cover
Contact Name
Ernita Silviana
Contact Email
jifs@poltekkesaceh.ac.id
Phone
+6285260295059
Journal Mail Official
jifs@poltekkesaceh.ac.id
Editorial Address
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Aceh Jl. Sukarno-Hatta, Desa Lheu blang, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, 23552
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Farmasi Simplisia
ISSN : 27754510     EISSN : 28091973     DOI : https://doi.org/10.30867/jifs
Core Subject : Health, Science,
Karya yang dipublikasikan dalam jurnal ini meliputi farmasi komunitas, farmasi klinik, obat tradisional, kosmetika, teknologi farmasi,
Articles 50 Documents
Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah Ekstrak Etanol Daun Pala (Myristica Fragrans Houtt) Terhadap Mencit Putih (Mus Musculus) Jantan Noni Zakiah; putri maria ulfa
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes adalah penyakit yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, sehingga kadar glukosa darah meningkat melebihi batas normalnya. Daun pala mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu, alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, polifenol dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah esktrak etanol daun pala dapat menurunkan kadar glukosa darah terhadap mencit putih (Mus musculus) jantan yang diinduksi oleh glukosa. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan metode Rancang Acak Lengkap (RAL). 25 ekor mencit putih jantan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif diberikan aquadest, kelompok kontrol positif diberikan glibenklamid, dan 3 kelompok perlakuan diberikan ekstrak etanol daun pala. Perlakuan I dosis 50 mg/Kg BB , perlakuan II dosis 100 mg/Kg BB, dan perlakuan III dosis 200 mg/Kg BB dengan rentang waktu pengamatan dimulai pada menit ke-30, 60 sampai menit ke-120. Nilai rata-rata kadar glukosa darah mencit diperoleh dengan analisis statistik uji ANOVA (p<0,05) untuk melihat perbedaan waktu antar kelompok. Uji anova pada menit ke 30 menunjukkan nilai yang tidak signifikan (p>0,05) yaitu 0,067. Sedangkan pada menit ke-60 dan ke-120 menunjukkan nilai anova yang signifikan yaitu 0,003 dan 0,000 (p<0,05). Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun pala dosis 50 mg/Kg BB, 100 mg/Kg BB, 200 mg/Kg BB signifikan menurunkan kadar glukosa darah dimulai pada menit ke-60 sampai menit ke-120.
Studi formulasi sediaan gel ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus (L.) Randle) dengan basis HPMC rinaldi; Fauziah Fauziah; Nurmalia Zakaria
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serai wangi (Cymbopogon nardus (L.) Randle) merupakan salah satu tumbuhan yang banyak digunakan masyarakat untuk pengobatan seperti bisul dan jerawat. Serai wangi mengandung senyawa saponin, flavonoid, minyak atsiri dan senyawa lainnya yang berkhasiat sebagai antibakteri dan antiinflamasi. Pemanfaatan serai wangi agar lebih bermanfaat dibuat dalam bentuk sediaan seperti gel. Sediaan gel merupakan salah satu sediaan topikal yang mudah digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sediaan gel yang mengandung ekstrak etanol serai wangi dengan basis HPMC. Penelitian ini bersifat eksperimental untuk memformulasikan sediaan gel yang mengandung ekstrak etanol serai wangi. Formulasi sediaan gel yang mengandung ekstrak etanol serai wangi dengan basis HPMC pada konsentrasi ekstrak 1% (F1) dan 5% (F2). Parameter evaluasi sediaan gel selama 14 hari penyimpanan meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar dan viskositas. Hasil penelitian menunjukkan sediaan gel ekstrak etanol serai wangi secara organoleptis memiliki bentuk semi padat, berbau khas serai wangi dan berwarna hijau pucat (F1) dan kuning kecoklatan (F2). Sediaan gel dengan nilai pH, daya sebar dan viskositas masing-masingnya F1 (6,1; 5,0 cm; dan 2680 cp), F2 (6,5; 6,15 cm dan 3980 cp). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus (L.) Randle) dengan basis HPMC memenuhi persyaratan sebagai sediaan gel.
Tingkat kepuasan pelayanan kefarmasian pelanggan tunai di Apotek Kimia Farma No.60 Lhokseumawe amelia sari; Defri Aroni; Nursafni Nursafni
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Apotek adalah sarana layanan kefarmasian tempat dilakukannya praktik kefarmasian oleh Apoteker. Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam mewujudkan kesehatan bermutu, dimana apoteker merupakan sebagian dari tenaga kesehatan mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam mewujudkan pelayanan kefarmasian yang berkualitas. Salah satu indikator yang digunakan untuk menganalisis kualitas pelayanan di Apotek adalah dengan mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelayanan kefarmasian pelanggan tunai di Apotek Kimia Farma No.60 Lhokseumawe. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Instrument yang digunakan berupa kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pelanggan tunai di Apotek Kimia Farma No.60 Lhokseumawe dengan menggunakan metode random sampling yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 98 responden. Hasil penelitian menunjukkan pada dimensi kehandalan diperoleh persentase skor 66,3%, pada dimensi empati diperoleh persentase skor 84,7%, pada dimensi ketanggapan diperoleh persentase skor 77,6%, pada dimensi jaminan diperoleh persentase skor 66,3%, pada dimensi bukti fisik 69,4%. Dapat disimpulkan secara umum bahwa tingkat kepuasan pelayanan kefarmasian pelanggan tunai di Apotek Kimia Farma No.60 Lhokeumawe menunjukkan kriteria puas dengan skor72,8%.
Uji efek antidepresan ekstrak metanol biji kedelai (Glycine Max (L.) Merr.) terhadap mencit putih jantan Burdah Ali; Sagita Rahmadhani; Noni Zakiah; amelia sari
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Depresi merupakan suatu masalah kesehatan dalam masyarakat yang dapat dikatakan cukup serius yang merupakan salah satu penyebab utama dari kejadian bunuh diri (suicide). Adapun salah satu tanaman obat yang diperkirakan dapat mengatasi depresi adalah biji kedelai (Glycine max (L.) Merr). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antidepresan dan dosis yang paling kuat dari ekstrak metanol biji kedelai (Glycine max (L.) Merr). Metode yang digunakan dalam ekstraksi yaitu secara maserasi dengan pelarut metanol, sedangkan metode yang digunakan untuk uji antidepresan yaitu FST (Forced Swim Test) disini melihat immobility time (waktu diam) menggunakan 24 ekor mencit yang terbagi atas 4 perlakuan yaitu kontrol negatif, kontrol positif, dosis 300 mg/kg dan 500 mg/kg BB yang diberikan secara oral. Data yang diperoleh diuji secara statistik. Hasil menunjukkan bahwa immobility time dengan pemberian ekstrak dosis 300 mg/kg BB dengan 500 mg/kg BB bila dibandingkan dengan pemberian kontrol negatif menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dengan nilai 0,003 (<0,05) dan 0,000 (<0,05), yang berarti antara kontrol negatif dengan kedua dosis memiliki efek sebagai antidepresan. Berdasarkan rata-rata waktu diam paling panjang yaitu kontrol negatif (167,67detik) sedangkan paling pendek yaitu dosis 500 mg/kg BB (98,50 detik) membuktikan bahwa efek yang paling kuat adalah dosis tertinggi ekstrak biji kedelai sebagai antidepresan. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji kedelai memberikan efek antidepresan dan pada dosis 500 mg/kg BB adalah dosis yang memberikan efek antidepresan paling kuat pada mencit jantan.
Uji diuretik air nira (Arenga Pinnata (Wurmb) Merr.) terhadap mencit (Mus Musculus) jantan ernita silviana; Rini Handayani; Imam Askani
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air nira (Arenga pinnata(Wurmb)Merr.) merupakan salah satu hasil sadapan tanaman aren yang berkhasiat sebagai obat, salah satunya adalah diuretik. Salah satu mekanisme kerja untuk menurunkan tekanan darah yaitu dengan meningkatkan jumlah eksresi urin atau diuresis. Air nira mengandung beberapa golongan metabolit skunder seperti fenol dan saponin yang berpotensi sebagai diuretik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek diuretik pada mencit jantan dan identifikasi kandungan kimia pada air nira. Sebanyak 24 ekor hewan uji dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (air hangat 1 mL/20gBB), kontrol positif (suspensi furosemid 0.104 mg/20gBB), air nira segar dosis 0.78 mL/20gBB, dan air nira asam (1 hari penyimpanan) dosis 0.78 mL/20gBB. Pengujian efek diuretik dilakukan dengan mengukur volume urin yang di keluarkan selama 8 jam. Data yang diperoleh dianalisis dengan SPSS ver.20, uji one way ANOVA dan uji lanjutan yaitu uji Duncan dengan taraf kepercayaan 95% dan LSD (Least Significant Difference) . Analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan signifikan (p < 0.05) antara kontrol negatif, kontrol positif, dan dosis air nira. Pada air nira asam (1 hari penyimpanan) dosis 0.78 mL/20gBB memiliki efek diuretik yang hampir sama dengan kontrol positif dengan potensi diuretik rata-rata sebesar 81,96%. Hasil skrining fitokimia yang diperoleh, air nira mengandung senyawa fenol dan saponin. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan air nira yang menunjukkan efek diuretik adalah air nira asam (1 hari penyimpanan).
Aktivitas antibakteri perasan daun randu (Ceiba Pentandra (L.) Gaertn.) terhadap bakteri Escherichia Coli dan Staphylococcus Aures Noni Zakiah; Fitri Meliyani; munira munira; rasidah rasidah
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun randu (Ceiba pentandra (L.) Gaertn.) merupakan tanaman yang sering digunakan oleh banyak masyarakat untuk berbagai pengobatan salah satunya yaitu sebagai pengobatan demam, diare, batuk dan lain-lainnya. Salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit tersebut adalah Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perasan daun randu terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan metode difusi agar untuk menguji aktivitas bakteri. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Hasil pengukuran zona hambat perasan daun randu terhadap Escherichia coli diperoleh zona hambat pada perlakuan (P1) : 14,75 mm, (P2) : 23,70 mm. Sedangkan hasil pengukuran zona hambat perasan daun randu terhadap Staphylococcus aureus diperoleh zona hambat pada perlakuan (P1) : 10,8 mm, (P2) : 32,87 mm, dan akuades tidak membentuk zona hambat. Hasil uji daya hambat dianalisis secara statistic (uji anova) menunjukkan bahwa perasan daun randu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus (P = 0,000) dan setelah dilakukan uji lanjut menunjukkan bahwa kemampuan perasan daun randu dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli lebih kuat dibandingkan dengan Staphylococcus aureus. Akan tetapi jika dibandingkan dengan amoksisilin, perasan daun randu tidak dapat menyamai amoksisilin sebagai antibakteri.
Kajian Etnofarmasi Penggunaan Tumbuhan Obat Sebagai Alternatif Pengobatan Asam Urat Oleh Masyarakat Suku Osing Dusun Krajan, Kemiren, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur Sari Murdianningsih; Alip Desi Suyono Saputri; Truly Dian
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat suku Osing di Dusun Krajan, Kemiren, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur merupakan salah satu Dusun yang masih menggunakan tumbuhan obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit secara turun temurun. Di Dusun Krajan penyakit asam urat masuk dalam kategori 5 besar penyakit yang sering terjadi pada tahun 2020-2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran etnofarmasi penggunaan tanaman obat sebagai alternatif pengobatan asam urat yang dilakukan di masyarakat Suku Osing Dusun Krajan, Kemiren, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode kualitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan snowball sampling melalui wawancara open-ended interview pada masyarakat suku Osing Dusun Kedaleman, Kemiren, Glagah, Banyuwangi dengan menggunakan lembar informasi informan. Hasil wawancara yang dilakukan pada masyarakat suku Osing, diperoleh sebanyak 23 informan.Tumbuhan yang digunakan sebagai alternatif pengobatan asam urat dilakukan analisis dengan menggunakan Fidelity Level (FL) untuk menghitung tumbuhan yang paling banyak digunakan dan di dapatkan hasil paling tinggi yaitu nilai 100% adalah daun salam dan rimpang kunyit (jika nilai FL mendekati atau 100% maka semakin banyak tumbuhan yang digunakan). Serta menganalisis nilai Plant Part Value (PPV) untuk menghitung bagian tumbuhan yang banyak digunakan yang didapatkan hasil daun 67%, rimpang 22% dan bunga 11%.
Penetapan Kadar Antosianin Total Pada Tape Ubi Ungu (Ipomoea balatas L) Secara Spektrofotometri Visibel Devina Ingrid Anggraini; Reggy Andani
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keadaan aseptis pada manusia perlu dipertahankan untuk mencegah mikroorganisme penyebab penyakit. Dalam menangkal mikroorganisme penyebab penyakit membutuhkan antimikroba. Contoh antimikroba ialah senyawa antosianin, yakni senyawa organik dari keluarga flavonoid yang terlarut pada air yang memberi warna violet, merah, serta biru pada tanaman. Fermentasi dapat meningkatkan kadar antosianin pada ubi ungu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan antosianin pada tape ubi ungu (Ipomoea batatas L.) yang dapat digunakan sebagai antibakteri dan untuk mengetahui kadar antosianin total pada tape ubi ungu (Ipomoea batatas L.) Analisis kualitatif menggunakan HCl dan NaOH dengan hasil positif ditandai dengan perubahan warna menjadi merah menetap dan hijau kebiruan lalu memudar. Penetapan kadar antosianin total dilakukan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan prinsip perbedaan pH antosianin dinyatakan dalam mg/100gram sampel pada panjang gelombang maksimum 524 nm. Hasil yang diperoleh rata-rata kadar antosianin sebesar 31,24mg/100gram dengan nilai koefisien variasi 0,279%.
Analisis Kuantitatif Akrilamida Produk Kopi Arabika (Coffea arabica) Gayo Secara Spektrofotometri UV-Vis Ernita Silviana; Cut Aysha Nizia; Burdah Burdah; Amelia Sari; Maria Irwani; Puji Lestari
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akrilamida merupakan senyawa kimia yang terdapat pada kopi setelah disangrai pada suhu di atas 120oC, yang berpotensi memicu kanker pada manusia. Kopi yang digunakan merupakan produk kopi arabika (Coffea arabica) gayo, dengan aroma kopi arabika yang sangat kuat tercium ketika kopi disangrai dengan temperatur di atas 200oC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar akrilamida yang terdapat dalam produk kopi arabika gayo. Teknik pengambilan sampel berupa Purposive sampling yaitu produk kopi arabika gayo yang paling banyak di beli sebanyak 3 sampel. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Teknik Kimia Universitas Syiah Kuala, dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil penentuan kadar akrilamida produk kopi gayo pada kopi A, kopi B dan kopi C mempunyai kadar berturut-turut adalah 15,45 μg/g, 20,55 μg/g dan 17,23 μg/g. Dari ketiga sampel produk kopi arabika gayo menunjukan bahwa kadar akrilamida masing-masing sampel melebihi batas aman konsumsi akrilamida yang dikeluarkan oleh Food and Drug Administration (FDA) yaitu 2 μg/g.
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Penggunaan Daun Salam (Syzygium polyanthum) Sebagai Antidiabetes Di Gampong Alue Majron Kecamatan Syamtalira Bayu Aceh Utara Misbahul Fata; Berwi Fazri Pamudi; Rini Handayani; Noni Zakiah
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah. Menurut International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menempati urutan ke-6 dengan 10,3 juta penderita pada tahun 2022. Penyakit diabetes mellitus sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Saat ini dunia kesehatan mulai menyadari bahaya dibalik penggunaan obat modern yang berlebihan, sehingga perhatian dunia kini beralih ke pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Gampong Blang Awe Kecamatan Syamtalira Bayu Aceh Utara tentang penggunaan daun salam sebagai antidiabetes. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menderita penyakit diabetes mellitus yaitu sebanyak 31 orang. Hasil analisis data diperoleh bahwa pengetahuan masyarakat Gampong Blang Awe Kecamatan Syamtalira Bayu tentang penyakit diabetes mellitus yang berada pada kategori baik sebanyak 26 responden (84%) dan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan daun salam sebagai antidiabetes yang berada pada kategori baik sebanyak 21 responden (68%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat Gampong Blang Awe Kecamatan Syamtalira Bayu berpengetahuan baik tentang penggunaan daun salam sebagai antidiabetes. Kondisi ini menjadi potensi dan kekuatan yang baik bagi masyarakat Gampong Blang Awe Kecamatan Syamtalira Bayu Aceh Utara dalam penanganan penyakit diabetes mellitus.