cover
Contact Name
Evi suanrti antu
Contact Email
uigarsitektur@gmail.com
Phone
+628113250148
Journal Mail Official
uigarsitektur@gmail.com
Editorial Address
https://ejurnal.unisan.ac.id/index.php/venustas/Editorial_Team
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jurnal Arsitektur, Sains Bangunan, Kota & Permukiman
ISSN : 28281721     EISSN : -     DOI : 10.37195
Jurnal Teknik Arsitektur merupakan media publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Ichsan Gorontalo bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia Wilayah [IAI] Gorontalo, Institut Penelitian Lingkungan Binaan Indonesia [IPLBI] dan Asosiasi Pendidikan Arsitektur Indonesia (APTARI). Ini melayani beberapa tujuan yaitu, menjadi media komunikasi, penyebaran dan pertukaran informasi, dan media penerbitan penelitian ilmiah di bidang Arsitektur. VENUSTAS: Jurnal Teknik Arsitektur terbit dengan frekuensi terbit dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Mei, dan November. Edisi pertama 2021, Volume 1, Nomor 1, November 2021. Cetak ISSN Online 2828-1721 [Portal eISSN]. Artikel dapat diterima dalam 2 bahasa [Indonesia dan Inggris]. VENUSTAS : Jurnal Teknik Arsitektur mencakup isu-isu umum maupun khusus di bidang Arsitektur seperti (1) Teori, Sejarah, Desain Arsitektur; (2) Ilmu dan Teknologi Arsitektur; (3) Arsitektur dan Desain Perkotaan; (4) Arsitektur Rumah dan Perumahan; (5) Desain Interior dan Eksterior. Jurnal yang menjadi wadah kajian Arsitektur Indonesia ini mendukung kajian-kajian terfokus pada tema-tema tertentu dan kajian-kajian interdisipliner yang berkaitan dengan bidang tersebut. Ia telah menjadi media pertukaran ide dan temuan penelitian dari berbagai tradisi pembelajaran yang telah berinteraksi secara ilmiah. Redaksi mengajak semua pihak terkait untuk berkontribusi dalam menerbitkan artikel ilmiah yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Untuk pengiriman esai (kertas) online cukup kunjungi link DI SINI dan untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami di https://ejurnal.unisan.ac.id/index.php/venustas atau Email uigarsitektur@gmail.com
Articles 48 Documents
PUSAT BUDAYA BOLAANG MONGONDOW DI KOTA KOTAMOBAGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR VERNAKULAR Irfandi Labosang; Amru Siola; Arifuddin Arifuddin
Venustas Vol 1 No 2 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.942 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v1i2.183

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) lokasi atau site sesuai dengan perancangan Pusat Budaya, (2)konsep arsitektur vernakular yang sesuai dengan Perancangan Bangunan Pusat Budaya, dan (3) bentuk bangunanyang memiliki citra sebagai bangunan Pusat Budaya. Metode yang digunakan yaitu Pendekatan ArsitekturVernakular. Arsitektur vernakular adalah Terbentuk oleh tradisi turun temurun tetapi terdapat pengaruh dari luarbaik fisik maupun non-fisik, bentuk perkembangan arsitektur tradisional. Berdasarkan hasil penelitian dari nilaipembobotan, site yang terpilih untuk lokasi perancangan Pusat Kerajinan Batik di Kota Kotamobagu adalahalternatif 1 yaitu : terletak jalan paloko kinalan, Kelurahan Kotabangon Kecamatan Kotamobagu Timur. PrinsipArsitektur Vernakular pada konsep bangunan yaitu Berkembang setiap waktu untuk merefleksikan lingkungan,budaya dan sejarah dari daerah dimana arsitektur tersebut berada. Transformasi dari situasi kultur homogen kesituasi yang lebih heterogen. Transformasi dari situasi kultur homogen ke situasi yang lebih heterogen. Bentukbangunan yang memiliki citra sebagai sarana yang dapat mewadahi minat dari masyarakat Kota kotamobagu dibidang ilmu pengetahuan, khususnya bidang sektor parawisata dan kebudayaan. Selain itu, dengan adanyaPerancangan Pusat Budaya ini dapat memberikan alternatif lain bagi masyarakat dalam bidang pariwisata yangjuga bersifat edukatif yang saat ini jarang di temui di Bolaang Mongondow.
BENTUK ATAP KERATON DI KABUPATEN BANGGAI LAUT Ayu Hirabayasih Moidady; Umar Umar; Evi Sunarti Antu
Venustas Vol 1 No 2 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.353 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v1i2.184

Abstract

Dalam perkembangan arsitektur selalu mendapatkan pengaruh dari budaya yang berkembang padamasa tertentu. Banggai laut merupakan daerah bekas kerajaan yang meninggalkan sebuah bangunanKeraton yang memiliki pengaruh budaya dari jawa. Keraton Banggai yang sekarang lebih dikenal sebagaidestinasi wisata, dulu fungsinya sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya. pusat pemerintahan danpusat kebudayaan serta bangunan yang ada pada saat itu memiliki gaya tradisional jawa yang sangatmemiliki arti penting. Keraton Banggai sebagai bangunan cagar budaya yang masih dipertahankan dan dilindungi undang-undang karena sebagai warisan budaya suku bangsa. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bagaimana asal mula bentuk atap dan makna atap pada keraton Banggai. Metode yang digunakanadalah studi literatur dengan cara mengumpulkan data-data berhubungan dengan bentuk asal mula bentuk atapdan maknanya. Diharapkan dengan kajian ini dapat menjadi pengetahuan untuk masyarakat. agar selalu tetapmenjaga pelestarian bangunan dan menjadi pendorong generasi muda untuk selalu mencintai budaya sendiridengan mengembangkan citra Arsitektur Nusantara.
JALAN SEBAGAI RUANG TERBUKA PUBLIK (Di kawasan pattingaloang, kec ujung tanah, Makassar) Arifuddin Arifuddin
Venustas Vol 1 No 2 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1120.909 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v1i2.186

Abstract

Jalan merupakan media transportasi (movement ) juga menjadi ruang alternatif yang banyak diminati oleh warga untukdijadikan sebagai tempat aktivitas bersama bersosialisasi (public activity) seperti yang terjadi di jalan PattingalloanMakassar kebanyakan warga menggunakan jalan sebagai ruang bersosialisasai dan berinteraksi antara warga yangsatu dengan warga yang lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ternyata jalan disini juga banyak digunakan olehwarga sebagai tempat untuk mencari nafkah seperti workshop, menjual dan lain sebagainya. Jalan sebagai tempatberkumpul dan beraktivitas untuk berinteraksi sosial secara langsung tentu membutuhkan fasilitas penunjang seperti tempat duduk dan meja,bale-bale yang pada akhirnya akan menghambat jalur sirkulasi dan transfortasi sebagai fungsiutama. Penelitian ini menggunakan Metode pengamatan langsung serta mewawancarai warga sebagai pelaku danpengguna jalan untuk ruang terbuka publik. Dari analisis data yang diperoleh ditemukan bahwa warga menggunakanjalan pattingalloan untuk berinteraksi secara sosial sekaligus memanfaatkan sebagai fungsi ekonomi.
ANALISIS BANGUNAN MASJID MUHAMMAD CHENG HOO BANYUWANGI SEBAGAI WUJUD BUDAYA Apsari Dj. Hasan; Risti Puspitasari Hunowu; Muhammad Isla
Venustas Vol 1 No 2 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.053 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v1i2.191

Abstract

Kemajuan globalisasi mempengaruhi kemajuan suatu budaya di mata masyarakat. Bangunanibadah seperti masjid juga memainkan peran penting dalam perkembangan kebudayaan. Perpaduan unsurkebudayaan Tionghoa dan Islam pada bangunan dan interior masjid pada Masjid Muhammad Cheng HooBanyuwangi merupakan salah satu bentuk pelestarian kebudayaan yang ada di Indonesia. Penelitian inibermaksud untuk mengetahui apakah ada perpaduan unsur kebudayaan Tionghoa dan Islam padabangunan dan tata ruang serta ornamen yang terdapat didalam Masjid Cheng Hoo Banyuwangi. Makapenelitian akan dilakukan dengan metode kualitatif yang mendeskripsikan suatu masalah sebagaimanaadanya. Hasil penelitian membuktikan adanya perpaduan unsur kebudayaan Tionghoa dan Islamberdasarkan ajaran ajaran Islam yang tercantum dalam Al Quran, Al Hadis dan Ijtihad, pada bangunandan interior Masjid Cheng Hoo Banyuwangi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kaligrafi Islam yangterdapat pada ornamen masjid, serta dominasi pada bangunan masjid yang berdasarkan pada kebudayaanTionghoa.
Redesain Pasar Sentral Di Kota Ampana dengan Pendekatan Arsitektur Modern Renaldi J. Laune; Abdul Mannan; Rahmawati Eka
Venustas Vol 2 No 1 (2022): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1246.423 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v2i1.195

Abstract

Sebuah kota yang bergerak menuju kota metropolitan sering menghadapi suatu masalah, pengembangan dan perubahan perilaku konsumsi masyarakat, keberadaan pasar modern mencerminkan struktur sosial, ekonomi dan budaya suatu masyarakat mengalami transformasi pikiran. Berdasarkan pengamatan ditemukan beberapa masalah tampilan bangunan pasar yang sebagian masih menggunakan bekas dan masih tersedia lahan yang kosong tidak dimanfaatkan sebagai lahan parkir serta sebagian bangunan pasar yang sudah rusak. Permasalahan lain pada pasar sentral kota Ampana adalah daya tampung yang minim sedangkan lokasinya sangat memungkinan untuk pengembangan area pasar. Oleh Karena itu dibutuhkan penyegaran dengan meredesain kembali pasar sentral di kota Ampana dengan tatanan yang baik dan nyaman serta bersih yang akan memberikan daya tarik tersendiri bagi pembeli/pengunjung. Seperti mendapatkan hasil olahan site plan pada pasar sentral di kota Ampana, Meredesain penataan bangunan dan tampilan bangunan pasar sentral kota Ampana dengan pendekatan arsitektur modern dan untuk mendapatkan sistem sirkulasi, sistem struktur, dan sistem utilitas pada pasar sentral di kota Ampana
BOLSEL SCENCE TECHNOPARK DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN Stenly Pakaya; Umar Umar; Arifuddin Arifuddin
Venustas Vol 2 No 1 (2022): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.605 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v2i1.253

Abstract

Salah satu pembangunan nasional adalah pembangunan Science and Technology Park (STP) yang merupakan salah satu program pemerintah. Techno Park ditujukan untuk menggali potensi-potensi serta mengembangkan sumber daya yang ada, dengan harapan dapat melahirkan technopreneurship. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan adalah salah satu daerah tingkat II di Provinsi Sulawesi Utara, dengan pusat pemerintahan berada di Bolaang Uki yang memiliki luas 1.615,86 km² dengan jumlah penduduk 69.791 jiwa (BPS 2020). Di kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, akan dibuat berupa rancangan desain Bolsel Science Technopark untuk memenuhi kebutuhan para masyarakat khususnya para peneliti dan akademisi, yang bersifat teknologi, sosial, ekonomi, dan sains IPTEK yang sekaligus dapat menarik minat dan bakat masyarakat, baik dalam maupun luar kota, sehinga kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tidak lagi menjadi konsumen melainkan bisa menciptakan sebuah inovasi baru dibidang teknologi dengan mengembangkan IPTEK yang bisa bersaing secara global. Dalam penelitian ini, Arsitektur Modern yang dipilih adalah sebagai pendekatan konsep perancangan Bolsel Technopark di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, karena gaya Arsitektur Modern dengan zaman yang modernis sebagai wujud kemajuan terhadap teknologi konstruksi, yang tujuan utamanya adalah memaksimalkan fungsi dengan menghindari ornamen-ornamen atau dekorasi pada tampilan. Arsitektur Modern muncul sebagai modernisme yang mengalami perubahan dari ide-ide sebelumnya, yang dibantu oleh kemajuan teknologi. Sehingga pendekatan konsep perancangan ini sangat cocok dengan “Bolsel Science Technopark”, agar menjadikan lingkungan sekitar, supaya dapat menciptakan suasana yang nyaman dan segar. Kata kunci: Science Technopark, Kemajuan Teknologi, Arsiktektur Modern
ISLAMIC CINVENTION CENTER NAHDHATUL KAHAIRAAT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Mohamad Anwar Talibe; Moh. Muhrim Tamrin; Evi Sunarti antu
Venustas Vol 2 No 1 (2022): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1398.727 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v2i1.254

Abstract

Besides Al-Khairaat Foundation playing a role in the field of education, it also takes a part in the field of da'wah and community development. Da'wah is not merely the appearance of a preacher by merely expressing religious values in society. It also contains a broad understanding covering all aspects of life, especially in the Sangtombolang subdistrict. The Islamic Convention Center of Nahdhatul Khairaat provides an identity for Cempaka village, Sangtombolang subdistrict. It is the reason for the planning of the building "Islamic Convention Center of Nahdhatul Khairaat with a Neo-Vernacular Architectural Approach" with the overall goal of being a place or place for all conventional Nahdhatul Khairaat activities. Keywords: Traditional, Culinary Tourism, Neo Vernacular Architecture Yayasan Al-Khairaat juga Selain bidang pendidikan, mengambil peran di bidang dakwah dan pengembangan kemasyarakatan. Dakwah bukan semata-mata tampilan dai‟ yang sekedar mengungkapkan masalah agama di tengah-tengah masyarakat, akan tetapi mangandung pengertian yang luas yang mencakup semua aspek kehidupan khususnya di Kecamatan Sangtombolang. Islamic Convention Center Nahdhatul Khairaat memberikan identitas bagi desa Cempaka Kecamatan Sangtombolang, maka perencanaan gedung “Islamic Convention Centre Nahdhatul Khairaat dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular”, dengan tujuan secara keseluruhan adalah suatu wadah atau tempat pemusatan segala kegiatan Nahdhatul Khairaat yang bersifat konvensional. Kata kunci : Nahdhatul Khairaat, Islamic Convension Center, Neo Vernakular
Penerapan Prinsip Le Corbusier pada Convention and Exhibtion Lisna Sonia Silaban; Rina Saraswaty
Venustas Vol 2 No 1 (2022): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1606.561 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v2i1.259

Abstract

Kota Medan merupakan pusat pembangunan yang penting dalam hal pembangunan di Indonesia. Kota Medan saat ini banyak melakukan kegiatan budaya baik lokal, nasional maupun internasional. Gelar dimulai dengan mempelajari dasar-dasar dan pemahaman tentang kegiatan konvensi dan pameran, standar yang terkait dengan penataan ruang di gedung-gedung pusat konvensi dan pameran, studi banding berbagai gedung konvensi dan pusat pameran di Indonesia, dan studi banding literatur ruang konferensi yang berbeda. Ada juga evaluasi lokasi gedung konvensi dan pameran yang akan berlokasi di Kota Medan. Untuk pembahasan konsep desain menggunakan desain Le Corbusier. Lokasi yang digunakan merupakan hasil pemilihan beberapa alternatif lokasi di Kota Medan yang sesuai dengan kebutuhan ruang pada kawasan di Jalan T. Amir Hamzah. Selain itu, menyangkut massa dan luas bangunan, penampilan bangunan, konstruksi dan peralatan yang digunakan dalam desain "ruang konferensi dan pameran". Konsep desain ditekankan dengan penerapan prinsip Le Corbusier, konsep desain bangunan yang berdiri di tengah lingkungan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan, baik dari waktu konstruksi maupun dari waktu pemeliharaan gedung. Gedung konvensi dan pameran menampilkan dirinya dalam bentuk modern dengan bahan prefabrikasi yang mencerminkan zaman modern. Dalam hal dinding penahan beban diganti dengan kisi-kisi kolom beton bertulang dengan beban pada fasad bangunan, identitas prinsip Le Corbusier yang dimasukkan ke dalam konsep modernisme harus dipertahankan. Untuk bahan bangunan yang akan diterapkan yaitu material yang memiliki sifat fleksibel dan efisien. Secara struktural disadari bahwa dinding penahan tanah digantikan oleh kisi-kisi kolom beton bertulang dengan beban dan penopang atap pada konstruksi space frame dan konstruksi atap lipat.
Penerapan Arsitektur Metafora Pada Concert Hall Di Medan Mita Amalia Cahyani; Neneng Yulia Barky; Rina Saraswaty
Venustas Vol 2 No 1 (2022): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1314.254 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v2i1.260

Abstract

Musik adalah sebuah karya seni suara berupa lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pencipta melalui unsur-unsur musik. Musik sangat populer dan dinikmati oleh kalangan muda maupun dewasa yang memiliki selera musik yang sangat bagus. Semua musik yang berkembang di Nusantara ini yang menonjolkan atau mencerminkan ciri khas Indonesia, dari segi bahasa dan gaya melodinya, disebut musik Nusantara atau musik Indonesia. Musik tradisional, musik keroncong, musik dangdut, musik elegan, musik gambus, music perjuangan dan musik pop telah menjadi musik Indonesia. Sebuah provinsi yang sangat beragam etnis dengan budaya yang menarik dapat ditemukan di pulau Sumatera, khususnya di kota Medan, di mana kita dapat melihat munculnya banyak genre musik dan tarian dalam seni pertunjukan. Musik kontemporer, musik tradisional, tari modern, dan tari tradisional sering diikut sertakan dalam pertunjukan seni pertunjukan di Medan. Apresiasi seni pertunjukan oleh masyarakat Medan dan kota-kota Indonesia lainnya mulai tumbuh sekitar periode ini. Penggunaan tema arsitektur metafora karena tema tersebut sesuai dengan desain bangunan sehingga pengguna dapat memberikan persepsi tersendiri tentang nilai kesederhanaan dan kejujuran. Adapun tujuan dari perancangan Concet Hall ini , menyediakan tempat bagi musisi Medan untuk menggelar konser dengan skala besar. Memberikan fasilitas bagi penududk kota agar dapat mengikuti acara musik berskala besar.
PERANCANGAN PUSAT KULINER DI KABUPATEN BANGGAI LAUT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Abdul Karim; Amru Siola; Moh. Muhrim Tamrin
Venustas Vol 2 No 1 (2022): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1281.939 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v2i1.280

Abstract

Indonesia memiliki berbagai jenis makanan dan minuman khas di setiap daerahnya. Makanan dan minuman khas daerah juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata. Makanan tradisional bisa menjadi petualangan baru bagi wisatawan untuk memperkaya pengalaman cita rasa kulinernya. Produk kuliner sangat membantu dalam mendukung pariwisata suatu daerah dengan menekankan pada kegiatan untuk mengkonsumsi berbagai jenis menu makanan dan minuman khas daerah. Kabupaen Banggai Laut memiliki kuliner daerah yang beragam, mulai dari makanan ringan hingga makanan utama. Mengingat tingginya minat dan potensi wisata kuliner yang menjanjikan, maka Kabupaten Banggai Laut membutuhkan wadah untuk memfasilitasinya. Merancang Pusat Kuliner dengan pendekatan Arsitektur Neo Vernakular dapat menjadi solusi mewujudkan pusat wisata yang menarik wisatawan