cover
Contact Name
Yudhi Nugroho Adi
Contact Email
library@tekomuniversity.ac.id
Phone
+628128000110
Journal Mail Official
library@telkomuniversity.ac.id
Editorial Address
Jl. Telekomunikasi No. 1 Gedung Manterawu Lt. 5
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
eProceedings of Art & Design
Published by Universitas Telkom
ISSN : 23559349     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Merupakan media publikasi karya ilmiah lulusan Universitas Telkom yang berisi tentang kajian Art & Design. Karya Tulis ilmiah yang diunggah akan melalui prosedur pemeriksaan (reviewer) dan approval pembimbing terkait.
Articles 447 Documents
Pemanfaatan Limbah Fesyen Sebagai Media Karya Seni: Self Portrait Ahmad Abidzar Habibullah; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Potret-diri (self-potrait) sebagai sebuah karya seni seorang telah ditemukan sejak abad ke15. Ada sejumlah motivasi yang mendasari hal ini. Sang seniman melalui kumpulan ide-idenya menginginkan 3 (tiga) hal: melihat dirinya, menggambarkan perasaannya dan membentuk persepsi masyarakat terhadap dirinya. Ketiga hal ini ingin diwujudkannya secara realistis pada suatu media sebagai perlambang identitasnya. Identitas diri penulis telah terbentuk sejak dini baik secara individu atau kelompok misalnya: kebiasaan memiringkan topi saat mengikuti upacara bendera di sekolah merupakan pengaruh mendengarkan musik hip-hop, merintis usaha fesyen bersama sekelompok teman, hingga menjadi model buat beberapa merk fesyen lokal lainnya. Perkembangan industri melalui perangkat-keras dan perangkat-lunak terbaru mempengaruhi bidang fesyen. Pada satu pihak, industri fesyen dapat memenuhi permintaan konsumen secara cepat dan melimpah serta murah – fast fashion. Namun ketersediaan yang melimpah dalam waktu singkat ditambah dengan cepatnya perubahan tren fesyen menyebabkan munculnya persoalan limbah fesyen. Pada tugas akhir, penulis ingin mengaitkan antara identitas-diri dan limbah fesyen dan memanfaatkan limbah ini untuk mewujudkan identitas-diri. Kata kunci : potret diri, identitas, dan fast fashion. Abstract : Self-portrait as a work of art has been found since the 15th century. There are a number of underlying motivations for this. The artist, through his collection of ideas, wants 3 (three) things: to see himself, to describe his feelings and to shape people's perceptions of him. These three things he wants to realize realistically in a media as a symbol of his identity. The author's self-identity has been formed from an early age, either individually or in groups, for example: the habit of tilting a hat when attending a flag ceremony at school is the influence of listening to hip-hop music, starting a fashion business with a group of friends, to becoming a model for several other local fashion brands. The development of the industry through the latest hardware and software affects the fashion field. On the one hand, the fashion industry can meet consumer demand quickly and abundantly and cheaply – fast fashion. However, the abundant availability in a short time coupled with the rapid change in fashion trends causes the emergence of the problem of fashion waste. In the final project, the author wants to link between self-identity and fashion waste and utilize this waste to realize self-identity. Keywords:self-portrait, identity, and fast fashion.
Visualisasi Emosi Sendu Pada Karya Fotografi Menggunakan Teknik Infrared Parvaty Pratiwi Putri; Donny Trihanondo; Teddy Ageng Maulana
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Fotografi sudah menjadi hal yang biasa ditemukan setiap saat. Fotografi pun disebut sebagai pencerminan kembali realitas .Disebut demikian karena fotografi mengambil bagian dari suatu peristiwa yang terjadi saat itu untuk diabadikan moment. Semakin berkembangnya zaman, semakin banyak muncul teknik fotografi baru. Salah satunya yaitu Fotografi Infrared. Hal ini tercipta karena adanya gabungan dua teknik yang berbeda yaitu teknik foto dan teknik infrared yang biasanya dilakukan pada kegiatan penelitian atau sains. Emosi pun menjadi salah satu pendukung dalam memperkuat pesan karya. Media foto menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan dan menangkap kejadian itu. Sendu merupakan emosi yang selalu dianggap memiliki emosi negative. Namun di sisi lain terdapat hal menarik. Emosi dapat diperlihatkan dengan beberapa cara, seperti suasana, ekspresi, dan gerak tubuh. Dengan fotografi, hal itu akan memperlihatkan sisi menarik dari emosi sendu itu sendiri dengan menggunakan objek pendukung. Dalam karya ini objek yang akan memperlihatkan emosi sendu itu merupakan seorang wanita. Wanita dapat memperlihatkan sisi emosionalnya lebih dalam dari berbagai hal seperti ekspresi dan gerak tubuh. Dengan menggunakan teknik Fotografi Infrared, visual yang dihasilkan akan berbeda dengan yang lainnya. Dikarenakan hasil visual memiliki warna yang cenderung dingin dan negatif. Kata Kunci : Fotografi, Infrared, Sendu. Abstract : Photography has become a common thing found all the time. Photography is also referred to as a reflection of reality. So called because photography takes part of an event that occurred at that time to capture the moment. As the times progressed, more techniques emerged. One of them is Infrared Photography. This was created because of the combination of two different techniques, namely photo techniques and infrared techniques which are usually carried out in research or science activities. Emotion is also one of the supporters in strengthening the message of the work. Photo media is one way to express and capture the incident. Sendu is an emotion that is always considered to have negative emotions. But on the other hand there are interesting things. Emotions can be expressed in several ways, such as mood, expressions and gestures. With photography, it will show the interesting side of the sendu emotion itself by using a supporting object. In this work, the object that will show the sendu emotion is a woman. Woman can show their deeper emotional side from things such as expressions and gestures. By using the Infrared Photography technique, the resulting visual will be different from the other.because the visual results have colors that tend to be cold and negative. Keywords: Photography, Infrared, Sendu,
PERANCANGAN TAS IBADAH UMROH UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DALAM AKTIVITAS JEMAAH INDONESIA (Studi Kasus Dawood Travel) Salsabila Dinda Maharani; Yanuar Herlambang; Terbit Setya Pambudi
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Umroh merupakan salah satu ibadah rutin yang menjadi agenda bagi setiap muslim khususnya di Indonesia. Saat ini, banyak perubahan yang harus diperhatikan terutama dalam membawa peralatan pribadi yang membantu aktivitas selama menjalankan ibadah umroh. Biasanya mendapatkan tas khusus untuk membawa perlengkapan itu semua selama melaksanakan ibadah umroh dari travel yang mereka gunakan. Salah satu travel yang mengadakan ibadah umroh pada era new normal ini adalah PT. Dawood Andalan Haramain. Selama perjalanan umroh, jemaah memakai sebuah tas slingbag saat melakukan rangkaian ibadah. Tas slingbag pada Dawood Travel ini belum memiliki kompartemen yang praktis untuk memenuhi kebutuhan jemaah. Melihat kondisi tersebut, penulis melakukan pengembangan kompartemen pada desain tas dengan mengidentifikasi aktivitas dan permasalahan yang dialami jemaah. Serta, dalam perancangannya memodifikasi pada produk yang ada terhadap produk studi kasus tas umroh Dawood Travel. Perancangan ini fokus untuk pengembangan sistem tata letak kompartemen. Dengan adanya penulisan ini diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan yang dialami jemaah terhadap tas untuk membawa perlengkapannya. Kata Kunci: umroh, tas, kompartemen
HAUNTED TECHNOLOGY PADA SERIAL FILM PENDEK BERJUDUL PHASMO Rio Hermawan; Adrian Permana Zen; Ranti Rachmawanti
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap orang memiliki rasa takutnya masing-masing terhadap suatu hal. Rasatakut pada dasarnya merupakan pembentukan sebuah memori pada otak yangmengenali bahwa suatu hal itu merupakan hal yang berbahaya atau biasa disebutdengan istilah horor. Hal ini juga dapat muncul dalam bentuk tidak langsung ataurepresentatif yang menggambar dari objek, subjek, atau situasi yang dapatmenimbulkan suasana horor. Penggunaan media seperti gambar atau videomerupakan bentuk yang dapat diterapkan dalam memunculkan rasa takut seseorang.Tugas akhir dengan judul <Haunted Technology Pada Serial Film Pendek BerjudulPhasmo= bertujuan untuk menimbulkan rasa takut kepada penonton dengan bentukfilm pendek. Penerapan cerita dibuat relevan dengan kehidupan nyata sepertipenggunaan hantu, mistis, atau supra natural yang masih banyak orang alami.Kata Kunci: Film Pendek, Hantu, Horor, Ketakutan, Mistis, Supranatural
PERANCANGAN SARANA PARKIR SEPEDA DENGAN ASPEK VISUAL DAN MATERIAL DI COFFEE SHOP (Studi kasus: Ol' Pops Coffee Cinere) Citi Hasanah Nur Alam; Andrianto Andrianto; Sheila Andita Putri
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Sepeda merupakan salah satu instrument alat trasportasi yang sedang gemar digunakan pada era new normal. Penggunaan sepeda naik secara cepat pada awal mula pandemi berlangsung. Fenomena ini menjadi sebuah kegiatan yang kembali dijadikan sebagai sebuah gaya hidup sehat, yang pada awal mulanya hanya dianggap sebagai kegiatan pengusir rasa bosan dikala pandemi. Oleh karena penggunaan sepeda yang terus meningkat hingga era new normal, banyak dari pengguna tersebut berkumpul untuk sekedar bercengkrama dengan para pengguna lainnya di tempat – tempat umum. Salah satu tempat umum yang sering digunakan sebagai titik berkumpulnya para pesepeda adalah coffee shop. Coffee shop dianggap sebagai tempat yang tepat untuk melepas lelah dan berkumpul sehabis bersepeda. Hal ini menyadarkan para pemilik kedai tersebut untuk memberikan sebuah sarana yang tidak terdapat pada Coffee shop mereka. Sarana yang menjadi kebutuhan utama bagi pengguna sepeda adalah sebuah parkir sepeda. Parkir sepeda sangat dibutuhkan untuk menyimpan sepeda pelanggan yang singgah dan sekedar bercengkrama melepas lelah sehabis beraktifitas. Pemilihan material sangatlah penting pada sisi visual. Oleh karena itu diperlukan sebuah perancangan sarana parkir sepeda yang ditempatkan pada coffee shop menggunakan material yang baik dalam segi visual menggunakan metode diferensiasi. Kata kunci: sepeda, coffee shop, dan material
PERANCANGAN FASILITAS DUDUK DI RUANG PUBLIK UNUTK MENUNJANG AKTIFITAS DIMASA NEW NORMAL (STUDI KASUS WORK COFFEE INDONESIA) Achmad Reza; Andrianto Andrianto
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID-19 mewabah di dunia, pandemi ini memengaruhi aspek kehidupan, baik Kesehatan, maupun aspek sosial di masyarakat. Selama pandemi masyarakat dihimbau untuk melakukan pembatasan aktifitas sosial dengan menjaga jarak selama beraktifitas diruang publik. Per tanggal 24 oktober 2021 di Indonesia terjadi penurunan kasus penularan COVID-19 tercatat hanya ada 623 kasus. Dengan menurunnya angka penularan tersebut berdampak pada pelonggaran aktifitas masyarakat di luar ruangan seperti halnya di ruang publik, masyarakat memasuki fase New Normal dimana adanya penyesuaian dan adaptasi pada kebiasaan baru pasca pandemi COVID-19, masyarakat diperbolehkan beraktifitas di ruang publik seperti melakukan kegiatan di kedai kopi dengan menjaga protokol Kesehatan yang ditetapkan. Kegiatan di ruang publik selama New Normal harus didukung dengan fasilitas duduk yang dapat mendukung adaptasi masyarakat berkegiatan di luar ruangan. Maka dibutuhkan perancangan fasilitas duduk diruang publik untuk menunjang aktifitas masyarakat di masa New Normal. Perancangan fasilitas duduk ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan kegiatan observasi dan wawancara langsung untuk mendapatkan data yang valid, dengan mengadaptasi kebiasaan baru masyarakat yaitu menjaga jarak, yang akan diaplikasikan pada fasilitas duduk yang dirancang. Produk ini akan ditempatkan di Work Coffee Indonesia dan ditempatkan di area outdoor, Work Coffee dipilih karena area outdoor yang luas dan selalu ramai pengunjung.Kata kunci: pandemi Covid-19, new normal, fasilitas duduk.
PERANCANGAN MEJA KERJA DENGAN MENERAPKAN ASPEK ERGONOMI DAN FITUR UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA SEORANG DESAINER Susi Eliyana; Yoga Pujiraharjo; Chris Chalik
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Perancangan ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan dan kebutuhan desainer selama bekerja di meja kerja. Pada umumnya desainer ketika bekerja hanya menggunakan meja kerja biasa dilengkapi dengan laci bahkan tidak dilengkapi dengan laci sehingga desainer merasa kurang terpenuhi dalam penggunaan meja kerja. Oleh karena itu, desainer membutuhkan perancangan meja kerja dilengkapi dengan aspek ergonomi dan fitur seperti cable organizer, papan tempel, rak dilengkapi dengan laci yang disesuaikan dengan alat kerja yang digunakan desainer sehingga dapat meningkatkan efisiensi desainer dalam bekerja. Aspek tersebut dapat mempengaruhi dan menciptakan pengalaman dan suasana dengan baik ketika bekerja. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan berupa pendekatan deskriptif, pengumpulan data dengan menggunakan observasi, kuisioner, wawancara serta mengamati dan berdiskusi. Metode desain diselesaikan dengan menggunakan User Centered Design. Kata kunci: desainer, meja kerja, aktivitas desainer.
PERANCANGAN DESAIN EKSTERIOR PINDAD CRUISER SEBAGAI KENDARAAN PERTAMA DARI PT.PINDAD UNTUK PASAR SIPIL Miftah Tri Aryohadi; Yanuar Herlambang; Chris Chalik
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: PT.PINDAD memiliki ciri khas yaitu banyak inovasi di setiap produknya. Salahsatunya kendaraan Maung yang memasuki tahap pengembangan ketiga. Pada tahap ini, kendaraan Maung sudah mulai memasuki pasar sipil, dimana harus ada perubahan dari sisi styling dan sistem yang harus menyesuaikan dengan keperluan dan kebutuhan pasar. Metode yang akan digunakan adalah metode kualitatif dan user center design sebagai parameter utama. Tujuan dari pengembangan kendaraan ini untuk menemukan bentuk styling eksterior yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan pasar sipil pada umumnya. Observasi dan wawancara dengan melakukan interviu pada stakeholder adalah syarat utama untuk memahami arah pengembangan desain selanjutnya. Pendekatan aspek rupa pada perancangan bentuk dibutuhkan agar mendapatkan styling eksterior yang bagus, agar produk memiliki perbedaan dari produk kompetitor. Konsep bentuk dari pengembangan kendaraan Maung pertama yaitu bentukan boxy tetap dipertahankan dengan menggabungkan trend desain saat ini yang cenderung mengadaptasi bentuk atraktif, dinamis, dan modern. Kata kunci: eksterior, rupa, sipil.
Penyutradaraan Dalam Film Pendek Eksperimental 180 Degrees Muhammad Ryansyah; Donny Trihanondo; Sigit Kusumanugraha
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Keagamaan adalah prinsip utama umat manusia untuk menjalani kehidupan yang baik, tanpa adanya prinsip keagamaan atau keimanan akan menjadikan manusia menjadi makhluk yang serakah atau sering mengalami ketidakpuasan, karena ketidakpuasan terjadi atas dasar ketiadaan, karena manusia terus berpikir apakah ketiadaan itu ada. Tidak dapat dipungkiri ketidakpuasan dan keserakahan adalah sifat dasar manusia. Tugas Akhir yang bertajuk <180 Degrees= ini bertujuan untuk memberikan masukan kepada seluruh manusia bahwasannya hidup tidak harus bergantung atas ketidakpuasan dan menganggap bahwa ketiadaan itu ada. Karya ini diciptakan dengan menggunakan teknik eksperimental yang tentunya hal ini sangat jarang ditemui di Indonesia. Dalam pembuatan eksperimen ini diperlukan data-data yang dikumpulkan melalui survei seberapa mengenal responden tentang eksperimen. Untuk hasil akhirnya karya ini berupa film bergenre eksperimental dengan total waktu 10 menit 42 detik yang dapat disaksikan di channel YouTube TwentyFour Project. Kata Kunci : keagamaan, ketidakpuasan, ketiadaan, film eksperimental. Abstract : Religion is the main principle of mankind to live a good life, without any religious principles or faith will make humans become greedy creatures or often experience dissatisfaction, because dissatisfaction occurs on the basis of nothing, because humans keep thinking whether nothing exists. It is undeniable that dissatisfaction and greed are human nature. This Final Project entitled "180 Degrees" aims to provide input to all humans that life does not have to depend on dissatisfaction and assume that nothing exists. This work was created using experimental techniques, which of course is very rare in Indonesia. In making this experiment, it is necessary to collect data collected through a survey of how well the respondents know about the experiment. For the final result, this work is in the form of an experimental genre film with a total time of 10 minutes 42 seconds which can be watched on the TwentyFour Project YouTube channel. Keywords : religion, dissatisfaction, nothingness, experimental movie.
Visualisasi Teori Behavioral Sink Dalam Konflik Kelas Sosial Melalui Lukis Digital M. Zulfian Basyarahil; Iqbal Prabawa Wiguna; Cucu Retno Yuningsih
eProceedings of Art & Design Vol 10, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: John B. Calhoun menanggapi tulisan oleh Thomas Malthus tentang prinsip populasidengan membuat eksperimen dikenal dengan nama Mouse Utopia atau Universe 25.Eksperimen yang menggunakan populasi tikus ini diawali dengan konflik antar kelompok tikusyang berakhir menghasilkan sebuah istilah yang dinamakan <Behavioral Sink= oleh para penelitisebagai hasil dari kepadatan penduduk yang tinggi dan menjadi model keruntuhan masyarakat.Adanya korelasi antara kelompok tikus dengan kehidupan sosial manusia terutama pada bagianhirarki kelas sosial sehingga munculnya kemungkinan kejadian yang sama menjadi konseputama karya penulis. Dimulai dengan turunnya populasi manusia dari banyaknya konflik yangterjadi antara kelas atas dan kelas bawah. Namun, manusia sebagai spesies yang lebihberevolusi, memiliki kecerdasan dan akal diharapkan dapat mengatasi hal tersebut. Hal inibertujuan untuk meningkatkan kesadaran adanya ketidaksetaraan dan ketidakadilan yangterjadi di dalam masyarakat dan mengurangi kemungkinan terjadinya <Behavioral Sink=. Penulismembuat sebuah seri karya lukis digital berupa lima buah ilustrasi yang memiliki visual dibuatberdasarkan pola karakter yang muncul di dalam eksperimen Calhoun yang menjadi gambaranmasalah-masalah yang muncul dalam hirarki sosial masyarakat. Karya Tugas Akhir ini dapatdikembangkan lagi pada presentasi karya dengan pemanfaatan media digital sepertipenambahan suara, seni interaktif, atau animasi yang menjadi kelebihan yang tidak dimilikimedia tradisional.Kata Kunci: Behavioral Sink, Populasi Masyarakat, Konflik Kelas Sosial, Lukis Digital.ABSTRACT: John B. Calhoun responded to the writings by Thomas Malthus on the populationprinciple by creating an experiment known as Mouse Utopia or Universe 25. Experiments usingthis mouse population began with conflicts between groups of mice that ended up producing aterm called "Behavioral Sink" by the researchers as a result of high population density andbecoming a model for the collapse of society. There is a correlation between groups of rats andhuman social life, especially in the social class hierarchy so that the possibility of the sameoccurrence becomes the main concept of the author's work. Starting with the decline in thehuman population from the many conflicts that occur between the upper and lower classes.However, humans as a more evolved species, have intelligence and reason are expected toovercome this. It aims to increase awareness of inequality and injustice that occurs in society andreduce the possibility of "Behavioral Sink". The author makes a series of digital paintings in theform of five illustrations that have visuals made based on the character archetypes that appearin Calhoun's experiment which illustrates the problems that arise in the social hierarchy ofsociety. This Final Project can be further developed in the presentation of the work by usingdigital media such as adding sound, interactive art, or animation, which are advantages thattraditional media do not have.VISUALISASI TEORI BEHAVIORAL SINK DALAM KONFLIK KELASSOSIAL MELALUI LUKIS DIGITALM. Zulfian Basyarahil1, Iqbal Prabawa Wiguna2, Cucu Retno Yuningsih31,2,3 S1 Seni Rupa, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom, Jl. Telekomunikasi No. 1, Terusan Buahbatu –Bojongsoang, Sukapura, Kec. Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40257zulfian@student.telkomuniversity.ac.idiqbalpw@telkomuniversity.ac.id , curetno@telkomuniversity.ac.idISSN : 2355-9349 e-Proceeding of Art & Design : Vol.10, No.1 Februari 2023 | Page 1307Key Words: Behavioral Sink, Community Population, Social Class Conflict, Digital Painting.

Page 3 of 45 | Total Record : 447