cover
Contact Name
Normaidah
Contact Email
normaidah@ulm.ac.id
Phone
+6285248257718
Journal Mail Official
jpmp@ulm.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru 70714 Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
ISSN : 30315778     EISSN : 3025129X     DOI : https://doi.org/10.20527/jpmp
Core Subject : Health, Science,
Focus Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea aims to provide a forum for researchers in the field of health sciences to publish original articles originating from community service activities. Scope The scope of the Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea includes health sciences. This journal displays the results of research-based community engagement such as Participatory Action Research (PAR), Asset-Based Community Development (ABCD), Community-Based Research (CBR), Service Learning, Community Development, and other related methodologies. Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea accepts article submissions from all over the world.
Articles 24 Documents
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga untuk Penyakit Degeneratif di Puskesmas Banjarbaru Selatan Helsawati Helsawati; Dita Ayulia Dwi Sandi; Endang Kurniasih; Aditya Maulana Perdana Putra; Satrio Wibowo Rahmatullah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i2.9153

Abstract

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau kemunduran fungsi terhadap jaringan atau organ tubuh. Beberapa penyakit degeneratif yang dibahas dalam penyuluhan antara lain hipertensi, diabetes mellitus, asam urat, dan hiperkolesterolemia. Pengunaan obat kimia dalam jangka waktu lama dapat memberikan efek samping yang lebih besar, sehingga dapat digunakan pengobatan alternative tradisional yaitu dengan tanaman obaat keluarga (TOGA). Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat khususnya di lingkup puskesmas Banjarbaru Selatan, memberikan informasi mengenai taman obat keluarga (TOGA) serta contoh tanaman obat dan cara penggunannya yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit degeneratif. Metode kegiatan adalah sosialisasi, penyuluhan, dan evaluasi. Berdasarkan hasil pengukuran kuesioner, diketahui bahwa sebelum edukasi dari 35 responden diperoleh nilai ratarata pretest dan postest secara berurutan yaitu 40,94% dan 97,14%. Berdasarkan hasil dari pretest dan posttest tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan tingkat pengetahuan masyarakat yang signifikan tentang pemanfaatan TOGA untuk penyakit degeneratif setelah diberikan edukasi kesehatan.Kata Kunci: Pemberdayaan, Tanaman Obat Keluarga, Tingkat Pengetahuan, DegeneratifDegenerative diseases are diseases that cause damage or deterioration of function to body tissues or organs. Some degenerative diseases discussed in the counseling include hypertension, diabetes mellitus, gout, and hypercholesterolemia. The use of chemical drugs in the long term can provide greater side effects, so that traditional alternative treatment can be used, namely with family medicine plants (TOGA). The purpose of this activity is to increase the knowledge and comprehension of the community, especially within the scope of the Banjarbaru Selatan health center, providing information about family medicinal gardens (TOGA) and examples of medicinal plants and how to use them that can be utilized in the treatment of degenerative diseases. The activity methods were socialization, counseling, and evaluation. Based on the results of the questionnaire measurement, it is known that before the education of 35 respondents, the average pretest and posttest scores were 40.94% and 97.14%, respectively. Based on the results of the pretest and posttest, it can be concluded that there is a significant increase in the level of community knowledge about the use of TOGA for degenerative diseases after being given health education.
Penyuluhan tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) di SMPN 31 Banjarmasin Anisa Desriyanti; Nor Aida; Difa Intannia; Satrio Wibowo Rahmatullah; Herningtyas Nautika Lingga
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.10934

Abstract

Obat merupakan bahan atau paduan bahan yang digunakan untuk menyembuhkan, memelihara, dan meningkatkan kesehatan. Jika dalam penggunaan suatu obat tidak tepat, maka dapat berisiko membahayakan penggunanya. Salah satu upaya untuk menghindari terjadinya penggunaan obat yang salah atau penyalahgunaan obat dapat dilakukan promosi kesehatan DAGUSIBU yang merupakan singkatan dari (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) obat dengan tepat yang merupakan program gerakan keluarga sadar obat. Kegiatan promosi kesehatan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat yang tepat pada siswa SMPN 31 Banjarmasin. Metode yang digunakan yaitu ceramah disertai dengan pemberian leaflet berisi materi DAGUSIBU. Sebagai bahan evaluasi dilakukan pretes, diskusi, tanya jawab dan postes. Hasil kegiatan promosi kesehatan diketahui nilai rata-rata pretes siswa adalah 65,33 dan nilai rata-rata postes siswa adalah 95. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan siswa mengenai DAGUSIBU sebanyak 45,41% setelah diberikan promosi kesehatan. Kata Kunci: Leaflet, Obat, Promosi Kesehatan, Siswa  Medicine is a substance i that is necessary for maintaining and enhancing health, but when taken improperly, it can be harmful to the user. DAGUSIBU (Get, Use, Save, Dispose of) drugs safely and correctly, a drug awareness family movement program, is one strategy to prevent inappropriate or overuse of drugs. In order to improve students' awareness of how to get, use, store, and dispose of medications, health promotion activities were conducted at SMPN 31 Banjarmasin. The approach employed was a lecture combined with the distribution of pamphlets providing DAGUSIBU information. Pre-test, discussion, question-and-answer, and post-test exercises were used as evaluation tools. The outcomes of the health promotion activities revealed that the typical student pretest score was 65.33 and the typical student posttest score was 95. Thus, it can be said that after receiving health promotion, students' understanding of DAGUSIBU increased by 45.41%.
Pelatihan Pembuatan Minuman Buah Bit dan Pijat Refleksi Sebagai Terapi Komplementer Pada Rumah Singgah Kanker CISC Kalsel Aditya Maulana Perdana Putra; Okta Muthia Sari; Yusrine Wasiaturrahmah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i3.10235

Abstract

Kanker adalah suatu kondisi dimana tumbuhnya sel menjadi abnormal dan ganas. Pasien dengan kanker rentan terhadap beberapa efek samping yang melemahkan. Kelelahan terkait kanker adalah gejala yang paling umum terjadi. Pijat refleksi dan konsumsi buah bit adalah terapi komplementer yang dapat memberikan manfaat pada pasien kanker. Tujuan pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pasien kanker mengenai terapi komplementer. Pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan dan praktek, dan pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi. Pengabdian dilaksanakan pada rumah singgah kanker CISC Kalimantan Selatan pada tanggal 9 Juli 2023. Pengukuran tingkat pengetahuan pasien kanker diperoleh 100% mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai terapi komplementer. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan tingkat pengetahuan dan kemampuan pasien kanker mengenai terapi komplementer berupa pembuatan minuman buah bit dan terapi pijat refleksi.Kata Kunci: Kanker, Terapi Komplementer, Buah Bit, Pijat RefleksiCancer is a condition where the growth of cells becomes abnormal and malignant. Patients with cancer are prone to several debilitating side effects. Cancer-related fatigue is the most common symptom. Reflexology and beetroot consumption is one complementary therapy that can be given to cancer patients. This service aims to increase the knowledge and ability of cancer patients regarding complementary therapies. This service uses counseling and practice methods, and at the end of the activity an evaluation is carried out. The service was carried out at the CISC cancer shelter in South Kalimantan on July 9, 2023. Measurement of the level of knowledge of cancer patients obtained 100% have a high level of knowledge about complementary therapy. It can be concluded that there is an increase in the level of knowledge and ability of cancer patients regarding complementary therapy in the form of making beet fruit drinks and reflexology therapy.
Promosi Kesehatan di SMPN 5 Martapura “Generasi Milenial Hidup Sehat Tanpa Zat Adiktif” Bayu Bakti Angga Santoso; Dina Hardiyanti; Erika Nur Aisyah; Henni Selvina; Humairah Humairah; Rusdiana Rusdiana; Yopie Kusuma Kurniawan; Normaidah Normaidah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i1.8834

Abstract

Penyalahgunaan NAPZA diketahui telah didominasi oleh pelajar dengan prevalensi tertinggi ada pada kelompok berpendidikan tamat SD dan tamat SMP. Sasaran utama dari kegiatan ini adalah siswa kelas VIII. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan NAPZA di usia remaja dengan metode penyuluhan melalui media power point. Hasil pretest dan posttest terhadap tingkat pengetahuan tentang NAPZA menunjukkan sebanyak 32 orang (74%) mengalami kenaikan pengetahuan, 6 orang (14%)  mengalami penurunan, dan 5 orang ( 2%) tidak mengalami perubahan. Hasil pretest dan posttest terhadap tingkat pengetahuan tentang rokok menujukkan 15 orang (35%) mengalami kenaikan pengetahuan, 2 orang (4%) mengalami penurunan, dan 26 orang (60%) tidak mengalami perubahan. Secara keseluruhan  siswa  SMP  Negeri  5  Martapura  yang  mengikuti Penyuluhan sudah mengetahui  tentang bahaya rokok dan NAPZA. Kata Kunci: NAPZA, Rokok, Pelajar, Penyuluhan  Drug abuse is known to have been dominated by students with the highest prevalence in the group with primary school education and junior high school education. The main target of this activity is class VIII students. This activity aims to prevent the occurrence of drug abuse in adolescents with counseling methods through power point media. The results of the pretest and posttest on the level of knowledge about drugs showed that 32 people (74%) experienced an increase in knowledge, 6 people (14%) experienced a decrease, and 5 people (2%) did not experience a change. The results of the pretest and posttest on the level of knowledge about smoking showed that 15 people (35%) experienced an increase in knowledge, 2 people (4%) experienced a decrease, and 26 people (60%) did not experience a change. Overall students of SMP Negeri 5 Martapura who participated in the counseling already knew about the dangers of smoking and drugs.
Cover, Redaksi, dan Daftar Isi JPMP Vol 1 No 3 Tahun 2023 Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i3.10943

Abstract

Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea (JPMP) Volume 1 Nomor 3 Tahun 2023 terbit pada Bulan September telah memuat 5 naskah pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan. JPMP dikelola oleh Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Setiap naskah yang diterima redaksi telah ditelaah oleh Mitra Bestari dan Anggota Redaksi.
Kampanye DAGUSIBU Antibiotik yang Tepat di Kantor Kelurahan Pemurus Dalam Banjarmasin Muhammad Firman Akbar; Dian Kusuma Putra; Samsul Hadi; Deni Setiawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i2.9689

Abstract

Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi merupakan ancaman global bagi kesehatan terutama terkait resistensi. Masyarakat kerap kali keliru dalam penggunaan, penyimpanan dan pemusnahan antibiotik dengan benar. Kegiatan ini bertujuan menghimbau pentingnya penggunaan obat antibiotik yang bijak, baik dari obat tersebut pertama didapatkan, kemudian obat tersebut digunakan dan disimpan, serta tahapan pembuangan obat sesuai dengan jenis dan bentuk dari obat tersebut. Metode promosi kesehatan yang digunakan yaitu ceramah dan pemberian leaflet kepada peserta. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pretest dan postest untuk menilai peningkatan pemahaman. Kegiatan diikuti oleh 30 kader Kelurahan Pemurus Dalam. Hasil post-test yang dilakukan pada 30 peserta menunjukkan adanya peningkatan dari pretest dengan rata-rata 45 menjadi 81,25. Berdasarkan data tersebut menunjukkan adanya peningkatan pemahaman setelah pemberian materi sebesar 36,25. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bekal penting untuk kader desa sebagai agen yang membantu menyebarluaskan DAGUSIBU Antibiotik yang tepat.Kata Kunci: Kader, Edukasi, Antibiotik, ResistenThe relatively high intensity of use of antibiotics is a global threat to health, especially related to resistance. People often make mistakes in using, storing and destroying antibiotics properly. This activity aims to encourage the importance of wise use of antibiotics, both from the first time the drug is obtained, then the drug is used and stored, as well as the stages of drug disposal according to the type and form of the drug. The health promotion methods used are lectures and giving leaflets to participants. Evaluation of activities is carried out through pretest and posttest to assess increased understanding. The activity was attended by 30 Pemurus Dalam Village cadres. The results of the post-test conducted on 30 participants showed an increase from the pretest with an average of 45 to 81.25. Based on these data, it shows that there is an increase in understanding after giving material of 36.25. It is hoped that this activity will become an important provision for village cadres as agents who help disseminate DAGUSIBU appropriate antibiotics.
Edukasi Beyond Use Date dan Expired Date pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Martapura Diah Aulia Rosanti; Sri Oktaviana Sari; Sindwi Rinanda Sari; Rachul Ridho Mahendra; Nahdha Nahdha; Helsawati Helsawati; Anggi Fridewini; Nadya Rahmi; Dita Ayulia Dwi Sandi; Okta Muthia Sari; Rina Astiyani Jenah; Noor Hafizah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.10888

Abstract

Perilaku masyarakat dalam menyimpan dan membuang obat perlu dibarengi dengan pengetahuan yang benar agar tidak berdampak terhadap pengobatan yang tidak optimal. Oleh sebab itu, penting dilakukan promosi kesehatan memgenai batas penggunaan obat atau beyond  use date (BUD) dan expired date. Tujuan sosialisasi adalah untuk memberikan edukasi tentang Beyond Use Date (BUD) dan expired date kepada masyarakat dalam penyimpanan obat yang tepat. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan dibantu media seperti leaflet, banner, dan video edukasi. Sasaran edukasi adalah pasien dan/atau keluarga pasien yang sedang menunggu obat di rawat jalan rumah sakit. Evaluasi pengetahuan peserta terkait BUD diperoleh hasil 88% menjawab dengan tepat. Kesimpulannya pemberian edukasi memberikan dampak terhadap pengetahuan peserta terkait BUD dalam penyimpanan obat. Kata Kunci:  Kualitas Obat, Penggunaan Obat, Penyimpanan Obat, Sosialisasi   The behavior of the community in storing and disposing of drugs needs to be accompanied by correct knowledge so as not to have an impact on treatment that is not optimal. Therefore, it is crucial to conduct health promotion regarding the limitations of drug use or beyond use date (BUD) and expiration date. The goal of socialization is to inform the public about beyond use date (BUD) and expired date in regards to proper drug storage. The technique is counseling with the aid of media like flyers, banners, and instructional videos. Patients who are waiting for medications in hospital outpatient care and/or their families are the target audience for education. Evaluation of participants' knowledge related to BUD resulted in 88% answering correctly. In conclusion, the provision of education has an impact on participants' knowledge related to BUD in medicine storage.
Mekanisasi Peralatan Guna Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Pencucian Sepatu di Jasa Laundry Sepatu Banjarbaru Nashrul Wathan; Mia Fitriana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i3.10256

Abstract

UKM Shines shoes merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang jasa laundry sepatu di Kota Banjarbaru. Jasa laundry sepatu yang dijalankan oleh suatu UKM (Usaha Kecil Menengah) termasuk usaha yang cukup berkembang, seiring dengan kebutuhan masyarakat untuk merawat sepatunya. Proses pembersihan pada UKM ini masih secara manual dan menjadi kendala untuk UKM dikarenakan waktu pengerjaan yang tidak efisien. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencucian sepatu di usaha jasa laundry UKM Shine Shoes melalui mekanisasi peralatan pembersihan. Kegiatan diawali dengan persiapan kegiatan, penyerahan alat dan evaluasi atau pengamatan hasil. Setelah kegiatan pendampingan dan mekanisasi peralatan terdapat peningkatan efisiensi dan efektivitas pembersihan dibandingkan secara manual. Hal ini dapat meningkatkan daya jual produk jasa yang ditawarkan kepada konsumen sehingga diharapkan meningkatkan omzet mitra.Kata Kunci: Laundry, Sepatu, MekanisasiShines shoes is one of the service industries engaged in shoe laundry services in Banjarbaru City. Shoe laundry services run by small enterprises are a growing business, along with the need for people to take care of their shoes. The cleaning process in this SME was still manual and becomes an obstacle for SMEs due to inefficient processing time. This activity aimed to increase the effectiveness and efficiency of shoe washing in the laundry service business of UKM Shine Shoes through mechanization of cleaning equipment. The activity begun with the preparation of activities, delivered of tools and evaluation or observation of results. After the mentoring and equipment mechanization activities, there was an increase in the efficiency and effectiveness of cleaning compared to manually. This can increase the marketability of service products offered to consumers so that it is expected to increase partner turnover.
Program PERMATA BUNDA sebagai Upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting di Kabupaten Barito Kuala Candra Wijaya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i1.8839

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan yang berkaitan dengan peningkatan risiko keluhan, kematian serta hambatan pada masa pertumbuhan baik itu dari motorik maupun mental. program PERMATA BUNDA (Pemberian Makanan Tambahan Bagi Ibu Hamil dan Anak Balita) adalah salah satu upaya pemenuhan zat gizi spesifik dalam rangka mendukung 1000 Hari Pertama Kehidupan dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, terutama untuk ibu hamil, bayi dan balita, serta mendorong terwujudnya generasi Barito Kuala yang tumbuh sehat dan bebas stunting. Hasil yang didapatkan dari implementasi PERMATA BUNDA dibutuhkan komitmen dan dukungan dari pemangku kebijakan, agar kebersinambungan manfaatnya dapat terus dirasakan masayarakat, karena Program PERMATA BUNDA terbukti dapat menurunkan kasus stunting di Barito Kuala, yaitu 16,86% pada tahun 2020 menjadi 12,56% pada tahun 2022 berdasarkan data ePPBGM tahun 2022. Kata Kunci: Permata Bunda; Stunting; Barito Kuala Stunting is a health problem associated with an increased risk of complaints, death, and obstacles during the growth period, both motor and mental. The PERMATA BUNDA program (Providing Supplementary Food for Pregnant Women and Toddlers) is one of the efforts to meet specific nutrition needs in order to support the First 1000 Days of Life and meet Minimum Service Standards in the Health Sector, particularly for pregnant women, infants, and toddlers, as well as encourage the creation of a new generation of Barito Kuala that are growing healthy and free of stunting. The Permata Bunda program is funded through budget synergy from the Village Community Empowerment Service for making ready-to-eat food menus for non-Chronic Energy Deficiency (KEK) pregnant women and undernourished toddlers, while for pregnant women and toddlers with KEK, the budget source is Health Operational Costs at the Health Center. The implementation of PERMATA BUNDA requires commitment and support from stakeholders, so that the benefits can continue to be felt by the community, because the PERMATA BUNDA Program has been proven to be able to reduce stunting cases in Barito Kuala, namely from 16.86% in 2020 to 12.56% in 2022 based on data from ePPBGM in 2022.
Informasi tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Benar) di Apotek Kimia Farma 188 S.Parman Sindwi Rinanda Sari; Rezka Fajar Ramadhan; Khoirunnisa Muslimawati; Normaidah Normaidah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.9121

Abstract

Kalangan masyarakat masih banyak ditemui masalah kesehatan contohnya terkait obat. Salah satu permasalahan obat di kalangan Masyarakat yaitu tentang cara penggunaan obat yang tepat dan benar. program DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan, BUang) merupakan cara yang tepat untuk menerapkan program tersebut di kalangan masyarakat. DAGUSIBU merupakan promosi kesehatan mengenai DApatkan, GUnakan, SImpan, Buang obat dengan baik dan benar. Tujuan promosi kesehatan ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang menggunakan obat yang benar agar keberhasilan pengobatan dapat tercapai dan menghindari rusaknya lingkungan dikarenakan tidak tepatnya proses pembuangan limbah obat.  Lokasi promosi kesehatan terkait DAGUSIBU ialah Apotek Kimia Farma 188 S. Parman. Metode yang dipilih dalam menyampaikan informasi menggunakan media leaflet. Dari aktivitas dilakukan terhadap 10 pasien yang sangat antusias dalam mendengarkan penerangan dan aktif bertanya terkait penggunaan obat serta penanganannya. Kata Kunci: DAGUSIBU, Promosi Kesehatan, Kimia Farma   Various health problems, particularly related to drugs, are still found in the community. Various problems related to drugs can be caused by misunderstanding about the use and handling of drugs properly. One way to manage drugs properly and correctly is to implement the DAGUSIBU program (Get, Use, Save, Throw Away). DAGUSIBU is a health promotion about Get, Use, Save, Dispose of drugs properly. The purpose of this health promotion activity is to provide information about the correct use of drugs so that treatment goals can be achieved and do not cause environmental damage due to the wrong disposal of medicinal waste at Kimia Farma 188 S. Parman Drugstore. The method chosen in conveying information is using leaflets. The results of the activity were carried out on 10 patients who were very enthusiastic in listening to the explanations and actively asking questions regarding the use of drugs and their treatment

Page 1 of 3 | Total Record : 24