to optimize the function of the mosquito nets. Methods: This service was carried out in Ngadirejo Village, RT.01 RW.02, Kaligesing District, Purworejo Regency in the form of home visit education activities. Results: All respondents received 2 pieces of insecticide-treated mosquito nets each, except for one family who had just separated from the nuclear family. The mosquito nets distributed have been used by the respondents although not all family members sleep under the mosquito nets. All respondents washed the mosquito nets using detergent and some of them dried them in direct sunlight. Conclusion: All respondents still use distribution nets even though they are not used for all family members. It is advisable to re-dip the insecticide so that the mosquito nets continue to function properly, and periodic education is carried out so that the use of the mosquito nets continues as expected by the program. Keywords: education, insecticide mosquito net, pre-elimination area, malaria

Page 2 of 10 | Total Record : 93