cover
Contact Name
Gigih Forda Nama
Contact Email
gigih@eng.unila.ac.id
Phone
+6285289774152
Journal Mail Official
snip@eng.unila.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung Rectorat Building
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)
Published by Universitas Lampung
ISSN : -     EISSN : 28285794     DOI : https://doi.org/10.23960/snip.v1i1.100
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) diselenggarakan oleh Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Lampung.
Articles 87 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023" : 87 Documents clear
Strategi Manajemen Pemeliharaan Rumah Susun pada Masa Pemanfaatan dan Pengelolaan Sementara ZUBAIDI ZUBAIDI1; Ratna Widyawati; Dikpride Despa
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.422

Abstract

Permasalahan perumahan yang terkait dengan Masyarakat Berpenghasil Rendah (MBR) seperti backlog, rumah tidak layak huni dan permukiman kumuh merupakan tanggung jawab Pemerintah sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011. Salah satu penyediaan perumahan yang diberikan oleh Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah bantuan pembangunan rumah susun yang meliputi Rumah Susun Umum, Rumah Susun Khusus dan Rumah Susun Negara. Namun dalam pasca terbangunnya, Rumah Susun yang dibangun dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) masih memiliki permasalahan pada sistem manajemen pemeliharaan rumah susun. Ditambah dengan belum selesainya proses serah terima aset untuk dihibahkan/dialih-statuskan ke Pengusul mengakibatkan perawatan kerusakan tersebut masih dibebankan kepada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Penelitian ini mengidentifikasi aspek-aspek dalam manajemen pemeliharaan rumah susun melalui 17 rumah susun yang sedang dilakukan perawatan di Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau di aplikasi SUAPOR. Dari lima aspek dengan 22 faktor yang diidentifikasi, didapatkan tidak seluruh faktor dilaksanakan. Atas hasil analisis disimpulkan untuk meminimalisir jumlah perawatan rumah susun, perlu diimplementasikan strategi manajemen pemeliharaan rumah susun berdasarkan klasifikasi pengusul.
Analisis Tebal Perkerasan Lentur Menggunakan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan (MDP) 2017 Pada Ruas Jalan Tanjung Lubuk – Sri Tanjung Kabupaten Ogan Komering Ilir Rozak Indra Praja; Aleksander Purba; Herry Wardono
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.424

Abstract

Jalan merupakan suatu infrastruktur perhubungan darat yang sangat berperan penting bagi kehidupan manusia. Dengan adanya jalan maka akses logistik dari suatu tempat ke tempat lain akan lebih cepat dan mudah, sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Salah satu ruas jalan di Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah Ruas Jalan Tanjung Lubuk – Sri Tanjung. Kondisi jalan yang ada beragam kerusakan seperti jalan berlubang akibat campuran lapisan permukaan yang buruk, selain itu juga terjadi pelepasan butiran dan pengelupasan lapisan permukaan. Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir telah merencanakan pembangunan jalan aspal (perkerasan lentur) untuk jalan ruas tanjung lubuk – sri tanjung. Dalam merencanakan dan mendapatkan desain struktur perkerasan jalan lentur yaitu dengan menggunakan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017. Dengan menggunakan metode manual perkerasan jalan 2017 jenis data yang digunakan terdiri dari data primer yaitu pengukuran, survey lapangan, dokumentasi, data lalu lintas , data CBR yang didapat dan data sekunder yaitu peta lokasi dan status jalan. Hasil pengamatan dan survey didapat nilai lalu lintas harian rata – rata (LHR) sebesar 234 kendaraan perhari yang terbagi dalam beberapa jenis golongan kendaraan. Nilai CBR rata - rata tanah dasar yakni 11,12% diatas nilai minimum CBR yang dipersyaratkan sebesar 6%. Beban lalu lintas CESA5 untuk umur rencana 20 tahun sebesar 1.029.646,195 / (1,E+06). Maka hasil dari penelitian Analisis Tebal Perkerasan Lentur Menggunakan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan (MDP) 2017 Pada Ruas Jalan Tanjung Lubuk – Sri Tanjung Kabupaten Ogan Komering Ilir diperoleh Perkerasan Tebal AC WC = 40 mm, AC BC = 60 mm dan LPA Kelas A = 260 mm.
PENENTUAN KOEFISIEN MATERIAL PADA ITEM PEKERJAAN TIMBUNAN BATU DARI QUARRY DENGAN METODE PELEDAKAN Deni Wijayanto; Irza Sukmana; Nandi Haerudin
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.426

Abstract

Pembangunan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara mempunyai tujuan: Suplai air baku untuk kebutuhan domestik, Suplai air irigasi, Pengendalian Banjir, Pengembangan Wisata dan PLTM. Bendungan Utama mempunyai tipe: Zonal dengan Inti Tegak, Tinggi Bendungan: 58 m, Panjang Puncak: 600,50 m, Lebar Puncak 11,00 m, Kemiringan Lereng Hulu: 1:2,50, Kemiringan Lereng Hilir: 1:2,25. Timbunan pada Bendungan Utama memiliki 6 (enam) tipe Timbunan, yaitu: Timbunan Zona Inti Kedap Air (zona 1), Zona Filter Halus (zona 2), Zona Filter Kasar (zona 3), Zona Timbunan Random (zona 4), Zona Timbunan Random Batu Segar (zona 5) dan Zona Riprap untuk Bendungan (zona 6). Terdapat ketidaksesuaian dari gambar Detail Desain Dokumen Kontrak dengan Gambar Sertifikasi Desain tahun 2016 yang menyebabkan penambahan volume timbunan batu (zona 5 dan zona 6) yang sangat besar. Volume timbunan batu pada kontrak awal sebesar 950.000 m3 dengan material dari river deposit sungai Lolak dengan estimasi volume river deposit sebesar 960.000 m3. Perhitungan volume timbunan batu dengan menggunakan Gambar Sertifikasi Desain tahun 2016 mendapatkan volume timbunan batu sebesar 2.080.312 m3. Pada Desember 2018 diketahui progres timbunan batu telah mencapai 937.682 m3 (98%) dari volume ketersediaan river deposit, sehingga masih dibutuhkan material timbunan batu sebesar 1.142.630 m3 yang direncanakan menggunakan metode peledakan/blasting untuk mengambil material batu pada lokasi quarry.
Analisis Perbaikan Perkerasan Jalan Seputih Banyak – Rumbia, Lampung Tengah, dengan Menggunakan Metode Manual Desain Perkerasan (MDP) 2017 Mohd Harizalsyah; Ika Kustiani; Muh Sarkowi
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.427

Abstract

Perbaikan Perkerasan Jalan Seputih Banyak – Rumbia, Lampung, Menggunakan Metode MDP 2017 Sebagai rujukan, Berdasarkan analisis Perkerasan Lentur didapat Tebal Lapis Aus AC-WC 4 cm, Lapis Antara AC-BC 6 cm, Lapis Pondasi AC-BASE 24,5 cm, LPA Kelas A 30 cm dengan total biaya Konstruksi sebesar Rp. 8.612.931.988,43, Dengan umur rencana 20 tahun, Lalu untuk Perkerasan Kaku Tipe Beton Bersambung Tanpa Tulangan (BBTT)Tebal Plat Beton 30 cm, Tebal LMC 10 cm, LPA Kelas A 15 cm dengan total biaya Konstruksi sebesar Rp. 6.335.200.000,00, Dengan umur rencana 40 tahun. Dari analisis ini penulis menyimpulkan bahwa perkerasan kaku lebih efisien diterapkan karena biaya konstruksi yang lebih rendah, umur rencana yang lebih lama serta perkerasan kaku lebih kuat dan tahan dengan beban lalu lintas yang berat dan perkerasan ini juga lebih tahan terhadap air maupun efek pumping yang dihasilkan oleh repetisi beban lalu lintas kendaraan mengingat di ruas jalan tersebut hanya terdapat drainase galian tanah dan belum terdapat drainase beton. Ini alasan penting penulis membuat analisis ini selain ditinjau dari segi beban lalu lintas dan daya dukung tanah penulis juga meninjau dari perkiraan anggaran biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan dan kondisi situasi yang tidak menguntungkan untuk investasi anggaran pembangunan dimasa depan.
Upaya Pengelolaan Lingkungan – Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL-UKL) jaringan irigasi Daerah Rawa Irigasi (DIR) Rantau Durian 2 Edy Hamid; Herry Wardono; Trisya Septiana
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.428

Abstract

Dalam rangka meningkatkan produksi hasil pertanian dan mendukung pemenuhan pangan nasional,pengembangan lahan pertanian secara terpadu dan menyeluruh dilakukan dengan membangun daerah irigasi berikut jaringan irigasinya untuk menjamin ketersediaan air pertanian.Dengan adanya bangunan Irigasi Tersebut terutama di saluran sekundernya dapat mengatur tinggi rendah nya debit air yang ada di persawahan yaitu dengan membuat bangunan pintu air di saluran sekunder,sehingga pada ssat musim kemarau air tidak kering dan pada musim hujan air tidak membanjiri sawah tersebut.terbatasnya lahan mengingat sebagian besar wilayah di Kabupaten OKI berupa daerah rawa maka pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mengembangkan daerah rawa menjadi daerah irigasi lengkap dengan jaringan irigasi dan fasilitas penunjang lainnya. Kegiatan Pembangunan Daerah Irigasi di Kabupaten OKI . Menyadari dampak yang dapat terjadi akibat adanya rencana pembangunan tersebut, maka sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa setiap usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup wajib dilengkapi dengan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), serta sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki AMDAL, sementara AMDAL hanya diperuntukan untuk kegiatan seluas > 1000 ha, sedangkan kegiatan ini memiliki luas 420 ha. Maka kegiatan ini tidak diwajibkan memiliki Dokumen AMDAL akan tetapi diwajibkan menyusun dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL).
KAJIAN GEOMETRIK SIMPANG EMPAT BANDAR JAYA TERKAIT DENGAN PENGOPERASIAN LAMPU LALU LINTAS (TRAFFIC LIGHT)/ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS (APILL) Desrio Aref Yuga Saputra; Aleksander Purba; Armijon Armijon
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.430

Abstract

Salah satu permasalahan sistem transportasi yang masih dihadapi oleh Kabupaten Lampung Tengah, antara lain kondisi geometrik persimpangan jalan yang belum memenuhi spesifikasi teknis persimpangan, sehingga terjadi tundaan lalu lintas yang dapat mengakibatkan kemacetan. Salah satunya adalah di Kawasan CBD Bandar Jaya. Bandar Jaya merupakan sebuah wilayah dengan karakteristik menyerupai sebuah daerah/Kota kecil, Bandar Jaya merupakan ibukota Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung, Indonesia. Kota Bandar Jaya posisinya strategis dan menjadi daerah transit paling ramai yang dilintasi oleh pengguna jalan baik yang masuk maupun keluar pulau Sumatera, selain itu Bandar Jaya juga menjadi pusat kegiatan Niaga terbesar di Kabupaten Lampung Tengah. Di Bandar Jaya terdapat dua pusat perbelanjaan, yaitu Plaza Bandar Jaya dan Chandra Superstore Bandar Jaya. Di sini juga terdapat masjid termegah di Kota Bandar Jaya, yaitu Masjid Agung Istiqlal Bandar Jaya. Masjid ini menjadi pusat peribadatan di Bandar Jaya sekaligus sebagai tempat singgah para musafir. Sehingga cukup Pantas bila Bandar Jaya disebut sebagai Daerah Pusat Kegiatan Niaga di Kabupaten Lampung Tengah / Central Bussines Distric. Wilayah Kajian Geometrik Persimpangan Jalan ini adalah di Bandar Jaya tepatnya pada simpang empat Polsek Terbanggi Besar. Simpang ini merupakan Ruas Jalan Negara yang juga menghubungkan akses jalan menuju Bandar Jaya Barat dan Bandar Jaya Timur. Kondisi Simpang saat ini dipisahkan dengan median jalan berupa Road Barier sehingga fungsi Simpang empat kurang optimal terlebih belum diatur dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) ataupun Lampu Lalu Lintas (Traffic Light).
Analisis Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Kondisi Lingkungan, Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Sekitar Di Perumahan Villa Bukit Katung Desa Pusar Kecamatan Baturaja Barat Ferry Desromi; Aleksander Purba; Trisya Septiana
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.431

Abstract

Sebelum pembangunan kompleks perumahan Villa Bukit Katung, wilayah tersebut merupakan hutan dan kebun. Sebelum dibangun perumahan daerah Bukit Katung daerah kebun yang menghasilkan buah-buahan, dengan akses jalan yang tidak begitu lebar. Dengan bertambahnya penduduk kota Baturaja, pembangunan perumahan sangat pesat. Salah satunya adalah perumahan Bukit Katung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak atau efek pembangunan perumahan terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi warga sekitar perumahan Villa Bukit Katung di Desa Pusar Kecamatan Baturaja Barat. Dalam penelitian ini, data dianalisis menggunakan regresi linier berganda melalui penggunaan program statistik Sofware Statistic For Special Science atau SPSS. Beberapa uji statistik seperti uji validitas, uji realibilitas, uji normalitas, uji F, uji T, uji koefisien determinasi dan sumbangan efektif digunakan untuk menganalisis data. Kuisioner atau tanya jawab digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data dari masyarakat perumahan. Data yang dikumpulkan melalui kuisioner mencakup pandangan masyarakat terhadap berbagai pertanyaan yang diajukan oleh penulis. Dari hasil analisa dengan menggunakan SPP didapat bahwa Variabel Sosial memiliki pengaruh paling dominan terhadap pembangunan perumahan Villa Bukit Katung sebesar 18,5% berupa meningkatnya kerja bakti warga, menurunnya tingkat kriminalitas dan meningkatnya keramaian pada lingkungan sekitar.
PENYUSUNAN MASTERPLAN AGROWISATA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Aryan Saruhian; Sri Waluyo; Ratna Widyawati
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.436

Abstract

Agrowisata merupakan salah satu bentuk ekonomi kreatif di sektor pertanian yang dapat memberikan nilai tambah bagi usaha agribisnis dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani. Beberapa dampak positif pengembangan agrowisata antara lain meningkatkan nilai jual komoditi pertanian yang dihasilkan dan berkembangnya sumber sumber pendapatan lainnya yang dapat dinikmati oleh masyarakat setempat seperti penyewaan homestay dan lain lain. Pembuatan Agrowisata Kalianda pada tahun 2020 ini dimulai dengan pembuatan masterplan Agrowisata Kalianda. Rencana Induk (Masterplan) Agrowisata kalianda disusun dalam rangka pengembangan terhadap kegiatan pembuatan Agrowisata Kalianda. Oleh karena itu, kegiatan penyusunan Masterplan Agrowisata Kalianda Kabupaten Lampung Selatan ini menjadi langkah awal terwujudnya Agrowisata Kalianda. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah melakukan penyusunan Masterplan Agrowisata Kalianda di Kabupaten Lampung Selatan sebagai langkah awal pembuatan Agrowisata Kalianda. Masterplan Agrowisata ini meliputi sektor perkebunan, pertanian, dan perikanan yang diimplementasikan ke dalam 5 zona yakni Zona A (Entrance), Zona B (Pertanian), Zona C (Taman Bunga), Zona D (Embung), dan Zona E (Perikanan dan Kolam Renang). Zona A (Entrance) mencerminkan ciri khas Lampung Selatan. Zona B (Pertanian) mencakup beberapa tanaman seperti durian, kelengkeng, jambu air, dan kelapa puan. Zona C (Taman Bunga) terdiri dari aneka bunga dan dilengkapi dengan menara pandang setinggi 16 m yang mampu menjangkau seluruh kawasan perencanaan. Zona D (Embung) terdapat embung permanen seluas 500 m2 dengan kedalaman 3 m. Zona terakhir yakni Zona E (Perikanan dan Kolam Renang). Di zona ini terdapat beraneka macam kolam ikan serta kolam renang baik untuk dewasa maupun anak-anak. Secara teknis masterplan agrowisata dapat dilaksanakan.
Pekerjaan Kurang Volume Dan Tidak Sesuai Spesifikasi Kontrak Pada Belanja Modal Jalan di Kabupaten MS dan Kabupaten PS di Provinsi LM Apriansyah KM; Dikpride Despa; Ratna Widyawati
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.437

Abstract

Pemerintah Daerah (Pemda) menganggarkan pembangunan jalan pada Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan setiap tahunnya. Belanja modal merupakan salah satu porsi terbesar dalam APBD suatu daerah. BPK selaku Lembaga tinggi yang bertindak sebagai auditor eksternal pemerintah bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, salah satu pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan atas belanja modal jalan. Pemeriksaan belanja modal jalan pada Kabupaten MS dan PS dilakukan pada 12 paket pekerjaan jalan dengan total belanja sebesar Rp39.963.570.500,00. Pemeriksaan dilakukan pada item pekerjaan Laston AC-WC, Laston AC-BC, Lapis Pondasi Agregat A (LPA A), dan Pasangan Batu Talud. Pemeriksaan dilakukan dengan menguji volume dan spesifikasi item pekerjaan berdasarkan kontrak. Hasil pengujian item pekerjaan Laston AC-WC dan AC-BC pada 12 paket pekerjaan menunjukkan pekerjaan ketebalan Laston AC-WC berkisar antara 1,45 - 4,00cm dengan kepadatan 85% - 101,75% dan ketebalan Laston AC-BC berkisar antara 2,86 – 5,56 cm dengan kepadatan 88,65% - 102,17%. Hasil tersebut menunjukkan hanya 21,05% ketebalan Laston AC-WC dan 5,26% kepadatan dari total benda uji Laston AC-WC yang tercapai atau sesuai kontrak, sedangkan untuk Laston AC-BC semua benda uji tidak memenuhi ketebalan kontrak dan hanya 5,41% kepadatan yang sesuai kontrak. Hasil pengujian volume LPA A pada 4 paket pekerjaan menunjukkan Volume yang terpasang di lapangan hanya 54,92% - 80,96% dari volume kontrak. Hasil pengujian pasangan batu talud pada 4 paket pekerjaan menunjukkan volume yang terpasang hanya 71,25% - 87,55% dari volume kontrak ataupun volume yang dibayarkan. Selain itu terdapat permasalahan kerusakan jalan yang baru diserahterimakan seperti keretakan, amblas, bergelombang, dan berlubang Lemahnya tingkat pengawasan yang dilakukan oleh PPK, Pengawas Lapangan, dan Tim PHO menyebabkan permasalahan kurang volume sering terjadi, Selain itu permasalahan ini terjadi karena ketidak jujuran dari penyedia jasa yang hanya mengejar keuntungan tanpa bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Permasalahan tersebut menyebabkan kelebihan pembayaran kepada penyedia jasa konstruksi sebesar Rp6.141.076.413,70 dan berkurangnya masa manfaat jalan yang disebabkan oleh kekurangan volume dan ketidak sesuaian spesifikasi pembangunan jalan.
Penggunaan Geotextile Non Woven Pada Perencanaan Teknis dan Peningkatan Jalan Penumangan – Unit VI Basuki Murdoko; Ika Kustiani; Sri Waluyo
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.438

Abstract

Kondisi tanah dasar yang sebagian terendam air rawa memerlukan penanganan agar pekerjaan peningkatan jalan tersebut nantinya tetap terjaga kualitasnya. Salah satu alternatifnya adalah dengan penggunaan geotextile non woven yang berfungsi sebagai sparator antara 2 (dua) lapisan material yang berbeda propertiesnya sehingga tidak tercampur. Hasil uji terhadap sampel tanah yang dilakukan pada Ruas Penumangan – Unit VI menunjukkan bahwa tanah dasar atau subgrade merupakan tanah yang kurang baik dimana kandungan partikel lempung yang memiliki kembang susut tinggi sangat dominan yaitu lebih dari 65%, hal ini juga menjadikan kadar air optimum yang didapat berada pada kisaran 32% dengan berat kering maksimum sekitar 1.27 gr/cm3. Kondisi ini juga terlihat dari nilai CBR tanpa rendaman sebesar 8% dan CBR dengan rendaman lebih kurang 3%. Pada pemodelan menggunakan Program PLAXIS sebelum diberi perkuatan geosintetis menunjukkan bahwa terjadi deformasi pada embankment sebesar 209.93 x 10-4meter dan terjadi pumping effect. Namun setelah diberikan perlakuan perkuatan pada embankment total displacement yang timbul sangat kecil yaitu sebesar 185.05x10-6 meter.