cover
Contact Name
Moch. Nuril Anwar
Contact Email
mochnurilsyamsuri@gmail.com
Phone
+6281883412852
Journal Mail Official
maddah.jurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. KHR. Syamsul Arifin Sukorejo Situbondo Jawa Timur 68374
Location
Kab. situbondo,
Jawa timur
INDONESIA
Maddah : Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam
Published by Universitas Ibrahimy
ISSN : 26564238     EISSN : 26568101     DOI : https://doi.org/10.35316/maddah.
Maddah journal is an Islamic communication and counseling journal published by the Faculty of Dakwah, Ibrahimy Situbondo University in collaboration with the Asosiasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (ASKOPIS). The scope and focus is to distribute the results of field research and concept analysis originating from researchers, academics and educational practitioners. Issue analysis is more focused on Islamic communication and broadcasting. Maddah journals are published twice a year, namely January and July.
Articles 80 Documents
TRADISI WALIMATUL URSY DI DESA PANAONGAN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP Nadwah Maulidiyah; Asnawi Asnawi
Maddah : Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.777 KB) | DOI: 10.35316/maddah.v1i1.237

Abstract

Tradisi secara pengertian ilmiah dapat diartikan sebagai kebiasaan yang dilakukan secara turun-temurun. Kebiasaan tersebut tetap dilakukan karena adanya budaya yang membiasakan. Walimatul ursy adalah perhelatan atau pesta pernikahan yang dirayakan setelah proses akad nikah dilaksanakan sebagai bentuk atau simbol pemberitahuan pada masyarakat lain bahwasanya masyarakat tersebut sudah menikah dan melepas status lajang. Semiotika merupakan bagian dalam ilmu komunikasi yang mempelajari, memahami dan mengetahui tentang tanda, simbol, dalam memahami suatu kejadian atau kebiasaan yang terjadi pada suatu masyarakat. Sedangkan komunikasi dakwah merupakan bentuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu kebaikan kepada masyarakat lain dengan tujuan merubah sikap masyarakat tersebut kepada sesuatu yang lebih baik. Dalam hal ini, walimatul ursy sudah menjadi tradisi di desa Panaongan dapat berperan sebagai bentuk komunikasi dakwah. Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi walimatul ursy yang sudah menjadi tradisi di desa Panaongan, menjadi suatu agenda yang penting dilaksanakan bagi masyarakat Panaongan sebagai bentuk komunikasi dakwah.
POLA KOMUNIKASI UMAT BERAGAMA MUSLIM DAN HINDU Yohandi yohandi; Nur Fajriyah
Maddah : Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.364 KB) | DOI: 10.35316/maddah.v1i1.238

Abstract

Pola komunikasi pada dasarnya merupakan sebuah bentuk hubungan antara dua orang atau lebih dengan dicirikan oleh hubungan komplementaris dan simentris. Umat Muslim dan Hindu yang ada di desa Loloan Barat dijadikan sebagai barometer keamanan Bali. Salah satu faktornya adalah karena mampu mempertahankan nilai keharmonisannya. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yaitu dalam menciptakan sebuah keharmonisan antarumat beragama, setiap individu dengan ajaran agama mereka masing-masing serta lewat komunikasinya memiliki potensi untuk menjalin sebuah interaksi yang sangat baik dengan orang lain tanpa mengenal perbedaan. Karena pada dasarnya, setiap masyarakat yang bersifat heterogen harus memiliki sifat saling menghormati dan menghargai pada setiap perbedaan-perbedaan yang ada. Karena nilai keharmonisan umat beragama terletak pada indahnya kebersamaan jika bisa berdampingan dengan adanya perbedaan.
RELASI KERUKUNAN ANTARETNIK DALAM PERAYAAN IDUL FITRI MASYARAKAT DESA ADAT TUBAN BALI Yuli Kurnia Rohmawati; Mukhammad Baharun
Maddah : Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.126 KB) | DOI: 10.35316/maddah.v1i1.239

Abstract

Masyarakat Desa Adat Tuban tergolong dalam masyarakat yang heterogen. Sehingga menyebabkan adanya beberapa golongan etnik semisal Madura dan Bugis, yang saling hidup berdampingan dan menjalin intensitas komunikasi sebagai awal dalam membentuk keefektifan komunikasi. Komunikasi yang efektif, tentunya mengandung relasi di dalamnya. Bentuk relasi yang terjalin dapat tergambar dalam momentum perayaan Idul Fitri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pola relasi yang terjalin antaretnik tergolong dalam bentuk relasi asosiatif; 2) pola komunikasi yang terjalin merupakan pola komunikasi harmonis, yang ditandai dengan adanya keselarasan dan keseimbangan dalam berkomunikasi; dan 3) Idul Fitri merupakan media dalam pengembangan relasi tersebut.
PARENTING DEMOKRATIS TERHADAP REMAJA YATIM PIATU DALAM MEMBENTUK REGULASI DIRI Aisyatin Kamila; Wawan Juandi
Maddah : Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.61 KB) | DOI: 10.35316/maddah.v1i1.240

Abstract

Regulasi diri merupakan proses dimana seseorang dapat mengatur kecapaian dan aksi, serta menentukan target sendiri. Bagi remaja yatim piatu yang telah kehilangan orang tua serta keluarga, pengasuhan berfungsi untuk membentuk kelekatan dan ikatan emosional, atau kasih sayang antara orang tua dan anaknya, juga adanya penerimaan dan tuntunan dari orang tua menerapkan disiplin. Jadi, sangat benar bahwa dalam meningkatkan regulasi diri pada remaja dilihat dari model pola asuh yang diterapkan kepada para remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian adalah orang tua sekaligus pembimbing yang berjumlah empat orang dan empat orang remaja asuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parenting terhadap remaja yatim piatu dalam membentuk regulasi diri di YPAQ Al-Maimunah yaitu dengan menerapkan pola asuh otoritif (demoktaris) dengan menambah unsur-unsur yang islami. Dan aktivitas di YPAQ Al-maimunah memunculkan kesadaran untuk mengatur semua aktivitas termasuk memenuhi tuntutan belajar di yayasan dan sekolah.
BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MEMBENTUK PERILAKU SANTRI WARIA A Haidir Ali; Mohamat Hadori
Maddah : Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.469 KB) | DOI: 10.35316/maddah.v1i1.241

Abstract

Bimbingan dan konseling Islam adalah proses bantuan yang diberikan secara berkala terus menerus (continue) dalam rangka untuk menghadapi problema dan meningkatkan kesadaran beragama. Sehingga mampu memberikan motif dan semangat hidup yang tinggi. Pondok pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo sudah berumur 1 abad lebih, dan juga melahirkan ribuan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam lingkungan pesantren, terdapat beberapa persoalan, salah satunya adalah santri laki-laki yang berperilaku feminin. Metode yang digunakan adalah dengan sistem perbandingan (deskriptif komparatif). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor yang membentuk perilaku feminin pada seorang laki-laki adalah faktor psikologis dan faktor lingkungan. Selain itu juga ada beberapa perilaku feminin yang dilakukan diantaranya: memakai pakaian wanita, menggunakan make-up berlebihan, sampai memiliki pasangan. Pelaksanaan bimbingan konseling Islam pun sudah dijalankan sesuai dengan teorinya. Metode yang digunakan oleh beberapa konselor diantaranya, metode nasihat, teladan dan bacaan amalan dari ayat Al-Quran.
KONSEP DIRI WARIA SEBAGAI KEPALA RUMAH TANGGA As’ad As’ad; Hofida Turofiah
Maddah : Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.818 KB) | DOI: 10.35316/maddah.v1i1.242

Abstract

Waria dalam kehidupannya sebagai kepala rumah tangga, ia sangat bertanggung jawab terhadap anak dan istrinya. Akan tetapi dengan perilakunya yang seperti seorang wanita, kadang ia dipandang sebelah mata oleh masyarakat yang ada dilingkungannya. Dengan segala kemampuan yang dimilikinya ia tetap mampu menunjukkan citra diri yang positif sebagai wujud agar dapat beradaptasi dan diterima dengan baik dalam masyarakat serta menghilangkan stigma negatif tentang waria yang ada dalam masyarakat. Usaha individu tersebut dalam menyelaraskan antara kelemahan dan kemampuan yang ada pada dirinya dengan tuntutan yang ada dilingkungan dapat membangun hubungan yang harmonis dengan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri seorang waria yang mempunyai peranan sebagai kepala rumah tangga, sama halnya dengan seorang kepala rumah tangga pada umumnya. Sedangkan kehidupan waria sangatlah berbeda dengan kehidupan keluarga/masyarakat pada umumnya. Tetapi dengan adanya bukti sebuah pernikahan yang dilakukan oleh waria, dapat mengurangi pandangan negatif terhadap waria tersebut.
PREVENSI DAN KERETAKAN RUMAH TANGGA Rizha Nur Syamsa; Akhmad Zaini
Maddah : Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.686 KB) | DOI: 10.35316/maddah.v1i1.243

Abstract

Permasalahan, ketidakserasian, atau ketidakcocokan seringkali terjadi dalam sebuah rumah tangga. Akibatnya, rumah tangga hancur dan semua konflik berujung di meja Pengadilan sehingga rumah tangga yang dibina sebelumnya harus berakhir dengan perceraian. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan proses bimbingan dalam bentuk mediasi yang dilakukan oleh mediator di Pengadilan Agama Situbondo kepada keluarga yang akan bercerai guna mencegah terjadinya perceraian di kabupaten Situbondo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian yaitu: 1) Tahapan dalam memediasi yakni pra mediasi (mengisi formulir persetujuan tentang mediasi, penentuan hakim atau mediator, proses pelaksanaan mediasi), proses mediasi (pernyataan pembukaan oleh mediator, pernyataan pembukaan pihak yang bersangkutan, merancang proses pemecahan masalah, pemecahan masalah, tawar-menawar, penyiapan draft untuk arsip), dan kesepakatan akhir dari proses mediasi. 2) Mediasi yang dilakukan di kabupaten Situbondo masih belum efektif, karena mindset orang desa datang ke Pengadilan bukan untuk mencari keadilan, namun membeli surat cerai.
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DAN SOLIDARITAS DI ORGANISASI IKSASS ALUMNI DKI JAKARTA A khairudin; Dian Permata Sari
Maddah : Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.187 KB) | DOI: 10.35316/maddah.v1i1.244

Abstract

Komunikasi antarbudaya merupakan sebuah kajian dalam meneliti organisasi IKSASS Alumni DKI Jakarta. Hal ini digunakan karena anggota yang tergabung dalam organisasi tersebut memiliki kultur budaya yang berbeda-beda, yaitu budaya Betawi, Madura dan Jawa. Pembentukan solidaritas pada anggota menggunakan komunikasi konservatif tetapi juga modern, dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti Whats App. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) bentuk komunikasi antarbudaya di organisasi IKSASS Alumni DKI Jakarta adalah bentuk komunikasi konservatif dengan tetap memanfaatkan teknologi informasi seperti What’s App, serta menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi; (2) faktor penghambat komunikasi antarbudaya adalah adanya unsur etnosentrisme, perbedaan persepsi, serta perbedaan status sosial ekonomi; dan (3) hasil dari komunikasi antarbudaya dan solidaritas ialah anggota dapat memahami karakter dari masing-masing anggota yang berbeda budaya serta dapat meningkatkan status sosial bagi para anggota yang ada didalam organisasi IKSASS Alumni DKI Jakarta.
FENOMENOLOGI AGAMA: MENIMBANG TAWARAN AHIMSA-PUTRA DALAM MEMAHAMI AGAMA Mohammad Isfironi
Maddah : Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.407 KB) | DOI: 10.35316/maddah.v1i2.504

Abstract

Studi tentang fenomenologi agama dapat dilacak dari filosofi fenomenologi Husserl. Dalam versi murni Edmund Husserl "fenomenologi bertujuan untuk menemukan landasan bagi pengetahuan manusia. Fenomenologi mencoba menjelaskan persepsi individu sebagai pengalaman ruang, warna, dan cahaya. Fenomenologi tidak tertarik pada penjelasan. Fenomenologi menginginkan pengalaman langsung. Fenomenologi mendasarkan seluruh asumsinya pada apa yang disebut "life world", yang dapat diterjemahkan ke dalam dunia kehidupan sehari-hari, kurang lebih persis apa yang disebut Alfred Schutz sebagai "everyday life". Artikel ini mencoba menggambarkan tawaran paradigma dari Ahimsa-Putra untuk memahami fenomena keagamaan. Dalam bukunya, Ahimsa-Putra menjelaskan secara rinci bagaimana ide-ide fenomenologis dapat diterapkan dalam studi agama, dan bagaimana agama dapat didefinisikan secara fenomenologis. Selain itu, beberapa implikasi etis metodologis juga dijelaskan jika ada studi fenomenologis agama. Dengan berpegang pada paradigma fenomenologi, diharapkan para peneliti agama akan dapat memperoleh etnografi fenomenologis yang maksimal dari 'agama' dan 'kepercayaan' masyarakat
STRATEGI DAKWAH NYAI HAJAH QURROTUL FAIZAH PADA JAMAAH ZIKIR SAMAWI Hasan Basri; Abdul Mughni; Wisri Wisri
Maddah : Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.694 KB) | DOI: 10.35316/maddah.v1i2.505

Abstract

Strategi dakwah merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam menyebarkan ajaran Islam ke muka bumi, yang penyampaiannya diwajibkan kepada setiap muslim, yang mukalaf sesuai dengan kadar kemampuannya. Adapun strategi dakwah Nyai Hj.. Qurrotul Faizah di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Al- As’adiayah yaitu metode mauizhatul hasanah, metode bil hikmah dengan lisaanul al-hal dan uswatun hasanah, melihat situasi dan keadaan masyarakat serta memilih materi yang sesuai dengan kemampuan mad’u. Sedangkan faktor pendukung strategi dakwah Nyai Hj.. Qurrotul Faizah di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Al-As’adiayah adalah daya kabul yang tinggi, putri dari pasangan yang sudah tidak diragukan lagi keilmuan dan kealiman beliau, dukungan keluarga (anak dan saudara), dan membentuk koordinator-koordinator penanggung jawab pengajian Zikir Samawi serta para santri-santrinya. Sementara penghambat strategi dakwah Nyai Hj.. Qurrotul Faizah di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Al-As’adiayah adalah jamaahnya terkadang tidak hadir dikarenakan ada halangan peribadi misalkan sakit, bekerja dll. Dan penghambat lain yang masih berkelanjutan sampai sekarang adalah masalah kurangnya air dan jalan menuju tempat lokasi pengajian Zikir Samawi yang sangatlah sederhana (jalan belum diaspal).