cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Elektro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 161 Documents
SIMULASI SISTEM PENJADWALAN KERETA: STUDI KASUS DAOP VIII JAWA TIMUR Umbu Tana Amah, Aditya; Pasila, Felix; Budiono, Indra
Jurnal Teknik Elektro Vol 3, No 2 (2003): SEPTEMBER 2003
Publisher : Institute of Research and Community Outreach

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.157 KB) | DOI: 10.9744/jte.3.2.

Abstract

Train rescheduling is often have to be made due to technical problems faced by the train that hold up the train to run on schedule or due to the addition of a new train. A simulation on train scheduling system can help out the train service company on rescheduling the train schedule. The simulation is made using Java language programming with queue rules that is usually used by the train service company. Based on the experiment on the system that was made on the overall class for the train rescheduling, 76 % of trains could have shorter trip time against the result of the simulation for GAPEKA (Grafik Perjalanan Kereta Api). The adjustment of train departure time is restricted to ± 30 minutes from the time regulated in GAPEKA Abstract in Bahasa Indonesia : Penjadwalan ulang perjalanan kereta api sering harus dilakukan akibat adanya kendala teknis pada kereta yang menghambat kereta melakukan perjalanan pada waktu yang ditentukan ataupun karena adanya penambahan kereta api. Simulasi sistem penjadwalan kereta mampu membantu memecahkan masalah yang dihadapi pengelola jasa layanan kereta api dalam menyusun jadwal baru berkenaan dengan adanya kendala perjalanan kereta api ataupun adanya penambahan kereta api baru. Simulasi dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dengan aturan antrian (queue) seperti yang diberlakukan pada Daerah Operasi VIII Jawa Timur. Dari hasil pengujian sistem secara keseluruhan untuk penjadwalan ulang dengan mengubah waktu keberangkatan kereta api, diperoleh 76 persen kereta mengalami waktu perjalanan yang lebih cepat dibandingkan hasil simulasi terhadap Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA). Pengubahan waktu keberangkatan dibatasi dalam selang waktu ± 30 menit dari waktu yang ditetapkan pada GAPEKA. Kata kunci : simulasi, penjadwalan kereta, DAOP VIII, Java, queue
Pengendalian Titik Berat pada Mobile Robot Rahardjo, Andreas; Khoswanto, Handry; Warpindyasmoro, Heri Saptono
Jurnal Teknik Elektro Vol 10, No 2 (2017): September 2017
Publisher : Institute of Research and Community Outreach

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.922 KB) | DOI: 10.9744/jte.10.2.41-47

Abstract

Mobile robot saat melewati kemiringan medan tertentu memiliki berbagai macam masalah. Salah satu masalah yang dihadapi adalah mobile robot yang memiliki ketinggian tertentu saat melewati medan dengan kemiringan tertentu akan menyebabkan mobile robot terbalik. Desain dari mobile robot ini dikhususkan untuk melewati medan dengan kemiringan tertentu. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan beban tambahan yang disebut sebagai beban dinamis. Beban dinamis digunakan untuk melakukan pergeseran titik berat. Data kemiringan medan yang dilalui mobile robot diperoleh melalui pembacaan accelerometer sedangkan massa beban statis yang dibawa oleh mobile robot diinputkan melalui bluetooth. Kedua data tersebut diolah oleh Arduino untuk menggerakkan motor stepper yang akan menggeser beban dinamis pada posisi tertentu. Mobile robot yang dihasilkan memiliki massa total sebesar 2550 gram dan tinggi beban statis pada posisi 40 cm. Dari hasil pengujian diketahui bahwa massa beban statis maksimum yang dapat dilakukan kompensasi oleh beban dinamis adalah sebesar 350 gram pada kemiringan medan uji 30O dengan perpindahan beban dinamis sebesar 11 cm pada 30O dan 10 cm pada -30O. Pembacaan sensor accelerometer memiliki kesalahan rata-rata pembacaan sebesar 5,88 %. Persentase tingkat keberhasilan mobile robot melalui medan uji dengan kemiringan maksimal 30O sebesar 98,10 %
Balanced Amplifier dengan Menggunakan Driver Op Amp Khoswanto, Handry; T.D.S, Yohanes; Wahyudi, Iwan
Jurnal Teknik Elektro Vol 4, No 2 (2004): SEPTEMBER 2004
Publisher : Institute of Research and Community Outreach

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.942 KB) | DOI: 10.9744/jte.4.2.

Abstract

Conventional amplifier usually uses ground power supply as a signal reference. So it caused the conventional amplifier has IHM noise (Interval Hum Noise Modulation). The system of amplifier must be really balance from the input to output in order to minimalize the noise. This research make a balance amplifier class AB push-pull with power rms 120 Watt and frequency bandwidth between 50Hz to 10kHz. This amplifier use complementary pair as a current-driver. The Experimental result show that the balanced amplifier has power output only 110 Watt, 22 Volt operating voltage and have a bandwidth from 30 Hz until 15 KHz, gain 13,5 dB. Beside that the Experimental result, balanced power amplifier also has very small IHM compared with unbalanced power amplifier. Abstract in Bahasa Indonesia : Pada umumnya amplifier konvensional melibatkan jalur power supply (ground) yang berhubungan dengan jalur audio. Hal ini mengakibatkan pengolahan sinyal audio akan muncul IHM (Interval Hum Modulation) noise. Oleh karena itu, untuk dapat menekan timbulnya noise seminimal mungkin, maka dibuat sebuah amplifier yang tidak bereferensi pada ground power supply. Amplifier tersebut harus benar-benar balance dari input sampai ke output. Untuk merealisasikan balance amplifier tersebut maka ditetapkan spesifikasi klas AB push-pull dengan daya rms sebesar 120 Watt dan lebar bandwidth antara 50 sampai 10kHz. Pada power amplifier digunakan sistem rangkaian complementary pairs sebagai penguat arus. Berdasarkan hasil pengujian ternyata daya output yang keluar ke speaker hanya 110 Watt dengan tegangan supply 22 volt dan memiliki lebar bandwidth antara 30 Hz sampai 15 Hz dengan penguatan sebesar 13.5 dB. Sedangkan pengujian cacat signal juga dilakukan dengan membandingkan antara balanced power amplifier dan unbalanced power amplifier dan hasilnya balanced power amplifier memiliki IHM noise jauh lebih kecil dibandingkan unbalanced power amplifier. Kata kunci: balance amplifier, push-pull, klas AB, op-amp.
Aplikasi Security Surveillance System Menggunakan Webcam dan HP dengan Fasilitas General Packet Radio Services dan MMS Handojo, Andreas; Lim, Resmana; , Sugianto
Jurnal Teknik Elektro Vol 5, No 2 (2005): SEPTEMBER 2005
Publisher : Institute of Research and Community Outreach

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.621 KB) | DOI: 10.9744/jte.5.2.pp. 87-91

Abstract

Mobile phone has changed from an ordinary telecommunication device into a multi-purpose device with various capabilities. Besides working as a communication device, a mobile phone can also be used as a internet connection (via GPRS) and a picture sender and receiver (via MMS). In this research, we will develop a Security Surveillance System which enables the user to monitor condition from a room from a long distance. This security surveillance system use webcam and will send an MMS to the user automatically, if a motion is detected. This system is implemented using Visual Basic and Java programming languages. According to our test results, we conclude that this Security Surveillance System running well. But system using GPRS and MMS still not suitable to be implemented in Indonesia. This is due to the poor network infrastructure of the GPRS and MMS services in Indonesia. In the future, if the infrastructure of the GPRS and MMS services in Indonesia is working properly, this system is quite reliable as security surveillance system. Abstract in Bahasa Indonesia : Handphone telah berubah dari alat telekomunikasi biasa menjadi alat serbaguna yang mempunyai berbagai fasilitas. Selain untuk berkomunikasi handphone juga dapat digunakan sebagai koneksi internet (lewat fasilitas GPRS) dan pengiriman gambar (lewat fasilitas MMS). Pada pembuatan penelitian ini akan dikembangkan security surveillance system yang memungkinkan user untuk memantau keadaan ruangan dari jarak jauh. Security surveillance system akan menggunakan webcam yang akan mengirimkan MMS kepada user secara otomatis jika terdeteksi adanya suatu gerakan. Security surveillance system dibuat dengan menggunakan program Visual Basic dan Java. Berdasarkan hasil pengujian sistem, maka dapat disimpulkan bahwa security surveillance system yang dibuat telah mampu bekerja dengan baik. Tetapi penggunaan GPRS dan MMS belum cocok untuk diimplementasikan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena buruknya jaringan infrastruktur layanan GPRS dan MMS di Indonesia. Kata kunci: motion detection, security surveillance system, MMS, GPRS.
Pengaruh Perubahan Arus Saluran Terhadap Tegangan Tarik dan Andongan pada Sutet 500 KV di Zona Krian Antonius Ananda, Stephanus; Hosea, Emmy; Chandra, Vicky
Jurnal Teknik Elektro Vol 6, No 1 (2006): MARET 2006
Publisher : Institute of Research and Community Outreach

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.753 KB) | DOI: 10.9744/jte.6.1.

Abstract

The transmission lines generally using conductor with ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced) which has limited temperature until 90 degrees. In this present time, the need of electricity is increasing rapidly; considering from that problem, we need to increase the capacity of transmission line by optimizes the capacity of line conductor from the transmission line before. The main problem of optimizing the transmission line are the tension and sagging of the conductors become bigger. Based from this situation the research is conducted to know about the characteristic of the alteration of current line to tension and sagging of the conductors. Therefore, the result of the research can be useful in designing the structure construction of transmission line which suitable to the conductor's characteristic. As a simulation model, Paiton-Krian 500 kV transmission line is used. The data, including the data of ACSR conductor, are collected from the field. The conductor's temperature is calculated using heat-balance method. Ruling Span method is used to measure the length of equivalent span. Mean while the Catenary method is used to measure the conductor's tension and sagging. In conclusion, it can be seen that the alteration of line current from 10 Ampere to 850 Ampere will cause the conductor temperature increase 125.94%, the tension decrease 36,38% and the sagging increase 26.82%. Abstract in Bahasa Indonesia : Saluran transmisi udara umumnya menggunakan konduktor jenis ACSR (Alumunium Conductor Steel Reinforced) yang memiliki batas temperatur kerja yang diizinkan sebesar 90 C. Mempertimbangkan peningkatan kebutuhan tenaga listrik yang pesat akhir-akhir ini, maka usaha untuk meningkatkan kapasitas saluran transmisi dilakukan dengan mengoptimalkan kapasitas hantaran arus dari saluran transmisi yang telah ada. Permasalahan utama dari peng-optimalan saluran transmisi tersebut adalah tegangan tarik dan andongan yang timbul pada konduktor tersebut menjadi lebih besar, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perubahan arus saluran terhadap tegangan tarik dan andongan konduktor, dengan demikian diharapkan dari hasil penelitian ini akan berguna untuk membangun struktur konstruksi saluran transmisi yang sesuai dengan sifat dari konduktor tersebut. Sebagai model simulasi digunakan saluran transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV jalur Paiton-Krian dengan menggunakan data-data konduktor ACSR yang sesuai dengan yang ada di lapangan. Temperatur konduktor dihitung berdasarkan persamaan keseimbangan panas. Metode Ruling Span digunakan untuk menentukan panjang span equivalen. Sementara itu metoda Catenary digunakan untuk menghitung tegangan tarik dan andongan konduktor tersebut. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan adanya perubahan arus saluran dari 10 Ampere menjadi 850 Ampere mengakibatkan terjadinya peningkatan temperatur konduktor sebesar 125.94 % dan penurunan tegangan tarik sebesar 36.38 % serta terjadi peningkatkan pada andongan sebesar 26.82 %. Kata kunci: kuat hantar arus, saluran transmisi, ACSR.
A Survey on the Transient Stability of Power Systems with Converter Connected Distributed Generation Reza, Muhamad
Jurnal Teknik Elektro Vol 7, No 1 (2007): MARET 2007
Publisher : Institute of Research and Community Outreach

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.271 KB) | DOI: 10.9744/jte.7.1.8-12

Abstract

In the classical (vertical) power systems the synchronous operation of every interconnected synchronous machine (with its inherently rotating masses - inertia) is the main requirement for stable operation. As many of the distributed generation technologies are connected to the distribution network via power electronic interfaces, and do not contain inertia, the power system may show different transient stability phenomena. In this paper, the transient stability of power systems with (inertia less) converter connected distributed generation is explored via the Equal Area Criterion method and compared with that of a traditional (vertical) power system. With the existence of a strong external system, it is found that a system with a higher level of penetration of DG exhibits better stability, as measured by improved critical clearing times of the remaining synchronous generator(s). Abstract in Bahasa Indonesia : Pada sistem tenaga listrik klasik, sinkronisasi di dalam pengoperasian seluruh generator serempak (yang masing memiliki kelembaman/momen inersia) yang terhubung pada sistem adalah persyaratan yang utama untuk kestabilan operasi system tersebut. Dengan banyaknya pembangkit listrik tersebar yang terhubung pada jaringan distribusi listrik melalui perangkat elektronika daya, yang tidak dilengkapi dengan kelembaman/ momen inersia, akan menghasilkan fenomena kestabilan yang berbeda. Di dalam makalah ini, akibat penerapan pembangkit listrik tersebar yang terkoneksi melalu perangkat elektronika data terhadap kestabilan transien dari sebuah sistem tenaga listrik akan diamati dengan menggunakan metoda "Equal Area Criterion". Hasil pengamatan kemudian dibandingkan dengan kestabilan transien sebuah sistem tenaga listrik klasik. Di dalam makalah ini ditemukan bahwa ketika sebuah sistem tenaga listrik masih terkoneksi dengan jaringan listrik eksternal yang rigid, maka penerapan pembangkit listrik tersebar akan meningkatkan kestabilan operasi sistem, yang ditunjukkan dengan peningkatan "critical clearing times" dari generator serempak yang terhubung ke sistem tersebut. Kata kunci: pembangkit listrik tersebar terhubung dengan perangkat elektronika daya, kestabilan transien sistem tenaga listrik
Pemodelan Matematis Beban Tersebar Sebagai Beban Terpusat pada Sistem Distribusi 20 kV untuk Studi Aliran Daya Gina, I Made; Nrartha, I Made Ari
Jurnal Teknik Elektro Vol 8, No 1 (2008): MARET 2008
Publisher : Institute of Research and Community Outreach

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.45 KB) | DOI: 10.9744/jte.8.1.8-15

Abstract

Load flow study on distribution system sometime is not effective for radial power system, which have many distributed loads. This un-effectiveness caused by the bus model for distribution transformer is a load bus in a load flow study. A mathematical model for representing distributed load as lumped load is needed for reducing distributed loads. This research is subjected to make a distribution load model as lumped load by using mass center formula (TPM model) based on lumped load model, [5] Cheng and Shirmohammadi. This models are validated using MATPOWER ver. 3.0.0 load flow to compare model outputs and real condition outputs of distributed loads. Output variables of research is sending power (Ps), sending reactive power (Qs), voltage magnitude (Vr) and angle (r). Validation of these models use standard distribution system (SPLN) and implemented on Gunung Sari Feeder, Lombok. Results of research are TPM model has better than CS95 model. TPM model has error percentage : Ps 0.8780%, Qs 0.6860%, Vr 0.2782% and r 0.637375%. CS95 Model has error percentage: Ps 1.6222%, Qs 1.1843%, Vr 0.8080% and r 7,0762% on standar distribution system (SPLN). Implemented these models on Gunung Sari Feeder, TPM model also has better than CS95 Model. TPM model has error percentage: Ps 0.5155%, Qs 1.0417%, Vr 0% and r 2.0875%, CS95 model has error percentage: Ps 0.5155%, Qs 1.0417%, Vr 0.3566% and r 25.5249%. Abstract in Bahasa Indonesia: Studi Aliran daya pada sistem distribusi kadangkala tidak efektif untuk kasus sistem distribusi radial yang memiliki gardu distribusi cukup banyak. Ketidakefektifan ini disebabkan model bus untuk gardu distribusi merupakan bus beban dalam studi aliran daya. Diperlukan model matematis beban (gardu distribusi) tersebar sebagai beban terpusat untuk mengurangi gardu distribusi tersebar. Pada penelitian ini diusulkan pemodelan matematis beban terpusat menggunakan rumusan titik pusat massa (TPM) dengan acuan model beban terpusat, [5]Cheng dan Shirmohammadi. Model diuji dengan aliran daya MATPOWER versi 3.0.0. untuk validitas model diukur dengan % error (daya terkirim (Ps dan Qs), magnitude dan sudut tegangan terima) dengan kondisi real (beban tersebar). Sistem distribusi yang diacu adalah Sistem Distribusi Standar (SPLN) dan diimplemetasikan pada Penyulang Gunung Sari, Lombok. Hasil penelitian menunjukkan untuk berbagai konfigurasi sistem distribusi 20 kV SPLN, Model TPM lebih baik dari Model CS95 karena % errornya lebih kecil yaitu TPM Ps 0.8780%, Qs 0.6860%, Vr 0.2782% dan r 0.637375%. Model CS95 Ps 1.6222%, Qs 1.1843%, Vr 0.8080% dan r 7.0762%. Implemetasi pada Penyulang Gunung Sari, Model TPM juga juga lebih baik yaitu Ps 0.5155%, Qs 1.0417%, Vr 0% dan r 2.0875%. Model CS95 Ps 0.5155%, Qs 1.0417%, Vr 0.3566% dan r 25.5249%. Kata kunci : beban tersebar, beban terpusat, titik pusat massa, sistem distribusi 20 kV dan aliran daya
Implementasi PCM-Companding dan Run Length Encoding Menggunakan FPGA Untuk Perekaman Sinyal Suara Pada Modul DRAM Sugiarto, Indar; Halimah Baki, Siti
Jurnal Teknik Elektro Vol 2, No 1 (2002): MARET 2002
Publisher : Institute of Research and Community Outreach

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.187 KB) | DOI: 10.9744/jte.2.1.

Abstract

Data Reduction Techniques have been developed to support a complex system which produces or requires a big amount of data. Sometimes, this bulky data require more spaces other than that provided by the system's memory. So, we need a method for reducing this huge data without loosing the original information. Thus, reconstruction from the reduced data will produce the information near the same of the original. Another concern, the method should run in the real-time mode. In this paper, we discuss data reduction algorithms using Run Length Encoding method for voice signal recording which is sampled using PCM-Companding technique and being stored in Single In Line Memory Module (SIMM) DRAM. By implementing this reduction technique, the information storage capacity of the memory chips whould be sufficiently increased. Abstract in Bahasa Indonesia : Teknik reduksi data dikembangkan untuk membantu membangun sebuah sistem yang kompleks dimana sistem tersebut menghasilkan atau membutuhkan data dalam jumlah yang besar. Seringkali jumlah data yang besar ini melebihi kapasitas memori yang dimiliki oleh sistem tersebut. Sehingga diperlukan suatu metode untuk mengurangi jumlah data tersebut tanpa menghilangkan informasi asli yang terkandung dalam data tersebut. Dengan demikian, rekonstruksi ulang dari data yang telah direduksi tersebut akan menghasilkan informasi yang mendekati sama dengan aslinya. Selain itu, metode yang dipakai juga harus bisa berjalan pada mode real-time. Dalam tulisan ini dibahas algoritma pereduksian data dengan metode Run Length Encoding untuk perekaman sinyal suara dengan teknik PCM-Companding yang disimpan dalam Single In Line Memory Module. Dengan menggunakan teknik pereduksian data ini, kapasitas penyimpanan informasi dari chip memory tersebut akan meningkat. Kata kunci : Companding, Run Length Encoding, Field Programmable Gate Array, modul memory (SIMM)
Analisa Supply-demand pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro 32 KW di Desa Praingkareha, Kabupaten Sumba Timur Windoe, Jestman Martiq; Tanoto, Yusak; Santoso, Murtiyanto
Jurnal Teknik Elektro Vol 9, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Institute of Research and Community Outreach

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.1 KB) | DOI: 10.9744/jte.9.1.13-18

Abstract

PLTMH Laputi merupakan pembangkit listrik tenaga air berskala mikro dengan kemampuan 32 KW. Analisa terkait dengan kebutuhan dan pasokan energi masyarakat desa Praingkareha pada tahun 2014, yaitu pada bulan Januari saat debit air melimpah dengan rata-rata debit air 106.66 L/detik dengan kapasitas 19.78 KW dan beban puncak 18.84 KW, kemudian bulan April saat debit air cukup dengan rata-rata debit air 96.61 L/detik dengan kapasitas 17.91 KW dan beban puncak 13.43 KW, dan pada bulan Agustus saat debit air kecil dengan rata-rata debit air 32.61 L/detik dengan kapasitas 6.05 KW dan beban puncak 15.35 KW. Hanya pada bulan Agustus energi yang dihasilkan tidak dapat memenuhi rata-rata kebutuhan energi masyarakat dengan nilai 61.35 KWh sedangkan rata-rata kebutuhan energi sebesar 299 KWh. Jika dilihat dari besarnya debit air maksimal sungai laputi dan besarnya kapasitas debit air turbin, maka turbin hanya bekerja sebesar 38.37% dari kemampuan yang seharusnya.
Simulation of Active Filtering Applied to A Computer Centre Sentosa Setiadji, Julius; Hosiana Tumbelaka, Hanny
Jurnal Teknik Elektro Vol 2, No 2 (2002): SEPTEMBER 2002
Publisher : Institute of Research and Community Outreach

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.502 KB) | DOI: 10.9744/jte.2.2.

Abstract

In this paper, the implementation of a shunt active power filter with a small series reactor for a three-phase system is presented. The system consists of computer loads, which are harmonic voltage sources, with significant unbalanced components. The filter consists of a three-phase current-controlled voltage source inverter (CC-VSI) with a filter inductance at the AC output and a DC-bus capacitor. The CC-VSI is operated to directly control the AC grid current to be sinusoidal and in phase with the grid voltage. The simulation results indicate that the filter along with the series reactor is able to handle the harmonic voltage sources, as well as the unbalance, so that the grid currents are sinusoidal, in phase with the grid voltages and symmetrical. Abstract in Bahasa Indonesia : Dalam makalah ini dijelaskan tentang penggunaan filter aktif type paralel dengan menggunakan reaktor kecil yang dipasang secara seri untuk sistem tiga phasa. Jaringan sistem ini menggunakan komputer sebagai beban yang merupakan sumber harmonisa tegangan; sekaligus menimbulkan ketidakseimbangan sistem. Filter daya aktif merupakan current-controlled voltage source inverter (CC-VSI) tiga phasa dengan sebuah filter induktansi pada keluaran AC dan sebuah kapasitor DC-bus. CC-VSI dioperasikan untuk mengendalikan secara langsung arus jala-jala AC menjadi sinusoidal dan sephasa dengan tegangan jala-jala. Hasil simulasi menunjukkan bahwa filter dengan reaktor seri mampu untuk mengatasi sumber harmonisa tegangan dan juga ketidakseimbangan beban sehingga gelombang arus menjadi sinusoidal, sephasa dengan tegangan jala-jala dan simetris Katakunci: filter daya aktif, distorsi harmonik.

Page 1 of 17 | Total Record : 161