cover
Contact Name
Tom Finaldin
Contact Email
mangkusantara@yahoo.com
Phone
+6281386402020
Journal Mail Official
diah.apriliani17@gmail.com
Editorial Address
Panyileukan Asri Residence No. B6 Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Global Mind Jurnal Imliah Hubungan Internasional
Published by Universitas Al-Ghifari
ISSN : -     EISSN : 27750639     DOI : https://doi.org/10.53675/jgm.v4i1.989
Global Mind is a journal managed by the International Relations Study Program, Faculty of Social and Political Sciences, Al Ghifari University, Bandung under the guidance of the Al Ghifari University Research and Community Service Institute (LPPM). Thus, the contents of this journal are scientific writings on issues of international relations, both high politics and low politics. This journal covers foreign policy, international politics, diplomacy, dynamics of global political economy, the Asia Pacific region, the Middle East region, environment, culture, international business, Islamic economics, intermestic, etc ... However, we accept writings from various disciplines other as long as it has to do with international interactions.
Articles 40 Documents
HAK ASASI MANUSIA DAN DIPLOMASI KEMANUSIAAN: Human Rights and Humanitarian Diplomacy Regi Rahmawati; Putri Nur Amalya. F; M. Ikbal Maulana; Helmi Heriansyah
Global Mind Vol 3, No 1 (2021): Diplomasi Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.757 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v3i1.219

Abstract

ABSTRAKPerkembangan dunia yang semakin global membuat tragedi kemanusiaan tidak bisa lagi dianggap sebagai masalah dalam negeri masing-masing negara. Krisis kemanusiaan yang dipicu oleh manusia atau bencana alam telah menunjukkan perlunya solidaritas global dalam rangka menyelesaikan masalah kemanusiaan. Oleh karenanya, diplomasi kemanusiaan semakin menjadi bagian penting dari agenda diplomasi internasional. Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, tujuan pembuatan artikel ini, yaitu untuk memberikan pehamahan lebih agar meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, akademisi, praktisi dan pembuat kebijakan tentang pentingnya dan pelaksanaan diplomasi kemanusiaan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan studi pustaka. Kesimpulan dan hasil dari penelitian ini yaitu hak asasi manusia dan diplomasi kemanusiaan dilakukan oleh beberapa aktor, melalui berbagai saluran, menggunakan berbagai alat dan instrumen. Hak asasi manusia dan prinsip-prinsip kemanusiaan diterima secara luas, meskipun perbedaan pendapat yang cukup besar ada mengenai memprioritaskan, mendefinisikan, dan mengimplementasikan hak dan prinsip tersebut. Sisa teks dikhususkan untuk mengeluarkan bagaimana hak asasi manusia dan diplomasi kemanusiaan dipraktikkan pada berbagai tingkatan.Kata Kunci: Hak Asasi Manusia, Kemanusiaan, Diplomasi ABSTRACTThe development of an increasingly globalized world has made human tragedies no longer considered as domestic problems of each country. Humanitarian crises triggered by humans or natural disasters have demonstrated the need for global solidarity in order to resolve humanitarian problems. Therefore, humanitarian diplomacy is increasingly becoming an important part of the international diplomacy agenda. Based on the background described above, the purpose of this article is to provide more understanding in order to increase the awareness and understanding of the public, academics, practitioners and policy makers about the importance and implementation of humanitarian diplomacy. The research method used is qualitative with literature study. The conclusions and results of this research are that human rights and humanitarian diplomacy are carried out by several actors, through various channels, using various tools and instruments. Human rights and humanitarian principles are widely accepted, although considerable differences of opinion exist regarding prioritizing, defining, and implementing these rights and principles. The remainder of the text is devoted to revealing how human rights and humanitarian diplomacy are practiced at various levels.Key words: Human Rights, Humanity, Diplomacy
TAKOKAK “HOROR “ PENINGGALAN PERANG DUNIA II DAN KELAHIRAN TOKOH REFORMIS DUNIA Muhammad Daud Yusuf; Indra Kristian
Global Mind Vol 2, No 1 (2020): Politik Budaya
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.242 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v2i1.59

Abstract

AbstrakTakokak adalah sebuah wilayah yang berada di Kabupaten  Cianjur berbatasan dengan Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Secara administratif Kecamatan Takokak berbatasan dengan Kecamatan Nyalindung dan Kecamatan Purabaya Kabupaten Sukabumi di sebelah barat, Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi di utara, Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur di timur, dan Kecamatan Kadukapandak Kabupaten Cianjur di selatan. Dari Komunitas Budaya Sunda yakni tim Kombucriper (Komunitas Budaya Cinta Ritual Pertanian) suatu komunitas diskusi ilmiah budaya yang berkantor di Kabupaten Bandung Barat  Jawa Barat mencoba menelusuri jejak tradisi  budaya Sunda di Takokak, dengan cara nyucruk galur mapay laratan karuhun dinataranya menelusuri jejak Bisri Artha Winata, tokoh Sunda yang fenomenal yang berasal dari Takokak, dan Pengusaha nasioanl Tomy Winata, anak Takokak. Awalnya penulis hanya ingin ngembang atau nadran alias berziarah ke makam kakek buyut penulis yang bernama Ki Ading yang konon ia merupakan tukang boboko dari Majalaya Bandung, namun di balik bobokonya ia ditugaskan memasok senjata kepada rekan-rekannya sesama pejuang yang diataranya Bisri Artha Winata di Takokak.Konon Ki Ading atau Mayor Ading (Eyang Udas) pada zamannya diwajibkan ikut sebagai pejuang kemerdekaan negeri ini, namun konon ia gugur,  sahid bersama ribuan teman dan anak buahnya di medan juang bahkan banyak yang tertangkap tentara Belanda  dan dibawa ke Gunung Tugu daerah Takokak untuk di eksekusi mati, tak kembali lagi. Eksekusi para pejuang Takokak  di kaki Gunung Tugu terjadi pada masa perjuangan kemerdekaan melawan penjajah Belanda.Konon yang selamat waktu itu hanya satu orang tentara pejuang yang bernama Bisri Artha Winata  itupun konon karena hanyut bersama aliran darah para pejuang yang mengalir ke kali Cikawung di kaki Gunung Tugu. Sehingga menurut kepercayaan masyarakat setempat  yang merupakan tokoh jawara legendaris mereka di Takokak melawan penjajah Belanda diantaranya Bisri Artha Winata. Ia  merupakan tokoh pejuang asal Sunda Takokak yang paling di cari tentara Belanda waktu itu. Namun setelah merdeka Lurah Bisri Artha Winata sempat menjabat sebagai Jaro alias Kepala Desa Takokak dengan julukan Lurah Bisri.Kata Kunci:Takokak-Tokoh-Legendaris-Dunia.
PARADIGMA E-DIPLOMACY: FORMULASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SOFT POWER DIPLOMACY Tri Darmawan Adimihardja; Gunawan Undang; Tom Finaldin
Global Mind Vol 4, No 1 (2022): Hubungan Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.871 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v4i1.991

Abstract

Along with the industrial revolution (IR) 4.0, digital diplomacy or e-diplomacy is a necessity. However, these studies are still not widely developed. This article attempts to explain it – albeit with a very limited scope – from a public policy perspective. By using descriptive-qualitative method, the data source of this study was obtained from literature study. The results of the study show that e-diplomacy 4.0 is one part of the discipline of international relations, especially soft power diplomacy. After entering the early phase of society 5.0, diplomacy study actors have the opportunity to be more open to combining the two. Thus, a new paradigm is needed as the development of a conceptual framework for the study of international relations that develops in a multidisciplinary manner. The contribution of this article is the Paradigm Conceptual Framework of E-Diplomacy 4.0 and Society 5.0 as an effort towards e-diplomacy policy formulation. Through this paradigm, it is hoped that it will have implications for policy formulation efforts – by the government as a public policy actor – so that the participation and innovation of public soft power diplomacy in the digital field is more developed.Keywords: e-diplomacy paradigm – policy formulation – soft diplomacy 
KESIAPAN PESANTREN SALAFIYAH AS SAADAH, KECAMATAN BANJARAN, KABUPATEN BANDUNG DALAM MENGANTISIPASI PEMAHAMAN RADIKAL DARI TIMUR TENGAH Tom Finaldin
Global Mind Vol 3, No 2 (2021): Politik Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.645 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v3i2.44

Abstract

Pemahaman-pemahaman radikal yang berasal dari Timur Tengah telah masuk ke Indonesia danmempengaruhi generasi muda. Salah satu yang terpengaruh adalah santri atau siswa dariPesantren Salafiyah As Saadah. Tiga dari 150 siswa SMP-MA Mawaddi yang berada dilingkungan pesantren telah terpengaruh. Hal itu dapat dilihat dari pernyataan, pertanyaan, danperilaku mereka selama di lingkungan pesantren. Pertanyaan maupun pernyataan merekamenunjukkan kecenderungan kekaguman terhadap pemikiran radikal dan tokoh-tokoh radikal,baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Mereka terpengaruh oleh berbagai status atau videoyang beredar di internet melalui akun media sosial yang mereka miliki. Peneliti melihatnya dariakun-akun facebook mereka. Dua orang dari mereka telah keluar dari lingkungan pesantren,sedangkan seorang lagi bisa terselamatkan. Peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih jauhfenomena ini dengan menggunakan metode kualitatif. Data diambil melalui observasi danwawancara terhadap siswa dan pemimpin pesantren. Hasil dari penelitian adalah penelitimenemukan bahwa siswa terpengaruh pemikiran radikal melalui internet sehingga menggangguproses belajar mereka sekaligus menurunkan kedisiplinan mereka sebagai siswa. Pihak pesantrentelah melakukan upaya antisipasi pemikiran radikal yang datang dari Timur Tengah denganmengaktifkan secara rutin kegiatan-kegiatan tradisional pesantren di Indonesia. Upaya ituberhasil menyelamatkan mayoritas siswa, hanya dua siswa yang keluar dari lingkunganpesantren. Akan tetapi, untuk lebih kuat menghadapi arus penyebaran pemikiran radikal dariTimur Tengah, pesantren perlu memiliki guru atau tenaga ahli yang memahami hubunganinternasional, gejolak politik, radikalisme, terorisme, dan pemahaman ajaran Islam yangsesungguhnya dengan baik. Dengan demikian, setiap isu radikal dapat didiskusikan bahkandiperdebatkan dengan siswa sehingga siswa mendapatkan pemahaman lebih baik yang berujungpada keberhasilan proses belajar dengan perilaku disiplin yang tinggi.Kata Kunci: Radikal-Timur Tengah-Pesantren
DINAMIKA POLITIK DAN HUKUM DALAM MENGGAGAS PARADIGMA HUKUM YANG BERDAULAT Taufiq Alamsyah; Gunawan Undang
Global Mind Vol 2, No 2 (2020): Politik Teknologi
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.711 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v2i2.90

Abstract

ABSTRAK            Perbincangan politik dan demokrasi seakan tidak pernah selesai. Semenjak founding fathers menorehkan sejarah kemerdekaan bangsa hingga kini, di era Reformasi, politik hukum dan demokratisasi masih tetap menjadi bahan perbincangan. Bahkan, kini, perbincangannya sudah sampai ke masyarakat luas yang dulunya tidak mau tahu dengan persoalan ini. Ini menunjukkan pencerdasan kehidupan politik masyarakat sudah semakin menguat. Karena itulah, kritik terhadap  sistem Politik yang otoritarian di Indonesia sepanjang sejarah perjalanan bangsa menemukan momentumnya. Politik adalah sebuah kegiatan yang menyangkut proses pemahaman tentang negara dan masalah kenegaraan serta mempelajari negara beserta tugas-tugasnya. Saat ini politik merupakan sebuah fenomena yang sedang hangat diperbincangkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Hampir semua acara ditelevisi sampai acara berbasis komedi pun membahas tentang politik itu sendiri.            Dinamika politik pada era modern ini merupakan sebuah persoalan yang kompleks. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi yang menyebabkan seseorang memiliki sudut pandang tersendiri atau pemahaman tersendiri yang kuat, sehingga tidak bisa diubah oleh siapapun. Perbedaan ras, agama, serta perbedaan pandang akan politik pun sering tidak bisa berjalan dengan seiringan.            Paham yang dianut negara Indonesia adalah sebuah paham demokrasi. Paham demokrasi berlaku pada semua bidang yaitu bidang sosial budaya, bidang agama, bidang ekonomi termasuk bidang politik. Politik demokrasi adalah sebuah politik dimana didalamnya memberikan perlakuan yang sama serta sangat menghargai sebuah perbedaan baik pada kaum mayoritas maupun kaum minoritas.Kata kunci : Hukum, Politik, Perkembangan, Indonesia.
STRATEGI TIONGKOK TERHADAP EKONOMI DAN POLITIK INDONESIA DALAM PERDAGANGAN IMPOR BAJA KARBON (CARBON STEEL) DAN BAJA PADUAN (ALLOY STEEL) DI PT KRAKATAU STEEL INDONESIA PADA TAHUN 2018) Tom Finaldin; Ani Amalia
Global Mind Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.962 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v1i1.55

Abstract

ABSTRAKNegara Tiongkok melakukan strategi dengan menggunakan kebijakan luar negeri Indonesia, dikarenakan terjadinya pengalihan baja karbon terhadap baja paduan. Tujuannya dari latar belakang untuk mengetahui bagaimana strategi perdagangan impor baja karbon (carbon steel) menjadi baja paduan menjadi Langkah yang digunakan oleh Tiongkok di Indonesia pada perusahaan PT Krakatau Steel. Rumusan masalah pada peneliti ini, penetapan tarif bea masuk 0% untuk  baja paduan, pengalihan baja karbon menjadi baja paduan yang mengakibatkan neraca perdagangan mengalami defisit dan langkah pemerintah dalam menangani masalah kelebihan baja paduan daripada baja karbon. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk meneliti kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku fungsionalisasi organisasi, gerakan sosial, atau hubungan kekerabatan. Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk memahami kondisi suatu konteks dengan mengarahkan pada deskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi dalam suatu konteks yang alami (natural setting) tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studi. Hasil penelitian ini merupakan perdagangan negara Tiongkok dengan Indonesia dengan masuknya impor baja ke PT Krakatau Steel Indonesia yang akan berpengaruh terhadap neraca perdagangan.Kata Kunci: Baja Paduan, Kebijakan Luar Negeri, Impor, Tiongkok
UPAYA INDONESIA DALAM MENANGKAL POTENSI INTOLERANSI DAN RADIKALISME PASCA KELOMPOK TALIBAN BERKUASA Dina Dina; Iwan Saputra
Global Mind Vol 4, No 1 (2022): Hubungan Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.403 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v4i1.989

Abstract

Radicalism is currently a popular issue in Indonesia after the rule of the Taliban in Afghanistan, the potential for intolerance and radicalism is increasingly becoming a very hot issue. The Indonesian government continues to take preventive measures to counter the potential phenomenon of the development of acts of intolerance and radicalism in Indonesian society after the Taliban group came to power. This has shown a condition where it is vulnerable and has the potential to return to terrorism. The Taliban created turmoil in Afghanistan. This study will explore and describe Indonesia's efforts to counter the potential for intolerance and radicalism after the Taliban came to power. The data collection method used in this study is a literature study that the author has prepared that is relevant to the title that the author is researching. Where the author will take data from news, research reports, scientific journals, and books related to the theme of this research. The results achieved in the research are Indonesia's efforts to counter the potential for intolerance and radicalism after the Taliban group came to power in Afghanistan.Keywords: Indonesia, the Taliban, radicalism and intolerance, and Pancasila
PERAN INFLUENCER MEDIA SOSIAL SEBAGAI AKTOR DIPLOMASI BUDAYA KOREA SELATAN Miftahul Khoiriyah Al Istiqomah; Anggy Wira Pambudi; Henike Primawanti
Global Mind Vol 3, No 1 (2021): Diplomasi Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.613 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v3i1.224

Abstract

This research eximines in how South korea's influencers taking a role as South Korea's culture diplomacy actor. This paper will analyze how South Korea's influencers create a creative content about their culture in order to get people's attention, so that it will be popular. This will give an impact not for the influencer but also for the south korea's culture itself. By using culture diplomacy and digital diplomacy theory this paper will analyze how South Korea's influencers create a creative content about their culture in order to get people's attention, so that it will be popular. This will give an impact not for the influencer but also for the south korea's culture itself. This study found that south korea's influencers have succeeded in popularizing south korea's culture that is created as a content that can be enjoyed by the global people.Keywords: South Korean, Social Media, Influencer, Content
PENYEBAB TEWASNYA QASEEM SOLEIMANI OLEH AMERIKA SERIKAT DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN INTERNASIONAL Ilma Alfina Agustina; Tom Finaldin
Global Mind Vol 2, No 1 (2020): Politik Budaya
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.897 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v2i1.60

Abstract

Abstrak Hubungan Internasional terjadi ketika adanya interaksi yang dilakukan oleh actor yang melewati batas negara dan kedaulatannya. Interaksi tersebut berupa kerjasama, konflik, dan persaingan. Konflik seringkali terjadi pada setiap negara yang memiliki kepentingan nasional yang sama. Konflik antara Iran da AS telah terjadi sejak tahun 1950 hingga sekarang, tewasnya Mayor Jenderal Qaseem Soleimani merupakan satu dari sekian banyak peristiwa yang terjadi dalam konflik tersebut. Kematian Jenderal tersebut dikarenakan keberaniannya dalam memerangi AS, Israel dan sekutunya menyebabkan Soleimani menjadi incaran. Dampak dari tewasnya Qaseem Soleimani meliputi tiga hal, yaitu pertama, menjadi angin segar bagi ISIS dan Al Qaeda sekaligus menjadi alarm bahaya bagi keamanan global. Kedua, hilangnya kredibilitas Dewan Keamanan PBB. Ketiga, terbuktinya kekuatan pencegahan Iran dan melemahnya kubu imperiaisme di Kawasan Timur Tengah. Kata Kunci: Qaseem Soleimani, AS, Iran
PERAN INFLUENCER MEDIA SOSIAL SEBAGAI AKTOR DIPLOMASI BUDAYA KOREA SELATAN Miftahul Khoiriyah Al Istiqomah
Global Mind Vol 3, No 2 (2021): Politik Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.71 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v3i2.135

Abstract

This research eximines in how South korea's influencers taking a role as South Korea's culture diplomacy actor. This paper will analyze how South Korea's influencers create a creative content about their culture in order to get people's attention, so that it will be popular. This will give an impact not for the influencer but also for the south korea's culture itself. By using culture diplomacy and digital diplomacy theory this paper will analyze how South Korea's influencers create a creative content about their culture in order to get people's attention, so that it will be popular. This will give an impact not for the influencer but also for the south korea's culture itself. This study found that south korea's influencers have succeeded in popularizing south korea's culture that is created as a content that can be enjoyed by the global people.

Page 2 of 4 | Total Record : 40