cover
Contact Name
Muladi Putra Mahardika
Contact Email
muladimahardika@yahoo.com
Phone
+6285327061300
Journal Mail Official
parapemikir@poltektegal.ac.id
Editorial Address
Jalan Mataram No 9 Kota Tegal
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
Parapemikir Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 20895313     EISSN : 25495062     DOI : 10.30591
Core Subject : Health, Science,
Parapemikir journals based on the results of research in the field of Pharmacy science and community covering Social Behavior and Pharmacy Administration including Pharmacy, Biopharmaceuticals, Drug Submission Systems, Physical Pharmacy, Pharmaceutical Technology, Microbiology and Biotechnology Pharmacy, Pharmacology and Toxicology, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Chemistry , Pharmaceutical Chemistry, Biological Pharmacy, Community and Clinical Pharmacy, Pharmaceutical Marketing, Alternative Medicine, Pharmacy Management, Farmakoekonomi, Farmakoepidemiology, Social Pharmacy, Pharmacy Policy.
Articles 250 Documents
AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN FOOT SANITIZER SPRAY YANG MENGANDUNG EKSTRAK BIJI KOPI DAN JAHE Joko Santoso; Aldi Budi Riyanta
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v8i1.1300

Abstract

The smell of feet is one of the problems of some people caused by sweat mixed with bacteria and moist conditions. S.epidermis bacteria are bacteria that grow in these conditions. Coffee and ginger have synergistic benefits with strong aroma and antibacterial activity so it is preferred. This study is focused to determine the antibacterial inhibition of footsanitizer formula from a combination of coffee and ginger, and produce good physical properties. Maseration with 70% ethanol solvent was used in this study and then formulated. The formulation was evaluated for physical properties such as organoleptic test, pH test, clarity, specific gravity, viscosity. Antibacterial activity test using the well method on S.epidermis. The results showed that foot sanitizer formula had physical properties of clear liquid, distinctive smell of extract, cold taste and pH in accordance with the requirements of topical formulations. Formula III has the highest specific gravity, viscosity  and with 0.954 g / ml and 2.3013 Cp. The highest antibacterial activity with 0.348 cm2Keywords: foot sanitizer spray, Coffee, Ginger, Antibacterial, S.epidermis
PERBEDAAN KONSENTRASI CMC Na TERHADAP UJI FISIK PEWARNA RAMBUT GEL EKSTRAK KULIT BUAH DURIAN (Durio zibethinus L.). Purgiyanti Purgiyanti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 1 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v3i1.178

Abstract

Kulit buah durian (Durio zibethinus L.). merupakan salah satu tanaman obat yang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Sediaan pewarna rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk mewarnai rambut atau untuk mengembalikan warna rambut asalnya. Gel merupakan sediaan semisolid yang digunakan pada kulit, umumnya sediaan tersebut berfungsi sebagai pembawa pada obat – obat topikal, atau sebagai pelunak kulit. Soxhletasi merupakan proses yang digunakan untuk menghasilkan ekstrak.Penelitian dilakukan terhadap pewarana rambut gel ekstrak soxhletasi kulit buah durian dengan perlakuan perbedaan CMC Na yang akan dilihat terhadap sifat fisik gel. Ekstraksi dilakukan dengan metode soxhletasi menggunakan pelarut etanol 70%. Pewarna rambut gel dari ekstrak kulit buah durian dibuat tiga formula dengan variasi konsentrasi CMC Na. Pewarana rambut gel diuji sifat fisiknya meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji daya proteksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua formula dan sifat fisik gel yang memenuhi syarat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada semua formula untuk tiap uji sifat fisik gel.Kata Kunci : Ekstrak soxhletasi Kulit buah durian (Durio zibethinus L.), pewarna rambut, gel
AKTIVITAS SEDIAAN SALEP ANTIJERAWAT EKSTRAK ETANOL Caulerpa racemosa TERHADAP Staphylococcus aureus Abdul Wahid Suleman; Muhammad Yusuf; Nova Clarita Dama
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i3.5185

Abstract

Anggur laut (Caulerpa racemosa) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol dan tanin yang berfungsi sebagai senyawa antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak etanol anggur laut dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan salep antijerawat yang stabil secara fisika dan kimia serta dan aktivitas sediaan sebagai antijerawat terhadap Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental, yakni ekstrak anggur laut dilakukan maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Salep antijerawat dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu F1 (18%), FII (19%), FIII (20%), K- (Basis salep) dan K+ (Gentamicin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji stabilitas sediaan salep ekstrak etanol anggur laut homogen, daya sebar 5-5,5 cm, signifikasi 0,49 (p0,05). Daya lekat 5,98-9,22 detik, signifikasi 0,01 (p0,05). pH 4,7-5,0, signifikasi 0,01 (p0,05). Viskositas 4.750-12.200 m.Pa.s, signifikasi 0,74 (p0,05). Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran. Berdasarkan uji aktivitas antibakteri terlihat adanya zona hambat yang terbentuk. Diameter zona hambat pada sediaan salep dengan konsentrasi 18% sebesar 9,8±0,73 mm (sedang), konsentrasi 19% sebesar 10,2±1,17 mm (sedang), konsentrasi 20% sebesar 11,1±0,26 mm (kuat), K+ (Gentamicin) sebesar 15,6±0,75 mm (kuat), dan untuk K- (Basis salep) tidak mempunyai kemampuan dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Hasil uji One Away Anova diperoleh nilai signifikan 0,00 (p0,05) yang berarti terdapat perbadaan yang bermakna dari masing-masing konsentrasi. Hasil uji Pos Hoc Test LSD menunjukkan ada perbedaan bermakna aktivitas antara K- (Basis salep) dengan FI, FII, FIII karena p0,05. Maka disimpulkan bahwa esktrak anggur laut dapat diformulasikan sebagai sediaan salep yang memiliki aktivitas antijerawat terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 20% dengan luas zona hambat 11,1±0,26 mm dikategorikan kuat.
Pengaruh Proporsi Lipid Cair Dan Surfaktan Terhadap Aktivitas Antioksidan Pada NLC Resveratrol Padusitrada Padusitrada; Siti Aisiyah; Reslely Harjanti
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i1.4323

Abstract

Resveratrol adalah bahan alam yang dilaporkan mempunyai potensi antioksidan melalui pengujian in vitro metode DPPH•, ABTS•+, DMPD•+, total aktivitas antioksidan, kemampuan pereduksi serta aktivitas pengkhelat terhadap Fe2+. Resveratrol mempunyai kelarutan yang rendah dalam air yang akan berpengaruh pada bioavailabilitasnya. Sehingga dibuat sistem NLC sebagai sistem pembawa yang sesuai untuk meningkatkan kelarutan resveratrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi proporsi lipid cair dan surfaktan terhadap efisiensi penjerapan, pelepasan obat, dan aktivitas antioksidan serta menentukan formula NLC resveratrol dengan efek paling baik terhadap ketiga faktor tersebut. Pembuatan sistem NLC menggunakan variasi proporsi lipid cair dan surfaktan dengan metode emulsifikasi yang kemudian dilanjutkan dengan sonikasi. Formula NLC resveratrol yang dibuat dilakukan pengujian meliputi uji penjerapan, uji pelepasan obat, dan uji aktivitas antioksidan. Hasil pengujian penjerapan, formula 4 dengan konsentrasi lipid cair dan surfaktan paling tinggi menunjukkan penjerapan paling tinggi. Hasil pada uji pelepasan obat, formula 2 dengan konsentrasi lipid cair tinggi sedangkan surfaktan rendah menunjukkan pelepasan paling tinggi. Hasil aktivitas antioksidan tidak terpengaruh terhadap perbedaan variasi konsentrasi lipid cair (asam oleat) maupun surfaktan (tween 80).
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SWAMEDIKASI DIARE DI MASYARAKAT KELURAHAN PESURUNGAN LOR KOTA TEGAL Sari Prabandari
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v11i1.3211

Abstract

Pelaksanaan swamedikasi dapat menjadi sumber terjadinya kesalahan pengobatan karena keterbatasan pengetahuan akan obat dan penggunaannya. Tindakan swamedikasi dilakukan untuk mengobati penyakit ringan, salah satunya yaitu diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan tindakan swamedikasi diare pada masyarakat kelurahan pesurungan Lor Tegal. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel berjumlah 60 orang ibu - ibu  dipilih secara purposive sampling dengan mempertimbangkan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik adalah pada usia 31 - 40 tahun yaitusejumlah 26 responden (78.78%). Responden dengan tingkat persentase pengetahuan baik adalah yang memiliki gelar sarjana sejumlah 11 (91.67%). Responden dengan tingkat pengetahuan baik terbesar yaitu dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sejumlah 24 (75%).
ANALISIS KADAR SEDIAN PARASETAMOL SYRUP PADA ANAK TERHADAP LAMA PENYIMPANAN DAN SUHU PENYIMPANAN Vivi Rosalina
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v7i2.987

Abstract

Parasetamol merupakan derifat asetanilida yang digunakan sebagai analgetik antipiretik..Parasetamol dianggap sebagai zat antinyeri yang paling aman. Umumnya obat dalam bentuk cair lebih disukai karena mudahnya menelan cairan dan keluwesan dalam pemberian dosis, pemberian lebih mudah untuk memberikan dosis yang relatif sangat besar, aman dan juga mudah diatur penyesuaian dosis untuk anak. Penelitian dilaksanakan di Stikes Bhakti Husada Madiun menggunakan bahan dan alat Paracetamol sirup, Etanol 96%, Standar Paracetamol, Kertas Saring Whatmann, Spektrofotometer UV-VIS, Kuvet Kuarsa, peralatan Gelas disiapkan kemudian dilakuakn uji penetapan kadar paracetamol sirup bersarkan lama penyimpanan dan suhu penyimpanan. Hasil  uji stabilitas parasetamol dalam sirup selama 4 minggu dengan perlakuan tertentu pada sampel yaitu penyimpanan dalam suhu lemari es dan suhu ruangan. Kandungan parasetamol didapatkan setiap minggu dengan mengguanakan spektrofotometri. Kandungan parasetamol dalam sirup pada penyimpanan suhu ruangan, untuk minggu ke- 0 = 370,26 mg , minggu ke-1 = 360,73mg, minggu ke-2 = 350,43 mg, minggu ke-3 = 340,46 mg, minggu ke-4 = 36,55mg. Adapun kandungan parasetamol dalam sirup pada penyimpanan suhu lemari es, untuk minggu ke- 0 = 360,69 mg, minggu ke-1 =220,92 mg, minggu ke-2 =220,92 mg, minggu ke-3 = 210,99 mg, minggu ke-4 =200,86 mg. Sediaan sirup parasetamol pada suhu ruangan dalam jangka waktu penyimpanan 4 minggu relatif stabil dengan memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia IV. Adapun penyimpanan dalam suhu lemari es relatif tidak stabil karena dalam jangka waktu 1 minggu sudah mengalami penurunan kadar  yang melebihi ketentuan dari Farmakope Indonesia edisi IV. Berdasarkan hasil dalam penelitian disimupulkan bahwa kadar parasetamol sirup terhadap lama penyimpanan dan suhu penyimpanan adalah dalam waktu 4 minggu stabil pada suhu suhu ruangan dan kadar parasetamol berkurang pada pada penyimpanan lemari es
PENGARUH PERBANDINGAN KADAR CMC Na SEBAGAI SUSPENDING AGENT TERHADAP SIFAT FISIK SUSPENSI ANTASIDA Ivalia .
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 4 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v2i4.61

Abstract

Penyakit maag merupakan kondisi yang sangat mengganggu aktivitas bila tidak ditangani dengan tepat dan dapat berakibat fatal. Masalah penelitian ini adalah : Adakah pengaruh penggunaan CMC Na sebagai suspending agent terhadap sifat fisik suspensi antasida dan berapa kadar CMC Na yang baik sebagai suspending agent terhadap sifat fisik suspensi antasida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan CMC Na sebagai suspending agent yang baik sebagai suspending agent terhahadap sifat fisik suspensi antasida dan mengetahui kadar CMC Na yang baik sebagai suspending agent terhadap sifat fisik suspensi antasida.Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan uji organoleptik meliputi bentuk : cair agak kental, warna : putih tulang, bau : khas mint dan rasa : manis. Rata-rat uji pH menunjukkan pH 6. Rata-rata uji berat jenis formula I : 1,1749 ; formula II : 1,1725 dan formula III : 1,066. Rata-rata uji viskositas formula I : 154,4198 ; formula II : 150,2577 dan formula III : 137,5771. Rata-rata uji sedimentasi formula I : 0,19 ; formula II : 0,03 dan formula III : 0,11. Kata kunci : Antasida, suspensi dan CMC Na
PERBEDAAN EFEKTIVITAS KOMBINASI ANALGESIK OPIOID PADA PASIEN PASCA OPERASI SESAR DI RSIA PUCUK PERMATA HATI DENPASAR Anak Agung Ngurah Putra Riana Prasetya; Mahadri Dhrik; Putu Dian Marani Kurnianta
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v12i2.4366

Abstract

Childbirth is the culmination of a series of pregnancies, one of the delivery methods is by caesarean section with common complaints after that being pain and difficulty in the mobility of the patient. This study aimed to determine the profile and effectiveness of combination therapy with opioid analgesics used to reduce pain after caesarean section based on the value of the Visual Analogue Scale (VAS). This research was conducted at RSIA Pucuk Permata Hati Denpasar. This study was conducted in a cross-sectional manner. This study used all medical record data for pregnant women who gave birth by caesarean section and had VAS values before and 6 hours after receiving opioid analgesic combination therapy in January-December 2021. Samples were taken using a probability sampling technique with a simple random sampling approach. Data were analyzed using the Kolmogorov-Smirnov test and the Kruskal-Wallis test to see differences in the effectiveness of combination analgesics therapy. Based on 183 samples (each group 61 samples), the highest age group was 21-30 years (52.46%), with the gestational age at 40 weeks (70.49%). The combination therapy with opioid-opioid (pethidine-morphine) has better effectivity based on the mean of lowering pain intensity with a VAS scale (2.05 ± 0.59). The normality test showed that the data were not normally distributed (p 0.05). The Kruskal-Wallis test showed that there was no significant difference (p-value 0.748 0.05) in the usage of three combination analgesics therapies to reduce pain in post-caesarean patients based on VAS values
Formulasi Granul Effervescent Ekstrak Etanol Buah Gowok Dewi Fitriani Puspitasari
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 3 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v11i3.4239

Abstract

Kupa or gowok fruit is a fruit that contains anthocyanin compounds, which have potential as antioxidants. Fruit with a fresh sweet and sour taste can be utilized by being formulated into effervescent granules that are practical and have a good taste. The purpose of this study was to formulate the effervescent granule preparation of gowok fruit. Gowok fruit extraction using maceration method with ethanol solvent, then making effervescent granules using wet granulation method and evaluation includes organoleptic, MC, BJ tests, flow properties and dissolving time. The results of the formulations showed that the three granule formulas met the results of the physical characteristics test. 
Evaluation Conformity Rejimen Peptic Ulcer Drug Therapy In Inpatient Care Facility At West Nusa Tenggara Regional Public Hospital Recta Olivia Umboro; Fitri Apriliany; Vera Fitriya Ersalena
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v11i1.2481

Abstract

Peptic ulcers are lesions in the stomach or duodenum caused by an imbalance between aggressive and mucosal protective factors. External factors such as smoking, coffee consumption, and helycobacter pylori infection are triggers for peptic ulcers. In 2017, there is an increase in the prevalence of gastritis (dyspepsia, peptic ulcer) in West Nusa Tenggara. The aim of this research to determine the description and appropriateness of drug therapy in patients with peptic ulcers. The observational method was used in this research with a descriptive cross-sectional study design. Data were collected retrospectively through tracing treatment  on the medical records of peptic ulcer patients at the in-patient facility of the West Nusa Tenggara Regional Public Hospital for the period January 2018 - January 2020. Based on inclusion and exclusion criteria, the number of prescriptions is 114 from 18 patients. The patient characteristic based on age was obtained between 55 – 64 years with a percentage of 50% with 55,56% suffered by men. The largest percentage of therapy was between PPI + Antacids + Sucraflat (38,89%). The percentage of the PPI group were omeprazole (88.89%) and lansoprazole (22.22%). In H2RA group, ranitidine (16.67%). Sucraflat (83.33%), ondansetron (33.33%) and antacids (55.56%). The percentage of the suitability of drug therapy is 88%. The percentage of dosage therapy appropriate is 100%. 

Page 2 of 25 | Total Record : 250


Filter by Year

2012 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 3 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 1 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 2 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 1 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 2 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 1 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 4 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 3 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 2 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi More Issue