cover
Contact Name
Sri Maywati
Contact Email
srimaywati@unsil.ac.id
Phone
+6282115303654
Journal Mail Official
jkki@unsil.ac.id
Editorial Address
jl. Siliwangi no 24 Tasikmalaya
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia
Published by Universitas Siliwangi
ISSN : 16939654     EISSN : 16939654     DOI : DOI : 10.37058/jkki.v18i2.5205
Core Subject : Health, Education,
Ruang lingkup Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia meliputi : 1. Administrasi dan Kebijakan kesehatan 2. Promosi kesehatan berkaitan dengan perilaku kesehatan 3. Epidemiologi kesehatan .. 4. Kesehatan lingkungan .... 5. Kesehatan dan keselamatan kerja .. 6. Gizi kesehatan masyarakat .. 7. Kesehatan reproduksi 8. Statistik kesehatan
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 1 (2022)" : 7 Documents clear
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA FLASH CARD TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI PENCEGAHAN STUNTING Sinta Rahmawati; Dian Saraswati; Nur Lina
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.059 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i1.4727

Abstract

Kejadian balita stunting (pendek) merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan data Pemantauan Status Gizi (PSG) pada tahun 2015 – 2017, stunting memiliki prevalensi tinggi dibandingkan dengan masalah gizi lainnya seperti gizi kurang, kurus dan gemuk. Angka prevalensi balita stunting di Kecamatan Cigalontang sebaesar 27.7%. Desa Lengkongjaya merupakan salah satu desa yang memiliki angka kasus stunting tertinggi yaitu sebanyak 79 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media flash card terhadap pengetahuan ibu hamil mengenai pencegahan stunting. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan One Group Pretest Posttes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest ibu hamil adalah 10.26 (54%) dengan nilai maksimal 15 dan minimal 3 Sedangkan nilai ratarata posttest adalah 16.52 (86.94%) dari total 19 soal dengan nilai maksimal 19 dan minimal 8 hasil uji statistik diperoleh p= 0.000 (p value 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media flash card terhadap pengetahuan ibu hamil mengenai pencegahan stunting. Saran dalam penelitin ini yaitu bagi puskesmas dan tenaga promosi kesehatan agar melakukan pendidikan kesehatan dengan mengaplikasikan penggunaan media flash card tentang pencegahan stunting.
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI KAWASAN PADAT PENDUDUK KOTA TASIKMALAYA Tyara Nadya Nurjayanti; Sri Maywati; Rian Arie Gustaman
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.175 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i1.4728

Abstract

Kejadian Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang menjadi penyebab utama mortalitas dan mordibitas pada anak berusia dibawah lima tahun. Kejadian pneumonia di Wilayah Kerja Puskesmas Tawang pada tahun 2020 tercatat sebanyak 147 kasus lebih banyak dibandingkan tahun 2019 yaitu sebanyak 129 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah terhadap kejadian pneumonia pada balita di kawasan padat penduduk Kota Tasikmalaya tahun 2020 (studi kasus Wilayah Kerja Puskesmas Tawang). Penelitian ini menggunakan metode kasus-kontrol dengan pendekatan retrospektif. Kelompok kasus pada penelitian ini sebanyak 57 responden dan kelompok kontrol 57 responden dengan pembagian 1:1. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan metode Chi-Square dan besarnya resiko dengan Odd Ratio. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepadatan hunian, luas ventilasi, jenis lantai dan jenis dinding terhadap kejadian pneumonia pada balita. Hal ini dapat diketahui pada variabel bebas : kepadatan hunian (p-value = 0,000 dengan OR = 13,214), luas ventilasi (p-value = 0,000 e dengan OR = 15,725), jenis lantai (p-value = 0,011 dengan OR = 11,915), dan jenis dinding (p-value = 0,018 dengan OR = 6,576). Saran dalam penelitian ini adalah masyarakat diharapkan dapat memperhatikan kepadatan hunian rumah, ventilasi rumah, jenis dan kondisi lantai serta jenis dinding rumah.
ANALISIS PERILAKU IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI Ligar Tresna D Putri; Yuldan Faturrahman; Sri Maywati
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.244 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i1.4724

Abstract

Penyebab ibu tidak memberikan imunisasi dasar pada bayi di Desa Cipicung adalah adanya persepsi kerentanan yang rendah sehingga ibu menganggap anaknya sehat-sehat saja meskipun tanpa imunisasi, rendahnya pengetahuan dan pemahaman ibu tentang pentingnya imunisasi dasar, keyakinan dan ketakutan jika anaknya diimunisasi menyebabkan anaknya menjadi sakit dan rewel, tidak adanya tradisi pemberian imunisasi di keluarga ibu, pengalaman yang tidak mengenakan terkait pemberian imunisasi baik pengalaman pribadi maupun dari orang lain, serta rendahnya dukungan keluarga baik dari suami dan orang tua yang tidak mengizinkan pemberian imunisasi dasar kepada anaknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kajian teori Health Belief Model (HBM) terhadap perilaku ibu yang tidak memberikan imunisasi dasar berdasarkan persepsi HBM yang meliputi persepsi kerentanan, persepsi bahaya atau keseriusan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, pengetahuan,sikap, budaya, pengalaman di masa lalu, dan dukungan keluarga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 20 informan yang ditentukan dengan teknik totdal sampling. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi informasi yang bermafaat sebagai masukan kepada Puskesmas Culamega agar berupaya meningkatkan pendidikan dan promosi kesehatan tentang pentingnya imunisasi dasar kepada masyarakat khususnya ibu balita serta mengajak tokoh masyarakat agar ikut serta mengingatkan ibu untuk rutin mengikuti kegiatan posyandu dan imunisasi di lingkungan tempat tinggalnya.
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN KEBIASAAN 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANONJAYA Novia Hendayani; Yuldan Faturrahman; Iseu Siti Aisyah
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.629 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i1.4729

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang menginfeksi tubuh manusia dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejala DBD ditandai demam 2-7 hari dengan suhu 39oC, nyeri kepala, nyeri di punggung hingga nyeri ulu hati. Faktor lingkungan serta peran masyarakat dalam upaya pencegahan tehadap penyakit DBD berkaitan erat dengan kejadian DBD di suatu wilayah. Kabupaten Tasikmalaya menjadi salah satu kawasan di Provinsi Jawa Barat yang menjadi kawasan daerah endemis DBD. Dari 40 Puskesmas yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, Puskesmas Manonjaya menempati urutan pertama dengan kasus DBD terbanyak pada tahun 2020. Lokasi fokus dari penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Manonjaya menggunakan rancangan studi case control. Sampel pada penelitian ini berjumlah 136 sampel yang mana masing-masing sampel kasus dan kontrol sebanyak 68 sampel (1:1). Pengambilan sampel kasus menggunakan teknik total sampling, sementara pada sampel kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Hasil uji statistik dengan uji chi-square (α)=0,05 menunjukkan bahwa variabel penelitian yang berhubungan dengan kejadian DBD antara lain keberadaan jentik (p value=0,010 dan OR=2,631), pencahayaan (p value=0,001 dan OR=3,519) dan kebiasaan 3M Plus (p value=0,010 dan OR=2,612). Sementara itu, variabel penelitian yang tidak berhubungan adalah kepadatan hunian (p value=0,184). Masyarakat disarankan untuk meningkatan kebiasaan 3M Plus dengan lebih baik lagi, mengingat pencegahan DBD menggunakan 3M Plus merupakan salah satu bentuk upaya yang paling murah dan mudah.
MANAJEMEN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN PADA BAGIAN PROSES TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KEBIDANAN DI BLUD RUMAH SAKIT UMUM KOTA BANJAR TAHUN 2021 Cahyan Firmansyah; Siti Novianti; Rian Arie Gustaman
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.508 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i1.4725

Abstract

Pendahuluan: Manajemen sistem penyelenggaraan makanan pada bagian proses dari sistem pengadaan makanan mulai dari perencanaan menu sampai penyimpanan, proses produksi atau pengolahan makanan berupa penyajian makanan dan distribusi makanan. Tujuan: Mendeskripsikan manajemen system penyelenggaraan makanan pada bagian proses terhadap kepuasan pasien rawat inap kebidanan di BLUD Rumah Sakit Umum Kota Banjar Tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam (in-depth interview) dengan jenis penelitian studi kasus. Informan penelitian ini peneliti melakukan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 14 informan diantaranya pasien, perawat, ahli gizi, petugas pengolahan makanan, dan pramusaji yang terdiri dari informan kunci, utama dan pendukung. Hasil: Sistem pengadaan bahan makanan, pengolahan makanan, distribusi makanan dan kepuasan pasien ada kesesuaian dan ketidaksesuaian dengan PMK No. 78 tentang PGRS dan manajemen sistem penyelenggaraan makanan pada bagian proses. Saran: Perlu adanya monitoring dan evaluasi dalam penyajian makanan, ketepatan citarasa makanan sesuai dengan indicator penilaian dan distribusi makanan pada manajemen sistem peyelenggaraan makanan pada bagian proses.
ANALISIS PELAKSANAAN PIS-PK PADA INDIKATOR HIPERTENSI DI PUSKESMAS KURAI TAJI KOTA PARIAMAN TAHUN 2021 Mutia Hartina; Neni Neni; Anto Purwanto
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.354 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i1.4730

Abstract

Pendahuluan: Capaian indikator PIS-PK hipertensi Puskesms Kurai Taji belum memenuhi target yang telah di tetapkan oleh Permenkes Nomor 39 tahun 2016.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui secara mendalam pelaksanaan PIS-PK pada indikator hipertensi di Puskesmas Kurai Taji tahun 2021. Metode: Jenis penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan informan penelitian sebanyak 11 orang. Metode pengumpulan data dengan wawacara mendalam, telaah dokumen, observasi dan dokumentasi. Pengolahan data melalui transkip data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil: Penelitian yaitu tidak ada pedoman khusus dalam pelaksanaan PIS-PK pada indikator hipertensi. Terbatasnya penyediaan sumber daya manusia, pendanaan, sarana dan prasarana dan peralatan serta tidak semua petugas mendapatkan pelatihan PIS-PK. Pada Fungsi proses tidak semua petugas memahami secara menyeluruh mengenai fungsi perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan kegiatan, tidak adanya jadwal kunjungan rutin dan pemeriksaaan kesehatan kepada setiap anggota keluarga berusia 15 tahun keatas karena terbatasnya media dan waktu kunjungan rumah, sehingga perlu dilakukan evaluasi kembali mengenai pelaksanaan di puskesmas. Output kegiatan didapati masih rendahnya capaiaan IKS di Puskesmas Kurai Taji yaitu 0,26 dan rendahnya capaian Indikator Penderita Hipertensi berobat Teratur (37,16%). Kesimpulan: pelaksanaan PIS-PK pada indikator hipertensi di Puskesmas Kurai Taji belum berjalan optimal. Dibutuhkan kerjasama puskesmas, Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Perangkat Desa terkait dan masyarakat untuk meningkatkan pelaksanaan PIS-PK.
ANALISIS BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK PRATAMA Achmad Yasin Mustamin; Yanasta Yudo Pratama; Sri Wahyunita Mohamad
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.953 KB) | DOI: 10.37058/jkki.v18i1.4726

Abstract

Komitmen terhadap keselamatan pasien berkembang luas sejak akhir decade 1990-an. Pada tahun 2000 Intitute of Medicine (IOM) di Amerika Serikat menerbitkan laporan To Err Is Human Building a Safer Health System yang mengemukakan penelitian di rumah Sakit di Utah dan Colorado ditemukan KTD (Kejadian Tak Diharapkan)/ Adverse Event sebesar 2,9 % dimana 6,6% diantaranya meninggal, sedangkan di New York ditemukan KTD sebesar 3,7 % dengan angka kematian 13,6%1. Budaya keselamatan pasien adalah kepemimpinan dan interaksi staf, sikap, rutinitas, kesadaran dan praktik yang bertumpu pada risiko kejadian merugikan pasien. Konsep ini dianggap sebagai fenomena kelompok, bukan individu. Budaya keselamatan paling penting di unit pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan pasien2. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisa penerapan budaya keselamatan pasien di klinik pratama dengan berbasis bukti (Evidence Based). Terdapat 7 standar keselamatan pasien serta 6 sasaran keselamatan pasien di Indonesia. Organisasi pelayanan kesehatan perlu mengembangkan budaya keselamatan pasien untuk fokus pada peningkatan keandalan dan keselamatan pasien di masa depan. Budaya keselamatan pasien yang buruk merupakan faktor risiko penting yang dapat mengancam keselamatan pasien. Jika budaya keselamatan pasien di rumah sakit tidak berubah, ancaman terhadap keselamatan pasien ini tidak dapat diubah (Hartanto dan Warsito, 2017).Sistem keselamatan pasien merupakan prioritas utama yang harus dilaksanakan oleh klinik, hal ini sangat erat kaitannya baik dengan citra klinik maupun keselamatan pasien

Page 1 of 1 | Total Record : 7