cover
Contact Name
Advances
Contact Email
adshrjurnal@gmail.com
Phone
+6285174373232
Journal Mail Official
adshrjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Senopati No.113 Rt.1/Rw.2 Senayan Kebayoran Baru. Kota Jakarta Selatan, Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, 12190
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Advances In Social Humanities Research
Published by Sahabat Publikasi
ISSN : 30323037     EISSN : 30315786     DOI : doi.org/10.46799/adv.v2i2.187
Advances In Social Humanities Research is a double blind peer-reviewed academic journal and open access to social and humanities fields. The journal is published monthly by Sahabat Publikasi Advances In Social Humanities Research provides a means for sustained discussion of relevant issues that fall within the focus and scopes of the journal which can be examined empirically. This journal publishes research articles covering social and humanities fields. Published articles are from critical and comprehensive research, studies or scientific studies on important and current issues or reviews of scientific books. This journal publishes research articles covering social and technology.
Articles 224 Documents
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES DEMOKRASI DI INDONESIA: ANALISIS PERAN TEKNOLOGI DAN MEDIA SOSIAL Deti Fitriani; Yeni Budiyani; Adinda Rahayu Hardika; Mita Choerunissa
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 4 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i4.43

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran teknologi dan media sosial dalam partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi di Indonesia. Partisipasi masyarakat merupakan aspek kunci dalam sistem demokrasi yang memungkinkan warga negara untuk terlibat dalam pengambilan keputusan politik dan mempengaruhi jalannya pemerintahan. Dalam era digital saat ini, teknologi informasi dan media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap cara masyarakat berpartisipasi dalam proses demokrasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian literatur atau tinjauan pustaka. Pencarian literatur dilakukan melalui basis data akademik, jurnal ilmiah, dan sumber-sumber terpercaya lainnya. Dalam proses analisis literatur, berbagai sumber literatur yang relevan dengan topik penelitian yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat, demokrasi, teknologi, dan media sosial, dipelajari secara mendalam. Temuan-temuan dari analisis literatur disintesis, diinterpretasikan, dan diorganisir untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian ini menyoroti pentingnya memahami bagaimana peran teknologi dan media sosial memengaruhi partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi di Indonesia. Pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial telah mengubah lanskap partisipasi politik dengan membuka pintu bagi partisipasi yang lebih luas dan meningkatkan akses informasi serta ruang diskusi publik. Teknologi dan media sosial memfasilitasi komunikasi antara pemimpin politik dan masyarakat, memungkinkan warga negara untuk menyuarakan pendapat mereka, dan memperluas jangkauan partisipasi politik. Namun, penelitian juga menunjukkan adanya tantangan dan dampak negatif yang muncul seiring dengan peran teknologi dan media sosial dalam partisipasi masyarakat. Misinformasi, polarisasi politik, dan penyebaran ujaran kebencian menjadi isu yang perlu ditangani secara serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami secara komprehensif dinamika interaksi antara teknologi, media sosial, dan partisipasi masyarakat dalam konteks demokrasi Indonesia.
HAK ASASI MANUSIA BERDASARKAN KONSEPSI SEJARAH DUNIA DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA Rahmalia Utami; Rindu Rainariga; Maia Mu’aliamah; Dea Diandra Damayanti
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 4 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i4.44

Abstract

Hak asasi manusia atau yang selanjutnya disebut HAM merupakan salah satu kajian hukum baik dalam konsep hukum nasional mau pun hukum internasional. HAM merupakan hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan. HAM dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat pada kodrat hidup sebagai manusia, sehingga dapat disebut hak hidup. Hak ini dimiliki oleh manusia semata-mata ia manusia, bukan karena pemberian masyarakat atau pemberian negara. Maka HAM itu tidak tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau negara lain. Penegakkan HAM di Indonesia bahkan dunia telah berlangsung sejak lama, dengan sejarah yang cukup panjang. Dalam perkembangannya, HAM memang lebih dulu dikenal dan diterapkan oleh bangsa Barat dan Eropa, hal tersebut dikarenakan kepentingan orang-orang di sana yang lebih kental akan adanya peraturan HAM yang mana muncul karena dipicu oleh kejahatan mau pun perang yang kian terjadi. Masalah HAM merupakan suatu hal yang sering kali dibicarakan dan lebih diperhatikan dalam era reformasi ini. HAM juga sangat diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan terutama pribadi, atau pun politik, hukum, ekonomi, bahkan sosial budaya. Perlu diketahui bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Oleh karena itu, dilarang bagi seorang manusia untuk mengambil hak manusia lainnya.
STUDI PUSTAKA : URGENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI Andika Wahyu Ismail; Wicky Dewandaru; Dede Rahmat Hidayat; Fakhir Ariiq Zahran
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 4 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i4.45

Abstract

Artikel ini membahas urgensi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi dengan menggunakan metode ilmiah studi pustaka. Pendidikan kewarganegaraan di tingkat perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membentuk jiwa warga negara yang berkualitas, aktif, dan bertanggung jawab. Melalui pemahaman mendalam tentang nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, toleransi, partisipasi politik, serta tanggung jawab sosial, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi memiliki beberapa urgensi yang tidak dapat diabaikan. Dalam kesimpulannya, artikel ini menekankan pentingnya pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi sebagai bagian integral dari pembentukan jiwa warga negara yang berkualitas.
Meningkatkan Kesadaran Identitas Nasional di Era Globalisasi Amalia Mayanti; Shabira Rishyadi; Silvi Fitriani
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 4 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i4.46

Abstract

Jurnal ini dilatarbelakangi oleh penelitian masyarakat mengenai pengetahuan identitas nasional secara meluas. Kurangnya wawasan masyarakat akan sangat memengaruhi karakter individu di era globalisasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan wawasan masyarakat dalam hal kenegaraan khususnya identitas nasional di era globalisasi, serta menambah rasa nasionalisme, meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dengan lebih mempelajari kenegaraan salah satunya yaitu identitas nasional. Metode yang digunakan dalam proses pengerjaan yaitu metode penelitian kualitatif dengan studi literatur. Pendekatan penelitian dilakukan dengan analisis berbagai artikel, dan jurnal ilmiah terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan sistem pengetahuan identitas nadional dan kenegaraan berpengaruh signifikan terhadap era globalisasi. Artinya dengan pengetahuan dan wawasan mengenai kenegaraan yang baik, maka individu akan cerdas dalam memilah hal apapun dalam menghadapi era globalisasi.
PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA Gina Fikria Sofha; Inda Nabila; Maudi Zahrany Yusriyyah; Nurul Annisa
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 4 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i4.47

Abstract

Krisis karakter Indonesia mengancam nilai karakter bangsa yang bermartabat. Untuk menyelesaikan masalah karakter bangsa Indonesia yang telah merosot, terutama di era globalisasi saat ini, diperlukan penanganan. Tujuannya adalah untuk membentuk karakter bangsa melalui pendidikan kewarganegaraan (PKn). Tujuannya adalah untuk membentuk sifat bangsa Indonesia. Salah satu cara yang efektif untuk membangun karakter yang baik untuk generasi muda adalah pendidikan. Ditunjukkan bahwa pendidikan karakter berfungsi sebagai alat untuk mengembangkan, memperbaiki, dan mengatur. Pendidikan karakter juga berfungsi untuk menumbuhkan potensi, kebiasaan, dan perilaku, menanamkan rasa tanggung jawab dan kepemimpinan, dan menciptakan kemampuan dan lingkungan sekolah. Pendidikan kewarganegaraan memiliki fungsi diantaranya membangun keterampilan partisipatif yang menjadikan warga negara Indonesia yang aktif, kritis, cerdas, dan demokratis, serta membangun kebudayaan demokrasi yang berkeadaban. Berdasarkan penelitian saran yang dapat diberikan adalah perlu adanya keterlibatan semua pihak dalam memperhatikan dan ikut serta dalam membangun karakter siswa sebagai generasi penerus masa depan bangsa Indonesia
DEMOKRASI: TINJAUAN TERHADAP KONSEP, TANTANGAN, DAN PROSPEK MASA DEPAN Alifa Ulfiyyati; Ridho Muhamad; Mulki fathur barri; Ilham Sultan Akbari
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 4 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i4.48

Abstract

Demokrasi telah menjadi istilah yang sering digunakan dalam konteks politik global. Jurnal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konsep demokrasi, tantangan yang dihadapinya, serta prospek masa depan demokrasi. Melalui analisis teoritis dan penelitian empiris, jurnal ini menggambarkan demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang memberikan kekuasaan kepada rakyat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik. Jurnal ini juga membahas konsep inti demokrasi, seperti pemilihan umum, kebebasan berpendapat, hak asasi manusia, keadilan sosial, dan pengawasan publik. Selain itu, jurnal ini membahas berbagai bentuk demokrasi, termasuk demokrasi representatif, demokrasi langsung, dan demokrasi partisipatif, serta peran lembaga politik dan sipil dalam demokrasi. Selanjutnya, jurnal ini membahas tantangan yang dihadapi oleh demokrasi di era kontemporer. Tantangan tersebut meliputi korupsi, populisme, ketimpangan ekonomi, konflik politik, dan krisis kepercayaan terhadap lembaga politik. Analisis mendalam tentang tantangan ini membantu memahami hambatan yang dihadapi dalam membangun dan mempertahankan demokrasi yang kuat dan inklusif. Terakhir, jurnal ini menyajikan prospek masa depan demokrasi. Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, demokrasi dihadapkan pada perubahan dan adaptasi. Jurnal ini membahas perkembangan positif seperti partisipasi publik yang lebih luas melalui media sosial dan teknologi digital, serta inovasi demokrasi seperti demokrasi deliberatif dan demokrasi elektronik. Namun, juga membahas tantangan baru seperti pengaruh negatif media sosial, desinformasi, dan serangan terhadap institusi demokrasi. Dengan demikian, jurnal ini menyajikan gambaran yang komprehensif tentang demokrasi, mencakup konsep, tantangan, dan prospek masa depannya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang kompleks dan dinamis, serta mengidentifikasi strategi dan kebijakan yang diperlukan untuk memperkuat demokrasi di era modern.
Penerapan Pancasila sebagai Etika dalam Penggunaan Media Sosial Luthfi Yatun Nisa; Salsabilla Zulfa Khaira; Alima Alkatiri; Sherly Nurlatifah
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 4 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i4.49

Abstract

Etika merupakan kebiasaan hidup yang baik pada individu dan masyarakat. Salah satunya adalah etika dalam menggunakan media sosial. Saat ini eksistensi media sosial sudah menjadi gaya hidup sosial bagi masyarakat Indonesia. Namun beberapa fenomena yang terjadi, seperti konflik sosial, cyberbullying, konflik agama, bahkan perceraian masih ditemukan di Indonesia. Indonesia sebagai negara dengan dasar Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang sesuai dengan harapan bangsa. Nilai-nilai tersebut sepatutnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari termasuk kehidupan bersosial dengan menggunakan media sosial.
PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN SOSIAL Julianti Ratnasari Ningsih; Fayla Lakmi Dara; Siti mouidhatul hasanah; Widya Ananda Minda Putri
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 4 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i4.50

Abstract

Jurnal ini membahas peran Pancasila sebagai dasar hukum dalam mewujudkan keadilan sosial di Indonesia. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mengandung nilai-nilai yang mencakup keadilan, persatuan, demokrasi, dan kesejahteraan sosial. Keadilan sosial merupakan prinsip fundamental dalam sistem hukum Indonesia yang bertujuan untuk menciptakan kesetaraan, keseimbangan, dan kesejahteraan bagi seluruh warga negara. Dalam jurnal ini, akan dikaji bagaimana Pancasila menjadi landasan bagi pembentukan peraturan hukum yang berorientasi pada keadilan sosial, serta bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Melalui analisis hukum dan tinjauan literatur, diharapkan jurnal ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara Pancasila dan mewujudkan keadilan sosial dalam konteks hukum di Indonesia.
Analisis Tantangan Kurikulum Merdeka Belajar Dalam Belajar Pendidikan Kewarganegaraan di Era Revolusi Industri 4.0 Aditho Manalu; Evi Rosarina Nababan; Satila Nanda Saputri; Destania Amiratussolihah
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 4 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i4.51

Abstract

Era revolusi 4.0 di kenal dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat yang berdampak bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi di era revolusi Industri 4.0 yang sudah merasuki generasi muda bangsa, dengan mempertimbangkan banyak hal, maka kementerian pendidikan dan kebudayaan menerapkan sebuah kurikulum pembelajaran yang dianggap mampu menggenapi kebutuhan pendidikan Indonesia ditengah perkembangan teknologi. Hal ini juga sejalan dengan dinamika yang terjadi pada ranah pendidikan. Oleh karena itu, inovasi kurikulum yang diciptakan kementerian Pendidikan dan kebudayaan Indonesia yaitu Kurikulum merdeka belajar. Kurikulum merdeka belajar diciptakan guna memberikan kemerdekaan kepada setiap Satuan Pendidikan untuk melakukan inovasi. Pada sistem pembelajaran kurikulum yang baru ini, setiap guru dituntut untuk mampu berinovasi dan. Meningkatkan kualitas. Guru dan peserta didik dapat dengan bebas mengakses ilmu pengetahuan dengan metode pembelajaran yang berdiferensiasi. Kurikulum merdeka belajar juga dianggap sesuai dengan prinsip pendidikan oleh bapak pendidikan Indonesia serta dianggap mampu menghasilkan output dan outcome yang lebih baik dan berkompeten. Namun dibalik itu semua, guru yang merupakan tenaga pendidik tentu saja mengalami banyak kendala dan tantangan dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar. Khusus nya bagi mereka yang berprofesi sebagai guru mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn). Yang dimana, dalam kurikulum merdeka belajar yang diterapkan di era revolusi Industri 4.0 menitik beratkan penggunaan teknologi. Sedangkan dalam penerapan yang seharusnya, kurikulum merdeka belajar harus mampu menciptakan peserta didik yang pancasialis. Secara spesifik, kebijakan merdeka belajar memiliki implikasi terhadap peran guru baik dalam pengembangan kurikulum maupun dalam proses pembelajaran yaitu , guru yang berkarya dalam tulus, guru yang genuine, guru yang memiliki prinsip the power of ngeureuyeuh, (sustainable) guru yang ber- DNA sebagai guru (Yoga, 2020). Guru yang berkerja dengan tulus dalam pembelajaran adalah guru yang diliputi dan didorong oleh nilai-nilai kebaikan serta keyakinan akan manfaat yang diperoleh siswa. Nilai kebaikan dan keyakinan akan mendorongnya untuk kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran. Guru yang genuine akan melahirkan ide-ide kreatif, asli, berfilosofi dan berorientasi masa depan.
Kepemimpinan dan Penerapan Pancasila sebagai Ideologi Negara dalam Membangun Masyarakat yang Adil dan Berkeadilan Dina Mutia; Muhammad Azka Adzikra; Annisa Nuraeni; Ismi Wahyuni
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 4 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i4.52

Abstract

Jurnal ini membahas peran kepemimpinan dan penerapan Pancasila sebagai ideologi negara dalam upaya membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan. Pancasila, sebagai dasar filsafat negara Indonesia, memiliki prinsip-prinsip yang mengedepankan keadilan, kesetaraan, dan kebersamaan. Kepemimpinan yang berkualitas dan kesadaran dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut. Pada jurnal ini, kami menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Melalui studi kepustakaan dan wawancara dengan pemimpin dan tokoh masyarakat yang berpengalaman, kami menganalisis peran kepemimpinan dalam memperkuat penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif dan berintegritas memegang peran krusial dalam membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan. Pemimpin yang memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan ideologi negara mampu menciptakan iklim sosial yang inklusif, menghormati kebebasan beragama dan bermasyarakat, serta memastikan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh warga negara. Selain itu, jurnal ini juga membahas tantangan yang dihadapi dalam penerapan Pancasila sebagai ideologi negara. Globalisasi dan modernisasi sering kali menghadirkan nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila, sehingga diperlukan upaya yang berkelanjutan untuk memperkuat pemahaman dan komitmen terhadap ideologi negara ini. Dalam kesimpulannya, jurnal ini menggarisbawahi pentingnya kepemimpinan yang berkualitas dan penerapan Pancasila sebagai ideologi negara dalam membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan. Pemimpin yang visioner, berintegritas, dan berkomitmen terhadap nilai-nilai Pancasila mampu menciptakan lingkungan yang inklusif, berkeadilan, dan harmonis di tengah keragaman masyarakat Indonesia.

Page 5 of 23 | Total Record : 224