cover
Contact Name
Sularno
Contact Email
soelarno@unidha.ac.id
Phone
+6288270875130
Journal Mail Official
jurnal.ittc@gmail.com
Editorial Address
Jl. Veteran dalam no.24d, Kota Padang, Sumatera Barat 25112
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan
Published by CV ITTC Indonesia
ISSN : -     EISSN : 30262003     DOI : 10.47233/jkis
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan (E-ISSN : 3026-2003) yang diterbitkan oleh CV.ITTC Indonesia fokus menerbitkan artikel penelitian bidang kajian Agama Islam. Ruang lingkupnya meliputi (1) teologi Islam; (2) hukum Islam; (3) pendidikan Islam; (4) Mistisisme dan Filsafat Islam; (5) ekonomi Islam; (6) Kajian tafsir dan hadis; dan (7) seni dan sejarah Islam.
Articles 88 Documents
Makkiyah Dan Madaniyah : Pengertian, Karakteristik Dan Pembagiannya Dalam Al-Qur’an Fiimaratus Sholihah; Hakmi Hidayat; Naila Nur Fitria; Moh Fikri Tamami; Muhammad Akbar
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The concepts of Makkiyah and Madaniyah are two important terms in historical studies Islam refers to two different periods of the revelation of the Holy Qur’an, namely the period Makkah and Medina period. The Makkiyah period refers to the verses of the Holy Qur’an revealed during the prophetic period in Mecca before the Hijrah, during the period Madaniyah refers to verses revealed after the Hijrah, the time of the Prophet Muhammad moved to Medina. These two periods not only differ geographically,but also have different social, political and legal contexts that influence it development of Islamic teachings. The Makkiyah period was marked by fundamental messages about monotheism, justicesocial, and moral courage. Verses in this period often emphasize its importance faith, fortitude and patience in facing challenges. Meanwhile, period Madaniyah is characterized by more detailed legal arrangements, the formation of society Muslims first, and upholding social justice through established laws. A deep understanding of Makkiyah and Madaniyah concepts helps us to see the evolution of Islam from a broader historical perspective. Differences in the messages and context of these two periods provide a better understanding of how Islamic teachings develop and adapt to challenges and socio-political changes at that time. By understanding the differences between the two this period, we can appreciate the complexity and depth of Islamic teachings as wellits relevance in the contemporary context.
Sejarah Jam’ul Qur’an Pada Masa Nabi, Khulafa’ Al-Rasyidin, Dan Sesudahnya Hakmi Hidayat; Amar Ma’ruf; Muhammad Wirdiyan al Fardi; Shalya Haggie Narah Suki; Ariqoh Faizta Nuraini
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas sejarah pengumpulan Al-Qur’an sejak masa Nabi Muhammad SAW, era Khulafa’ al-Rasyidin, hingga periode sesudahnya. Pada masa Nabi, Al-Qur’an diwahyukan secara bertahap dan dihafal serta dicatat oleh para sahabat. Setelah wafatnya Nabi, kekhawatiran akan hilangnya sebagian ayat Al-Qur’an akibat gugurnya para penghafal mendorong Khalifah Abu Bakar untuk memerintahkan pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an. Proses ini dilanjutkan oleh Khalifah Utsman bin Affan, yang menyusun dan menggandakan mushaf Al-Qur’an untuk menghindari perbedaan bacaan di berbagai wilayah Islam. Artikel ini juga menelusuri upaya-upaya pengumpulan dan penyusunan Al-Qur’an di masa-masa berikutnya, termasuk pengembangan ilmu tajwid dan qira’at. Kajian ini menyorot pentingnya pemeliharaan dan penyebaran Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam yang otentik dan tidak mengalami perubahan sejak pertama kali diwahyukan
Mu’jizat Dan I’jaz Al-Qur’an Hakmi Hidayat; Aulia Rosferyn Mufidah P.J; Moch. Nazirel Ilham Attallah; Moh.Idris; Moh.Seto Nugroho
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Mujizat dan Ijaz Al-Qur'an merupakan konsep penting dalam Islam yang menjelaskan keunikan dan keunggulan Al-Qur'an sebagai wahyu Ilahi. Mujizat mengacu pada tanda-tanda mukjizat yang diberikan Nabi sebagai bukti kebenaran wahyu yang diturunkanny. Di sisi lain, Ijaz al-Quran menekankan bahwa tidak mungkin manusia bisa menghargai keindahan, kebenaran, dan kelengkapan ayat-ayat Alquran Mujizat dan Ijaz Alquran berperan penting dalam menguatkan keimanan umat Islam. Sementara Mujizat menegaskan kewibawaan Nabi, Ijaz al-Qur'an menekankan keunggulan linguistik dan keilmuan Al-Qur'an, yang dianggap sebagai bukti ketuhanan dan kebenaran kitab suci. Kedua konsep ini mendorong kita untuk berpikir secara mendalam tentang pesan Al-Qur'an dan berupaya untuk memahami lebih dalam makna dan tujuan setiap ayatnya. Pemahaman Mujizzat dan Ijaz Al-Qur'an penting tidak hanya sebagai aspek akademis tetapi juga sebagai landasan spiritual yang menjadi pedoman kehidupan sehari-hari umat Islam. Mengenali keunikan Al-Qur'an menguatkan keimanan dan memberikan inspirasi untuk hidup selaras dengan nilai-nilai Islam.
Metode Tafsir Al-Qur’an Hakmi Hidayat; Diva Kurnia Dwi S; Nur Rahmawati Wahid; Nasywa Kamila Putri
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The method of interpreting the Qur'an is a scholarly approach to understanding and explaining the meanings of the Qur'anic verses. Key methods include tafsir bil ma'thur, which is based on the traditions of the Prophet and his companions; tafsir bil ra'yi, which employs logical reasoning and critical thinking; thematic tafsir, which studies verses based on specific themes; and tafsir tahlili, which provides a detailed analysis of each word. Each method has its own strengths and challenges, but all aim to uncover deeper and more relevant meanings of the Qur'anic text. By combining various approaches, Qur'anic interpretation can offer a comprehensive and practical understanding for Muslims and address contemporary issues. These diverse methods ensure that the messages of the Qur'an remain relevant and applicable in different social and cultural contexts
Studi Kitab Rijal Al Hadist Dari Tahdzib At Tahdzib, Tahdzib Al-Kamal Fil Asma’, Dan Mizan I’tidal Shofil Fikri; Muh. Anwar Notarisza Hidayat; Rizki Mustika Trijayanti; Shalya Haggie Narah Suki; M. Faizin Al Ansori
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadis dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang bersumber atau disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, atau ketetapan. Ilmu Rijal al-Hadis adalah ilmu yang membahas para perawi hadis dari kalangan sahabat, tabi'in, dan generasi berikutnya. Studi ini membahas tarikḥ (riwayat atau sejarah) singkat tentang kehidupan para perawi, madzhab mereka, dan bagaimana mereka menerima hadis. Metode penulisan ini menggunakan metode kepustakaan dengan mencari sumber penelitian terlebih dahulu. Maka hasilnya akan dianalisis sehingga dapat diambil kesimpulan. Perbedaan ilmu rijalul hadis dengan ilmu sejarah, ilmu thabaqat dan ilmu jarh wa ta'dil : ilmu sejarah, Ilmu thabaqat, Ilmu jarh wa ta'dil. Penulisan ini juga menjelaskan tentang cara dan isi penulisan kitab tahdzib at-tahdzib, tahdzib al-kamal fi asma’ ar-rijal, al-mizan fi naqd ar-rijal.
Self Healing Dalam Tasawuf Perspektif Imam Al-Ghazali Dalam Kitab Minhajul Abidin Mega Windi Antika; Wijaya; Yulian Rama Pri Handiki
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Healing on social media is currently becoming popular, because the healing that circulates on social media is interpreted as traveling and culinary activities, etc., this form of healing will actually give rise to new problems, namely a hedonistic lifestyle, this is a problem in the meaning and implementation process This research aims to understand the concept of self-healing according to Imam Al-Ghazali in self-healing and reveal the truth of the meaning of self-healing through the concept of repentance in order to achieve happiness and perfection in life with the value of worship. The method used in this research is qualitative research (Library Research) with a Content research model Analysis (content analysis), through the Sufism approach. Conclusion: Repentance as self-healing functions as a tool for cleaning black spots in the heart, strengthening thoughts and feelings, encouraging human development and potential, so the true meaning of healing is returning to the Creator, apart from getting rewards, it can reduce mental disorders and gain peace of mind, by rknow and carry out the requirements for repentance and know the dangers of delaying repentance.
Pesan Dakwah Dalam Film Cinta Subuh 2022 Salsadilah Roessy Pratama; Aliasan; Jawasi
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah sudut pandang bahwa film dapat menjadi media yang cukup efektif dalam menyampaikan isi pesan dakwah, yang mana melalui film ini bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat, film yang berjudul Cinta Subuh merupakan salah satu film yang dapat menginsipirasi banyak orang. Melalui media film ini kita bisa dengan mudah menyampaikan dakwah tanpa ada batasan tertentu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pesan dakwah yang terkandung dalam film Cinta Subuh Karya Ali Farighi dan bagaimana makna denotasi, konotasi dan mitos pada film “Cinta Subuh 2022”. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pesan dakwah dalam film Cinta Subuh Karya Ali Farighi. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Ada dua sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer yakni audio dan visual yang terdapat dalam film, serta data sekunder diantaranya buku, skripsi, tesis, artikel, maupun literature lainnya. Metode pengumpulan data dengan cara observasi dan dokumentasi terhadap data yang ada di dalam film Cinta Subuh. Teknik analisis data digunakan melalui analisis deskriptif dengan menggunakan teori Roland Barthes, dalam empat tahap yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam film Cinta Subuh Karya Ali Farighi mengandung pesan dakwah dalam segi akidah yaitu dengan membaca Al-Qur’an maka ketenangan akan selalu bersama hatimu. Dari segi syariah yaitu keutamaan bagi umat muslim yaitu ibadah. Dan dari segi akhlak yaitu menasehati sesama dalam kebenaran dan etika dalam keseharian.
Hadist Ditinjau Dari Kualitas Sanad Dan Matan (Hadist Shohih, Hasan, Dhoif) Maulana Abdul Hamid Muhammad; Mumtaza Ilma Afkarina; Syaridatus Shalsabila; Shofil Fikri
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadis merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Quran. Oleh karena itu, memahami dan mengkaji hadis secara mendalam menjadi hal yang sangat penting bagi umat Islam. Salah satu aspek penting dalam studi hadis adalah mengevaluasi kualitas hadis berdasarkan kritik sanad dan matan. Dalam hal rujukan, hadits yang shahih menjadi dasar dalam menentukan suatu hukum. Hadis shahih, hasan, dan dhaif merupakan kategori penting dalam ilmu hadis, yang membantu menentukan kualitas dan keaslian hadis yang disebutkan.. Definisi dan syarat-syarat hadis shahih, hasan, dan dhaif sangat penting untuk dipahami oleh para ulama dan ahli hadis. Dengan mengetahui kategori-kategori tersebut, mereka dapat memahami kualitas dan keaslian hadis yang disebutkan, sehingga dapat memastikan keaslian hadis tersebut. Artikel ini menggunakan metode penelitian systematic literature review. Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan beberapa jurnal-jurnal serta diambil semua kesimpulan lalu ditelaah secara mendalam melalui cara yang rinci agar mandapatkan hasil akhir yang sesuia dengan apa yang diharapkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pentingnya memahami dan mengerti tentang sanad dan matan untuk menentukan keandalan hadis. Dengan memahami dan menganalisis kualitas sanad dan matan, kita dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dalam menerima atau menolak kebenaran pada sebuah hadis.
Kaidah Mutlaq Dan Muqayyad Dalam Studi Al-Qur’an Khotib Raja Ritonga; Alwizar
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membicarakan pentingnya pemahaman mengenai konsep mutlaq dan muqayyad dalam Al-Quran bagi seorang mufassir. Kedua konsep ini merujuk pada cara lafaz-lafaz dalam Al-Quran ditinjau dari segi makna yang mereka bawa. Para ulama Ushul Fiqih menggariskan empat kemungkinan hubungan antara mutlaq dan muqayyad: 1. Persamaan dalam sebab dan hukum menyebabkan lafaz mutlaq diarahkan kepada muqayyad. 2. Persamaan dalam sebab tetapi perbedaan dalam hukum membuat mayoritas ulama mempertahankan sifat mutlaq tanpa dijadikan muqayyad. 3. Persamaan dalam hukum tetapi perbedaan dalam sebab cenderung membuat lafaz mutlaq dijadikan muqayyad, kecuali Hanafiyah. 4. Perbedaan dalam sebab dan hukum menghasilkan aplikasi teks-teks tersebut secara terpisah tanpa intervensi. Perbedaan pendapat di atas muncul karena perspektif dan pendekatan yang berbeda dari para ulama dalam memahami mutlaq dan muqayyad. Misalnya, Imam Syafii menggunakan prinsip "mengamalkan kedua dalil jika memungkinkan" sementara Hanafiyah percaya bahwa setiap ayat memiliki tujuan hukum yang unik sehingga tidak bisa dihubungkan tanpa alasan yang jelas.
Belajar Dan Mengajar Dalam Perspektif Al-Quran Nurry Marfu’ah; Alwizar
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 1 No. 4 (2024): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article aims to find out more about the concept of teaching and learning and the principles contained therein based on the perspective of the Koran. Where the learning process will be easy and bring success if certain principles can be fulfilled. And the learning process can be in vain and fail if these principles are not met. This research uses a qualitative approach with a literature review type, with a focus on learning and teaching. The research results show that the essence of learning is the search and acquisition of knowledge, where it brings influence or change to students. Meanwhile, teaching can be interpreted as an activity or activities carried out by someone that can enable other people to know or master a certain knowledge.