cover
Contact Name
Rahmad Jumadi
Contact Email
tropicrops@umg.ac.id
Phone
+6285107886626
Journal Mail Official
tropicrops@umg.ac.id
Editorial Address
Jl. Sumatera No.101, Gn. Malang, Randuagung, Kec. Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61121
Location
Kab. gresik,
Jawa timur
INDONESIA
Tropicrops : Indonesian Journal of Tropical Crops
ISSN : 26157020     EISSN : 26157012     DOI : http://dx.doi.org/10.30587/tropicrops.v6i2
Core Subject : Agriculture,
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) diterbitkan oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik, terbit dua kali setahun pada bulan Februari dan Agustus. Tujuan dari Jurnal ini adalah untuk memfasilitasi para ilmuawan dan peneliti untuk menerbitkan artikel penelitian atau ulasan artikel yang asli. Artikel dasarnya berisi topik tentang Agronomi, Pemuliaan, Hama Penyakit, Pasca panen dan Agribisnis Tanaman Tropis
Articles 42 Documents
KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA KLON TEBU (Saccharum officinarum L.) PADA NAUNGAN DI TANAH ALUVIAL KEBUN SAMBIROTO KECAMATAN SOOKO – MOJOKERTO Moch. Rizal Saifudin; Setyo Budi; Wiharyanti Nur Lailiyah
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v4i1.2331

Abstract

Kebutuhan gula di Indonesia setiap tahun semakin meningkat namun tidak didukung oleh produksigula dalam negeri. Melihat fakta tersebut maka perlu adanya usaha untuk mengembangkanproduktivitas industri gula di Indonesia yaitu dengan cara melakukan penelitian pada klon-klontanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Penelitian ini menggunakan tiga klon tebu yaitu SB1, SB3dan SB20 yang diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Tebu (P3T) Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April –Agustus 2020 di Tanah Aluvial Kebun Sambiroto, Kecamatan Sooko – Mojokerto. Tujuan daripelakasanaan penelitian ini yaitu untuk mengetahui keragaan pertumbuhan dan produksi dari tiga klontebu tersebut pada naungan. Peneitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yangterdiri dari 2 faktor, faktor pertama adalah jenis klon tebu yang terdiri dari 3 taraf dan faktor keduaadalah naungan yang terdiri dari 2 taraf. Data yang diperoleh dari pengamatan kemudian dianalisismenggunakan sidik ragam dan dilanjut dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukan adanyaperbedaan nyata pada variabel pertumbuhan dan produksi.
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS BAHAN ORGANIK KOTORAN SAPI DAN DOSIS PUPUK NPK (15:15:15) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT CERI (Lycopersicum esculentum Mill.) Riana Intan Safitri; Setyo Budi; Wiharyanti Nur Lailiyah
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v6i1.5374

Abstract

Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tomat ceri yaitu dengan penggunaan bahan organik kotoran sapi dan pupuk NPK. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui interaksi antara perlakuan dosis bahan organik kotoran sapi dan pupuk NPK. Penelitian dilaksanakan di Lahan Bawean jenis tanah latosol, Teluk Jati, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-September 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 9 perlakuan. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, umur berbunga, bobot buah per tanaman, bobot buah per petak, bobot buah per hektar, jumlah buah per tanaman, jumlah buah per petak, dan jumlah buah per hektar. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam 5%. Apabila hasil pengujian diperoleh perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%, dan Uji Korelasi. Dari hasil penelitian terdapat interaksi pemberian dosis bahan organik kotoran sapi 20 ton/ha dan pupuk NPK 375 kg/ha terhadap variabel pertumbuhan jumlah daun, jumlah cabang dan menunjukkan interaksi sangat nyata pada variabel hasil bobot buah per tanaman.
GENETIC DIVERSITY BASED ON GROWTH VARIABLES OF THREE BAMBARA GROUNDNUT LANDRACES (Vigna subterranea (L.) VERDCOURT) Endah Sri Rejeki; Suhaili Suhaili; Rahmad Jumadi; R. Agustina; W. Lailiyah; setyo budi
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v3i2.1808

Abstract

Bambara groundnut has competitive nutritional value such as 49–63.5% carbohydrate, 15–25% protein, and 4.5–7.4% fat. There is not available yet a superior variety. Bambara Groundnut Research Centre has been working intensively to select the candidates of superior variety. Three of bambara groundnut pure lines of BGRC seed collection, including Gresik (Gresik), GHC (Gresik) and S19-3 (Namibia) assessed based on their growth traits, including germination rate, number of leaves, plant height (cm), length of petiole (cm), length of internode (cm), growth type, 1st flowering (das) and 50% of flowering (das) in the Gresik field 5 m above sea level, with Random Complete Block Design experiment, three replicates. Analysis of means (ANOM) calculated to test differences between landraces in particular traits. Heritability of three pure lines calculated based on Mean Square Estimated of Analysis of Variance (ANOVA), as well as coefficient correlation, using Minitab 18. The result showed that S19-3 as an introduced landrace from Namibia has traits similarity to the two landraces, namely GHC and Gresik except days to 50% flowering time. Analysis of means shows that S19-3 has days to 50% flowering early compare to the others. The trait of 50% flowering time (dap) also shows a high heritability (0.58). First flowering time has a significant correlation with 50% flowering time in positive direction.
PERBEDAAN DOSIS PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) ASAL AKAR BAMBU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG BAMBARA (Vigna subterranea (L.) Verdcourt) Ady Setyawan; Rahmad Jumadi; Endah Sri Redjeki
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v5i1.3907

Abstract

Pemanfaatan ekstrak akar bambu sebagai PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) pada tanaman kacang bambara diharapkan dapat berperan sebagai pemacu pertumbuhan. Akar bambu banyak terkolonisasi oleh bakteri PF (Pseudomonas fluorescens). Bakteri ini berperan sebagai PGPR karena menghasilkan zat pengatur tumbuh (ZPT) dan dapat meningkatkan ketersediaan hara melalui produksi asam organic. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan dosis PGPR pada pertumbuhan dan hasil tanaman kacang bambara (Vigna subterranea (L.) Verdcourt). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yaitu perlakuan dosis pupuk PGPR (P), yang terdiri atas 6 taraf perlakuan dan diulang tiga kali. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) untuk mengetahui perbedaan nyata perlakuan pada uji F 5%. Perlakuan yang memperlihatkan perbedaan nyata terhadap pertumbuhan dan hasil kemudian diuji lebih lanjut dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata pada pemberian dosis pupuk PGPR terhadap laju perkecambahan, jumlah daun pada seluruh pengamatan, tinggi tanaman 4 dan 6 mst, panjang petiol dan internode, panjang batang dan bobot kering akar.
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL DAN PUPUK PHONSKA PLUS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DENGAN METODE BAGAL SATU MATA TUNAS Diana Fitriyah Rahayu; Setyo Budi; Wiharyanti NurLailiyah
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v4i2.3049

Abstract

Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan bahan baku pembuatan gula.Produksi tanaman tebu mengalami penurunan yang diakibatkan oleh pemupukan yang tidakseimbang dan metode penanaman bibit tebu. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkanproduksi tanaman tebu. Hal ini dapat ditempuh melalui pemberian pupuk organik granul danpupuk phonska plus yang berimbang dengan menggunakan metode bagal satu mata tunas.Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Agroteknologi di Desa Klangonan, Gresik padabulan Mei - Juli 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan AcakKelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama Pupuk Organik Granul (G) dengan duataraf yaitu Gi dan G2 dan Pupuk Phonska Plus (P) dengan tiga taraf yaitu Po, Pi, P2 dan diulangtiga kali sehingga terdapat 18 kombinasi perlakuan. Analisis data menggunakan Anova denganuji F 5%. Jika terdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%.Hasil penelitian menunjukkan pada perlakuan pemberian pupuk organik granul terdapat bedanyata tertinggi dibandingkan perlakuan pemberian pupuk phonska plus pada semua umurpengamatan (45, 59, 73, dan 87 HST). Pada pemberian dosis pupuk organik granul 1.500 kg/hadapat meningkatkan tinggi batang dan diameter batang. Pada pemberian pupuk phonska pluspada dosis 200 kg/ha dan 400 kg/ha tidak terdapat perbedaan nyata pada semua variabelpengamatan. Terdapat interaksi perlakuan pemberian pupuk organik granul dan pupuk phonskaplus pada pengamatan tinggi batang dan diameter batang terhadap pertumbuhan tanaman tebu.Perlakuan paling efektif yaitu G2P1 (pemberian pupuk organik granul 1.500 kg/ha + pupukphonska plus 200 kg/ha) dapat meningkatkan produksi tanaman tebu.
ORGANIK NASA DAN NPK RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) DENGAN PEMBERIAN PUPUK Yertika Indah Putri; Dwi Fitriani; Suryadi Suryadi; Fiana Podesta; Usman Yasin
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 6 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v6i2.6309

Abstract

Tujuan mengetahui pengaruh interaksi antara pupuk organik cair nasa danpupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.merrill). Mengetahui pengaruh perlakuan pupuk organik cair nasa terhadappertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L. merrill). Mengetahuipengaruh pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine maxL. merrill). Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun Percobaan Fakultas PertanianUniversitas Muhammadiyah Bengkulu yang berlokasi di Desa Tanjung Terdana,Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu dengaketinggian tempat ± 50 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Februari 2023. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakanRancangan Acak Lengkap (RAL) disusun secara faktorial. Terdiri dari 2 Faktoryaitu: Faktor pertama adalah POC nasa : P0 = Kontrol (Tanpa Perlakuan), P1 = 10ml/l air, P2 = 15 ml/l air, P3= 20 ml/l air. Faktor kedua adalah pupuk NPK : B1= 100gram/tanaman, B2= 200 gram/tanaman. B3= 300 gram/tanaman Terdapat 12kombinasi perlakuan. Berdasarkan hasil semua paremeter tanaman terjadi interaksiperlakuan POC nasa dan pupuk NPK pada tanaman kedelai berpengaruh nyata padaparameter berat biji dan berat kering polong. Perlakuan POC nasa berpengaruh sangatnyata terhadap jumlah polong bernas, berat basah polong bernas, berat biji, panjangakar dan berat kering polong bernas. Berpengaruh nyata pada berat basah tanamandan berat kering tanaman. Pada perlakuan NPK berpengaruh sangat nyata pada beratkering polong dan berpengaruh tidak nyata terhadap parameter lainnya.
SELEKSI BERDASARKAN WARNA KULIT BIJI TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG BAMBARA (Vigna subterranea (L.) VERDCOURT) ASAL SUKABUMI DI LAHAN GRESIK Untung Priyanto; Endah Sri Rejeki
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v3i2.1839

Abstract

Gresik merupakan sentra pertanaman kacang bambara di Jawa Timur yang dikenal secara salah kaprah sebagai ‘kacang kapri’. Kandungan nutrisi sangat kompetitif, karbohidrat sekitar 60%, protein 22% dan lemak hanya 1%. Permasalahan kacang bambara di Gresik, hasil biji kering masih rendah, kurang dari 1 ton. ha-1. Peningkatan hasil tanaman kacang bambara menjadi tujuan penelitian ini melalui introduksi galur Sukabumi yang diseleksi berdasarkan warna kulit biji (testa). Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal, yaitu warna testa (G1= warna coklat, G2=hitam dan G3=merah) diulang tiga kali. Pengamatan dilakukan pada variabel komponen hasil, yaitu bobot brangkasan, jumlah polong/tanaman, bobot basah dan kering polong/tanaman, jumlah biji/tanaman, bobot kering biji/tanaman, bobot 100 biji, jumlah biji warna coklat, hitam dan merah. Taksiran nilai kuadrat tengah digunakan untuk menghitung nilai heritabilitas dalam arti luas (H2). Uji korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan dua atau lebih variabel yang diukur. Hasil penelitian menunjukkan nilai heritabilitas (H2) sedang pada karakter bobot 100 biji (0.4) dan tinggi pada jumlah biji berdasarkan warna (0.99). Bobot 100 biji mempunyai korelasi nyata dengan variabel lebar tajuk, bobot biomass, jumlah polong dan biji per tanaman, bobot basah dan kering polong per tanaman.
PENERAPAN PUPUK PETROGANIK TERHADAP TIGA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor L. Moench) Mami Putri Novianti; Rahmad Jumadi; Wiharyanti Nur Lailiyah
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v5i2.5177

Abstract

Sorgum merupakan salah satu tanaman serelia yang mempunyai potensi besar sifat adaptasi yang baik untuk dikembangkan di Indonesia. Tanaman sorgum toleran terhadap kekeringan, dapat berproduksi pada lahan marginal, serta relatif tahan terhadap gangguan hama penyakit. Upaya yang dapat dilakukan agar meningkatkan produktivitas tanaman sorgum melalui penerapan pupuk organik granul dan varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk menyimpulkan interaksi penerapan pupuk organik granul dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2021 – Agustus 2021 di Balai Benih Dinas Pertanian Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Percobaan menggunakan RAK Faktorial. Faktor pertama yaitu varietas yang terdiri dari: V1 = Varietas Numbu, V2 = Varietas Bioguma 3 Agritan, dan V3= Varietas KD4. Faktor kedua yaitu pupuk yang terdiri dari: P0 = Tanpa Pupuk, P1 = Petroganik 3000 kg ha-1 dan P2 = Petroganik 6000 kg ha-1 Kedua faktor tersebut dikombinasikan sehingga diperoleh 9 perlakuan, kemudian diulang sebanyak 3 kali. Analisis data menggunakan ANOVA dengan Uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi penerapan pupuk petroganik dan varietas hanya pada pengamatan umur berbunga. Perbedaan secara nyata pada perlakuan V1P1 (Varietas Numbu dan Petroganik 3000 kg ha-1 ) yaitu umur berbunga 47,67 hari sedangkan pada variabel hasil tidak terdapat interaksi. Perlakuan varietas berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, diameter pangkal batang, jumlah daun, panjang malai, bobot kering giling per malai dan bobot kering giling ha-1 . V2 (Varietas Bioguma 3 Agritan) merupakan varietas yang menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman terbaik. Perlakuan pupuk petroganik berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga sedangkan pada hasil tidak terdapat berbeda nyata. P1 (Petroganik 3000 kg ha-1 ) merupakan dosis pupuk yang menunjukkan pertumbuhan tanaman terbaik.
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS SORGUM MANIS (Sorghum Bicolor ( L.) Moench) PADA DUA JENIS PUPUK ORGANIK DI LAMONGAN Siska Ermawati; Rahmad Jumadi; Suhaili Suhaili
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v5i1.3810

Abstract

Sorgum manis (Sorghum bicolor L. Moench) merupakan tanaman serealia yang luas daya adaptasinya sehingga potensial dikembangkan untuk produksi bioetanol. Batang dan biji sorgum manis dapat diolah menjadi gula dan hasil sampingnya berupa bagas. Pengunaan pupuk kimia yang tidak terkendali dan tidak sesuai dosis menjadi salah satu penyebab menurunya kualitas tanah, baik itu yang sifat biologis, fisik, dan kimia tanah. Pupuk guano mengandung minimal nitrogen sebanyak 5% kandungan ini lebih tinggi dari pupuk kandang yang hanya berkisar tidak lebih dari 1%, bahkan pada guano segar kadar N-nya sebesar 7% . Vermikompos mengandung beberapa enzim yaitu enzim amilase, lipase, selulase dankitinase yang berperan dalam memecah bahan organik dalam tanah yang berperan untuk melepaskan nutrisi dan membuatnya tersedia bagi akar tanaman serta dapat memingkatkankadar enzim penting lainnya seperti asam alkali fosfatase, tanah dehidrogenase, dan urease. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengararuh pupuk guano dan pupuk vermikompos terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas Sorgum manis (Sorghum bicolor L. Moench). Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. faktor pertama varietas terdiri dari 3 taraf yaitu varietas numbu (V1) , varietas Bioguma Agritan 3 (V2), Varietas Samurai 2 (V3). Faktor kedua jenis pupuk terdiri dari 2 taraf yaitu pupuk Vermikompos (P1) dengan dosis 10 ton/ha (54 gr per tanaman) dan pupuk guano (P2) dengan dosis 10 ton/ha (54 gr per tanaman). Hasil penelitian menunjukan terdapat interaksi antar varietas Numbu dan pupuk Guano (V1P2) pada pengamatan diameter batang umur 40 hst dengan nilai tertinggi yaitu 2,09 cm. Perlakuan varietas menunjukkan terdapat perbedaan nyata pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, panjang malai bobot basah biji pertanaman, dan bobot kering biji pertanaman . Varietas numbu (V1) menunjukkan nilai tinggi tanaman tertinggi (249,63 cm). varietas bioguma agritan 3 (V2) menunjukkan nilai diameter batang tertinggi (2,44 cm). varietas bioguma agritan 3 (V2) menunjukkan nilai tertinggi pada luas daun (1773,96 cm). varietas samurai 2 (V3) menunjukkan panjang malai tertinggi (27,82 cm). Perlakuan pupuk menunjukan perbedaan nyata pada variabel jumlah anak malai dan bobot basah biji pertanaman. Dengan nilai rata-rata tertinggi pada perlakuan pupuk vermikompos(V1) yaitu 50,73 helai.
PENGARUH MACAM ZPT ALAMI DAN LAMA PERENDAMANTERHADAP PERTUMBUHAN AWAL BENIH SEMANGKA (Citrullus lanatus) KADALUARSA VARIETAS HIBRIDA F1 (REDIN) Dhayu Sadam Sunyoto Putro; Abu Talkah; Nunuk Helilusiatiningsih
TROPICROPS (Indonesian Journal of Tropical Crops) Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/tropicrops.v4i1.2332

Abstract

Tanaman semangka adalah tanaman buah semusim karena mudah tumbuh dan dapatmeningkatkan pendapatan petani. Semangka merupakan buah yang banyakmengandung air dan mempunyai nilai gizi yang tinggi. Tujuan penelitian ini untukmengetahui interaksi antara ZPT alami dan lama perendaman terhadap pertumbuhanawal benh semangka (Citrullus lanatus) kadaluarsa varietas Hibrida F1 (REDIN).Metode penelitian dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial terdiri 2 faktorperlakuan. Faktor ke satu adalah macam ZPT alami (D) yaitu ekstrak bawang merah,ekstrak bonggol pisang, dan ekstrak kecambah. Faktor kedua adalah lama perendaman(L) yaitu 3 jam, 5 jam, dan 7 jam. Hasil riset yang dianalisa bahwa terdapat interaksiantara ZPT alami dan lama perendaman pada parameter pengamatan daya tumbuhbenih, jumlah akar dan panjang akar. Pengamatan daya tumbuh benih umur 14 HSTdengan daya tumbuh tertinggi terjadi pada perlakuan D1L3 dengan rerata 7,67.Pengamatan jumlah akar terbanyak pada perlakuan D2L1 (41,44 helai) dan padapengamatan panjang akar terpanjang pada perlakuan D1L3 (44,44 cm). Perlakuantunggal ZPT alami tidak berpengaruh terhadap semua perlakuan, sedangkan perlakuantunggal lama perendaman berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman semangkadedanga rerata tertinggi terjadi pada perlakuan L3(7 jam) 8,52 cm.