cover
Contact Name
Nisa Muthiah
Contact Email
nisamuthiah@fk.unmul.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
nisamuthiah@fk.unmul.ac.id
Editorial Address
jl Krayan, Kampus gn Kelua, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Mulawarman Dental Journal
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : -     EISSN : 28285883     DOI : 10.30872/mul. dent. j.
Core Subject : Health, Science,
MOLAR (Mulawarman Dental Journal) is a scientific journal affiliated with Dentistry Study Programme, Medical Faculty of Mulawarman University. It is a biannually journal, published in March and September. MOLAR provide original article of research, review article and case report in the term of dental science and education dissemination.
Articles 40 Documents
Perbedaan Tingkat Kekerasan Permukaan Bahan Restorasi Resin Komposit Nanofiller Setelah Perendaman Dalam Larutan Teh Hitam Dan Teh Hijau Adha, Putri Pradisha; Sulistiani, Dewi Arsih; Kambaya, Portuna Putra
xxxx-xxxx
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/mul. dent. j.v4i1.10505

Abstract

Latar Belakang: Resin komposit adalah bahan restorasi yang banyak digunakan di kedokteran gigi masa kini. Pada perkembangan terakhir, munculah resin komposit jenis nanofiller. Kekerasan mikro permukaan merupakan sifat utama komposit dalam keberhasilan restorasi gigi. Makanan dan minuman yang bersifat asam dapat menyebabkan resin komposit mengalami degradasi matriks sehingga mengalami penurunan kekerasan permukaan. Teh hitam dan teh hijau merupakan bahan minuman alami yang sangat populer yang mengandung asam. Tujuan: Mengetahui perbedaan tingkat kekerasan permukaan bahan restorasi resin komposit nanofiller setelah perendaman dalam larutan teh hitam dan teh hijau. Metode: Penelitian true experimental dengan menggunakan post-test only control group design. Jumlah sampel sebanyak 27 buah yang dibagi dalam 1 kelompok kontrol dan 2 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan direndam dengan larutan teh hitam dan teh hijau. Kelompok kontrol tidak dilakukan perendaman. Setelah itu dilakukan pengukuran menggunakan Rockwell Hardness Tester. Hasil: Hasil uji diperoleh nilai kekerasan resin komposit pada kelompok kontrol adalah 52,778 ± 3,5860 HR15N, pada perendaman larutan teh hitam 52.678 ± 5,4986 HR15N, dan pada perendaman larutan teh hijau 48.278 ± 2,3983 HR15N. Data berdistribusi normal dengan menggunakan uji Shapiro Wilk (p>0.05). Hasil uji One Way ANOVA diperoleh nilai (p = 0,041), serta uji Post Hoc Games-Howell menunjukan adanya perubahan kekerasan resin komposit yang signifikan hanya pada kelompok kontrol dan kelompok perendaman teh hijau. Kesimpulan: Terdapat perbedaan tingkat kekerasan resin komposit nanofiller yang tidak signifikan antara perendaman dalam larutan teh hitam dan larutan teh hijau.
Gambaran Perilaku Kontrol Plak Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Periodontal Pada Remaja Akhir di Kecamatan Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur Khairi, Nur Hijria Miftahul; Muthi’ah, Nisa; Utami, Nuryanni Dihin
xxxx-xxxx
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/mul. dent. j.v4i2.10705

Abstract

Latar Belakang: Perilaku kontrol plak merupakan bentuk upaya pencegahan terjadinya penyakit periodontal. Perilaku mencakup pengetahuan, sikap, dan tindakan. Kontrol plak dilakukan secara mekanis dengan menyikat gigi dan membersihkan daerah interdental serta secara kimiawi dengan penggunaan obat kumur dan penggunaan fluoride pada pasta gigi. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku kontrol plak sebagai upaya pencegahan penyakit periodontal pada kelompok usia remaja akhir di Kecamatan Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 68,75% responden memiliki pengetahuan kontrol plak dengan kategori sedang, 60,42% responden memiliki sikap kontrol plak dengan kategori sedang, dan 48,96% responden melakukan tindakan kontrol plak dengan kategori sedang.  Kesimpulan: Perilaku kontrol plak pada remaja akhir di Kecamatan Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur berada dalam kategori sedang. Edukasi dan pelatihan diperlukan untuk meningkatkan perilaku kontrol plak pada masyarakat khususnya remaja akhir di Kecamatan Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Maloklusi dengan Minat Penggunaan Alat Ortodonti Cekat di SMA Negeri 7 Balikpapan Usman, Salsabila Amelia; Rokhim, Saiful; Cahya, Wahyuni Dwi
xxxx-xxxx
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/mul. dent. j.v4i1.10547

Abstract

Latar Belakang: Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada rongga mulut adalah maloklusi. Maloklusi merupakan ketidaksejajaran gigi atau hubungan yang tidak tepat antara gigi rahang atas dan rahang bawah. Sebagian besar maloklusi terjadi pada usia remaja dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Kejadian masalah gigi dan mulut yang dialami remaja dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan remaja mengenai kesehatan gigi dan mulut. Maloklusi bisa dirawat menggunakan alat ortodonti dan alat yang sering digunakan adalah alat ortodonti cekat. Remaja merupakan salah satu kelompok masyarakat yang tertarik untuk menggunakan alat ortodonti untuk memperbaiki estetika dan fungsi rongga mulut yang lebih baik. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang maloklusi dengan minat penggunaan alat ortodonti cekat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada siswa SMA Negeri 7 Balikpapan. Hasil: Sebagian besar (48%) siswa  memiliki tingkat pengetahuan cukup dan sebagian besar (76,2%) siswa memiliki minat sedang terhadap penggunaan alat ortodonti cekat. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang maloklusi dengan minat penggunaan alat ortodonti cekat di SMA Negeri 7 Balikpapan (p = 0,02).
Gambaran Tingkat Pengetahuan Pelajar Terhadap Penggunaan Alat Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut di SMP Negeri 1 Tanjung Redeb Fadhilah, jihan; Alhawaris, Alhawaris; Kuntari, Indriana Dwi
xxxx-xxxx
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/mul. dent. j.v4i2.10714

Abstract

Pendahuluan : Pengetahuan tentang kesehatan gigi dinilai dari pengetahuan tentang gigi sehat, dan cara melakukan perawatan gigi yang benar. Anak remaja sering mengalami masalah kebersihan gigi dan mulut. Tingkat kebersihan gigi dan mulut dapat dilihat dari proses pembentukan plak. Upaya mencegah timbulnya plak dengan melakukan kontrol plak. Kontrol plak dapat dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Kontrol plak secara mekanis dengan menggunakan sikat gigi. Banyak macam produk yang dirancang untuk membersihkan bagian interproksimal gigi salah satunya yaitu dental floss dan alat bantu lainnya tongue scraper untuk menjaga kebersihan lidah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pelajar terhadap alat pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di SMP Negeri 1 Tanjung Redeb. Metode : Penelitian deskriptif observasional. Populasi penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Tanjung Redeb sebanyak 232 responden (stratified random sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Hasil : Karakteristik responden terbanyak adalah jenis kelamin perempuan (52,6%), usia 13 tahun (37,9%), dan sumber informasi dari dokter gigi (21,5%). Pengetahuan pelajar berdasarkan jenis kelamin terbanyak dengan kategori rendah yaitu laki-laki 57 responden (24,6%), usia terbanyak dengan kategori rendah usia 13 tahun sebanyak 42 responden (18,1%), sumber informasi terbanyak didapat dari dokter gigi sebanyak 125 responden (21,5%). Kesimpulan : Pelajar di SMP Negeri 1 Tanjung Redeb rata-rata memiliki pengetahuan tentang alat pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kategori rendah.Kata kunci: Pelajar, pengetahuan, alat pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
Distribusi Kasus Celah Bibir dan Langit-Langit Berdasarkan Usia Pembedahan di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020-2022 Shadrina, Nida Midati; Samad, Syahril; Listiyawati, Listiyawati; Pramasari, Cristiani Nadya; Danial, Danial
xxxx-xxxx
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/mul. dent. j.v4i1.10471

Abstract

Latar Belakang: Celah bibir serta langit-langit ialah malformasi kongenital kepala dan leher yang paling umum terjadi. Etiologi celah bibir dan/atau langit-langit telah dipelajari secara ekstensif bahwa anomali ini bersifat multifaktorial. Faktor risiko terjadinya celah yaitu seperti, jenis kelamin, faktor genetik yang dapat berinteraksi dengan faktor lingkungan selama kehamilan, dan riwayat keluarga. Presentasi klinis celah mulut bervariasi dan dapat diklasifikasikan sebagai celah langit-langit terisolasi atau celah bibir dengan ataupun tanpa celah langit-langit. Bayi dengan celah dapat melakukan operasi celah bibir apabila telah memenuhi kriteria “The Rules of Ten”, yaitu usia lebih dari 10 minggu atau 3 bulan, berat badan sekitar 4-5 kg atau lebih dari 10 pounds, dan hemoglobin lebih dari 10 g/dl. Perbaikan langit-langit dilakukan pada usia anak 10 sampai 12 bulan.  Tujuan: Menggambarkan distribusi kasus celah bibir dan/atau celah langit-langit menurut usia pembedahan di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2020-2022. Metode: Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan teknik total sampling. Sampel penelitian ini diambil dari populasi berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Hasil: Distribusi kasus celah bibir dan/atau celah langit-langit pada tahun 2020-2022 memperlihatkan kelompok usia pembedahan lebih kerap dilakukan oleh kelompok usia balita (0-5 tahun) yakni 44 orang (57,15%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, distribusi kasus celah berdasarkan usia saat dilakukan pembedahan banyak terjadi pada usia balita yaitu pada usia 0-5 tahun.
Kebocoran Mikro Resin Komposit Universal Single Shade VS Resin Komposit Bulkfill Pada Restorasi Kelas V Rizki, Annisa Miftaqul; Mozartha, Martha; Kesumaputri, Bebbi Arisya; Anastasia, Danica; Merdekawati, Listia Eka
xxxx-xxxx
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/mul. dent. j.v4i2.15561

Abstract

Latar belakang: Restorasi kelas V menyajikan tantangan bagi klinis karena tingginya risiko kebocoran mikro pada daerah servikal sekaligus adanya tuntutan estetika. Resin komposit single-shade merupakan material yang relatif baru di pasaran dan diklaim dapat menyamai semua warna gigi. Resin komposit bulk-fill diketahui menunjukkan stress penyusutan polimerisasi yang lebih rendah dan aplikasi yang lebih mudah. Tujuan: Mengetahui perbandingan kebocoran mikro resin komposit  single-shade dengan resin komposit bulk-fill pada restorasi kelas V. Metode: Penelitian eksperimental dengan sampel 20 gigi premolar rahang atas, dibagi menjadi dua kelompok (n=10), dan dipreparasi kavitas kelas V dengan ukuran 3x3x3 mm. Kelompok A ditumpat dengan resin komposit single-shade, kelompok B ditumpat dengan resin komposit bulk-fill. Sampel dimasukkan ke inkubator dengan suhu 37°C selama 24 jam, kemudian dilakukan proses thermocycling manual pada suhu 5°C dan 55°C sebanyak 100x. Gigi direndam dalam metilen biru selama 24 jam. Sampel dipotong dengan menggunakan separating disc dalam arah bukal ke palatal, dan kebocoran mikro diamati dengan stereomikroskop perbesaran 40x. Hasil: Nilai skor rata-rata kebocoran mikro resin komposit single-shade lebih tinggi dibandingkan resin komposit bulk-fill. Data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok tersebut (p<0,05). Simpulan: Resin komposit single-shade memiliki kebocoran mikro yang lebih besar dibandingkan dengan resin komposit bulk-fill. 
Hubungan Konsumsi Air Hujan dengan Karies Gigi pada Masyarakat Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan Herliana, Herliana; Purnamasari, Cicih Bhakti; Duma, Krispinus; Asfirizal, Verry; Listiyawati, Listiyawati
xxxx-xxxx
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/mul. dent. j.v4i1.9638

Abstract

Karies gigi adalah salah satu penyakit gigi dan mulut yang dapat dipengaruhi oleh kadar fluor. Sumber air minum seperti air hujan memiliki kandugan fluor yang rendah sehingga masyarakat yang mengkonsumsi air hujan lebih rentan mengalami karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi air dengan karies gigi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross sectional study. Dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2022 dengan responden masyarakat Desa Harapan Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan yang berjumlah 92 orang dan metode sampling Random sampling. Setiap responden diperiksa karies gigi dengan menggunakan indeks DMF-T dan mengisi kuisioner oleh responden. Analisis data menggunakan Pearson correlation dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata indeks DMF-T responden mengkonsumsi air hujan yaitu 3,26 kategori sedang dan hasil uji statistik diperoleh nilai p: 0.008 (p<0.05). Kesimpulan terdapat hubungan konsumsi air hujan dengan karies gigi masyarakat Desa Harapan Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan. 
Gambaran Kista Odontogenik Rongga Mulut di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda Periode Tahun 2017-2022 Fithriah, Nur; Pramasari, Cristiani Nadya; Danial, Danial
xxxx-xxxx
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/mul. dent. j.v4i2.10690

Abstract

 Pendahuluan: Kista odontogenik telah lama dikenal sebagai masalah klinis pada rongga mulut dan sering ditemukan dalam praktik kedokteran gigi hingga masa kini. Kista odontogenik yaitu kista yang berasal dari jaringan odontogenik dan sebagian besar dilapisi oleh epitel yang berasal dari epitel odontogenik. Gambaran klinis yang paling umum ditemukan adalah pembengkakan namun dengan rasa sakit yang kurang, kecuali kista menjadi terinfeksi atau terkait dengan gigi non-vital. WHO (2017), mengklasifikasikan kista odontogenik menjadi dua yaitu, kista perkembangan (developmental cyst) dan kista inflamasi (inflammatory cyst). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kista odontogenik rongga mulut di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian observasional deskriptif, dan data yang dikumpulkan merupakan data sekunder berupa rekam medis pasien yang menderita kista odontogenik Hasil: Dijumpai 46 pasien dengan diagnosis kista odontogenik, 39% menderita kista dentigerous, 52% kista radikular,7% keratokista odontogenik dan 2% kista glandular odontogenik. Dengan kelompok usia paling banyak terjadi pada remaja 35% dan dewasa 35%. Berdasarkan jenis kelamin, dijumpai pada perempuan sebanyak 54% dan laki laki 46%. Berdasarkan lokasi anatomis, dijumpai pada mandibula sebanyak 52% dan maksila 48%. Kesimpulan: Kista odontogenik yang paling banyak ditemukan adalah kista radikular. Dengan kelompok usia paling banyak terjadi pada remaja dan dewasa. Kista odontogenik lebih banyak dijumpai pada perempuan dibanding  laki laki, dan lebih banyak dijumpai pada mandibula dibanding maksila.
Tingkat Pengetahuan Tentang Kualitas Mutu Air Terhadap Karies Gigi Pada Siswa SMP YPPK ST. BERNARDUS Timika-Papua Biri, Seplin Tanga; Asfirizal, Verry; Sulistiani, Dewi Arsih; Kambaya, Portuna Putra; Listiyawati, Listiyawati
xxxx-xxxx
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/mul. dent. j.v4i1.9735

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut seringkali menjadi kepentingan yang kesekian bagi sebagian orang. Padahal, seperti yang kita ketahui bahwa gigi dan mulut itu merupakan pintu awal masuknya bakteri ke dalam mulut. Yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada bagian mulut itu sendiri dan organ tubuh lainnya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi masalah kesehatan pada gigi dan mulut adalah air. Pada kualitas air yang berkeruh dan berkapur memiliki kandungan pH yang berbeda yaitu pada kualitas air yang berkeruh memiliki kandungan pH <7 yang artinya air tersebut memiliki sifat yang asam dan apabila dikonsumsi dapat meningkatkan resiko terjadinya gigi berlubang. Lalu pada kualitas air yang berkapur memiliki kandungan pH >8,5 yang artinya air tersebut memiliki sifat basa dan apabila dikonsumsi dapat menyebabkan terjadinya karang gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa SMP YPPK Santo Bernardus tentang kualitas mutu air terhadap kesehatan gigi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan Purposive Sampling. Lokasi penelitian ini di Kota Timika Provinsi Papua. penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2022. Sampel pada penelitian yaitu siswa SMP YPPK Santo Bernardus Timika-Papua yang berjumlah 90 orang dan metode sampling yang digunakan yaitu Purposive sampling. Kemudian dilakukan Pretest terlebih dahulu lalu penayangan video edukasi tentang cara menjaga kesehatan gigi dan setelah itu dilakukan Posttest oleh responden. Analisis data menggunakan Analisis Univariat dan  Analisis Bivariat. Kesimpulan tingkat pengetahuan tentang karies gigi pada siswa SMP YPPK ST. BERNARDUS Timika-Papua adalah baik..
Pengaruh Edukasi Menggunakan Media Audio Visual Terkait Pengetahuan dan Sikap Penggunaan Dental Floss dan Probiotik Oral Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Angkatan 2020-2021 Azimah, Ain Richlatul; Sulistiani, Dewi Arsih; Yani, Sinar
xxxx-xxxx
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/mul. dent. j.v4i2.10715

Abstract

Pendahuluan: Upaya dasar dalam pengendalian plak atau kontrol plak dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara mekanis yaitu dengan sikat gigi dan dental floss untuk area interdental yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi dan kimiawi dengan menggunakan moouthwash. Selain itu terdapat salah satu metode perawatan yang berfokus pada bakteri penyebab kerusakan gigi yaitu dengan melakukan terapi bakteri pengganti bagi bakteri yang menyebabkan kerusakan, seperti dengan menggunakan bakteri probiotik. Adanya pengetahuan yang baik mengenai dental floss dan probiotik oral sangatlah penting bagi mahasiswa kedokteran terutama kedokteran gigi. Terjadinya perubahan pengetahuan dan sikap dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu melalui media massa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan melalui media audio visual terhadap pengetahuan dan sikap terkait penggunaan dental floss dan probiotik oral. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pre-eksperimental dan rancangan penelitian one group pretest-posttest tanpa kelompok kontrol. Data diperoleh sebanyak 60 sample dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner online dan intervensi menggunakan video animasi. Hasil: Terdapat peningkatan nilai rata-rata pengetahuan sebesar 8,47 menjadi 9,85 dan nilai rata-rata sikap sebesar 48,27 menjadi 50,72. Hasil uji Wilcoxon menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan skor rata-rata terkait pengetahuan (p value = 0,005) dan sikap (p value = 0,010) sebelum dan sesudah dilakukan edukasi menggunakan media video. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh sebelum dan sesudah diberikan edukasi menggunakan media audio visual terkait pengetahuan dan sikap penggunaan dental floss dan probiotik oral pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman angkatan 2020-2021. Kata kunci: Media audio visual, dental floss, probiotik oral

Page 4 of 4 | Total Record : 40


Filter by Year

2021 2024


Filter By Issues
All Issue