cover
Contact Name
Bachtiar Effendi
Contact Email
bachtiareaje@gmail.com
Phone
+6222-6030483
Journal Mail Official
jurnaltekmira@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.tekmira.esdm.go.id/index.php/minerba/about/editorialTeam
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara
ISSN : 25278789     EISSN : 19796560     DOI : 10.30556/jtmb
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara adalah Jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Puslitbang tekMIRA). Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara terbit pada bulan Januari, Mei, September, memuat karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan litbang mineral dan batubara mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, ekstraksi, pemanfaatan, lingkungan, kebijakan dan keekonomian termasuk ulasan ilmiah terkait.
Articles 257 Documents
PENGARUH PENAMBAHAN SENYAWA ALKALI UNTUK PEMBUATAN NUGGET FERONIKEL DALAM TUNGKU PUTAR NURYADI SALEH; SITI ROCHANI; NGURAH ARDHA
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2015
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol11.No1.2015.238

Abstract

Pembuatan logam paduan feronikel pada umumnya melalui jalur tungku putar - tungku busur listrik yang membutuhkan energi (suhu 1300 - 1400°C ) dan investasi besar pada skala produksi yang juga besar, karena itu diperlukan penelitian pembuatan nugget feronikel melalui proses reduksi semi-solid selektif menggunakan tungku putar pada suhu lebih rendah agar dapat diterapkan pada skala kecil. Agar suhu semi-solid reduksinya dapat diturunkan, maka dicoba penambahan senyawa alkali (natrium klorida, natrium karbonat dan kapur) ke dalam proses pada suhu 1150°C selama 4 jam. Penam- bahan 5% NaCl menghasilkan nugget FeNi berkadar sekitar 11% Ni dengan perolehan nikel sebesar 72%. Penambahan Na2CO3 ke dalam proses reduksi berbasis 1% NaCl dan 1% kapur memengaruhi penurunan tingkat segregasi Ni.
PENGARUH LAJU UMPAN BATUBARA PADA EFEKTIVITAS PROSES PENGERINGAN MIFTAHUL HUDA; DEDY YASKURI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2015
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol11.No1.2015.239

Abstract

Dalam rangka mendukung program peningkatan nilai tambah batubara, telah dikembangkan Pilot Plant (PP) pengeringan batubara menggunakan alat pengering putar (rotary dryer) tipe pemanasan langsung dengan aliran co-current menggunakan gas panas hasil pembakaran batubara sebagai media proses pengeringan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh laju alir umpan terhadap efisiensi proses pengeringan dan menguji kestabilan kadar air batubara yang dikeringkan terhadap penyerapan kembali air (moisture readsorption) serta mengetahui perubahan distribusi ukuran batubara sebelum dan sesudah proses pengeringan. Hasil penelitian menunjukkan jumlah air teruapkan meningkat dari 115 menjadi 157 kg/jam atau efisiensi proses pengeringan meningkat dari 36,7% menjadi 50,2% bila laju umpan batubara ditingkatkan dari 336 menjadi 560 kg/jam. Semakin tinggi laju pengumpanan batubara semakin tinggi kadar air total (TM) dalam produk batubara kering, berarti proses pengeringan batubara berlangsung lebih efisien pada tahap awal atau pada saat nilai TM masih tinggi. Hasil uji kualitas produk menunjukkan ukuran batubara makin mengecil setelah proses pengeringan karena adanya proses pengadukan dalam pengering putar sedangkan TM relatif stabil pada kisaran 18-19,5% (Nilai TM sebelum proses 40%). Nilai inherent moisture (IM) sebelum proses pengeringan 15%, dan setelah proses pengeringan serta dibiarkan dalam udara terbuka selama 72 jam menjadi 13,9 %, berarti pengeringan menggunakan teknologi ini mampu mengurangi TM tetapi hanya sedikit mengurangi kandungan IM. Selama percobaan tidak terlihat debu (partikulat) pada cerobong dan tidak terjadi penyalaan (ignition) batubara dalam pengering putar.
PENGALOKASIAN WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT: KASUS TAMBANG DOLOMIT DI KECAMATAN PALANG-KABUPATEN TUBAN BAMBANG YUNIANTO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2015
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol11.No1.2015.240

Abstract

Potensi bahan galian dolomit di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban telah ditambang oleh rakyat tanpa izin secara turun- temurun untuk memproduksi batu kumbung di empat desa: Leran Wetan, Leran Kulon, Pucangan, dan Wangun. Kegiatan penambangan batu kumbung oleh rakyat dilakukan dengan tambang terbuka dan tambang dalam dengan membuat lubang terowongan tanpa memperhatikan praktek pertambangan dengan cara yang baik dan benar. Peralatan pertambangan yang digunakan terdiri atas peralatan mekanis dan manual. Lahan yang ditambang berupa tanah Negara, tanah bersertifikat/ tanpa sertifikat dan tanah yasan (pethok D). Sesuai peraturan perundang-undangan, kebijakan Pemerintah Kabupaten Tuban mengalokasikan Wilayah Pertambangan Rakyat dalam rangka memberi wadah usaha pertambangan rakyat di daerah tersebut. Berdasarkan persyaratan dan kriteria Wilayah Pertambangan Rakyat tersebut serta ketentuan-ketentuan lain yang terkait dengan pengalokasian Wilayah Pertambangan Rakyat. Tulisan ini merupakan hasil penelitian kebijakan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Data primer dan sekunder hasil survei ditabulasi sesuai pokok perso- alan, kemudian dilakukan analisis deskriptif kualitatif. Hasil studi ini menunjukkan lokasi tambang rakyat di Desa Leran Wetan, Desa Leran Kulon, dan Desa Pucangan dapat dialokasikan menjadi Wilayah Pertambangan Rakyat. Sedangkan petambangan di Desa Wangun tidak bisa dialokasikan, karena berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tuban, lahannya untuk peruntukan lain dan lokasinya berdekatan dengan situs Gua Suci dan pemukiman penduduk. Dalam menetapkan Wilayah Pertambangan Rakyat, Pemerintah Kabupaten Tuban memperhatikan pertimbangan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tuban sebagai dinas pelaksana teknis di daerah. Wilayah Pertambangan Rakyat yang telah ditetapkan, diumumkan secara terbuka dan diikuti dengan penerbitan Izin Pertambangan Rakyat. Pemerintah Kabupaten Tuban memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkan usaha pertambangan rakyat di lokasi Wilayah Pertambangan Rakyat tersebut.
ANALISIS STATUS KEBERLANJUTAN KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA DI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR EDI PRASODJO; SANTUN R.P. SITORUS; SETYO PERTIWI; EKA I.K. PUTRI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2015
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol11.No1.2015.241

Abstract

Kegiatan pertambangan batubara di Kota Samarinda berdampak terhadap dimensi ekonomi, lingkungan, sosial, hukum, infrastruktur dan teknologi. Penelitian ini mengkaji indeks keberlanjutan dari dimensi-dimensi tersebut di atas terhadap kegiatan pertambangan di Kota Samarinda. Temuan dari penelitian ini adalah: 1) masyarakat mempunyai persepsi yang negatif terhadap kegiatan pertambangan, 2) indeks keberlanjutan multidimensi sebesar 47.57 yang termasuk sebagai kurang berkelanjutan.Untuk memperbaiki indeks keberlanjutan tersebut, kebijakan harus difokuskan pada pengendalian tingkat gangguan kegiatan pertambangan batubara terhadap ekosistem, dan harus didukung dengan penegakan hukum terhadap perusakan lingkungan, pengembangan kemampuan sumber daya manusia dan pengembangan masyarakat.
ANALISIS PROSPEK PASIR ZIRKON INDONESIA DI PASAR DUNIA TRISWAN SUSENO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2015
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol11.No1.2015.242

Abstract

Pasir zirkon adalah salah satu mineral yang banyak digunakan dalam keramik (55%), industri kimia (18%), industri bahan tahan api (14%), pengecoran logam (10%) dan industri lainnya (3%). Cadangan pasir zirkon dunia diperkirakan sekitar 48 juta ton, 43,75% di antaranya di Australia, Afrika Selatan (29,17%), India (7,08%), Mozambik (3,33%), Amerika dan Cina masing-masing 1,67 % dan 15% tersebar di negara lainnya termasuk Indonesia. Kebutuhan pasir zirkon dunia pada tahun 2013 tercatat sebesar 1.519.000 ton, 50,97% di antaranya dikonsumsi oleh Cina sebagai konsumen terbesar dunia. Sedangkan produksinya sebesar 1.670.000 ton, antara lain dari Australia sebesar 50%, disusul Afrika Selatan 26%, Cina 8%, Indonesia 4%, Mozambik 3%, India 2% dan 7% dari negara lainnya. Dengan menggunakan metode analisis regresi berganda didapatkan model proyeksi produksi pasir zirkon Pt = 286,722 + 0,717Xt + 0,110 Zt, dengan asumsi harga sebesar US$800/ton dan konsumsi sebanyak 1.531.000 ton maka produksi pasir zirkon pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 1.472.000 ton. Konsumsi lebih besar dari produksi, artinya pasar mengalami kekurangan pasokan sebesar59.000 ton, dan dapat menjadi peluang bagi pasir zirkon Indonesia di pasar dunia. Pada tahun 2015 kekurangan pasokan pasir zirkon dunia akan meningkat menjadi 69 ton. Dengan asumsi harga tetap hingga tahun 2022, maka peluang pasar pasir zirkon dunia akan semakin besar dan bahkan diperkirakan kebutuhan pasir zirkon dunia akan terus meningkat melebihi kemampuan produksinya. 
RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN TERPADU KESELAMATAN KERJA TAMBANG BAWAH TANAH MENGGUNAKAN SISTEM KABEL DAN TELEMETRI Hasniati Astika; Zulkifli Pulungan
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 13 No 3 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol13.No3.2017.265

Abstract

Sistem pemantauan terpadu keselamatan kerja tambang bawah tanah dirancang agar dapat menyediakan informasi kondisi di dalam tambang bawah tanah secara langsung (real time) dari permukaan tambang. Sistem pemantauan terdiri dari rangkaian perangkat keras, antara lain: datalogger sebagai penangkap data dari sensor; repeater sebagai penguat data; radio modem sebagai pengirim dan penerima data; dan perangkat lunak pemantauan tambang bawah tanah sebagai pembaca, pengolah dan penyimpan data dalam database. Beberapa sensor seperti sensor gas, sensor pergerakan batuan atap dan sensor temperatur batubara ditempatkan di dekat permuka kerja tambang sebagai alat pendeteksi kondisi di dalam tambang. Ujicoba peralatan dan sistem dilakukan pada salah satu tambang batubara bawah tanah. Perekaman dan penyimpanan data diatur setiap satu menit. Dari hasil ujicoba diperoleh konsentrasi hasil pemantauan kondisi di dalam tambang secara terpadu. Sistem dan peralatan pemantauan telah bekerja dengan baik.
DAMPAK KEBERADAAN USAHA PERTAMBANGAN TEMBAGA DI PAPUA TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL: ANALISIS INPUT-OUTPUT Ridwan Saleh; Triswan Suseno
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 13 No 3 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol13.No3.2017.266

Abstract

Sektor Pertambangan tembaga di Papua telah memberikan kontribusi terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengganda output ke arah belakang sebesar 1,524, artinya bahwa setiap satu juta rupiah nilai penjualan tembaga berkontribusi menambah output perekonomian nasional menjadi 1,524 juta rupiah. Komposisinya terdiri dari satu juta rupiah nilai penjualan tembaga itu sendiri, 0,263 juta rupiah dampak tidak langsung karena mekanisme rantai pasokan dan 0,262 juta rupiah dampak tidak langsung dari belanja rumah tangga yang sumber pendapatannya berasal dari Sektor Pertambangan Tembaga. Angka pengganda output ke arah depan sebesar 1,871 artinya bahwa setiap satu juta rupiah nilai penjualan tembaga, dapat mendorong penciptaan output nasional sebesar 1,871 juta rupiah. Komposisinya terdiri dari 0,762 juta rupiah penambahan output di sektor lapangan usaha lain akibat adanya mekanisme supply-chain, dan 0,109 juta rupiah tambahan output di sektor-sektor lainnya akibat peningkatan belanja rumah tangga, yang sumber pendapatannya berasal dari Sektor Pertambangan Tembaga. Sektor Pertambangan Tembaga memiliki angka dampak pendapatan sebesar 1,753 artinya bahwa setiap satu juta rupiah pendapatan pekerja di sektor pertambangan, akan meningkatkan pendapatan seluruh pekerja secara nasional menjadi sebesar 1,753 juta rupiah. Komposisinya terdiri dari satu juta rupiah diterima oleh pekerja di sektor pertambangan, 0,364 juta rupiah diterima oleh pekerja di sektor lainnya akibat mekanisme keterkaitan intra-industri, dan 0,389 juta rupiah pendapatan pekerja di sektor lainnya akibat mekanisme induksi pendapatan.
PROSES HIDROLISIS LARUTAN NATRIUM ALUMINAT DENGAN MENGGUNAKAN BIANG ALUMINIUM HIDROKSIDA Husaini Husaini; Suganal Suganal; Kukuh Nur Hidayat; Stefanus Suryo Cahyono
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2018
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol14.No2.2018.269

Abstract

Aluminium hidroksida [(Al(OH)3] dapat dihasilkan melalui hidrolisis garam-garam aluminium. Metode pengendapannya dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain dengan penambahan asam dan penambahan seed Al(OH)3. Pada penelitian ini, hidrolisis larutan natrium aluminat menghasilkan aluminium hidroksida dilakukan dengan menggunakan penambahan seed Al(OH)3. Larutan natrium aluminat yang digunakan diperoleh dari hasil digesting bauksit dengan NaOH dan seed Al(OH)3yang sudah dimurnikan dengan hidrosiklon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi yang optimum dari proses hidrolisis larutan natrium aluminat menggunakan seed Al(OH)3dengan variasi waktu dan konsentrasi Al2O3 dalam larutan natrium aluminat. Kondisi hirdolisis optimum dicapai dengan menggunakan seed sebanyak 41,32 kg untuk volume larutan natrium aluminat 370L dalam waktu 66 jam pada suhu 50-60°C yang dapat menurunkan kadar alumina (Al2O3) dari semula 152,91 g/L dalam larutan awal menjadi 62,51 g/l pada akhir proses atau memberikan persen hidrolisis akhir sebesar 59,12%. Produk Al(OH)3 yang dihasilkan memiliki komposisi 91,15 % Al(OH)3 dan bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan PAC (Poly Aluminum Chloride) sebagai koagulan.
TAMBANG INKONVENSIONAL: PERAN MASYARAKAT DAN DAYA TARIK EKONOMI BAGI PENAMBANG Sulista Sulista
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2019
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol15.No1.2019.348

Abstract

Masih tingginya aktivitas pertambangan timah rakyat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membuktikan bahwa timah merupakan komoditas penting dalam membentuk ekonomi masyarakat pedesaan. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang bagaimana masyarakat memainkan perannya dalam aktivitas pertambangan rakyat dan kontribusi ekonomi yang diperoleh sehingga aktivitas ini menjadi tumpuan ekonomi. Metodologi penelitian dilakukan melalui wawancara terhadap aparatur pemerintahan desa dan pelaku pertambangan untuk memetakan kelompok masyarakat yang beraktivitas di sektor ini, selanjutnya dilakukan wawancara mendalam terhadap kelompok masyarakat tersebut guna mendapatkan informasi tentang daya tarik ekonomi dari tambang rakyat ini. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa aktivitas masyarakat dalam proses pertambangan rakyat terdiri dari pelimbang timah, pekerja tambang inkonvensional, penambang dengan menggunakan pompa air, pemilik tambang inkonvensional, pekerja lobi timah, dan pembeli timah. Aktivitas tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat penambang yang dikelompokkan ke dalam pelaku pertambangan berpenghasilan rendah yaitu pelimbang, pekerja tambang inkonvensional (TI), pekerja robin, berpenghasilan sedang yaitu pekerja lobi timah, berpenghasilan tinggi yaitu pemilik TI serta berpenghasilan sangat tinggi yaitu pembeli timah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan strategi pembangunan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
PERBANDINGAN KOAGULAN HASIL PERCOBAAN DENGAN KOAGULAN KOMERSIAL MENGGUNAKAN METODE JAR TEST Husaini Husaini; Stefanus Suryo Cahyono; Suganal Suganal; Kukuh Nur Hidayat
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2018
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol14.No1.2018.387

Abstract

Polialuminium khlorida (PAC) dan tawas merupakan koagulan yang umum digunakan pada proses pengolahan air limbah. Kedua jenis koagulan tersebut mempunyai sifat yang dapat menarik partikel-partikel lain dalam media air, sehingga berat, ukuran dan bentuknya menjadi semakin besar dan lebih mudah mengendap. PAC adalah garam khusus dari senyawa aluminium klorida yang mampu memberikan daya koagulasi dan flokulasi yang lebih kuat dibandingkan dengan garam-garam aluminium yang biasa seperti aluminium sulfat atau ferri klorida. Puslitbang tekMIRA telah berhasil membuat PAC dan tawas dengan spesifikasi yang memenuhi persyaratan pasar. Kemampuan daya koagulasi dari kedua jenis koagulan tersebut telah dibandingkan dengan koagulan yang biasa digunakan oleh PT Antam di IPAL pengolahan emas Pongkor dengan menggunakan metode jar test. Hasil jar test yang diperoleh menunjukkan bahwa PAC dan tawas hasil penelitian memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan koagulan yang digunakan di IPAL, PT Antam. Tawas 3 (produk skala laboratorium) dan PAC 11 (produk skala pilot) menunjukkan performa yang paling baik dibandingkan dengan koagulan lainnya termasuk koagulan yang digunakan di IPAL Pengolahan Emas Pongkor. Tawas 3 mampu menurunkan turbidity air limbah (masukan thickener) dari semula sekitar 2000 menjadi 151 NTU (efisiensi penurunan 92,45%). Hasil ini jauh lebih baik dibandingkan dengan tawas PT Antam yang hanya dapat menurunkan sampai 548 NTU (efisiensi penurunan 72,6%). Sedangkan untuk PAC hasil percobaan skala pilot yaitu PAC 11 mampu menurunkan turbidity air limbah (dari tailing dump) dari semula 130,74 menjadi 2,92 NTU (efisiensi penurunan 97,77%); total suspended solid turun dari 196,33 ppm menjadi 38,7 ppm, lebih baik dibandingkan dengan PAC yang digunakan oleh PT Antam yang hanya mampu menurunkan turbidity air limbah sampai 4,67 NTU (efisiensi penurunan 96,43%). Adapun total suspended solid turun dari 196,33 menjadi 30,67 ppm.

Page 5 of 26 | Total Record : 257


Filter by Year

2009 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 20 No 1 (2024): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2024 Vol 19 No 3 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2023 Vol 19 No 2 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2023 Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2023 Vol 18 No 3 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2022 Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2022 Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022 Vol 17 No 3 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2021 Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2021 Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2021 Vol 16 No 3 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2020 Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2020 Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2020 Vol 15 No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019 Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019 Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2019 Vol 14 No 3 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2018 Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2018 Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2018 Vol 13 No 3 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017 Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2017 Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2017 Vol 12 No 3 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2016 Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2016 Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2016 Vol 11 No 3 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2015 Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2015 Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2015 Vol 10 No 3 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2014 Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2014 Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2014 Vol 9 No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013 Vol 9 No 2 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2013 Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013 Vol 8 No 3 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2012 Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2012 Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2012 Vol 7 No 4 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2011 Vol 7 No 3 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2011 Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2011 Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2011 Vol 6 No 4 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2010 Vol 6 No 3 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2010 Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010 Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2010 Vol 5 No 4 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2009 Vol 5 No 3 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2009 Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2009 Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2009 More Issue