cover
Contact Name
Eko Pramudya Laksana
Contact Email
publisher@um.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jih.journal@um.ac.id
Editorial Address
Jl. Jalan Semarang 5 Malang 65145 Malang, East Java, Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmu Hayat
ISSN : -     EISSN : 25494686     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Ilmu Hayat (J. Ilmu Hayat) is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from all area of biosciences fields such as ecology, conservation, biodiversity, biosystematics, structure and development, physiology, genetics and biotechnology. All life forms (microbes, fungi, plants, animals, and human, including virus) are covered by J. Ilmu Hayat.
Articles 50 Documents
Pengaruh Penambahan Serbuk Cangkang Telur Ayam terhadap Pertumbuhan Tanaman Sirih (Piper betle L.) Septiria Listiya Warhani; Nugrahaningsih Nugrahaningsih; I Wayan Sumberartha
Jurnal Ilmu Hayat Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v2i22018p95-101

Abstract

Tanaman sirih (Piper betle L.) merupakan tanaman budidaya yang bermanfaat sebagai obat, kosmetik, pasta gigi, dan sabun. Tanaman sirih merupakan tanaman yang membutuhkan unsur hara yang tercukupi untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Salah satu unsur hara yang dibutuhkan yaitu kalsium. Kalsium dibutuhkan untuk menetralkan pH media tanam sehingga unsur hara tersedia sebagai pendukung pertumbuhan organ vegetatifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serbuk cangkang telur ayam terhadap pertumbuhan tanaman sirih (Piper betle L), menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari 6 taraf perlakuan dan 4 kali ulangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa variansi (ANAVA) tunggal, setelah itu dilanjutkan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk cangkang telur berpengaruh sangat signifikan terhadap pertumbuhan tanaman sirih (Piper betle L.). Konsentrasi 25 gram serbuk cangkang telur menunjukkan pengaruh baik terhadap panjang batang, Konsentrasi 10 gram serbuk cangkang telur menunjukkan pengaruh baik terhadap jumlah daun dan luas daun tanaman sirih (Piper betle L.). 
Perilaku Harian Burung Julang Emas (Aceros undulatus) di Penangkaran Eco Green Park Kota Batu Propinsi Jawa Timur Stefanus Nahas; Sofia Ery Rahayu; Agung Witjoro
Jurnal Ilmu Hayat Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v2i12018p9-20

Abstract

Julang Emas (Aceros undulatus) merupakan salah satu jenis Burung rangkong dari familia Bucerotidae yang memiliki nama latin (Aceros undulatus)saat ini menghadapi ancaman kepunahan dan penurunan populasi. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan Burung Julang Emas (Aceros undulatus) adalah dengan usaha konservasi eksitu yakni melalui kegiatan penangkaran. Eco Green Park merupakan tempat penangkaran yang berupaya untuk menangkarkan Burung Julang Emas (Aceros undulatus). Aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan di tempat penangkaran Burung Julang Emas (Aceros undulatus) yaitu: mengamati perilaku harian Burung Julang Emas (Aceros undulatus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku harian Burung Julang Emas (Aceros undulatus), persentase perilaku dan frekuensi harian di penangkaran Eco Green Park. Pengamatan dilakukan pada pukul 07.00-09.00 WIB dan pukul 15.00-17.00 WIB. Objek dalam penelitian ini menggunakan sepasang Burung Julang Emas (Aceros undulatus). Persentase perilaku harian Burung Julang Emas (Aceros undulatus) yang dapat dihitung menggunakan rumus persentase dan frekuensi perilaku harian Burung Julang Emas (Aceros undulatus) yaitu berupa jumlah satu perilaku yang dilakukan dalam waktu pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 11 jenis perilaku harian yang muncul pada Burung jantan dan betina yaitu perilaku makan, membuang kotoran, bersuara, pembersihan, menyelisik, bertengger, berjemur, pindah tempat, mematuk benda, menyelisik pasangan, dan bercumbu. Perilaku harian Burung Julang Emas (Aceros undulatus) yang memiliki persentase tertinggi adalah perilaku bertengger dan yang memiliki persentase terendah adalah perilaku membuang kotoran. Perilaku harian Burung Julang Emas (Aceros undulatus) yang memiliki frekuensi tertinggi adalah perilaku pindah tempat dan yang memiliki frekuensi terendah adalah perilaku berjemur.
Keanekaragaman Kupu-kupu Familia Nymphalidae di Kawasan Wisata Air Terjun Coban Rondo Kota Batu Jawa Timur Sendy Devi Rachmawati; Sofia Ery Rahayu
Jurnal Ilmu Hayat Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v5i22021p90-97

Abstract

Kupu-kupu selain berperanan sebagai pollinator juga digunakan sebagai indikator kondisi suatu lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman kupu-kupu familia Nymphalidae yang ada di Kawasan Wisata Air Terjun Coban Rondo. Metode penelitian ini menggunakan metode jelajah atau walking transect yang dilakukan pada pukul 08.00-09.00 WIB dan pukul 10.00-11.00 WIB selama dua minggu pada bulan Maret – April 2020. Lokasi pengamatan kupu-kupu terbagi menjadi empat sektor pengamatan berdasarkan rona lingkungan Kawasan Wisata Air Terjun Coban Rondo. Data kupu-kupu yang diperoleh kemudian dianalisis keanekaragamannya menggunakan rumus Shanon Weiner. Hasil penelitian ini ditemukan kupu-kupu familia Nymphalidae di Kawasan Wisata Air Terjun Coban Rondo sebanyak 166 individu yang terbagi atas 13 spesies. Hasil dari analisis menunjukan bahwa tingkat keanekaragaman (H’) sebesar 1.68 yang tergolong dalam kategori rendah, indeks kemerataan (E) sebesar 0.65 yang menunjukan tingkat kemerataan tinggi dan indeks kekayaan (R) sebesar 2.34 yang tergolong memiliki nilai kekayaan sedang. Kemudian diperoleh kelimpahan relatif  tertinggi yaitu spesies Ypthima pandocus sebesar 51.80% dan kelimpahan relatif terendah adalah spesies Ypthima philomela sebesar 0.6%.
PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH TUNGGAL (Allium sativum) TERHADAP LAJU RESPIRASI MENCIT JANTAN DIET TINGGI LEMAK Ilda Sartifa Sari; Sri Rahayu Lestari; Murni Sapta Sari
Jurnal Ilmu Hayat Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v1i12017p14-27

Abstract

The aim of this research was to find effect single garlic extract on the respiratory rate of HFD model mice. The experimental animals were 2-month-old Balb-C mice with an average initial body weight of ±18-34g. Mice were divided into two groups that were given a standard diet (normal) and a high-fat diet. Mice were given HFD for 45 days, then treated with a single garlic extract (EBT) with successive treatment HFD + 100mg / KgBB, HFD + EBT200mg / KgBB, and HFD + EBT400mg / KgBB given for 37 days or 5 weeks. Respiration rate measurements were carried out at the 3rd week using a simply assembled respirometer. There are three parameters in this measurement, that is weight, a maximum result time, and respiration rate. There are three parameters in this measurement, namely weight, maximum acquisition time, and respiration rate. This research data is in the form of quantitative data and analyzed using one-way ANOVA test. The results showed that there was no significant effect on the respiration rate of male mice in the high-fat diet model.
Pengaruh Ekstrak Bawang Putih Tunggal (Allium sativum L.) terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Hepar Mencit (Mus musculus) Diet Tinggi Lemak Anisya Purnamasari; Sri Rahayu Lestari; Abdul Gofur
Jurnal Ilmu Hayat Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v7i12023p1-9

Abstract

Konsumsi makanan tinggi lemak secara terus menerus dapat meningkatkan akumulasi kolesterol dalam serum darah. Akumulasi kolesterol dapat meningkatkan stres oksidatif yang memicu kerusakan sel yang menghasilkan produksi reactive oxygen species (ROS). Di sisi lain, peningkatan jumlah ROS memicu peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid menghasilkan produk dalam bentuk Malondialdehyde (MDA). Senyawa MDA bersifat reaktif dan mutagenik, berdifusi melintasi membran menyebabkan kerusakan biomolekul, yang mengarah ke berbagai penyakit metabolik kompleks lainnya. Kerusakan jaringan akibat radikal bebas dapat dicegah dengan antioksidan. Antioksidan dapat mengurangi produksi kolesterol dan mencegah radikal bebas. Bawang putih tunggal adalah rempah umbi yang memiliki banyak manfaat kesehatan dan mengandung antioksidan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang putih tunggal (Allium sativum L.) terhadap kadar MDA hepar pada mencit yang high fat diet (HFD). Dua puluh empat mencit Balb/C jantan dibagi menjadi enam kelompok: normal, HFD, HFD+simvastatin, HFD+Ekstrak bawang Putih Tunggal (EBT) 100 mg/kgBB, HFD+EBT 200 mg/kgBB, HFD+EBT 400 mg/kgBB. Pada hari ke 30mencit dibedahdan organ hati dikumpulkan. Kadar MDA diukur menggunakan metode Thiobarbituric Acid (TBA). Data kadar MDA dianalisis menggunakan Anova satu arah, kemudian dilanjutkan dengan tes DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EBT memiliki efek signifikan pada kadar MDA hepar pada mencit yang diet tinggi lemak. EBT pada konsentrasi 100 mg/KgBB adalah dosis paling efektif untuk mengurangi kadar MDA hidup pada mencit yang HFD.
Perbedaan Daya Tetas Kista Artemia salina akibat Pemberian Variasi Dosis Pakan Tepung Kepala Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Mita Larasati; Agus Dharmawan; Sofia Ery Rahayu; Sulisetijono Sulisetijono
Jurnal Ilmu Hayat Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v3i22019p45-51

Abstract

Artemia salina merupakan pakan alami yang banyak dibutuhkan pada proses budidaya ikan, udang dan kepiting yang berekonomi tinggi. Artemia salina memerlukan pakan yang mengandung protein tinggi untuk meningkatkan nilai nutrisi dan kualitas kista yang dihasilkan ditinjau dari daya tetas kista. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan daya tetas kista Artemia salina akibat pemberian variasi dosis pakan tepung kepala udang Vannamei. Jenis penelitian merupakan eksperimen menggunakan RAL dengan 4 taraf dosis perlakuan (0,015 g; 0,030 g; 0,045 g; 0,060 g) dan 6 ulangan. Kualitas media kultur (pH, DO, suhu dan salinitas) dikondisikan sama dan terkontrol sesuai kebutuhan hidup Artemia salina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan daya tetas kista Artemia salina akibat pemberian variasi dosis pakan tepung kepala udang Vannamei. Pemberian dosis perlakuan menyebabkan peningkatan rerata daya tetas kista dari sebelum pemberian perlakuan (77,5±2,0 %). Rerata daya tetas kista tertinggi dihasilkan oleh dosis 0,030 g (88,5±1,6 %) diikuti dengan dosis 0,015 g (84,8±1,0 %); dosis 0,045 g (83,4±1,0 %); dan dosis 0,060 g (81,4±1,0 %).
Kajian Kualitas Mikrobiologi Permen Labu Kuning berdasarkan Lama Penyimpanan dan Macam Pembungkus Ditinjau dari Angka Lempeng Total Koloni Kapang Linda Hapsari; Utami Sri Hastuti; Sitoresmi Prabaningtyas
Jurnal Ilmu Hayat Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v2i22018p61-73

Abstract

Permen labu kuning adalah produk olahan buah labu kuning yang merupakan makanan khas dari Sumbawa Besar. Dalam permen labu kuning terkandung senyawa-senyawa yang dapat dimanfaatkan oleh kapang kontaminan untuk tumbuh dan berkembang biak. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas permen sehingga mempengaruhi daya tahan simpannya. Tujuan penelitian ini adalah: 1)Mengungkap pengaruh lama waktu penyimpanan, macam pembungkus, dan interaksi lama waktu penyimpanan dan macam pembungkus terhadap kualitas mikrobiologi permen labu berdasarkan ALT koloni kapang. 2) Menentukan batas waktu simpan maksimal permen labu ditinjau berdasarkan ALT koloni kapang yang masih memenuhi syarat batas maksimal dari DIRJEN POM. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu lama waktu penyimpanan dan macam pembungkus. Sampel permen labu kuning sebanyak 25 gram dihaluskan, kemudian dilarutkan dalam 225 ml larutan air pepton 0,1%, kemudian diencerkan sampai tingkat pengenceran10-6. Inokulasi pada medium lempeng Czapek Agar (CA) masing-masing 0,1 ml dari setiap tingkat pengenceran. Selanjutnya dilakukan penghitungan ALT koloni kapang baik pada sampel yang dibungkus kertas minyak maupun plastik yang telah disimpan selama 0 hari, 2 hari, 4 hari, 6 hari , dan 8 hari,  kemudian dirujukkan pada ketetapan dari DIRJEN POM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Lama penyimpanan berpengaruh signifikan terhadap ALT koloni kapang, 2) Macam pembungkus dan interaksi antara lama penyimpanan dan macam pembungkus tidak berpengaruh terhadap ALT koloni kapang, 3)Batas waktu simpan pada permen labu kuning yang dibungkus kertas minyak maksimal adalah 4 hari sedangkan yang dibungkus plastik maksimal adalah 6 hari.
Pengaruh Penambahan Kombinasi Benzyl Amino Purine dan Pepton Terhadap Pertumbuhan Planlet Anggrek Cattleya sp. Frida Kunti Setiowati; Nina Aulia Rahmah
Jurnal Ilmu Hayat Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v7i12023p43-51

Abstract

Orchidaceae is one type of ornamental plant which is a leading commodity. Cattleya sp. are a potential type of orchid in terms of productivity and high economic value. Conventional Cattleya sp. cultivation is considered less effective because the number of tillers produced is very limited. Therefore an alternative Cattleya sp. cultivation is needed using plant tissue culture techniques or in vitro. The research objective is to determine the effect of the addition of the combination of BAP and peptone on the growth of orchid plantlets Cattleya sp. This experiment was conducted in the Plant Tissue Culture Laboratory of the Faculty of Mathematics and Natural Science Universitas Negeri Malang from August to November 2016. This study used a completely randomized design. The treatment was in the form of ½ MS medium added with a combination of Benzyl Amino Purine (BAP) and Peptone. The explant used was the protocorm of Cattleya sp. 1 month old with a size of ± 0.5 cm. Protocorm was inoculated as much as 10 protocorm on media treatment. The results showed that Peptone can affected the growth of Cattleya sp. plantlets. The ½ MS treatment with the addition of peptone produced the highest number of leaves and the highest plantlet height, while the ½ MS treatment without the addition of BAP and peptone produced the highest number of roots.
Uji Perbedaan Formulasi Pakan Terhadap Pertumbuhan Larva Kumbang Beras (Tenebrio molitor L.) Pramesti Dwi Rhumana; Agus Dharmawan; Sofia Ery Rahayu
Jurnal Ilmu Hayat Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v1i22017p61-75

Abstract

Pada budidaya ulat hongkong (larva T. molitor) belum diketahui adanya formulasi pakan yang efektif untuk mengoptimalkan hasil produksi (optimalisasi pertumbuhan larva). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pemberian formulasi pakan yang berbeda terhadap pertumbuhan (panjang dan biomassa) serta mengetahui formulasi pakan yang paling efektif untuk pertumbuhan larva T. molitor. Penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan (3 jenis formulasi pakan) dan dilakukan sebanyak 10 kali ulangan. Formulasi 1 terdiri dari kombinasi ampas tahu, pollard, dan sayuran, formulasi 2 terdiri dari kombinasi ampas tahu, konsentrat pakan ayam broiler, dan sayuran, sedangkan formulasi 3 terdiri dari tepung jagung, dedak padi, pollard, ampas tahu, tepung ikan dan sayuran yang diberikan pada larva T. molitor berumur 40 hari dan diteliti hingga umur 60 hari. Data yang didapatkan berupa data hasil pengukuran biomassa dan panjang larva T. molitor, serta data faktor abiotik (suhu dan kelembaban udara). Data biomassa dan panjang larva dianalisis dengan uji ANOVA RAL faktorial yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan, formulasi pakan yang paling efektif menghasilkan pertumbuhan (biomassa dan panjang) larva T. molitor tertinggi yaitu formulasi pakan 3 yang hasilnya berbeda nyata dengan formulasi 1 dan 2. Berdasarkan hasil uji lanjut, perbedaan efek pemberian formulasi pakan terhadap pertumbuhan dapat dilihat secara nyata pada hari ke-20.
Eksplorasi antara Komunitas Jenis Burung Air dengan Kondisi Lingkungan pada Musim Kemarau di Waduk Karangkates Novika Dwi Utamining Tyas; Sofia Ery Rahayu; I Wayan Sumberartha
Jurnal Ilmu Hayat Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v6i12022p8-19

Abstract

Burung merupakan salah satu hewan yang memiliki suatu posisi yang penting pada salah satu kekayaan satwa yang ada di Indonesia. Saat ini luas lahan basah semakin berkurang, hal tersebut yang akan mengancam keberadaan burung air. Dengan demikian, diperlukan tindakan yang berupa peningkatan pemantauan dan melakukan penelitian. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman, kemerataan, kekayaan, kelimpahan, frekuensi keterdapatan burung air dan mengetahui hubungan keanekaragaman burung air dengan rona lingkungan di Kawasan Waduk Karangkates Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga Novemeber dengan menggunakan metode titik hitung (point count) dengan menggunakan 5 titik lokasi, 3 kali ulangan dan 3 kali waktu yaitu pagi hari (06.00-08.00 WIB), siang hari (11.00-13.00 WIB), sore hari (15.00-17.00 WIB). Hasil penelitian burung air yang ditemukan di Waduk Karangkates Kabupaten Malang terdapat 13 spesies yang tergolog dalam 5 ordo. Untuk Nilai indeks keanekaragaman (H’) termasuk dalam kategori sedang yaitu 1.63, sedangkan kemerataannya (E) dalam kategori kurang merata yaitu 0.64, dan kekayaannya (R)termasuk dalam kategori rendah yaitu 1.89. Nilai Frekuensi keterdapatan (FI) yang tertinggi pada Blekok sawah yaitu 56.06% dan untuk nilai Indeks Kelimpahan Relatif (IKR) pada Kuntul perak, Blekok sawah , Kuntul kerbau, Trinil pantai, Kokokan laut, Kuntul kecil, Cangak abu, Cekakak sungai, Cekakak jawa, dan Cangak merah yaitu 100%.