cover
Contact Name
Romadhona Kusuma Yudha
Contact Email
romadona@umb.ac.id
Phone
+6287845777006
Journal Mail Official
jupank@umb.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK)
ISSN : 27753018     EISSN : 27749975     DOI : https://doi.org/10.36085/jupank.v2i2.3681
Core Subject : Education, Social,
JUPANK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) disediakan sebagai media untuk mempublikasikan temuan atau penelitian secara mudah melalui sistem online dan cetak
Articles 72 Documents
PERAN ORANG TUA DALAM PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) DI MASA PANDEMI COVID 19 DI SMA NEGERI 03 KOTA BENGKULU lena 123; Zulyan
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jupank.v2i2.3713

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di masa pandemi covid 19 di SMA Negeri 03 kota bengkulu. 2. Kesulitan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di masa pandemi covid 19 di SMA Negeri 03 kota bengkulu. 3. Kesulitan dihadapi orang tua dalam mendampingi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di masa pandemi covid 19 di SMA Negeri 03 kota bengkulu. 4. Peran orang tua dalam mendampingi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di masa pandemi covid 19 di SMA Negeri 03 kota bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian bertempat di SMA Negeri 03 kota bengkulu. Peneliti ini di fokuskan pada “Peran orang tua dalam mendampingi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di masa pandemi covid 19 di SMA Negeri 03 kota bengkulu”. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua sangatlah penting dalam pendampingan pembelajaran pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di masa pandemi covid 19. Hal itu terbukti berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru PPKn, orang tua siswa dan siswa. Orang tua mendidik, membimbing, mengfasilitasi serta mengontrol anaknya selama pembelajaran daring/online. Selain itu terdapat tiga peran orang tua selama pembelajaran jarak jauh yaitu orang tua sebagai guru di rumah, orang tua sebagai fasilitator serta orang tua sebagai motivator. Adapun kesulitan yang dialami orang tua dalam pendampingan pembelajaran pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di masa pandemi covid 19 meliputi Faktor Internal yaitu kesulitan yang berasal dari keluarga itu sendiri seperti pendidikan orang tua, kesibukan orang tua , perekeonomian orang tua dan berasal dari anak itu sendiri. Faktor eksternal yaitu kesulitan yang berasal dari keluarga itu sendiri meliputi faktor lingkungan, kouta dan jaringan intrenet. Kata Kunci: Orang Tua, Siswa, Pendampingan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di Masa Pandemi Covid 19.
DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU REMAJA DESA LUBUK LANGKAP KABUPATEN BENGKULU TENGAH MAYORA MAYORA; Wellyana
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jupank.v2i2.3755

Abstract

Abstrak Masalah utama dalam penelitian ini yaitu Dampak penggunaan media sosial terhadap perilaku remaja Dampak positif media sosial bagi remaja desa lubuk langkap menjadikan tempat untuk mengekpresikan diri, menda, mengajarkan remaja untuk bersosialisasi, menjadi tempat yang menyenangkan, Dampak negatif media sosial bagi remaja desa  lubuk  langkap      waktu  tidur berkurang, penggunaan media sosial yang berlebihan akan membuat anak menjadi malas untuk berinteraksi atau berkomunikasi di dunia nyata . ada dua faktor  yang  mempengaruhi  perilaku remaja di desa lubuk langkap, yaitu faktor internal   dan   faktor   eksternal.   Adapun faktor  internal  yang  mempengaruhi perilaku menyimpang remaja yaitu kontrol diri yang lemah, kurangnya motivasi untuk merubah  perilaku,  dan  lemahnya kesadaran beragama. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku remaja   yaitu   kurangnya   motivasi   dari orang tua dalam mengunakan media sosial,pengaruh teman sebaya (lingkungan pergaulan). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak penggunaan media sosial dan Faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku remaja di Desa Desa Lubuk.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif yang berlokasi di Desa Lubuk Langkap, Jenis dan  sumber  data  penelitian  yaitu  : data primer dan sekunder. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi  dan  dokumentasi.  Teknik analisis data yaitu:pengumpulan data, reduksi data,penyajian data dan verifikasi dan penarikan kesimpulan.   Kata Kunci : Perilaku, Remaja,  Dampak penggunaan Media Sosial  
SUATU KAJIAN TENTANG PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN YANG BERBASIS SEJARAH TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VII DI SMP 20 KABUPATEN REJANG LEBONG Meli Nia Rahmadani Meli; Rekho Adriadi
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jupank.v2i2.3756

Abstract

Abstrak Berbicara tentang Indonesia, tentu banyak sekali hal yang perlu dan penting kita catat, terutama mmengenai perkembangan indonesia dari masa ke masa. Indonesia adalah bangsa yang besar, yang didalamnya terdapat beraneka ragam etnis, suku, ras, agama, hingga budaya. Tidak hanya itu, indonesia adalah negara yang kaya raya. Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa, baik kekayaan alam hayati maupun nonhayati. Dilihat dari aspek geografis, dari sabang sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam hal ini peneliti menekankan pada penelitian lapangan atau field research yang bersifat deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif yaitu uraian naratif suatu proses tingkah laku subjek yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa kelas VII. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara tersetruktur, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan langkah- langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini sebagai berikut: Sikap Nasionalisme yang ada pada siswa di SMP Negeri 20 Rejang Lebong antara lain yaitu sikap Rela Berkorban, Cinta Tanah Air, Persatuan dan Kesatuan, Disiplin, Berani dan Jujur. Dari sikap nasionalisme tersebut sudah ada dan sudah diterapkan walaupun masih ada yang belum maksimal. Menanamkan sikap nasionalisme siswa pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 20 Rejang Lebong antara lain dengan kebiasaan guru, pemberian, keteladanan, contoh yang kontekstual, pembelajaran melalui cerita, serta penggunaan media seperti gambar pahlawan dan menyanyikan lagu-lagu nasional. Hal yang paling efektif dilakukan oleh guru untuk menanamkan sikap nasionalisme kepada siswa dari sekian cara tersebut adalah melalui kegiatan pembiasaan guru. Faktor pendukung dan penghambat penanaman sikap nasionalisme siswa di SMP Negeri 20 Rejang Lebong Faktor pendukung penanaman sikap nasionalisme siswa antara lain dengan adanya sarana dan prasarana yang ada disekolah, untuk penanaman sikap nasionalisme siswa diminta untuk bangga dengan sekolah sendiri bisa dengan cara membersihkan dan menata halaman sekolah serta menanam bunga.   Kata Kunci: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Sikap Nasionalisme  
EKSISTENSI KESENIAN TARIAN SETANGAN DI DESA LINAU, KECAMATAN MAJE, KABUPATEN KAUR RADIA SAPUTRI PUTRI; Amnnah Qurniati
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jupank.v3i1.3757

Abstract

Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah Eksistensi Kesenian Tarian Setangan di Desa Linau, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur Sebagai Implikasi Pembelajarn di Sekolah. Tempat dan waktu penelitian yaitu Tempat penelitian ini di Desa Linau, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur dan waktu penelitian ini telah dilakukan di bulan Februari 2022. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriftif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu 1)observasi, 2) wawancara, 3) dokumentasi. Teknik analisis data yaitu 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) displey data, dan 4) menarik kesimpulan. Hasil dan pembahasan yaitu 1) sejarah tari setangan muncul pada tahun 1920, Tari setangan adalah suatu kesenian yang sangat unik dan menarik, kata setangan berarti “pengikatan/pernikahan”. Tari setangan dilakukan pada saat hendak melangsungkan pernikahan, 2) pelaksanaan tari setangan dilakukan tahap awal yaitu mempersiapan segala alat atau barang yang digunakan pada saat tarian tersebut dilakukan. Malam sebelum hari pertunjukan, para masyarakat Desa Linau melakukan persiapan seperti latihan dan sebagainya. Setelah itu masyarakat juga mempersiapkan alat-alat yang akan dibawa seperti Rebana, Gong, Gambang, Kostum. Waktu pertunjukan tarian Nugal Bejolo pada awalnya dilakukan pada hari pernikahan, dan pada perkembanganya berubah menjadi waktu secara pentas seni, acara pernikahan, dan acara penyambutan tamu ketika ada acara di Desa lainya, 3) eksistensi atau keberadaan tari setangan sudah semakin maju, yang mana pada awalnya hanya dikenal oleh masyarakat Desa Linau, sekarang sudah dikenal oleh masyarakat luar, bahkan sudah diakui oleh masyarakat nasional sebagai kesenian tari Setangan. Dan juga kesenian atau kebudayaan ini juga sudah dipelajari di sekolah khususnya sekolah yang ada di Kabupaten Kaur.
Analisis Profil Pendidikan Karakter Anak Keluarga Nelayan Di Kelurahan Pasar Bengkulu RANI ROSADI RANI; Romadhona Kusuma Yudha
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jupank.v3i1.3758

Abstract

Pendidikan karakter merupakan suatu pendidikan yang mengajarkan tentang nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat. Pihak pertama yang sangat berpengaruh dalam pendidikan karakter adalah keluarga karena keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama bagi pembentukan karakter anak. Keluarga nelayan di Kelurahan Pasar Bengkulu mayoritas orang tuanya bekerja sebagai nelayan. Permasalahan peneliti adalah (1) Bagaimana profil pendidikan karakter anak keluarga nelayan di Kelurahan Pasar Bengkulu? (2) Apa saja nilai-nilai karakter yang ditanamkan dalam pendidikan karakter anak keluarga nelayan di Kelurahan Pasar Bengkulu? (3) Faktor-faktor apa saja yang menghambat pendidikan karakter anak keluarga nelayan di kelurahan Pasar Bengkulu?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui profil anak nelayan di kelurahan Pasar Bengkulu, (2) Mengetahui nilai-nilai karakter yang ditanamkan dalam pendidikan karakter anak keluarga nelayan di Kelurahan Pasar Bengkulu (3) Mengetahui Faktor-faktor apa saja yang menghambat pendidikan karakter anak keluarga nelayan di kelurahan Pasar Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Fokus dalam penelitian ini adalah profil pendidikan karakter anak nelayan, nilai-nilai karakter yang ditanamkan dalam pendiidikan karakter anak nelayan, dan faktor-faktor yang menghambat pendidikan karakter anak nelayan di Kelurahan Pasar Bengkulu. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data kualitatif menggunakan teknik analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Profil pendidikan karakter anak kelurahan Pasar Bengkulu sudah baik namun belum optimal. (2) Nilai-nilai karakter yang ditanamkan pada anak keluarga nelayan di Kelurahan Pasar Bengkulu yaitu : Religius, jujur, mandiri, dan tanggung jawab. (3) Faktor- faktor yang menghambat pendidikan karakter yaitu : Faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang menghambat pendidikan karakter anak adalah kesibukan orang tua. Faktor eksternal yang menghambat pendidikan karakter anak keluarga nelayan adalah pengaruh pergaulan di lingkungan sekitar anak dan pengaruh teknologi infomasi dan komunikasi. Kata Kunci: Profil, Pendidikan Karakter, Anak, Keluarga Nelayan
UPAYA PELESTARIAN NILAI-NILAI PERSATUAN INDONESIA DALAM BUDAYA LOKAL TARI ANDUN PADA MASYARAKAT SUKU SERAWAI DI DESA PADANG MUMPO KECAMATAN PINO KABUPATEN BENGKULU SELATAN aziiz fadillah; Rusnita Hainun
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jupank.v3i1.3790

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1. Pelaksanaan pelestarian persatuan indonesia dalam budaya lokal tari andun pada masyarakat suku serawai di desa padang mumpo kecamatan pino kabupaten bengkulu selatan. 2. Upaya pelestarian persatuan indonesia dalam budaya lokal tari andun pada masyarakat suku serawai di desa padang mumpo kecamatan pino kabupaten bengkulu selatan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, lokasi penelitian bertempat di desa Padang Mumpo. Peneliti ini di fokuskan pada “ Upaya Pelestarian Persatuan Indonesia Dalam Budaya Lokal Tari Andun Pada Masyarakat Suku Serawai Di Desa Padang Mumpo Kecamatan Pino Kabupaten Bengkulu Selatan”. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tari Andun merupakan salah satu tarian masyarakat di desa Padang Mumpo yang saat ini kurang begitu diminati. Dalam penyajian tari Andun terdapat fungsi dan makna pada setiap gerak dan susunan urutan dalam penyajian tari Andun terdapat tiga gerakan tari seperti gerak Mbukak, gerak Naup dan gerak Nyentang. Apabila menyelenggarakan acara Bimbang terdapat beberapa tari Andun yang disajikan pada setiap acara seperti acara malam Gegerit, acara Nari Numbak Kebau, Nari Atar-Atar dan acara Nari Palak Tanggau. Tari Andun yang saat ini mengalami pasang surut ini belum bisa menumbuhkan kembali minat masyarakat dan pemuda pemudinya. Upaya pelestarian terus gencar dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan seniman salah satunya upaya yang dilakukan oleh pemerintah yaitu melaksanakan festival, pergelaran dan bagi sekolah unggul tari Andun juga di ajarkan dalam ekstrakulikuler. Usaha yang akan dilakukan masyarakat sebagai pendukung yaitu memusyawarahkan agar tari andun bisa selenggarakan oleh masyarakat menengah ke bawah dan usaha yang dilakukan seniman dengan cara melakukan pembinaan tari Andun kepada anak didiknya. Kata kunci: Pelestarian Nilai-Nilai Persatuan Indonesia, Tari Andun dan Suku Serawai
strategi guru pkn dalam membina moral anak di Smp 02 Bengkulu Utara rahmat kurniawan; Rusnita Hainun
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jupank.v3i1.3792

Abstract

ABSTRAKStrategi guru adalah pendekatan umum mengajar yang berlaku dalam berbagai bidang materi dandigunakan untuk memenuhi berbagai tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yangsistematis dan berurutan. Oleh sebab itu kegiatan pembelajaran perlu dirancanakan dengan baik. Oleh karenaitu, guru mata pelajaran PPKn harus mampu mengembangkan kecerdasan moral pada siswa. Hal ini dikarenakandalam mata pelajaran PPKn mengandung pembelajaran tentang nilai-nilai, budi pekerti dan moral. Upaya yangdilakukan guru dalam pembinaan moral anak di SMP Negri 2 Bengkulu Utara melalui pembinaan dari guru Pkndi sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sedangkan teknikpengumpulan data dengan menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data interaktifyang terdiri dari empat komponen yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikankesimpulan. Adapun hasil penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi guru PKn dalam membina moralpada anak di SMPN 2 Bengkulu Utara kelas VIII? 2. Apa hambatan dalam penerapan stategi guru PKn dalammembina moral anak di SMPN 2 Bengkulu Utara kelas VIII? 3. Bagaimana upaya dalam pembinaan moralanak di SMPN 2 Bengkulu Utara?Kata kunci: Strategi guru PKn , Moral anak
PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA PEMILU OLEH SENTRA GAKKUMDU Elfahmi Lubis; Mona Agustina Nedy
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK) Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jupank.v2i2.4789

Abstract

Abstrak Pemilu menjadi parameter dalam mengukur demokratis tidaknya suatu negara, demokrasi sendiri sencara sederhana adalah suatu sistem politik dimana para pembuat keputusan kolektif tertinggi didalam sistem itu dipilih melalui pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala. Dalam upaya penegakan hukum pidana Pemilu, maka dibentuklah suatu sistem hukum yang bernama Sentra Penegakan Hukum Terpadu atau disingkat Gakkumdu. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 1 ayat 38 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2018, bahwa Sentra Gakkumdu adalah pusat aktuvitas penegakan hukum tindak pidana pemilu yang terdiri dari unsur Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan/atau Bawaslu Kota/Kabupaten, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kepolisian Daerah, dan/atau Kepolisian Resor, dan Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan/atau Kejaksaan Negeri Penegakan hukum pidana pemilu melibatkan selain dari Badan Pengawas Pemilihan Umum namun juga ada unsur dari kepolisian dan kejaksaan dimana nantinya dalam memproses tindak pidana pemilu ini akan di lakukan beberapa kali pembahasan yang terdiri dari 3 (tiga) unsur tersebut untuk memutuskan bahwa laporan atau temuan yang muncul selama proses tahapan pemilihan umum ini termasuk tindak pidana atau tidak. Setidaknya ada beberapa persoalan yang menyebabkan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) mengalami kesulitan dalam proses penegakan hukum pidana Pemilu, khusus di Provinsi Bengkulu. Diantaranya, perbedaan persepsi dan pemahaman antar penegak hukum yang tergabung dalam Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), mulai dari unsur kepolisian, kejaksaan, dan bawaslu dalam proses penanganan perkara pidana pemilu, baik perkara berasal dari hasil temuan di lapangan maupun laporan masyarakat maupun peserta pemilihan. Persoalan lain adalah kelemahan dari sistem regulasi sebagaimana yang diatur dalam undang-undang pemilu, dimana jangka waktu yang diberikan kepada Sentra Gakkumdu untuk menyelesaikan perkara pidana pemilu yang sangat singkat. Tidak seperti proses penanganan perkara pidana umumnya, yang memberikan jangka waktu yang cukup bagi proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan persidangan. Kata Kunci: pemilu, penegakan hukum pidana pemilu, Gakkumdu.
PENYELESAIAN KASUS ASUSILA MELALUI MEKANISME ADAT MASYARAKAT SUKU PEKAL Lung Gayu Partisia; Novran Harisa
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jupank.v3i1.4923

Abstract

ABSTRAK - Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam melimpah serta keberagaman budayanya. Ragam budaya tersebut kemudian memberikan warna atau corak tersendiri sebagai identitas bangsa. Indonesia merupakan negara hukum yang mana setiap warganya harus mematuhi aturan yang berlaku dengan berpedoman pada suatu sistem hukum yang berlaku. Setiap warga negara harus menaati hukum yang ada di Indonesia, negara indonesia memiliki sistem Hukum Nasional (Undang-Undang), hukum islam, dan hukum adat. Adat atau tradisi yang berlaku di setiap daerah merupakan kebiasaan yang dilakukan masyarakat secara turun-temurun, kemudian kebiasaan tersebut dan atas kesepakatan masyarakat hukum adat maka terciptalah hukum adat di daerah tersebut yang sampai saat ini masih dilestarikan. Acara adat untuk penyelesaian kasus asusila di desa Pulai Payung dilakukan dengan cara Ritual Cuci Kampung, yang harus dilaksanakan oleh warga masyarakat suku Pekal untuk menghindari bala yang akan terjadi, karena kesalahan sepasang kekasih yang bertindak asusila di desa tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di desa Pulai Payung kecamatan Ipuh, kabupaten Muko-Muko. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Kualitatif, dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini tentang faktor penyebab kasus asusila di desa Pulai Payung dan bagaimana mekanisme penyelesaian kasus asusila melalui adat masyarakat suku Pekal. Hasil penelitian menunjukkan faktor penyebab kasus asusila dan mekanisme penyelesaian kasus asusila melalui adat masyarakat suku Pekal sebagai berikut : Faktor penyebab kasus asusila di desa Pulai Payung adalah : a. Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak, b. Pergaulan anak c. Film pornografi d. Kurangnya pengetahuan agama. Mekanisme ritual cuci kampung yang dilakukan dalam penyelesaian kasus asusila, karena sepasang kekasih yang ketahuan melakukan perzinahan sebelum menikah, maka sepasang kekasih dibawa kepada orang tuanya, lalu diproses untuk sepasang kekasih membayar denda membeli satu ekor kambing, lalu sepasang kekasih dinikahkan, lalu baru dilaksanakan diwaktu siang hari tujuannya agar sepasang kekasih malu dan jera, ritual cuci kampung dilakukan penyembelihan hewan, lalu darah hewan tersebut ditampung dan dipercikkan digunakan daun sedingin, darah tersebut dipercikkan di keliling pohon pinang dam sekeliling desa Pulai Payung, setelah dilakukan ritual ini dilakukan do’a bersama, maka daging dari seekor kambing ini dimasakkan untuk menjamu tamu. Acara ritual adat cuci kampung ini dilaksanakan di kediaman Perempuan. Lalu setelah pelaksanaan acara adat ini masyarakat bergotong royong untuk bersih-bersih lingkungan kediaman perempuan. Kata Kunci : Asusila, Adat, Masyarakat Suku Pekal
METODE GURU PKN DALA MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI PANCASILA DILINKUNGAN SEKOLAH DI SMP NEGRI 2 TEBAT KARAI TAHUN AJARAN 2021/2022 Sonia Marantika; Syarkati
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan (JUPANK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jupank.v3i1.4924

Abstract

Abstrak Nilai-Nilai Pancasila yaitu Pancasila pada dasarnya merupakan rumpun pendidikan kewarganegaraan yang mengkhususkan diri pada penanaman ideologi Pancasila ke dalam pribadi peserta didik sebagai warga Negara Indonesia yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1. Metode guru Pkn dalam mengembangkan nilai-nilai pancasila di lingkungan sekolah di SMP Negeri 2 Tebat Karai. 2. Kendala guru Pkn dalam mengembangkan nilai-nilai pancasila di lingkungan sekolah di SMP Negeri 2 Tebat Karai. Jenis penelitian adalah Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif karena data yang dikumpulkan umumnya berbentuk kata- kata, gambar, dan kebanyakan bukan angka- angka. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Data primer adalah data mentah yang diperoleh secara langsung dari sumber penelitian melalui wawancara kepada responden kemudian data diolah oleh peneliti untuk di analisa. Data skunder adalah data yang diperoleh dalam keadaan sudah jadi untuk mendukung data primer yang bersumber dari literatur-literatur, informasi serta dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian. 1. Metode guru Pkn dalam mengembangkan nilai-nilai pancasila di lingkungan sekolah di SMP Negeri 2 Tebat Karai yang digunakan sesuai dengan kompetensi apa yang akan dikembangkan. metode guru Pkn dalam mengembangkan nilai-nilai pancasila di lingkungan sekolah di SMP Negeri 2 Tebat Karai melalui metode problem based learning, demonstrasi, ceramah, Tanya jawab dan diskusi. 2. Kendala guru Pkn dalam mengembangkan nilai-nilai pancasila di lingkungan sekolah di SMP Negeri 2 Tebat Karai adalah kurangnya minat peserta didik yang mau belajar patuh terhadap nilai-nilai yang sudah diajarkan. Hal ini dapat dilihat dari aktifitas peserta didik yang dimana meskipun praktek dari nilai-nilai demokrasi Pancasila sudah lumayan dilakukan akan tetapi masih kurang efektif. Masih banyak siswa yang melanggar dan membentah guru dalam mengembangkan nilai-nilai pancasila di lingkungan sekolah, masih ada beberapa siswa yang masih melanggar tata tertib yang ada disekolah bahkan tidak mendengar nasihat yang diberikan oleh guru di sekolah. Kata Kunci: Metode, Nilai Pancasila, Lingkungan Sekolah