cover
Contact Name
Eko Pramudya Laksana
Contact Email
publisher@um.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jih.journal@um.ac.id
Editorial Address
Jl. Jalan Semarang 5 Malang 65145 Malang, East Java, Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmu Hayat
ISSN : -     EISSN : 25494686     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Ilmu Hayat (J. Ilmu Hayat) is a peer-reviewed and open access journal that publishes significant and important research from all area of biosciences fields such as ecology, conservation, biodiversity, biosystematics, structure and development, physiology, genetics and biotechnology. All life forms (microbes, fungi, plants, animals, and human, including virus) are covered by J. Ilmu Hayat.
Articles 50 Documents
Pengaruh Ragi Tempe dengan Variasi Substrat Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) dan Kacang Kedelai (Glycine max (L) Merill. ) serta Dosis Ragi Tempe terhadap Kualitas Tempe Kedelai Yheni Sapitri; Utami Sri Hastuti; Agung Witjoro
Jurnal Ilmu Hayat Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v2i12018p1-8

Abstract

Tempe adalah makanan alternatif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, terutama kebutuhan protein bagi tubuh. Bahan yang digunakan dalam pembuatan tempe adalah kacang-kacangan, terutama kedelai yang dicampur dengan ragi tempe. Ragi tempe pada umumnya dibuat dengan bahan dasar biji kedelai.  Pembuatan ragi tempe dapat dibuat dengan memanfaatkan bahan lain sebagai alternatif, selain kacang kedelai. Kacang tunggak merupakan salah satu kacang-kacangan Indonesia yang memiliki potensi untuk dijadikan ragi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan ragi dengan perbedaan substrat ragi dari kacang tunggak dan kacang kedelai terhadap kualitas tempe kedelai yang dibuat dengan menggunakan ragi tersebut. Kacang tunggak dan kacang kedelai dibuat dengan proses yang sama dalam membuat ragi yaitu, pencucian, perebusan I, perendaman, perebusan II, pengeringan/penirisan, peragian, pemeraman selama 24 jam, dan pengeringan dibawah sinar matahari. Ragi yang telah dibuat kemudian diaplikasikan untuk membuat tempe kedelai dengan beberapa macam konsentrasi (0,5%, 1%, 1,5%, dan 2% dari berat bahan), dan kemudian tempe di uji kualitas organoleptik (tekstur, warna, aroma, rasa) dan kadar protein. Hasil analisis menunjukkan  bahwa tempe yang dibuat dengan ragi substrat kacang tunggak menghasilkan kualitas tempe (organoleptik dan kadar protein) sama baiknya dengan tempe yang dibuat dengan ragi substrat kacang kedelai. Konsentrasi yang baik untuk membuat tempe sehingga menghasilkan kualitas tempe yang baik adalah konsentrasi  0,5%, 1%, dan 1,5%.
Preferensi Inang Familia Nymphalidae di Kawasan Coban Rais Kota Batu Ayu Maulidya Agustiningrum; Sulisetijono Sulisetijono; Sofia Ery Rahayu
Jurnal Ilmu Hayat Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v6i12022p33-41

Abstract

Kupu-kupu Familia Nymphalidae merupakan jenis kupu-kupu yang cukup umum ditemukan di alam. Kupu-kupu merupakan spesies yang tergantung dengan kondisi habitatnya, sehingga kupu-kupu tergantung dengan kondisi tumbuhan inangnya. Perubahan kawasan air terjun Coban Rais menjadi kawasan wisata alam yang aktif dikunjungi oleh masyarakat Kota Batu dan sekitarnya menyebabkan beberapa peralihan fungsi lahan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan sebagai data base konservasi kupu-kupu familia Nymphalidae yang menfokuskan penelitian pada preferensi pakan dan habitat. Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif. Sehinga, data yang diperoleh dari penelitian ini berupa jenis kupu-kupu Familia Nymphalidae yang ditemukan di lokasi penelitian dan tumbuhan inang dianalisis secara deskriptif. Identifikasi tumbuhan dilakukan dengan mengamati ciri morfologi yang meliputi habitat, perakaran, batang, daun, bunga, buah dan biji. Buku yang digunakan untuk identifikasi tumbuhan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ditemukan beberapa tumbuhan inang kupu familia Nymphalidae di kawasan air terjun Coban Rais Kota Batu, serta terdapat 4 jenis kupu-kupu familia Nymphalidae yang ditemukan antara lain Cyrestis lutea, Junonia iphita, Libythea myrrha, dan Lethe manthara.
Identifikasi dan Mikro Habitat Kelas Asteroidea Di Perairan Kepulauan Derawan Kecamatan Derawan Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur Rani Rizqi Afiah; Jusriani Jusriani; Sarni Sarni
Jurnal Ilmu Hayat Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v1i12017p8-13

Abstract

Kepulauan Derawan terletak di Kecamatan Derawan Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Kepulauan Derawan menjadi Kawasan Taman Laut yang memiliki fungsi sebagai kawasan konservasi. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Perairan Kepulauan Derawan memiliki banyak biota laut salah satunya yaitu Bintang Laut atau nama latinya Asteroidea. Mempelajari tentang Bintang Laut sangat penting yang diketahui bahwa Bintang Laut memiliki fungsi sebagai pembersih serasah detritus di zona intertidal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui identifikasi dan mikrohabitat dari Bintang Laut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November. Materi dari objek penelitian ini adalah identifikasi masing-masing spesies yang didapatkan dari pembuatan plot dan transek. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengamatan dan pengambilan sampel spesies Bintang Laut yang didapatkan. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini Bintang Laut yang ditemukan yaitu Archaster typicus pada mikrohabitat pasir dan  Spinulosida pada mikrohabitat lamun dan karang.
Efek Anthelmintik Serbuk dan Ekstrak Daun Urena lobata Pada Cacing Pita Ayam secara In Vitro Mardiana Lelitawati
Jurnal Ilmu Hayat Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v5i12021p25-34

Abstract

Cacing pita merupakan salah satu cacing parasit pada usus ayam yang sangat merugikan karena dapat menyebabkan kerugian bagi peternak. Daun Urena lobata diprediksi dapat memberikan efek anthelmintik terhadap cacing pita. Penelitian dilakukan menggunakan serbuk dan ekstrak daun U. lobata  menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 3 kali ulangan dengan variasi konsentrasi 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3%, 3,5%, 4%, 4,5%, dan 5%. Ekstrak diperoleh dari hasil maserasi dengan pelarut etanol 96%. Cacing pita yang digunakan berukuran 10 – 15 cm, diambil dari usus ayam. Tiap perlakuan menggunakan 8 cacing yang diamati selama 30 menit sekali selama 6 jam. Jumlah cacing yang mati dianalisis dengan regresi probit (penentuan konsentrasi efektif dan waktu efisien) kemudian dilakukan uji t (signifikansi perbedaan serbuk dan ekstrak), serta dianalisis dengan regresi linier (hubungan tingkat kematian cacing pita dengan peningkatan konsentrasi serbuk dan ekstrak). Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi efektif serbuk yaitu 0,892% pada menit ke-240 dengan waktu efisien 240,7 menit pada konsentrasi 1%, sedangkan konsentrasi efektif ekstrak yaitu 0,717% pada menit ke-240 dengan waktu efisien 214,7 menit pada konsentrasi 1%. Namun, perbedaan antara serbuk dan ekstrak tidak signifikan. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan konsentrasi serbuk dan ekstrak daun U. lobata dengan tingkat kematian cacing pita ayam secara in vitro. Hubungan tersebut dinyatakan dalam model persamaan regresi y = 2,287 + 1,097 x untuk serbuk dan y = 2,712 + 1,327x untuk ekstrak.
Dicranopteris linearis (Burm. F) Underw.: Catatan Baru Database Tumbuhan di Cagar Alam/Taman Wisata Alam Kawah Ijen, Indonesia Andik Wijayanto; Suhadi Suhadi; Murni Saptasari; Dyah Ayu Pitaloka; Fira Fitria Jihans; Muhammad Hisyam Baidlowi; Eko Sri Sulasmi
Jurnal Ilmu Hayat Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v3i12019p38-44

Abstract

It is important to carry out exploration of pteridophyte biodiversity in Ijen Crater Nature Preserve because with extreme natural conditions, we expected to get potential species for medicine purpose. In addition, knowing the diversity and abundance of a species becomes a conservation consideration. We found only one species of the genus Dicranopteris, i.e. Dicranopteris linearis (Burm. F) Underw. with low abundance (4-10 individuals per cluster) and only found in one location. This shows that this species needs attention due to its rarity in the area and further phytochemical analysis is needed to determine its potential as a drug.
Studi Komparasi Keanekaragaman Serangga Tanah (Epifauna) di Lahan Bekas Kebakaran, Transisi, dan Lahan Tidak Terbakar Taman Nasional Baluran Silmy Kaffah; Suhadi Suhadi; Agus Dharmawan
Jurnal Ilmu Hayat Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v3i12019p1-12

Abstract

Serangga tanah merupakan salah satu bagian dari ekosistem hutan. Kehadiran serangga tanah dalam ekosistem hutan berperan dalam proses dekomposisi. Semakin tinggi keanekaragaman serangga tanah, maka semakin besar pula peranannya bagi ekosistem hutan. Kehadiran serangga tanah dapat berkurang dikarenakan oleh beberapa gangguan salah satunya kebakaran hutan. Kebakaran hutan menyebabkan dampak seperti berkurangnya keanekaragaman hayati. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan keanekaragaman serangga tanah (epifauna) berdasarkan perbedaan lahan yaitu lahan bekas kebakaran, lahan transisi, dan lahan tidak terbakar pada salah satu kawasan Taman Nasional Baluran. Penentuan lokasi plot sampling dilakukan dengan metode line transek berdasarkan kemiringan lahan pada lokasi tersebut. Setiap lahan masing-masing terdapat enam line transek. Setiap 10 meter dalam garis transek dipasang Pitfall trap sehingga terpasang 120 plot. Serangga tanah yang terjebak kemudian akan diidentifikasi menggunakan bantuan mikroskop komputer dan dicocokkan dengan buku identifikasi serangga. Serangga tanah yang telah teridentifikasi dihitung jumlah individu per-plot dan dianalisis dengan menghitung indeks keanekaragaman (H’), indeks kemerataan (E), indeks kekayaan (R), dan indeks nilai penting (INP) yang selanjutnya dilakukan analisis ANAVA menggunakan bantuan program pengolah data. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai H’, E, dan R serangga tanah pada setiap lahan berbeda tetapi tidak berbeda pada tiap kemiringan. Nilai INP tertinggi pada ketiga lahan di miliki oleh Oecophylla smaragdina.
Efek Penambahan Bungkil Kedelai pada Pakan terhadap Pertambahan Berat Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Dania Merit Novitasari; Agus Dharmawan; Abdul Gofur
Jurnal Ilmu Hayat Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v7i12023p18-26

Abstract

Budidaya kelinci merupakan usaha yang berpeluang besar untuk dikembangkan sebagai usaha pokok maupun sampingan. Hal ini karena kelinci dapat menjadi ternak alternatif penghasil daging dengan protein yang tinggi. Namun peternak kelinci seringkali mengalami kerugian produksi akibat mahalnya harga pakan sehingga diperlukan manajemen pakan melalui pemanfaatan limbah sebagai komponen pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penambahan bungkil kedelai pada pakan terhadap pertambahan berat kelinci serta komposisi pakan yang ideal. Penelitian eksperimental disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu kontrol (P0) berupa Susu Pap (SP), bungkil kedelai 8% (P1), bungkil kedelai 10% (P2), dan bungkil kedelai 12% (P3) dengan empat ulangan. Data dianalisis menggunakan One Way Anova dengan Uji Lanjut Post Hoc Duncan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pertambahan berat kelinci pada empat perlakuan penambahan bungkil kedelai pada pakan. Hasil analisis statistik pertambahan berat kelinci pada P0, P1, dan P2 tidak berbeda nyata sedangkan P3 menunjukkan pertambahan berat terendah. Perlakuan P2 memiliki nilai konversi pakan terendah. Dengan demikian perlakuan P2 merupakan komposisi pakan yang ideal untuk menaikkan berat kelinci
ANALISIS TOTAL BAKTERI DAN KEBERADAAN Staphylococcus aureus PADA MINUMAN SUSU-TELUR-MADU-JAHE DI KOTA SAMARINDA Maulida Ulfah Hidayah; Didimus Tanah Boleng
Jurnal Ilmu Hayat Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v1i22017p43-51

Abstract

Sebuah penelitian deskriptif telah dilakukan di Kota Samarinda. Sanitasi lingkungan, dan higiene diri, mempengaruhi kepadatan bakteri dan keberadaan Staphylococcus aureus pada minuman susu-telur-madu-jahe (STMJ). Penelitian bertujuan untuk mengetahui kelayakan minuman STMJ berdasarkan angka lempeng total (ALT), dan keberadaan S. aureus. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Analisis data  dengan membandingkan hasil pemeriksaan laboratorium dengan batas cemaran bakteriologis dalam Peraturan Kepala Badan Obat dan Makanan RI, nomor 12 tahun 2014. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa semua sampel tidak layak dikonsumsi berdasarkan ALT. Namun, berdasarkan keberadaan S. aureus, semua sampel dinyatakan layak dikonsumsi. Dinas Kesehatan Kota Samarinda, diharapkan secara berkala memonitor kondisi kesehatan lingkungan di area “Tepian” Kota Samarinda.
Inventarisasi Jenis Ikan Air Tawar di Kawasan Kampus Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah Angelina Inocencia; Ade Damara Gonggoli; Adventus Robertino Rangin; Dendie Dendie; Ebrry Dwi Putra; Monika Lorensi; Wayan Adhi Nareyasa; Ahmad Muammar Kadafi
Jurnal Ilmu Hayat Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v5i12021p35-42

Abstract

Perairan rawa gambut Kalimantan merupakan salah satu habitat bagi keragaman ikan air tawar, dimana keragaman ikan air tawar ini saat ini mengalami berbagai ancaman kepunahan yang disebabkan oleh penyakit dan patogen, polusi perairan, perubahan suhu dan iklim, laju deforestasi, dan degradasi habitat. Inventarisasi dan pengenalan jenis merupakan langkah awal dalam melestarikan keragaman jenis ikan air tawar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginventarisasi jenis ikan air tawar yang terdapat di kawasan Universitas Palangka Raya. Penelitian dilakukan selama 1 Februari - 30 April 2021 pada tiga titik pengamatan di Kawasan Sungai Universitas Palangka Raya dengan menggunakan metode penangkapan secara langsung pada lokasi pengamatan. Hasil pengamatan menunjukkan 2574  individu yang terdiri dari 8 famili, 11 genus, dan 15 spesies. Kelimpahan jenis ikan air tawar ditunjukkan pada jenis Pectenocypris korthausae dengan 1114 individu.
Analisis Ekologi Relung Katak Fejervarya, Dramaga, Jawa Barat: Ditinjau dari Waktu Aktif Makan. Farid Akhsani; Mahathir Muhammad; Juhardi Sembiring; Chairunnas Adha Putra; Farits Alhadi; Risky Hadi Wibowo
Jurnal Ilmu Hayat Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v5i12021p10-16

Abstract

Penelitian tentang analisis ekologi relung amfibi belum pernah dilakukan di Indonesia. Secara umum genus Fejervarya memiliki dua spesies yaitu Fejervarya cancrivora dan Fejervarya limnocharis. Di habitatnya, kedua spesies ini ditemukan tumpang tindih. Pengamatan dilakukan pada rentang waktu aktif amfibi dalam mencari makan yaitu dari pukul 18:00 sampai dengan pukul 06:00 pagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kehadiran katak simpatik Fejervarya berdasarkan waktu aktif makan. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan katak yang paling banyak terjadi pada pukul 03:00 pagi. Keberadaan Fejervarya cancrivora lebih dominan dibandingkan jenis Fejervarya limnocharis.