cover
Contact Name
Agustinus Konda Malik
Contact Email
aguskondamalik@staf.undana.ac.id
Phone
+6281237987345
Journal Mail Official
jurnalpeternakan@undana.ac.id
Editorial Address
Jl. Adisucipto Penfui, Kupang Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Peternakan Lahan Kering
ISSN : -     EISSN : 27147878     DOI : -
Jurnal Peternakan Lahan Kering (JPLK) menerbitkan artikel hasil penelitian yang meliputi Produksi ternak, Pakan dan nutrisi ternak, Reproduksi dan pemuliaan ternak, Teknologi hasil ternak, Sosial ekonomi peternakan, dan Kesehatan ternak
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 1 (2024): Maret" : 20 Documents clear
Tampilan Reproduksi Sapi Bali pada Pola Pemeliharaan Ekstensif Tradisional di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang: Balinese Cattle Reproduction Display on the Pattern of Traditional Extensive Breeding in Sulamu District, Kupang Regency Daniel K Tulle; Yohanis Umbu Laiya Sobang; Johny Nada Kihe; Upik Syamsiar Rosnah
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the reproductive appearance of Bali cattle in traditional extensiverearing patterns in Sulamu District, Kupang Regency. The material used is the mother of Bali cattle ownedby farmers in Sulamu District. This study uses a survey method, the determination of the sample is taken29% of the total villages in Sulamu District, and the determination of farmers - breeders is done purposively.The variables measured were age at first giving birth, calving interval, percentage of pregnancy, percentageof births, percentage of death, and assessing body condition scores. The results of statistical analysis showthat there is a difference in average (t count > t table), while the percentage of pregnancy there is nodifference in average (t count < t table). The results showed the reproductive appearance of Bali cattle, withthe following results: Age of first calving in Pantai Beringin Village 3.13 ± 0.32 years, Pitay Village 4 ± 0.26years, calving interval in Pantai Beringin Village 12.45 ± 0.67 months , Pitay Village 15.98 ± 2.74 months,the percentage of pregnancy in Pantai Beringin Village 94% ± 0.85, Pitay Village 83% ± 0.14, the percentageof births in Pantai Beringin Village 78% ± 0.17, Pitay Village 67% ± 0.13, the mortality percentage in PantaiBeringin Village is 11% ± 0.15, Pitay Village 27% ± 0.21, and the assessment of body condition score(SKT/BCS) in Pantai Beringin Village is 3.25 ± 0.55 and Pitay 2 Village, 65 ± 0.49. It was concluded that thereproductive performance of Bali cattle in the traditional extensive rearing system in Sulamu District,Kupang Regency was still said to be quite good. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tampilan reproduksi sapi Bali pada pola pemeliharaanekstensif tradisional di Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang. Materi yang digunakan adalah induk sapiBali milik peternak di Kecamatan Sulamu. Penelitian ini menggunakan metode survey, penentuan sampelnyadiambil 29% dari jumlah desa di Kecamatan Sulamu, dan penentuan petani – peternak dilakukan secarapurposive. Variabel yang diukur adalah umur pertama beranak, calving interval, presentase kebuntingan,presentase kelahiran, presentase kematian, dan menilai skor kondisi tubuh. Hasil analisis statistikmenunjukkan, terdapat perbedaan rata – rata (t hitung > t tabel), sedangkan presentase kebuntingan tidakterdapat perbedaan rata – rata (t hitung< t tabel). Hasil penelitian menunjukkan tampilan reproduksi sapi Bali,dengan hasil sebagai berikut: Umur pertama beranak Desa Pantai Beringin 3,13 ± 0,32 tahun, Desa Pitay 4 ±0,26 tahun, calving interval Desa Pantai Beringin 12,45 ± 0,67 bulan, Desa Pitay 15,98 ± 2,74 bulan,presentase kebuntingan Desa Pantai Beringin 94% ± 0,85, Desa Pitay 83% ± 0,14, presentase kelahiran DesaPantai Beringin 78% ± 0,17, Desa Pitay 67% ± 0,13, presentase kematian Desa Pantai Beringin 11% ± 0,15,Desa Pitay 27% ± 0,21, dan penilaian skor kondisi tubuh (SKT/BCS) Desa Pantai Beringin 3,25 ± 0,55 danDesa Pitay 2,65 ± 0,49. Disimpulkan bahwa tampilan reproduksi sapi Bali pada system pemeliharaanekstensif tradisional di Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang masih dikatakan cukup baik.  
Pengaruh Substitusi Tepung Jagung dengan Batang Pisang Terfermentasi terhadap Konsumsi, Kecernaan Protein dan Energi pada Ternak Babi Duroc Fase Grower: Effect of Corn Flour Substitution with Banana Stem Fermentation on Consumption, Protein Digestability and Energy in Duroc Grower Pig Maria Gordince Owa; Tagu Dodu; Wilmientje Marlene Nalley
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of research is to test the influence of corn flour substitution with fermented banana rodsagainst consumption and digestion of protein, consumption and digestion of energy in pig cattle durocphase grower. The material used is 12 pigtails duroc phase grower that has a starting weight of 45-55kg with an average of 51.25 kg (KV=7,02%). This research uses a complete random design (RAL)with 4 treatments and 3 repeats. The treatment used is P0: the bed without the mixture of fermentedbanana stem, P1: the ration contains 5% fermented banana rod, P2: the ration contains 10% offermented banana stems and P3: the ration contains 15% of fermented banana stems. The measuredvariable is the consumption and digestion of protein and energy. Analysis results show the influence ofcorn flour substitution with fermented banana stems of 5, 10 and 15 intangible effects (P>0,05) againstprotein ingestion, energy consumption and energy ingestion, and real effect (P<0,05) against proteinconsumption. It is concluded that the substitution of corn flour with fermented banana stems up to 15%level increases protein consumption but up to 15% level increases protein consumption and lowersrational consumption, protein ingestion, energy consumption and energy in pigs doruc phase grower. Tujuan penelitian adalah untuk menguji pengaruh substitusi tepung jagung dengan batang pisangterfermentasi terhadap konsumsi dan kecernaan protein, konsumsi dan kecernaan energi pada ternakbabi duroc fase grower. Materi yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi duroc fase grower yangmemiliki berat badan awal 45-55 kg dengan rataan 51,25 kg (KV=7,02%). Penelitian ini menggunakanrancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalahP0: ransum tanpa campuran batang pisang terfermentasi, P1: ransum mengandung 5% batang pisangterfermentasi, P2: ransum mengandung 10% batang pisang terfermentasi dan P3: ransum mengandung15% batang pisang terfermentasi. Variabel yang diukur adalah konsumsi dan kecernaan protein danenergi. Hasil analisis menunjukkan pengaruh substitusi tepung jagung dengan batang pisangterfermentasi sebanyak 5, 10 dan 15 berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kecernaan protein,konsumsi energy dan kecernaan energi, dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi protein.Disimpulkan bahwa substitusi tepung jagung dengan batang pisang terfermentasi hingga level 15%meningkatkan konsumsi protein namun hingga level 15% meningkatkan konsumsi protein danmenurunkan konsumsi ransum, kecernaan protein, konsumsi energy dan kecernaan energy pada ternakbabi doruc fase grower.  
Suplementasi Tepung Daun Asam dalam Ransum terhadap Pertambahan Ukuran Linear Tubuh dan Prediksi Bobot Badan Ternak Babi Landrace Fase Grower: Tamarind Leaf Flour Supplementation in the ration on the increase in linear body size and prediction of body weight for Landrace Pigs in the Grower Phase Sepriyono Aklili; W. Marlene Nalley; Tagu Dodu
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to examine the effect of tamarind leaf powder supplementation on (Tamarindus indical L.)supplementation in the basal ration on the increase in linear body size and prediction of body weight of pigs.Twelve landrace castration male pigs aged 3-4 months with initial body weight of 35.5-64 kg (CV=23.65%)were used as research animals. The design used was a randomized block design with 4 treatments and 3replications. The treatments tested were T0: basal ration (control), T1: basal ration (BR) + 2.5% tamarind meal(TM), T2: BR + 5% TM, T3: BR + 7.5% TM. The variables measured were body length, schest circumference,height, predicted body weight. The results of the analysis showed that the treatment had no significant effect(P>0.05) on body length, chest circumference, height, prediction of body weight. It can be concluded that thesupplementation of tamarind leaf powder in the basal ration up to 7.5% has not had an effect on body length,chest circumference, height and prediction of body weight. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh suplementasi tepung daun asam (Tamarindus indical L.) dalamransum basal terhadap pertambahan ukuran linear tubuh dan prediksi bobot badan ternak babi. Ternak babijantan kastrasi peranakan landrace sebanyak 12 ekor berumur 3-4 bulan dengan berat badan awal 35,5-64 kg(KV=23,65%) digunakan sebagai ternak penelitian. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acakkelompok dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah R0: ransum basal (kontrol), R1:ransum basal (RB) + 2,5% tepung daun asam (TDA), R2: RB + 5% TDA, R3: RB + 7,5% TDA. Variabel yangdiukur adalah panjang badan, lingkar dada, tinggi badan, prediksi bobot badan. Hasil analisis menunjukkanbahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap panjang badan, lingkar dada, tinggi badan, prediksibobot badan. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi tepung daun asam dalam ransum basal hingga 7,5% belummemberikan pengaruh terhadap panjang badan, lingkar dada, tinggi badan dan prediksi bobot badan.  
Penggunaan Rumput Laut (Eucheuma cottoni) terhadap Konsumsi dan Kecernaan Nutrisi Pedet Sapi yang Disapih Dini: The Effect of Using Seaweed (Eucheuma cottoni) on Consumption and Digestibility Nutrion of Early-Weaned Calves Desri Debora Sabneno; Tara Tiba Nikolaus; Jalaludin Jalaludin
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to evaluate the effect of using red seaweed (Eucheuma cottoni) onconsumption and nutrients digestibility in early weaned calves. In this study, 16 bali cattle calves were used withbody weight of 30-40 kg with an age range of 3-4 months. This study used a Randomized Block Design (RBD)with 4 treatments and 4 periods as replications. The applies given is complete feed with Eucheuma cottonicontents of 0% (CT0), 5% (CT5), 10% (CT10), and 15% (CT15) respectively. The result showed that the use ofEucheuma cottoni in the ration did not reduce consumption and digestibility of nutrient of early weaned Balicalf. Moreover, use of Eucheuma cottoni in the complete feed up to 15% had the same effect with the othertrearments which did not reduce consumption and digestibility of nutrients. It was concluded that use ofEucheuma cottoni up to 5-15% in complete feed did not reduce consumption and digestibility of nutritents. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan rumput laut merah(Eucheuma cottoni) terhadap konsumsi dan kecernaan nutrisi pada pedet yang disapih awal. Pada penelitiandigunakan 16 ekor pedet sapi bali dengan bobot badan 30-40 kg dengan kisaran umur 3 – 4 bulan digunakandalam penelitian ini. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuandan 4 periode sebagai ulangan. Pemberian yang diterapkan adalah pakan lengkap dengan kandungan (Eucheumacottoni) berturut-turut 0% (CT0), 5% (CT5), 10% (CT10), dan 15% (CT15). Hasil penelitian menunjukkanbahwa pemberian rumput laut merah (Eucheuma cottoni) hingga 15% tidak menurunkan konsumsi dankecernaan nutrisi ransum; Disimpulkan bahwa suplementasi rumput laut merah dapat digunakan sebagaikonsentrat pada pakan pedet sapi bali mencapai 5-15%.  
Pengaruh PenggunaanPakan Komplit Berbahan Dasar Lamtoro (Leucaena leucocephala)Dan SilaseCampuran Jerami Jagung Muda (Zea mays) Dan Daun Gamal (Gliricidia sepium) terhadap Konsumsi, Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Sapi Bali Jantan Penggemukan: The Effect Of Feeding Completely Feeding Based On Lamtoro and Silage Mixed Of Young Corn Straw (Zea mays) and Gamal Leaves (Gliricidia sepium) on Consumption, and Digestability Of Dry Materials and Organic Materials of Bali femince Bulla; Grace Maranatha; Daud Amalo
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This study was to determine the effect of complete feed made from leucaena( Leucaena leucocephala) and silage mixture of young corn straw (Zea mays) - Gamal leaf (Gliricidia sepium) on consumption and digestibility of dry matter and organic matter for fattening male Bali cattle. With an age range of 1 - 1.5 years as many as 4 tails, with a body weight of 148 - 156 kg with an average of 152.50 kg. The design used in this study was the Latin Square Design (LSD) with four treatments and four as replication. The treatments in this study were P0 = leucaena feed (control), P1 = leucaena 60% + silage 30% + concentrate 10%, P2 = leucaena 50% + silage 40% + concentrate 10%, P3 = leucaena 40% + silage 50% + concentrate 10%. The average value of dry matter consumption (g/h/d) (P0 : 5,695.96, P1 : 6,241.88, P2 : 5. 705.51, P3 : 4,927.23), organic matter consumption ( g/h/d) (P0 : 4,801.69 , P1 : 5,373.51, P2 : 4,922.45, P3 : 4,257.06), dry matter digestibility (%) (P0 : 68.11, P1 : 72.35, P2 : 74.60, P3 : 71.84), organic matter digestibility (%) (P0 : 70.58, P1 : 72.32, P2 : 75.03, P3 : 72.09). Statistical analysis showed that the treatment had no significant effect (P>0.05) on dry matter consumption, organic matter consumption, as well as dry matter digestibility, and organic matter digestibility. Based on the results of the discussion, it can be concluded that silage (young corn straw and gamal leaves) with a ratio of 70:30% can be used up to 50% in a complete ration mixture made from lamtoro in fattening Bali cattle because it provides the same consumption and digestibility of dry matter and organic matter. ABSTRAK Suatu penelitian tentang pemberian pakan lamtoro dan silase pada penggemukan sapibertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan komplit berbahan dasar lamtoro(Leucaena leucocephala) dan silase campuran jerami jagung muda (Zea mays) dan daun gamal (Gliricidia sepium) terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering serta bahan organik sapi Bali jantan penggemukan. Dengan kisaran umur 1 - 1,5 tahun sebanyak 4 ekor, dengan bobot badan 148 – 156kg dengan rataan 152,50kg. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan percobaan mengikuti pola rancangan bujur sangkar latin yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 periode sebagai ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah P0 = lamtoro (kontrol), P1 = lamtoro 60% + silase 30% + konsentrat 10%, P2 = lamtoro 50% + silase 40% + konsentrat 10%, P3 = lamtoro 40% + silase 50% + konsentrat 10%. Nilai rata-rata dari konsumsi bahan kering (g/e/h) (P0 : 5.695,96, P1 : 6.241,88, P2 : 5. 705,51, P3 : 4.927,23), konsumsi bahan organik (g/e/h) (P0 : 4.801,69, P1 : 5.373,51, P2 : 4.922,45, P3 : 4.257,06), kecernaan bahan kering (%) (P0 : 68,11, P1 : 72,35, P2 : 74,60, P3 : 71,84), kecernaan bahan organik (%) (P0 : 70,58, P1 : 72,32, P2 : 75,03, P3 : 72,09). Kajian statistik mengindikasikan perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi bahan kering, dan bahan organik, serta kecernaan bahan kering, serta bahan organik. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa silase (jerami jagung muda dan daun gamal) dapat digunakan sampai 50% dalam campuran ransum komplit berbahan dasar lamtoro pada ternak sapi Bali dapat memberikan penggunaan bahan kering serta bahan organik yang sama.
Pengaruh Penggunaan Tepung Limbah Rumput Laut Merah (Eucheuma cottonii) Terfermentasi terhadap Konsumsi Ransum, Konsumsi dan Kecernaan Serat Kasar dan Lemak Kasar Ternak Babi Peranakan Landrace Fase Starter: The Effec the Use of Fermented Red Seaweed (Eucheuma cottonii) Waste Flour on Consumption, and Digestability of Crude Fiber and Crude Fat In Cross Breed Landrace Starter Pigs Delvi Yoblina Tallas; Ni Nengah Suryani; Sabarta Sembiring
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of using fermented red seaweed (Eucheuma cottonii) waste flour onconsumption and digestibility of crude fiber and crude fat in starter phase landrace crossbreed pigs. Thematerial used was 12 landrace crossbreed pigs in the starter phase, aged 1-2 months with an initial body weightof 6.5-26 kg with an average of 20.11 Kg (KVariation) = 41.56%). This study used a randomized block designwith 4 treatments and 3 replications. The treatments were R0: basal ration without fermented red seaweed wasteflour (TLRLMF), R1: basal ration + 5% TLRLMF, R2: basal ration + 10% TLRLMF, R3: basal ration + 15%TLRLMF. The variables studied were consumption, digestibility of crude fiber and crude fat. The results ofstatistical analysis showed that the use of fermented red seaweed waste flour 5%, 10%, and 15% had nosignificant effect (P>0.05) on ration consumption, crude fiber and crude fat consumption, digestibility of crudefiber and fat. Rough. It was concluded that the use of fermented red seaweed waste flour up to 15% gave thesame effect on consumption, digestibility of crude fiber and crude fat in starter phase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh penggunaan tepung limbah rumput laut merah (Eucheumacottonii) terfermentasi terhadap konsumsi, dan kecernaan serat kasar dan lemak kasar ternak babi peranakanlandrace fase starter. Materi yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi peranakan landrace fase starter,berumur 1-dua bulan dengan berat badan awal 6,5 – 26 kg dengan rata-rata 20,11 Kg (KVariasi)= 41,56%).Penelitian ini menggunakan Rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yangdicobakan adalah R0 : ransum basal tanpa tepung limbah rumput laut merah terfermentasi (TLRLMF), R1:ransum basal + 5% TLRLMF, R2 : ransum basal + 10% TLRLMF, R3 : ransum basal + 15% TLRLMF.Variabel yg diteliti yang diteliti adalah konsumsi, kecernaan serat kasar dan lemak kasar. Hasil analisis statistikamenunjukkan bahwa penggunaan tepung limbah rumput laut merah terfermentasi 5%, 10%, dan 15%memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, konsumsi serat kasar, dan lemakkasar, kecernaan serat kasar dan lemak kasar. Disimpulkan bahwa penggunaan tepung limbah rumput laut merahterfermentasi hingga 15% memberikan pengaruh yang sama terhadap konsumsi, kecernaan serat kasar sertalemak kasar babi fase starter.  
Pemberian Pengaruh Silase Jerami Jagung dan Konsentrat terhadap Konsumsi, Kecernaan Energi dan BETN Sapi Bali: The Effect of Giving Corn Straw Silage and Concentrate on Consumption, Energy Digestibility and NFE of Bali Cattle Maria Erni Herliana Ona; Daud Amalo; Marthen Yunus
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study was carried out at the UPT Dryland Field Laboratory, Nusa Cendana University from January 17 toApril 1, 2021. This study was conducted to examine the effect of feeding a combination of corn straw silage andconcentrate on consumption and energy digestibility and the BETN of fattening bali cattle. The test was carried outon 12 male Bali feeder cattle aged 1-1,5 years with a body weight of 66-93 kg and an average of 80,16 kg (KV10,28%). This study was designed using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3replications. The treatments in this study were P0 = 80% corn straw silage + 20% concentrate, P1 = 60% cornstraw silage + 40% concentrate, P2 = 40% corn straw silage + 60% concentrate, P3 = 20% corn straw silage +80% concentrate. The results showed that the consumption of BETN (g/h/d) P0 = 1330,99 P1 = 1307,12, P2 =1198,48, P3 = 1378,46, Energy consumption (Kcal/h/d) P0 = 10,796, P1 =10,451, P2=9,587, P3=11,032, BETNDigestibility (%) P0=74,46, P1=77,04, P2=77,70, P3=78,96, Energy Digestibility P0=73,59, P1=75,85, P2=77,07,P3=77,96. The analysis of diversity showed that the treatment had no significant effect (P˃0,05) on theconsumption and digestibility of energy and BETN for fattening Bali cattle. Conclusion : Combination of 80% cornstraw silage with 20% concentrate can be used in the ration because it has an effect in reducing the use ofconcentrate. Penelitian dilaksanakan di UPT Laboratorium Lapangan Lahan Kering, Universitas Nusa Cendana dari tanggal 17Januari - 1 April 2021. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pemberian pakan kombinasi silase jeramijagung dan konsentrat terhadap konsumsi dan kecernaan energi serta BETN sapi bali penggemukan. Pengujiandilakukan terhadap Sapi Bali jantan bakalan umur 1-1,5 tahun sebanyak 12 ekor dengan bobot badan 66-93 kg danrataan 80,16 kg (KV 10,28%). Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah P0= 80% silase Jerami jagung + 20% konsentrat,P1= 60% Silase Jerami jagung + 40% konsentrat , P2= 40% silase Jerami jagung + 60% konsentrat , P3= 20%Silase Jerami jagung+ 80% konsentrat. Hasil penelitian diperoleh menunjukkan konsumsi BETN (g/e/h)P0=1330,99 P1=1307,12, P2= 1198,48, P3=1378,46, Konsumsi energi (Kkal/e/h) P0=10,796, P1=10,451, P2=9,587,P3=11,032, Kecernaan BETN (%) P0=74,46, P1=77,04, P2=77,70, P3=78.96, Kecernaan Energi P0=73,59, P1=75,85,P2=77,07, P3=77,96. Analisis keragaman menunjukkan perlakuan berpengaruh tidak nyata (P˃0,05) terhadapkonsumsi dan kecernaan Energi serta BETN Sapi Bali penggemukan. Kesimpulan : Kombinasi silase jerami jagung80% dengan konsentrat 20% dapat digunakan dalam ransum karena berefek dalam mengurangi penggunaankonsentrat.
PengaruhTepung Kelordan Katuk dalam Ransum terhadap Kecernaan Serat Kasar, Lemak KasarTernak Babi: The Effect of Moringa Flour and Katuk in the Ration on Digestibility of Crude Fiber, Crude Fat of Pigs Yohanes Paulus Juan Bagus Pampo; Sabarta Sembiring; Ni Nengah Suryani
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of a mixture of Moringa leaf flour andsauropus leaf meal in the basal diet on the consumption and digestibility of crude fiber and crudefat of grower landrace crossbreed pigs. The material used was 12 castration male pigs aged 2-3months with an average initial body weight of 29.83 kg with a coefficient of variance 18.16%. Thedesign used was a Randomized Block Design with 4 treatments and 3 replications. The treatmentstested were R0: 100% basal died (control), R1: 95% basal died + 5% mixture of moringa andsauropus leaf meal, R2: 90% basal died + 10% mixture of moringa and sauropus leaf meal, R3:85% basal died + 15% mixture of moringa and katuk leaf meal. The ratio of the mixture ofMoringa leaf flour and katuk leaf flour is 4:1. Variables evaluated in the study were: intake anddigestibility of crude fiber and crude fat. The results of the analysis of variance ANOVA thetreatment had no significant effect (P>0.05) on the consumption and digestibility of crude fiberand crude fat. It can be concluded that the use of a mixture of Moringa leaf flour and katuk leafflour up to 15% in the ration has the same effect on consumption and digestibility of crude fiberand crude fat in grower phase pigs. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh campuran tepung daun kelor (Moringaoleifera) dan tepung daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr) dalam ransum basal terhadapkonsumsi dan kecernaan serat kasar dan lemak kasar ternak babi peranakan landrace fase grower.Materi yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi jantan kastrasi berumur 2-3 bulan dengan rata-rata bobot badan awal 29,83Kg dengan Koefisien varians 18,16%. Rancangan yang digunakanadalah Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakanadalah R0: 100% ransum basal (control), R1: 95% ransum basal + 5% campuran tepung daunkelor dan katuk, R2: 90% ransum basal + 10% campuran tepung daun kelor dan tepung daunkatuk, R3: 85% ransum basal + 15% campuran tepung daun kelor dan tepung daun katuk.Perbandingan campuran tepung daun kelor dan tepung daun katuk adalah 4:1.Variabel yang ditelitiadalah konsumsi dan kecernaan serat kasar serta lemak kasar. Hasil analisis sidik ragam ANOVAberpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumi dan kecernaan serat kasar serta lemak kasar.Dapat disimpulkan bahwa penggunaan campuran tepung daun kelor dan tepung daun katuk hinggalevel 15% dalam ransum memberikan pengaruh yang sama terhadap konsumsi dan kecernaan seratkasar serta lemak kasar pada ternak babi fase grower.
Kandungan Nutrisi dan Energi Silase Campuran Sorgum dan Kelor yang Ditanam pada Jarak Tanam Kelor Berbeda: Nutrient and energy Content of Mixed Silage of Sorghum and Moringa at Different Spacing Planting Distance of Moringa Theofilus Odolfus Milo; Markus Miten Kleden; Luh Sri Enawati
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plant spacing is closely related to the growth, production and nutritional content of forage crops, both grown alone and mixed. This research attempts to determine the effect of a mixture of sorghum and moringa grown at different spacings of moringa on the content of BETN, TDN and gross energy. The materials used were forage sorghum and moringa obtained from different plant distances. Using a completely randomized design (CRD) with 4 groups and 4 replications. The treatment in question is silage made from sorghum and moringa biomass at different spacings of Moringa, namely S0: sorghum silage without moringa, S40, S60 and S80: moringa sorghum silage with moringa planting spacings of 40x40, 60x60 and 80x80 cm respectively, The spacing of sorghum for all treatments was 40x40 cm. Parameters measured were the content of Non-nitrogen Extract Material (BETN), Total Digestible Nutrient (TDN) and Gross Energy (GE). Statistical analysis found that treatment had no significant effect (P>0.05) on BETN, TDN, and GE. It can be concluded that the silage of a mixture of sorghum and moringa grown at different spacings of moringa produced relatively the same content of BETN, TDN and GE. Jarak tanam berhubungan erat dengan pertumbuhan, produksi dan kandungan nutrisi tanaman pakan baik yang ditanam sendiri maupun campuran. Riset ini mencoba untuk mengetahui efek campuran sorgum dan kelor yang ditanam dengan jarak tanam kelor berbeda terhadap kandungan BETN, TDN dan gross energi. Materi yang digunakan yaitu hijauan sorgum serta kelor yang diperoleh dari jarak tanan berbeda. Menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 kelompok dan 4 ulangan. Perlakuan yang dimaksud yakni silase yang dibuat dari biomasa sorgum dan kelor pada jarak tanam kelor yang berbeda, yaitu S0: silase sogum tanpa kelor, S40, S60 dan S80: silase sorgum kelor dengan jarak tanam kelor masing-masing 40x40, 60x60 dan 80x80 cm, jarak tanam sorgum untuk semua perlakuan yaitu 40x40 cm. Parameter yang diukur adalah kandungan Bahan Ekstrak Tanpa nitrogen (BETN), total Digestibel Nutrient (TDN) dan Gros Energy (GE). Analisis statistik mendapatkan perlakuan berpengaruh tidak signifikan (P>0,05) pada BETN, TDN, dan GE. Dapat disimpulkan bahwa silase campuran sorgum dan kelor yang ditanam pada jarak tanam kelor berbeda menghasilkan kandungan BETN, TDN dan GE yang relatif sama.
Pengaruh Pemberian Silase Pakan Komplit Berbasis Sorgum dan Clitoria Ternatea dengan Penambahan Berbagai Level Konsentrat ZnSO4 dan Zn-Cu Isoleusinat terhadap Konsentrasi Metabolit Darah Sapi Bali: The Effect of Feeding Complete Feed Based on Sorghum Clitoria Ternatea Silage with Added Concentrate Containing ZnSO4 and ZnCu Isoleucinate on The Concentration of Blood Metabolites In Bali Cattle Maria Oktaviani Jelamut; I Gusti Ngurah Jelantik; Erna Hartati
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 6 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was conducted with the aim to determine the effect of feeding complete silage of sorghum-Clitoriaternatea to Bali cattle which was added concentrate containing zinc sulfate and zinc-copper isoleucinate on thelevels of metabolites found. in animal blood. In this study, four male Bali cattle aged one to one and a half yearswere used, weighing between 123 and 130 kg and a coefficient of variation (CV) of 26%. This study used a Latinsquare design, with four different treatments and four different time periods as replications. The four treatments areas follows: T0: Sorghum-Clitoria ternatea silage without added concentrate; T1: Complete feed made fromsorghum-Clitoria ternatea silage with the addition of 10% concentrate containing 150 mg ZnSO4 and 2% Zn-CuIsoleucinate; and T2: complete feed made from sorghum-Ci silage. T3:Sorghum-Clitoria ternatea Silage-BasedComplete Feed Clitoria ternatea with the addition of 20% concentrate containing 150 mg ZnSO4 and 2% Zn-CuIsoleucinate, and T3:Sorghum-Clitoria ternatea Silage-Based Complete Feed Clitoria ternatea with the addition of30% Concentrate containing 150 mg ZnSO4 and 2% Zn-Cu Isoleucinate. Analysis of variance was used tounderstand the collected data. Concentrations of glucose, urea, total plasma protein, and blood cholesterol are someof the parameters analyzed. The findings from the statistical analysis revealed that the therapy had no significanteffect (P>0.05) on blood metabolite concentrations in Bali cattle. The results of this study indicated that the addition of concentrates containing zinc sulfate and zinc copper isoleucinate to a complete feed consisting of Clitoria ternateasorghum silage did not increase the concentration of metabolites present in the blood of Bali cattle. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan silase lengkap sorgum-Clitoriaternatea pada sapi Bali yang ditambahkan konsentrat yang mengandung seng sulfat dan seng-tembaga isoleusinatterhadap kadar metabolit yang ditemukan dalam darah hewan. Dalam penelitian ini digunakan empat ekor sapi Balijantan berumur satu sampai satu setengah tahun, dengan bobot antara 123 sampai 130 kg dan koefisien variasi (26%. Penelitian ini menggunakan desain bujur sangkar latin, dengan empat perlakuan berbeda dan empat periodewaktu berbeda sebagai ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah sebagai berikut: T0: Sorgum-Clitoria ternateasilase tanpa penambahan konsentrat; T1: Pakan komplit berbahan dasar silase sorgum-Clitoria ternatea denganpenambahan konsentrat 10% mengandung ZnSO4 150 mg dan Isoleusinat Zn-Cu 2%; dan T2: pakan lengkapberbahan dasar silase sorgum-Ci. T3:Pakan Lengkap Berbasis Silase Sorghum-Clitoria ternatea Clitoria ternateadengan penambahan konsentrat 20% mengandung 150 mg ZnSO4 dan 2% Zn-Cu Isoleucinate, dan T3:PakanLengkap Berbasis Silase Sorghum-Clitoria ternatea Clitoria ternatea dengan penambahan Konsentrat 30%mengandung 150 mg ZnSO4 dan 2% Zn-Cu Isoleusinat. Analisis varians digunakan untuk memahami data yangdikumpulkan. Konsentrasi glukosa, urea, protein plasma total, dan kolesterol darah adalah beberapa parameter yangdianalisis. Temuan dari analisis statistik mengungkapkan bahwa terapi tidak memiliki dampak yang signifikan(P>0,05) terhadap konsentrasi metabolit darah pada sapi Bali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahankonsentrat yang mengandung seng sulfat dan seng tembaga isoleusinat pada pakan lengkap yang terdiri dari silasesorgum Clitoria ternatea tidak menyebabkan peningkatan konsentrasi metabolit yang terdapat dalam darah sapi Bali.

Page 1 of 2 | Total Record : 20