cover
Contact Name
Risko
Contact Email
risko@physics.untan.ac.id
Phone
+6285750630630
Journal Mail Official
manfishjournal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Kec. Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia.
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Manfish Journal
ISSN : 27212815     EISSN : 27212939     DOI : https://doi.org/10.31573/manfish.v2i3
Marine Science, Aquaculture, Fishery Product Processing, Capture Fisheries, Marine Biology, Oceanography, Fishery Biotechnology, Marine and Coastal, Remote Sensing, Conservation
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 58 Documents
Masker Peel off Berbasis Ekstrak Rumput Laut Sargassum Asal Perairan Pulau Lemukutan Rozana zana; Warsidah Warsidah; Ikha Safitri; Arie Antasari Kushadiwijayanto; Mega Sari Juane Sofiana
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 3 No 2 (2022): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.151 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v2i3.458

Abstract

Masker peel off merupakan sediaan kosmetik perawatan kulit wajah yang berbentuk gel dan mempunyai keunggulan dalam penggunaan yaitu mudah dilepas atau dikelupaskan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan aktivitas antioksidan dari masker peel off rumput laut Sargassum asal Pulau Lemukutan yang dikombinasikan dari bengkoang. Metode yang digunakan dalam aktivitas antioksidan dengan metode (2,2- difenil-1-pikrilhidrazil) DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan memiliki penghambatan pada basis masker peel off sebesar 47,05%, basis masker dan bengkoang 25%, ekstrak n-heksana 25,71% pada konsentrasi 500 ppm dan aktivitas antioksidan ekstrak metanol memiliki IC₅₀ 477,21 µg/mL dan ekstrak etil asetat memiliki IC₅₀ 291,53 µg/mL dengan kategori sangat lemah.
Analisis Pasut Perairan Pantai Palang di Desa Palang Kecamatan Palang Kabupaten Tuban dengan Menggunakan Metode Admiralty dan Least Squar Perdana Ixbal Spanton; Raka Nur Sukma; Agus Mahardika
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 3 No 2 (2022): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.963 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v2i3.466

Abstract

Hidro-oseanografi adalah cabang dari ilmu terapan yang membahas tentang pengukuran dan deskripsi permukaan laut dan kawasan pantai terutama untuk keperluan navigasi maupun kegiatan kelautan yang lainnya, termasuk kegiatan perlindungan lingkungan, dan kegiatan peramalan. Salah satu bagian dari survei hidro-oseanografi adalah pengukuran pasut air laut. Pasang surut merupakan faktor penting dari geomorfologi pantai, dalam hal ini berupa perubahan teratur muka air laut sepanjang pantai dan arus yang dibentuk oleh pasang surut. Selain itu pengetahuan tentang pasang surut adalah penting di dalam perencanaan bangunan pantai, pelabuhan, pelayaran dan vegetasi pantai. Penelitian ini dilaksanakan di Perairan desa Palang, dengan tujuan untuk mengetahui nilai komponen pasut. Metode yang digunakan yaitu admiralty dan metode least square. Pengolahan data pasang surut untuk mendapatkan MSL nya, yang kemudian dicari tren kenaikan muka air lautnya sehingga bisa memprediksi kenaikan muka air laut. Berdasarkan data yang diperoleh, pada penelitian ini menggunakan uji statistik one t-test. Menunjukkan hasil dengan taraf signifikansi sebesar 95% (α = 0,05), signifikansi sebesar 95% (α = 0,05) dengan uji T (paired - sample t-test) diperoleh data Thitung (3.416) > t-tabel (1,647).
Kajian Potensi Pemanfaatan Limbah Sisik Ikan Dari Usaha Ikan Tangkap Laut (Studi Kasus Pasar Kota Bengkulu) Wica Elvina; Risnita Tri Utami
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 3 No 2 (2022): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.465 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v2i3.468

Abstract

The potential utilization of fish by-products from fishery processing businesses in the form of fish scales can still be utilized for various synthetic products. Fish scales contain 29.8 – 40.9% protein; fat content 0.1-1%, mineral content 30.0-36.8%, collagen 37.5%, with the content of these protein compounds, fish scales can produce active compounds such as chitosan, collagen and gelatin. Bengkulu City is an area that has a major contribution to the province Bengkulu, with a total production of 46,145 tons of marine catch per year (KKP, 2020). This research aims to determine the potential of fish scales produced from fish processing activities in Bengkulu City based on the yield of fish scales per total weight of fish. Snapper, grouper and pomfret are the three types of marine capture fisheries could produce the highest production volume in Bengkulu City. Based on the research conducted, it was found that the yield of snapper scales resulted in the highest yield of fish scales, was 5.2% per total weight, with the results of the yield, it was known that fish scales could be utilized and potentially reprocessed into new products. The results of interviews with fish processing entrepreneurs in one of the largest markets in Bengkulu City (Panorama Market), it is known that every day the fishery product processing can produce 20-50 kg of snapper, so if this related to the yield of fish scales with the amount of fish production, it is known that Snapper scales have high potential to be used to provide additional income for fisheries entrepreneurs. The fish scale waste obtained can be reprocessed into useful products such as gelatin, chitosan, and collagen. Gelatin is used as a food additive, chitosan is used as a natural preservative, and collagen is used as an additive in food or pharmaceutical products.
Karateristik Mutu Sosis Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dengan Penambahan Isolat Protein Kedelai Sebagai Emulsifier Alami Belvi Vatria; Teguh Setyo Nugroho
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 3 No 2 (2022): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.032 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v2i3.488

Abstract

Ikan nila merupakan salah satu komoditas perikanan yang saat ini berpotensi besar untuk dikembangkan melalui upaya diversifikasi produk olahan ikan seperti sosis. Kriteria terpenting dalam pembuatan sosis adalah kestabilan. Sifat yang diunggulkan dari isolat protein kedelai adalah sifat fungsional emulsifikasi proteinnya, daya serap lemak, dan daya serap air. Tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan karateristik mutu dan menentukan formulasi terbaik sosis ikan nila dengan penambahan isolat protein kedelai. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode rancangan acak lengkap satu faktor dengan empat taraf. Faktor yang diuji pada penelitian ini yaitu perbedaan penambahan konsentrasi Isolat Protein Kedelai sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20% sebanyak 2 kali ulangan. Analisis parametrik menggunakan uji F pada ANOVA dan jika memberikan pengaruh yang berbeda terhadap sosis ikan nila maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Analisis non parametrik menggunakan uji Kruskal- Wallis dan jika berbeda nyata dilakukan uji lanjut multiple comparison. Hasil penelitian menemukan bahwa Penambahan isolat protein kedelai yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap parameter uji gigit, uji lipat, kekuatan gel (g.cm), stabilitas emulsi, warna, tekstur, dan rasa. Formulasi terbaik berdasarkan tingkat kesukaan panelis adalah formulasi A2, dengan spesifikasi karateristik fisik berupa uji gigit dengan katagori normal, uji lipat dengan katagori sedikit retak bila dilipat, kekuatan gel 272.34 g.cm, daya mengikat air 72.12 %, dan stabilitas emulsi 72.34%.
Studi Potensi Ikan Gulamah (Johnius trachycephalus) Sebagai Bahan Baku Surimi dan Produk Olahan Berbasis Daging Ikan Untung Trimo Laksono; Leni Lasmi; Lukas Wibowo Sasongko; Andri Nofreeana
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 3 No 2 (2022): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.651 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v2i3.489

Abstract

Pengembangan produk turunan dari fish jelly saat ini terus mengalami perkembangan baik dari jenis olahan, penggunaan bahan baku hingga penambahan bahan tertentu untuk meningkatakan kekuatan gel produknya. Salah satu jenis ikan di Kalimantan Barat yang memiliki potensi cukup besar adalah ikan gulamah (Johnius trachycephalus). Namun demikian karakteristik kekuatan gel, rendemen dan protein daging ikan gulamah belum banyak diketahui. Hal ini sangat penting dikaji untuk pemanfaatan daging ikan gulamah sebagai bahan baku surimi dan produk lain yang berbasis daging ikan. Hasil Karakterisasi menunjukkan nilai proksimat ikan Gulamah protein total 16,54%, kadar air 78,08%, kadar lemak 2,16%, kadar abu 2,55% dan kadar karbohidrat (by different) 0,67%. Jumlah rendemen daging sebesar 50,00% dengan proporsi protein miofibril 64,03% dan sarkoplasma 32,24%. Sedangkan karakteristik daging ikan Gulamah setelah menjadi surimi dengan 2 kali pencucian menghasilkan rendemen 54,15, protein miofibril 81,65 dan sarkoplasma 1,61. Karakeristik gel surimi berdasarkan uji Tekstur Profile Analyzer didapatkan nilai kekuatan gel (Gel strength) sebesar 932,55 g/cm 2 , nilai kekerasan (Hardness) 326,83 g, nilai fracturability 20,25 g, nilai Gumminess 165,22 g, Chewiness 72,47 mJ dan nilai uji lipat 3 (sedikit retak jika dilipat 1 kali). Berdasarkan karakteristik daging ikan gulamah tersebut maka sangat potensial sebagai bahan baku surimi namun membutuhkan penambahan bahan peningkat kekuatan gel untuk memaksimalkan kualitasnya.
Pengembangan Produk Olahan Ikan Smoked Catfish Kabayaki Berbahan Baku Ikan Lokal dengan Metode Pengasapan Cair Yudha Perdana Putra; Untung Trimo Laksono; Vivin Primadini
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 3 No 2 (2022): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.023 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v2i3.490

Abstract

Kabayaki merupakan teknik memasak khas Jepang yang diterapkan pada fillet ikan dengan potongan memanjang yang dipanggang dengan olesan saus tare. Inovasi berupa substitusi bahan baku yang lebih ekonomis perlu dilakukan untuk lebih memanfaatkan peluang pasar yang ada dimana bahan baku potensial yang tersedia secara lokal untuk produk berbasis kabayaki yaitu ikan dari kelompok catfish, antara lain ikan lele, patin, dan manyung yang dioleh dengan metode pengasapan cair. Tahapan penelitian terdiri dari 2 tahap yaitu optimasi suhu dan waktu pemasakan untuk masingmasing jenis produk smoked catfish kabayaki serta mengujia tingkat kesukaan pada masing-masing jenis produk. Suhu dan waktu pemasakan optimum yang direkomendasikan adalah pada suhu 150 0 C dengan waktu pemasakan selama 30 menit yang memberikan kenampakan dan tekstur produk terbaik. Hasil pengujian tingkat kesukaan konsumen menunjukkan bahwa varian produk smoked catfish kabayaki yang paling disukai adalah produk dengan bahan baku ikan patin dengan nilai tingkat kesukaan konsumen 7 pada parameter Kenampakan dan Rasa, serta 6 pada parameter Aroma, Tekstur, dan Flavor Asap.
Kemunduran Mutu Fisik Dendeng Cumi-Cumi (Loligo Sp) Dengan Berbagai Jenis Kemasan (Standing Pouch, Cup Dan Plastik) Leni Lasmi; Tri Wahyuni
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 4 No 1 (2023): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/manfish.v4i1.460

Abstract

Dendeng is a semi-wet form of food which is usually made of meat or fish, thin and wide, seasoned and dried. The processing is by soaking the raw materials into the spices for about one day and then putting it in the oven. This study aims is to describe duration of the squid jerky in some packages thourgh the scoring test of squid jerky with various types of packaging, namely Standing Pouch, Cup and Plastic. The results of the scoring test show that the deterioration of quality by means of the scoring test can be seen on the 55th day with a value of 3.11 in the Cup packaging, 2.96 Standing Pouch packaging and 3.52 Plastic packaging and until the 70 the day with a value of 1.76 in the Cup packaging. 1.67 Standing Pouch packages and 1.41 Plasik packages.
Efisiensi Pemberian Pakan Pada Usaha Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Pola Tambak Intensif Pusat Unggulan Teknologi (PUT) Politeknik Negeri Pontianak di Mempawah Muhammad Idham Shilman; Suparmin Suparmin; Fadly Irmawan; Budiman Budiman
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 4 No 1 (2023): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/manfish.v4i1.483

Abstract

Udang vaname memiliki banyak keunggulan mulai dari harganya yang tinggi, cepat tumbuh dan tahan penyakit. Pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam budidaya udang vaname karena menyerap 60-70% dari total biaya operasional, sehingga pemberian pakan perlu diperhatikan terutama efisiensinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio konversi pakan (FCR), tingkat efesiensi penggunaan paka (EP) dan kelangsungan hidup (SR) udang vaname pada usaha pembesaran dengan pola tambak intensif di Pusat Unggulan Teknologi (PUT) Politeknik Negeri Pontianak di Mempawah. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskripif. Teknik pengumpulan Data yang yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan terhadap jumlah pakan yang tersisa pada anco (dalam %) dari jumlah pakan yang diberikan pada setiap pemberian pakan untuk mengetahui Efisiensi pemberian Pakan (EP), Feed Convertion Ratio (FCR) dan Survival Rate (SR). Nilai FCR tambak A1 dan A2 memiliki nilai yang sama yaitu 1,3. Efisiensi pakan pada tambak A1 74.6 %, sedangkan pada tambak A2 sebesar 77.2 %. Nilai SR tertinggi yaitu pada tambak A2 dengan nilai 81.5 % dibanding dengan tambak A1 dengan nilai 75,0. Berdasarkan hasil yang diperoleh, tambak usaha pembesaran udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada Pusat Unggulan Teknologi (PUT) Politeknik Negeri Pontianak di Mempawah yang menunjukan hasil terbaik, layak dan efisien adalah pada tambak A2.
Pemetaan Perubahan Tutupan Lahan Hutan Mangrove di Kawasan Balikpapan Barat Yossy Sihaloho; Abdunnur Abdunnur; Dewi Embong Bulan
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 4 No 1 (2023): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/manfish.v4i1.491

Abstract

Ekosistem mangrove yang ada terus mengalami perubahan selama 20 tahun terakhir. Perubahan ini perlu dipetakan untuk mengetahui letak dan luasan perubahan mangrove di Balikpapan Barat dari tahun 2009 hingga 2015. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan pada hutan mangrove di kawasan Balikpapan Barat periode 1995-2015. Penelitian ini menggunakan data Penginderaan Jauh yaitu Citra Satelit Landsat 5, Landsat 7 Enhanced Thematic Mapper (ETM+) dan Landsat 8 Operational Land Imager (OLI). Sebaran tutupan lahan mangrove dipetakan secara digital melalui interpretasi citra satelit Landsat 5, Landsat 7 Enhanced Thematic Mapper (ETM+) dan Landsat 8 Operational Land Imager (OLI) menggunakan metode Supervised Classification. Hasil interpretasi tersebut kemudian dipetakan (layout) untuk memberikan informasi agar lebih mudah dibaca dan dipahami. Hasil klasifikasi ini kemudian diuji akurasi lapangan untuk mengetahui dimana terjadi perubahan, pola perubahan dan faktor-faktor penyebab perubahan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan hutan mangrove/konversi hutan mangrove dari tahun 1995 ke tahun 2015 menjadi vegetasi non-mangrove sebesar 6,97 ha, konversi lahan hutan mangrove menjadi lahan terbuka sebesar 3,44 ha, konversi lahan Lahan hutan mangrove menjadi pemukiman seluas 16,72 ha dan konversi lahan hutan mangrove menjadi badan air seluas 11,40 ha. Perubahan mangrove yang terjadi memiliki pola acak (penyebaran tidak merata) akibat meningkatnya faktor pertumbuhan manusia dan alih fungsi lahan menjadi tambak.
Pengaruh Warna Lampu dan Waktu Penangkapan Pada Alat Tangkap Bagan Tancap di Perairan Teluk Cina Kalimantan Barat Ho Putra Setiawan; Rasidi Rasidi; Frangky Tumion; Jumadi Sudarso
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 4 No 1 (2023): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/manfish.v4i1.539

Abstract

Kalimantan Barat memiliki potensi lestari sumberdaya perikanan ± 485.000 ton per tahun. Potensi sumberdaya ikan tersebut yang belum dimanfaatkan sebesar 87,32 % atau sebesar 423.498 ton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh perbedaan warna lampu dan waktu penangkapan terhadap hasil tangkapan ikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percoban penangkapan langsung di lapangan dengan menggunakan warna lampu yang berbeda yaitu lampu berwarna hijau, kuning dan merah, yang dioperasikan pada selang waktu setiap tiga jam (18.30-21.30, 22.00-01.00 dan 01.30-04.30). Hasil tangkapan terbanyak dan terbaik dihasilkan oleh lampu berwarna hijau yaitu sebesar 5.3 kg (40.46 %) pada kisaran waktu 18.30 – 21.30 WIB. selanjutnya hasil tangkapan terbanyak dan terbaik dihasilkan oleh lampu berwarna kuning pada kisaran waktu 01.30 – 04.30 WIB yaitu sebanyak 17.4 kg (21.35 %), kemudian hasil tangkapan terbanyak dan terbaik dihasilkan oleh lampu berwarna merah sebesar 6.2 kg (39.49 %) pada kisaran waktu 22.00 – 01.00 WIB. Hasil analisis sidik ragam bagan tancap berdasarkan perlakuan warna cahaya lampu dan waktu penangkapan memperlihatkan bahwa nilai F hitung 3.94 ** < dari nilai F tabel (0.05) ; (4.28) dan (5.68). Hasil tersebut menunjukan bahwa perbedaan penggunaan warna cahaya lampu dan waktu penangkapan pada bagan tancap tidak berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 0.01 % dan 0.05 %.