cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Jl. Kaligawe Raya km 4, Genuk, Semarang, Jawa Tengah, 50112
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Proyeksi: Jurnal Psikologi
ISSN : 19078455     EISSN : 26564173     DOI : 10.30659
Core Subject : Social,
Proyeksi: Jurnal Psikologi adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung. Jurnal ini memuat hasil pemikiran dan studi empiris bidang psikologi atau bidang lain yang terkait dengan disiplin ilmu psikologi. Terbit setahun dua kali tiap April dan Oktober. Redaksi mengundang para penulis untuk mengirimkan artikel hasil penelitian maupun pemikiran dibidang psikologi maupun bidang lain yang terkait. Redaksi berhak mengedit naskah sepanjang tidak mengubah substansi tulisan
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 1 (2022): April 2022" : 10 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA NOMOPHOBIA DENGAN PROBLEMATIC INTERNET USE PADA MAHASISWA DI JAKARTA Teguh Lesmana; Steven Loe
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.1.1-13

Abstract

Kemajuan teknologi sudah pasti terjadi seiring perkembangan zaman yang membuat internet dan smartphone banyak digunakan. Akses semakin dipermudah dengan adanya aplikasi seperti Whatsapp dan Instagram. Survei yang dilakukan di tahun 2016 menemukan terdapat 36% pemakai Smartphone di Indonesia yang memakai smartphone selama 4 sampai 8 jam. Hal tersebut dapat membawa dampak negatif yang dapat mengarah pada ketakutan bernama nomophobia atau no-mobile phone phobia. Keterikatan terhadap smartphone membuat individu tidak bisa lepas dari smartphone yang dapat mengarah kepada problematic internet use yang juga nama lainnya adalah masalah dalam penggunaan internet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara nomophobia dengan problematic internet use pada mahasiswa di Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 134 orang mahasiwa yang didapatkan dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Nomophobia Questionnaire milik Yildirim dan Correia (2015) untuk mengukur nomophobia menghasilkan reliabilitas 0,910 yang terdiri dari 4 dimensi dan 20 butir pernyataan. Problematic Internet Use diukur dengan The Generalized Problematic Internet Use Scale 2 yang dibuat oleh Caplan tahun 2010 dengan reliabilitas 0,898 yang terdiri dari 4 dimensi dan 15 butir pernyataan. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi untuk lewat program SPSS untuk mengetahui hubungan variabel penelitian. Hasil Korelasi antara nomophobia dengan Problematic Internet Use memiliki hasil hubungan positif yang signigikan (sig < 0,05, p = 0,616). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kecenderungan nomophobia mahasiswa maka akan semakin tinggi kecenderungan problematic internet use yang dimiliki oleh mahasiswa. Begitu pula sebaliknya, apabila kecenderungan nomophobia semakin rendah pada mahasiswa maka akan semakin rendah pula kecenderungan problematic internet use.
EFFECTIVENESS OF EMOTION REGULATION TRAINING ON STRESS, ANXIETY, AND DEPRESSION FOR DOCTORS IN EMERGENCY DEPARTMENT DURING PANDEMIC COVID-19 Janice Valencia; Frickson Christian Sinambela
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.1.78-88

Abstract

The high risk of disease transmission and mortality in the Hospital Emergency Unit can cause health workers to experience stress, anxiety, and depression. Stress, anxiety, and depression are associated with emotion regulation. Poor emotion regulation, such as poor management of negative emotions, can increase stress to depression. In the emotion regulation training, there are three sessions whose material includes the introduction of emotion regulation, awareness of positive emotions, perception of negative emotions and their forms, acceptance of positive emotions, recognition and reassessment of emotions, and appropriate instruments of self-transformation. Outcomes were measured using a questionnaire on depression, anxiety, stress scale, and cognitive emotion regulation. The variables of depression and emotion regulation have a correlation coefficient of -0.142 with a significant value of 0.69. Based on this score, depression and emotion regulation have a negative and significant relationship. The relationship between the stress variable and emotion regulation has a correlation coefficient of -0.486 with a significant value of 0.154. Based on this score, depression and emotion regulation have negative and significant relations. Based on the different tests, the results of the pre-test and post-test were stress (0.005), depression (0.005), and emotion regulation (0.013). Emotion regulation training can reduce stress and depression for doctors in the Emergency Unit.
EFEKTIVITAS PELATIHAN SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA KARYAWAN PERUSAHAAN X DI MASA PANDEMI COVID-19 Asda Hanida Maranata; Alimatus Sahrah
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.1.29-40

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan self-management dalam meningkatkan subjective well-being karyawan suatu perusahaan di masa pandemi covid-19. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah perbedaan tingkat subjective well-being karyawan antara sebelum dan sesudah diberikan pelatihan self-management serta perbedaan tingkat subjective well-being antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan. Subjek penelitian ini berjumlah 20 orang dengan 10 orang pada kelompok eksperimen dan 10 orang pada kelompok kontrol. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan model non-equivalent control group design. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala self-management dan skala subjective well-being. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah independent sample t test dan paired sample t test. Hasil uji independent sample t test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan t hitung > t tabel (3,456>2,101) dan hasil uji paired sample t test dengan nilai mean sebesar -14,200 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai yang signifikan antara pretest dan posttest kelompok eksperimen. Berdasarkan hasil penjelasan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pelatihan self-management efektif untuk meningkatkan subjective well-being seseorang. Hal tersebut didukung juga dengan prosentase peningkatan sebesar 23,7% dari hasil perbandingan tingkat subjective well-being pada saat sebelum dan sesudah diberikan pelatihan self-management. Kata kunci: pandemi, covid-19, self-management, subjective well-being
PEREMPUAN DAN DEPRESI: PENGARUH KETIDAKPUASAN TUBUH Ratna Kusuma Dewi; Ktut Dianovinina
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.1.89-99

Abstract

Depresi adalah adalah salah satu permasalahan kesehatan mental yang umum terjadi di dunia dengan karakteristik perubahan suasana hati yang luar biasa, meliputi kesedihan, mudah merasa tersinggung, dan/atau rasa kehilangan disertai dengan berbagai gangguan pada tubuh. Kondisi tersebut mengakibatkan seseorang memiliki pandangan negatif terhadap diri maupun kehidupannya. Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan depresi, salah satunya adalah body dissatisfaction. Body dissatisfaction merupakan evaluasi negatif terhadap diri yang tidak hanya membicarakan tentang berat badan, namun juga bentuk tubuh secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan body dissatisfaction dan depresi pada perempuan emerging adulthood melalui penelitian kuantitatif (survei) yang pengumpulan datanya dilakukan secara accidental. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Beck’s Depression Inventory (BDI) untuk mengukur tingkat depresi serta Body Shape Questionnaire (BSQ) untuk mengukur tingkat body dissatisfaction responden. Responden dalam pelitian ini adalah 233 perempuan yang berusia antara 18-25 tahun. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara body dissatisfaction dengan depresi. Artinya, semakin rendah tingkat body dissatisfaction seseorang, maka kategori depresi yang dialami semakin rendah juga, begitu pula sebaliknya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa standar kecantikan yang diterapkan dalam keseharian membawa pengaruh negatif, seperti meningkatkan depresi.
HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL DISTRESS DENGAN STRATEGI KOPING PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA Nada Salsabila; Zaujatul Amna; Dahlia Dahlia; Novita Sari
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.1.41-54

Abstract

Psychological distress merupakan salah satu hambatan atau kendala yang dirasakan oleh mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Oleh karena itu, untuk menangani psychological distress yang dirasakan mahasiswa diperlukan suatu strategi koping yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara  strategi koping dengan psychological distress pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas Syiah Kuala, yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Sebanyak 335 mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas Syiah Kuala terlibat sebagai sampel  dalam penelitian ini. Pengumpulan data penelitian menggunakan Kessler Psychological Distress (K10) dan The Ways of Coping Questionnaire. Hasil analisis pearson correlation menunjukkan  nilai signifikansi (p) = 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan terdapat hubungan positif antara psychological distress dan strategi koping pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas Syiah Kuala. Pada dasarnya tidak semua situasi yang menyebabkan distress dapat benar-benar diatasi, karena distress psikologi akan hilang hanya ketika stresor pada diri inidvidu hilang, hal tersebut yang terkadang menyebabkan skor stres tetap tinggi walaupun sudah menggunakan strategi koping.
PELATIHAN KEBERSYUKURAN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA REMAJA YANG ORANGTUANYA BERCERAI Nadya Novia Rahman; Fuad Nashori; Rumiani Rumiani
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.1.100-111

Abstract

Perceraian orangtua merupakan suatu peristiwa yang berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan subjektif anak, khususnya remaja, ditandai dengan rendahnya tingkat kepuasan akan hidup, penurunan afek positif serta peningkatan afek negatif. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efektivitas pelatihan kebersyukuran dalam meningkatkan kesejahteraan subjektif pada remaja yang memiliki orangtua bercerai. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja berusia 15 – 18 tahun, memiliki orangtua yang bercerai, memiliki skor kepuasan hidup sangat rendah sampai sedang. Kesejahteraan diukur menggunakan dua skala, yaitu SWLS untuk mengukur aspek kepuasan hidup dan SPANE untuk mengukur afek positif dan negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan kebersyukuran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kepuasan hidup, namun tidak memiliki pengaruh terhadap peningkatan afek positif dan penurunan afek negatif. Pelatihan kebersyukuran memberikan dampak positif berupa perubahan sudut pandang dalam menyikapi peritiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidup yang kemudian membantu subjek untuk belajar menerima kondisi saat ini. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk bisa meningkatkan kesejahteraan subjektfi, remaja perlu belajar untuk menerima kondisi saat ini dan mensyukuri hal-hal kecil yang telah diperoleh.
GAMBARAN PENCAPAIAN RESILIENSI PARA INVESTOR YANG KEHILANGAN INVESTASINYA KARENA PENGGELAPAN (FRAUD) Liana Sari; Rini Sugiarti; Fendy Suhariadi
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.1.55-67

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang resiliensi pada para investor yang telah mengalami kehilangan uang dalam berinvestasi akibat adanya kecurangan. Penelitian ini menggambarkan self Efficacy sebagai faktor instrinsik dan dukungan sosial sebagai faktor ekstrinsik yang mempengaruhi dinamika resiliensi para investor. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan teknik purposive sampling dan snowball. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 3 orang, baik laki-laki atau perempuan dan telah mengalami kehilangan investasi akibat kecurangan (fraud). Hasil penelitian menunjukkan bahwa para investor tersebut berhasil mencapai resiliensi, karena memiliki self efficacy dan mendapatkan dukungan keluarga. Kesulitan dan peristiwa yang menyakitkan dalam hidup ternyata bisa dilalui dengan baik oleh para investor, meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama dalam meregulasi emosinya. Peristiwa yang menyakitkan tersebut menjadi pelajaran berharga untuk para investor dalam mengambil keputusan dan akan berhati-hati dalam memberi kepercayaan kepada orang lain. 
PENINGKATAN SOFT SKILL MELALUI KEGIATAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM) Joko Kuncoro; Agustin Handayani; Titin Suprihatin
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.1.112-126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak program MBKM pada mahasiswa Program Studi Psikologi UNISSULA, yaitu dalam peningkatan soft skills berupa kemampuan komunikasi, adapatabilitas karir, kepemimpinan, inovasi dan kolaborasi. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan soft skills antara mahasiswa yang mengikuti program MBKM dengan yang tidak. Subyek penelitian ini 64 mahasiswa peserta MBKM dan 65 mahasiswa yang tidak mengikuti program MBKM. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada adalah Communicative Competence Scale atau CCS yang disusun oleh Weimann (1979), Empowering Leadership Questionarie atau ELO (Arnold, dkk, 2000), skala Adapatabilitas Karir dari Savickas (1998), Inovation Work Behavior Scale (IWB) dari Jansens (2000) dan Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale (AITCS) yang disusun Orchad at al (2012). Hasil analisis varian untuk menguji perbedaan antar soft skills tidak ditemukan berbedaan baik pada mahasiswa peserta MBKM maupun Non MBKM. Selanjutnya, meskipun sekilas ada terlihat bahwa rerata soft skills mahasiswa program MBKM lebih tinggi dibanding soft skills mahasiswa Non MBKM, perhitungan Uji t menunjukkan bahwa perbedaan hanya terjadi pada kompetensi Kepemimpinan dengan nilai t sebebar 2.06 (p< 0.05). Meskipun demikian, secara keseluruhan soft skills (gabugan skor komunikasi, adapatabilitas karir, kepemimpinan, komunikasi dan inovasi) mahasiswa MBKM dan non MBKM berbeda siginifikan dengan t sebesar 1.770 (p=0.0354), artinya rerata soft skills mahasiswa MBKM lebih tinggi daripada soft skills mahasiswa non MBKM. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mahasiswa yang mengikuti program MBKM mempunyai rerata soft skills yang sedikit lebih tinggi dibanding mahasiswa Non MBKM. Perbedaan secara siginifikan terjadi pada kompetensi kepemimpinan.
UJI VALIDITAS KONSTRUK ALAT UKUR KEPRIBADIAN HEXACO-60 BERBAHASA INDONESIA DENGAN CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS (CFA) Medianta Tarigan; Fadillah Fadillah
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.1.14-28

Abstract

Sebagai salah satu instrumen psikologis yang berhasil memodelkan kepribadian manusia hingga saat ini, HEXACO perlu dievaluasi keabsahannya dengan prosedur pengujian yang telah berlaku. Dengan menggunakan HEXACO berbahasa Indonesia yang memuat 60 aitem, penelitian ini menguji properti psikometris alat ukur ini dengan melibatkan sampel penelitian mahasiswa dan pekerja (N=940) yang berdomisili di beberapa kota besar di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis untuk menguji validitas dan metode Crobanch's alpha sebagai uji reliabilitas. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum HEXACO-60 memiliki validitas dan reliabilitas baik walaupun dua aspeknya memiliki reliabilitas yang relatif sedang, yaitu Honesty-Humility dan Agreeableness dengan skor Crobanch's alpha adalah 0,48 dan 0,58. 
PEER COUNSELOR: ONLINE PFA (PSYCHOLOGICAL FIRST AID) DURING COVID-19 PANDEMIC Eka Widiasari; Henie Kurniawati; Zahratika Zalafi
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.1.67-77

Abstract

Covid-19 had a global impact on almost all aspects of life, including mental health. The application of social distancing and quarantine methods as an effort to control the spread of Covid-19 has changed the way we socialize, even disrupting mental health. With this change, mental health services are also affected where the service mechanism that was previously carried out face-to-face has changed to online services. Tele PFA is a relevant alternative as a mental health service solution during a pandemic. At the Psychology and Career Development Service Center (P4K) of UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) Purwokerto, PC is at the forefront of PFA services for students and public. PCare the senior students of Counseling Department at Dakwah Faculty that join P4K through selection and PFA training. Tele PFA was chosen because it can be done by anyone who is trained and has knowledge of how to do PFA through various online methods. The purpose of this study was to obtain a descriptive idea of Tele PFA services dynamics. This study focuses on Tele PFA services carried out by PCs who are members of the P4K UIN SAIZU. Research data collected using Focus Group Discussion (FGD) that was conducted online with 17 PC respondents. FGD results showed that the complaints submitted by clients are generally related to education, family and love matters. The result concluded that the most requested method for Tele PFA were made through chat, followed by services via voice calls, voice notes and video calls. Challenges experienced by PCs when performing network-related services, unfavorable environmental conditions during service and countertransference. The PFA tele service is very helpful in alleviating client problems and also increasing PC self-development, especially related to counseling skills.

Page 1 of 1 | Total Record : 10