cover
Contact Name
Didik Sumanto
Contact Email
jipmi@unimus.ac.id
Phone
+6282221586617
Journal Mail Official
jipmi@unimus.ac.id
Editorial Address
Jalan Kedungmundu Raya No. 18 Tembalang Kota Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
ISSN : -     EISSN : 28295617     DOI : https://doi.org/10.26714/jipmi
Jurnal Inovasi dan Pengabdian Masyarakat Indonesia (JIPMI) mewadahi publikasi kegiatan pengabdian masyarakat dan temuan inovasi teknologi terapan diutamakan yang berhubungan dengan bidang kesehatan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 93 Documents
Pendidikan Kesehatan: Cara Menyusui Yang Benar Pada Ibu Menyusui Di Era Pasca Pandemi Covid-19 Reni Yuli Astutik; Suci Anggraeni; Nining Istighosah
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No HKN (2022): Desember
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1iHKN.89

Abstract

Latar belakang: Pasca pandemi Covid-19, layanan kesehatan pada ibu menyusui berangsur-agsur kembali normal, namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Peran tenaga kesehatan dalam memberikan konseling dan informasi kepada ibu menyusui agar tetap menerapkan protokol kesehatan dapat lebih maksimal dengan adanya pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen kebidanan dan keperawatan maternitas. Dosen kebidanan dan keperawatan maternitas perlu mengaplikasikan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang berupa pendidikan kesehatan. Tujuan: Tujuan PkM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui dalam menyusui bayi berdasarkan protokol kesehatan pada masa pasca pandemi Covid-19.  Metode: Ssaaran PkM adalah ibu menyusui sejumlah 20 orang. PkM ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiqapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan dimulai dengan prestest menggunakan kuesioner sejumlah 10 pertanyaan, selanjutnya dilakukan pendidikan kesehatan berupa sodialisasi cara menyusui pasca pandemi Covid-19. Evaluasi kegiatan melalui post-test menggunakan kuesioner dengan pertanyaan yang sama seperti pretest. Hasil: Hasil post-test menunjukkan sejumlah 100% peserta memiliki pengetahuan baik tentang mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui, menggunakan masker, membersihkan permukaan yang disentuh dengan disinfektan, menerapkan etika batuk dan bersin. Kesimpulan: Kegiatan PkM yang berupa pendidikan kesehatan tentang cara menyusui pasca pandemi Covid-19 dapat meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang cara menyusui pasca pandemi Covid-19 yang meliputi mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui, menggunakan masker, membersihkan permukaan yang disentuh dengan disinfektan, menerapkan etika batuk dan bersin. Kata Kunci: ibu menyusui, menyusui pasca pandemi, pendidikan kesehatan, primipara _________________________________________________________________________________________ Abstract Background: After the Covid-19 pandemic, health services for breastfeeding mothers have gradually returned to normal, but they still have to implement health protocols. The role of health workers in providing counseling and information to breastfeeding mothers so that they continue to implement health protocols can be maximized with community service conducted by midwifery and maternity nursing lecturers. Midwifery and maternity nursing lecturers need to apply the results of research conducted in Community Service in health education. Objective: This activity aims to increase the knowledge of breastfeeding mothers in breastfeeding their babies based on health protocols during the post-Covid-19 pandemic. Method: The participants amount 20 breastfeeding mothers. This activity was carried out in three stages, namely the preparation, implementation, and evaluation stages. The activity began with a pre-test using a questionnaire with a total of 10 questions, then health education was carried out in the form of socialization on how to breastfeed after the Covid-19 pandemic. Evaluation of activities through the post-test using a questionnaire with the same questions as the pre-test. Result: Post-test results showed that 100% of participants knew well about washing hands before and after breastfeeding, using masks, cleaning touched surfaces with disinfectants, and applying to cough and sneezing ethics. Conclusion: These activities in the form of health education on how to breastfeed after the Covid-19 pandemic can increase the knowledge of breastfeeding mothers about how to breastfeed after the Covid-19 pandemic which includes washing hands before and after breastfeeding, using masks, cleaning touched surfaces with disinfectant, applying ethics cough and sneeze. Keywords: breastfeeding mother, breastfeeding after pandemic, health education, primipara
Peningkatan Pengetahuan Pencegahan COVID-19 Pada Masyarakat Pinggiran Sungai Kahayan Di Kota Palangka Raya Gad Datak; Ester Inung Sylvia; Sucipto Dwitanta; Etda Sepriono; Yulia; Monika; Henuriadi
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No HKN (2022): Desember
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1iHKN.90

Abstract

Latar belakang: COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis Corona virus yang baru ditemukan dan telah menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Selama ini perilaku hidup bersih dan sehat tidak begitu dikenal dan kurang maksimal dilakukan masyarakat.  Pada masa pandemi COVID -19 ini, perilaku hidup sehat bersih ini semakin nyata dibutuhkan dan dilaksanakan bagi masyarakat di pinggir sungai Kahayan Kota Palangka Raya. Tujuan: Tujuan pengabdian kepada masyarakat yaitu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan COVID-19. Metode: Pengabdian masyarakat dilaksanakan melalui edukasi dengan memberikan penjelasan melalui metode ceramah dengan media leaflet dan dievaluasi melalui kuesioner pre-test dan post-test. Hasil: Hasil Pengabdian Masyarakat menujukan bahwa rata-rata  pengetahuan masyarakat tentang pencegahan COVID -19 yang berdomisili  di pinggir sungai Kahayan Kota Palangka Raya sebelum dilakukan edukasi adalah 4,1000, dengan standar deviasi 0,91191 dan setelah dilakukan edukasi adalah 8,8500 dengan standar deviasi 0,67082. Analisis statistik menunjukkan bahwa edukasi bermakna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan covid-19 yang bertempat di pinggir sungai Kahayan Kota Palangka Raya (p=0,000). Kesimpulan: Edukasi bermakna meningkatkan pengetahuan pencegahan COVID-19  pada masyarakat pinggir Sungai Kahayan Kota Palangka Raya. Kata Kunci : COVID-19, edukasi, masyarakat pinggiran sungai, pengetahuan _______________________________________________________________________________________ Abstract Background: COVID-19 is an infectious disease caused by a newly discovered type of Coronavirus and has become a pandemic in many countries around the world. So far, the behavior of clean and healthy living is not well known and is not carried out optimally by the community. During the COVID-19 pandemic, this clean healthy lifestyle is increasingly needed and implemented for the people on the Kahayan riverside, Palangka Raya City. Objective: The purpose of community service is to increase public knowledge about preventing COVID-19. Method: Community dedication is conducted through education with leaflet media and evaluated with pre and post-test questionnaires. Result: The results of community dedication show that the average knowledge of the community about preventing COVID-19 who live on the Kahayan riverside, Palangka Raya City before education is 4.1000, with a standard deviation of 0.91191 and after education is 8.8500 with a standard deviation of 0,67082. Statistical analysis shows that education means increasing public knowledge about the prevention of COVID-19 which is located on the Kahayan riverside, Palangka Raya City (p=0.000). Conclusion: Education means expanding the prevention of COVID-19 knowledge of the Kahayan Riverside Community in Palangka Raya City. Keywords: COVID-19, education, knowledge,  riverside
Sosialisasi Urgensi Pemeriksaan Golongan Darah di Masa Pandemi Pada Warga Tambak Bulusan Demak Gela Setya Ayu Putri; Meutya Fajri Halmi; Chandra Eko Ardianto
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No HKN (2022): Desember
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1iHKN.94

Abstract

Latar belakang: Golongan darah penting bagi kehidupan manusia karena berperan sebagai ciri khas khusus pada darah seseorang. Mengetahui golongan darah pada masing-masing individu sangat penting sebagai antisipasi dalam beberapa kondisi tertentu yang membutuhkan transfusi darah dari orang lain. Terlebih pada pasien COVID-19 lebih rentan mengalami anemia atau kadar hemoglobin yang dibawah normal sehingga dibutuh transfusi darah. Tujuan: Memberikan edukasi kepada masyarakat Dusun Tambak Bulusan tentang manfaat pemeriksaan golongan darah dan untuk melakukan pemeriksaan golongan darah di masa pandemi sehingga didapatkan data golongan darah warga yang akan memudahkan proses transfusi darah. Metode: Kegiatan dilakukan di Dusun Tambak Bulusan, Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Tahapan pengabdian masyarakat terdiri dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil: Hasil pemeriksaan menunjukkan dari 60 warga terdapat semua tipe golongan darah yaitu A, B, AB dan O dengan dominasi rhesus positif. Kesimpulan: Kegiatan Sosialisasi dan pemeriksaan golongan darah dapat memberikan pengetahuan berkaitan dengan pentingnya kebermanfaatan darah dan data golongan darah warga Dusun Tambak Bulusan dapat dimanfaatkan oleh petugas untuk keperluan admnisitrasi masyarakat. Kata Kunci : golongan darah,  pandemi, sistem ABO, sosialisasi _____________________________________________________________________________________ Abstract Background: Blood type is important for human life as it provides as a special haracteristic of a person's blood. Knowing each individual's blood type is critical in anticipation of some conditions that requires blood transfusions from other persons. Furthermore, COVID-19 people are more susceptible to anemia, or low hemoglobin levels, requiring blood transfusions. Objective: To educate the community of Tambak Bulusan Village about the benefits of blood group testing and to perform blood group tests during a pandemic in order to obtain data on residents' blood groups, which will benefit in the blood transfusion process. Method: This community service activity was carried out at the Tambak Bulusan Village, Karangtengah, Demak Regency, Central Java. The stages of community service consist of preparation, implementation, and evaluation. Result: The results showed from 60 individuals, all blood groups were present, including A, B, AB, and O, with a majority of positive rhesus. Conclusion:  Socialization activities and blood group tests can educate people of Tambak Bulusan Village with knowledge about the necessity of blood and blood type data, which health center staff can use for community administration. Keywords: blood type, pandemic, ABO system, socialization
Produksi Poster Edukasi Pandemi, Aksi Mahasiswa Berbagi Untuk Negeri Trixie Salawati; Rona Zulfa Triamanda; Tia Ayu Maulina; Indah Nurhayati; Manik Kusumaningrum; Nurina Dyah Larasaty; Ulfa Nurullita; Wulandari Meikawati; Didik Sumanto
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No HKN (2022): Desember
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v1iHKN.102

Abstract

Latar belakang:   Edukasi kesehatan bagi masyarakat di saat pandemi Covid-19 sangat diperlukan. Pemerintah saja tidak akan mungkin mengatasi pandemi tanpa melibatkan masyarakat. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk ikut andil didasarkan panggilan hati untuk berbakti bagi negeri. Masyarakat dari kalangan terdidik seperti mahasiswa juga perlu mengambil bagian dalam pengabdian pada Negara ini. Salah satu bentuk pengabdian yang dapat dilakukan dengan biaya minimal adalah dengan merancang media edukasi online seputar pandemi Covid-19 bagi masyarakt luas.   Tujuan:  Menghasilkan berbagai produk desain poster kesehatan untuk kegiatan edukasi masyarakat secara online. Metode: Metode yang dilaksanakan diawali dengan diskusi kelompok, brainstorming gagasan, perancangan desain, review narasi, review desain dan finalisasi desain. Edukasi masyarakat melalui aplikasi perpesanan WhatsApp. Hasil:  Dihasilkan desain poster edukasi kesehatan dengan topik seputar pandemi Covid-19 dalam berbagai bentuk dan kajian sudut pandang. Poster disusun sesuai target sasaran edukasi, baik dalam kata-kata, ilustrasi termasuk gambar dan bahasa yang digunakan. Desain poster telah disebarkan ke masyarakat sebagai upaya edukasi online melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.  Kesimpulan:  Mahasiswa sebagai kelompok masyarakat terdidik dapat berbuat banyak membantu pengendalian pandemi Covid-19 dengan melakukan edukasi masyarakat melalu perancangan, pembuatan poster kesehatan dan menyebarluaskan ke masyarakat luas. Kata Kunci: aksi mahasiswa, covid-19,  edukasi pandemi, poster __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Health education for the community during the Covid-19 pandemic is very much needed. The government alone will not be able to overcome the pandemic without involving the community. Every citizen has an obligation to contribute based on a calling to serve the country. Educated people such as students also need to take part in serving this country. One form of service that can be carried out at minimal cost is to design online educational media about the Covid-19 pandemic for the wider community. Objective: To produce various health poster design products for online public education activities. Method: The method implemented begins with group discussions, brainstorming ideas, designing designs, reviewing narratives, reviewing designs, and finalizing designs. Community education through the WhatsApp messaging application. Results: Health education poster designs were produced with topics around the Covid-19 pandemic in various forms and study points of view. Posters are arranged according to educational targets, both in words, illustrations including pictures, and the language used. The poster design has been disseminated to the public as an online educational effort through the WhatsApp messaging application. Conclusion: Students as an educated community group can do a lot to help control the Covid-19 pandemic by educating the public by designing, making health posters, and disseminating them to the wider community.   Keywords: student action, covid-19, pandemic education, posters
Penyuluhan dan Pelatihan Pada Kelompok Tani Durian Sebagai Upaya Meningkatkan Value-Added Produk Berbahan Durian Fatmasari Sukesti; Haerudin; Hardiwinoto; Alwiyah; Ery Wibowo; Ayu Noviani Hanum; Ida Kristiana
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.67

Abstract

Latar belakang: Petani durian di Kecamatan Gunungpati belum banyak melakukan pengolahan produk dari buah durian yang dihasilkan. Sebagian besar petani hanya menjual buah durian sebagai buah segar saja. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan para petani tentang cara pengolahan buah durian menjadi produk lain yang memiliki nilai jual lebih baik.  Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan petani durian dalam mengolah buah segar hasil panen sehingga meningkatkan nilai jual sebagai produk olahan industri rumah tangga. Metode: Kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk penyuluhan yang dilaksanakan secara luring dan daring dengan materi value added produk pertanian, kewirausahaan, kelayakan usaha budidaya durian, analisis usaha dan pengolahan durian, digital marketing, pembukuan sederhana UMKM, dan pengembangan usaha melalui kredit bank serta praktik pembuatan pie buah durian. Hasil:.Kelompok tani memperoleh pengetahuan tentang manajemen pengelolaan sebuah usaha sekaligus ketrampilan mengolah durian menjadi produk olahan berupa pie durian. Kesimpulan: Kelompok tani buah masih banyak belum mengetahui cara pengolahan pasca panen, sehingga perlu adanya program edukasi untuk peningkatan pengetahuan dan diversifikasi produk olahan buah. Kata Kunci: durian, pelatihan, penyuluhan, petani durian, value-added __________________________________________________________________________________________ Background: Durian farmers in Gunungpati District have not done much product processing from the durian fruit they produce. Most farmers only sell durian fruit as fresh fruit. This is due to the lack of knowledge of the farmers about how to process durian fruit into other products that have a better selling value. Objective: To increase the knowledge of durian farmers in processing fresh fruit from the harvest so as to increase the sale value as a processed product for the home industry. Method: Community service activities are carried out in the form of counseling which is carried out offline and online with material on value-added agricultural products, entrepreneurship, business feasibility of durian cultivation, business analysis and processing of durian, digital marketing, simple MSME bookkeeping, and business development through bank credit and manufacturing practices durian pie. Result: The farmer group gained knowledge about the management of a business as well as the skills to process durian into a processed product in the form of durian pie. Conclusion: Many fruit farmer groups still don't know how to post-harvest processing, so an educational program is needed to increase knowledge and diversify processed fruit products.   Keywords: durian fruit,  training, counseling, durian farmers, value-added
Edukasi Pengetahuan Infeksi Jamur Superfisial dan Potensi Penggunaan Tanaman Obat sebagai Terapi Antijamur Kanti Ratnaningrum; Maya Dian Rakhmawatie; Nanik Marfu’ati
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.69

Abstract

Latar belakang: Infeksi jamur superfisial masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Indonesia merupakan daerah tropis dengan tingkat kelembaban tinggi. Hal ini merupakan kondisi yang baik untuk pertumbuhan jamur. Sebagian penderita infeksi jamur superfisialis masih memilih menggunakan obat yang dijual bebas tanpa resep dokter. Penggunaan obat tanpa resep dokter meningkatkan potensi resistensi obat. Indonesia memiliki variasi tumbuhan yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan termasuk sebagai antijamur. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan infeksi jamur superfisialis dan potensi tanaman obat yang digunakan sebagai terapi antijamur. Metode: Edukasi berbentuk kegiatan edukasi dengan materi infeksi jamur superfisial dan potensi penggunaan tanaman obat sebagai terapi antijamur. Kegiatan dilakukan di laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang menggunakan media power point. Evaluasi dilakukan menggunakan analisis kuantitatif hasil pre-test dan post-test. Hasil: Terdapat peningkatan signifikan pengetahuan peserta edukasi dengan rerata 24,6 poin (p=0,005). Kesimpulan: Terdapat peningkatan pengetahuan perihal infeksi jamur superfisial dan potensi penggunaan tanaman obat sebagai terapi antijamur. Kata Kunci: antijamur, dermatofitosis, infeksi jamur, tanaman obat ________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Superficial fungal infection is still a health problem in Indonesia. Indonesia is a tropical area with high humidity levels. These are favorable conditions for fungal growth. Some people with superficial fungal infections still choose to use over-the-counter drugs without a doctor's prescription. The use of drugs without a doctor's prescription increases the potential for drug resistance. Indonesia has a variety of plants that can be used as traditional drugs, including antifungals. Objective: Increase knowledge of superficial fungal infections and the potency of medicinal plants used as antifungal therapy. Method: This activity is outreach with material on superficial fungal infections and the potential use of medicinal plants as antifungal therapy. The activity was carried out in the Biomedical Laboratory of the Faculty of Medicine Universitas Muhammadiyah Semarang using PowerPoint media. Result: There is a significant increase in the knowledge of participants, with an average increase of 24.6 points (p-value 0,005). Conclusion: There is an increase in knowledge about superficial fungal infections and the potential use of medicinal plants as antifungal therapy.   Keywords: antifungal, dermatophytosis, fungal infection, medicinal plant
Peningkatan Pengetahuan Dan Ketrampilan Pembuatan Sari Pebren Tanpa Limbah Pada Ibu-Ibu Aisyiyah Kowangan Sufiati Bintanah; Yuliana Noor Setiawati Ulvie; Abdul Rohman
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.71

Abstract

Latar belakang: Pandemi covid 19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat akan tetapi juga berdampak terhadap perekonomian, pendidikan dan juga kehidupan sosial pada masyarakat. Banyak keluarga yang kehilangan pendapatan karena banyaknya pemutusan hubungan kerja sehingga membutuhkan ketrampilan berwirausaha bagi para ibu rumah tangga untuk menumbuhkan ekonomi keluarga. Sari pebren merupakan minuman sehat dengan bahan dasar tempe kedelai dan rice bren yang dibuat tanpa limbah yang berpotensi untuk meningkatkan ekonomii keluarga. Tujuan:  Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu Aisyiyah Kowangan dalam Pembuatan sari pebren tanpa limbah. Metode: Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pelatihan dengan materi teori dan praktik. Keberhasilan kegiatan diukur berdasarkan penilaian pre-test dan post-test. Hasil: Pengetahuan partisipan dalam pembuatan pebren meningkat sebesar 95.12%, pengetahuan pembuatan label meningkat sebesar 83.72%, pengetahuan pemasaran digital meningkat sebesar 77.5%, pengetahuan pengurusan NIB meningkat 87.7%, pengetahuan pengurusan sertifikat halal meningkat 84.44%. Hasil evaluasi praktik yang dilakukan baik pada tahap persiapan, proses pengolahan, penyajian maupun kreatifitas sebagian besar kelompok mendapatkan nilai lebih dari 80, artinya semua kelompok melakukan praktik dengan baik sesuai arahan pembimbing saat demonstrasi dilakukan. Evaluasi terhadap potensi sari pebren 84% dalam kategori baik. Partisipan menyatakan bahwa kegiatan sangat bermanfaat sebesar 66%, sisanya sebesar 34% mengatakan bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Kesimpulan: Pembuatan sari pebren tanpa limbah sangat bermanfaat bagi ibu-ibu Aisyiyah Kowangan untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Kata Kunci: aisyiyah kowangan, ketrampilan, pengetahuan, sari pebren tanpa limbah ________________________________________________________________________________________ Abstract Background: The covid 19 pandemic impacts public health and the community's economy, education and social life. Many families have lost their income due to the many layoffs, thus requiring entrepreneurship skills for housewives to grow the family economy. Sari Pebren (Tempeh Rice Bran) is a healthy drink with the basic ingredients of soybean tempeh and bran rice which is made without waste and can improve the family's economy. Aisyiah is a women's activity group with recitation, entrepreneurship, and health activities. Objective: to increase the knowledge and skills of Aisyiyah Kowangan women in making Pebren juice without waste. Method: This activity is carried out through theoretical and practical training. Activity assessment is based on pre-test and post-test assessments. Result: Based on the evaluation results, increased knowledge by 95.12%, participants increased their knowledge in the process of making Pebren by 83.72%, participants increased label making by 7.5%, participants increased knowledge in digital marketing, 87.7% there was an increased knowledge in the management of NIB and 84.44%, increased knowledge in the management of halal certificates. The evaluation results in preparation, processing, presentation, and group creativity got a score of > 80, meaning that all groups practised well by the supervisor's guidance when the demonstration was carried out. Evaluation of the potential of Pebren juice, 84% categorised as good and evaluation of activities, 66% said it was beneficial, and 34% said it helped improve the family economy. Conclusion: Making pe bren juice without waste is beneficial for Aisyiyah Kowangan women to strengthen the family economy. Keywords: aisyiyah kowangan, skills, knowledge, pebren-extract without waste
In House Training Upaya Peningkatan Kemampuan Perawat Dalam Memenuhi Kebutuhan Spiritual Care Pasien Tina Muzaenah; Mustiah Yulistiani; Siti Nurjanah; Istianah
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.72

Abstract

Latar belakang: Perawat adalah tenaga kesehatan profesional yang memiliki kesempatan paling banyak berinteraksi dengan pasien dan kesempatan paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan berupa asuhan keperawatan komprehensif dengan membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik termasuk kebutuhan spiritual. Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama serta untuk mendapatkan maaf (pengampunan), mencintai, menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan. Perawatan spiritual diyakini dapat menurunkan tingkat depresi pasien-pasien dengan penyakit kronik dan dijadikan sebagai kekuatan dan koping individu yang dapat memberikan dukungan moril, semangat hidup dalam menghadapi kenyataan tentang penyakitnya. In House Training diselenggarakan untuk memberikan pelatihan asuhan perawatan ibadah praktis kepada perawat-perawat RSI Purwokerto sehingga memiliki kompetensi khusus untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien selama dirawat di rumah sakit.  Perawatan ibadah praktis yang diajarkan meliputi tata cara berwudlu bagi orang yang sakit, tayamum, dan sholat orang sakit. Tujuan: untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat-perawat RSI Purwokerto dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual. Metode: Tim Pengmas memberikan edukasi dengan metode penyuluhan kesehatan dan demonstrasi yang diakhiri dengan evaluasi ibadah praktis orang sakit (wudlu dengan spray, tayamum, sholat orang sakit). Hasil: Adanya peningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat-perawat RSI Purwokerto setelah mengikuti kegiatan yaitu rata-rata skor pengetahuan meningkat dari 57 menjadi 77 dan kemampuan ketrampilan dalam melakukan parktek ibadah orang sakit baik ketrampilan tayamum, wudlu dengan spray maupun sholat dengan posisi duduk yaitu meningkat dari skor 60 menjadi 86, 67 menjadi 82 dan 55 menjadi 87. Kesimpulan: In House Training dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat tentang asuhan keperawatan spiritual. Kata Kunci: ibadah praktis, kebutuhan spiritual, kemampuan perawat, perawatan spiritual _________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Nurses are professional health workers who have the most opportunities to interact with patients and the greatest opportunities to provide health services in the form of comprehensive nursing care by helping patients meet basic holistic needs including spiritual needs. Spiritual needs are the need to maintain or restore faith and fulfill religious obligations and get forgiveness, love, and have a trusting relationship with God. Spiritual care is believed to be able to reduce the depression level of patients with chronic illnesses and serve as a strength and individual coping that can provide moral support and enthusiasm for life in facing the reality of their illness. In-House Training is held to provide practical worship care training to nurses at RSI Purwokerto so that they have special competence to meet the spiritual needs of patients while in the hospital. Practical worship treatments that are taught include procedures for ablution for sick people, tayammum, and prayers for sick people. Objective: to increase the knowledge and skills of nurses at RSI Purwokerto in providing spiritual nursing care. Method: The Community Service Team provides education using health education methods and demonstrations that end with an evaluation of the practical worship of sick people (ablution with spray, tayammum, prayers for sick people). Result: There was an increase in the knowledge and skills of the nurses at RSI Purwokerto after participating in the activity, namely the average knowledge score increased from 57 to 77, and the skills in carrying out the practice of praying for sick people, both tayammum skills, ablution with spray and prayer in a sitting position, namely increased from a score of 60 becomes 86, 67 becomes 82 and 55 becomes 87. Conclusion: In House Training can increase the knowledge and skills of nurses regarding spiritual nursing care. Keywords: practical worship, spiritual needs, ners skill, spiritual care
Observasi Kesehatan Mental pada Mompreneur di Taman Kanak-Kanak Kuncup Mekar Gogik Muhimatul Ifadah; Diki Bima Prasetio
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.75

Abstract

Latar belakang: Mompreneur atau ibu yang bekerja merupakan  kelompok yang   rentan   dan   berisiko   terhadap hazard psikososial. Kesejahteraan  keluarga  ibu  bekerja menjadi    berkurang dikarenakan    mompreneur  mengalami  stress  akibat  konflik peran  ganda  dan  beban  kerja  berlebihan. Kesehatan mental dapat diukur dengan melihat tingkat kecemasan stres seseorang. Tujuan: Untuk mengetahui kesehatan mental ibu pekerja yang memiliki anak usia Taman Kanak-Kanak. Metode: Observasi dilakukan pada 36 mompreneur di TK Kuncup Mekar Gogik. Teknik pengambilan data menggunakan metode angket. Hasil: Mompreneur merasa mudah marah karena hal-hal sepele (75%), selain itu kadang-kadang mereka mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Sebagian besar dari mompreneur yang kadang-kadang merasa sulit untuk bersabar (63,9%) dan mudah tersinggung (61,1%) serta (25%) dari mereka sering kelelahan karena pekerjaan. Mengenai hubungan komunikasi dengan anak mereka mengakui jika hubungannya dekat dengan anak (75%), sering menjelaskan tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh anak (80,6%), sering melakukan diskusi dengan anak (61,1%), serta merasa harus belajar tentang perkembangan anak meskipun sibuk bekerja (75%). Kesimpulan: Ibu dituntut untuk mengerjakan kewajibannya terhadap pekerjaan, namun pada saat yang bersamaan ibu juga dituntut untuk tidak melupakan kodratnya sebagai ibu dan istri, ibu bekerja tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi suami dan anak-anaknya. Kata Kunci: kesehatan mental, stress, mompreneur _______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Mompreneurs or working mothers are a vulnerable group and are at risk for psychosocial hazards. The welfare of working mothers' families is reduced because mompreneurs experience stress due to multiple role conflicts and excessive workloads. Mental health can be measured by looking at a person's level of anxiety and stress. Objective: To determine the mental health status of working mothers of kindergarten students. Methods: Observations were made on 36 mompreneurs at Kuncup Mekar Gogik Kindergarten. Data collection techniques using the questionnaire method. Result: Mompreneurs feel irritable because of trivial things (75%), besides that sometimes they worry about things that don't necessarily happen. There is also a large proportion of mompreneurs who sometimes find it difficult to be patient (63.9%) and easily irritated (61.1%) and (25%) of them are often exhausted because of work. Regarding communication relations with their children, they admit that they have a close relationship with children (75%), most of the children should not do (80.6%), often have discussions with children (61.1%), and feel have to learn about child development even though busy at work (75%). Conclusion: Mothers are required to carry out their obligations towards work, but at the same time mothers are also required not to forget their nature as mothers and wives, working mothers still try to fulfill their needs and provide the best service for their husbands and children.   Keywords: mental health, stress, mompreneur
Peningkatan Pengetahuan Siswa SMP Terkait Dampak Pernikahan Dini Tutik Lestari; Tati Sumiati; Mudini Muhlis
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.77

Abstract

Latar belakang: Isu pernikahan dini merupakan salah satu pelanggaran HAM di kalangan perempuan muda. Beberapa faktor penyebabnya dapat dipicu dari dalam diri maupun lingkungan sekitar seseorang. Dampak dari pernikahan dini secara psikologis dapat menganggu gangguan mental, tekanan sosial dan kecanduan maupun dampak kesehatan adalah keguguran, persalinan premature, berat badan lahir rendah dan kelainan bawaan, mudah terjadi infeksi, anemia kehamilan dan kematian ibu serta berbagai dampak lainnya. Tujuan: Memberikan informasi melalui penyuluhan tentang dampak dari pernikahan dini kepada perwakilan OSIS SMP di Kota Ternate. Metode: Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Royal Resto Function Kelurahan Kalumpang Kecamatan Kota Ternate Tengah yang diikuti oleh perwakilan OSIS SMP di Kota Ternate sebanyak 36 orang. Pre-test diberikan sebelum penyuluhan berlangsung, kemudian dilanjutkan dengan pemberian penyuluhan tentang dampak pernikahan dini menggunakan media PPT dan proyektor. Kegiatan diakhiri dengan pemberian post-test kepada para peserta. Hasil: Adanya peningkatan pengetahuan bagi peserta berdasarkan hasil pre-test dan post-test dengan rata-rata nilai post tes lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata pre-test. Kesimpulan: Terjadinya peningkatan pengetahuan tentang dampak pernikahan dini pada perwakilan OSIS SMP di Kota Ternate. Kata Kunci: penyuluhan, pernikahan dini, siswa _________________________________________________________________________________________ Abstract Background:  The issue Early marriage is a form of human right violation among young women. Several causative factors can be triggered from within and from the environment around a person. The impact of early marriage psychologically can interfere with mental disorders, social pressure and addiction as well as health impacts, namely miscarriage, premature labor, low birth weight and congenital abnormalities, easy infection, anemia of pregnancy and maternal death. Objective: To Provide information through counseling about early marriage to representatives of the Middle School Student Council in Ternate City. Method: The counseling activity was carried out at the Royal Resto Function of Kalumpang Village, Central Ternate City District, which was attended by representatives of Middle School Student Council from Ternate City 36 people. The pre-test was given before the counseling took place, then continued with the provision of counseling on early marriage using PPT and projector media. The activity ended with giving post-tests to the participants. Result: There is an increase in knowledge for participants based on the results of the pre-test and post-test with an average post-test score higher than the pre-test average score. Conclusion: There was an increase in knowledge about early marriage among representatives of Ternate Junior High School Student Council. Keywords:  counseling, early marriage, student

Page 5 of 10 | Total Record : 93