cover
Contact Name
M. Zaenuri S Hidayat
Contact Email
zaenuri4n6@gmail.com
Phone
+628156976270
Journal Mail Official
pdfiindonesia@gmail.com
Editorial Address
Medical Faculty, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto Jl. Dr. Gumbreg, Medical Street, Mersi, Purwokerto Central Java 53122 Telp. (0281) 622022, Fax. (0281) 624990
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
ISSN : 26562391     EISSN : 3032310X     DOI : https://doi.org/10.20884/jfmi
Core Subject : Health,
Indonesian Forensic and Medical Journal is an official scientific media and professional organization of the Indonesian Forensic Doctors Association (PDFI) which is twice edition a year (June & December). This journal contains the results of research, literature reviews, case reports, case studies and other scientific results in the Forensic Medicine and Medicolegal Science Field. The editorial board accepts submissions of manuscripts for publication, from academics of Forensic Medicine and Medicolegal, Professionals and other academic communities who fulfill the published requirements in accordance with the guidelines of writing, and have been reviewed by partners
Articles 53 Documents
TINJAUAN MEDIKOLEGAL REKAM MEDIS SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (Kajian Kasus dalam Putusan Nomor 18/Pid.B/2020/PN Bkl) Muhammad Afiful Jauhani
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v3i1.5266

Abstract

Putusan Nomor 18/Pid.B/2020/PN Bkl menyatakan dua orang terdakwa bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan secara bersama-sama. Dalam putusan tersebut disebutkan bahwa alat bukti berupa visum et repertum dibuat berdasarkan rekam medis. Kajian kasus ini bertujuan untuk menganalisis peran rekam medis yang digunakan sebagai salah satu landasan untuk menentukan unsur dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain pada putusan tersebut melalui tinjauan pustaka menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Pembunuhan termasuk delik materiil sehingga tidak cukup hanya dengan dilakukannya perbuatan, akan tetapi timbulnya akibat yang berupa matinya orang dalam kejahatan ini merupakan syarat mutlak sehingga harus dapat dibuktikan adanya hubungan kausal antara perbuatan dari masing-masing orang dengan akibat berupa kematian korban. Visum et repertum kasus pembunuhan yang dibuat hanya berdasarkan rekam medis tanpa autopsi forensik tidak dapat menyimpulkan penyebab kematian. Autopsi forensik diperlukan untuk menentukan adanya hubungan kausal antara perbuatan para terdakwa dengan kematian korban yang dapat dimanfaatkan untuk menentukan pertanggungjawaban pidana
KARAKTERISTIK PASIEN DEAD-ON-ARRIVAL DENGAN COVID-19 DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PADA MASA PANDEMI (MARET 2020 - JULI 2021) Busyra Wanranto; Ari Sri Wulandari; Berlian Isnia Fitrasanti
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v3i1.5303

Abstract

Pada awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru, yaitu virus Corona 2019 atau COVID-19. Pada tanggal 9 Maret 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai sebuah pandemi. Pandemi merupakan wabah yang berjangkit serempak meliputi daerah geografi yang luas. Angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia per tanggal 13 Agustus 2021 mencapai 115.096 jiwa, di antaranya berasal dari kasus dead-on-arrival (DOA). Berdasarkan Permenkes, DOA adalah jumlah penderita yang mati sewaktu masih dalam perjalanan ke rumah sakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pasien DOA dengan COVID-19 (suspek atau terkonfirmasi) yang datang ke RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada masa pandemi COVID-19 periode Maret 2020 - Juli 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif potong lintang, dengan data berasal dari rekam medik pasien DOA di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung periode Maret 2020 - Juli 2021. Data direkapitulasi, diolah dengan menggunakan Microsoft Excel, lalu disajikan dalam bentuk diagram dan tabel. Dari 42 kasus, diketahui 59,52% di antaranya adalah laki-laki. Kelompok umur manula (di atas 65 tahun) menempati presentase tertinggi (30,95%). Sekitar 10,00% dari kasus tersebut disertai dengan komorbid. Analisa kasus DOA dengan COVID-19 sangat penting dikuasai oleh dokter spesialis forensik agar dapat dilakukan tindakan pencegahan dari penularan COVID-19 saat pemulasaraan jenazah.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DOKTER DAN PERAWAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN MASA PANDEMIK COVID-19 DI RSI BANJARNEGARA Abdul Hakim Nitiprodjo; Titik Kusumawinakhyu; Paramita Septianawati; Agus Ujianto
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v4i1.6164

Abstract

Masa pandemik Covid-19 dan adaptasi kebiasaan baru menuntut tenaga medis melakukan pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien dan diri sendiri, namun tetap melakukan tindakan yang menjaga keamanan untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Pengetahuan akan aturan layanan di masa pandemik serta sikap dan perilaku dokter dan perawat untuk melakukan inovasi pelayanan tetap harus berdasarkan mutu layanan dan standar operasional prosedur. Tujuan penelitian ini menganalisa hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku dokter dan perawat terhadap kualitas pelayanan di masa pandemik Covid-19. Penelitian ini merupakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah tenaga kesehatan yang meliputi dokter dan perawat yang bekerja di RSI Banjarnegara. Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman. Berdasarkan hasil penelitian dari uji analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan, sikap dan perilaku dokter dan perawat terhadap kualitas pelayanan di masa pandemik Covid-19. Kata kunci: kualitas pelayanan, masa pandemik Covid-19, pengetahuan, perilaku, sikap
GAMBARAN PEMBUATAN SURAT KETERANGAN KEMATIAN DI RSUD KABUPATEN BULELENG klarisa klarisa klarisa
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia (In Progress)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v5i1.6992

Abstract

Pemberlakuan pembuatan Surat Keterangan Kematian atau sertifikat kematian yang disertai dengan pengisian Surat Keterangan Penyebab Kematian menggunakan format yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan di RSUD Kabupaten Buleleng dimulai pada tahun 2020. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengisian surat keterangan kematian di RSUD Kabupaten Buleleng setelah diterapkan format SKK yang baru. Penelitian menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Instalasi Kedokteran Forensik Pemulasaraan Jenazah sebanyak 721 buah SKK periode November 2021 hingga April 2022 dengan metode deskriptif potong lintang. Hasil menunjukkan sebanyak 10,16% membutuhkan perbaikan yaitu perbaikan pada poin penyebab kematian sebanyak 7,2%, kelompok penyebab kematian 1,1%, pengisian baris kematian sebelum 7 hari sebanyak 1,6%, kekurangan pengisian identitas sebanyak 0,13% dan kesalahan pengisian yang menerangkan Death On Arrival sebanyak 0,13%. Kesimpulannya, pembuatan Surat Keterangan Kematian di RS ini masih membutuhkan perbaikan untuk pengisiannya.
The DESCRIPTION OF DIATOMES EXAMINATION IN HEPARIAL ORGANS IN DROWNING CASE IN THE PELUS RIVER SOKARAJA BANYUMAS USING THE WHITE RATS (Rattus novergicus) Ira Imaniah; Rani Afifah Nur Hestiyani; Muhammad Zaenuri Syamsu Hidayat; IDSAP Peramiarti
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v4i1.7438

Abstract

Diatoms can be used to identificate and diagnose drowning cases because it can enter the body during inhaling in the water. Previous studies have shown that diatoms can be found in the liver of drowning cases, but this cannot be used as evidence of drowning cases. This study aimsto determine diatoms in the liver organs of white rats that drowned in Pelus River. This studyuses an experimental method, with 15 white rats (Rattus norvegicus) which were submerged in water from the Pelus River. Identification of diatoms in the liver was carried out using the acid destruction method. The results of the research are 9 genus of diatoms that can be identified; Amphora, Eunotia, Amphorotia, Simonsenia, Epithemia, Synedra, Ulnaria, Fragilaria, Asterionella. Meanwhile, there were only 5 genus of diatoms identified in the river water samples; Amphora, Eunotia, Craticula, Diadesmis, and Fragilaria. From this research it can be concluded that there are 9 genus of diatoms that can be identified in the livers of white rats that drowned in the fresh waters of the Pelus River
Analisis Rasch Model pada Instrumen Pre-Test Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung Chevi Sayusman
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v4i1.7929

Abstract

Pre-Test mahasiswa Program Studi Profesi Dokter (PSPD) di bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKFM) merupakan instrumen test pada tahap awal pendidikan. Pre-Test tersebut dikembangkan oleh staf pengajar bagian IKFM sebagai instrumen untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dan mengenalkan hal-hal yang perlu diketahui pada proses pendidikan. Rasch model digunakan untuk menganalisis Pre-Test tersebut. Penggunaan Rasch model ditujukan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrument Pre-Test. Metodologi yang digunakan adalah kuantitatif. Pre-Test menggunakan pilihan berganda terediri dari 3 pilihan. Sampel hasil Pre-Test terdiri dari 291 sampel. Hasil penelitian menunjukan Person measure = 0,37; Nilai Alpha Cronbach (mengukur reliabilitas) 0,74, menunjukan bagus; Person reliability 0.71, menunjukan cukup; Item reliability 0,99, menunjukan istimewa; Untuk person nilai INFIT MNSQ 0,99 dan OUTFIT MNSQ 1,06, menunjukan kualitas yang baik; Nilai separation person H= [(4x1,57) +1]/3 = 2,43, bermakna terdapat dua kelompok responden. Nilai separation item H= [(4xseparation) +1]/3=[(4x8.6) +1]/3= 11.8, bermakna terdapat 12 kelompok item. Berdasarkan Outfit MNSQ terdapat 1aitem yang misfit, yaitu n24. Instrumen Pre-test dapat disimpulkan baik dan dapat digunakan dengan modifikasi atau mengganti 1 aitem yang misfit.
FAMILY PERCEPTION OF LIFE-SUSTAINING TREATMENT WITHDRAWAL IN PATIENT WITH SEVERE BRAIN INJURY: A QUALITATIVE STUDY IN BANDUNG-INDONESIA Gezira Azka Aulia Hidayat; Fitri Agustina Huspa; Yoni Fuadah Syukriani
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v4i1.7931

Abstract

Background: The decision-making process for withdrawing life-sustaining treatment (LST) in patients with severe brain injury can potentially become a problem between doctor and family because of different opinions. Objective: Explore the family consideration in withdrawing LST in patients with severe brain injury. Methods: This qualitative descriptive study with phenomenological approach conducted using semi-structured in-depth interview. Subjects were family members of coma patients due to severe brain injury and were admitted to the Intensive Care Unit in Hasan Sadikin General Hospital during January 2019 - December 2020. Results: The results of the five-participant interview showed that the considerations for withdrawing LST include: (1) the patient's condition, (2) family psychology, (3) resources, and (4) family beliefs. Conclusion: Doctors need to understand the family's considerations in terminating LST to bridge the inner conflicts that occur in the patient's family.
Hubungan Kadar Serum Glutamic Pyruvate Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminasi (SGOT) dengan Riwayat Konsumsi Alkohol Pada Etnis Papua Biesta Adri Azizi; Yudha Nurhantari; Suhartini .; Triratnaningsih .
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v4i1.7932

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar SGPT dan SGOT dengan riwayat konsumsi alkohol pada etnis Papua Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik untuk mengetahui adanya hubungan antara riwayat konsumsi alkohol dengan kadar SGPT dan SGOT. Desain penelitian ini adalah cross sectional dan melibatkan 29 responden etnis Papua yang berdomisili di Yogyakarta. Sampel adalah darah yang didapatkan dari responden setelah dilakukan anamnesis, untuk diperiksa kadar SGPT dan SGOT. Analisis dilakukan menggunakan uji statistik chi-square dengan uji alternatif, Fisher’s exact test. Dari hasil analisis yang telah dilakukan menggunakan uji statistik chi-square, maka didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik (p > 0.05) antara kadar SGPT dan SGOT yang diperiksa dengan riwayat konsumsi alkohol pada etnis Papua. Tidak terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara individu etnis Papua yang memiliki riwayat konsumsi alkohol dan individu etnis Papua yang tidak memiliki riwayat konsumsi alkohol terhadap kadar SGPT dan SGOT, namun memiliki kecenderungan peningkatan kadar SGOT 2.567 kali lebih besar dibandingkan individu yang tidak memiliki riwayat konsumsi alkohol.
Pengaruh Perbedaan Jenis Kelamin dengan Jumlah Densitas Alur Sidik Jari dan White Lines pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Udayana Angkatan 2016 – 2018 Leonardo Wiranata Soesilopranoto; Dudut Rustyadi; Ida Bagus Putu Alit
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v4i1.7933

Abstract

Identifikasi forensik atau identifikasi personal merupakan upaya yang dilakukan pihak penyidik untuk menentukan identitas dan ciri-ciri seseorang termasuk jenis kelamin. Identifikasi jenis kelamin merupakan langkah yang penting untuk mempersempit kemungkinan tersangka kasus. Sidik jari adalah metode identifikasi yang memiliki tingkat keakuratan yang paling tinggi. Sidik jari dapat memberikan profil identifikasi lain yang penting seperti ras, golongan darah, dan jenis kelamin akan tetapi membutuhkan waktu yang lama dan proses yang susah. Terdapat metode yang mudah dan cepat untuk mengidentifikasi yaitu melalui jumlah densitas alur sidik jari dan white lines. Kedua hal tersebut dipengaruhi oleh banyak hal seperti ras, usia, indeks massa tubuh, dsb. Karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan jumlah densitas alur sidik jari dan white lines antara kedua jenis kelamin pada mahasiswa kedokteran Universitas Udayana angkatan 2016-2018. Penelitian ini bersifat observational analitik, pengambilan sampel penelitian menggunakan metode stratified random sampling dan dilakukan dalam sekali waktu (cross-sectional). Terdapat 83 sampel yang berasal dari mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter di Universitas Udayana angkatan 2016-2018. Sidik jari diambil menggunakan metode ink, lalu diamati menggunakan kaca pembesar untuk menghitung densitas alur sidik jari pada ruang hitung dan white lines. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata jumlah densitas alur sidik jari pada ketiga ruang hitung (p = 0,001; p = 0,001; p = 0,0001) dan rata-rata jumlah white lines (p = 0,029) antar kedua jenis kelamin pada mahasiwa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter di Universitas Udayana.
IDENTIFIKASI DIATOMS PADA ORGAN HATI, GINJAL DAN PARU KORBAN TENGGELAM MENGGUNAKAN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) DI SUNGAI PELUS SOKARAJA IDSAP PERAMIARTI
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/jfmi.v4i2.9342

Abstract

Tenggelam adalah salah satu penyebab utama kematian ketiga di dunia. Kematian akibat tenggelam yang terjadi di air tawar (sungai, danau, kolam) hampir 90%. Salah satu pemeriksaan khusus untuk mengidentifikasi korban yang meninggal akibat tenggelam adalah dengan pemeriksaan diatom. Diatom adalah fitoplankton uniseluler yang dapat digunakan sebagai bukti intravitalitas korban tenggelam, artinya korban masuk ke dalam air saat masih hidup dan kemudian mati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diatom pada organ hepar, ginjal dan paru-paru tikus putih yang tenggelam di Sungai Pelus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan 15 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) yang ditenggelamkan di air Sungai Pelus. Identifikasi diatom pada hepar, ginjal dan paru dilakukan dengan metode destruksi asam. Hasil yang diperoleh di hati teridentifikasi 19 diatom dari 7 genera : Amphora, Eunotia, Simonsenia, Epithemia, Fragilaria, Ulnaria, dan Synedra; organ ginjal mengidentifikasi 22 diatom dari 7 genera : Amphora, Navicula, Cymbella, Cocconeis, Epithemia, Fragilaria, dan Ulnaria; dan organ paru-paru teridentifikasi sebanyak 94 diatom dari 10 genera : Amphora, Diadesmis, Navicula, Simonsenia, Nitzschia, Epithemia, Isthmia, Ulnaria, Synedra, dan Aulacoseira. Sedangkan dari hasil pemeriksaan sampel air media Sungai Pelus didapatkan 14 genus diatom yaitu Amphora, Eunotia, Diadesmis, Navicula, Simonsenia, Nitzschia, Cymbella, Cocconeis, Epithemia, Isthmia, Fragilaria, Ulnaria, Synedra, dan Aulacoseira. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa genus diatom yang ditemukan di hati, ginjal dan paru-paru sama dengan genus yang ditemukan pada sampel air medium Sungai Pelus.