cover
Contact Name
Karolus Ngambut
Contact Email
karolusng@yahoo.co.id
Phone
+62380-8800195
Journal Mail Official
jurnalkesling@gmail.com
Editorial Address
Kampus Prodi Sanitasi Poltekkes Kemenkes Kupang Jl. Piet A. Tallo – Liliba – Kupang Telp. 0380 – 8800195 email: jurnalkesling@gmail.com
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Oehonis
ISSN : 25282034     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Jurnal ini memuat hasil penelitian di bidang kesehatan lingkungan yang meliputi : Penyehatan Udara, Penyehatan Air, Penyehatan Tanah dan Pengolahan Sampah, Penyehatan Makanan dan Minuman, Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu, Kesehatan Kerja, Promosi Kesehatan, Epidemiologi Lingkungan, Sanitasi Tempat Umum dan Pariwisata, dan Sanitasi Pemukiman.
Articles 35 Documents
Kombinasi Metode Anaerob dan Aerob Pada Septiktank Untuk Menurunkan Kadar BOD, TSS dan Coliform Pada Limbah Cair Rumah Tangga Siprianus Singga; Olga M. Dukabain
Oehònis Vol 3 No 1 (2019): Sanitasi Dasar, Teknologi Sanitasi dan Pengendalian Vektor
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.957 KB)

Abstract

Penggunaan septiktank konvensional dengan metode pengolahan anaerob ternyata masih belum optimal dalam menurunkan parameter pencemar dalam limbah rumah tangga. Oleh karena itu perlu dibuatkan suatu sitem pengolahan modifikasi pada septiktank sehingga fungsi septiktank dalam mengolah limbah rumah tangga menjadi lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kombinasi metode anaerob dan aerob pada septiktank untuk menurunkan kadar BOD, TSS dan Coliform pada limbah cair rumah tangga. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre test post test. Variabel yang digunakan adalah Efektifitas pengolahan untuk BOD, Efektifitas pengolahan untuk TSS dan Efektifitas pengolahan untuk Coliform. Obyek dalam penelitian ini adalah limbah cair rumah tangga. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kandungan BOD, TSS dan Coliform pada sampel limbah rumah tangga, baik sebelum maupun sesudah pengolahan. Data diolah dan dianalisa secara deskriptif dan statistic. Hasil penelitian menunjukan bahwa parameter BOD terjadi penurunan konsentasi dari 185,2 ppm menjadi 141,4 ppm. Untuk parameter TSS terjadi penurunan konsentasi dari 417 ppm menjadi 44,8. Parameter Coliform, juga terjadi penurunan konsentrasi dari 65.300 koloni menjadi 50.940 koloni. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa septiktank yang diuji memiliki efektivitas untuk menurunkan kandungan BOD sebesar 23,6%, untuk menurunkan kandungan TSS sebesar 89,2% dan untuk menurunkan kandungan coliform sebesar 22%. Secara stastistik, kombinasi sistem aerob dan anaerob pada tank efektif dalam menurunkan kandungan BOD, dan Coliform pada limbah cair rumah tangga.
Pengelolaan Limbah Pada Sentra Pedagang Makanan Jajanan Di Kota Kupang Lidia Br. Tarigan
Oehònis Vol 3 No 1 (2019): Sanitasi Dasar, Teknologi Sanitasi dan Pengendalian Vektor
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.931 KB)

Abstract

Pedagang makanan jajanan dalam kegiatan produksinya menghasilkan bahan buangan (limbah). Bahan buangan ini berupa limbah cair dan limbah padat (sampah). Pengelolaan limbah dengan dibuang ke selokan kota memberi dampak terhadap lingkungan berupa pencemaran lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengelolaan limbah pada Sentra Pedagang Makanan Jajanan di Kota Kupang. Jenis penelitian deskriptif, dengan metode survei. Populasi pedangan makanan jajanan di tiga Sentra Pedagang Makanan Jajanan yaitu Kampung Solor, Taman Nostalgia dan jalan Lalamentik sebanyak 100 pedagang. Sampel yaitu pedagang yang berjualan pada saat pengambilan data dilaksanakan. Data hasil penelitian dianalisa secara deskriptif dengan tampilan berupa tabel dan atau grafik. Jumlah pedagang sebanyak 82 pedagang. Responden 61 % perempuan. Usia responden antara 18 tahun sampai 62 tahun, responden terbanyak usia 40 tahun. Tingkat pendidikan yang paling banyak adalah SMA (48 %). Volume limbah cair yang dihasilkan rata rata 1.662 liter perhari. Volume sampah yang dihasilkan rata rata 23,62 meter kubik perhari. Sampah yang paling banyak dihasilkan adalah sampah plastik (53,19 %). Tingkat pengetahuan pedagang tentang pengelolaan sampah kategori baik (80%). Sikap pedangang terhadap pengelolaan sampah sangat setuju (90%). Diharapkan pengelola membuat kesepakatan dengan pedagang untuk dapat mengelola limbah cair yang dihasilkan, memilah sampah sebelum dibuang ke tempat penampungan sementara dan pemerintah menyediakan tempat penampungan sampah sementara khusus untuk sentra pedagang makanan jajanan.
Studi Keberadaan Jentik Aedes Sp. Berdasarkan Karakteristik Kontainer dan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Oebobo Cindyani Dewi Saida Wahab; Wanti
Oehònis Vol 3 No 1 (2019): Sanitasi Dasar, Teknologi Sanitasi dan Pengendalian Vektor
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.559 KB)

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes sp. Kota Kupang tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 94,7 kasus DBD per 100.000 penduduk, tertinggi di NTT dan melebihi angka nasional. Puskesmas Oebobo dengan jumlah kasus DBD pada tahun 2017 menempati urutan tertinggi kedua setelah Puskesmas Oesapa dan Kelurahan Oebobo termasuk kelurahan dengan kasus DBD tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keberadaan jentik Aedes sp. berdasarkan karakteristik kontainer dan perilaku PSN DBD. Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif dengan variabel penelitian adalah jenis kontainer, bahan kontainer, letak kontainer, kondisi kontainer, dan tindakan PSN DBD. Penelitian dilakukan di Keluraha Oebobo dengan sampel sebanyak 97 rumah yang tehnik sampling adalah cluster sampling. Data dikumpulkan dengan observasi dan wawancara, dengan instrument checklist) dan kuesioner. Data diolah untuk melihat kelengkapan dan kebenaran data kemudian dianalisa secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi dan persentase variabel yang diteliti. Penelitian ini menemukan jenis kontainer yang paling potensial sebagai tempat perindukan nyamuk adalah jenis dispenser (66,7%), container dari bahan besi (52%), container yang terletak di luar rumah (59,1%), dan container dengan kondisi tertutup tidak rapat (83%). Sebagain besar responden di Kelurahan Oebobo dalam melakukan PSN DBD dikategorikan kurang dan cukup dan tidak ada yang kategori baik.Masyarakat diharapkan secara rutin membersihkan container yang dipakai untuk menampung air dalam jangka lama secara rutin seminggu sekali dengan cara menyikat bagian dalamnya, dan selalu menutup container secara rapat. Puskesmas diharapkan meningkatkan koordinasi antara masyarakat, juru pemantau jentik, dan puskesmas dalam pengendalian DBD melalui PSN DBD
Penurunan Kesadahan Pada Air Sumur Gali Melalui Proses Pemanasan Menggunakan Wadah Periuk Tanah Albertus Ata Maran; Blandina Niga Pare
Oehònis Vol 3 No 1 (2019): Sanitasi Dasar, Teknologi Sanitasi dan Pengendalian Vektor
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.755 KB)

Abstract

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan manusia. Salah satu parameter kimia air adalah kesadahan, air yang sadah menyebabkan konsumsi sabun lebih tinggi, mengakibatkan kerak putih pada dinding pipa, cerek, panci dan peralatan rumah tangga lainnya. Endapan tersebut disebabkan oleh endapan kalsium karbonat ( CaCO3 ), air yang sadah jika dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan penyakit batu ginjal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesadahan air sumur gali sebelum dan sesudah proses pemanasan menggunakan wadah periuk tanah dengan variasi waktu 40 menit, 55 menit dan 70 menit. Jenis penelitian adalah pra eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest. Variabel penelitiannya adalah kandungan kesadahan air simur gali sebelum dan sesudah pemanasan menggunakan wadah periuk tanah selama 40 menit, 55 menit dan 70 menit. Objek penelitiannya adalah kesadahan pada air sumur gali setelah proses pemanasan menggunakan wadah periuk tanah. Metode pengumpulan data melalui pemeriksaan di Laboratorium Kimia Jurusan Kesehatan Lingkungan Kupang dan dianalisa kemudian dibandingkan dengan Standar Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 416/MENKES/PER/IX/1990, Tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih dan Peraturan Menteri Kesehatan RI NO. 492/MENKES/PER/1V/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata tingkat kesadahan air sumur gali sebelum proses pemanasan sebesar 460,41 mg/l dan setelah pemanasan selama 40 menit sebesar 340,7 mg/l, selama 55 menit sebesar 273,57 mg/l dan selama 70 menit sebesar 164,01 mg/l. Kandungan kesadahan pada air sumur gali sebelum dan sesudah pemanasan selama 40 menit, 55 menit dan 70 menit masih memenuhi syarat kesehatan untuk dikonsumsi dan dari ketiga variasi waktu dalam proses pemanasan air tersebut menunjukkan bahwa lama waktu 70 menit lebih efektif dalam menurunkan kesadahan air yaitu sebesar 64,3 %. Disarankan kepada masyarakat untuk melakukan pengolahan air dengan menggunakan wadah periuk tanah sebagai media untuk menurunkan kesadahan air.
Kondisi Sanitasi Mata Air dan Kandungan E.coli di Wilayah Kota Kupang Christine J.K. Ekawati
Oehònis Vol 3 No 1 (2019): Sanitasi Dasar, Teknologi Sanitasi dan Pengendalian Vektor
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.574 KB)

Abstract

Air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit terutama penyakit diare. Penularan penyakit ini akibat mata rantai penularan penyakit diare. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kondisi sanitasi mata air, kualitas fisik dan kandungan E.coli di wilayah Kota Kupang. Metode pengumpulan data diperoleh dari lapangan dan kelurahan. Tahap pengumpulan data melakukan survei awal, melakukan inspeksi sanitasi, menentukan titik sampling, pengambilan sampel air, dan pemeriksaan sampel air. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa pada ke 4 mata air menunjukkan hasil inspeksi sanitasi dengan risiko pencemaran sedang 3 (75%), kualitas fisik air 100%, dan pemeriksaan kandungan E.colimemenuhi syarat 1 (75%) dan tidak memenuhi syarat 3 (75%). Disarankan kepada masyarakat agar memperhatikan perilaku pengambilan air dari mata air, serta aktivitas mandi dan mencuci agar tidak mengotori badan air yang dapat mempengaruhi kualitas air .
Personal Higiene, Sanitasi Peralatan dan Sanitasi Tempat Penjualan Makanan di Sekolah Dasar Desa Penujak Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah Baiq Widyawati; Kusmiyati
Oehònis Vol 3 No 1 (2019): Sanitasi Dasar, Teknologi Sanitasi dan Pengendalian Vektor
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.797 KB)

Abstract

Pengelolaan makanan yang tidak memenuhi syarat dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan personal higiene penjual makanan, sanitasi peralatan dan sanitasi tempat penjualan makanan di Sekolah Dasar di Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian dilakukan bulan Juni 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 11 tempat penjualan makanan. Data disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal higiene penjualan makanan jajanan di Sekolah Dasar Desa Penujak tahun 2019 kategori baik sebanyak 7 (64,%) sedangkan yang kurang baik sebanyak 4 (36%). Sanitasi peralatan penjualan makanan yang masuk kategori baik sebanyak 6 (55%), dan kurang baik 5 (45%). Sanitasi tempat penjualan makanan yang termasuk kategori baik sebanyak 3 (27%) dan kurang baik sebanyak 8 (73%). Kepada penjual makanan diharapkan dapat memperbaiki kondisi yang tidak memenuhi syarat sanitasi, bagi instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah UPTD Puskesmas Penujak untuk selalu pengawasan dan pembinaan terhadap penjual makanan di lingkungan sekolah dan diperlukan penelitian lebih lanjut tentang kualitas makanan yang dijual di lingkungan sekolah.
Studi Perkembangan Kuman Pada Daging Se’i Yang Dikemas Divakum dan Dikemas Tanpa Divakum Debora Gaudensiana Suluh
Oehònis Vol 3 No 1 (2019): Sanitasi Dasar, Teknologi Sanitasi dan Pengendalian Vektor
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.766 KB)

Abstract

Daging se’i merupakan makanan khas Kota Kupang yang prinsip pengolahannya dengan cara pengasapan di atas tungku api dengan jangka waktu tertentu. Dalam sajian pemasarannya, untuk menghindari terjadinya kontaminasi maka daging tersebut diberikan kemasan. Pengemasan dilakukan dengan cara divakum dan tanpa divakum. Permasalahan yang ditemukan adalah pada kemasan daging tersebut tidak dicantumkan masa kadaluarsa (expired), sehingga konsumen tidak tahu kapan daging tersebut menjadi tidak layak untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kuman pada daging sei yang dikemas dengan divakum dan dikemas tanpa divakum setelah penyimpanan dengan jangka waktu tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan rangkain waktu (time series design). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh daging se’i sapi yang dijual di tempat pengolahan daging se’i Ibu Soekiran, dengan sampelnya adalah 2 kg daging se’i yang kemudian diberikan perlakuan dikemas divakum dan dikemas tanpa divakum. Variabel peneltian terdiri dari variabel bebas lama waktu penyimpanan dan variabel terikat adalah kondisi fisik daging se’i dan angka kuman daging se’i dikemas divakum dan dikemas tanpa divakum. Data hasil penelitian kemudian diolah, disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deskriptif dan untuk hasil laboratorium dibandingkan dengan standar persyaratan Badan Standarisasi Nasional Indonesia (BSNI) tentang batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan tahun 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Setelah diberikan perlakuan penyimpanan daging se’i pada suhu 20oC dengan lama waktu 4 minggu, Kondisi fisik daging se’i dikemas divakum mengalami perubahan hingga berlendir pada minggu ke-4 setelah penyimpanan, Kondisi fisik daging se’i dikemas tanpa divakum mengalami perubahan sampai berlendir pada minggu ke-3, Angka kuman daging se’i dikemas divakum memenuhi syarat dengan jumlah 5,7 x 104 koloni/gr sampel sampai dengan minggu ke-4, Angka kuman daging se’i dikemas tanpa divakum tidak memenuhi syarat sejak penyimpanan 1 hari / minggu ke-0, dengan jumlah 5,7 x 107 koloni per gram sampel. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas daging yang dikemas dengan divakum lebih lama waktu penyimpanannya dibandingkan dengan pengemasan tanpa divakum. Disarankan bagi tempat pengolahan dan penjualan daging se’i sapi agar dapat melihat tahap proses pengolahan sampai pada proses pengemasan daging sebelum dipasarkan, denga memperhatikan hygiene sanitasi pada setiap proses pengolahan dan suhu penyimpanan yang tepat bagi daging kemasan divakum dan tanpa divakum serta penetapan tanggal kadaluarsa.
Efektivitas Ekstrak Kulit Pohon Faloak (Sterculia Comosa) Terhadap Kematian Nyamuk Aedes Sp Putri Engelika Tubulau; Ety Rahmawati
Oehònis Vol 3 No 1 (2019): Sanitasi Dasar, Teknologi Sanitasi dan Pengendalian Vektor
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.228 KB)

Abstract

Aedes sp. merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas kulit pohon faloak terhadap kematian nyamuk Aedes sp. dengan konsentrasi 30%, 60%, dan 90% terhadap kematian nyamuk Aedes sp. Metode pengumpulan data melalui percobaan tentang ekstrak kulit pohon faloak terhadap kematian nyamuk Aedes sp. di Laboratorium Entomologi Prodi Kesehatan Lingkungan Kupang. Hasil penelitian menunjukan bahwa, hasil uji ekstrak kulit pohon faloak konsentrasi 30% menunjukan rata-rata persentase kematian nyamuk Aedes sp. dengan waktu kontak 24 jam (27%). Konsentrasi 60% dengan waktu kontak 24 jam (28%). Konsentrasi 90% dengan waktu kontak 24 jam 6.4 ekor (32%). Kematian nyamuk pada kelompok kontrol pada 24 jam (10%). Disarankan bagi peneliti lanjut untuk pembuatan ekstrak kulit faloak menggunakan metode maserasi dan dengan pelarut berupa etanol 95 %, diharapkan persentase kematian nyamuk lebih besar.
Model Faktor Risiko Kecacingan Pada Siswa Sd Di Kabuaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Albertus Ata Maran; Karolus Ngambut
Oehònis Vol 4 No 2 (2021): Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.77 KB)

Abstract

Kecacingan masih menjadi salah satu masalah kesehatan bagi anak anak di daerah pedesaan. Faktor riskoko kecacingan meliputi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), ketersediaan sarana sanitassi di sekolah, juga faktor pendorongnya adalah adanya peraturan tentang sanitasi di sekolah. Penelitian tentang PHBS, saitasi sekolah dengan kejadian kecacingan banyak dilakukan. Intervensi yang biasa dilakukan dilakukan adalah menyediakan sarana sanitasi di sekolah. Dampaknya adalah perilaku siswa dalam bidang sanitasi masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menngetahui model faktor risiko kecacingan pada anak SD. Penelitian ini merupakan peneliltian analitik, variabel dalam penelitian ini meliputi PHBS siswa, Akses sanitasi dan kebijakan atau peraturan sekolah tentang sanitasi. Pengumpulan data sosial-ekonomi, sanitasi, higiene perorangan mengunakan kuesioner. Pemeriksaan infeksi kecacingan menggunakan metode Kato-Katz dan pengukuran variable intensitas infeksi berdasarkan metode WHO. Analisis statistik bivariat dan multivariat digunakan untuk melihat variabel faktor risiko yang berperan dalam penularan infeksi kecacingan. Responden untuk pengukuran pengetahuan adalah siswa kelas 4 dan 5 SD. Hasil penelitian menunjukan bahawa PHBS Siswa (Pengetahuan, Sikap dan Tindakan) meliputi: kebiasaan menggunakan sandal, cuci tangan menggunakan sabun,minum air yang sudah dimasak, semua memenuhi standar kesehatan karean di 50% sudah melakukan Keadaan sanitasi sekolah 100% baik, Hubungan antara PHBS dan Kecacingan tidak di analisa karena saat penelitian siswa sudah diberikan obat kecacing begitu juga dengan ubungan antara Sanitasi Sekolah dan Kecacingan tidak di analisa karena saat penelitian 100% sanitasi sekolahnya baik.
Analisa Faktor Yang Mempengaruhi Kandungan Pestisida Pada Hasil Pertanian Di Wilayah Kabupaten Kupang Tahun 2019 Debora Gaudensiana Suluh; Albina Bare Telan; Johannis J.P. Sadukh
Oehònis Vol 4 No 2 (2021): Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi
Publisher : Sanitation Departement of Health Polytechnic of Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.689 KB)

Abstract

Penggunaan pestisida pada tanaman pertanian yang tidak terkendali akan meninggalkan residu yang dapat membahayakan petani, konsumen dan lingkungan. Umumnya pestisida yang digunakan merupakan pestisida sintetik berbahan dasar klor yang menunjukan sifat bioakumulasi sehingga dapat menumpuk di dalam tubuh dan lingkungan hingga pada jumlah yang membahayakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor yang mempengaruhi kadungan pestisida pada hasil pertanian di Wilayah Kabupaten Kupang Tahun 2019. jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan cross-sectional studi, Sampel penelitian sebanyak 30 petani dan 15 hasil pertanian, variabel penelitian meliputi : kandungan pestisida, dosis penyemprotan, frekuensi penyemprotan dan jumlah pestisida yang digunakan. Data penelitian kemudian diolah, disajikan dalam tabel dan grafik, selanjutnya dianalisis univariate dan bivariat dengan statistik uji chi square. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat 73,3% sampel mengandung pestisida dengan konsentrasi tinggi, terdapat 2 variabel yang signifikan terhadap kandungan pestisida yaitu dosis penyemprotan; dengan nilai P = 0,01;RR = 0,0214; 95% CI= 0,105 – 0,436 dan variabel frekuensi penyemprotan dengan nilai P = 0,046; RR = 1,571; 95% CI : 1,005 – 2,456; variabel yang tidak signifikan terhadap kandungan pestisida adalah jumlah pestisida yang digunakan Disimpulkan bahwa ada hubungan antara dosis penyemprotan, frekuensi penyemprotan dengan kandungan pestisida pada hasil pertanian. Dan disarankan kepada para petani agar dapat memperhatikan dosis pencampuran pestisida dan menggunakan pestsida organik dalam memberantan hama pertanian

Page 1 of 4 | Total Record : 35