cover
Contact Name
Risqi Dewi Aisyah
Contact Email
aisyahrisqidewi@gmail.com
Phone
+6285640069292
Journal Mail Official
aisyahrisqidewi@gmail.com
Editorial Address
Gedung Rektorat UMPP, Jl. Raya Pekajangan No 1A , Kecamatan Kedungwuni, Kabupate Pekalongan 51173
Location
Kab. pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan
ISSN : 19783167     EISSN : 2580135X     DOI : https://doi.org/10.48144/
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kesehatan adalah terbitan berkala nasional yang memuat artikel penelitian dibidang kesehatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan ini diharapakan dapat menjadi media publikasi luaran penelitian dibidang kesehatan. Jurnal Ilmiah kesehatan terbit 2 kali dalam 1 tahun yaitu Bulan Maret dan September yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) Fakultas Ilmu Kesehatan. Redaksi Jurnal Ilmiah Kesehatan mengundang para author di bidang kesehatan untuk mempublikasikan hasil penelitian di jurnal kami, agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta update ilmu di bidang kesehatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan ini berfokus pada bidang kesehatan.
Articles 163 Documents
Pengaruh Latihan Birthball terhadap Proses Persalinan Siti Mutoharoh; Eni Indrayani; K Kusumastuti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v13i1.220

Abstract

Abstrak. Indikator penilaian status kesehatan salah satunya adalah angka kematian ibu (AKI). Salah satu penyebab kematian ibu adalah partus lama, yaitu partus lebih dari 18 jam. Birth ball adalah salah satu latihan yang bisa diterapkan pada ibu hamil dan bersalin yang dapat berpengaruh terhadap nyeri, lama, dan jenis persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan birth ball pada ibu hamil terhadap percepatan servik dan laserasi pada ibu bersalin. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental pada dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan masing-masing berjumlah 30 responden. Responden pada penelitian ini adalah ibu hamil fisiologis dengan usia kehamilan lebih dari 34 minggu. Hasil penelian menunjukkan ada pengaruh latihan birth ball terhadap percepatan pembukaan servik ditunjukkan dengan nilai P value 0,002 dan RR 2,09. Sedangkan laserasi perineum tidak dipengaruhi oleh latihan birthball, ditunjukkan dengan P value 3,45. Kesimpulan penelitian adalah terdapat perbedaan signifikan terhadap percepatan pembukaan servik antara kelompok perlakuan yang diberikan latihan birth ball dibandingkan dengan kelompok kontrol, namun tidak ada perbedaan yang signifikan pada kejadian laserasi perineum pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol.Keywords: birth ball, proses persalinan The Effect of Birthball Exercises on the Labor Process Abstract. One indicator of health status assessment is the maternal mortality rate (MMR). One cause of maternal death is prolonged labor, which is more than 18 hours. Birth ball is one of the exercises that can be applied to pregnant and childbirth women to influence pain, duration, and type of delivery. The purpose of this study was to determine the effect of birth ball training on pregnant women on cervical acceleration and laceration in maternity. The research method used was quasi-experimental in two groups, namely the treatment group and the control group with 30 respondents each. Respondents in this study were physiologically pregnant women with a gestational age of more than 34 weeks. The results of the study showed that there was an effect of birth ball training on the acceleration of cervical opening as indicated by the P value 0.002 and RR 2.09.  While perineal laceration is not influenced by birthball practice, indicated by a P value of 3.45. The conclusion of the study was that there was a significant difference in the acceleration of cervical opening between the treatment groups given birthball training to the control group, but there was no significant difference in perineal laceration in the control and treatment groups.Keywords: birthball, labor process
Kesehatan Mental Warga Binaan Pemasyarakatan Berdasarkan Tingkat Kualitas Hidup: an overview Prystia Riana Putri; Artika Nurrahima; Megah Andriany
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v13i1.221

Abstract

Abstrak. Perubahan standar kehidupan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang tidak sesuai dengan target pencapaian memberikan pengaruh terhadap kesehatan mental khususnya kualitas hidup. Namun, penelitian yang membahas mengenai kualitas hidup berdasarkan empat domain (fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan) di Lapas belum tersedia sehingga penelitian ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran kualitas hidup WBP. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 100 WBP laki-laki yang didapatkan melalui teknik systemic random sampling di salah satu Lapas Provinsi Jawa Tengah tahun 2019. Menghuni Lapas maksimal 18 bulan, tidak mendapat kunjungan keluarga secara langsung menjadi kriteria penentuan sampel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah WHOQOL-BREF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas hidup berdasarkan domain fisik WBP 63%, psikologis 63%, hubungan sosial 56%, dan lingkungan 50%. Simpulan yang dapat diambil adalah bahwa kesehatan mental WBP dapat dilihat dari gambaran kualitas hidup. Hasil penelitian ini akan memudahkan perawat komunitas dalam menentukan masalah dan intervensi keperawatan yang tepat dalam menangani permasalahan di Lapas.Kata kunci: Penjara, perawat Lapas, kualitas hidup, warga binaan. Mental Health Prisoners Based On Quality Of Life: An Overview Abstract. Changes in prisoners living standards that did not accordance with the achievement targets have an impact on mental health especially their quality of life. However, research that discusses the quality of life based on four domains (physical, psychological, social relations, and environment) in prison is not yet available so this research needs to be done to see an overview of prisoners quality of life. This study used a cross sectional design with 100 male prisoners as sample that obtained through systemic random sampling techniques in one of Central Java Prison in 2019. Inhabiting the prison for a maximum of 18 months, no direct family visits were the criteria for determining the sample. The instrument used in this study was WHOQOL-BREF. The results showed that quality of life was based on the physical domain of WBP 63%, psychological 63%, social relations 56%, and environment 50%. The conclusion is mental health can be know from quality of life overview. This research can facilitate community nurses in determining problems and appropriate nursing interventions in dealing with quality of life problems in correctional institutions. Keywords: Correctional nursing, inmates, prison, quality of life
Pengaruh PemberianTablet Besi Pada Ibu Nifas Terhadap Anemia Post Partum Di Wilayah Puskesmas Pegandon Sri Rahayu
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v13i1.222

Abstract

Abtrak. Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat secara global baik dinegara berkembang maupun negara maju. Anemia terjadi pada semua tahap siklus kehidupan, umumnya terjadi pada masa anak-anak dan wanita hamil (WHO, 2008). Di puskesmas Pegandon Kabupaten Kendal pada bulan Agustus 2017 didapatkan ibu hamil dengan kadar HB 8,2 gr% mengalami perdarahan pada saat melahirkan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pemberian tablet FEpada ibu nifas.Desain penelitian menggunakanmatching pretest-post test control group design. Penelitian ini menggunakan data kohort dari ibu hamil  di puskesmas Pegandon yang melahirkan pada bulan Desember 2017 – Januari 2018. Sampelnya ibu nifas pada bulan  Januari – Maret 2018yang datang di puskesmas Pegandon untuk melahirkan sebanyak 72 ibu nifas. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar  pada responden perlakuan mempunyai usia reproduksi 30 (83,3%),  sebagian berpendidikan (SD danSMP) 28 (77.8%) dan berpenghasilan sesuai UMK 22 (61.1%) sedangkan pada responden control untuk usia reproduksi25 (69%), berpendidikan (SD dan SMP) 31 (86%) dan berpenghasilan sesuai UMK 15 (41.7%).Pada analisis bivariate dengan uji kolmogorov-smirnov didapatkan p> 0.00 pada perlakuan dan kontrol. Disimpulkan bahwa diberikan dan tidak diberikan tablet FE pada ibu nifas didapatkan hasil sama berpengaruh dalam peningkatan kadar HB.Disarankansetiap ibu nifas meminum tablet FE supaya tidak terjadi anemia dan memberikan ASI pada bayinya dengan maksimal.Kata kunci : anemia, ibu nifas, tablet FE The Influence Of Iron Tablets In Pifandon Mother To Post Partum Anemia In Pegandon Community Health Center Area Abtract.Anemia is a global public health problem both in developing and developed countries. Anemia occurs at all stages of the life cycle, generally occurring during childhood and pregnant women (WHO, 2008). In Pegandon Puskesmas Kendal Regency in August 2017 it was found that pregnant women with HB levels 8.2 gr% had bleeding at the time of delivery. This study aims to evaluate the administration of FE tablets to postpartum mothers. The study design used a matching pretest-post test control group design. This study uses cohort data from pregnant women at the Pegandon puskesmas who gave birth in December 2017 - January 2018. The sample was postpartum mothers in January - March 2018 who came to the Pegandon puskesmas to deliver 72 postpartum mothers. The results showed that most of the treatment respondents had a reproductive age of 30 (83.3%), some were educated (SD and SMP) 28 (77.8%) and earning according to MSE was 22 (61.1%) while the control respondents were for reproductive age 25 (69% ), educated (elementary and junior high) 31 (86%) and earning according to UMK 15 (41.7%). In the bivariate analysis with the Kolmogorov-Smirnov test, p> 0.00 was obtained for treatment and control. It was concluded that given and not given FE tablets to the puerperal mothers found the same effect had an effect on increasing HB levels. It is recommended that every puerperal woman take FE tablets so that anemia does not occur and give milk to her baby to the maximum..Keywords: anemia, puerperal mothers, FE tablets
Pemberian Abdominal Stretching Exercise Terhadap Nyeri Disminore Pada Remaja Nurul Devi Ardiani; Fakhrudin Nasrul Sani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v13i1.223

Abstract

Abstrak. Dismenorea atau nyeri menstruasi di hari pertama sering dialami oleh wanita. Nyeri disminorea juga dapat berlangsung sebelum sampai beberapa hari selama menstruasi. Dismenorea yang dirasakan oleh remaja sangat berdampak jika tidak ditangani, hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penanganan dismenorea pada remaja diperlukan untuk mencegah dampak negatif yang dapat timbul secara berkepanjangan. Penatalaksanaan nyeri disminorea secara nonfarmakologi salah satunya adalah pemberian Abdominal Stretching Exercise. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian Abdominal Stretching Exercise pada remaja dengan nyeri disminorea di SMPIT Nur Hidayah Surakarta.Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan desain Quasi Eksperimental dengan pre-post test without control. Sampel penelitian sebanyak 30 siswi SMPIT Nur Hidayah Surakarta. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Shapiro Wilk dengan hasil distribusi data tidak normal sehingga analisa data dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon. Abdominal stretching exercise efektif menurunkan nyeri disminore pada siswi di SMPIT Nur Hidayah Surakarta. Abdominal stretching exercise efektif menurunkan nyeri disminore pada siswi di SMPIT Nur Hidayah Surakarta. Hasil uji statistik dilakukan sebelum dan sesudah tindakan Abdominal Stretching Exercise pada siswi dengan nyeri disminorea. Analisa data dengan menggunakan Uji Wilcoxon diperolah nilai sig 0,00 yang berarti nilai p< 0,05, dapat disimpulkan terdapat pengaruh Abdominal Stretching Exercise terhadap nyeri disminorea di SMPIT Nur Hidayah Surakarta Kata kunci: Abdominal Stretching Exercise, Nyeri Disminore, remajaProvision of Abdominal Stretching Exercise Against Disminore Pain in Adolescents Abstract. Dysmenorrhoea or menstrual pain is often experienced by women. It’s pain arising from menstruation before or during menstruation, its occurring on the first day to several days during menstruation. Dysmenorrhoea felt by adolescents is very impactful if not treated because it causes disruption of daily activities. Dysmenorrhoea in adolescents must be treated with appropriate measures to avoid from negative impacts that will arise prolonged. One of the non-pharmacological management of dysmenorrhoea pain is Abdominal Stretching Exercise. The present study aimed to determine the effectiveness of Abdominal Stretching Exercise in adolescents with dysmenorrhea pain at Nur Hidayah Surakarta Junior High School. This was a quantitative study using a Quasi Experimental design with pre-post test without control. The research involved 30 respondents of students of Nur Hidayah Surakarta Junior High School. Normality test were analyzed using Shapiro Wilk with result abnormal data distribution than data were analyzed using Wilcoxon test. The results of analysis abdominal stretching exercise was effective in reducing dysmenorrhea pain in female students at Nur Hidayah Surakarta Junior High School. Statistical test carried out before and after Abdominal Stretching Exercise on female students with disminorea pain. The data were analyzed using Wilcoxon test found a sig score of 0.00 results, and showed a p value of <0.05 so that it was concluded that Abdominal Stretching Exercise had an influence on dysmenorrhea pain in Nur Hidayah Surakarta Junior High School Keyword: Abdominal Stretching Exercise, dysmenorrheal pain, teenager
Studi Deskriptif Spiritual Well Being Warga Binaan Pemasyarakatan Laki-laki berdasarkan Usia di Lembaga Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah: Studi Pendahuluan Dwi Fijianto; Megah Andriany; Elis Hartati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v13i1.224

Abstract

Abstrak. Lembaga Pemasyarakatan Laki-laki di Indonesia mengalami kelebihan daya tampung Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kondisi ini mengakibatkan terjadinya masalah psikososial yang berdampak terhadap spiritual well being WBP laki-laki. Penelitian sebelumnya menjelaskan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi spiritual well being, namun subjek pada penelitian sebelumnya bukan WBP laki-laki yang mengalami masalah psikososial dan tidak berfokus pada salah satu faktor yaitu usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat spiritual well being WBP laki-laki berdasarkan usia WBP. Jenis penelitian kuantitatif, dilakukan studi observasional dengan metode penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode purposive sampling. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat untuk mengetahui presentase usia dan spiritual well being WBP laki-laki. Jumlah sampel sebanyak 115 responden WBP laki-laki dengan kriteria inklusi WBP laki-laki berusia 17-55 tahun, WBP laki-laki yang bisa membaca, WBP laki-laki yang kooperatif, dan WBP laki-laki yang beragama Islam. Instrumen pengambilan data menggunakan Spiritual Well Being Scale (SWBS) Ellison. Hasil penelitian menunjukkan spiritual well being WBP laki-laki meningkat ketika usia dewasa akhir dan lansia awal. Simpulan penelitian ini adalah dengan bertambahnya usia, spiritual well being WBP laki-laki mengalami peningkatan. Kata kunci: spiritual well being , usia WBP laki-laki. Descriptive Study Spiritual Well Being of Male Inmates Guidance by Age at the Correctional Institution of the Ministry's Regional Office Law and Human Rights in Central Java: Preliminary Studies Abstract. Male Correctional Institutions in Indonesia experience an over capacity for inmates. The condition causes psychosocial problems that affect the spiritual well being of male inmates. Previous research explained about several factors influencing spiritual well being, but the subject was not male inmates who experience psychosocial problems and did not focus on age. This study aims to determine the level of spiritual well being of male inmates based on the age of inmates. This type of quantitative research, an observational study with cross sectional research methods. The sampling technique uses non probability sampling with a purposive sampling method. Data analysis was performed by univariate analysis to determine the percentage of age and spiritual well being of male inmates. The total sample of 115 respondents were male inmates with inclusion criteria of male inmates aged 17-55 years, male inmates who could read, male inmates who were cooperative, and male inmates who were Muslim. The data collection instrument used Ellison's Spiritual Well Being Scale (SWBS). The results showed the spiritual well being of male inmates increases when late adulthood and early elderly. The conclusion of this study is that with increasing age, the spiritual well being of male inmates has increases.Keywords: age of male inmates, spiritual well being,
Hubungan Letak Geografis dengan Kepatuhan Pengobatan pada Pasien Hipertensi di Kabupaten Pekalongan Benny Arief Sulistyanto; Mukti Lestari Madyoratri
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v13i1.225

Abstract

Abstrak. Kepatuhan pengobatan hipertensi dapat dipengaruhi oleh faktor sosial-demogafik. Perbedaan fasilitas penunjuang kesehatan pada daerah dataran rendah dan dataran tinggi mengakibatkan tidak meratanya informasi dan pengobatan terkait hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan letak geografis dengan tingkat kepatuhan pengobatan hipertensi di Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini merupakan studi deskirptif dengan pendekatan cross-sectional. Kuesioner The 8-item Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) versi Bahasa Indonesia digunakan untuk mengukur kepatuhan pengobatan hipertensi pada 65 responden di daerah dataran tinggi dan dataran rendah. Hasil penelitian ini menemukan bahwa letak geografis mempunyai korelasi terhadap kepatuhan pengobatan hipertensi (p-value < 0,01). Petugas kesehatan hendaknya menggunakan berbagai metode untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan khususnya yang berlokasi di dataran rendah. Namun demikian, peningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas kesehatan di dataran tinggi tidak boleh diabaikan Kata kunci: kepatuhan pengobatan, hipertensi, MMAS-8, letak geografis Relationship between Geographical Location and Medication Adherence in Hypertensive Patients in Pekalongan DistrictAbstract. Medication adherence among hypertensive patients can be influenced by socio-demographic factors. The differences in health care facilities in the lowlands and highlands create a gap of information and treatment related to hypertension treatments. The purpose of this study is to identify the relationship between geographical location and medication adherence in Pekalongan Regency. A descriptive study with a cross-sectional approach was used. The Indonesian version of the Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) questionnaire was used to measure the adherence of medication treatment among 65 respondents in the highlands and lowlands. The results of this study revealed that geographical location was highly correlated with medication adherence (p-value <0.01). Health workers should use various methods to improve medication adherence, especially those located in the lowlands. Although, improving the quality and quantity of health facilities in the highlands should not be ignored Keywords: medication adherence, hypertension, MMAS-8, geographical location
Efek Pelatihan Penanganan BBLR Pada Kader Posyandu Di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah Ni Kadek Puspita Dewi; Evi Martha
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v13i1.226

Abstract

Abstrak. Kader posyandu memiliki potensi yang besar dalam melakukan upaya promosi kesehatan khususnya Asuhan Bayi Baru Lahir (ABBL), pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan Perawatan Metode Kanguru (PMK).Studi kuantitatif dengan metode pra-eksperimental dilakukan untuk mengetahui efek pelatihan ABBL, manajemen laktasi dan PMK pada kader posyandu di Kecamatan Sawit dan Ngemplak Kabupaten Boyolali Jawa Tengah tahun 2014.Adapun variabel yang diukur yaitu pengetahuan-sikap sebelum dan sesudah pelatihan pada 40 kader.Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon untuk melihat perbedaan hasil pretest dan posttest.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan terkait ABBL (p=0,0001), Manajemen Laktasi (p=0,0001) dan PMK (p=0,0001), serta sikap kader terkait PMK sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan.Namun tidak terjadi peningkatan sikap kader terhadap ABBL (p=0,862) dan Manajemen Laktasi (p=0,065) sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan.Penelitian ini menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai pengetahuan dan sikap kader posyandu terhadap PMK sebelum pelatihan dan sesudah dilakukan pelatihan.Kata kunci : Efektivitas pelatihan, kader, manajemen laktasi, perawatan metode kanguruThe Effect of LBW Resolving on Posyandu Cadres in Boyolali District Central Java in 2014Abstract.Posyandu cadres have great potential in conducting health promotion efforts especially Newborn Babies Care (NBC), exclusive breastfeeding and Kangaroo Method Care (KMC). Quantitative study with pre-experimental methods was conducted to determine the effect of NBC training, lactation management and KMC on posyandu cadres in Sawit District and Ngemplak in Boyolali District, Central Java in 2014. The measured variables are knowledge before and after training on 40 cadres. The statistical test used is the Wilcoxon test to see the difference between pretest and posttest results. The results showed an increase in knowledge related to NBC (p = 0,0001), Lactation Management (p = 0,0001) and KMC (p = 0,0001), as well as the attitude of cadres related to KMC before and after training. However, there was no increase in cadre attitudes towards NBC (p = 0,862) and Lactation Management (p = 0,065) before and after training. This study concludes that there is an increase in the value of knowledge and attitudes of posyandu cadres on KMC before and after training.Keywords : The effectiveness of training, cadre, lactation management, kangaroo method care
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Stimulasi Perkembangan Janin Uswatun Khasanah; F Fitriyani; Milatun Khanifah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2013): Jurnal ILMIAH KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v5i2.231

Abstract

Di Indonesia sekitar 16% anak usia di bawah lima tahun mengalami gangguan perkembangan, diantaranya gangguan keterlambatan bicara dan gangguan perkembangan motorik. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan perkembangan pada anak adalah kurangnya stimulasi perkembangan. Stimulasi perkembangan dapat dimulai sejak janin dalam kandungan. Ibu berperan penting dalam menstimulasi perkembangan janin secara optimal. Oleh karena itu, ibu harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang pemberian stimulasi untuk perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang stimulasi perkembangan janin. Desain penelitian menggunakan metode Descriptive Corelative dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 277 ibu hamil pada bulan Juli 2013 di Wilayah Kerja Puskesmas Bojong II Kabupaten Pekalongan. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling, sebanyak 60 ibu hamil. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18-22 Juli 2013 di Wilayah Kerja Puskesmas Bojong II Kabupaten Pekalongan. Oleh karena itu diharapkan bidan dapat mensosialisasikan tentang cara menstimulasi perkembangan janin karena banyak manfaat yang dapat diperoleh bagi bayi setelah dilahirkan. Kata kunci : pengetahuan, ibu hamil, stimulasi, perkembangan janinKnowledge About Pregnancy Stimulation Fetal Development Abstract. In Indonesia, about 16% of children aged under five years of developmental disorders, including delays in speech disorders and motor development disorders. One of the factors that cause developmental disorders in children is the lack of growth stimulation. Stimulation of development can be started from the fetus in the womb. Mothers play an important role in stimulating the optimal fetal development. Therefore, mothers should have a good knowledge about the provision of stimulation for development. This study aims to describe maternal knowledge about stimulation of fetal development. Descriptive research design using Corelative with cross sectional approach. The population in this study were 277 pregnant women in the month of July 2013 in Puskesmas Bojong II Pekalongan. The sampling technique using cluster random sampling, a total of 60 pregnant women. This study was conducted on 18-22 July 2013 in Puskesmas Bojong II Pekalongan. Therefore, it is expected midwife can socialize on how to stimulate the development of the fetus because of the many benefits that can be obtained for the baby after birth.Keyword : know, pregnant, stimulation, fetal development
Efek Posisi Orthopneic Terhadap Fungsi Pernafasan: Systematic Review Roby Rahmadi Akbar; Muh Thohar Arifin; Nana Rochana
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 13 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v13i2.252

Abstract

Gangguan fungsi pernafasan merupakan masalah yang sering muncul pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Posisi orthopneic adalah intervensi nonfarmakologi yang dapat diberikan pada pasien PPOK. Akan tetapi, sejauh ini belum cukup bukti tentang pengaruh posisi orthopneic terhadap fungsi pernafasan karena outcome yang berbeda-beda. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi orthopneic terhadap fungsi pernafasan pada pasien PPOK. Kriteria inklusi pada review ini adalah: studi eksperimental, pasien dewasa dengan PPOK derajat sedang sampai berat. Adapun keriteria ekslusi adalah pasien PPOK dengan ventilator dan penelitian pada orang sehat. Pencarian literatur menggunakan sistem database EBSCO, SCOPUS, Pubmed, SinceDirect dan Google Scholar dari tahun 2008 sampai 2019, berbahasa Inggris dan Indonesia. Hasil analisis 8 artikel didapatkan bahwa posisi orthopnneic efektif dalam meringankan atau menurunkan sensasi dispnea pada pasien PPOK dengan rata-rata penurunan (mean pre= 21,87 dan mean post= 20,80), memaksimalkan fungsi otot aksesoris pernafasan (Sternocleidomastoideus dan Scalenus) (SCM: USit= 4.80 dan SitAs= 7,92) dan (sc : USit= 9.44 dan SitAs= 15,29), meningkatkan volume tidal (NP = 0,7+0,2) dan (WAHS =0,8+0,3)(Kim et al., 2012) dan meningkatkan nilai APE 27,48% + 14,04%(Ritianingsih et al., 2011). meningatkan nilai maksimal inspirasi (64 ± 22 cmH2O with arm bracing versus 54 ± 24 cmH2O without arm bracing; P= 0.0001). dan maksimal ekspirasi (104 ± 37 cmH2O with arm bracing versus 92 ± 37 cmH2O without arm bracing; p = 0.0001). Gangguan utama pada pasien PPOK adalah proses ekspirasi yang memanjang akibat adanya obstruksi. Posisi orthopneic memaksimalkan fungsi otot aksesoris pernafasan, sehingga proses inspirasi dan ekspirasi menjadi maksimal. Kata kunci: Fungsi Pernafasan, Posisi Orthopneic, PPOK. Orthopneic Position Effects on Respiratory Function: Systematic Review Abstract. Impaired respiratory function is a problem that often arises in patients with Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). The orthopneic position is a non-pharmacological intervention that can be given to COPD patients. However, so far there is not enough evidence about the effect of orthopneic position on respiratory function due to different outcomes. This study aims to determine the effect of orthopneic position on respiratory function in COPD patients. The inclusion criteria for this review are: experimental studies, adult patients with moderate to severe COPD. The exclusion criteria are COPD patients with ventilators and studies in healthy people. A literature search using the EBSCO, SCOPUS, Pubmed, ScienceDirect, and Google Scholar database systems from 2008 to 2019, in English and Indonesian. The results of the analysis of 8 articles found that the orthopneic position is effective in relieving or decreasing dyspnea sensation in COPD patients with a mean decrease (mean pre = 21.87 and mean post = 20.80), maximizing the function of respiratory accessory muscles (Sternocleidomastoideus and Scalenus) ( SCM: USit = 4.80 and SitAs = 7.92) and (sc: USit = 9.44 and SitAs = 15.29), increasing the tidal volume (NP = 0.7 + 0.2) and (WAHS = 0.8 + 0 , 3) 7 and increase the APE value 27.48% + 14.04% 5. increase the maximum inspiration value (64 ± 22 cmH2O with arm bracing versus 54 ± 24 cmH2O without arm bracing; P = 0.0001). and maximal expiration (104 ± 37 cmH2O with arm bracing versus 92 ± 37 cmH2O without arm bracing; p = 0.0001). The main disorder in COPD patients is the process of expiration which is prolonged due to obstruction. The orthopneic position maximizes the function of respiratory accessory muscles so that the process of inspiration and expiration is maximized. Keywords: COPD, Orthopneic Position, Respiratory Function.
Sistem Informasi Pencegahan Pasien Jatuh (Sipenja) Untuk Meningkatkan Kepatuhan Perawat Dalam Pencegahan Pasien Jatuh : Pilot Study Christiana Nindya Timur; Septo Pawelas Arso; Muhammad Hasib Ardani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 13 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v13i2.253

Abstract

Abstrak. Kejadian pasien jatuh di rumah sakit merupakan salah satu kejadian tidak diharapkan yang harus diwaspadai. Kurangnya kepatuhan perawat dalam melaksanakan protokol pencegahan pasien jatuh menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kejadian jatuh. Penggunaan sistem teknologi informasi merupakan strategi intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepatuhan dan keberhasilan implementasi program pencegahan pasien jatuh. Sistem informasi pencegahan pasien jatuh ( SIPENJA) adalah aplikasi sistem informasi yang dikembangkan menggunakan perangkat smartphone yang didalamnya terdapat menu asessmen risiko jatuh, monitoring pelaksanaan intervensi pencegahan pasien jatuh serta penilaian kepatuhan perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh SIPENJA terhadap kepatuhan perawat dalam melaksanakan intervensi pencegahan pasien jatuh. Metode yang digunakan adalah pre-eksperimen one group pretest posttest design. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata nilai kepatuhan perawat sebelum penerapan SIPENJA adalah 74,99 % dan 80,21 % setelah penerapan SIPENJA dengan nilai p = 0,001 yang menunjukkan adanya perbedaan kepatuhan perawat dalam melaksanakan intervensi pencegahan pasien jatuh sebelum dan setelah penerapan SIPENJA. Berdasarkan hasil penelitian, SIPENJA dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kepatuhan perawat dalam melaksanakan intervensi pencegahan pasien jatuh. Kata kunci : sistem informasi pencegahan pasien jatuh, pasien jatuh, kepatuhan perawat Information System of Patient Fall Prevention To Improve Nurse Compliance In Prevention Patients Fall: Pilot Study Abstract. Patient fall in the hospital is one of the unexpected events to watch out for. The lack of nurses compliance in implementing patient fall prevention protocols is one factor that contributes to the occurrence of falls. The use of information technology systems is an intervention strategy that can be used to improve compliance and the successful implementation of a fall patient prevention program. Information System of Patient Fall Prevention (SIPENJA) is an information system application developed using a smartphone device in which there is a fall risk assessment , monitoring implementation of patient fall prevention by nurse and assessing nurse compliance. This study aims to determine the effect of SIPENJA on nurse compliance in implementing interventions to prevent patients fall. The method used was pre-experimental one group pretest posttest design. The results of this study found that the average value of nurses 'compliance before the implementation of SIPENJA was 74.99% and 80.21% after the application of SIPENJA with a value of p = 0.001 which showed differences in nurses' compliance in implementing patient fall prevention interventions before and after the application of SIPENJA. Based on the results of the study, SIPENJA can be used as a way to improve nurse compliance in implementing interventions to prevent patients fall. Keywords: Information system of patient fall prevention, patient fall, nurse compliance

Page 8 of 17 | Total Record : 163