cover
Contact Name
Agustinus Konda Malik
Contact Email
aguskondamalik@staf.undana.ac.id
Phone
+6281237987345
Journal Mail Official
jurnalpeternakan@undana.ac.id
Editorial Address
Jl. Adisucipto Penfui, Kupang Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Peternakan Lahan Kering
ISSN : -     EISSN : 27147878     DOI : -
Jurnal Peternakan Lahan Kering (JPLK) menerbitkan artikel hasil penelitian yang meliputi Produksi ternak, Pakan dan nutrisi ternak, Reproduksi dan pemuliaan ternak, Teknologi hasil ternak, Sosial ekonomi peternakan, dan Kesehatan ternak
Articles 181 Documents
Efek Pemanfaatan limbah kubis (Brassica olaracea ) dalam ransum terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering, bahan organik, dan neutral detergent fiber (NDF) ransum ternak kambing kacang Selfiana Bui; Emma Dyelim Wie Lawa; Luh Sri Enawati; Edwin Jermias Lodowik Lazarus
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 4 (2020): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.595 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan limbah kubis dalam ransum terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering, bahan organik dan neutral detergent fiber (NDF) ransum ternak kambing kacang. Sebanyak 4 ekor kambing kacang, umur 11-12 bulan dengan berat badan 15-19kg (±17kg), KV 6,74% digunakan sebagai ternak percobaan. Rancangan bujur sangkar latin (RBSL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan digunakan sebagai rancangan percobaan. Ransum perlakuan disusun dalam bentuk ransum komplit (TMR/total mixed ration) dengan perbandingan rumput kering dan konsentrat 60:40. Perlakuan yang diterapkan adalah T0: ransum tanpa (0%) tepung limbah kubis, T1: ransum + 10% tepung limbah kubis, T2 : ransum + 15% tepung limbah kubis dan T3 : ransum +  20% tepung limbah kubis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah kubis dalam total mixed ration tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi bahan kering, bahan organik, neutral detergent fiber maupun kecernaan neutral detergent fiber, sedangkan kecernaan bahan kering dan bahan organik  nyata (P<0,05) dipengaruhi perlakuan. Disimpulkan bahwa pemanfaatan limbah kubis dalam ransum ternak kambing tidak berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering, bahan organik, neutral detergent fiber, dan kecernaan neutral detergent fiber namun dapat meningkatkan nilai kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum ternak kambing kacang. Disarankan limbah kubis untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak kambing karena tidak memberikan efek negatif dan pemanfaatan limbah kubis 20% dalam ransum ternak  meningkatkan kecernaan ransum.
Pengaruh level serat terhadap konsumsi dan kecernaan nutrien sapi varian genetik dan sapi bali normal Herman Mallidadi; Tara Tiba Nikolaus; Luh Sri Enawati
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2019): Juni
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat konsumsi dan kecernaan nutrien antara sapi Bali normal dan sapi Bali varian genetik yang diberi pakan dengan kandungan serat berbeda. Metode yang digunakanadalah percobaan faktorial 2x3 menggunakan rancangan dasar bujur sangkar latin (RBSL). Faktor pertama yaitu jenis ternak sapi Bali normal (SBN) dan sapi Bali varian genetik (SVG), faktor yang kedua adalah level serat dari pakan berserat rendah =17% (R1), pakan berserat sedang = 23% (R2) danpakan berserat tinggi= 28% (R3). Data yang peroleh dianalisis menggunakanAnalysis of variance (ANOVA).Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara faktor ternak dan level serat kasar terhadap konsumsi dan kecernaan PK, SK dan LKsapi Bali normal dan sapi Bali varian genetik. Level serat tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap konsumsi dan kecernaan PK, SK, dan LK sapi Varian genetik dan sapi Bali normal. Disimpulkan bahwa sapi Bali varian genetik dan sapi Bali normal mempunyai tingkat konsumsi dan kecernaan protein kasar, serat kasar dan lemak kasar yang sama pada pakan yang mengandung serat kasar 17%, 23% dan 28% dengan kandungan protein kasar yang sama 12%. Kata kunci: pakan, protein , serat, lemak ABSTRACT The aim of the study was to evaluate nutrient intake and digestibility of variant and normal genetic of bali cattle fed different fibre levels diet. The design used in this experiment was factorial model 2 x 3 with latin square design as basic design and 3 replications. The first factor was animal species; variant of bali cattle (SBN) and normal genetic bali cattle (SVG), and the second factor was fibre level: low 17 % (R1), ntermediate 23 % (R2), and high 28 % (R3). Data collected were analysed by using analysis of variance (ANOVA) and Duncan multiple range test. The results of this experiment indicated that there was no interaction between cattle variences and fibre levels on either intake or digestibility of crude protein, crude fibre, and crude fat of either variant or normal genetic bali cattle. Effect fibre level is not significant (P>0.05) influence on either intake or digestibity of crude protein, crude fibre, and crude fat of variant and normal genetic bali cattle. The conclusion is that variant and normal genetic bali cattle had equally in both intake and digestibility of crude protein, crude fibre, and crude fat on ration containing 12 % protein Key words : feed, protein, fibre, fat, content.
Kualitas spermatozoa babi landrace dalam pengencer sitrat kuning telur yang ditambahkan ekstrak daun kelor pada berbagai level Isazkar Edevy Fay; Petrus Kune; Kirenius Uly
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2019): Juni
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh penambahan ekstrak daun kelor (EDK) dengan berbagai level dalam pengencer sitrat kuning telur (SKT) terhadap motilitas, viabilitas abnormalitas dan, membran plasma utuh (MPU). Semen ditampung dari 3 ekor babi landrace yang memiliki kondisi tubuh yang proporsional, kesehatan yang baik dan organ reproduksi yang normal (testisnya simmetris) berumur 2 tahun. Semen yang digunakan memiliki syarat motilitas >70%, konsentrasi x106/ml dan abnormalitas <15%. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dari 5 perlakuan dan 5 kali ulangan sehingga memperoleh 25 unit percobaan. Semen diencerkan mengunakan EDK dan SKT, kemudian dibagi dalam lima tabung dan diberi lima perlakuan sebagai berikut P0 (0%), P1 (5%), P2 (7%), P3 (9%), dan P4 (11%) yang disimpan pada suhu 18-20oC. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penambahan EDK pada pengencer semen berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa sedangkan untuk variabel abnormalitas spermatozoa, tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) antara perlakuan. Pengamatan hingga jam ke-30 juga menunjukan motilitas terendah pada P4 18% dan yang tertinggi P1 40%, selanjutnya untuk nilai viabilitas yang terendah pada P4 23% dan tertinggi P1 54%, sedangkan abnormalitas menunjukan nilai persentase yang sama pada semua perlakuan yaitu 4%, dan nilai MPU yang terendah P4 28% dan tertinggi P1 54%. Disimpulkan bahwa penambahan EDK dalam pengencer SKT dengan level 5% adalah yang terbaik dalam mempertahankan nilai motilitas dan viabilitas spermatozoa hingga penyimpanan jam ke-30 dengan motilitas 40%. Kata kunci: Sitrat-kunig telur, ekstrak daun kelor, semen, babi landrace ABSTRACT The study aimed at evaluating the effect and determining the best level of supplementing Moringa leaves extract (EDE) into citrate-egg yolk on motility, viability, abnormality, and intact membrane plasm (MPU). Fresh semen were collected from 3 heads of 2 years old landrace boars with proportional body, health condition and normal reproduction organ. The fresh semen has early microscopic and macroscopic standardized motility >70%, concentration x106/ml and abnormality<15%.Completely randomized design 5 treatments with 5 replicates procedures were used in the study. Extended freshsemen was divided into were put into 5 tubes and added with EDK in 5 levels : P0 (0%); P1 (5%); P2 (7%); P3 (9%); and P4 (11%), then stored at 18-20oC. The result showed that effect of EDK supplementation is significant (P<0.05) on motility and viability, but not significant (P>0.05) on abnormality of the semen. The conclusion is that supplementing 5%Moringa leaves extract into citrate-yellow egg extender performed the highest result and could maintain mobility and viability of the semen up to 40% in 30 hours storage. Key words:citrate-egg yolk, Moringa leaves extract, fresh semen, landrace boar.
Pengaruh kombinasi tepung putak tepung daun dan minyak kelapa terhadap performa dan mortalitas ayam broiler Emanuel Flori; Agustinus Konda Malik; Ni Putu Febri Suryatni
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 4 (2020): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.278 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi tepung putak, tepung daun kelor dan minyak kelapa terhadap performa dan tingkat mortalitas ayam broiler. Dalam penelitian ini menggunakan 64 ayam dengan 4 perlakuan 0,0% ,5%, 10%, 15%. Setiap perlakuan terdiri dari 4 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 4 ekor ayam. Ransum perlakuan diberikan pada ayam umur 7-35 hari. Pengambilan data setiap semingggu sekali selama 4 minggu. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) Kesimpulan, makin meningkatnya kombinasi tepung putak dan daun kelor cenderung menurunkan konsumsi ransum, pemberian 5% kombinasi tepung putak, daun kelor dan minyak kelapa mendapatkan pertambahan bobot badan ayam tertinggi yaitu 1263,27 gram/ekor, konversi ransum menunjukkan perbedaan yang nyata.   Kata kunci : broiler, putak, daun kelor, minyak kelapa, performa, mortalitas ayam broiler     The aim of this research is to evaluate the effect of feeding combination of putak meal, Moringa leaves meal and coconut oil on the performance and mortality rates of broiler chickens. The research used 64 chickens in completely randomized design 4 treatments of 0.0%, 5%, 10%, 15% with 4 replicates (4 chicken per replicate). Treatment diet was fed to the chicken during 7-35 days of age. Data collection were carried out once a week for 4 weeks. Statistical analysis shows that effect of treatment is not significant (P <0.05) on .either performance or mortality of the broiler. The conclusion is that increasing combination of putak meal and moringa leaves tends to reduce feed intake; and level 5% combination of putak meal, moringa leaves meal and coconut oil performs the highest chicken body weight gain that is 1263.27 g/chick, significant difference (P<0.50 in feed conversion.   Keywords:Broiler, putak, moringa leaves, coconut oil, performance, mortality
Pengaruh pemberian pakan konsentrat yang mengandung tepung tongkol jagung terfermentasi terhadap konsumsi kecernaan karbohidrat dan lemak kasar pada sapi bali dara pola peternak Yofni Bahan; Marthen Yunus; H. T. Handayani
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 4 (2020): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.299 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan konsentrat mengandung tepung tongkol jagung terfermentasi terhadap konsumsi kecernaan lemak kasar dan karbohidrat  ransum sapi Bali dara. Penelitian ini digunakan 4 ekor sapi Bali betina dara pada kisaran umur 1 – 1,5 tahun dengan kisaran berat badan 100-115kg dengan rataan 104,75kg . Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan rancangan bujur sangkar latin (RBSL) dengan 4 perlakuan dan 4 periode sebagai ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah  R0 = pakan pola peternak (lamtoro) + 1kg pakan konsentrat tanpa tepung tongkol jagung terfermentasi, R1 = pakan pola peternak + 1kg pakan konsentrat mengandung 10% tepung tongkol jagung terfermentasi, R2 = Pakan pola peternak + 1kg pakan konsentrat mengandung 20% tepung tongkol jagung terfermentasi, R3 = Pakan pola peternak + 1kg pakan konsentrat mengandung 30% tepung tongkol jagung terfermentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata P<0,01 terhadap konsumsi lemak kasar sedangkan tidak berpengaruh nyata P>0,05 terhadap konsumsi karbohidrat, kecernaan lemak kasar dan kecernaan karbohidrat ransum sapi Bali dara. Berdasarkan hasil  pembahasan maka disimpulkan bahwa penambahan tepung tongkol jagung terfermentasi denagn level yang berbeda – beda mampu meningkatkan pengaruh yang berbeda antar konsumsi karbohidrat, kecernaan lemak kasar dan kecernaan karbohidrat namun dengan penambahan tepung tongkol jagung terfermentasi dengan level 20% memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi lemak kasar.   Kata kunci: tongkol jagung, fermentasi, konsentrat, konsumsi, kecernaan, lemak, karbohidrat, sapi Bali     The study aimed at evaluating the effect of feeding containing fermented corneocorb cocentrate on intake to digestibility, intake crude fat and carbohidrate matter of Bali heifers. There were 4 Bali heifers 1 – 1,5 old years with 100 – 115kg initial (avg 104,75kg) initial body weight used inthe study. Trial method using 4x4 latin square design was applied in the study. The 4 treatmens offered were: R0 : commonly practice + 1kg cocentrate without fermented corncorb: R1 commonly practice + 1kg cocentrate containing 10% corncobs meal fermented R2 common practice + 1kg concentrate containing 20% fermented coencorb meal: and R3 common practice + 1kg cocentrate containing 20% fermented coencorb meal. Data where tabulated and analyzed using analisis of variance  (Anova) test. Statistical analysis shows that the effect of treatment is significant (P< 0,01) on intake crude fat, but not significantly (P>0,05) on carbohidrate intake and digestibility of crude fat and digestibility carbohidrate. The conclusion is that different able to inprove different influences betweeen consumption carbohidrate, digestibility crude fat and digestibility carbohidrate, however with additions flour cob corn fermented with level 20% give away influence that real to consumption crude fat.   Keywords: corn corb, concentrate, intake, fat, carbohidrate, digestibility, Bali heifer
Analisis kelayakan finansial usaha ternak sapi potong di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang Rafensius Landupraing; Matheos F. Lalus; Tenang Tenang
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2019): Juni
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan serta kelayakan finansial usaha ternak sapi potong di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang. Tahap pertama penelitian adalah penentuan desa contoh yang dilakukan secara purposif dan tahap selanjutnya penentuan petani/peternak contoh (responden) dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling). Data yang terkumpul ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Selanjutnya dilakukan analisis untuk mengukur tingkat kelayakan ternak sapi potong dengan menggunakan kriteria investasi net present value (NPV),net benefit cost ratio (Net B/C),dan internal rate of return (IRR).Hasil analisismenunjukkan bahwa R/C sebesar 1,56, artinya bahwa apabila peternak dalam usaha memelihara ternak sapi mengeluarkan biaya sebesar Rp1.000,-maka peternak tersebut akan memperoleh penerimaan sebesar 1,56 kali dari total biaya yang dikeluarkan tersebut atau sebesar Rp1.560,-.B/C sebesar 0,56menggambarkan bahwa dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp1.000 akan diperoleh laba sebesar Rp560,-.Nilai B/C ini positif yang berarti dari sudut kriteria ini usaha penggemukan sapi secara finansial layak. NPV sebesar Rp6.250.051,141 pada discount faktor sebesar 12%. Nilai NPV positif berarti usaha tersebut layak secara finansial. Nilai IRR yang diperoleh sebesar 38,13%. menggambarkan bahwa pada tingkat suku bunga bank 15%, usaha ini layak dilaksanakan Dengan kata lain pada tingkat suku bunga 38%, NPV = 0. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa usaha sapi potong layak secara finansial. Kata kunci: sapi, pendapatan, kelayakan, finansial, penerimaan. ABSTRACT This study aimed at analysing income and financial feasibility of beef cattle production in the district of Amarasi, Kupang Regency.The first step by purposively selecting villages based and the second selecting farmers by applying simple random sampling. Data were tabulated and analyed descriptively. Furthemore, measure the feasibility of beef cattle using NPV, Net B/C, andIRR criteria. The results of analysis shows that R/C is 1.56, meaning that if the farmer in the business of raising livestock cost spends Rp 1,000, then the farmer will get the revenue of 1.56 times from the total cost incurred or equal to Rp1.560 , -. B / C of 0.56, illustrating that with the cost of Rp1000 will obtain profit Rp560, -.This B / C score is positive which means that based on this criterion the cattle fattening business is financially feasible. NPV of 6,250,051,141 at a discount factor of 12%. A positive NPV score means the business is financially feasible. The IRR value illustrates that at the interest rate is 38,13% or interest rate is 39%, NPV = 0. The conclusion is that the cattle production is financially feasible. Keywords: beef catlle production, financial income, Financial feasiability, revenue
Hubungan faktor sosial ekonomi peternak sapi Dan sifat inovasi teknologi inseminasi buatan dan adopsinya Pada ternak sapi di kabupaten malaka Handrianus Tefa; Tenang Tenang; Maria Krova
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2019): Juni
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan teknologi IB pada peternak sapi potong dan untuk mengetahui karakteristik peternak dan faktor-faktor yang mempengaruhi peternak dalam penerapan teknologi IB pada ternak sapi potong di Kabupaten Malaka. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peternak dilakukan secara purposive dari 12 Kecamatan di Kabupaten Malaka. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, observasi, studi mendalam (indepth study) dan mengunakan kuesioner. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan uji korelasi spearman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tinggi/kuat (0,807) antara faktor sosial ekonomi peternak kabupaten Malaka dengan adopsi teknologi IB yang diterapkan dan terdapat hubungan yang tinggi (0,805) antara sifat inovasi teknologi IB peternak Kabupaten Malaka dengan adopsi teknologi IB yang diterapkan. Kata kunci: ternak sapi, teknologi inseminasi buatan ABSTRACT The purpose of this research is to identify application IB technology to beef cattle farmers and to evalute the characteristics of farmers and factors influencing farmer in the application of IB technology to beef cattle in Malaka Regency. Population in this research is all farmers conducted by purposive from 12 District in Malaka Regency. Data collection was done through interview technique, observation, indepth study and using questionnaire. The data collected were analyzed using spearman correlation test. The results showed that there was a highly/strong relationship (0.807) between socio-economic factors of the Malaka Regency farmers with the adoption of applied IB technology and a high correlation (0.805) between the technological innovation of IB breeders in Malaka with the adoption of applied IB technology. Keywords: cattle, artificial insemination technology
Studi pemasaran ternak sapi pada kawasan perbatasan Indonesia dan republik demokratik Timor Leste (RDTL) di Kabupaten Timor Tengah Utara Romandus Abi; Matheos F. Lalus; Johanes G. Sogen
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2019): Juni
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian secara survei tentang pemasaran ternak sapi telah dilaksanakan di Kabupaten Timor Tengah Utara selama enam bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola saluran pemasaran ternak sapi, menganalisis margin pemasaran ternak sapi dan mengkaji saluran pemasaran manakah yang paling efisien di kawasan perbatasan Indonesia dan RDTL. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pengambilan contoh dilakukan melalui beberapa bertahap (multi stages sampling) yaitu: tahap pertama adalah penentuan kecamatan dan desa contoh dilakukan secara purposif sebanyak tiga kecamatan contoh, selanjutnya dari ketiga kecamatan tersebut dipilih lima desa contoh. Tahap ke dua adalah penentuan responden yang terdiri dari responden peternak dan pedagang. Pemilihan responden peternak dilakukan secara acak non-proporsional, sedangkan penentuan responden pedagang menggunakan teknik Snowbal sampling. Analisis data yang digunakan analisis margin pemasaran dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga pola saluran pemasaran yakni 1) peternak-konsumen, 2) peternak-pedagang pengumpul-pedagang besar-konsumen dan 3) peternak-pedagangantar pulau-konsumen. Pada saluran I biaya pemasaran sebesar Rp0 dan Farmer Share 100%. Pada saluran II biaya pemasaran blantik desa sebesar Rp105.000, pedagang besar sebesar Rp175.000/ST, keuntungan blantik desa sebesar Rp895.000, pedagang besar sebesar Rp1.825.000/ST dan Farmer Share 76%. Efisiensi Pemasaran saluran II dan III disebut efisien dengan nilai EP masing-masing sebesar = 2,24% dan 23,36%. Kata kunci: peternak, perantara, margin, efisiensi. ABSTRACT The aim of the survey to determine the pattern of marketing channels for cattle, to analyze the marketing margins of cattle and examin which marketingg channels are the most eficienct in the border regions of indonesia and rDTL. The research methods used is survey methods. Sampling has been done through several stages (multy stages sampling)namely the first stage is the determination of the sample sub-districts and villages is purposively as many as three sample sub-districts, then five sample villages are selected. The second stage is determination of respondents consisting of farmer respondents and trader respondents. The selection of farmer respondents was conducted in a non-proportional random manner, while the determination of trader repondents used the snobal sampling technique. Data analysis used is marketing margin and marketing efficiency. The result of the study indicate that there are three patterns of marketing channels, namely 1) breeder- consumer 2) breeder-collector-whole salers-consumer 3) breeder-inter-island traders-consumer. On the first channel the marketing cost is Rp.0 and farmer share is 100%. On the second channels the marketing costs for village leader is Rp. 895.000, whole salers is Rp175.000/AU, profit for village leader is Rp 895.000, whole salers is Rp1.825.000/AU and farmer share is 76%. The marketing efficiency of the second and third channels is called efficient with ME values of 2.24% and 23.36%. Keywords : breeder, intermediary, margin, efficiency
Pengaruh Penambahan Vitamin E dalam Pengencer Tris-Kuning Telur terhadap Kualitas Spermatozoa Babi Duroc Dinti Epriana Amtiran; Thomas Mata Hine; Kirenius Uly
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 4 (2020): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.894 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan vitamin E dalam pengencer Tris–kuning telur terhadap kualitas spermatozoa babi duroc. Sumber semen diperoleh dari dua ekor babi jantan duroc berumur ± tiga tahun yang dikoleksi dua kali seminggu. Semen yang diperoleh kemudian dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Semen yang mempunyai motilitas >70% diencerkan dengan Tris-kuning telur yang ditambahkan dengan vitamin E pada berbagai konsentrasi yaitu 0% (P0), 0,5% (P1), 1,0% (P2), 1,5% (P3), 2,0% (P4), dan 2,5% (P5). Semen yang telah diencerkan tersebut dipreservasi dalam cool box dengan suhu 18 – 200 C, dan selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap kualitas sperma setiap 8 jam hingga motilitas spermatozoa babi duroc ≥ 40%. Hasil penelitan menunjukan bahwa spermatozoa babi duroc yang dipreservasi selama 56 jam dalam pengencer Tris-kuning telur yang disuplementasikan vitamin E 2% (P4) mempunyai kualitas yang lebih tinggi (P<0.5) dibandingkan dengan kelima perlakuan lainnya, yaitu dengan motilitas mencapai (40,20±0,41%), viabilitas (45,45±0,96%), abnormalitas (5,90±0,60%), dan daya tahan hidup (56±0,00 jam). Disimpulkan bahwa penambahan vitamin E dalam pengencer Tris-kuning telur efektif untuk mempertahankan kualitas spermatozoa babi duroc, dengan konsentrasi vitamin E terbaik adalah 2%. Kata kunci: tris, kuning telur, vitamin E, spermatozoa, babi duroc This study aims to evaluate the effect of addition of vitamin E in Tris-yolk diluents on the quality of Duroc pig spermatozoa. Semen were collected from two of three-year-old boar duroc pigs collected twice a week. The semen were then evaluated macroscopically and microscopically. Semen motility > 70% were diluted with Tris-egg yolk and added with vitamin E at various following concentrations: 0% (P0), 0.5% (P1), 1.0% (P21.5 % (P3), 2.0% (P4), 2.5% (P5). The diluted semen were preserved in a cool box at temperature of 18 – 20oC, and then sperm quality were evaluated every 8 hours until the sperm motility remain 40%. The results found that duroc pig spermatozoa preserved for 56 hours in Tris-egg yolk diluents supplemented with 2% vitamin E (P4) performed a higher quality (P<0.5) compared to the other five treatments, ie with motility (40.20 ± 0.41%), viability (45.45 ± 0.96%), abnormality (5.90 ± 0.60%), and longevity (56 ± 0.00 hrs.). The conclusion is that the addition of vitamin E in the Tris-egg yolk diluent is effective in maintaining the quality of duroc pig spermatozoa with the best concentration of vitamin E is 2%. Keywords: tris, egg yolk, vitamin e, spermatozoa, duroc pigs
Analisis potensi pengembangan usaha peternakan sapi potong di Kabupaten Kupang Nimrot Yacob Humau; Maria Y. Luruk; Arnoldus Keban
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 2 No. 4 (2020): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.248 KB)

Abstract

Tujuannya penelitian ini adalah 1) menentukan wilayah basis pengembangan ternak sapi potong, 2) menganalisis laju pertumbuhan populasi ternak sapi potong, dan 3) menentukan strategi pengembangan usaha peternakan sapi potong di Kabupaten Kupang. Kajian pada usaha ini memiliki peluang pasar yang menjanjikan dan berpengaruh terhadap perekonomian daerah. Hasil Penelitian menunjukkan nilai Location Quetion (LQ) Kecamatan Kupang Timur 1,06 merupakan wilayah basis sedangkan Kecamatan Taebenu 0,88, Nekamese 0,69 dan Fatuleu 0,92 merupakan wilayah non basis. Hasil analisis Shift Share positif yakni Kecamatan Taebenu 8.643, Kupang Timur 46.862, Kecamatan Fatuleu 33.108 dan Nekamese 13.312 yang berarti pertumbuhannya cepat dan maju namun perlu untuk meningkatkan daya saing usaha ternak sapi potong di Kecamatan Kupang Timur, Fatuleu, dan Nekamese karena memiliki daya saing rendah. Strategi pengembangan berdasarkan analisis SWOT adalah strategi agresif yang mendukung penuh pertumbuhan dan pembangunan usaha ternak sapi di Kabupaten Kupang. Implementasinya adalah 1). Peningkatan keterampilan dan SDM peternak, 2). Rehabilitasi sistem dan sarana prasarana peternakan sapi potong dari hulu hingga hilir, 3). Peningkatan fungsi, peran dan kerja sama antar lembaga peternakan dan 4). Peningkatkan produksi dan produktifitas usaha ternak sapi potong. Kata kunci: sapi potong, potensi, location quotient, shift share dan SWOT The objectives of the research are 1) determining the base area for beef cattle development, 2) analyzing the growth rate of the beef cattle population, and 3) determining the strategy for developing a beef cattle business in Kupang Regency. This study has a promising market opportunity and affects the regional economy. The results showed that the Location Quetion (LQ) value of East Kupang District was 1.06 as a base area, while Taebenu District 0.88, Nekamese 0.69 and Fatuleu 0.92 were non-base areas. The results of positive Shift Share analysis are Taebenu 8,643, East Kupang 46,862, Fatuleu 33,108 and Nekamese 13,312 districts, which means that the growth is fast and advanced but it is necessary to increase the competitiveness of beef cattle business in East Kupang, Fatuleu, and Nekamese Districts because of their low competitiveness. The development strategy based on the SWOT analysis is an aggressive strategy that fully supports the growth and development of the cattle business in Kupang Regency. The implementations will be: 1) Increasing the skills and human resources of breeders, 2) Rehabilitation of beef cattle farming systems and infrastructure from upstream to downstream, 3) Increasing functions, roles and cooperation between livestock institutions and 4). Increase the production and productivity of beef cattle business. Keywords: beef cattle, potential, location quotien, shift share and SWOT

Page 7 of 19 | Total Record : 181