cover
Contact Name
Rahmi Dwi Febriani
Contact Email
rahmidwif@fip.unp.ac.id
Phone
+6281266343071
Journal Mail Official
rahmidwif@fip.unp.ac.id
Editorial Address
Komplek Arai Pinang , Blok E, No. 4, Lima kaum
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Consilium
ISSN : 27983269     EISSN : 27979946     DOI : 10.24036/0406cons
Consilium aims to publish articles dedicated to all aspects of the latest outstanding developments in the field of counseling, applied counseling practice, and features articles that advance the empirical, theoretical, and methodological understanding of counseling and education.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2022): Consilium" : 12 Documents clear
Hubungan self-regulation dengan penyesuaian diri siswa di sekolah menengah atas Delfita Ningsih; Herman Nirwana
Consilium Vol 2, No 2 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0870cons

Abstract

Salah satu fator yang diduga mempengaruhi penyesuaian diri adalah self-regulation. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) penyesuaian diri siswa (2) self-regulation siswa, serta (3) menguji hubungan self-regulation dengan penyesuaian diri siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini sebanyak 288 siswa yang terdaftar di kelas X SMAN N 1 Suliki pada semester Juli-Desember Tahun ajaran 2023/2024 dengan sampel berjumlah 168 yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah “Daftar Isian Self-regulation” dan “Daftar Isian Penyesuaian Diri” dengan menggunakan skala likert. Pengolahan data menggunakan teknik analisis korelasional Pearson Product Moment. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa (1) self-reguation siswa pada umunya berada pada kategori tinggi, (2) penyesuaian diri siswa pada umumnya berada pada kategori tinggi, (3) terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-regulation dengan penyesuaian diri siswa.
Hubungan Empati Dengan Perilaku Cyberbulyying di MAN Kota Pariaman Marfa Adila Putri; Zikra Zikra
Consilium Vol 2, No 2 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0855cons

Abstract

Cyberbullying merupakan tindakan membully di media sosial yang ditujukan untuk mengucilkan seseorang. Faktor penyebabnya adalah empati pada seseorang, tujuan Penelitian untuk menganalisis dan mengevaluasi adanya hubungan antara empati dengan perilaku cyberbullying di MAN kota Pariaman, dilihat dari variabel empati terdiri komponen afektif dan komponen kognitif. Instrument cyberbullying dengan aspek flaming, harassment, denigrasion, Impersonation, Outing and trickery, exlusion dan cyberstalking. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan korelasional, teknik pengambilan sampel menggunakan stratifet random sampling berjumlah 183 orang. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa koesioner dengan model Skala Likert. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa empati berada pada kategori rendah presentase 40,98%, perilaku cyberbullying berada pada kategori sedang, presentase 67,21%. Sehinga terdapat hubungan yang signifikan antara empati dengan perilaku cyberbullying pada siswa. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan guru BK dapat memberikan layanan sesuai kebutuhan siswa salah satunya layanan informasi dengan materi upaya mencegah perilaku cyberbullying pada siswa.
Hubungan Perhatian Orangtua dengan Perilaku Agresif Siswa SMP Zakiyatul Hadi; Dina Sukma
Consilium Vol 2, No 2 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0850cons

Abstract

Perilaku agresif pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya kurangnya perhatian orangtua. Orangtua memiliki peran penting dalam membentuk perilaku anak, seperti memberikan perhatian, cinta, dan pemahaman yang tepat pada anak. Hal tersebut dapat membantu mengurangi resiko perilaku agresif. Anak yang mendapat perhatian dari orangtua akan merasa dicintai dan dihargai sehingga mereka memiliki hubungan sosial yang baik dan mampu mengelola emosi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perhatian orangtua dengan perilaku agresif siswa SMP. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dan korelasional dengan sampel sebanyak 110 orang siswa yang dipilih menggunakan teknik propotional random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perhatian orangtua siswa SMPN 10 Payakumbuh pada umumnya berada pada kategori tinggi, (2) Perilaku agresif siswa SMPN 10 Payakumbuh pada umumnya berada pada kategori rendah, (3) Terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara perhatian orangtua (X) dengan perilaku agresif siswa SMP (Y) dengan koefisien korelasi sebesar -0,459 dengan nilai signifikansi sebesar <0,001 pada tingkatan hubungan yang sedang. Berdasarkan hasil penelitian ini layanan yang dapat digunakan untuk mengurangi perilaku agresif pada siswa, yaitu layanan informasi, layanan penguasaan konten, layanan konseling individual, layanan bimbingan kelompok, dan layanan konseling kelompok.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri Peserta Didik dan Implikasinya dalam Layanan Bimbingan dan Konseling Putri Syafira Rahmi; Neviyarni S
Consilium Vol 2, No 2 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0880cons

Abstract

Fenomena kondisi kepercayaan diri peserta didik yang tergolong rendah dilihat dari gejala-gejala yang tampak diantaranya peserta didik yang cenderung menutup diri, tidak percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki, ragu-ragu saat berbicara di depan kelas, diam saat ditunjuk guru untuk maju ke depan kelas, tidak percaya diri dengan keputusannya. Jika peserta didik mempunyai kepercayaan diri yang tergolong rendah akan berdampak terhadap penghambatan pencapaian tujuan hidup peserta didik di masa yang akan datang. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi kepercayaan diri peserta didik di SMA Negeri 1 Batipuh. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel penelitian ini terdiri dari 229 peserta didik yang dipilih dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Instrumen penelitian ini skala faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengolahan data menggunakan bantuan Statistical Produs and Service Solution (SPSS) versi 22.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri peserta didik secara keseluruhan berada pada kategori sedang. Untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik, guru BK dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan: pemahaman tentang pentingnya memiliki kepercayaan diri, dampak yang ditimbulkan dari kurangnya kepercayaan diri dan cara meningkatkan kepercayaan diri.
Makna Hidup Remaja Anak Korban Perceraian Deva Yandrestika; Afdal Afdal
Consilium Vol 2, No 2 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0848cons

Abstract

Setiap orang berkeinginan untuk memiliki pernikahan yang jauh dari konflik. Konflik dalam pernikahan dapat menimbulkan berbagai dampak yang tidak hanya berpengaruh kepada paasangan, akan tetapi juga berpengaruh kepada anak. Penelitian ini bertujuan menganalisis makna hidup remaja yang orangtuanya bercerai. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang remaja perempuan rata-rata umur 13 sampai 14 tahun dan 1 orang remaja laki-laki rata-rata berumur 14 tahun dipilih dari orangtua bercerai sejak 5 tahun terakhir dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan wawancara langsung model interaktif yang terdiri dari mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan: remaja korban perceraian orangtua kesulitan dalam menemukan makna hidupnya. Hal ini dapat dilihat dari 1) remaja tidak mendapatkan kebahagiaan dalam keluarga, 2) remaja sulit menerima takdir sebagai anak korban perceraian, 3) remaja belum dapat menerima keputusan orangtua bercerai, 4) adanya keinginan remaja untuk memiliki kehidupan yang lebih baik kedepannya. maka dari itu guru bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan informasi, layanan konseling individu dan layanan konseling kelompok terhadap remaja yang mengalami permasalahan yang berhubungan dengan perceraian orangtua.
Gambaran Kebermaknaan Hidup Siswa SMA Tsania Ardhita Pramesti; Nurfarhanah Nurfarhanah
Consilium Vol 2, No 2 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0863cons

Abstract

Kebanyakan remaja pada saat ini merasakan kehidupan tidak bermakna, hampa, apatis, kehilangan minat dalam belajar dan ada rasa keputusasaaan. Hal ini merupakan gejala hilangnya kebermaknaan hidup remaja. Kebermaknaan hidup adalah kondisi individu yang menunjukkan seberapa besar individu dapat mengembangkan potensi dalam diri dan seberapa tinggi individu membuat hidupnya bermakna. Kebermaknaan hidup dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu 1) Kebebasan berkehendak, 2) Hasrat untuk hidup bermakna, 3) Makna hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran kebermaknaan hidup siswa. Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan sampel sebanyak 283 orang siswa SMAN 8 Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kebermaknaan hidup siswa secara keseluruhan berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian layanan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kebermaknaan hidup siswa, yaitu layanan informasi, layanan konseling individu, dan layanan bimbingan kelompok. 
Persepsi Istri Yang Bekerja Tentang Perannya Dalam Rumah Tangga dan Kepuasan Pernikahan Nina Anggraini; Taufik Taufik
Consilium Vol 2, No 2 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0881cons

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena meningkatnya perceraian di Indonesia. Salah satu penyebab perceraian adalah rendahnya kepuasan perkawinan yang dirasakan oleh istri. Ketidakpuasan itu disebabkan oleh istri harus berperan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi istri yang bekerja tentang perannya dalam rumah tangga, dan mendeskripsikan kepuasan pernikahan istri yang bekerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel penelitian berjumlah 99 orang responden yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen angket dengan model skala likert. Temuan penelitian ini adalah (1) rata-rata skor capaian persepsi istri yang bekerja tentang perannya dalam rumah tangga adalah 72.06 (65.51%) termasuk cukup. Kebanyakan (57.58%) istri yang bekerja mempersepsi dengan baik tentang perannya dalam rumah tangga. (2) rata-rata skor capaian kepuasan pernikahan 122.46 (74.21%) termasuk tinggi. Kebanyakan (91.9%) istri yang bekerja memiliki kepuasan pernikahan yang sangat tinggi.  
Hubungan Penugasan oleh Guru dengan Prokrastinasi Akademik Siswa Rizka Salsabila Bakhtra; Daharnis Daharnis
Consilium Vol 2, No 2 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0901cons

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan hubungan penugasan oleh guru dengan prokrastinasi akademik siswa. Tujuan penelitian adalah untuk: (1) mendeskripsikan penugasan oleh guru, (2) mendeskripsikan prokrastinasi akademik siswa, (3) mendeskripsikan hubungan penugasan oleh guru dengan prokrastinasi akademik siswa. Jenis penelitian ini deskriptif-korelasional dan populasi penelitian adalah siswa kelas X (Fase E), XI, (Fase F), dan XII SMAN 10 Padang Tahun Pelajaran 2023/2024 sebanyak 1106 siswa. Jumlah sampel penelitian sebanyak 378 siswa diambil melalui teknik Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket dengan skala model Likert.  Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif-korelasional dengan bantuan SPPS 20. Hasil penelitian mengungkapkan: (1) penugasan oleh guru berada pada kategori baik (2) prokrastinasi akademik siswa berada pada kategori sedang, dan (3) terdapat hubungan negatif dan signifikan antara penugasan oleh guru dengan prokrastinasi akademik siswa. Implikasi dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk membuat program layanan bimbingan dan konseling terutama pada bidang belajar.
Keterlibatan Orangtua dengan Motivasi Belajar Siswa Utari Khesi Maharani; Dina Sukma
Consilium Vol 2, No 2 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0867cons

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena masih rendahnya motivasi belajar siswa di sekolah. Hal berpengaruh negatif pada kualitas dan kuantitas pribadi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan gambaran keterlibatan orangtua, (2) mendeskripsikan tingkatan motivasi belajar siswa, (3) mendeskripsikan hubungan keterlibatan orangtua dengan motivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini sebanyak 772 siswa kelas VII, VIII, IX SMP Negeri 25 Padang  berjumlah sampel sebanyak 290 siswa yang dipilih menggunakan tekni random sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket dengan  model skala likert. Teknik analisis data menggunakan uji korelasional person product moment. Bedasarkan temuan penelitian yaitu, (1) keterlibatan orangtua secara keseluruhan pada kategori tinggi, (2) motivasi belajar siswa umumnya pada kategori tinggi, (3) terdapat hubungan positif yang signifikan dengan kategori sedang (0,459) antara keterlibatan orangtua dengan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 25 Padang. Implikasi dalam bimbingan dan konseling berupa layanan informasi, layanan penguasaan konten, layanan bimbingan kelompok dan konseling perorangan.
Perbedaan Regulasi Diri Siswa dalam Mematuhi Tata Tertib Sekolah ditinjau dari Jenis Kelamin Suryani Khodiyah; Neviyarni Neviyarni
Consilium Vol 2, No 2 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0830cons

Abstract

Peraturan tata tertib sering dilanggar oleh siswa, baik itu perempuan maupun laki-laki. Pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa diantaranya bolos, merokok, berkelahi dengan teman, tidak menggunakan atribut, dan berpakaian tidak rapi. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah yaitu pengaturan diri. Regulasi diri diperlukan untuk mengatur, mengendalikan dan mengarahkan suatu tindakan. Tujuan penelitian adalah menguji perbedaan regulasi diri siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah dari jenis kelamin serta diberlakukan dalam layanan Bimbingan dan Konseling. Metode penelitian menggunakan kuantitatif komparatif.Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 73 siswa perempuan dan 73 siswa laki-laki yang dipilih menggunakan teknik Purposive Sampling. Instrumen penelitian ini yaitu skala regulasi diri yang telah lulus uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t-test dan uji asumsi klasik. Penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS for Windows 2.3 dalam mengolah data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan regulasi diri siswa dalam menjaga sekolah antara laki-laki dan perempuan.Untuk meningkatkan regulasi diri siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah, Guru BK dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan: sosialisasi tata tertib yang berlaku di sekolah, Arahan dalam pengambilan keputusan dan peningkatan regulasi diri dalam mematuhi tata tertib sekolah. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t-test dan uji asumsi klasik. Penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS for Windows 2.3 dalam mengolah data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan regulasi diri siswa dalam menjaga sekolah antara laki-laki dan perempuan.Untuk meningkatkan regulasi diri siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah, Guru BK dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan: sosialisasi tata tertib yang berlaku di sekolah, Arahan dalam pengambilan keputusan dan peningkatan regulasi diri dalam mematuhi tata tertib sekolah. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t-test dan uji asumsi klasik. Penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS for Windows 2.3 dalam mengolah data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan regulasi diri siswa dalam menjaga sekolah antara laki-laki dan perempuan.Untuk meningkatkan regulasi diri siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah, Guru BK dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan: sosialisasi tata tertib yang berlaku di sekolah, Arahan dalam pengambilan keputusan dan peningkatan regulasi diri dalam mematuhi tata tertib sekolah.

Page 1 of 2 | Total Record : 12