cover
Contact Name
Sulistiyani
Contact Email
is.listi83@gmail.com
Phone
+6281293262410
Journal Mail Official
is.listi83@gmail.com
Editorial Address
Jl. Padangbulan II, Abepura, Distrik Heram, Kelurahan Hedam, Jayapura
Location
Kota jayapura,
P a p u a
INDONESIA
ASMAT: Jurnal Pengabmas
ISSN : -     EISSN : 28100425     DOI : 10.47539/AJP
Core Subject : Health,
ASMAT JURNAL PENGABMAS merupakan jurnal yang terbit dua kali dalam satu tahun diterbitkan setiap bulan Juni dan Desember yang diterbitkan Oleh Poltekkes Kemenkes Jayapura bertujuan untuk mempublikasikan kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pemberian informasi kesehatan di masyarakat, aktivitas pelayanan Kesehatan masyarakat, penerapan teknologi tepat guna bagi masyarakat, mengembangkan model pemberdayaan masyarakat, mendiseminasikan pada bidang Kesehatan seperti: 1. Keperawatan 2. Gizi atau Nutrition 3. Sanitarian atau Kesehatan Lingkungan 4. Kebidanan 5. Farmasi 6. Teknologi Laboratorium Medis 7. Fisioterapi 8. Rekam Medis 9. Kesehatan Ibu dan Anak 10. Promosi Kesehatan
Articles 27 Documents
Pendampingan Pembuatan Nugget Ikan Gabus Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Untuk Mencegah Penyakit Infeksi Pada Balita Ester Rumaseb; Sulistiyani Sulistiyani; Berliana Tampubolon
ASMAT JURNAL PENGABMAS Vol. 1 No. 1 (2021): Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.51 KB) | DOI: 10.47539/ajp.v1i1.2

Abstract

Abstract Infancy is a period vulnerable to diseases that can inhibit growth and development, especially brain development. The adequacy of nutrient intake in toddlers can be fulfilled by providing the consumption of foods that are high in protein as one alternative to improve the nutritional status of children under five with infectious disease problems. High Protein is very necessary for the growth and development of children under five local food Jayapura-Papua, which is rich in protein and albumin is fish cork. Processed nuggets fish cork can be used as a variant of food that is favored by toddlers. The purpose of the community service and research is to improve the knowledge of mothers in the food processing fish cork as an effort to improve the durability of the body to prevent Infectious diseases in infants. The event was held in August to October and attended by 20 people (5 including a toddler with a RESPIRATORY infection, 1 of them with a wound on the foot, 3 health workers, and 2 movers posyandu). The approach was taken during the activity by giving health education, training, and demonstration of the manufacture of fish nuggets the cork to improve the nutrition of toddlers. A series of activities carried out for 4 months by the time of the visit once a week. Before following, the measurement of Maternal knowledge, give community exercise making fish nuggets cork, and the simulation of self. The results of the community services measured by the see family who carries out the manufacture of fish nuggets cork. After assisting for 3 months, it turns out that of the 20 Mothers with toddlers that follow the initial demonstration is only 10 mothers who carry out the manufacture of fish nuggets cork at home. This is due to the safety factor that is less conducive to the activity. For the next mentoring activities making fish nuggets cork followed up by the mother of the cadres.  Abstrak Masa balita merupakan masa rentan terhadap penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan terutama perkembangan otak. Kecukupan asupan gizi pada balita dapat tercukupi dengan memberikan konsumsi makanan yang tinggi protein sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan status gizi pada anak balita dengan masalah penyakit infeksi. Protein yang tinggi sangat diperlukan pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak balita Bahan makanan lokal Jayapura-Papua yang kaya akan protein dan albumin adalah ikan gabus. Olahan nugget ikan gabus dapat dijadikan sebagai varian makanan yang sangat disukai oleh anak balita. Tujuan pengabdian masyarakat dan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam pengolahan bahan makanan ikan gabus sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah penyakit Infeksi pada balita. Kegiatan dilaksanakan pada bulan agustus hingga oktober dan diikuti oleh 20 orang (5 diantaranya balita dengan ISPA, 1 orang diantaranya dengan luka pada kaki, 3 kader kesehatan, dan 2 penggerak posyandu). Pendekatan yang dilakukan selama kegiatan dengan memberikan pendidikan kesehatan, pelatihan, dan demonstrasi pembuatan nugget ikan gabus untuk meningkatkan gizi balita. Rangkaian kegiatan dilakukan selama 4 bulan dengan waktu kunjungan seminggu sekali. Sebelum mengikuti kegiatan dilakukan pengukuran pengetahuan Ibu, memberikan persyarakat latihan pembuatan nugget ikan gabus, dan simulasi mandiri. Hasil pengabdian masyarakat diukur dengan melihat keluarga yang melaksanakan pembuatan nugget ikan gabus. Setelah dilakukan pendampingan selama 3 bulan, ternyata dari 20 orang Ibu dengan anak balita yang mengikuti demonstrasi awal hanya 10 ibu yang melaksanakan pembuatan nugget ikan gabus di rumah. Hal ini disebabkan karena adanya faktor keamanan yang kurang kondusif selama kegiatan berlangsung. Untuk selanjutnya kegiatan pendampingan pembuatan nugget ikan gabus ditindaklanjuti oleh ibu kader.
Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru Pencegahan Penularan COVID-19 di Pasar Pagi Kota Jayapura Angki Irawan; Nawang Wulan; Henny Sesanti Budi Hastuty
ASMAT JURNAL PENGABMAS Vol. 1 No. 1 (2021): Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.389 KB) | DOI: 10.47539/ajp.v1i1.5

Abstract

Abstract Public places and facilities are areas where people carry out social life activities and are active in fulfilling their daily needs. The risk of people's movement and community gathering in public places and facilities, has a fairly large potential for COVID-19 transmission. The market is an area where buyers and sellers meet, either directly or indirectly, with the process of buying and selling various types of consumer goods through bargaining. The large number of crowds and the movement of people are conditions that must be considered in applying the principle of maintaining a minimum distance of 1 meter in the market. The purpose of community service is to provide knowledge, skills and facilities for washing people's hands to implement health protocols, especially in the market. the problem-solving framework is; making hand washing facilities, counseling, distributing masks and hand sanitizers, and distributing leaflets on how to wash hands properly and correctly. The target of the activity is the traders in the morning market. Providing information about covid-19, prevention efforts and strategies can be carried out in a sustainable manner so that people avoid the disease covid-19. Abstrak Tempat dan fasilitas umum merupakan area dimana masyarakat melakukan aktifitas kehidupan sosial dan berkegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Risiko pergerakan orang dan berkumpulnya masyarakat pada tempat dan fasilitas umum, memiliki potensi penularan COVID-19 yang cukup besar. Pasar merupakan suatu area dimana tempat bertemunya pembeli dan penjual, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan proses jual beli berbagai jenis barang konsumsi melalui tawar menawar. Banyaknya kerumunan dan pergerakan orang merupakan kondisi yang harus menjadi perhatian dalam penerapan prinsip jaga jarak minimal 1 meter di pasar. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan pengetahuan, keterampilan dan sarana cuci tangan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan khususnya di pasar. kerangka pemecahan masalah adalah ; pembuatan sarana tempat cuci tangan, penyuluhan, pembagian masker dan handsanitizer, dan pembagian leaflet tentang cara cuci tangan yang baik dan benar. Sasaran kegiatan adalah pedagang di pasar pagi. Pemberian informasi tentang covid-19, upaya dan strategi pencegahan dapat dilakukan secara berkelanjutan agar masyarakat terhindar dari penyakit covid-19
Sosialisasi Penularan Penyakit Covid-19 Pada Lansia Di Posyandu Lansia Puskesmas Harapan Distrik Sentani Sulistiyani Sulistiyani; Lamria Situmeang; I Ketut Swastika
ASMAT JURNAL PENGABMAS Vol. 1 No. 1 (2021): Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.434 KB) | DOI: 10.47539/ajp.v1i1.6

Abstract

Abstract Elderly people are a vulnerable group who are susceptible to infectious diseases. During the pandemic, the death rate of the elderly because of the disease Covid-19 with a degenerative disease. The center for Disease Control and Prevention (CDC) said that the population aged 65 years or as many as 17% of the total population in the United States has been exposed to the infection of Covid-19 as much as 80% of deaths. Attempts to do so is not infected with coronavirus is to enhance knowledge through training behavior of the healthy and clean living (PHBS) in the elderly.service Activities using the training methods, lectures, simulations/role-play to the elderly. The Media used booklets and interactive videos as well as the questionnaire of the level of knowledge and attitude of the elderly about the disease Covid-19. Assessment of the level of knowledge of the elderly conducted by the method pre-post intervention.The Results of community service activities include a pre-test, the socialization of the disease covid-19 and ways of prevention, the simulation of how the prevention of Covid-19, the socialization of elderly health care, and evaluation activities. The results of testing the knowledge before training the good category as many as 70% and 30%. As for the level of knowledge after the training the good category as many as 90% and 10%.Prevention of the spread of the disease Covid-19 can be overcome with the provision of the information periodically. Spread information quickly and gives the effect of reducing the transmission of infection of Covid-19 in the elderly such as the activities of PHBS, social distancing, and screening health regularly. The provision of training with the system role-play and video media is considered effective in the efforts to empower the elderly. The elderly as a vulnerable group is more receptive to the information in a visual form. That is because in the elderly there are already declining or aging processes that also have an impact on the cognitive elderly. Abstrak Lansia merupakan kelompok rentan yang mudah terkena penyakit infeksius. Pada masa pandemi, angka kematian lansia karena penyakit Covid-19 dengan penyakit degenerative. Pusat Pengendalian dan PencegahanPenyakit (CDC) mengatakan bahwa penduduk yang berusia 65 tahun atau sebanyak 17% dari total populasi di Amerika Serikat telah terpapar infeksi Covid-19 sebanyak 80% kematian. Upaya yang dapat dilakukan agar tidak terinfeksi virus corona adalah dengan meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) pada lansia. Kegiatan pengabdian menggunakan metode pelatihan, ceramah, simulasi/role play kepada para lansia. Media yang digunakan booklet dan video interaktif serta kuisioner tingkat pengetahuan dan sikap lansia tentang penyakit Covid-19. Penilaian terhadap tingkat pengetahuan lansia dilakukan dengan metode pre-post intervensi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi pre-test, sosialisasi penyakit covid-19 dan cara pencegahan, simulasi cara pencegahan Covid-19, sosialisasi posyandu lansia, dan evaluasi kegiatan. Hasil pengujian gambaran pengetahuan sebelum pelatihan kategori baik sebanyak 70% dan cukup 30%. Sedangkan untuk tingkat pengetahuan setelah pelatihan kategori baik sebanyak 90% dan cukup 10%. Pencegahan peyebaran penyakit Covid-19 dapat diatasi dengan adanya pemberian informasi secara berkala. Penyebaran informasi yang cepat dan tepat dapat memberikan efek mengurangi transmisi penularan infeksi Covid-19 pada lansia seperti kegiatan PHBS, social distancing, dan screening kesehatan secara rutin. Pemberian pelatihan dengan sistim role play dan media video dinilai efektif dalam upaya memberdayakan lansia. Lansia sebagai kelompok rentan lebih mudah menerima informasi dalam bentuk visual. Hal tersebut dikarenakan pada lansia sudah ada kemunduran atau aging process yang juga berdampak pada kognitiflansia.
Gerakan Masyarakat Cegah Covid 19 Pada Ibu Hamil Di Kelurahan Doyo Baru Kabupaten Jayapura Ruth Yogi; Sri Wahyuni; Eka Setyaning Suci; Fitriah Ardiawijianti Iriani; Roganda Simanjuntak
ASMAT JURNAL PENGABMAS Vol. 1 No. 1 (2021): Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (973.136 KB) | DOI: 10.47539/ajp.v1i1.7

Abstract

Abstract The spread of Covid 19 in Papua Province as of April 28, 2020 has been a number of 178 positive, treated 119 people, recovered 52 people, died 7 people. In Jayapura Regency there have been 31 positive people, 17 people were treated, recovered 9 people, died 1 person. Given the rapid spread of covid 19 disease, urgent precautions are needed so that this disease does not become more widespread. Doyo Baru Village is one of the villages in Jayapura Regency which is located close to Yowari Hospital.as an area close to the Hospital environment it is more vulnerable to covid 19 transmission if prevention efforts are not made about this corona. The Prevent Covid 19 Community Movement is a community movement that is carried out jointly and continuously in order to increase public awareness in efforts to prevent Covid 19 with the target of the entire community, especially cadres, pregnant women and toddler mothers by distributing masks, posters, leaflets, and hand sanitizer, sharing of hand washing facilities and hand washing soap in public places, and extension how to make a simple decihemish solution with bayclin. The intended target was pregnant women in Doyo Baru Village with the result of increased knowledge after counseling about the Community Movement to Prevent Covid-19 and the Community gets the help of Masks, nine staples (5kg rice and 1 rack of eggs), milk, gallons of hand washing and liquid soap. Abstrak Penyebaran Covid 19 di Propinsi Papua per tanggal 28 April 2020 sudah ada sejumlah 178 positif, dirawat 119 orang, sembuh 52 orang, meninggal 7 orang. Di Kabupaten Jayapura sudah ada 31 orang positif, 17 orang dirawat, sembuh 9 orang, meninggal 1 orang. Mengingat penyebaran penyakit covid 19 ini yang begitu cepat ini maka diperlukan tindakan pencegahan segera agar penyakit ini tidak semakin menyebar luas. Kelurahan Doyo Baru adalah salah satu kelurahan di wilayah Kabupaten Jayapura yang letaknya dekat dengan RSUD Yowari. Sebagai daerah yang dekat dengan lingkungan Rumah Sakit maka lebih rentan terjadi penularan covid 19 jika tidak dilakukan upaya pencegahan tentang corona ini. Gerakan Masyarakat Cegah Covid 19 merupakan gerakan masyarakat yang dilakukan secara bersama dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan Covid 19 dengan sasaran seluruh masyarakat utamanya adalah Kader, ibu hamil dan ibu balita dengan membagikan masker, poster, leaflet, dan hand sanitizer, pembagian fasilitas tempat cuci tangan dan sabun cuci tangan di tempat-tempat umum, dan penyuluhan cara membuat larutan desifektan sederhana dengan bayclin. Sasaran yang dituju adalah ibu hamil di kelurahan doyo baru dengan hasil ada peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan mengenai Gerakan masyarakat Cegah Covid 19 dan Masyarakat mendapat bantuan Masker, sembako (beras 5 kg dan telor 1 rak), susu, galon cuci tangan dan sabun cair.
Pemantauan Status Gizi Dan Edukasi Gizi pada Remaja Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Nia Budhi Asatuti; Ratih Nurani Sumardi; I Rai Ngardita; Sanya Anda Lusiana
ASMAT JURNAL PENGABMAS Vol. 1 No. 1 (2021): Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.674 KB) | DOI: 10.47539/ajp.v1i1.8

Abstract

Abstract Stunting was one of the nutritional problems in many developing countries, including Indonesia. The long-term impact of stunting was the decreceof the quality of Human Resources (HR). There was many various of interventions, both sensitive intervension even specific intervension, have been carried out by the government to preventing stunting. Nutrition education, sexual education and reproductive health for adolescents was one of the planned special intervention activities. This community service aims to provide an overview of the problem of nutrition, education and stunting prevention in adolescents as one way to reduce stunting rates in the future. The location of this community service activity is at the SMP Baik Sentani, Jayapura Regency. The activities carried out were measuring nutritional status, anemia status and nutritional education related to stunting. After the activity there was an increase in students knowledge about stunting and anemia. Information about stunting and the role of adolescents in its prevention needs to be continued as a sensitive intervention effort to prevent stunting. Abstrak Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang banyak dihadapi negara berkembang termasuk Indonesia. Dampak jangka panjang dari stunting adalah menurunnya kualitas Sumber DayaManusia (SDM).Berbagai intervensi baik sensitive maupun spesifik dilakukan pemerintah dalam pencegahan stunting. Pendidikan gizi masyarakat dan memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi serta gizi pada remaja merupakan salah satu kegiatan intervensi spesifik yang dicanangkan. Tujan pengabmas ini adalah memberikan gambaran masalah gizi, edukasi stunting dan pencegahannya pada remaja sebagai salah satu cara untuk menurunkan angka stunting di masa mendatang. Lokasi kegiatan pengabmas adalah SMP Baik Sentani Timur Kabupaten Jayapura. Kegiatan yang dilakukan adalah pengukuran status gizi, status anemia dan edukasi gizi terkait stunting. Setelah kegiatan terjadi peningkatan pengetahuan siswa mengenai stunting dan anemia. Informas itentang stunting dan peran remaja dalam pencegahannya perlu terus dilakukan sebagai upaya intervensi sensitive pencegahan stunting.
Imunitas Sosial Dalam Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Di Kampung Ifale Distrik Sentani Kabupaten Jayapura Papua Rohmani Rohmani; Kismiyati Kismiyati; Muhamad Sahiddin; Ardhanari H. Kusuma
ASMAT JURNAL PENGABMAS Vol. 1 No. 1 (2021): Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.865 KB) | DOI: 10.47539/ajp.v1i1.9

Abstract

Abstract On March 21, 2020, the Papua Provincial Health Office announced the first case of Covid-19 in Papua Province. The number of cases that were reported positive were 2 people in Merauke Regency. The second latest case was reported simultaneously on March 22 in two regions, namely in Jayapura City 5 people and Mimika Regency 3 people. Data update on Covid-19 cases in Papua on May 2, 2020, cumulative positive cases were 240 cases, Patients under Supervision (PDP) were 240 cases and People under Monitoring (ODP) were 2,275 cases. The data update on May 2, 2020 also shows a cure rate of 59 cases (24.58%) and a death rate of 7 cases (2.9%). Clean and Healthy Life Behavior (PHBS). We plan to conduct health education about hand washing with soap (CPTS), how to use a mask correctly, how to remove a mask correctly, cough etiquette, disinfecting people's homes and churches, counseling about physical distancing (keeping a distance). The methods used in community service are health education, blood pressure measurement demonstrations, effective coughing, the use of masks, spraying disinfectants, and how to wash hands with soap. The results of community service are that the most people aged 51 years and over are 11 people (21.6%), The gender who participates in the activity is 27 men (52.9%), the education that participates in community service is high school amounted to 14 people (27.5%), the most occupations were housewives totaling 15 people (29.4%). Public knowledge about participants' covid-19 before and after counseling the average difference was 16.57 (80.29 – 63.72). The conclusion is that there is an increase in knowledge before and after community service is carried out in Ifale Village. Abstrak Pada tanggal 21 Maret 2020 Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Provinsi Papua.Jumlah Kasus yang di laporkan positif ada 2 orang di Kabupaten Merauke. Kasus terbaru kedua dilaporkan serentak tanggal 22 Maret di dua Wilayah, yaitu di Kota Jayapura 5 orang dan Kabupaten Mimika 3 orang. Update data kasus Covid – 19 di Papua pada tanggal 2 Mei 2020, kasus kumulatif positif sebanyak 240 kasus, Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 240 kasus dan Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 2.275 kasus. Update data 2 Mei 2020 juga menunjukkan angka kesembuhan sebanyak 59 kasus (24,58%) dan angka kematian sebanyak 7 kasus (2,9%). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kami berencana akan melakukan penyuluhan kesehatan tentang cuci tangan pakai sabun (CPTS), cara menggunakan masker yang benar, cara melepaskan masker yang benar, etika batuk, melakukan disinfektan dirumah warga dan gereja, penyuluhan tentang physical distancing (jaga jarak).Metode yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat yaitu dengan pendidikan kesehatan, demonstrasi pengukuran tekanandarah, batu ke fektif, penggunaan masker, penyemprotan disinfektan, dan cara cuci tangan pakai sabun. Hasil dari pengabdian masyarakat yaitu umur masyarakat paling banyak berusia rentang 51 tahun ke atas berjumlah 11 orang (21,6%), Jenis kelamin yang mengikuti kegiatan adalah laki-laki berjumlah 27 orang (52,9%), pendidikan yang mengikuti pengabdian masyarakat adalah SMA berjumlah 14 orang (27,5%), pekerjaan yang paling banyak adalah ibu rumah tangga berjumlah 15 orang (29,4%). Pengetahuan masyarakat tentangcovid -19 peserta sebelum dan sesudah penyuluhan selisih rata-rata adalah 16, 57 (80,29 – 63,72). Kesimpulan adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan pengabdian masyarakat di Kampung Ifale.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TUGAS DAN WEWENANG BIDAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI RANTING PONDOK GEDE Royani Chairiyah
ASMAT JURNAL PENGABMAS Vol. 1 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.164 KB) | DOI: 10.47539/ajp.v1i2.15

Abstract

Kesehatan menjadi hak konstitusional setiap warga negara dan menjadi tanggung jawab Pemerintah untuk menyediakan pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan sebagai upaya negara untuk memberikan pelayanan kesehatan yang didukung oleh sumber daya kesehatan termasuk Bidan. Bidan yang melakukan praktik pelayanan langsung kepada pasien khususnya pelayanan kesehatan pada ibu dan anak dalam melaksanakan tugas dan wewenang secara professional sesuai Standar Prosedur Operasional  meningkatkan kuailitas pelayanan dan derajat kesehatan yang optimal. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan Bidan dalam Tugas dan Wewenang Bidan dalam meningkatkan Kualitas Pelayanan dengan melakukan Standar Operasional Prosedur sesuai dengan UU Kemenkes. Metode pengabdian ini melalui edukasi kepada Bidan tentang tugas dan Wewenang Bidan. Strategi pengabdian ini dilakukan secara tatap muka di Balai pertemuan Kantor Camat Pondok Melati Pondok Gede pada tanggal 13 Juni 2021 sebanyak 45 orang Bidan yang hadir terdiri dari Anggota IBI Ponndok Gede, Pengurus Ranting dan Pengurus Cabang Bekasi. Hasil dari kegiatan  ini  peningkatan pengetahuan bidan yang ditandai dengan  peningkatan nilai pos-test.  
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN MENU MAKAN LANSIA UNTUK MENINGKATKAN SISTEM IMUN DI MASA PANDEMIC COVID 19 Almira Sitasari; Susilo Wirawan; Esthy Rahman Asih
ASMAT JURNAL PENGABMAS Vol. 1 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.8 KB) | DOI: 10.47539/ajp.v1i2.16

Abstract

Kelompok lanjut usia (lansia) dan pra-lansia merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap penyakit di antaranya(Sulistyawati,2021) Diabetes Mellitus, hipertensi dan asma yang akan meningkatkan keparahan gejala pada lansia yang tertular infeksi covid-19(Syarifah & Sugiharto, 2021).Tingginya angka kematian lansia dimasa pandemi Covid-19 berdampak pula terhadap kondisi psikologis lansia seperti kecemasan, kondisi ini dapat menurunkan daya tahan tubuh lansia, apalagi lansia yang memiliki penyakit comorbid (Guslinda et al., 2020). Kader dapat memantau pola makan lansia setiap bulan di Posyandu dan dapat memberi edukasi pada lansia. Oleh karena itu pemberdayaan kader melalui kegiatan diklat pendampingan penyusunan menu makan lansia diharapkan dapat menjadi upaya dalam pencegahan dan pengendalian berbagai penyakit pada lansia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan mempertahankan dan meningkatkan imunitas bagi Lansia melalui penyusunan menu gizi seimbang pada masa pandemi covid-19. Sasaran kegiatan ini adalah keluarga di Dusun Sembung, Desa Balecatur dan kader di wilayah Puskesmas Gamping 1. Dalam kegiatan edukasi materi tentang kekebalan tubuh bagi Lansia, pangan fungsional dan penyusunan menu makanan Lansia  yang disampaikan oleh 3 orang narasumber dengan menggunakan media ppt, daftar bahan makanan penukar  dengan menggunakan metode berupa ceramah, diskusi (tanya jawab) dan praktik. Sebelum dan setelah kegiatan diklat diberikan pretest dan post test untuk menilai apakah ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan lansia tentang makanan yang sesuai untuk peningkatan imunitas tubuh bagi peserta.  Berdasarkan hasil pretest dan post test diketahui bahwa sebanyak 87,5% mengalami kenaikan nilai pretest ke post test dengan peningkatan dari rata-rata nilai 73,75 meningkat menjadi 95,63. Beberapa saran yang dapat diberikan di antaranya adalah bagi ahli gizi untuk melakukan pengawasan dan pemantauan secara terus menerus terhadap kegiatan posyandu lansia.  Bagi  kader posyandu diharapkan dapat memberikan motivasi kepada lansia di wilayah kerjanya dan memberikan edukasi pentingnya menjaga status kesehatannya.  
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENYULUHAN PENERAPAN GIZI SEIMBANG PADA LANSIA UPTD PELAYANAN SOSIAL LANSIA TRESNA WERDHA Dewi Woro Astuti; radella Hervidea; Erwin Tubagus; Ajib Jayadi
ASMAT JURNAL PENGABMAS Vol. 1 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.191 KB) | DOI: 10.47539/ajp.v1i2.17

Abstract

Lansia merupakan kelompok yang rentan gizi hal tersebut disebabkan karena adanya proses penuaan secara biologis, fisik, dan psikologis pada lansia, oleh karena itu asupan gizi yang adekuat dan seimbang sangat berperan terhadap status gizi dan kesehatan lansia dalam jangka waktu lama, dengan asupan zat gizi yang tercukupi diharapkan dapat meningkatkan status gizi lansia ke taraf yang lebih tinggi (Arisanti dkk, 2014). Pemberian gizi pada lansia perlu mendapat perhatian karena berpengaruh karena meningkatkan gizi lansia agar tetap berada dalam kondisi yang sehat dan terhindar dari risiko terjadinya kurang gizi. Khususnya pada lanjut usia dengan masalah multi patologinya yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi asupan zat gizi dan menimbulkan berbagai macam masalah gizi (Purba, 2005). Masalah kesehatan pada lansia, seperti kekurangan gizi dan obesitas akan semakin meningkat mengingat jumlah penduduk lansia yang semakin bertambah dari tahun ke tahun, oleh karena peningkatan masalah kesehatan gizi pada lansia harus diperhatikan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini diharapkan setelah mengikuti sosialisasi (penyuluhan gizi pada lansia) lansia mampu memahami makanan yang baik dan memiliki gizi seimbang. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji kesehatan lansia terkait gizi yang berjudul “Asupan Gizi Seimbang untuk Lansia” Di Panti Jompo Tresna Werdha Natar Kabupaten Lampung Selatan.
PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN PADA SD DI DESA PERIGI KECAMATAN PULAU PINANG KABUPATEN LAHAT Eliza Eliza; Sriwiyanti Sriwiyanti; Sri Hartati; Detiana Detiana
ASMAT JURNAL PENGABMAS Vol. 1 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.373 KB) | DOI: 10.47539/ajp.v1i2.20

Abstract

Siswa SD 6-12 tahun membutuhkan makanan yang cukup secara kuantitas dan kualitas agar tercapai status gizi yang baik. Anak sering membeli jajan  menarik dengan kualitas yang rendah serta bahan makanan yang kurang baik.  Permasalahan yang  dihadapi Anak SD mempunyai banyak aktivitas sehingga sering melupakan waktu makan. Anak yang tidak sarapan cenderung memiliki asupan energi dan zat gizi lebih sedikit dari pada anak yang sarapan pagi. Hal ini akan meningkatkan perilaku mengkomsumsi jajanan di lingkungan  sekolah,  kebiasaan memberikan uang jajan kepada anak sekolah juga merupakan salah satu faktor pencetus munculnya perilaku jajan di sekolah. Solusi yang ditawarkan adalah memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan pemilihan makanan jajanan yang baik untuk kesehatan Anak SD di desa Perigi Kabupaten Lahat yang  dilaksanakan secara tiga Tahap , yaitu ; Perencanaan ,Pelaksanaan , Evaluasi  Monitoring.  Kegiatan ini  dilaksanakan di Desa Perigi Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat, tanggal 25 September 2020 dan 02 Oktober 2020 dilakukan oleh Tim Dosen dan Mahasiswa  Dihadiri oleh peserta , Jumlah anak SD yang hadir  50 orang, mitra yang hadir 6 orang yang berasal dari perangkat desa, petugas puskesmas dan kader

Page 1 of 3 | Total Record : 27