cover
Contact Name
Nur Priyanto P
Contact Email
jurnal@tni-au.mil.id
Phone
+6221-8709989
Journal Mail Official
jurnal@tni-au.mil.id
Editorial Address
Skomlek-Cilangkap Gedung B1 Lantai 7, Jakarta Timur
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal TNI Angkatan Udara
ISSN : 28095464     EISSN : 28095723     DOI : 10.62828/jpb
Jurnal TNI Angkatan Udara (Jurnal Patriot Biru, JPB) is a multidisciplinary journal in science and technology applications in various aspects. JPB publishes original research articles, review articles (only selected/invited authors), as well as short communication. JPB covers the following topics, but it is not limited to: 1. Applied Natural sciences (Chemistry, Physics, Biology) in all aspects 2. Applied formal sciences (Mathematics, statistics, actuarial) in all aspects 3. Frontier technology (especially air space technology) 4. Material science for military and defense 5. Research about STEM JPB is published four times a year in February, May, August, and November.
Articles 90 Documents
1. Analisis Studi IRNSS (Indian Regional Navigation Satellite System), Sebagai Referensi Pengembangan RNSS Di Indonesia Syachrul Arief; Rudi Gultom; Aris Poniman
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Ketiga
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i3.2

Abstract

Regional navigasi satelit sistem (RNSS) adalah suatu sistem navigasi yang daya jangkaunya bersifat regional. Pemanfaatannya semakin hari semakin banyak orang menggunakan bahkan berbagai bidang hampir semuanya membutuhkan informasi navigasi. Penelitian ini mencoba mengeksplorasi sistem navigasi pada negara India yang skala jangkakunnya regional. Metoda penelitian yang digunakan adalah metode penelitian studi literarur, literarur diperoleh dari berbagai referensi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hasil yang diperoleh, bahwa sejarah pembangunan RNSS India bukan dibuat dalam waktu yang singkat, namun diperlukan berbagai persiapan yang membutuhkan waktu tidak sebentar. Mulai dari kajian segmen IRNSS, baik segmen darat, segmen ruang angkasa dan segmen pengguna, dipersiapkan seara mendetil dan sebaik mungkin. Berikutnya sistem referensi juga menjadi perhatian, referensi yang menentukan tata koordinat untuk keperluan koreksi atau acuan dalam berbagai aplikasi RNSS. Berikutnya masalah konstelasi satelit, berdasar kebutuhan dan kondisi akan mempengaruhi berapa jumlah satelit yang diperlukan untuk dapat mencakup area se Indonesia. Oleh karena hal tersebut analisis studi ini menjadi suatu referensi dalam rangka membangun suatu sistem navigasi yang mandiri, terlebih lagi jika dikaitkan dengan kebutuhan pertahanan dan keamanan.
2. Teknologi Kunci Wahana Peluncur Nano Satelit Heri Budi Wibowo
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Ketiga
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i3.3

Abstract

Regional navigasi satelit sistem (RNSS) adalah suatu sistem navigasi yang daya jangkaunya bersifat regional. Pemanfaatannya semakin hari semakin banyak orang menggunakan bahkan berbagai bidang hampir semuanya membutuhkan informasi navigasi. Penelitian ini mencoba mengeksplorasi sistem navigasi pada negara India yang skala jangkakunnya regional. Metoda penelitian yang digunakan adalah metode penelitian studi literarur, literarur diperoleh dari berbagai referensi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hasil yang diperoleh, bahwa sejarah pembangunan RNSS India bukan dibuat dalam waktu yang singkat, namun diperlukan berbagai persiapan yang membutuhkan waktu tidak sebentar. Mulai dari kajian segmen IRNSS, baik segmen darat, segmen ruang angkasa dan segmen pengguna, dipersiapkan seara mendetil dan sebaik mungkin. Berikutnya sistem referensi juga menjadi perhatian, referensi yang menentukan tata koordinat untuk keperluan koreksi atau acuan dalam berbagai aplikasi RNSS. Berikutnya masalah konstelasi satelit, berdasar kebutuhan dan kondisi akan mempengaruhi berapa jumlah satelit yang diperlukan untuk dapat mencakup area se Indonesia. Oleh karena hal tersebut analisis studi ini menjadi suatu referensi dalam rangka membangun suatu sistem navigasi yang mandiri, terlebih lagi jika dikaitkan dengan kebutuhan pertahanan dan keamanan.
3. Penggunaan Kekuatan Udara Dalam Perang Rusia-Ukraina: Analisis Kegagalan Angkatan Udara Rusia Untuk Memainkan Peran Yang Menentukan Hassan Raza Hashmi; Anak Agung Banyu Perwita
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Ketiga
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i3.4

Abstract

Dengan invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, ada banyak spekulasi tentang penggunaan kekuatan udara Rusia dan dampaknya terhadap hasil perang. Argumen tersebut didukung dengan baik oleh alasan bahwa tidak ada paritas antara Angkatan Udara kedua negara dan dugaan mematikan teknologi Rusia. Pasukan Rusia berspekulasi sangat efektif, melakukan kampanye yang direncanakan dengan cermat, didukung oleh sebagian besar peralatan canggih danpadasaatyangsamamenghadapirisikobesaryangterkaityangmelekatpadaoperasiini. Bagi Rusia, risiko ini melampaui kekalahan atau kemenangan dalam teater perang, dan pada kedudukan politik kekuatan dunia yang sedang naik daun. Tapi seperti yang dikatakan, "Perang bisa menjadi ujian brutal yang dengan kejam mengungkapkan kecurangan masa damai". Beberapa bulan terakhir telah mengungkapkan bahwa peristiwa tidak terjadi seperti yang direncanakan atau setidaknya seperti yang diharapkan oleh Moskow. Nilai sebenarnya dari pasukan Rusia berada di bawah pengawasan, mempertanyakannya sebagai "macan kertas" selama ini.
4. Konsep Hybrid Propultion System Pada Unmanned Aerial Vehicle Guna Meningkatkan Waktu Terbang Dalam Misi Pengintaian Udara Hardi Triwahyu; Handoko
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Ketiga
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i3.5

Abstract

Operasi pengintaian yang dilaksanakan oleh TNI dan menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan suatu strategi atau cara untuk mendapatkan data secara menyeluruh dengan waktu yang lebih panjang dan efisien serta tentunya dapat menghemat anggaran dibandingkan dengan menggunakan pesawat intai. Pengintaian dimaksud diaplikasikan pada misi intai udara untuk operasi darat, pengawasan illegal fishing serta patroli perbatasan laut dan darat. Untuk mendapatkan data sasaran sebanyak mungkin guna mencapai keberhasilan tugas pengintaian, salah satu hal penting adalah proses merancang bangun sistem propulsi yang lebih efisien untuk UAV agar dapat terbang lebih lama. Hal ini berarti meningkatkan efisiensi dan mengurangi jumlah pembakaran fuel. Hybrid propultion system adalah jawaban ideal untuk menjaga efisiensi penggunaan energi yang berasal dari konsumsi bahan bakar dan dapat meningkatkan endurance. Konfigurasi hybrid akan memadukan dua sistem yang berbeda menjadi satu sistem, menghasilkan tenaga untuk menjaga UAV tetap terbang pada ketinggian dan waktu yang dibutuhkan. Tulisan berikut akan menjelaskan konsep mengefisienkan power dari sistem propulsi pada UAV guna menambah waktu terbang secara signifikan.
5. Analisis Lingkungan Strategis Pulau Miangas, Pulau Terluar Indonesia Bagian Utara Ice Fahmi; Tri Soelistyo; Muhammad Maulani; Dessy Natalia; Nugroho Adi Sasongko; Donny Yoesgiantoro
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Ketiga
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i3.6

Abstract

Bagi negara kepulauan seperti Indonesia, pulau-pulau di perbatasan memiliki peran yang sangat penting. Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional (United Nations Convention on the Lawpof the Sea) 1982 pasal 47 ayat 1, negara kepulauan berhak menarik garis pangkal kepulauan (archipelagic baseline) sebagai dasar pengukuran wilayah perairannya dari titik-titik terluar pulau-pulau terluarnya. Dengan kata lain, pulau-pulau kecil ini turut menentukan batas-batas kedaulatan NKRI. Apabila Pulau Miangas lepas dari NKRI, maka Bangsa Indonesia akan kehilangan wilayah laut yang luas berikut sumber daya yang terkandung di dalamnya. Pemerintah juga telah melihat ancaman berupa kekhawatiran Indonesia akan perubahan orientasi warga Miangas, dan peluang berupa destinasi baru untuk pariwisata Indonesia. Oleh sebab itu Pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait pembangunan pulau terluar Indonesia sebagai beranda negara. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga melakukan pengembangan di wilayah perbatasan utara tersebut untuk melindungi dan menjaga lingkungan strategis Indonesia baik dalam aspek militer, politik, ekonomi dan sosial demi memenuhi kepentingan nasional Indonesia
6. Bahan Bakar Hayati Sebagai Pengganti Bahan Bakar Fosil (Biofuel : Biodiesel, Bioethanol, BioAvtur, Green Diesel, Green Gasoline, Green Avtur) Ice Fahmi; Tri Soelistyo; Muhammad Maulani; Nugroho Adi Sasongko; Donny Yoesgiantoro
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Ketiga
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i3.7

Abstract

Pada saat ini kehidupan manusia tidak lepas dari penggunaan energi minyak bumi, dimana hampir setiap lini kehidupan tidak lepas dari penggunaan minyak bumi. Baik untuk sarana transportasi baik itu transportasi darat, laut maupun udara, namun kita telah menyadari bahwa ketersediaan bahan bakar dari bahan fosil semakin menipis, sehingga diperlukan bahan alternatif pengganti bahan bakar fosil, karena konsumsi bahan bakar minyak terus meningkat. meningkat dari waktu ke waktu. ketersediaan pasokan minyak dari fosil ketersediaan sisanya terbatas, kekurangan minyak Indonesia adalah kemungkinan nyata. Akibatnya, Indonesia harus mengimpor minyak mentah dan minyak bumi untuk bahan baku kilang. Produk yang memenuhi kebutuhan energi di masyarakat. Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi yang besar. Kemungkinan biomassa atau sumber daya terbarukan digunakan sebagai bahan bakar nabati untuk biodiesel dan bioetanol (etanol) dimana bahan baku produk bahan bakar tersebut tersedia dan dapat diperbaharui. Oleh karena itu, diversifikasi energi Untuk mengurangi minyak, biofuel perlu diperkenalkan sebagai alternatif konsumsi minyak, terutama di sektor transportasi. Akibatnya, dibutuhkan lahan untuk menanam kelapa sawit untuk pasokan bahan baku biodiesel dan sekitarnya. Kami menanam singkong dan menyediakan bahan baku bioetanol. Tujuannya adalah untuk menantang penggunaan biofuel sebagai pelopor bahan energi alternatif. Sehingga ke depan dimungkinkan penggunaan biofuel sebagai bahan bakar utama karena selain tingkat polusi CO2 yang minimal, perkebunan kelapa sawit dengan siklus peremajaan tanaman 30 tahun merupakan paru-paru dunia yang dapat menyerap CO2, sehingga dapat dipastikan bahwa penggunaan bahan bakar biofuel alternatif ini adalah bahan bakar yang tepat.
7. Pengaruh Kebijakan DMO Batubara Terhadap Ketahanan Energi Nasional dalam Mendukung Pertahanan dan Keamanan Negara Ice Fahmi; Tri Soelistyo; Muhammad Maulani; Fajar Gunawan Afandi; Nugroho Adi Sasongko; Donny Yoesgiantoro
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Ketiga
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i3.8

Abstract

Indonesia saat ini masih mengandalkan batubara sebagai bahan bakar utama pembangkit listrik pada skala nasional. Hal tersebut terjadi karena Indonesia masih menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai pembangkit listrik utama. Dengan begitu peran batubara menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas pasokan listrik di Indonesia. Listrik merupakan aspek penting mengingat hampir seluruh kegiatan manusia saat ini membutuhkan sumber daya listrik. Kekurangan pasokan listrik dapat berakibat fatal seperti pemadaman listrik di beberapa wilayah sehingga menghambat kegiatan perdagangan maupun produktivitas perusahaan di wilayah tersebut. Kebijakan DMO berpengaruh pada tingkat ketahanan energi nasional. Kebijakan DMO batubara juga mendukung pertahanan dan keamanan nasional melalui terjaminnya pasokan listrik melalui pemenuhan kebutuhan pasokan batubara di pasar domestik. Oleh sebab itu kebijakan DMO batubara merupakan langkah strategis untuk mendukung ketahanan energi nasional dan pertahanan dan keamanan negara.
8. Analisis Life Cycle Assessment Baterai pada Kendaraan Ice Fahmi; Tri Soelistyo; Muh Maulani; Fajar Gunawan Afandi; Nugroho Adi Sasongko; Donny Yoesgiantoro
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Ketiga
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i3.9

Abstract

Baterai isi ulang diperlukan untuk dekarbonisasi sistem energi, tetapi penilaian dampak lingkungan siklus hidup belum mencapai konsensus tentang dampak lingkungan dari produksi baterai ini. Meskipun demikian, penilaian siklus hidup (LCA) adalah alat yang ampuh untuk menginformasikan pengembangan kinerja baterai dengan beban lingkungan yang berkurang. Ulasan ini mengeksplorasi praktik umum dalam LCA baterai lithium-ion dan membuat rekomendasi tentang bagaimana studi di masa depan dapat lebih dapat ditafsirkan, representatif, dan berdampak. Pertama, LCA harus memfokuskan analisis penipisan sumber daya pada tren jangka panjang menuju ekstraksi dan pemrosesan bahan yang lebih intensif energi dan sumber daya daripada memperlakukan cadangan yang diketahui sebagai jumlah tetap yang habis. Kedua, studi masa depan harus mempertimbangkan operasi ekstraksi dan pemrosesan yang menyimpang dari praktik terbaik industri dan mungkin bertanggung jawab atas sebagian besar dampak sektoral, seperti penambangan kobalt rakyat. Ketiga, LCA harus mengeksplorasi setidaknya 2-3 skala fasilitas manufaktur baterai untuk menangkap dampak yang bergantung pada ukuran dan throughput seperti pengkondisian ruang kering dan pemulihan pelarut. Terakhir, LCA masa depan harus beralih dari baterai kg massa sebagai unit fungsional dan sebagai gantinya memanfaatkan kWh kapasitas penyimpanan dan kWh throughput energi selama masa pakai.
9. Perancangan Multi Test Set Pas U-Star Pada Tactical Uav Gatut Agung Priandoko; Agus Suryo Wibowo
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Ketiga
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i3.10

Abstract

Sathar 24 berupaya melaksanakan analisa, kajian teknis, uji coba dan evaluasi terhadap komponen Pilot Box Assy, ADT Fan dan Servo Actuator 28V W/Encoder PTTA Aerostar BP (PAS U-STAR) guna mencari proses pemecahan permasalahan yang ada. Dari rangkaian kegiatan tersebut didapatkan rumusan parameter teknis, wiring diagram dan data-data yang akan digunakan dalam pembuatan test set dimaksud. Sebagai tindak lanjut, maka dilaksanakanlah kegiatan rancang bangun Multi Test Set PAS U-STAR sebagai pembuktian peran serta dari keluarga besar Sathar 24 Depohar 20 dalam menghadapi tantangan masa depan. Multi Test Set telah dilaksanakan power supply test dan Indication test dan diperoleh hasil baik dari kedua test tersebut. Selain itu, dilaksanakan juga Line Replaceable Unit (LRU) yang mana dilaksanakan dengan cara remove and install komponen yang akan dites. Hasil dari tes tersebut menunjukkan bahwa Multi Test Set sudah dapat mengidentifikasi komponen yang serviceable dan Unserviceable.
1. Perkembangan Geopolitik Indo-Pasifik: Implikasinya pada Pengelolaan Kekuatan Udara dan Antariksa Dinna Prapto Raharja
TNI Angkatan Udara Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Patriot Biru Triwulan Kedua
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i2.13

Abstract

Siap menghadapi ancaman pelanggaran kedaulatan, radikalisme, terorisme, dan bencana alam adalah pesan Presiden Joko Widodo kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam upacara peringatan hari ulang tahun TNI ke-76 pada tahun 2021. Apa saja perkembangan geopolitik terkini yang patut dicermati oleh TNI, khususnya Angkatan Udara? Artikel ini mengungkap perkembangan geopolitik yang terpadu dengan geoekonomi dan geostrategis di kawasan. Menelusuri publikasi dari sejumlah lembaga- lembaga penelitian, lembaga pemerintah, dan jurnal-jurnal internasional yang membahas tentang geopolitik, kekuatan udara and antariksa, industri pertahanan dan diplomasi kekuatan udara dan antariksa, ditemukan bahwa ambisi saling menyerang dan perlombaan senjata makin memprihatinkan di kawasan Indo-Pasifik. Perlombaan senjata yang terjadi dan ambisi untuk saling menyerang antara AS, China dan Rusia belum secara efektif dikendalikan lewat mekanisme diplomasi ASEAN. Rencana Strategis Kementerian Pertahanan dan kegiatan diplomasi perlu disesuaikan agar tidak kalah jitu dan cepat dalam merespon perkembangan ketegangan di kawasan.