cover
Contact Name
Assyifa Junitasari
Contact Email
assyifajunitasari@uinsgd.ac.id
Phone
+6281287749909
Journal Mail Official
alkimiya@uinsgd.ac.id
Editorial Address
Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology Building, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, A.H. Nasution Street No. 105 Bandung 40614
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
al Kimiya : Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
ISSN : 24071897     EISSN : 24071927     DOI : http://doi.org/10.15575/ak
The scope of al Kimiya Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan s publication included general studies and special studies The general studies are pure chemistry in general and in specific fields as follows Study of inorganic organic and biochemical substances materials that have traditionally been successively entered into studies of inorganic chemistry organic chemistry and biochemistry. Some examples of specific topics from the study of these substances are bioanorganic bioorganic organometallic heterogeneous catalysts transition metal chemistry and coordination chemistry (complex) metabolism enzymology natural material chemistry and solids. Study of the physical and chemical properties of matter and their changes that have traditionally entered into the study of physical chemistry. Some examples of specific topics from this study are reaction kinetics and mechanisms surface chemistry polymers dyes, thermo dynamics chemistry theoretical chemistry and computation membrane catalysis radiochemistry electrochemistry photochemistry and spectroscopy. Experimental studies and chemical instrumentation that have traditionally entered into analytic chemistry studies. Some examples of specific topics from this study are spectroscopy microscopy and chromatography. Specific studies that can be raised in the publication of al-Kimiya in general are as follows Study of applied chemistry in the field of food. Some examples of specific topics from this study are proteins lipids carbohydrates vitamins minerals enzymes additives food coloring agents and food chemical technologies related to these topics. Study of applied chemistry in the energy field. Some examples of specific topics from this study are photochemistry cell chemistry fuel biomass petroleum and natural gas fuels renewable chemical energy sources and chemical energy conversion Study of applied chemistry in the field of environment. Some examples of specific topics from this study are soil chemistry aquatic chemistry atmospheric chemistry green chemistry toxicology and water treatment. Pure chemistry studies as well as applied in the problem of local wisdom. This study was inspired by the lack of habits traditions in local tribe customs or culture related to the use of substances from nature. Back to Nature can be the ultimate term to describe the contribution of culture to modern traditions that are more prudent in managing nature. Pure and applied chemistry studies to understand the universality values of Islam rahmatan lil alamin.
Articles 113 Documents
Kandungan Gingerol Dan Shogaol Dari Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe) Dengan Metode Maserasi Bertingkat Srikandi Srikandi; Mira Humaeroh; RTM Sutamihardja
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 7, No 2 (2020): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v7i2.6545

Abstract

Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) merupakan salah satu varietas jahe yang beredar luas di masyarakat. Sifat khas jahe merah adalah beraroma harum dan berasa pedas. Komponen utama pembentuk rasa pedas pada jahe merah ialah gingerol dan shogaol. Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui kualitas ekstrak jahe merah berdasarkan SNI-06-1313-1998, golongan metabolit sekunder serta  kandungan gingerol dan shogaol jahe merah.  Metode yang digunakan untuk mendapatkan ekstrak jahe merah adalah dengan cara simplisia jahe  dimaserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan etanol. Penelitian diawali dengan uji kualitas ekstrak jahe merah dan fitokima. Uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui golongan metabolit sekunder yang dimiliki jahe merah. Senyawa gingerol dan shogaol termasuk senyawa fenolik sehingga pada uji fitokimia ditandai dengan adanya reaksi positif pada golongan flavonoid, saponin dan tanin.  Kadar gingerol dan shogaol pada masing-masing fraksi diuji dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT). Hasil penelitian menunjukkan rendemen ekstrak jahe merah tertinggi sebesar 12,91% pada pelarut etanol. Hasil bilangan ester dari ekstrak heksana 11,56, ekstrak etil asetat 14,36 dan ekstrak etanol 13,20 sehingga kualitas minyak memenuhi syarat SNI 06-1312-1998 yaitu maks 15 mg KOH/g sedangkan untuk minyak lemak hasilnya negative. Pengujian fitokimia ekstrak jahe merah mengandung alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin dan tanin. Kandungan tertinggi 6-gingerol terdapat pada pelarut etil asetat sebesar 19,02 %, kandungan 8-gingerol tertinggi pada pelarut heksana sebesar 4,49 %, kandungan 10-gingerol tertinggi pada pelarut heksana sebesar 4,17 % dan kandungan 6-shogaol tertinggi pada pelarut heksana sebesar 4,71 %. Kata Kunci: Ekstrak jahe merah; heksana; etil asetat; etanol; KCKT; gingerol; Shogaol.
Black Fruit Plant (Haplolobus Monticola) Ethanolic Extract as a Good Source of Chemical Compound Content with The Potential as A Safe Antioxidant and Antibacterial Agent Agnes Dyah Novitasari Lestari; Yori Turu Toja; Antoni Ungirwalu; Ramlah - Ramlah; Evelina Somar; Murtihapsari - Murtihapsari
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 11, No 1 (2024): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v11i1.34417

Abstract

Black fruit is a native Papuan plant that faces extinction if it is not propagated. The availability of scientific information on the potential use of black fruit can help proliferate this plant. This study investigates the potential of black fruit plants in the leaves and flesh of the fruit using extraction, characterization, and extract activity testing. Extraction was carried out by maceration using a 96% ethanol solvent. Characterization was carried out by FTIR, UV-Vis spectrophotometers, and phytochemical screening. The antioxidant activity test was carried out by the DPPH method, the antibacterial test was carried out by the well diffusion method, and the toxicity test was carried out by the BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) method. The results showed that the ethanol extract of black fruit flesh separated into two layers when stored in the refrigerator, while the leaf extract did not. Leaf extract is richer in phytochemical content compared to fruit flesh. Antioxidant and antibacterial activities were higher in leaf extracts than in fruit pulp extracts. Toxicity test results showed that the ethanol extract of black fruit leaves has the potential to be used as a food additive for antioxidant and antibacterial properties. The potential benefits of the ethanol extract of black fruit leaves and flesh can encourage cultivation and post-harvest management of this plant.
Penentuan Tingkat Pencemaran Sungai Berdasarkan Komposisi Makrobentos sebagai Bioindikator Rina Budi Satiyarti; Suci Wulan Pawhestri; Merliyana Merliyana; Nurhaida Widiani
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 5, No 2 (2018): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v5i2.3690

Abstract

Hadirnya industri dan kenaikan jumlah penduduk di sekitar sungai Way Belau di Kota Bandar Lampung menyebabkan pencemaran di aliran sungai. Aktivitas manusia di sepanjang aliran sungai membuat warna air pada kawasan hilir menjadi kuning pekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran air sungai Way Belau Teluk Betung menggunakan parameter biologi, fisika, dan kimia. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Line Transek pada 3 titik lokasi penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi makrobentos yang didapat yaitu 6 famili, diantaranya 4 famili dari kelas Gastropoda, 1 famili dari kelas Crustacea dan 1 famili dari kelas Polychaeta. Indeks keanekaragaman (H’) pada ketiga lokasi berkisar 0,562-1,255. Indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,044-0,287 dan indeks dominansi (D) berkisar antara 0,313-0,625. Hasil pengukuran parameter fisika-kimia pada ketiga lokasi yaitu suhu berkisar 22°C-26°C, pH berkisar 5-7, kecerahan berkisar 19-40 cm, DO berkisar 5-7 mg/L, BOD berkisar 1-5 mg/L, COD berkisar 1-2 mg/L. Berdasarkan data diatas menjukkan bahwa kualitas perairan tercemar sedang.
Analisis bahan bakar Alternatif Komposit Biobriket dari Eceng gondok dengan Perekat Kotoran Sapi Lisa Adhani; Mutia Annisa Marsya; Saras Oktavia; Ika Irma Sindiany
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 2 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i2.6505

Abstract

Energi terbarukan merupakan energi alternatif yang menjadi isu energi teratas, mengingat menipisnya persediaan bahan bakar bumi (tak terbarukan). Biomassa adalah adalah energi alternatif  yang menarik untuk dikembangkan saat ini, terutama di Indonesia yang dikenal sebagai negeri agraris dan disebut sebagai negeri biodiversitas. Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan satu biomassa yang berpotensi sebagai bahan bakar alternatif. Tanaman ini banyak hidup di daerah perairan Indonesia seperti sungai dan rawa-rawa. Pertumbuhan eceng gondok sangat cepat sehingga jumlahnya seringkali melimpah dan tak terkendali. Tanpa adanya pantauan yang baik, membuat tanaman ini menjadi pengganggu habitat disekitarnya. Sehingga memperburuk estetika dan menimbulkan bau. Penelitian ini memanfaatkan eceng gondok menjadi bahan bakar alternatif dengan campuran kotoran sapi sebagai bahan perekatnya. Eceng gondok di manfaatkan menjadi biobriket dengan proses karbonasi anaerob pada  temperature 400ºC. Proses pembuatan biobriket tersebut dilakukan dengan variasi komposisi antara eceng gondok dan kotoran sapi dengan persentase 30%, 50%, dan 70%. Berdasarkan hasil penelitian,  biobriket dengan komposisi kotoran sapi 70% adalah biobriket terbaik jika mengacu pada SNI 01-6235-2000 yaitu  memiliki kadar air 0,0435%, kadar abu 0,47% dan nilai kalor sebesar 4715 kal/gram. Uji SEM (Scanning Electron Microscope) memperkuat kesimpulan dengan menggambarkan morfologi agglomerasi yang teratur sehingga dapat dikatakan membuat rongga pada bagian tengah dari briket, sehingga luas permukaan briket lebih besar yang menyebabkan laju pembakaran lebih tinggi.
Immobilisasi Nanopartikel Tembaga (Cu) dan Ekstrak Kulit Buah Pinang (Areca catechu) pada Kain Katun Qurrata Aini; Nuralang Nuralang; Armitha Dea Pradina; Muhammad Arief Yamin; Amanda Amanda; Diah Riski Gusti
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 9, No 1 (2022): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v9i1.17241

Abstract

Nanopartikel tembaga (Cu) merupakan salah satu nanopartikel logam yang memberikan banyak manfaat dan menjadi perhatian dikarenakan sifat fisik dan kimianya menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis nanopartikel Cu dengan menggunakan bioreduktor berupa ekstrak limbah kulit buah pinang yang juga bertindak sebagai pewarna alami untuk menghasilkan kain katun yang diharapkan dapat bertindak sebagai agen antibakteri. Penggunaan pewarna alami ini merupakan salah satu cara pemanfaatan limbah dari tanaman pinang yang merupakan komoditas lokal dari Provinsi Jambi yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Pada proses sintesis nanopartikel Cu yang dilakukan, metode yang digunakan adalah reduksi kimia. Metode reduksi kimia sering digunakan untuk mensintesis logam menjadi nanopartikel. Penggunaan ekstrak tanaman dapat menjadi sebuah bioreduktor yang baik untuk mendapatkan sintesis nanopartikel dengan ukuran yang kecil. Hasil XRD menunjukkan sintesis ekstrak kulit buah pinang dengan Cu menghasilkan CuO dan Cu2O yang merupakan nanopartikel Cu. Sedangkan hasil SEM memperlihatkan kain katun telah berhasil dilapisi oleh nanopartikel Cu.
Adsorption of Remazol Brilliant Blue Dye Using Palm Oil Shell Fly Ash HCl Activated Intan Lestari; Ayu Azira; Faizar Farid
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 10, No 2 (2023): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v10i2.29420

Abstract

Remazol Brilliant blue is an azo dye that is widely used in textile dyeing. The most appropriate handling method to be used in overcoming problems caused by textile dye waste is adsorption. Fly ash is an adsorbent that can be used to overcome this problem. Chemical activation was carried out using 1 M HCl solution. Besides that, physical activation was also carried out at 500°C for 1 hour. Research is needed to determine the optimum conditions for fly ash in dye adsorption to produce high adsorption efficiency. XRF characterization showed that palm shell fly ash was dominated by CaO of 71.064% and SiO2 of 15.734%. Characterization using FTIR shows the presence of Si-O groups in Fly ash. To analyze the surface morphology of the fly ash adsorbent, an SEM test was carried out and it was known that the surface morphology of the fly ash adsorbent after chemical and physical activation showed pore formation. Characterization using Surface Area Analyzer showed a surface area of 13.6153 m2/g. optimum absorption conditions at pH 6 with an adsorption capacity of 15.84 mg/g. optimum contact time of 60 minutes with an adsorption capacity of 15.54 mg/g. The optimum adsorbent mass is 0.5 g with an adsorption capacity of 9.54 mg/g and the optimum adsorbent concentration is at 200 ppm with an adsorption capacity of 69.08 mg/g. In this study the adsorption model used is the Freundlich isotherm. Based on the research result, it is known that fly ash is a suitable adsorbent for dye adsorption which is characterized by high color removal efficiency. Further characterization regarding the initial conditions of fly ash is needed as a comparison for fly ash after activation
Studi Komputasi Senyawa Berbasis Anisil Indol dengan Senyawa Akseptor Asam Sianoakrilik sebagai Sensitizer Solar Sel Organik Soni Setiadji; Athar Luqman Ivansyah; Adi Bungsu Pribadi
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 2, No 1 (2015): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v2i1.351

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini memprediksi sifat elektronik (diagram energi HOMO/LUMO, spektrum UV-Vis, dan rapatan orbital HOMO/LUMO) dari senyawa zat warna organik anisil indol / bi-3-n-heksiltiopen / asam sianoakrilik dan anisil indol / bi-3-n-heksiltiopen / katekol. Perhitungan komputasi dari ke dua senyawa tersebut[1], yang memodelkan sistem senyawa donor elektron / senyawa penghubung / senyawa penarik/akseptor elektron, dilakukan untuk membandingkan sifat elektronik ke dua senyawa penarik elektron tersebut agar dapat dipakai sebagai sensitizer dalam sel surya organik / sel surya tersensitasi zat warna. Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) merupakan salah satu generasi sel surya yang banyak diteliti sampai saat ini. Sel surya ini menggunakan zat warna sebagai sensitizer dan menjadi sangat menarik untuk dikembangkan karena membutuhkan biaya produksi yang murah namum mampu menghasilkan kinerja yang cukup baik. Dalam penelitian ini perhitungan komputasi dilakukan menggunakan perangkat lunak Firefly, metoda DFT (teori fungsi rapatan) dan TDDFT (teori fungsi rapatan fungsi waktu), B3LYP/6-31G(d,p) untuk semua atom. Spektrum UV-Vis senyawa anisil indol / bi-3-n-heksiltiopen / asam sianoakrilik hasil perhitungan komputasi memberikan serapan cahaya pada panjang gelombang 493,75 nm dengan kekuatan osilator 0,918. Sedangkan senyawa anisil indol / bi-3-n-heksiltiopen / katekol memberikan serapan cahaya pada panjang gelombang lebih pendek yaitu 410,53 nm dengan kekuatan osilator 1,4658. Diagram energi HOMO/LUMO untuk anisil indol / bi-3-n-heksiltiopen / asam sianoakrilik dan anisil indol / bi-3-n-heksiltiopen / katekol memberikan band gap masing-masing sebesar 2,75 eV dan 3,33 eV. Berdasarkan perhitungan energi, sistem zat warna dengan senyawa akseptor asam sianoakrilik memiliki energi yang lebih stabil dibandingkan dengan senyawa akseptor katekol.
Sifat Antibakteri dari Daun Tephrosia vogelii Terhadap Vibriosis Eri Bachtiar; Yana Maolana Syah; Lia Dewi Juliawaty
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 6, No 1 (2019): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v6i1.4506

Abstract

Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sumber andalan dalam produksi pembangunan perikanan di Indonesia. Udang merupakan salah satu komoditas unggulan utama dalam menunjang produksi pendapatan devisa non migas. Untuk mencapai target produksi sesuai dengan yang diharapkan, berbagai permasalahan menghambat upaya peningkatan produksi tersebut, antara lain kegagalan produksi akibat penyakit oleh bakteri Vibrio, sehingga penyakit ini dikenal sebagai ‘vibriosis’. Salah satu pencarian senyawa yang bersifat antibakteri adalah dengan cara melakukan penapisan terhadap senyawa-senyawa alam. Salah satu sumber senyawa alam adalah dari tumbuhan Tephrosia vogelii. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi senyawa dari tumbuhan T. vogelii sebagai sumber senyawa antibakteri terhadap dua bakteri Vibrio yaitu Vibrio alginolitycus dan Vibrio harveyi. Bahan ekstrak dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut aseton, sementara uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar secara in vitro. Deguelin dan tefrosin kemudian diisolasi dari ekstrak aseton daun T. vogelii. dengan metode difusi agar senyawa deguelin memberikan nilai inhibisi 6,3 mm terhadap V. harveyi dan 6,2 mm terhadap V alginolitycus. Sedangkan  tefrosin memberikan nilai inhibisi 6,3 mm terhadap V. harveyi dan 6,6 mm terhadap V alginolitycus. Ini adalah evaluasi antibakteri pertama dari deguelin dan tefrosin terhadap dua bakteri yang diuji.
Sintesis Oksida Grafena dari Arang Tempurung Kelapa Untuk Aplikasi Antibakteri dan Antioksidan Ahmad Sjahriza; Surya Herlambang
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 8, No 2 (2021): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v8i2.13473

Abstract

Oksida grafena adalah turunan dari grafena yang mudah disintesis dan aplikasi yang sangat luas. Penelitian ini bertujuan menyintesisoksida grafena dari arang tempurung kelapa yang memiliki karakter partikel nano karbon sebagai antibakteri dan antioksidan. Oksida grafena dari arang tersebut berhasil disintesis dengan rendemen 1,85% b/b menggunakan modifikasi metode Hummers dengan ukuran rataan partikel 33,7 nm. Gugus fungsi beroksigen pada spektrum inframerah pada bilangan gelombang 2933 cm-1 dan 1615 cm-1 menandakan oksida grafena berhasil terbentuk. Puncak difraksi sinar X 23,5o dan kristalinitas sebesar 6,85%. Derajat kristalinitas yang rendah menunjukan bahwa oksida grafena memiliki fasa amorf. Aktivitas antioksidan ditentukan berdasarkan kemampuannya mereduksi besi(III) dan hasil sintesis memperlihatkan aktivitas antioksidan sebesar 50% dibanding standar. Hasil pengujian antibakteri ditandai dengan terbentuknya zona bening terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus sehingga oksida grafena memiliki aktivitas antibakteri namun tergolong lemah.
Studi of In Vivo Antidiabetic Activity of Namnam Leaves (Cynometra cauliflora) Extract in Sprague Dawley Rat La Ode Sumarlin; Agik Suprayogi; Min Rahminiwati; Aryani Satyaningtijas; Hajar Hajar; Meyliana Wulandari
al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol 10, No 1 (2023): al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ak.v10i1.23406

Abstract

Various treatments for Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) aim to alleviate hyperglycemia. Although natural products have been extensively utilized, their mechanism of action and efficacy as antidiabetic agents, particularly for T2DM, has not been extensively assessed in vivo. In this research, the leaves of the Namnam (Cynometra cauliflora) were extracted and tested for their activity as an antidiabetic agent. Sprague Dawley rats aged 3.5-4 months, weighing 200-250 g, were used as the experimental model, with a total of 30 individuals. The rats were induced with a high-fat diet and 30% sucrose until their blood glucose concentration reached ≥ 120 mg/dL. Subsequently, the rats were divided into four groups (groups 1, 2, 3, and 4). Over 21 days, changes in blood glucose, triacylglycerol, glycogen, and blood plasma insulin levels were assessed. The results demonstrated that the methanol extract of Namnam leaves (NLME) effectively reduced blood glucose levels by 23-34%, decreased plasma triglyceride levels by 13-30%, and increased liver glycogen levels by 68-96% compared to the control group (Diabetes). Among all the parameters assessed, NLME exhibited similar performance to metformin, a commonly prescribed diabetes medication (p<0.05). Furthermore, the study revealed that NLME exerted antidiabetic effects, particularly for T2DM, by promoting liver glycogen formation, enhancing insulin secretion control, facilitating glucose absorption by muscles, and restricting fat metabolism in the blood

Page 2 of 12 | Total Record : 113