cover
Contact Name
Rahmi Dwi Febriani
Contact Email
rahmidwif@fip.unp.ac.id
Phone
+6281266343071
Journal Mail Official
rahmidwif@fip.unp.ac.id
Editorial Address
Komplek Arai Pinang , Blok E, No. 4, Lima kaum
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Consilium
ISSN : 27983269     EISSN : 27979946     DOI : 10.24036/0406cons
Consilium aims to publish articles dedicated to all aspects of the latest outstanding developments in the field of counseling, applied counseling practice, and features articles that advance the empirical, theoretical, and methodological understanding of counseling and education.
Articles 83 Documents
Hubungan Penugasan oleh Guru dengan Prokrastinasi Akademik Siswa Rizka Salsabila Bakhtra; Daharnis Daharnis
Consilium Vol 2, No 2 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0901cons

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan hubungan penugasan oleh guru dengan prokrastinasi akademik siswa. Tujuan penelitian adalah untuk: (1) mendeskripsikan penugasan oleh guru, (2) mendeskripsikan prokrastinasi akademik siswa, (3) mendeskripsikan hubungan penugasan oleh guru dengan prokrastinasi akademik siswa. Jenis penelitian ini deskriptif-korelasional dan populasi penelitian adalah siswa kelas X (Fase E), XI, (Fase F), dan XII SMAN 10 Padang Tahun Pelajaran 2023/2024 sebanyak 1106 siswa. Jumlah sampel penelitian sebanyak 378 siswa diambil melalui teknik Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket dengan skala model Likert.  Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif-korelasional dengan bantuan SPPS 20. Hasil penelitian mengungkapkan: (1) penugasan oleh guru berada pada kategori baik (2) prokrastinasi akademik siswa berada pada kategori sedang, dan (3) terdapat hubungan negatif dan signifikan antara penugasan oleh guru dengan prokrastinasi akademik siswa. Implikasi dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk membuat program layanan bimbingan dan konseling terutama pada bidang belajar.
Hubungan Kemampuan Komunikasi Interpersonal dengan Kecanduan Media Sosial pada Siswa di SMA Negeri 1 Kubung Hake Ramalia Sentika; Indah Sukmawati
Consilium Vol 1, No 2 (2021): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0712cons

Abstract

This research is motivated by the fact that some students are addicted to social media. One of the factors that influence social media addiction is interpersonal communication skills. This research uses a quantitative method with a descriptive correlational type. The population of this study were 369 students enrolled in SMA Negeri 1 Kubung with a sample of 203 students determined by simple random sampling technique. The instruments used were "interpersonal communication skills checklist" and "social media addiction checklist". The findings in this study show that: (1) interpersonal communication skills are in the moderate category, (2) social media addiction is in the moderate category, (3) there is a negative and significant relationship between interpersonal communication skills and social media addiction with a correlation coefficient of -0.425 and a significant value of 0.000. Implications for Guidance and Counseling can be done by providing information services, group guidance and group counseling.
Kecenderungan Self Injury Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Bella Maharani; Dina Sukma
Consilium Vol 2, No 1 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0820cons

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi pada mahasiswa yang memberikan penghayatan tidak tepat ketika dihadapkan pada suatu permasalahan. Mereka memberikan penghayatan pada masalahnya dengan cara menyakiti dirinya sendiri (self injury), dan cara ini diyakini mereka dapat memberikan ketenangan sesaat dan mampu membebaskan mereka dari rasa sakit secara psikologis yang dialaminya.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kecenderungan self injurypada mahasiswa Bimbingan dan Konseling ditinjau dari dimensi lingkungan, biologis, kognitif, perilaku dan afektif.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sampel penelitian berjumlah 254 orang mahasiswa Departemen Bimbingan dan Konseling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kecenderungan self injury yang sudah diuji valid dengan menggunakan rumus Pearson Corelation dan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan self injury pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling pada umumnya berada pada kategori rendah yakni dengan hasil rata-rata 92,4 (42,95%), yang terdiri dari 1) Dimensi lingkungan berada pada kategori rendah dengan rata-rata skor 20,22 (44,93%); 2) Dimensi Biologis berada pada kategori rendah dengan rata-rata skor 3,64 (36,41); 3) Dimensi Kognitif berada pada kategori rendah dengan rata-rata skor 17 (43,07%); 4) Dimensi perilaku berada pada kategori rendah dengan rata-rata skor 10 (40,63%); 5) Dimensi afektif berada pada kategori rendah dengan rata-rata skor 41,11 (43,27%). Berdasarkan penelitian ini, layanan Bimbingan dan Konseling yang dapat diberikan untuk menurunkan kecenderungan self injury adalah layanan informasi, layanan konseling individual dan layanan konseling kelompok.Kata Kunci: self injury, mahasiswa, Bimbingan dan Konseling
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH SMK NEGERI SE-KOTA PADANG Citra Amanda; Citra Amanda Lukman
Consilium Inpress
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0956cons

Abstract

Abstract Penelitian ini dilatarbelakangi dari pengamatan penulis Juli-Desember 2022 serta observasi dan wawancara pada bulan Juni 2023 mengenai Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah SMK Negeri Se-Kota Padang dalam hal meningkatkan pengaruh ideal (idealized influence), motivasi inspirasional (inspirational motivation), stimulasi intelektual (intellectual stimulus), Pertimbangan individual (individual consideration) kepala sekolah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang terdapat di SMK Negeri Se-Kota Padang berjumlah 818 guru dengan sampel penelitian berjumlah 135 orang yang diambil berdasarkan teknik Stratified Proportional Random Sampling. Instrument yang digunakan adalah angket model skala Likert dengan 5 alternatf jawaban yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KD), Jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP) yang terdiri dari 37 item pernyataan. Sebelum digunakan untuk penelitian angket tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data menggunakan rumus rata-rata Mean. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ditinjau dalam aspek (1) pengaruh ideal (idealized influence) berada pada kategori sangat baik memperoleh skor rata-rata 4.54 dengan TCR (90.83%), (2) motivasi inspirasional (inspirational motivation) berada pada kategori baik memperoleh skor rata-rata 4.26 dengan TCR (85.17%), (3) stimulasi intelektual (intellectual stimulus) berada pada kategori cukup memperoleh skor rata-rata 4.18 dengan TCR(76.64%), (4) pertimbangan individual (individual consideration) berada pada kategori cukup memperoleh skor rata-rata 4.25 dengan TCR (75.56%).Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah SMK Negeri Se-Kota Padang berada pada kategori baik memperoleh skor rata-rata 4.31 dengan TCR (82.05%). Keywords: Kepemimpinan transformasiona
Hubungan Self Regulated Leraning dengan Perilaku Menyontek Siswa Pada Saat Ujian Maria Santika; Zikra Zikra
Consilium Vol 2, No 1 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0800cons

Abstract

Dewasa ini perilaku menyontek banyak terjadi dikalangan siswa baik dari jenjang SD sampai dengan perguruan tinggi. Menyontek terjadi karena siswa cenderung malas berpikir kompleks dan tidak tahu cara menggunakan strategi belajar efektif meliputi strategi self regulated learning. Self regulated learning diindikasikan dengan kemampuan seseorang untuk  mengontrol dan mengawasi diri sendiri, mampu membuat jadwal belajar sendiri sehingga siswa memiliki manajemen belajar yang baik, dimana hal-hal tersebut diharapkan dapat mengurangi keinginan siswa untuk menyontek. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran self regulated learning dan gambaran perilaku menyontek siswa saat ujian serta menguji hubungan antara self regulated learning siswa dengan perilaku menyontek siswa pada saat ujian di SMP Negeri 36 Kerinci. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini yaitu 106 siswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2022/2023 dengan sampel penelitian sebanyak 84 siswa yang dipilih dengan teknik Stratified Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan angket self regulated learning dan angket perilaku menyontek dengan Skala model Likert. Data diolah menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan teknik analisis korelasional Pearson Product Moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tingkat self regulated learning siswa SMP Negeri 36 Kerinci  berada pada kategori sedang yaitu 72,6%, (2) tingkat perilaku menyontek siswa pada saat ujian SMP Negeri 36 Kerinci berada pada kategori rendah yaitu 54,8%, (3) terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara self regulated learning dengan perilaku menyontek siswa pada saat ujian di SMP Negeri 36 Kerinci dengan besar korelasi -0,350 dan nilai signifikansi 0,001.
Persepsi Siswa tentang Cyberbullying dan Implikasinya dalam Layanan BK Putri Melinda; Indah Sukmawati
Consilium Inpress
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0895cons

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya siswa yang kurang tepat dalam mempersepsi cyberbullying. Adanya persepsi yang positif tentang cyberbullying, seperti alasan hanya iseng dan sebagai bahan candaan. Hal ini dapat dipicu karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman siswa tentang cyberbullying, perkembangan teknologi internet, serta penyalahgunaan media sosial yang harusnya digunakan untuk hal yang positif namun malah membawa hal yang merugikan bagi diri sendiri dan orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi siswa tentang cyberbullying secara umum, dan mendeskripsikan persepsi siswa tentang cyberbullying ditinjau dari bentuk-bentuk cyberbullying yaitu flaming, harrasment, denigration, impersonation, outing & trickery, eclusion, dan cyberstalking. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, populasi penelitian siswa kelas X, XI dan XII SMAN 1 Lintau Buo dengan sampel 283 orang siswa, instrumen yang digunakan yaitu angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) persepsi siswa tentang cyberbullying di SMAN 1 Lintau Buo secara umum berada pada kategori negatif, (2) Persepsi siswa tentang cyberbullying ditinjau dari bentuk flaming berada pada kategori negatif, (3), Pada bentuk bentuk harrasment, persepsi siswa berada pada kategori negatif, (4) Pada bentuk denigration, persepsi siswa berada pada kategori negatif, (5) Pada bentuk impersonation, persepsi siswa berada pada kategori negatif, (6) Pada bentuk outing & trickery, persepsi siswa berada pada kategori negatif, (7) Pada bentuk exclusion, persepsi siswa berada pada kategori kurang positif, (8) dan pada bentuk cyberstalking, persepsi siswa berada pada kategori negatif.
Readiness of Students to Become School Counselor Yesi Novita Sari; Yarmis Syukur
Consilium Vol 1, No 1 (2021): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0407cons

Abstract

This research is motivated by the phenomenon of students who do not have the readiness to become Guidance and Counseling teachers. This is due to the lack of personal qualities that must be possessed by students as prospective Guidance and Counseling teachers. Students as prospective Guidance and Counseling teachers are required to facilitate quality personal development and can be accounted for professionally. This study aims to describe the readiness of students to become guidance and counseling teachers. This research is a descriptive type of research with quantitative methods. The study population consisted of 141 FIP UNP Guidance and Counseling students for the semester of July-December 2019, batch 2016 who had participated in the Guidance and Counseling field practice in schools. The number of research samples 65 students, sampling using techniquespurposive sampling. Collecting data using a Likert scale model questionnaire . Data were analyzed using descriptive statistical techniques. This study describes the readiness of students to become teachers of Guidance and Counseling in general in the high category, student readiness based on each aspect (1) the readiness of students based on the aspect of self-understanding is in the high enough category (41.5% ), (2) the readiness of students based on the competent aspect is in the high category (36.9%), (3) the readiness of students based on the aspects of psychological health is in the quite high category (49.2%), (4) the readiness of students based on the aspects of believed to be in the very high category (36.9%), (5) the readiness of students based on the aspect of being able to be warm was in the quite high category (30.8)%.
Tingkat Kecemasan Akademik Korban Bullying Ditinjau Dari Jenis Kelamin Di SMKN 1 Rao Selatan Kabupaten Pasaman Aulia Nada Safitri; Yeni Karneli
Consilium Vol 2, No 1 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0765cons

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) mendeskripskan tingkat kecemasan akademik korban bullying siswa laki-laki dari aspek psikologis, kognitif, motorik dan somatik 2) mendeskripsikan tingkat kecemasan akademik korban bullying siswa perempuan dari aspek psikologis, kognitif, motorik dan somatik 3) menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kecemasan siswa laki-laki dan perempuan dari aspek psikologis, kognitif, motorik dan somatik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menerapkan metode deskriptif komparatif. Sampel penelitian dipilih melalui teknik purposive sampling, di mana sampel diambil berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 492 siswa dari SMKN 1 Rao Selatan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: 1) siswa laki-laki yang menjadi korban bullying memiliki tingkat kecemasan akademik pada aspek psikologis tergolong rendah, pada aspek kognitif tergolong tinggi, pada aspek motorik tergolong sedang, dan pada aspek somatik tergolong tinggi. 2) siswa perempuan yang menjadi korban bullying memiliki tingkat kecemasan akademik pada aspek psikologis tergolong sedang, pada aspek kognitif tergolong rendah, pada aspek motorik tergolong sedang, dan pada aspek somatik tergolong sedang.  Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan akademik pada siswa laki-laki yang menjadi korban bullying berada dalam kategori rendah (53,8%), siswa perempuan berada dalam kategori sedang (52,4%). Hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam tingkat kecemasan akademik antara siswa laki-laki dan perempuan yang menjadi korban bullying. Nilai hasil uji statistik 2-tailed sebesar 0,036, lebih kecil daripada nilai ambang signifikansi 0,05 (0,036 < 0,05), mengindikasikan bahwa perbedaan ini memiliki arti penting secara statistik. Hasil ini juga menggambarkan bahwa kecemasan akademik korban bullying mungkin dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin. Oleh karena itu, diperlukan usaha dari guru BK/konselor di sekolah untuk mengatasi isu kecemasan akademik yang dialami oleh korban bullying. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan layanan bimbingan dan konseling yang meliputi sesi konseling individu, penyediaan informasi, bimbingan dalam bentuk kelompok, serta konseling kelompok. Melalui pendekatan ini, korban bullying dapat mengurangi tingkat kecemasan akademik yang mereka alami, sehingga dampaknya terhadap proses pembelajaran dan pencapaian prestasi akademik dapat diminimalisir, dan siswa dapat mencapai potensi perkembangannya secara optimal. 
Keterlibatan Orangtua dengan Motivasi Belajar Siswa Utari Khesi Maharani; Dina Sukma
Consilium Vol 2, No 2 (2022): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0867cons

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena masih rendahnya motivasi belajar siswa di sekolah. Hal berpengaruh negatif pada kualitas dan kuantitas pribadi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan gambaran keterlibatan orangtua, (2) mendeskripsikan tingkatan motivasi belajar siswa, (3) mendeskripsikan hubungan keterlibatan orangtua dengan motivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini sebanyak 772 siswa kelas VII, VIII, IX SMP Negeri 25 Padang  berjumlah sampel sebanyak 290 siswa yang dipilih menggunakan tekni random sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket dengan  model skala likert. Teknik analisis data menggunakan uji korelasional person product moment. Bedasarkan temuan penelitian yaitu, (1) keterlibatan orangtua secara keseluruhan pada kategori tinggi, (2) motivasi belajar siswa umumnya pada kategori tinggi, (3) terdapat hubungan positif yang signifikan dengan kategori sedang (0,459) antara keterlibatan orangtua dengan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 25 Padang. Implikasi dalam bimbingan dan konseling berupa layanan informasi, layanan penguasaan konten, layanan bimbingan kelompok dan konseling perorangan.
Hubungan Efikasi Diri Akademik dengan Prokrastinasi Akademik serta Implikasinya dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Pertiwi 1 Padang Cherly Afriyani Putri; Mudjiran Mudjiran
Consilium Vol 1, No 2 (2021): Consilium
Publisher : Consilium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0743cons

Abstract

Prokrastinasi akademik merupakan bentuk penundaan terhadap tugas akademik. Salah satu faktor yang mempengaruhinya ialah efikasi diri akademik yaitu keyakinan akan kemampuan diri bidang akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efikasi diri akademik, prokrastinasi akademik dan menguji apakah terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri akademik dengan prokrastinasi akademik siswa di SMA Pertiwi 1 Padang.  Jenis penelitiannya yaitu kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini berjumlah 729 siswa. Sampel dalam penelitian 263 siswa yang dipilih dengan teknik Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket model skala Likert. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa efikasi diri akademik berada pada kategori tinggi dengan persentase 37%, prokrastinasi akademik berada pada kategori rendah dengan persentase 33%, dan terdapat hubungan yang negatif signifikan antara efikasi diri akademik dengan prokrastinasi akademik dengan koefisien korelasi -0,258 dan nilai signifikan 0,000 dengan tingkat hubungan lemah. Implikasi dalam bimbingan konseling yaitu layanan informasi, layanan penguasaan konten dan layanan bimbingan kelompok.