cover
Contact Name
Normaidah
Contact Email
normaidah@ulm.ac.id
Phone
+6285248257718
Journal Mail Official
jpmp@ulm.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru 70714 Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
ISSN : 30315778     EISSN : 3025129X     DOI : https://doi.org/10.20527/jpmp
Core Subject : Health, Science,
Focus Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea aims to provide a forum for researchers in the field of health sciences to publish original articles originating from community service activities. Scope The scope of the Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea includes health sciences. This journal displays the results of research-based community engagement such as Participatory Action Research (PAR), Asset-Based Community Development (ABCD), Community-Based Research (CBR), Service Learning, Community Development, and other related methodologies. Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea accepts article submissions from all over the world.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea" : 6 Documents clear
Penyuluhan tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) di SMPN 31 Banjarmasin Anisa Desriyanti; Nor Aida; Difa Intannia; Satrio Wibowo Rahmatullah; Herningtyas Nautika Lingga
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.10934

Abstract

Obat merupakan bahan atau paduan bahan yang digunakan untuk menyembuhkan, memelihara, dan meningkatkan kesehatan. Jika dalam penggunaan suatu obat tidak tepat, maka dapat berisiko membahayakan penggunanya. Salah satu upaya untuk menghindari terjadinya penggunaan obat yang salah atau penyalahgunaan obat dapat dilakukan promosi kesehatan DAGUSIBU yang merupakan singkatan dari (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) obat dengan tepat yang merupakan program gerakan keluarga sadar obat. Kegiatan promosi kesehatan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat yang tepat pada siswa SMPN 31 Banjarmasin. Metode yang digunakan yaitu ceramah disertai dengan pemberian leaflet berisi materi DAGUSIBU. Sebagai bahan evaluasi dilakukan pretes, diskusi, tanya jawab dan postes. Hasil kegiatan promosi kesehatan diketahui nilai rata-rata pretes siswa adalah 65,33 dan nilai rata-rata postes siswa adalah 95. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan siswa mengenai DAGUSIBU sebanyak 45,41% setelah diberikan promosi kesehatan. Kata Kunci: Leaflet, Obat, Promosi Kesehatan, Siswa  Medicine is a substance i that is necessary for maintaining and enhancing health, but when taken improperly, it can be harmful to the user. DAGUSIBU (Get, Use, Save, Dispose of) drugs safely and correctly, a drug awareness family movement program, is one strategy to prevent inappropriate or overuse of drugs. In order to improve students' awareness of how to get, use, store, and dispose of medications, health promotion activities were conducted at SMPN 31 Banjarmasin. The approach employed was a lecture combined with the distribution of pamphlets providing DAGUSIBU information. Pre-test, discussion, question-and-answer, and post-test exercises were used as evaluation tools. The outcomes of the health promotion activities revealed that the typical student pretest score was 65.33 and the typical student posttest score was 95. Thus, it can be said that after receiving health promotion, students' understanding of DAGUSIBU increased by 45.41%.
Edukasi Beyond Use Date dan Expired Date pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Martapura Diah Aulia Rosanti; Sri Oktaviana Sari; Sindwi Rinanda Sari; Rachul Ridho Mahendra; Nahdha Nahdha; Helsawati Helsawati; Anggi Fridewini; Nadya Rahmi; Dita Ayulia Dwi Sandi; Okta Muthia Sari; Rina Astiyani Jenah; Noor Hafizah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.10888

Abstract

Perilaku masyarakat dalam menyimpan dan membuang obat perlu dibarengi dengan pengetahuan yang benar agar tidak berdampak terhadap pengobatan yang tidak optimal. Oleh sebab itu, penting dilakukan promosi kesehatan memgenai batas penggunaan obat atau beyond  use date (BUD) dan expired date. Tujuan sosialisasi adalah untuk memberikan edukasi tentang Beyond Use Date (BUD) dan expired date kepada masyarakat dalam penyimpanan obat yang tepat. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan dibantu media seperti leaflet, banner, dan video edukasi. Sasaran edukasi adalah pasien dan/atau keluarga pasien yang sedang menunggu obat di rawat jalan rumah sakit. Evaluasi pengetahuan peserta terkait BUD diperoleh hasil 88% menjawab dengan tepat. Kesimpulannya pemberian edukasi memberikan dampak terhadap pengetahuan peserta terkait BUD dalam penyimpanan obat. Kata Kunci:  Kualitas Obat, Penggunaan Obat, Penyimpanan Obat, Sosialisasi   The behavior of the community in storing and disposing of drugs needs to be accompanied by correct knowledge so as not to have an impact on treatment that is not optimal. Therefore, it is crucial to conduct health promotion regarding the limitations of drug use or beyond use date (BUD) and expiration date. The goal of socialization is to inform the public about beyond use date (BUD) and expired date in regards to proper drug storage. The technique is counseling with the aid of media like flyers, banners, and instructional videos. Patients who are waiting for medications in hospital outpatient care and/or their families are the target audience for education. Evaluation of participants' knowledge related to BUD resulted in 88% answering correctly. In conclusion, the provision of education has an impact on participants' knowledge related to BUD in medicine storage.
Informasi tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Benar) di Apotek Kimia Farma 188 S.Parman Sindwi Rinanda Sari; Rezka Fajar Ramadhan; Khoirunnisa Muslimawati; Normaidah Normaidah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.9121

Abstract

Kalangan masyarakat masih banyak ditemui masalah kesehatan contohnya terkait obat. Salah satu permasalahan obat di kalangan Masyarakat yaitu tentang cara penggunaan obat yang tepat dan benar. program DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan, BUang) merupakan cara yang tepat untuk menerapkan program tersebut di kalangan masyarakat. DAGUSIBU merupakan promosi kesehatan mengenai DApatkan, GUnakan, SImpan, Buang obat dengan baik dan benar. Tujuan promosi kesehatan ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang menggunakan obat yang benar agar keberhasilan pengobatan dapat tercapai dan menghindari rusaknya lingkungan dikarenakan tidak tepatnya proses pembuangan limbah obat.  Lokasi promosi kesehatan terkait DAGUSIBU ialah Apotek Kimia Farma 188 S. Parman. Metode yang dipilih dalam menyampaikan informasi menggunakan media leaflet. Dari aktivitas dilakukan terhadap 10 pasien yang sangat antusias dalam mendengarkan penerangan dan aktif bertanya terkait penggunaan obat serta penanganannya. Kata Kunci: DAGUSIBU, Promosi Kesehatan, Kimia Farma   Various health problems, particularly related to drugs, are still found in the community. Various problems related to drugs can be caused by misunderstanding about the use and handling of drugs properly. One way to manage drugs properly and correctly is to implement the DAGUSIBU program (Get, Use, Save, Throw Away). DAGUSIBU is a health promotion about Get, Use, Save, Dispose of drugs properly. The purpose of this health promotion activity is to provide information about the correct use of drugs so that treatment goals can be achieved and do not cause environmental damage due to the wrong disposal of medicinal waste at Kimia Farma 188 S. Parman Drugstore. The method chosen in conveying information is using leaflets. The results of the activity were carried out on 10 patients who were very enthusiastic in listening to the explanations and actively asking questions regarding the use of drugs and their treatment
Cover, Redaksi, dan Daftar Isi JPMP Vol 1 No 4 Tahun 2023 Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.11124

Abstract

Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea (JPMP) Volume 1 Nomor 4 Tahun 2023 terbit pada Bulan November telah memuat 5 naskah pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan. JPMP dikelola oleh Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Setiap naskah yang diterima redaksi telah ditelaah oleh Mitra Bestari dan Anggota Redaksi.
Sosialisasi Batas Penggunaan Obat Atau Beyond Use Date (BUD) di Apotek Kimia Farma 188 Rafiah Anggianingrum; Rezka Fajar Ramadhan; Samsul Hadi; Deni Setiawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.10362

Abstract

Beyond Use Date (BUD) merupakan batas waktu penggunaan obat setelah diracik atau disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka atau rusak. Menggunakan obat yang sudah melewati BUD atau ED-nya berarti menggunakan obat yang stabilitasnya tidak lagi terjamin. Penetapan waktu dan pencantuman BUD di Indonesia masih belum diatur dalam regulasi tersendiri. Apoteker memiliki tanggung jawab profesional untuk menyampaikan Informasi terkait BUD. Kegiatan ini merupakan upaya promotive yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang batas penggunaan obat yang baik dan benar, serta masih aman untuk digunakan. Kegiatan dilaksanakan di apotek Kimia Farma 188 S Parman Banjarmasin pada periode Agustus hingga September menggunakan metode ceramah. Penyampaian informasi dilakukan kepada sekelompok atau setiap individu yang berkunjung secara langsung dengan alat bantu leaflet. Kegiatan diawali dengan menggali pengetahuan tentang BUD (Beyond Use Date) dilanjutkan dengan pemberian materi dan leaflet. Evaluasi kegiatan dilakukan menggunakan postest. Sebagian besar peserta (92,3%) tidak mengetahui definisi BUD. Hasil edukasi menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan dengan rerata postest 97,7%. Kegiatan ini diharapkan dapat memperluas informasi BUD dan peserta menjadi agen of change yang menyampaikan informasi kepada keluarga dan masyarakat sekitar. Kata Kunci: Beyond Use Date, Promotif, Agen of Change, Leaflet Beyond Use Date (BUD) is the time limit for use of a drug after it has been formulated or prepared or after the primary packaging has been opened or damaged. Using a drug that has passed its BUD or ED means using a drug whose stability is no longer guaranteed. The timing and inclusion of BUD in Indonesia is still not regulated in a separate regulation. Pharmacists have a professional responsibility to convey information related to BUD. This activity is a promotive effort which aims to increase public knowledge and behavior regarding the limits of good and correct use of drugs, which are still safe to use. Activities were carried out at Kimia Farma 188 S Parman Banjarmasin pharmacy from August to September using the lecture method. Delivery of information is carried out to a group or each individual who visits directly using leaflets. The activity began by exploring knowledge about BUD (Beyond Use Date) followed by providing materials and leaflets. Evaluation of activities is carried out using posttest. Most participants (92.3%) did not know the definition of BUD. The educational results show a significant increase in knowledge with a posttest average of 97.7%. It is hoped that this activity can expand BUD information and participants become agents of change who convey information to families and the surrounding community.
Edukasi dan Pelatihan Pemanfaatan Tanaman Berkhasiat Obat di Kelompok Wanita Tani Griya Asri Nurul Mardiati; Eka Fitri Susiani; Dyera Forestryana; Eddy Sugianto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.10254

Abstract

Indonesia merupakan salah satu pusat perkembangan banyak tumbuhan yang memiliki manfaat obat. Sayangnya perkembangan TOGA saat ini masih terfokus pada aspek pertanian, dan hanya sedikit kelompok masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang teknologi yang digunakan dalam pengolahan setelah panen menjadi bahan obat atau produk pangan olahan lainnya. Kelompok  Wanita Tani Griya Asri belum banyak mengetahui pemanfaatan tanaman berkhasiat obat di kebunnya. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota KWT Griya Asri dengan mengolah tanaman jahe menjadi produk siap minum yang bernilai ekonomi lebih tinggi. Mitra pengabdian masyarakat ini adalah anggota KWT Griya Asri. Metode yang dilakukan yaitu edukasi dengan metode ceramah mengenai khasiat & pemanfaatan tanaman obat menjadi produk minuman instan dan pelatihan secara langsung menjadi produk minuman instan. Kegiatan yang dilakukan menarik dan bermanfaat sehingga anggota KWT Griya Asri dapat mengolah tanaman obat khususnya jahe menjadi produk minuman instan. Kata Kunci: Penyuluhan, Tanaman Obat, Jahe, TOGA  Indonesia is one of the centers for the development of many plants that have medicinal benefits. Unfortunately, the product of TOGA is still focused on agriculture, and only a few community groups know the technology used in processing medicinal ingredients or other processed food products after harvest. Griya Asri Women Farmers Group needs to learn more about using medicinal plants in their garden. Community service aims to improve the welfare of KWT Griya Asri members by processing ginger plants into ready-to-drink products with higher economic value. The partners of this community service are members of KWT Griya Asri. The method used is education with lectures regarding the efficacy & utilization of medicinal plants in instant beverage products and direct training in instant beverage products. The activities are exciting and valuable, so KWT Griya Asri members can process medicinal plants, especially ginger, into instant beverage products.

Page 1 of 1 | Total Record : 6