cover
Contact Name
Rahmi Dwi Febriani
Contact Email
rahmidwif@fip.unp.ac.id
Phone
+6281266343071
Journal Mail Official
rahmidwif@fip.unp.ac.id
Editorial Address
Komplek Arai Pinang , Blok E, No. 4, Lima kaum
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Consilium
ISSN : 27983269     EISSN : 27979946     DOI : 10.24036/0406cons
Consilium aims to publish articles dedicated to all aspects of the latest outstanding developments in the field of counseling, applied counseling practice, and features articles that advance the empirical, theoretical, and methodological understanding of counseling and education.
Articles 83 Documents
Penyesuaian Diri Mahasiswa yang Tinggal di Asrama Yayasan Amal Saleh Rapika Duri; Zikra Zikra
Consilium Vol 1, No 2 (2021): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0749cons

Abstract

There is a phenomenon of students experiencing problems adjusting to students in the Amal Saleh Foundation dormitory. The influencing factors are environmental factors such as students who have not been able to build social relationships with other students, students who have not been able to accept regulations, students who have not been able to hold back their emotions when faced with problems. When this happens it will affect the student's self-adjustment so that students prefer to leave the dormitory. This research aims to find out and describe the adjustment of students living in the Amal Saleh Foundation hostel. The data collection was a Likert scale model questionnaire.The results showed that (1) overall student self-adjustment was in the moderate category with a percentage of 48.7%, (2) student self-adjustment seen from the presence of emotions that were not excessive was in the low category with a percentage 41.4%, (3) student self-adjustment seen from self-defense mechanisms which is at least in the low category with a percentage of 38.6%, (4) student self-adjustment seen from feelings of personal frustration which is at least in the low category with a percentage of 44, 3%. (5) self-adjustment seen from rational considerations and the ability to direct oneself is in the moderate category with a percentage of 27.1% (6) self-adjustment: students seen from the ability to learn and utilize past experience are in the moderate category with a percentage of 32.9% ( 7) student self-adjustment seen from a realistic and objective attitude is in the medium category with a percentage of 35.7%
Makna Hidup Remaja Anak Korban Perceraian Deva Yandrestika; Afdal Afdal
Consilium Vol 2, No 2 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0848cons

Abstract

Setiap orang berkeinginan untuk memiliki pernikahan yang jauh dari konflik. Konflik dalam pernikahan dapat menimbulkan berbagai dampak yang tidak hanya berpengaruh kepada paasangan, akan tetapi juga berpengaruh kepada anak. Penelitian ini bertujuan menganalisis makna hidup remaja yang orangtuanya bercerai. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang remaja perempuan rata-rata umur 13 sampai 14 tahun dan 1 orang remaja laki-laki rata-rata berumur 14 tahun dipilih dari orangtua bercerai sejak 5 tahun terakhir dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan wawancara langsung model interaktif yang terdiri dari mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan: remaja korban perceraian orangtua kesulitan dalam menemukan makna hidupnya. Hal ini dapat dilihat dari 1) remaja tidak mendapatkan kebahagiaan dalam keluarga, 2) remaja sulit menerima takdir sebagai anak korban perceraian, 3) remaja belum dapat menerima keputusan orangtua bercerai, 4) adanya keinginan remaja untuk memiliki kehidupan yang lebih baik kedepannya. maka dari itu guru bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan informasi, layanan konseling individu dan layanan konseling kelompok terhadap remaja yang mengalami permasalahan yang berhubungan dengan perceraian orangtua.
Hubungan Self-Efficacy Karir dengan Perencanaan Karir Siswa di SMA Adabiah 2 Padang Laura Rahmanesa Rihendry; Dina Sukma
Consilium Inpress
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0828cons

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa siswa yang belum memiliki keyakinan dan bimbang terhadap kemampuan dirinya dalam mengambil keputusan terutama pada perencanaan karir. Kebimbangan dan ketidakyakinan tersebut mengakibatkan siswa kesulitas dalam merencanakan karir. Berkaitan dengan itu, terdapat beberapa faktor dalam merencanakan karir salah satunya yaitu self-efficacy karir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy karir dengan perencanaan karir pada siswa SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis korelasional. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Self-efficacy karir siswa SMA Adabiah 2 Padang berada pada kategori sedang dengan frekuensi 82 dan persentase 51%, (2) perencanaan karir siswa SMA Adabiah 2 Padang berada pada kategori sedang dengan frekuensi 75 dan persentase 47%, (3) terdapat hubungan positif yang signifikan antara self-efficacy karir dengan perencanaan karir siswa di SMA Adabiah 2 Padang dengan tingkat hubungan yang kuat.  
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PESERTA DIDIK DI SMA Desy Nopriyani; Zikra Zikra
Consilium Vol 1, No 2 (2021): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0719cons

Abstract

Tugas perkembangan peserta didik salah satunya memilih dan merencanakan karir. Konsep diri dapat mempengaruhi peserta didik mencapai kematangan karir. Tujuan penelitian untuk menggambarkan dan menguji hubungan konsep diri dengan kematangan karir dengan menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan deskriptif korelasional. Adapun sampelnya sebanyak 279 peserta didik dengan teknik pengambilan sampel propotional stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan angket konsep diri  dengan 22 item dari aspek persepsi diri, aspek penghargaan diri, dan aspek kepercayaan diri dan angket kematangan karir dengan 34 item dari aspek perencaan karir, aspek eksplorasi karir, aspek informasi mengenai dunia pekerjaan dan aspek pengambilan keputusan dengan model skala likert. Hubungan kedua variabel menggunakan rumus product moment. Hasil penelitian menemukan: 1) konsep diri siswa pada kategori rendah dengan persentase 55,56%, 2) kematangan karir pada kategori rendah dengan persentase 57,35%, 3) terdapat hubungan positif dan signifikan konsep diri dengan kematangan karir peserta didik dengan rxy? 0,765 dan taraf signifikansi sebesar 0,000.
Hubungan Persepsi tentang Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan dengan Kematangan Emosi Siswa Perempuan di SMA Negeri 5 Pariaman Putri Serli Enjelina; Dina Sukma
Consilium Vol 2, No 1 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0817cons

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi di lingkungan pendidikan yaitu siswa perempuan yang cenderung memiliki persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan adalah bentuk-bentuk cara memahami dan menginterpretasikan tentang keikutsertaan aktif ayah dalam pengasuhan anak. Persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan dapat memberikan dampak positif terhadap kematangan emosi anak-anak terutama anak perempuan. Maka, penelitian ini bertujuan untuk; (1) mendeskripsikan persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan siswa perempuan di SMA Negeri 5 Pariaman, (2) mendeskripsikan bagaimana kematangan emosi siswa perempuan di SMA Negeri 5 Pariaman dan (3) menguji dan mendeskripsikan hubungan yang positif signifikan antara persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan kematangan emosi siswa perempuan di SMA Negeri 5 Pariaman.Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional. Populasi  dalam penelitian ini yaitu siswa perempuan di SMA Negeri 5 Pariaman kelas X, XI, dan XII pada semester Juli-Desember Tahun Ajaran 2023/2024 yang berjumlah 277 orang siswa perempuan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 117 siswa perempuan yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan model skala Likert. Analisis data menggunakan teknik deskriptif dengan persentase dan teknik korelasional dengan Pearson Product Moment.Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) Persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan berada pada kategori baik (46,15%), (2) Kematangan emosi siswa perempuan berada pada kategori baik (73,50), (3) Terdapat hubungan positif dan signifikan yang kuat antara persepsi tentang keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan kematangan emosi siswa perempuan di SMA Negeri 5 Pariaman dengan nilai korelasi 0.508 dan signifikansi 0,000 yang artinya tingkat hubungan antara kedua variabel tersebut berada pada tingkat korelasi sedang.
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN LKPD TERINTEGRASI MODEL PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Vina Elviana Elviana; Putri Dwi Sundari
Consilium Inpress
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0954cons

Abstract

Perkembangan zaman menjadi tantangan bagi kita dalam mengembangkan kemampuan abad 21 untuk menghadapi era globalisasi sekarang ini. Salah satu kemampuan yang penting untuk ditingkatkan adalah kemampuan berpikir kritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan LKPD terintegrasi model predict observe explain (POE) untuk memfasilitasi kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini dilakukan di SMAN 6 Solok Selatan, Subyek penelitian ini ada 2 yaitu guru fisika dan 48 siswa kelas XI MIPA SMAN 6 Solok Selatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, angket dan tes kemampuan berpikir kritis. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data ada 3 yaitu lembar panduan wawancara guru, angket analisis kebutuhan siswa dan soal tes kemampuan berpikir kritis siswa. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Berdasarkan analisis data didapatkan hasil yaitu: 1) Analisis kebutuhan awal dimana karakteristik peserta didik berada pada kategori cukup dengan persentase 66%, proses pembelajaran fisika berada pada kategori baik dengan persentase 78%, pemahaman materi siswa masih rendah, kemampuan berpikir kritis siswa dalam kategori sangat rendah dengan rata-rata nilai yang didapatkan adalah 35,64 dan sebanyak 83% siswa membutuhkan LKPD cetak yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
The Level Of Narcissistic Tendencies Of Junior High School Students In Superior Classes Intan Islammika; Afrizal Sano
Consilium Vol 2, No 1 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0791cons

Abstract

This type of research is descriptive with a research subject of 96 students. The sampling technique used was purposive sampling. The data collection instrument was a questionnaire on the level of students' narcissistic tendencies using a Likert scale. The results of this study revealed that: (1) The level of narcissistic tendencies of superior class students as a whole belongs to the High category, (2) The level of narcissistic tendencies of superior class students in the authory aspect is included in the medium category, (3) The level of narcissistic tendencies of superior class students in the aspect of self-sufficiency is included in the medium category, (4) The level of narcissistic tendencies of superior class students in the aspect of superiority is included in the high category, (5) The level of narcissistic tendencies of superior class students in the aspect of exhibitionism is included in the high category, (6) The level of narcissistic tendencies of superior class students on the aspect of exploitativeness included in the high category, (7) The level of narcissistic tendencies of superior class students in the vanity aspect is included in the high category, (8) The level of narcissistic tendencies of superior class students in the entitlement aspect is included in the high category.Based on the findings of this study, it is expected that counseling teachers or counselors can provide assistance in the form of Guidance and Counseling services.
Hubungan Kontrol Diri Dengan Kecemasan Korban Bullying Fitri Lailatul; Yeni Karneli
Consilium Inpress
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0889cons

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adan siswa SMAN 1 Ulakan Tapakis yaitu adanya siswa merasa tidak berguna, merasa malu, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman dan merasa terancam,dan tidak percaya diri saat di olok-olok  dan dikucilkan. penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kontrol diri (2) mendeskripsikan kecemasan korban bullying (3) menguji apakah tedapat hubungan antara kontrol diri dengan kecemasan korban bullying. Jenis penelitian deskriptif korelasional, populasi penelitian ini sebanyak 106 orang siswa  yang terdaftar korban bullying  di kelas X dan XI SMAN 1 Ulakan Tapakis dengan sampel 60 orang siswa kecemasan korban bullying yang ditentukan dengan teknik purposive sampling, instrument yang digunakan angket. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa (1) kontrol diri siswa berada pada kategori rendah, (2) kecemasan korban bullying berada pada kategori tinggi (3) terdapat hubungan negatif signifikan antara kontrol diri dengan kecemasan korban bullying dengan indeks korelasi -0,53 pada tingkat hubungan sedang
The Tendency of Cyberbullying Behavior in Terms of Gender of Students Amanda Lucya Marneta; Indah Sukmawati
Consilium Vol 1, No 1 (2021): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0406cons

Abstract

Cyberbullying is a bad phenomenon that has negative implications for a person and is also a worse form of bullying than bullying in the real world. Gender is one of the factors that influence cyberbullying. Some studies say there are differences in cyberbullying behavior between boys and girls. This study aims to describe the trend of cyberbullying behavior of male students and female students of SMPN 10 Padang. The tendency of Cyberbullying Behavior can be seen from the difference in gender. This study uses a comparative descriptive technique. The population used was Class VII, VIII, IX SMP N 10 Padang with a sample size of 268. The sampling technique used was proportional stratified random sampling. The technique of collecting data is by distributing questionnaires. Data were tested with descriptive analysis and differential analysis in the form of t test or t-test. The results showed that, the tendency of cyberbullying behavior of SMP N 10 Padang students was generally in the medium and low categories. The tendency of male students to be cyberbullying behavior is generally in the medium and low categories. The tendency of female students to be cyberbullying behavior is generally in the medium category. There is a significant difference between the tendency of male students 'cyberbullying behavior and female students where the tendency of male students' cyberbullying behavior is lower than the tendency of female students to cyberbullying behavior with a total percentage of male students 22.0% and female students 24.0%.
Perbandingan Tingkat Kecemasan Korban Bullying pada Siswa SMA dan MA Nadda Tuffahati Mutri; Yeni Karneli
Consilium Vol 2, No 1 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena permasalahan pada remaja yaitu munculnya tindakan bullying. Bullying merupakan tindakan kekerasan yang bertujuan untuk menyakiti orang lain secara fisik dan psikis. Bullying dapat menimbulkan dampak kecemasan terhadap korbannya. Faktor yang mempengaruhi kecemasan pada korban bullying salah satunya yaitu religiulitas dimana nilai spiritual dapat mempengaruhi cara berfikir dan tingkah laku seseorang. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengamati gambaran kecemasan korban bullying di sekolah dan menemukan perbedaan kecemasan korban bullying pada siswa SMA dan MA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif komparatif yang dianalisis secara statistika. Hasil penelitian mengungkapkan: (1) kecemasan korban bullying pada siswa SMA berada pada kategori tinggi dengan persentase rata-rata skor pencapaian 53,33%, (2) kecemasan korban bullying pada siswa MA berada pada kategori sedang dengan persentase rata-rata skor pencapaian 60%, (3) terdapat perbedaan tingkat kecemasan korban bullying pada siswa SMA dan MA dengan sig. (2-tailed) 0,019 ? 0.05.