cover
Contact Name
Daud Pamungkas
Contact Email
daudp@unsur.ac.id
Phone
+6285721613541
Journal Mail Official
alinea@unsur.ac.id
Editorial Address
Jalan Dr. Muwardi, Cianjur, 43216 Telp/fak 0263 262284
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran
ISSN : 23016345     EISSN : 26147599     DOI : 10.35194/alinea.v1i1
Alinea is a scientific journal published by Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Suryakancana that covers various issues related to the learning of bahasa Indonesia. The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been studied in the area of learning bahasa-sastra Indonesia.
Articles 81 Documents
Tembang Sunda Cianjuran: Struktur dan Semiotik Resti Fauziah Kusmana
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 8, No 2 (2019): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.192 KB) | DOI: 10.35194/alinea.v8i2.437

Abstract

Tembang Sunda Cianjuran merupakan suatu kesenian khas Cianjur yang penuh makna. Penelitian dilaksanakan dengan metode deskripstif,  pengumpulan data menggunakan studi pustaka, dokumentasi, dan wawancara. Data yang dianalisis dua teks tembang Sunda Cianjuran yaitu tembang papatat (TSC 01) dan pangapungan (TSC 02). Dari hasi penelitian diperoleh simpulan bahwa  struktur fisik; terdapat lima macam diksi; pengimajian dalam kedua tembang beruppa pengimajian visual; kata konkret pada kedua tembang ada enam, masing-masing tembang memiliki tiga kata konkret; terdapat dua majas, yaitu majas personifikasi pada TSC 01 dan majas hiperbola pada TSC 02; rima yang sering muncul yaitu rima aliterasi, asonansi, serta gabungan rima aliterasi dan asonansi; dan tata wajah, dari kedua tembang jika dilihat dari aturan barisnya mempunyai kesamaan yaitu sama-sama terdiri dari delapan baris, kata-kata yang disusun membentuk suatu kesatuan yang padu. Cianjuran Sundanese song is a typical art of Cianjur which is full of meaning and value. The method used in this research was descriptive with data collection techniques in the form of literature review, documentation and interviews. The data analyzed were two Sundanese Cianjuran texts, namely song Papatat (TSC 01) and Pangapungan (TSC 02). The results of the research reveals conclusion of their structures; diction found were five dictions; the images from the two songs are visual images; concrete words in the two songs, there are six concrete words, and each song has three concrete words. figurative language, there are two forms, namely personification form on TSC 01 and hyperbole form on TSC 02; alliterations that often arise are alliteration rhyme, asonance, and combination of alliteration rhyme and asonance typhography, viewed from the lining rules, the two song texts have similarity, they consist of eight lines, words were arranged in harmony.Kata Kunci: Cianjuran, Sunda, tembang
Nilai Pendidikan Pantun "Besaot" dalam Laman Facebook Nela Oktarina
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 9, No 2 (2020): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.889 KB) | DOI: 10.35194/alinea.v9i2.834

Abstract

Artikel ini akan membahas nilai pendidikan pantun besaot di cyberspace. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan datasekunder  berupa pantun yang bersumber dari laman facebook. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian menggunakan teknik analisis dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan concent analyis (analisis isi) dengan mengungkap, memahami, dan menangkap pesan karya sastra.  Berdasarkan hasil kajian terhadap 6 pantun besaot yang di dapat di laman facebook dalam grup “Bangka Yoh” yang diunggah oleh akun yang bernama Budi Js, diketahui bahwa pantun besaot memiliki nilai pendidikan sebagai berikut: (1) nilai pendidikan religi, (2) nilai pendidikan moral, (3) nilai pendidikan sosial dan (4) nilai pendidikan budaya.Katakunci: pantun, nilai pendidikan, facebookAbstract:This article will discuss the value of pantun besaot education in cyberspace. The research was conducted using a qualitative descriptive method, with secondary data in the form of rhymes that were sourced from the Facebook page. The data collection technique used in the study was document analysis techniques. Data analysis techniques in research use content analysis (content analysis) by revealing, understanding, and capturing messages of literary works. Based on the results of a study of 6 besaot rhymes obtained on the Facebook page in the "Bangka Yoh" group uploaded by an account named Budi Js, it is known that the besaot pantun has the following educational values: (1) the value of religious education, (2) the value of education moral, (3) the value of social education and (4) the value of cultural education.Keywords: pantun , educational values, facebook
Pengembangan e-Modul Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia Purwati Zisca Diana
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 10, No 2 (2021): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.307 KB) | DOI: 10.35194/alinea.v10i2.1635

Abstract

Artikel ini akan mendeskripsikan hasil analisis kebutuhan terhadap pengembangan rancangan e-modul mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia. Analisis kebutuhan ini merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan (R&D). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester 4 tahun akademik 2020/2021. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner, dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis interaktif Miles-Huberman, yaitu pereduksian data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa sumber belajar yang diperlukan mudah dipelajari dan dalam bentuk digital. Sebanyak 77,94% mahasiswa senang menggunakan e-modul sebagai sumber belajar karena praktis. Dengan demikian, dapat disimpulkan perlu dikembangkan e-modul sebagai sumber belajar dalam mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia.Kata kunci: analisis kebutuhan, e-modul, sumber belajar, bahasa Indonesia  Abstract:This article will describe the results of the needs analysis on the development of the e-module design for Indonesian Language Learning courses. This needs analysis is part of research and development (R&D). The research method used is descriptive qualitative. The research subjects are 4th-semester students of the 2020/2021 academic year. Data were collected by observation, interviews, questionnaires, and document analysis. Data analysis was carried out using the Miles-Huberman interactive analysis technique, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the learning resources needed were easy to learn and in digital form. As many as 77.94% of students are happy to use e-modules as a learning resource because it is practical. Thus, it can be concluded that it is necessary to develop e-modules as learning resources in Indonesian Language Learning courses.Keywords: needs analysis, e-module, learning resources, Indonesian language 
Penggunaan Konjungsi Subordinatif dalam Kumpulan Cerita Rakyat Belitung Betta Resgita
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 11, No 1 (2022): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.885 KB) | DOI: 10.35194/alinea.v11i1.1633

Abstract

 Artikel ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan hubungan makna konjungsi subordinatif  dalam  kumpulan cerita rakyat Belitung berjudul ”Cerite Kampoeng dari Kampoeng Halaman” oleh Bule Sahib. Penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu kumpulan cerita rakyat dengan objek konjungsi subordinatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap serta teknik lanjutan simak bebas libat cakap dan catat. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 14 hubungan makna konjungsi subordinatif. Hubungan makna waktu 265 data, makna syarat 24 data, makna pengandaian enam data, makna tujuan 174 data, makna konsesif 21 data, makna pemiripan 11 data, makna penyebaban 70 data, makna akibat sembilan data, makna cara sembilan data, makna alat enam data, makna komplementasi atau penjelas 15 data, makna atributif atau pelengkap 38 data, makna perbandingan lima data, dan makna optatif atau harapan dua data.. Katakunci: cerita rakyat; hubungan;  konjungsi; makna; subordinatif  Abstract:This article aims to describe the relationship between the meaning of subordinating conjunctions in a collection of Belitung folk tales entitled” Cerite Kampoeng dari Kampoeng Halaman” by Bule Sahib. This research is qualitative descriptive research. The research subject is a collection of folk tales with subordinate conjunctions as objects. Data collection was carried out using the listening and recording method, followed by non-participant conversation and note-taking. The results show that there were 14 meaning relationships of subordinating conjunctions. Meaning of time 265 data, the meaning of condition 24 data, the meaning of presupposition 6 data, meaning of purpose 174 data, meaning of concessional 21 data, the meaning of resemblance to 11 data, the meaning of cause 70 data, the meaning of effect 9 data, the meaning of manner 9 data, the meaning of means 6 data, the meaning of complementation or explanation 15 data, the meaning of attributive or complementary 38 data, meaning of comparison 5 data, and  meaning of optative or hope 2 data.Keywords: folklore; connection; conjunction; mean; subordinate 
Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Pidato dengan Menggunakan Metode Think Fair Share Gagan Zakaria
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 6, No 2 (2017): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.031 KB) | DOI: 10.35194/alinea.v1i1.5

Abstract

This article discusses improving the ability to write speech text by using think fair share method. The study was conducted using Classroom Action Research (PTK) with two cycles. Technique of collecting data is done by test. The results showed that there was an increase in the ability to write speech texts and student activities. This can be seen in the cycle I the ability to write speech text with completeness reached 60.68% or 70 average. Then it looks a significant increase compared to cycle I, in cycle II mastery reaches 91.30% or an average of 82.34. Furthermore, students' activity in cycle I was recorded by 4 students or 17.39% who played mobile phone, 3 students or 13.04% who were relaxed waiting for the reply from their friends, and 2 students or 8.69% who cheered his friend when doing. Compared to cycle I, some students do not want to do themselves according to the instructions. In the implementation of cycle II, the activity of students who play mobile phone decreased from 4 students or by 17.39% to 2 students or by 8.69%, relaxed students waiting for answers from their friends no, and students who bully his friend does not exist.Keywords: writing text of speech, think fair share.
An Inventory of the Equivalents of the Latest Foreign-Indonesian Term as a Means of Introducing Indonesian to Foreign Speakers Sudaryanto, Hermanto & Dedi Wijayanti
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 7, No 2 (2018): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.47 KB) | DOI: 10.35194/alinea.v1i3.386

Abstract

This study aims to invent the equivalent of the latest foreign-Indonesian term as a means of introducing Indonesian language to foreign speakers (BIPA). This research uses  qualitative approach. Data are obtained through reading and noting the equivalents of foreign-Indonesian terminology in dictionaries, books, and newspapers. This study uses content review techniques. The results of this study show about 5.800 equivalents of foreign-Indonesian terms covering eight study areas namely, (1) business and finance, (2) tourism, (3) sport, (4) property, (5) transportation and communication, (6) industry, (7) beauty and personal equipment, and (8) information and electronics.Keywords: inventory, equivalents of the latest foreign-Indonesian, BIPA
Kesantunan Berbahasa sebagai Faktor Determinan Keberhasilan Pembelajaran Berbahasa Deka Agustina; Sumarlam Sumarlam; Muhammad Rohmadi
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 9, No 1 (2020): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.376 KB) | DOI: 10.35194/alinea.v9i1.830

Abstract

Era digital memberikan pengaruh besar terhadap pemartabatan bahasa nasional. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam melestarikan dan meningkatkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia. Tolok ukur keberhasilan pembelajaran berbahasa juga perlu  sesuai dengan tantangan era digital. Artikel ini akan mendisuksikan kesantunan berbahasa sebagai faktor determinan dalam rangka mewujudkan keberhasilan pembelajaran berbahasa. Dari berbagai literatur diketahui bahwa kesantunan berbahasa merupakan faktor determinan keberhasilan pembelajaran berbahasa. Capaian kompetensi pembelajaran berbahasa, ditentukan oleh teori kesantunan berbahasa yang digunakan. Kemudian, cara berkomunikasi yang baik dan karakakter kesantunan berbahasa menciptakan masyarakat harmonis.Kata kunci: kesantunan berbahasa, pemartabatan bahasa, dan pembelajaran berbahasaThe digital age has a major influence on the dignification of national languages. Learning Indonesian has an important role in preserving and increasing pride in Indonesian. Benchmarks for the success of language learning also need to be in line with the challenges of the digital age. This article will indicate the politeness of language as a determinant factor in order to realize the success of language learning. From various literatures it is known that politeness in language is a determinant factor in the success of language learning. The achievement of language learning competence, is determined by the politeness theory of the language used. Then, a good way of communicating and politeness of language politeness creates a harmonious society.Keywords: politeness, language partitioning, language learning
Tuturan Ekspresif Pengajar BIPA dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara dengan Metode Dengar Pandang Rudi Rudi; Gigit Mujianto
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 10, No 1 (2021): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.626 KB) | DOI: 10.35194/alinea.v10i1.1218

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk tuturan ekspresif pengajar BIPA, dan sintaks pembelajaran dengan metode dengar pandang. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitati. Sumber data penelitian adalah interaksi pembelajaran antara pengajar dan pemelajar BIPA dalam video Pesta Akademia 21 Tahun APPBIPA: Kelas Maya APPBIPA Jawa Timur dan Sumatra Utara. Adapun data penelitian berupa kalimat yang mencerminkan tuturan ekspresif pengajar BIPA dan sintaks pembelajaran keterampilan berbicara dengan metode dengar pandang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yang meliputi tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) bentuk tuturan ekspresif pengajar BIPA meliputi ucapan terima kasih, ucapan minta maaf, ucapan memuji, dan ucapan selamat. (2) Sintaks pembelajaran keterampilan berbicara dengan metode dengar pandang meliputi tahapan, penyajian konten oleh pengajar BIPA,  pengajar BIPA menjelaskan konten, pengulangan konten, dan pemelajar BIPA mengembangkan keterampilan berbicara.Katakunci: dengar pandang,  sintaks pembelajaran, tuturan ekspresif Abstract:This study aims to describe the expressive speech act of BIPA teachers and the syntax of learning using dengar pandang method. This research used descriptive qualitative approach. The source of research data was learning interaction between BIPA teachers and learners in the video Pesta Akademia 21 Tahun APPBIPA: Kelas Maya APPBIPA Jawa Timur dan Sumatra Utara. The data were sentences that show the BIPA teacher's expressive speech act and the syntax of learning speaking skills using the pandang dengar method. Data were collected by using observation technique. The data analysis technique used Miles and Huberman model, including the stage of data reduction, data presentation, and conclusion/verification. The results showed: (1) the expressive speech acts of BIPA teachers include thanking, apologizing, praising, and congratulating. (2) The syntax of learning speaking skills using pandang dengar method including stages of content presentation by BIPA teachers, content explanation, content repetition, and BIPA learners develop their speaking skillsKeywords: dengar pandang, learning syntax, expressive speech
Pengembangan Modul Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis "Project Based Learning" Siti Rokhayah
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 11, No 1 (2022): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.384 KB) | DOI: 10.35194/alinea.v11i1.1871

Abstract

Artikel ini akan mendeskripsikan rancangan pegembangan modul pembelajaran dengan model Project Based Learning pada materi teks puisi untuk   siswa kelas X SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan dengan model  pengembangan Borg and Gall. Penelitian dibatasi hanya sampai pada tahap ke lima yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi desain. Teknik pengumpulan data mengunakan teknik wawancara dan angket. Instrumen dalam penelitian adalah lembar wawancara, lembar validasi untuk ahli materi, ahli media, dan ahli pengajaran. Teknik analisis data adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari para ahli adalah 87.5 dengan skor dari ahli materi 1 sebesar 77.2, ahli materi 2 sebesar  96.2 , ahli media 1 sebesar 80, ahli media 2 sebesar 97.5, ahli pengajaran 1 sebesar 94.6, ahli pengajaran 2 sebesar 80. Modul teks puisi berbasis Project Based Learning untuk siswa kelas X SMA termasuk kriteria “Sangat Layak” dan dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk mendukung proses pembelajaran kelas X SMA. Katakunci: bahan ajar; modul; puisi; project based  learningAbstract:This article will describe the design for developing a learning module with a Project Based Learning model on poetry text material for class X high school students. This research used Research & Development (R & D) using the Borg and Gall development model. This research was limited to the fifth stage, which was, potential and problems, data collection, product design, product validation, and design revision. Data collection techniques used interviews and questionnaires. The instruments in this study were interview and validation sheets for material, media, and teaching experts. The data analysis techniques were descriptive quantitative and qualitative. The results of this study indicate that the average value obtained from the experts was 87.5 with a score from material expert 1 was 77.2, material expert 2 was 96.2, media expert 1 was 80, media expert 2 was 97.5, teaching expert 1was4.6, teaching expert 2 was 80. Project-based learning-based poetry text module for class X SMA students was categorized as "Very Eligible" and it can be used as teaching material to support the learning process for class X SMA.Keywords: teaching materials; module; poetry; project based learning
Improved Learning Summarizes Short Stories with Problem-Based Learning Models Herni Mahavira
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 7, No 1 (2018): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.551 KB) | DOI: 10.35194/alinea.v1i2.192

Abstract

This article describes the improvement of learning to summarize short story text with Problem Based Learning (PBM) model. The method used in this research is Classroom Action Research. Sources of data in this study were students of class VII-1 consisting of 18 men and 18 women. The results showed that learning to summarize short story text with PBM model can improve learning attitudes, learning activities, and student learning outcomes. The results of the questionnaire, the value of teacher observation, the value of student observation was categorized high and increased in each cycle, the results support the increase in student learning outcomes in learning to summarize short story text using the PBM model. Keywords: Short story, Problem Based Learning (PBM).